Anda di halaman 1dari 15

RELAY DIFFERENSIAL

NAMA : BILLY RAN S


NIM : 140150083
KELAS : A
Sistem Proteksi
Pengertian Relay Diferensial
Relay Diferensial adalah suatu relay yang bekerj membandingkan dua buah vektor arus
atau lebih, arus beda (ketidak seimbangan arus) yang di peroleh dari dua buah vektor arus
lebih yang mengerjakan kumparan operating relay. rele diferensial bekerja dengan
membandingkan dua atau lebih masukan arus (dalam hal ini bukan hanya besarannya saja
tetapi termasuk juga sudutnya). Arus yang dibandingkan adalah arus yang masuk ke
dalam dan keluar dari wilayah yang diproteksi oleh rele. Jika perbedaannya bernilai
nol, maka diasumsikan tidak ada gangguan internal. Begitupun sebaliknya jika
perbedaannya tidak bernilai nol maka terdapat sebuah gangguan internal.

Gambar rele differensial mengamankan trafo daya


KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL

KAWASAN
@ RELAI DIFERENSIAL
PENGAMANAN MEMBANDINGKAN
CT1 CT2 ARUS DALAM BELITAN
I1 I2 TRAFO ( I1 & I2 )

@ CT1 & CT2 RASIO NYA


SEDEMIKIAN SEHINGGA
i1 i2 ARUS SEKUNDERNYA
R

DIFERENSIAL SEDERHANA
( UNBIAS )
FUNGSI DAN SIFAT RELAY DIFFERENSIAL
FUNGSI RELE DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN :

GENERATOR
TRANSFORMATOR DAYA
BUSBAR
MOTOR LISTRIK KAPASITAS BESAR

SIFAT RELE DIFFERENSIAL :


SANGAT SELEKTIP DAN CEPAT
SEBAGAI PENGAMAN UTAMA
TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
PENGAMAN CADANGAN
DAERAH PENGAMANANNYA DIBATASI
OLEH CT1 DAN CT2
Prinsip Kerja Relay Diferensial
Relai diferensial adalah relai yang bekerja bilamana dua atau lebih besaran listrik
yang sama mempunyai hasil jumlah vektor yang lebih besar dari nilai setelan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan relai deferensial :

Polaritas transformator arus harus sesuai, sedemikian hingga pada kondisi


normal, tidak akan ada arus yang mengalir pada operating coil.
Perbandingan transformasi serta kapasitas transformator arus, harus sesuai.
Penetapan relai dan pemilihan penghantar yang sesuai sehingga tidak akan terjadi
kondisi dimana salah satu transformator arus menjadi jenuh arus gangguan yang
besar.
Jenis Relay Diferensial

Secara umum dikenal dua macam relai deferensial yaitu :


1. Relay diferensial longitudinal
2. Relay diferensial persentase
A. Relay diferensial longitudinal
Prinsip kerja relai diferensial longitudinal digambarkan pada gambar 21.

Gambar 21. Prinsip kerja relai deferensial longitudinal.


Keterangan :
CT1 dan CT2 : transformator arus 1 & 2
I1 dan I2 : arus primer CT1 & CT2
i1 dan i2 : arus sekunder CT1 & CT2
kondisi kondisi transformator CT1 dan CT2 berikut :

Kondisi Normal
I1 dan I2 ditransformasikan oleh CT1 dan CT2 menjadi i1 dan i2
dengan harga yang secara teoritis sama, sehingga berdasarkan gambar 21,
diperoleh persamaan :
i = i1 i2 = 0 (21)
hal ini berarti i lebih kecil dari harga ip sehingga relai blocking.
Kondisi gangguan F1
Seperti pada kondisi normal I1 dan I2 akan ditransformasikan
menjadi i2 dan i2 yang juga secara teoritis sama. Dari gambar 21.
Diperoleh :
i = i1 i2 = 0 (21a)
Dan, karena i sama dengan nol, maka relai tetap blocking.
Kondisi gangguan F2
Arus gangguan I1 ditransformasikan menjadi i1 yang merupakan nilai
sekunder arus gangguan. Sedangkan I2 yang sama dengan nol (sumber disebelah
kiri) akan menyebabkan i2 juga menjadi nol. Selanjutnya dari Gambar 2.21
diperoleh persamaan.
I = i1 + i2 = i1 + 0 = i1 (21b)
Dimana, i1 + merupakan nila sekunder arus gangguan yang nilainya cukup jauh
lebih besar dari Ip, sehingga relai akan Pick-up.

Namun, beberapa masalah praktis yang sering mempengaruhi keandalan


sistem proteksi ini, yaitu :
Ketidakmudahan memperoleh transformator arus yang benar benar identik
Pada umumnya peletakan transformator arus dan unit relay diderensial
sedemikian rupa. Sehingga biasanya burden dari transformator arus yang
digunakan menjadi berbeda.
B. Relay diferensial persentase
Prinsip kerja relai deferensial presentase diperlihatkan pada Gambar 22. Persamaan kopel
pada relai deferensial presentase adalah :

Kopel Operasi.
To = K (i1 i2) No (22)
Kopel Lawan.
Tr = K ((i1+i2)/2) Nr + S (23)

Dimana :
K = Konstanta
S = Kopel lawan Mekanis
i1, i2 = arus sekunder CT1 dan CT2
Nr, No = jumlah lilitan restraining coil dan Operating Coil
Persamaan kopel untuk relai diferensial presentase, dengan mengabaikan kopel lawan
mekanis (S) dalam kondisi ambang (tepat akan Pick-up), adalah :

Gambar 22. Prinsip kerja relai deferensial presentase.

Keterangan :
No = Jumlah Lilitan operating coil
Nr = Jumlah lilitan restraining coil
Untuk memperoleh sensitivitas yang tinggi terhadap adanya gangguan internal ringan dengan
sekuritas yang tinggi terhadap gangguan-gangguan eksternal, maka kebanyakan digunakan rele
diferensial tipe persentase. Gambar berikut akan memperlihatkan skema sederhana dari rele jenis
ini.

Rangkaian sekunder dari CT dihubungkan dengan belitan penahan dari rele. Arus-arus yang
merintangi operasi rele tersebut, Selain itu, yang berhubungan dengan kumparan penahan adalah
kumparan kerja. Arus pada kumparan ini yang akan mengoperasikan rele diferensial.Rele
diferensial dapat berupa rele diferensial tetap atau variable presentase. Tipikal karakteristik
beberapa tipe rele jenis ini diperlihatkan pada Gambar. Absis dari kurva karakteristik tersebut
adalah arus penahan, yang dapat berupa arus smaller " IR atau arus larger ' IR tergantung desain.
Ordinat dari kurva karakteristik adalah arus operasi OP I yang dibutuhkan untuk menggoperasikan
menggerakkan rele. Rele diferensial persentase tipe tetap yang ada, yaitu antara 10 dan 50% dan
memiliki Tap untuk merubah persentase
KARAKTERISTIK RELE DIFERENSIAL
Karakteristik diferensial dibuat sejalan dengan Unbalances current (I), untuk
menghindari terjadinya kesalahan kerja. Kesalahan kerja disebabkan karena CT ratio
mismatch, adanya pergeseran fasa akibat belitan transformator tenaga terhubung (Y) ().
LANJUTAN
Perubahan tap tegangan (perubahan posisi tap changer) pada transformator tenaga
oleh On Load Tap Changer (OLTC) yang menyebabkan CT mismatch juga ikut berubah.
Kesalahan akurasi CT, Perbedaan kesalahan CT di daerah jenuh (Saturasi CT), dan Inrush
current pada saat transformator energize menimbulkan unbalances current (I) yang
bersifat transient. Untuk mengatasi masalah unbalance current (I) pada relai diferensial
caranya dengan menambahkan kumparan yang menahan bekerjanya relai di daerah I.
Kumparan ini di sebut Restraining Coil, sedangkan kumparan yang mengerjakan relai
tersebut di sebut Operating Coil.
KESIMPULAN

Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu
peralatan listrik dari akibat gangguan, atau dengan kata lain yaitu untuk:

Menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan.


Membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin.
Memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai