Tatap Muka 1 :
(Pengantar)
Materi
Ttp. Muka Bahasan
1 Pengantar Transmisi Daya Listrik
2 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
3 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
4 Konstanta A,B,C,D, panjang saluran
5 Rugi-rugi daya dan kapasitas hantar arus
6 Diagram lingkaran dan aliran daya
7 Perencanaan SUTT
8 Perencanaan SKTT
9 Skin effect, Feranti effecr, corona, noise
10 Tegangan lebih transien pada saluran transmisi
11 Proteksi saluran transmisi
12 Transmisi Arus Searah (DC)
13 Resume
Buku Ajar
1. ELECTRIC POWER TRANSMISSION SYSTEM
ENGINEERING, Turan Gonen
2. TRANSMISI DAYA LISTRIK, Prof. Ir. T.S. Hutauruk, M.Sc.
Materi Tatap Muka 1
• Pengertian umum
• Perencanaan Sistem Tenaga Listrik
• Perencanaan Sistem Transmisi
• Sistem tegangan transmisi
• Komponen utama SUTT
Sistem Tenaga Listrik
Pembangkit
Trafo TR
Trafo TTTrafo TM
Load shape
Investment Cost
Transmission Planning
Distribution Planning
Data : Ramalan beban
Data
Rencana Pembangkit
Jaringan eksisting
Feedb
ack
Studi hubung singkat
H
a
s
i
l
s
t
udi
Dapat
diterim
a
25
Komponen utama SUTT
Isolator
• Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis
porselin atau gelas.
• Menurut konstruksinya dikenal tiga jenis isolator:
1. Isolator jenis Pin (pasak)
2. Isolator Jenis Line-post
3. Isolator jenis Suspension (gantung)
4. Isolator jenis Strain
Double string
Komponen utama SUTT
Kawat Penghantar (Konduktor)
• Berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu tempat ke tempat lainnya.
• Jenis kawat yang digunakan :
• Kawat tembaga (Cu). Saat ini sudah jarang digunakan, karena harganya
yang mahal.
• Kawat ACSR (Alluminium Conductor Steel Reinforce) : Jenis inilah yang saat
ini banyak diginakan di Indonesia.
• Saat ini dikembangkan penggunaan T-ACSR (Thermal-Alluminium Steel
Reinforce), yang memiliki kemampuan hantar arus (KHA) kurang lebih 1,7 kali
KHA ACSR.
• Pertimbangan lain penggunaan ACSR/T-ACSR, selain memenuhi ketentuan
standard teknik, juga memiliki kemampuan (kekuatan) mekanik yang lebih baik
jika dibanding konduktor lain, misal : AAC, AAAC.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Jika arus listrik mengalir pada penghantar, maka akan menimbulkan panas pada
penghantar dan akan menyebabkan terjadinya pemuaian pada penghantar,
yang pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya penurunan andongan
(lendutan).
• Konsdisi tersebut perlu adanya ketentuan standard suhu operasi maksimum
penghantar yang diijinkan. PLN menetapkan ketentuan suhu operasi
maksimum penghantar SUTT sebesar 750 C.
Komponen utama SUTT
Kawat Penghantar
Jenis-jenis kawat penghantar yang bisa digunakan pada saluran
transmisi, antara lain : tembaga (Cu) dan Aluminium (Al).
Kawat penghantar aluminum terdiri dari berbagai jenis, sbb :
• AAC (All-Aluminium Conductor), kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari aluminium.
• AAAC (All-Aluminium Alloy Conductor), kawat
penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran
aluminium.
• ACSR(aluminium Conductor Steel Reinforced),
kawat penghantar aluminium berinti kawat baja
• ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced),
kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan
logam campuran.
Kawat Penghantar & kawat tanah
• Kawat penghantar tembaga karena konduktifitas dan kuat
tariknya lebih tinggi. Tetapi untuk nilai tahanan yang sama
tembaga lebih berat dan lebih mahal. Oleh karena itu untuk
saluran transmisi saat ini peran kawat penghantar tembaga telah
digantikan oleh aluminium.
• Untuk memperbesar kuat tarik aluminium, digunakan campuran
aluminum (aluminium alloy). Pada SUTT dengan jarak antar
tiang menara yang jauh (ratusan meter), dibutuhkan kawat
penghantar dengan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu
digunakan kawat penghantar jenis ACSR
• Kawat tanah atau “ground wire” juga disebut kawat pelindung
(shield wire), gunanya untuk melindungi kawat penghantar/
kawat fasa dari sambaran petir langsung. Kawat tanah diletakkan
diatas kawat fasa dan biasanya terbuat dari baja yg lebih murah.
Pertimbangan pemilihan ukuran konduktor
Pertimbangan Mekanis
Pertimbangan Electrical
Kebutuhan Mechanical
Tensile Strength (For Tension)
Kebutuhan Electrical
o Continuous current rating.
o Short time current carrying rating.
o Voltage drop
o Power loss
o Minimum dia to avoid corona
o Length of line
CHARECTERISTICS OF CONDUCTING MATERIAL:-
(e) Low
(C) Should not
specific
Be brittle
Gravity.
(d)
Low
cost
33
ACSR—conductor used in overhead lines
1
2
34
Komponen pengaman SUTT
• Komponen pengaman (perlindungan) pada transmisi
tegangan tinggi (SUTT), memiliki fungsi penting
sebagai pengaman (perlindungan) SUTT secara
menyeluruh.
• Komponen pengaman (perlindungan) pada SUTT, antara lain :
– Kawat Tanah (Ground Wire) dan perlengkapannya.
– Pentanahan tiang.
– Jaringan pengaman (Safety Net).
– Bola pengaman (Balistor).
• Untuk kawat tanah (ground wire) dan pentanahan
tiang, dipasang di sepanjang jalur SUTT.
• Untuk jaringan pengaman ( Safety Net) dan bola
pengaman dipasang pada tempat-tempat tertentu jalur
SUTT, sesuai kondisi dan kebutuhan setempat.
Kawat tanah dan pentanahan tiang SUTT
Design criterion:
Sudut perlindungan
• Keuntungan :
Tatap Muka 2 :
Karakteristik Saluran
Transmisi
Materi Tatap Muka 2
Yang dimaksud dengan karakteristik listrik
saluran transmisi adalah konstanta saluran
yaitu
• Resistansi/ Tahanan (R)
• Induktansi (L)
• Admitansi/ Konduktansi (G atau Y)
• Kapasitansi (C)
Pada saluran udara konduktansi (G atau Y)
nilainya sangat kecil (pengaruhnya juga
kecil) sehingga dapat diabaikan
Resistansi
Resistansi atus searah (DC) dari suatu konduktor (kawat penghantar)
dinyatakan oleh
dalam oC dan resistivitas pada titik 1, T2 dan T2 adalah temperatur dalam oC dan resistivitas pada titik 2, d
konduktor.
Resistansi
Dalam tabel sering kita jumpai penampang kawat diberikan dalam satuan
“CircularMil” (CM). CM adalah penampang kawat yg mempunyai
diameter 1 mil = 1/1000 inch.
Atau:
1. Induktansi Internal:
Pada suatu konduktor dengan radius r yang membawa
arus I. Pada jarak x dari titik pusat konduktor,
Intentitas kuat medan magnit Hx dapat diperoleh dari
hukum Ampere sbb :
Dimana Hx adalah intensitas medan magnit disetiap titik sepanjang jalur tertutup,
dl adalah unit vector sepanjang jalur dan Ix adalah arus yang terdapat pada
jalur. Untuk bahan material yg homogen dan jalur lingkarang dengan radius x,
besar dari Hx adalah konstan, dan dl adalah selalu paralel dengan Hx.
Sehingga :
Fluksi lingkup per meter panjang karena fluksi yang terdapat pada pipa adalah
perkalian antara turunan deferensial fluksi dengan sebagian arus yang
terlingkupi adalah
Total fluksi lingkup internal per meter bisa diperoleh dari integral dari …
(9.16.1)
Fluksi yang terlingkup seluruhnya pada arus yang dibawa konduktor menjadi :
Total fluksi lingkup eksternal per meter dapat diperoleh melalui integral dari…
Karena jalur radius x2 melingkupi kedua konduktor , dan besar arusnya sama
namun berlawanan arah, total arus yang dilingkupi sama dengan 0 dan ,
sehingga tidak ada kontribusi ke induktansi total dari medan magnit pada jarak
lebih besar dari D.
Total induktansi dari kawat per unit panjang dari saluran transmisi ini
adalah jumlah dari induktansi internal dan induktansi eksternal antara
permukaan konduktor dengan radius (r) dan jarak antar konduktor (D):
Secara simetris , total induktansi dari kawat lain yang kedua adalah
sama, sehingga total induktansi dari saluran transmisi 2 kawat adalah :
Induktansi eksternal
Jika persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r’
dapat dikatakan sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga
tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi yang
sama dengan konduktor berjari-jari r.
Induktansi dari konduktor
berkas
Apabila konduktor suatu saluran transmisi terdiri dari n-berkas konduktor yang
terhubung secara paralel. Meskipun induktansi dari berkas yang berbeda bernilai
tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-masing berkas tersebut bernilai
sama dengan Lav,x. Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata yang
diberikan di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka
total induktansi pada konduktor berkas tersebut adalah :
Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang
(sama pada tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak
tiga kali
Dimana f adalah frekwensi sistem. Sehingga total induktansi seri dari saluran
transmisi adalah
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari
empat kawat dengan konfigurasi sebagai berikut:
r = 30 mm = 0.03 m
D = 500 mm = 0.5
m
Durat = 7000 mm = 7 m
Dengan nilai permeabilitas µr = 1, maka:
Mencari GMR : (Persamaan 17)
Mencari GMD :
Asumsi :
500 mm < 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap
kecil. Dab = 7 m
Dbc = 7 m
Dac = 14 m
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing fasa terdiri dari
empat kawat dengan konfigurasi seperti gambar dibawah :
Ditanyakan : GMR, GMD, Induktansi (L) dan Reaktansi induktif (XL)
Jawaban :
Mencara GMR :
Mencari GMR : (Persamaan 17)
Mencari GMD :
Mencari induktansi L
XL = 2 π f L
Dengan cara yang sama, perbedaan potential karena muatan pada konduktor b
adalah
atau
Tegangan total antara kedua saluran adalah
Merupakan kapasitansi per unit panjang dari suatu saluran transmisi satu fasa
dua kawat.
Perbedaan potential antara masing-masing konduktor dan tanah (neutral)
adalah setengah dari perbedaan potential antara kedua konduktor. Sehingga
kapasitansi ke tanah dari saluran transmisi satu fasa dua kawat adalah
Kesimpulan :
1. Dengan cara yang sama kapasitansi untuk saluran tiga fasa dapat diketahui.
2. Semakin besar jarak antar fasa dari saluran transmisi, semakin kecil
kapasitansi saluran. Karena fasa-fasa pada SUTT harus dipisahkan dengan
jarak yang mencukupi untuk menjamin kecukupan isolasi saluran, maka
SUTT akan memiliki kapasitansi lebih rendah dibandingkan dengan SUTM
dan SUTR. Karena jarak antara fasa pada SKTT sangat rendah, kapasitansi
shunt SKTT jauh lebih besar dari pada SUTT. Oleh karena itu SKTT
umumnya dipakai pada jarak yang pendek untuk meminimalkan kapasitansi
3. Semakin besar radius dari konduktor dari saluran transmisi, semakin besar
kapasitansi saluran. Sehingga konduktor berkas akan menaikkan
kapasitansi saluran . Saluran transmisi yang baik, adalah kompromi diantara
berbagai kebutuhan untuk induktansi seri yang rendah, kapasitansi shunt
yng rendah, dan pemisahan antar konduktor yang cukup untuk kebutuhan
isolasi antar fasa.
4. Nilai kapasitansi, induktansi dan resistansi saluran dapat diketahui dari
tabel konduktor
Admitansi kapasitif Shunt
Admitansi kapasitif shunt dari saluran transmisi tergantung pada kapasitansi
saluran transmisi dan frekuensi sistem. Apabila kapasitansi per unit
panjang adalah c, admitansi shunt per unit panjang adalah
Jawaban :
a. Resisitansi seri saluran transmissi adalah
Dengan mengabaikan skin effect, resisitivitas saluran pada 200 adalah 2.8310-8
-m dan resistansi per kilometer adalah
b. Induktansi seri per kilometer dari saluran transmisi adalah
Tatap Muka 3 :
Karakteristik Saluran Transmisi
(2)
Induktansi dan kapasitansi saluran transmisi
1. Induktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
a. Induktansi kawat pilin
b. Perhitungan GMR dan GMD
2. Induktansi dan reaktansi induktif rangkaian tiga fasa
a. Jarak ketiga fasa sama
b. Jarak ketiga fasa tidak sama
3. Kapasitansi dan reaktansi kapasitif rangkaian tiga fasa
a. Rangkaian tiga fasa jarak sama
b. Rangkaian tiga fasa jarak tidak sama
4. Konduktor berkas
a. Reaktansi induktif saluran tiga fasa dengan konduktor berkas
b. GMR konduktor berkas
c. Kapasitansi dan reaktansi kapasitif konduktor berkas
5. Saluran ganda tiga fasa
a. Reaktansi induktif saluran ganda tiga fasa
b. Reaktansi kapasitif saluran ganda tiga fasa
Induktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
GMD 2r 5
6
Karena jarak tiap kawat berurutan adalah 2
r GMR = 2,1767 r
ii. Penghantar konsentris dengan 2 lapis (19 kawat)
GMD 2r 17 18
GMR = 3,788 r
iii. Penghantar konsentris dengan 3 lapis (37 kawat)
GMD 2r 35 36
GMR = 5,3744 r
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 1- fasa , 50 Hz, menggunakan konduktor tembaga keras
97,5%; 107,2 mm2 (4/0 atau 211.600CM), jumlah elemen kawat 19, radius efektif
0,6706 cm. Jarak antara kedua kawat 1,5 meter.
Tentukan Reaktansi induktif per kawat per fasa dalam Ohm/km.
Jawaban
1
:
X L 0,14467 log 0,10857 0,14467 log d12
r 1
r1 = radius konduktor (meter) = 0,006706 meter
d12 = jarak antara kawat (meter = 1,5 meter
c b 12
D
X r1
1
Ohm / km
L 0,14467log 0,10857 log d12
r
1
Dimana
GMD D12 .D23.D31
: 3
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa , 50 Hz, 150 kV menggunakan konduktor
ACSR 282 mm2 (556.500CM), 30/7, konfigurasi horizontal datar dengan jarak
antar kawat 5,33 meter. Radius efektif kawat 1,21 cm = 0,0121 meter.
Tentukan (a). Jarak ekivalen kawat; (b). Reaktansi induktif per kawat per
fasa dalam Ohm/km.
1
XC j X a ' X d '
2 . f
.C
X ' 0,1317 log MegaOhm / Xd ' 0,1317 log MegaOhm / km
a
1 km d12
r1
b. Reaktansi Kapasitif saluran 3 fasa dengan jarak antar fasa tidak sama
XC 1
j X a ' ' 0,1317 log MegaOhm / km
2 . f Xd
GMD
.C r1
GMD 3 D12 .D23.D31
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa menggunakan konduktor ACSR 456 mm2
(900.000CM), konfigurasi horizontal datar dengan jarak antar kawat 4,2672
meter (14 feet).
Frekuensi sistem 50 Hz. Diamater kawat 2,9515 cm.
Tentukan kapasitansi dan reaktansi kapasitif dari saluran
tsb
Jawaban :
1 1
C 0,0094x106 Farad / km
2 . f .XC 2 .50.(0,3373x106 )
Konduktor berkas (bundle)
Pada SUTET, bila saluran tiap fasa hanya menggunakan satu konduktor, rugi
corona dan interferensi komunikasi sudah sangat besar. Untuk itu pada tiap fasa
digunakan konduktor berkas dengan jumlah konduktor 2, 3, 4 atau lebih.
Dengan menggunakan konduktor berkas, reaktansi saluran akan lebih kecil
sehingga kapasitas hantar arus akan lebih besar.
λAB D
= K iB ln
B lilitan-Weber
d
AB
GMD
n
Konduktor
Pendekatan : berkas
Reaktansi induktif konduktor berkas per fasa :
XL = 0,14467 log GM
Ohm/km
D
GMR
Konduktor
Dimana :
GMD berkas
3 d .d .d
ABBCAC GMR n 11213
r '.d.dd 1n
GMR dari konduktor berkas dimana sub konduktor mempunyai jarak-jarak
yang sama dan terletak pada suatu lingkaran dengan radius R adalah :
S
2 r1 '
GMR r 1 '.S r 1 '.2R R R
n. r1 '
GMR R n
R
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif untuk konduktor berkas
C 2h
QA Farad
A eA 1
ln ln ln ...ln ln GMD
d12 d13 d1n
r1
Xd ' 3 d AB .dBC .d AC
j0,1317 log
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa menggunakan konduktor berkas dengan 2 sub-
konduktor per fasa. Jarak sub konduktor S = 0,4 meter dan jarak-jarak kawat
berkas sbb :
dAB = dBC = 7 meter
dAC = 14 meter
Radius sub konduktor = 1,725 cm
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb
2 r1 '
Jawaban : GMR R
R
Dimana : R = ½. S
= 0,2 m
1,725 e1/ 4
r1' meter
100
Jadi :
r' 1,725 .e 1/ 4
GMR R 2 1 0,2 2100 x0,2 0,0733 meter
R
Jadi :
X 0,14467 log 8,82
0,14467 0,301 Ohm / km
GMD 0,0733
log
L
GMR
1 0,1317 log 1 0,1423
Xa (eq)
' j0,1317 log 0,01725 MegaOhm km
r
Rn n 1R 0,2 2
0,2
d16
1=a 6=f
d12
d25 5=e
2=b d13
d23 d36
3=c 4=d
Saluran 1 Saluran 2
GMD d12 .d13.d15 .d16 .d23.d24 .d26 .d34 .d35 .d45 .d46 .d56
12
14
Saluran ganda tiga
GMR 6
fasa
r
1 .d25 .d36
'3.d
Reaktansi kapasitif =
X GMD
Contoh soal
Suatu saluran transmisi ganda 3-fasa menggunakan konduktor dengan ukuran
sbb :
r1 ‘= 0,00698 m
r1 = 0,008626 m
Jarak antar konduktor sbb :
d12 = d23 = d45 = d56 = 3,0785 m
d13 = d46 = 6,096 m
d14 = d36 = 8,2013 m
d15 = d24 = d26 = d35 = 6,6751 m
d25 = 6,4008 m
d16 = d34 = 5,4864 m
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb
Jawaban
: GMD 12 . . . .d23.d24 .d26 .d34 .d35 45 . .d56
d12 d13 d15 d16 .d d46
1 14 25 36
Jawaban :
X L 0,14467 log
Ohm / km / konduktor
4,9165
0,1925
0,2296
GMR 6r 3.d.d
1142536.d
Tatap Muka 4 :
Pemodelan Saluran Transmisi
serta hubungan arus dan
tegangan
Pemodelan saluran
transmisi
Karakteristik saluran transmisi dinyatakan dengan parameter, resistansi, induktansi
dan kapasitansi yang tersebar sepanjang saluran.
Namun memodelkan parameter yang tersebar sepanjang saluran tersebut adalah
sulit. Parameter-parameter tersebut, dapat didekati dengan beberapa resistor,
induktor dan kapasitor.
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
Namun, pendekatan ini tidak praktis, karena harus menghitung arus dan tegangan di
setiap titik sepanjang saluran. Dapat juga diselesaikan melalui persamaan deferensial
untuk saluran, namun juga tdk praktis, untuk sistem yang besar dengan banyak saluran
transmisi.
Untuk panjang SUTT < 80 km, dikategorikan sebagai saluran pendek. Dapat dimodelkan
dengan resistansi dan induktansi seri, karena kapasitansinya dapat diabaikan.
Saluran pendek
Untuk panjang SUTT (80 – 250 km) dikategorikan
sebagai saluran transmisi dengan panjang menengah/
medium. Disini kapasitansi saluran sudah mulai
diperhitungkan. Dan dapat dimodelkan dengan dua
kapasitor dengan ukuran masing2 separohnya
dikedua ujung saluran. Saluran medium
Untuk SUTT dengan panjang > 250 km dikategorikan sebagai slauran transmisi panjang.
Besarnya nilai resistansi, reaktansi seri (induktif) dan admitansi shunt dari suatu saluran
transmisi dapat dihitung sbb
R rd
X xd
Y yd
Dimana r, x, dan y adalah resistansi, reaktansi, dan admitansi shunt per unit panjang
dan d adalah panjang dari saluran transmisi. Nilai r, x, dan y dapat du dari tabel
referensi konduktor saluran transmisi.
Jaringan 2 kutub (2-port networks)
& konstanta ABCD
Suatu saluran transmisi dapat dinyatakan
dengan jaringan 2 kutub – yaitu suatu jaringan
yg dapat diisolasi dari lingkungan luarnya
melalui dua hubungan kutub, seperti pd gambar.
VS AV BIR
IS R DI R
CVR
Disini konstanta A dan D tanpa dimensi, konstanta B dengan unit , dan konstanta C
diukur dalam Siemens (Mho). Konstnata-2 ini sering kali disebut sebagai konstanta umum
rangkaian, atau konstanta ABCD.
Saluran transmisi pendek
Rangkaian ekivalen per fasa dari saluran pendek
IS IR
Berdasarkan Hk. Kirchhoff terdapat hubungan untuk tegangan sbb
VS VR Z RI jX L I
I VR
VR VS RI jX L I
Jaringan 2-kutub & kosntanta ABCD
Konstanta ABCD dapat diinterpretasikan secara physic. konstanta A menggambarkan effect
dari perubahan tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim; dan konstanta D
menggambarkan effect perubahan arus sisi terima terhadap arus sisi kirim. Kedua konstanta
A dan D tanpa dimensi.
Konstanta B menggambarkan effect perubahan srus sisi terima terhadap tegangan sisi
kirim. Konstanta C menggambarkan effect perubahan tagangan sisi terima terhadap arus
sisi kirim.
Saluran transmisi adalah jaringan linier 2 kutub, dan sering dinyatakan dengan model ABCD.
A1
B
ZC
0
D1
Diagram fasor saluran transmisi pendek
Tegangan bolak-balik (AC) biasanya dinyatakan dalam diagram fasor.
Diasumsikan generator ideal, kenaikan beban akan menaikan daya aktif dan reaktif
keluar dr generator begitu pula arus di saluran transmisi. Sementara tegangan sisi kirim
tetap.
1) Apabila bebannya bertambah dengan faktor daya lagging yang sama, besaran arus
di saluran akan naik tetapi masih dengan sudut yang sama terhadap VR seperti
sebelumnya.
Jatuh tegangan pada reaktansi juga naik tetapi tetap dengan sudut yang sama.
Sehingga , bila beban lagging naik, tegangan sisi terima akan berkurang cukup besar
Ringkasan :
1. Bila beban lagging (inductive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turun cukup besar – nilai pengaturan tegangan (VR) akan
besar dan positif.
2. Bila beban unity-PF (resistive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turun sedikit – nilai pengaturan tegangan (VR) akan kecil dan
positif..
3. Bila beban leading (capacitive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di
sisi terima dari saluran akan naik – nilai pengaturan tegangan (VR) akan negatif..
Pengaturan tegangan (voltage regulation = VR) dari saluran transmisi adalah
VRnl VRfl
VR .100%
VRfl
Dimana VRnl dan VRfl adalah tegangan no-load dan full-load pada sisi terima saluran.
Sehingga
VS VR
VR .100%
VR
Saluran transmisi
menengah
Pada saluran transmisi dengan panjang medium/ menengah (80 – 250 km) , nilai
kapasitansi saluran sudah mulai diperhitungkan. Dalam pemodelannya dapat
dipusatkan di satu titik (nominal T) atau pada dua titik (nominal PI).
Rangkaian ekivalen Nominal T
Rangkaian ekivalen Nominal PI The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
VRfl 1
2 .100%
atau VR
VR
Pada saluran menengah, admitansi shunt
harus dimasukkan dalam perhitungan.
Total admitansi biasanya dimodelkan
dengan model Phi ( model) seperti
gambar disamping.
Y
Ise VR IR
r 2
Dari Hk. Kirchhoff untuk tegangan, tegangan sisi kirim adalah
VS
ZIser Z ) ZY 1V ZIR
C
VR (I 2
IR VR R
2
Arus sisi kirim
menjadi Y Y
I S IC1 Iser IC1 IC IR VR IR
2 VS 2
A ZY 1 2
BZ
C Y ZY 1
4
D ZY 1 2
I Y ZY 1V ZY 1I
S 4 R 2 R
Sin 3V I 3V I
S S LL,S S
Sout 3V I
R R
3VLL,R I R
Bila resistansi saluran R dapat diabaikan, daya output dari saluran transmisi dapat
disederhanakan sbb
I cos sin
XL
VS
3VSVR sin
P
XL
Sehingga , daya yang disuplai oleh saluran transmisi tergantung pada sudut fasor antara
tegangan input dan output.
Daya maksimum yang disuplai oleh saluran transmisi akan terjadi apabila = 900:
Pmax
3VSVR
X
L
Daya maksimum ini disebut steady-state stability limit dari saluran transmisi. Dalam
kenyataannya resistansi saluran transmisi adalah tidak = 0, sehingga, sebelum mencapai nilai
transfer daya maksimum sudah mengalami pemanasan pada Saluran transmisi . Secara tipikal
sudut daya pada beban penuh adalah 250 .
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari persamaan daya diatas adalah:
1. Kemampuan transfer daya maksimum dari suatu saluran transmisi adalah fungsi dari
kwadrat tegangan nominalnya. Misalnya apabila semua parameter saluran sama,
suatu saluran transmisi 220 kV akan memiliki 4 kali kemampuan transfer daya
dibandingkan dengan saluran transmisi 110 kV .
Hal ini merupakan salah satu keuntungan menaikkan tegangan saluran transmisi… Namun
tegangan yang sangat tinggi akan menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, yang
menyebabkan interferensi dengan komunikasi dan menghasilkan efek corona –
menyalanya ion-ion udara yang akan meningkatkan losses.
2. Kemampuan transfer daya maksimum dari saluran transmisi : berbanding terbalik dengan
reaktansi seri, yang nilainya cukup besar untuk saluran panjang. Untuk itu di beberapa
saluran panjang menambahkan kapasitor seri untuk mengurangi reaktansi seri secara total,
sehingga meningkatkan kemampuan transfer daya saluran.
3. Dalam operasi normal suatu sistem tenaga listrik, besaran tegangan VS dan VR tidak
banyak berubah, sehingga, besarnya sudut akan mengendalikan daya yang
mengalir
melalui saluran. Untuk itu dalam rangka mengendalikan aliran daya di saluran dapat
dilakukann dengan meletakkan suatu phase-shifting transformer disatu sisi saluran untuk
mengatur tegangan fasa.
Effisiensi saluran transmisi adalah
Pout
P .100%
in
Salah satu faktor batasan utama dalam pengoperasian saluran transsmisi adalah pemanasan
pada resisitansi. Karena pemanasan ini adalah fungsi kwadrat arus yang mengalir di saluran
dan tidak bergantung pada sudut fasanya, saluran transmisi biasanya dioperasikan pada
tegangan dan daya nominal nya.
Terdapat Beberapa kendala praktis yang membatasi daya aktif dan reaktif yang dapat disuplai
oleh saluran transmisi. Kendala yang paling penting adalah :
s
1. Arus steady-state maksimum harus dibatasi untuk menghindari pemanasan berlebih pada
saluran transmisi . Rugi-rugi daya pada saluran dihitung dengan pendekatan sbb :
Ploss 3I L 2 R
Semakin besar arus yang mengalir semakin besar rugi-rugi panas pada resistansi.
2. Jatuh Tegangan pada saluran harus dibatasi sekitar 5%. Dengan kata lain rasio
besaran tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim adalah
VR
0,95
VS
Batasan ini menghindari terjadinya variasi tegangan yang berlebihan.
3. Sudut daya pada saluran transmisi harus 300 untuk menjamin bahwa aliran daya
pada saluran transmisi cukup jauh dari static stability limit sehingga sistem tenaga listrik
dapat menangani apabila terjadi kondisi transient.
Diantara batasan-batasan tersebut ada yang lebih atau kurang penting pada suatu kondisi
tertentu yang berbeda. Pada saluran pendek, dimana reaktansi seri X adalah relatif kecil,
pemanasan pada resistansi biasanya membatasi daya yang dapat disuplai saluran. Pada
saluran yang lebih panjang yang beroperasi pada faktor dInya lagging , jatuh tegangan di
saluran biasanya menjadi faktor pembatas. Pada saluran yang lebih panjang yang
beroperasi pada faktor daya leading , maksimum sudut dapat menjadi faktor
pembatas.
Contoh soal - 1
1. Suatu saluran transmisi 3 – fasa , 50 km, 70 kV, mempunyai konstanta
saluran sbb : R = 0,20 Ohm per km, X = 0,608 Ohm per km, Y = j4,0 x10-6 Mho
per km. Saluran transmisi tsb mensuplai beban 30 MW dengan faktor daya 0,9
lagging. Tegangan pada ujung beban 70 kV.
Tentukan :
a. Tegangan pada ujung kirim I
b. Daya pada ujung kirim
c. Efisiensi transmisi Z
d. Pengaturan tegangan
Jawaban :
(a). Saluran transmisi ini termasuk saluran pendek IS = IR = I dan VS = VR + I.Z
PR = 30 MW, pf. 0,9 lagging
VR(LL) = 70 kV
VR(LN) = 70 / √3 kV = 40,4 kV
PR
I 30.000 kW Amp 25,84o
R 25,84o 274,94
3.VR ( LL). 3 x 70 kV x 0,9
pf
Z 0,2 j0,608 x 50 10 j30,4 Ohm
3271,8o
VS IZ
VR
VS 40,416 274,94 x 3271,8 40,416 Volt
25,84 8,79845,96
VS 40,416 6,116 j6,324 46,532 j6,324 kV (L N )
46,937,49
atau
VS 46,93 kV 3 81,28 kV (L L)
x
PS 3 VS θR
θS
I cosS
S 7,49 (25,84) 33,33o
.100%
30
.100% 92,6%
PR 32,34
PS
(b). Pengaturan tegangan :
Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z’ dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y’ . Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD . Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:
sinh
Z'Z
d
d
Y'Y
tanh(d / 2)
d / 2
Model ideal
Model pendekatan
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; adalah konstanta propagasi saluran:
yz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.
ratio pada Z’ dan Y’ mendekati 1.0 dan model tersebut menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABC
A Z 'Y ' 1 2
BZ'
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa , 100 km, pada sisi terima terhubung ke
beban 50 MW dengan faktor daya 0,85 lagging. Konstanta saluran transmisi
tersebut adalah Z = 95 ∟78o Ω dan Y = 0,001 ∟90o S. Menggnakan model
nominal T, Tentukan :
(a). Konstanta A, B, C, D saluran transmisi
tsb. (b). Tegangan, arus dan faktor daya sisi
kirim (c). Efisiensi saluran transmisi.
TRANSMISI DAYA LISTRIK
Tatap Muka 5 :
Pemodelan Saluran Transmisi
serta hubungan arus dan
tegangan (2)
Saluran transmisi panjang
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.
y I s x ( x D
z
i V c IC .
n R o . IR
h s V
yz yz
h R
2 Persamaan diatas dapat
dituliskan sbb :
Vx ( x)I = ak
kteri
R
) Z ko te
stik
per
(cosh
V c nst ris
satu
R si ant tik
an
n a p
panj
h pro er
ang
pa sa
gas tu
i an
I x ( x)I
R per pa
() c sat nj
V o
sinh ua an
R s n g
h pa
y nja
ng =
z ad
z m
Di yzy
=
m im it
pe an
a Zc
n da si
a nsi ka
Yc kar ra
:
j
Konstanta redaman (ukuran penurunan V dan I per satuan panjang)
Sehingga :
)
VS 1 (V R
I R Zc 1
2
2
)el ( VR IR Zc
e jl
)el e jl
IS 1 (VRY I )el e jl (VRY I )el e jl
2
c R c R
1
2
Suku pertama dari VS dan IS disebut gelombang datang (incident wave) dan suku kedua
disebut gelombang refelksi/ pantulan (reflected wave). Keduanya merupakan gelombang
berjalan.
Gelombang datang semakin berkurang nilai dan sudut fasanya menuju sisi terima,
sebaliknya gelombang pantul semakin membesar nilai dan sudut fasanya menuju sisi
kirim. Disetiap titik sepanjang saluran, terjadi superposisi antara gelombang datang dan
gelombang pantul.
Kondisi khusus :
o
1. Bila kedua suku berbeda sudut fasa 180 ,maka kedua suku diatas akan saling
menghilangkan, sehingga : IR = 0 dan α = 0. kondisi ini terjadi pada saluran terbuka atau
tanpa beban
2. Bila saluran ditutup dengan inpedansi karakteristik Zc, yang merupakan
impedansi saluran yang panjangnya tak terhingga. pada kondisi ini tidak terdapat
gelombang pantul, sehingga : VR = IR Zc
Nilai Zc, untuk saluran transmisi tunggal sekitar 400 Ω dan untuk saluran ganda 200 Ω,
dengan sudut fasa antara 0 sampai dengan -15o
Panjang Gelombang
Untuk jarak x1 disepanjang saluran dimana βx1 = 2 π, maka vektor tegangan / arus akan
sefasa, maka jarak x1 disebut satu panjang gelombang (λ), dimana :
2 2 . 2 . f
da v . ata vf ata v
n f u u
v = kecepatan propagasi dan f = frekuensi gelombang
Daya karakteristik adalah daya maksimum yang dapat ditransmisikan bila tegangan
sisi terima (VR) adalah sama dengan tegangan sisi kirim (VS) dan dibebani dengan
beban yang sama dengan impedansi karakteristik saluran.
Bila rugi-rugi saluran diabaikan, R = 0 dan G = 0, maka daya karakteristik disebut daya
natural atau Surge Impedance Loading (SIL) = PN
Untuk saluran panjang :
VS V cosh l I .Z sinh cos l jI R Z o sin l
R c
R
l VR
IS
IR cosh l sinh cos l jVR sin l
VR
l IR
Z
Z
o
c
Bila rugi-rugi diabaikan :
l ( j ) dan 0
l
Daya karakteritik.
L
Zo C = impedansi surja
Z
V S V S R o sin l
o
Harga maksimum PR diperoleh bila |VR| = |VS| = |V| dan ujung beban ditutup
dengan suatu beban yang sama dengan impedansi karaktersitik atau impedansi
surja saluran.
Harga |V2|/Zo disebut Daya Natural atau Pembebanan Impedansi Surja (Surge
Impedans Loading, disingkat SIL)
Jadi
V 2
PR PN SIL
Zo
Untuk SUTT :
Zo ≈ 400 Ohm
Dalam keadaan steady state, harga maksimum teoritis dari β.l = 90o.
Tetapi dalam praktek β.l harus dibatasi antara 20o sampai 30o, untuk menjaga
stabilitas saluran.
l f LC l
2
1 300.000 km / det
v
LC
Harga β.l disebut panjang elektrik saluran, jadi jika β.l = 90o = 1,57 radian, maka
Dalam praktek, panjang saluran dibatasi oleh : Β.l = 30o = 0,523 radian
PN
PN kV 2
2,5 kV 2 (kW atau kV 2,5
Zo )
l kWmaks
kV 5,5
100
Memperbesar daya natural
(PN) l = panjang saluran dlm mile, ditentukan l = 100 mile
Rangkaian ekivalen
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.
Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z’ dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y’ . Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD . Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:
sinh
Z'Z
d
d
Y'Y
tanh(d / 2)
d / 2
Model ideal
Model pendekatan
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; adalah konstanta propagasi saluran:
yz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.
ratio pada Z’ dan Y’ mendekati 1.0 dan model tersebut menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABC
A Z 'Y ' 1 2
BZ'
Zo Z
X .X ' (0,48)(0,3x106 ) 380 Ohm
Y
j ZY ( j0,48)( j3,333x106
0 j1,265x103 radian / km
PN kV 2
2202 127,4 MW
Zo 380
.l
Contoh soal
(1.265x103 )(300) 21,8o
(57,3o )
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa , tunggal, 200 km, 220 kV.
Konstanta saluran transmisi adalah
Z = 0,64 ∟71,8o Ohm/km ;
Y = 4,0 x 10-6 ∟90o
Mho/km
Tentukan : (a) Impedansi karakteristik; (b) impedansi surja; (c)
konstanta propagasi; (d) Daya Natural ; (e ) konstanta panjang
gelombang; (f) panjang elektrik saluran
Jawaban :
Z 0,6471,8o
Zc 400 9,1o Ohm
4x106 90o
Y
L jX 0,608 390
Z C Ohm
o
Y 4x106
1,58x103 radian / km
PN kV 2
2202 124,1 MW
Zo 390
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa , 400 km, 275 kV, Z = 300 ∟75o Ω dan Y
= 0,0025 ∟90o S.,
Tentukan :
(a). Impedansi
karakteristik (b).
Impedansi surja.
(c). Konstanta propagasi
(d) Daya natural
(e) Konstanta panjang gelombang
(f) Panjang elektrik saluran
TRANSMISI DAYA LISTRIK
Tatap Muka 6 :
Diagram Lingkaran saluran Transmisi
Rangkaian kutub
empat
Dalam sistem tenaga listrik, khususnya transmisi daya, sering dinyatakan dalam konstanta2
umum saluran. Saluran transmisi selalu dapat dinyatakan dalam suatu kotak dengan dua
terminal masuk dan kaluar, yang disebut sebagai kutub empat. Suatu rangkaian lisgtrik
dapat dinyatakan dalam suatu rangkaian kutub empat apabila tidak ada sumber tegangan
internal (bersifat pasif), impedansinya tidak tergantung dari arus (bersifat linier) dan
impedansinya tetap dilihat dari sisi mana saja, tidak tergantung arah arus. Saluran transmisi
memenuhi persyaratan ini.
I S CV R DIR (1)
IS
sinh l
( )VR (cosh l)I R
Zc
Sehingga konstanta umum saluran :
Z
AD
cosh l B sinh l sinh l
; Z ; C
c
c
Diagram
•
lingkaran
Dalam sistem tenaga listrik, khususnya dalam saluran transmisi, tegangan, arus dan
daya selalu berubah-ubah dari saat ke saat. Seperti telah dilihat bahwa dalam
perhitungan yang menyangkut tegangan, arus dan daya sangat panjang dan
memakan waktu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu sangat menolong bila
pemecahan dilakukan secara grafik dengan pertolongan diagram lingkaran.
• Diagram lingkaran juga sangat menolong dalam perencanaan dan dalam bidang
operasi. Disamping itu dengan pertolongan diagram lingkaran dapat diterangkan
hasil yang diperoleh
• Dalam teknik tenaga listrik dikenal berbagai diagram lingkaran, salah satunya
adalah diagram lingkaran daya saluran transmisi.
