Anda di halaman 1dari 3

PROTEKSI DIFERENSIAL (RELE

DIFERENSIAL)
Proteksi Tenaga Listrik | 2 Komentar

Proteksi Diferensial (Rele Diferensial) merupakan pengaman yang sangat selektif dan cepat
bekerjanya, sehingga dapat digolongkan sebagai pengaman utama. Pengaman ini tidak dapat
digunakan sebagai pengaman cadangan diluar daerah pengamannya dan pada umumnya
digunakan untuk mengamankan peralatan seperti : transformator daya, generator, penghantar atau
penyulang yang pendek. Rele ini ditunjukan sebagai pengaman terhadap gangguan hubung singkat
antar fasa maupun antar fasa dan tanah untuk sistem tenaga listrik dimana arus hubung singkat
satu fasa ke tanah cukup besar.
Daerah pengamannya dibatasi oleh pemasangan transformator arus (current transformer) dimana
rele tersebut dipasang.

PRINSIP KERJA

Proteksi Diferensial
Prinsip kerja proteksi diferensial adalah membandingkan dua besaran arus dan fasa antara dua titik
pada batasan-batasan daerah pengaman. Jadi dalam hal ini digunakan arus sebagai besaran
ukurnya. Jika pada peralatan yang diamankan tidak terjadi gangguan atau gangguan tersebut
berada diluar daerah yang diamankan maka nilai arus dan fasa mengalir pada trafo arus CT 1 dan
CT 2 adalah sama atau mempunyai perbandingan nilai arus serta pergeseran sudut fasa tertentu,
sehingga rele tidak akan bekerja.
Tetapi jika terjadi gangguan pada perlatan yang diamankan, maka akan terjadi perbedaan arus atau
perbandingan arus berubah serta perubahan sudut fasa yang mana akan menyebabkan rele
diferensial akan bekerja. Adapun cara membandingkan I 1 dan I2 yaitu dengan membandingkan
besarnya nilai dan sudut fasa pada arus sekunder. Batas-batas pengaman proteksi differensial
dibatasi oleh trafo arus CT 1 dan CT 2.

KEADAAN NORMAL

Proteksi Difetensial dalam


keadaan normal
Pada keadaan normal atau gangguan berada diluar daerah pengaman maka arus yang mengalir
pada rele adalah :

dimana :
I1 =
arus
sekunder
yang
mengalir
I2 = arus sekunder yang mengalir pada trafo arus CT 2

pada

trafo

arus

CT

Dengan menganggap suatu hal yang ideal serta pemilihan trafo arus CT 1 dan CT 2 sama atau
sesuai dengan transformasi trafo daya, maka selama bekerja pada keadaan normal (tidak ada
gangguan) ataupun ada gangguan diluar daerah pengamannya, arus sekunder i 1 dan i2 akan
mempunyai nilai yang sama tetapi dengan arah vektor yang berlawanan, sehingga dari hubungan di
atas didapat :

Dalam hal ini rele tidak bekerja karena tidak ada arus yang melalui rele.

KEADAAN GANGGUAN
Sumber gangguan satu arah

Proteksi Diferensial dengan sumber


gangguan satu arah

Jika terjadi gangguan hubung singkat didalam daerah pegamannya maka arus yang mengalir pada
CT 1 akan menjadi besar sedangkan arus yang mengalir pada CT 2 akan mendekati nol.
Dengan demikian arus sekunder i1 menjadi besar dan arus sekunder i2 akan mendekati nol, hal ini
terjadi karena arus gangguan IF yang besar hanya mengalir pada satu sisi seperti yang terlihat pada
gambar berikut :
Sehingga sesuai dengan gambar diatas

Karena i2 = 0, maka : id = i1
Dalam hal ini berarti adanya arus i d = i1 yang cukup besar akan mengalir melalui rele, dengan
demikian rele akan akan bekerja dan memberikan sinyal trip pemutus tenaga yang berada di kedua
sisi dari peralatan listrik yang diamankan karena terjadi gangguan dipisahkan dari jaringan yang
bertegangan.

SUMBER GANGGUAN DUA ARAH

Proteksi Diferensial dengan


sumber gangguan dua arah
Dalam kedaaan tidak ada gangguan maka arus akan mengalir dari A ke B,, maka saat terjadi
gangguan arus gangguan IF2 yang mengalir pada trafo CT 2 adalah berbalik arah (180 0), dengan
demikian arus yang mengalir pada rele diferensial (i d) dimana merupakan jumlah vektor arus i 1dan i2
adalah :

Karena adanya arus yang besar yaitu i d yang mengalir melalui rele diferensial, maka rele tersebut
akan bekerja.
Pada proteksi diferensial umumnya rele yang digunakan hanya merupakan rele arus lebih, yang
akan bekerja jika arus yang mengalir pada rangkaian diferensial melebihi penyetelan arus lebih
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai