Anda di halaman 1dari 64

OLEH

WAHYUDI SN

WYD SN
KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK

Setiap perusahaan listrik harus berupaya meningkatkan


keandalan secara terus menerus.
Tingkat keandalan di representasikan antara lain,
indikator sering terjadinya pemadaman .
Indikasi : Frekuensi dan Lama Gangguan

Penyebab utama pemadaman adalah gangguan pada


sistem tenaga listrik yang tidak dapat dihindarkan.
MACAM-MACAM GANGGUAN.

1. Gangguan beban lebih


Sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila dibiarkan
terus-menerus berlangsung dapat merusak peralatan.
2. Gangguan hubung singkat
Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase
(3 fase atau 2 fase) atau 1 fase ketanah dan sifatnya
bisa temporer atau permanen
Gangg. Permanen : Hubung singkat pada Kabel,
belitan trafo, generator.
(tembusnya isolasi)
Gangg. Temporer : Flashover karena sambaran petir,
flashover dengan pohon, tertiup angin
Gangguan hubung singkat dapat merusak peralatan
secara : Termis (tergantung besar dan lama arus gangguan)
Mekanis (terjadi gaya tarik menarik/tolak-menolak)

3. Gangguan Tegangan Lebih.


Tegangan lebih dibedakan atas :
- Tegangan lebih dengan power frekwensi
(mis : pembangkit kehilangan beban, over speed pada
generator, gangguan pada AVR
- Tegangan lebih Transient :
(mis : Surja petir atau surja hubung )
4. Gangguan Hilangnya Pembangkit
- Hilangnya/lepasnya pembangkit akibat adanya gangguan
pada sisi pembangkit
- Gangguan hubung singkat di jaringan menyebabkan
terpisahnya sistem, dimana unit pembangkit yang lepas
lebih besar dari spinning reserve, maka frekuensi akan
terus turun sehingga sistem bisa collapse

5. Gangguan Instability
Gangguan hubung singkat atau lepasnya pembangkit,
dapat menimbulkan ayunan daya (power swing) atau
menyebabkan unit-unit pembangkit lepas sinkron.
Power swing dapat menyebabkan salah kerja Relai.
Untuk mengurangi akibat-akibat negatip dari berbagai
macam gangguan-gangguan tersebut diatas, maka
diperlukan Relai Pengaman
AKIBATNYA:
1. Kerusakan pada alat yang terganggu dan yang dilalui oleh
arus gangguan
2. Terputusnya pelayanan (pemadaman aliran listrik)

Upaya Mengatasi Gangguan


A. Mengurangi terjadinya Gangguan
B. Mengurangi akibatnya

A. Mengurangi terjadinya Gangguan :


Memakai peralatan yang dapat diandalkan
(memenuhi persyaratan standard.)
Penentuan spesifikasi yang tepat dan disain yang baik
(tahan terhadap kondisi kerja normal/gangguan)

Pemasangan yang benar sesuai dengan desain


Pelepasan bagian sistem yang terganggu :

- Penggunaan jenis relai yang tepat dan koordinasi relai


- Penggunaan saluran double
- Penggunaan sistem Loop

- Penggunaan automatic Reclosing/Sectionalizer

- Penggunaan Spindle pada JTM


- Penggunaan peralatan cadang

Penggunaan kawat tanah pada saluran udara dan


tahanan kaki tiang yang rendah pada SUTT/SUTET
B. MENGURANGI AKIBAT-AKIBATNYA

1. Membatasi besarnya arus gangguan


- Menghindari konsentrasi kapasitas Pembangkit
- Memasang reaktor pembatas arus
- Melakukan pentanahan netral melalui reaktor atau tahanan
2. Memisahkan bagian yang terganggu
- Menggunakan pengaman lebur
- Mempergunakan relai pengaman dan pemutus tenaga
3. Mengurangi kerugian akibat terpisahnya bagian sistem yang
terganggu
- Memanfaatkan saluran sirkit ganda
- Mempergunakan sistem loop pada saluran Distribusi
- Mempergunakan automatic recloser
- Menyediakan unit Pembangkit/trafo cadangan
4. Melakukan pelepasan beban
5. Mempertahankan kestabilitas
SISTEM PENGAMAN

Fungsi : - Mendeteksi Adanya Gangguan


- Mencegah Kerusakan (Peralatan & Jaringan)
- Pengamanan Terhadap Manusia
- Meminimumkan Daerah Padam Bila Terjadi
Gangguan Pada Sistem
Penggunaan :
- Berfungsi Sebagai Pengaman Utama
- Berfungsi Sebagai Pengaman Cadangan
(Local atau Remote)
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR SISTEM PENGAMAN

I. Pengaman Sistem Tenaga Listrik


- Pengaman dengan relai pengaman (Protective Relaying)
- Pengaman terhadap tegangan lebih transient (petir) dengan
lightning arrester
- Perlidungan terhadap sambaran petir dengan kawat tanah
- Pengaman terhadap bahaya kebakaran
- Pengaman tehadap tegangan sentuh

II. Fungsi Relai Pengaman (Protective Relaying)


- Mendeteksi adanya gangguan
- Memisahkan bagian yang terganggu
- Memberitahukan adanya gangguan kepada operator dengan
membunyikan alarm
III. Daerah Pengamanan (zone of Protection)
IV. Pengaman utama dan Pengaman Cadangan
KAWASAN PENGAMAN (ZONE OF PROTECTION)

* Dibagi dalam seksi-seksi yang dibatasi PMT

* Tiap Seksi ada Relai Pengaman,

dan Punya Daerah Pengamanan

Bila ada Gangguan Relai merasakan dan PMT Trip

Bila Pengaman Utama Gagal, Pengaman Cadangan


Bekerja dan Diberi Waktu Tunda
PENGAMAN UTAMA DAN PENGAMAN CADANGAN
1. Pengaman utama adalah mengamankan daerah/kawasan
Pengamannya
2. Pengaman cadangan adalah sebagai cadangan pengaman
utama, Jika pengaman utama gagal

KEGAGALAN PROTEKSI DISEBABKAN


1. Kelemahan bateray
2. Terputusnya rangkaian trip
3. Gangguan mekanis pada PMT
4. Kerusakan relay
KAWASAN PENGAMANAN

Kawasan Pengaman Utama


Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman
(O.C) Saluran 20 kV dan
Utama Busbar 150 kV Utama Saluran A-B Busbar 150 kV
Cadangan seksi selanjutnya
B
A

20 D E
150 kV kV

Kawasan Pengaman Overlapping Kawasan Pengaman Kawasan Pengaman Kawasan Pengamanan


Utama Gen.- Trafo Cadangan Lokal Utama (Diferensial Utama Bus 20 kV yang
Saluran A-B yang Trafo) berfungsi pula sebagai
berfungsi pula sebagai pengaman cadangan Jauh
Kawasan Pengaman Cadangan Lokal Trafo yang
Cadangan jauh bagi saluran 20 kV
berfungsi pula sebagai Cadangan Jauh Bus 20 kV
Bus 150 kV
SYARAT PENTING UNTUK PENGAMAN

A. KEPEKAAN (Sensitivity)

HARUS PEKA THD GANGGUAN DALAM RANGSANGAN MINIMUM

B. KEANDALAN (Reliability)

Dependability : TIDAK BOLEH GAGAL

Security : TIDAK BOLEH SALAH KERJA

Availability : SIAP KERJA SESUAI WAKTU OPERASINYA

C. SELEKTIFITAS (Selectivity)
- ISOLIR DAERAH TERGANGGU SEKECIL MUNGKIN
- GANGGUAN TERLETAK DI KAWASAN PENGAMAN UTAMANYA
- GANGGUAN TERLETAK DI SEKSI LAIN DIMANA IA HARUS
BEKERJA DENGAN WAKTU TUNDA
D. KECEPATAN (Speed)

MEMISAHKAN DAERAH TERGANGGU SECEPAT MUNGKIN


HAL INI PENTING UNTUK:
- MENGHINDARI KERUSAKAN SECARA THERMIS PADA PERALATAN
YANG DILALUI ARUS GANGGUAN SERTA MEMBATASI KERUSAKAN
PADA ALAT YANG TERGANGGU
- MEMPERTAHANKAN KESTABILAN SISTEM
- MEMBATASI IONISASI (BUSUR API) PADA GANGGUAN DISALURAN
UDARA YANG BERARTI MEMPERBESAR KEMUNGKINAN BERHASILNYA
PENUTUPAN BALIK PMT (RECLOSING) DAN MEMPERSINGKAT DEAD
END TIME NYA

Ttotal = tstart + td + tPMT


ttotal = tstart + td + tPMT

Dimana:
ttotal = Waktu total pembebasan gangguan
tstart = Waktu start relai (waktu kerja tanpa waktu tunda)
td = Waktu tunda relai untuk koordinasi
tPMT = Waktu pemutusan arus gangguan PMT

Misal :
Waktu tunda untuk pengaman jauh
(relai jarak zone 2) = 0,3 detik
Maka gangguan dapat dibebaskan dalam waktu
tstart + 0,3 + tPMT = 0,4 detik
PERALATAN PENGAMAN

Seperangkat peralatan yang komponen penting nya adalah :

Relai pengaman : sebagai elemen perasa yang mendeteksi


adanya gangguan
Pemutus Tenaga (PMT) : sebagai pemutus arus untuk
mengisolir sirkit terganggu

Trafo arus/trafo teganan : meneruskan arus/tegangan dari


sirkit tenaga ke sirkit relai

Battery/Aki : sebagai sumber tenaga untuk men-trip PMT


dan catu daya untuk relai (relai digital / relai statis)
dan relai bantu (auxiliary relay)
Jika Pengaman disamakan dengan tubuh manusia

1. Trafo instrumen (CT & PT) - indra perasa

2. Relai - otak

3. Rangkaian kontrol/sinyal - saraf

4. Alat ukur - perut

5. PMT (CB) - tangan

6. Baterai - kaki
KELOMPOK PENGAMAN

A. Pengaman Distribusi

B. Pengaman Transformator
C. Pengaman Transmisi
A. Pengaman Generator

A. Pengaman Distribusi

1. Pengaman Gangguan Antar Fasa (OCR)

2. Pengaman Gangguan Satu Fasa Ketanah (GFR)


B. Pengaman Transformator

1. Relai Differensial
2. Relai Tangki
3. Relai Buchhclzs
4. Relai Suhu (Temperatur)
5. Relai Arus Lebih
6. Relai Tekanan

C. Pengaman Transmisi

1. Relai Jarak
2. Relai Current Differential
3. Relai Phase Comparison
D. Pengaman Generator

1. Relai Stator Hubung Tanah


2. Relai arus urutan negatip
3. Relai differensial
4. Relai hilang medan
5. Relai Tegangan lebih
6. Relai daya balik
7. Relai arus lebih / Relai jarak
8. Relai Putaran lebih
9. Relai Out of step
KONDISI JARINGAN

Pada Umumnya Dialam Terbuka

Konsekwensi : Rentan thd Gangguan Hubung Singkat

Jenis Gangguan : - Fasa-fasa (3 Fasa, 2 Fasa) (20-30) %


- Ganggua Fasa Tanah (70-80) %

Sifat Gangguan : - Gangguan Temporer

- Gangguan Permanen
RELE ARUS LEBIH

Karakteristik Rele Arus Lebih

Hubungan Kerja Antara Besar Arus dan Waktu Kerja Rele

A. Instantaneous Relay

B. Definite Time Relay

C. Inverse Time Relay

D. Inverse Definite Minimum Time Relay


RELE ARUS LEBIH

Pendeteksian Arus Lebih


Pada awal penemuan cara pendeteksian
Deteksi dan action langsung
Bus
Penyulang
Gangguan
Arus gangguan
Gaya Elektromagnetik pada
kumparan yang dilalui Arus
dimanfaatkan untuk membu
ka PMT
Setelan pickup
RELE ARUS LEBIH

Deteksi melalui Trafo Arus


Karena : Peralatan deteksi sisi primer (TM)
Mengubah setelan berbahaya
Akurasi rendah

Melalui Trafo Arus dapat memberikan :


Peralatan deteksi dng isolasi TR
Mengubah setelan lebih aman
Akurasi bisa dibuat tinggi
Karakteristik bisa lebih disesuaikan
Pemeliharaan alat deteksi
` tidak perlu padam
CARA KERJA RELE ARUS LEBIH

CT Penyulang
Gangguan

CT mentransfer besaran primer ke


besaran sekunder

Rele detektor hanya bekerja-


+ dengan arus kecil akurat
- Perlu sumber Volt DC untuk -
tripping PMT

Karakteristik bisa dipilih Definite, Inverse, ` Very-


Inverse atau Extreemely Inverse.
Rele Arus Lebih Sekunder

Elektromekanis
Sederhana Definite, (instant)

Karakteristik Inverse
RELE ARUS LEBIH

Elektrostatik
Definite Time

CT +Vcc
Rectifier Kontak
Set timer Output

Comp

-Vcc
Set I
RELE ARUS LEBIH

Elektrostatik
Inverse Time

CT +Vcc
Rectifier Set timer
Kontak
Output
Comp

-Vcc
Set I
RELE ARUS LEBIH

Pengaman Hubung Singkat


Relai dialiri oleh Arus Fasa, Tetapi Juga Dialiri
oleh Arus Beban, maka Iset > Ibeban
Untuk Relai Arus Lebih Definte, Iset = 1,2 1,5 Ibmax
Untuk Relai Arus Lebih Inverse, Iset = 1,05 Ibmax
Cara 1 Cara 2
R R
S S
T T
RELE ARUS LEBIH

Pengaman Hubung Singkat 1 Fasa Ketanah


If, (1 fasa ketanah) < Ibmax, karena :
- Gangguan lewat Tahanan
- Pentanahan Netral Lewat Impedansi
Oleh sebab itu Relai gangguan tanah tidak dipasang di
arus fasa tetapi mengambil arus residu dari tiga fasa Arus
Cara 1 Cara 2
R R
S S
T T

OC OC GF OC OC OC GF
KONSTRUKSI OVER CURRENT RELAY
INVERSE TIME RELAY

Dengan Extreemely Inverse I2 x t = k


OVERCURRENT RELAY
RELAY OCR MERK MEIDENSHA

PRI.K & WYD SN


O/C DAN E/F RELAY SIEMENS

PRI.K & WYD SN


SEG UFR

GEC

PRI.K & WYD SN


OC & EF SPAJ 140C ( ABB )
EF SPAJ 11OC
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

A. Definite Time Relay

B. Inverse Time Relay


C. Instantaneous Relay

D. Inverse Definite Minimum Time Relay

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

A. Definite Time Relay


Koordinasi Relai yang mentrip kan PMT dalam Jaringan
Radial dilakukan dengan membuat setelan waktu yang
tetap untuk setiap titik gangguan hubung singkat, tetapi
nilai setelannya bertingkat.
Keuntungan : * Koordinasinya Mudah
* Waktu kerjanya tidak tergantung oleh
perubahan kapasitas pembangkit
Kerugian : Terjadi komulasi waktu pada relai di hulu

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

Grading Time Untuk Koordinasi Relai

* Waktu Pemutusan Arus di Elektroda PMT

* Overshoot Time Pada Relai


* Errors

* Safety Margin

Grading Time Diperhitungkan : 0.3 s/d 0.5 detik

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

KARAKTERISTIK DEFINITE TIME

t (detik)

t SET

I SET I (ampere)

Karakteristik definite time: bisa di setting arus besar setting waktu kecil
WYD SN
CONTOH KOORDINASI RELAI ARUS LEBIH

KOORDINASI DENGAN O.C DEFINITE

Sub 1 B Sub2 Sub3

t in = Dt+ta Dt
C
ta = Dt+tb
Dt
tb = Dt+t
tc

51 51 51 51

51G 51G 51G 51G

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

B. Inverse Time Relay

Waktu kerja rele berdasarkan arus gangguan


yang mengalir pada relai

Jadi Koordinasinya perlu hasil hitungan Arus Gangguan


Hubung Singkat di Setiap titik Gangguan

Cara Kerja Inverse Time Relay

1. Relai mulai Pick Up pada Arus Gangguan > Iset

2. Bila Perbandingan antara Arus Gangguan dan Setelan


Arus > 1, maka Elemen Waktu Mulai Menghitung

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

B. Inverse Time Relay (lanjutan)

3. Hitungan waktu selesai bila Kontak menutup,


dan lamanya tergantung besarnya perbandingan
Arus itu. Makin besar Arus, Makin cepat kerja Rele

4. Setelan Waktu dilakukan dengan Time Dial Ttd) untuk


Relai Elektomekanik atau Time Multiplier Setting
(TMS untuk relai Statik)

5. Dengan Setelan Td yang Tetap, Perubahan Setelan


Arus akan Mempengaruhi Waktu Kerja Relai.

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

KARAKTERISTIK INVERSE

t (detik)

I SET I (ampere)

Digunakan untuk setting inverse


WYD SN
KOORDINASI RELAI ARUS LEBIH

JARINGAN RADIAL SINGLE


KOORDINASI DENGAN O.C INVERSE

SUMBER TRAFO UNIT,


KIT TRAFO DAYA

51 51 51 51

51G 51G 51G 51G

51N

PERHITUNGAN KOORDINASI SELALU DIMULAI DARI RELAI


PALING HILIR, DAN BERGERAK KE HULU

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

B. Inverse Time Relay (lanjutan)


Pengaruh Besar Kecilnya Impedansi Saluran untuk
Karakteristik inverse

1. Jika Impedansi Saluran > Impedansi Sumber,


Makin Jauh Lokasi Gangguan, Semakin Kecil Arus nya
Kurva Arus Gangguan Curam
2. Jika Impedansi Saluran < Impedansi Sumber,
Tidak Ada Perbedaan Arus yang Berarti
Kurva Arus Gangguan Landai.
Dalam hal Demikian Waktu Kerja Releai Untuk
Gangguan Dekat dan Gangguan Jauh di Dalam
Kurve Inverse Saling Berdekatan
WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

B. Inverse Time Relay (lanjutan)


Pengaruh Perubahan Kapasitas Pembangkit untuk
Karakteristik inverse
1. Jika Kapasitas Menurun, If Menurun berarti Waktu
Kerja Rele Naik (t naik), Selektifitas Tidak Terganggu
2. Jika Kapasitas Naik, If Naik berarti Waktu Kerja Rele
Turun (t turun), Selektifitas Mungkin Terganggu.
Keuntungan Inverse Time Relay
* Untuk Kurva Arus Curam, Pengamanan Banyak Seksi,
Rele ini dapat Menekan Komulasi Waktu Di Sisi Hulu
Kerugian Inverse Time Relay
* Sensitif Terhadap Perubahan Kapasitas Pembangkit
WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

C. Inverse Definite Minimum Time (IDMT) Relay


Relai Mempunyai Karakteristik Kombinasi Antara
Inverse dan Definite Time Relay
Kaidah Penyetelan IDMT Relay
A. Dapat Menjangkau Ujung Akhir Seksi Berikutnya
B. Iset > Ibeban maksimum (biasanya 1.5 In CT)
C. Kesalahan Pick Up Perlu Diperhatikan, Menurut BS,
Pick Up = 1.05 s/d 1.3 Iset
D. Pembangkitan berubah-ubah Iset Rendah
Pembangkitan Hampir Tetap, Iset tinggi
E. Td dipilih Tercepat untuk Rele di Hilir dan di Seksi Hulu
Td dipilih agar didapat t cukup (>0.4 det), Pemb. Max
WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

D. Very Inverse dan Extreemly Inverse

Untuk Saluran Banyak Seksi, dimana Waktu Kerja Rele


Di Hulu Dibatasi, t kurang cukup, sehingga selektifitas
diragukan . Maka dapat digunakan Very Inverse dan
Bila gagal dapat dicoba dengan Extreemly Inverse.
Ditinjau pula pengaruh Pembangkitan
Karena Karakteristik waktu curam sekali, bila
Pembangkitan berubah mengakibatkan pergeseran
waktu menjadi lebar
Karakteristik Extreemly Inverse ; I2t = k, mirip
karakteristik Fuse, Koordinasi dengan Fuse baik

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

E. InstantaneousChopping
1. Dipakai Bersama dgn Definite atau Inverse Time Relay
2. Komulasi Waktu Trip pada Definite Time (mungkin
juga Inverse) disisi Hulu Lama (akibat Alat Rusak)
3. Dipasang Chopper / Bekerja Instant

Setelan Arus pada Elemen Instantaneous :


Warrington : Efektif bila IF di A / IF di B >= 3
Iset di A = 1.2 Iset di B
Kendala : Bila Kapasitas Pembangkit Turun, Elemen
Instantaneous bisa tidak bekerja

WYD SN
MACAM-MACAM KARAKTERISTIK RELAI

F. KARAKTERISTIK INSTANTANEOUS RELAY


T (detik)

t SET
I (ampere)
I SET MOMENT

PADA KARAKTERISTIK INSTANT MEMPUNYAI WAKTU


MINIMUM: 40 s/d 80 milisecond DENGAN ARUS YANG BESAR
WYD SN BERKISAR 4 S/D 6 In
KARAKTERISTIK KOMBINASI INSTANT DENGAN
TUNDA WAKTU INVERSE

t (detik)

I SET I (ampere)
I SET MOMENT

Digunakan untuk setting inverse dan moment

WYD SN
KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH SEBAGAI PENGAMAN
GANGGUAN TANAH
RELAI ARUS LEBIH BERARAH

Relai Dialiri Arus Gangguan bisa Dari Dua Arah


Penggunaannya a.l : - Jaringan Radial Double Circuit
Terutama Di Receiving End
- Jaringan Loop
- Sumber Dari Dua Arah
Dikatakan Berarah :- Selain Mendeteksi Besaran Arus
- Juga Memeriksa Arah Arus
(Yakin Gangguan ada Dihadapannya)

Untuk Memeriksa Arah Arus Perlu :


Besaran Listrik Yang Dipakai Sebagai Referensi
Biasa Digunakan Tegangan
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Jaringan Radial Double Circuit di Receiving End

A B C

Tidak perlu Mungkin perlu


Relai arah Relai arah
Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Jaringan Loop B
Perlu
Relai arah

A C

D
Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

- Sumber dari dua arah

A B C

Perlu
Relai arah
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sambungan 90 Sambungan 30 Vac


Va Va

Ia Ia
Vbc Vac

Vc Vc Vb
Vbc Vb

Arus Tegangan Arus Tegangan


Ia Vbc Ia Vac
Ib Vca Ib Vba
Ic Vab Ic Vcb
Pernyataan sudut sambungan ini untuk Teg dan Arus
pada kondisi sistem Normal (tidak ada gangguan)
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sudut Karakteristik dilihat dari kondisi Teg dan Arus saat gangguan
Untuk sambungan 90o
Va Pada keadaan normal
antara arus dan tegangan
Bersudut 90o
Ia
Va Iaf Pada saat gangguan
Sudut I = lead 15o thd V
Vb
Inilah sudut karakteristiknya
Vc Vbc

Vbc Vb
RELE ARUS LEBIH BERARAH

Sudut Karakteristik dilihat dari kondisi Teg dan Arus saat gangguan
Untuk sambungan 30o
Va Pada keadaan normal
antara arus dan tegangan
I bersudut lead 30o thd V
Ia
Vac Va Iaf Pada saat gangguan
Sudut I lag 15o thd V
Vac
Vb
Inilah sudut karakteristiknya
Vc

Vb
DAFTAR NOMOR PERALATAN RELAY

2 = Time delay starting or closing


3 = checking interlocking relay
4 = Master contactor
21 = Distance relay
25 = Synchronizing or synchronism check relay
27 = Undervoltage relay
30 = Annunciator relay
32 = Directional power relay
37 = Undercurrent or underpower relay
40 = Field failure relay
46 = Reserve phase or phase balance current relay
49 = Machine or transformer thermal relay
50 = Instataneous overcurrent or rate-of-rise relay
51 = Ac time overcurrent relay or overcurrent ground relay
52 = Ac circuit breaker
55 = Power factor relay
56 = Field application relay
59 = Overvoltage relay
60 = Voltage or current balance relay
64 = earth fault protective relay
87 = Differential protective relay
Terima Kasih

WYD SN

Anda mungkin juga menyukai