Bˆ
R R
R
B B
R Bˆ
Daya pada ujung beban:
S R VR IˆR PR jQR
Atau
S Aˆ V 2 Vˆ SR V
R
Bˆ R Bˆ
Daya pada ujung kirim:
atau I VR DV dan S V SSIˆ P S jQ
R DV S BI S
V S S S S
B B
Maka : Dˆ 2 V Vˆ
SS VS SR
B̂ B̂
Diagram lingkaran daya pada ujung beban :
Misalkan VˆS
o
: VR VR da VS ata
0o n VS
o
u
VS
S Aˆ V 2 VS VR
o
R
Bˆ R
Bˆ
Pusat lingkaran : Aˆ 2
H R Bˆ VR
VS VR
c. Radius : B Volt Amp
Diagram lingkaran pada ujung beban
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung kirim :
Misalkan
VS 0 da VR V ata ˆ
o
:
o o
VS n u
R VVRR
Maka persamaan Daya pada ujung beban menjadi :
VS VR
S S D VS
( )
2
B ) B
(
Koordinat pusat lingkaran :
D 2
a.Horizontal : B VS cos( )Watt
D V
b.Vertikal : S
2 sin( ) Var
B
VS VR
c.Radius : Volt Amp
B
Diagram lingkaran daya pada ujung kirim
Diagram lingkaran
Aliran daya pada saluran transmisi :
S R VS VR ( ) 2
)
B B (
VR
Bila VS dan VR tegangan jala-jala dalam kV, maka daya tiga fasa adalah :
PR VS VR cos( ) 2
cos( MW
B A
B
)
VR
QR VS VR sin( 2
sin( MVAR
B ) A
B )
VR
Daya PR maksimum terjadi bila β = δ, jadi daya maksimum pada ujung beban :
V S VR
A
PR (maks) 2
cos( ) MW
B B
VR
A
QR
VR 2 sin( MVAR
B )
Jadi supaya diperoleh daya maksimum, maka beban harus dengan faktor daya negatif
(leading). Titik untuk PR(max), sudah digambarkan pada diagram lingkaran pada ujung
beban.
Pada rangkaian ekivalen PHI, nilai B = Z∟θ dan bila saluran pendek A = 1 dan sudut α = 0
2
VS VR VR
P cos( ) MW
R (maks)
Z Z
2
VS VR VR
P xR MW
R (maks) 2
Z Z
Untuk SUTT, nilai R biasanya jauh lebih kecil dari pada reaktansi X, sehingga :
arctan 90o
X
R
V V V V V 2
PR S R sin QR
S R
cos R MVAR
MW X X
(maks) X
Umumnya nilai δ adalah kecil, maka : sinδ ≈ δ dan cos δ = 1
Sehingga :
VS VR
PR (maks) MW
X
V V V 2 VR VR
QR S R
X
R S R
V V
X .V
X
X
Contoh soal
1. Suatu saluran transmisi fasa tiga 60 Hertz, panjang 100 km. Impedansi seri
0,2+j0,667 ohm/km, dan admintansi shunt 4,42x10-6 mho/km , tegangan pada
ujung beban 220 kV(L – L), dan beban 40 MW pada faktor daya 0,9
terbelakang. Dengan menggunakan representasi nominal PI tentukanlah:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim;
b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim;
c. rugi transmisi dan efisiensi transmisi;
d. Pengaturan tegangan;
e. Konstanta umum ABCD;
f. Titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.
Solusi:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim.
Z = 0,2 + j 0,667 ohm/km = 20 + j66,7 Ohm untuk 100 km = 69,6
∟73,3o Y = j 4,42 x 10-6 mho/km = j 4,42 x 10-4 mho untuk 100 km
VR = 220 kV(L – L) = 127 kV (L-N)
PR = 40 MV, pf = 0,9 tebelakang
IR 40.000
116,6 Amp
3x220x0,9 25,8o
V 1 V ZI R
ZY
R
S
2
ZY ZY
I 1 YV 1 I
S R
R 4 2
b. Faktor daya dan daya pada ujung
kirim. θS = 2,9o - 3,15o = -0,25o
Jadi faktor daya: cos(-0,25o) = 1,0
PS 3x226,2x103,5x1,0
40,55 MW
1.000
c. Rugi-rugi transmisi dan efisiensi transmisi.
- Rug -rugi transmisi = 40,55 – 40 = 0,55 MW
- Efisiensi = 40/40,55 x 100% = 98,6%
d. Pengaturan tegangan.
VR ( NL) VR ( FL)
VR % x100% ; VR ( 127kV (L N )
VR ( FL) FL)
VR( NL ) 3
VS 130,58
ZY
1 2 0,985
132,53 kV (L N ) ; VR(%) 132,53 127 x100% 4,35%
127
d. Konstanta umum ABCD.
A 1
ZY 0,9853 j0,0044 ;B 20 j66,6 69,773,3o
0,98530o Z
2
C (1
ZY 4,38x10 4
Ohm ; D A
4)
Y 90o
e. Tentukanlah titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung
beban. Persamaan diagram lingkaran daya pada ujung beban :
A VS VR (
SR VR 2 ) )
( B
B
Dimana :
|A| = 0,9853 ; |B| = 69,7 Ohm ; |C| = 4,38 x 10-4 Mho ; α = 0o ; |VR| = 220 kV(L-L) ;
β = 73,3o ; |VS| = 226,2 kV (L-L)
0,9853 220x226,2
Jadi :
SR x220 2
(73,3 )
69,7
73,3o
69,7
684,273,3o 714,073,3 MVA
f. Titik pusat lingkaran:
Horisontal = -684,2 cos 73,3o = - 196,6 MW
Vertikal = -684,2 sin 73,3o = -655,3 MVAR
Radius lingkaran = 714 MVA
Tugas – 5 (latihan soal)
Suatu saluran transmisi fasa tiga 150 kV, 50 Hertz, panjang
110 km. Z = 0,2+j0,7 ohm/km, dan Y = j 4,0x10-4 mho/km ,
tegangan pada ujung beban 150 kV(L – L), dan beban 60
MW pada faktor daya 0,9 terbelakang. Dengan
menggunakan representasi nominal PI tentukanlah:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim;
b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim;
c. rugi transmisi dan efisiensi transmisi;
d. Pengaturan tegangan;
e. Konstanta umum ABCD;
f. Titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya
ujung beban.