Anda di halaman 1dari 194

TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 1 :
(Pengantar)
Materi
Ttp. Muka Bahasan
1 Pengantar Transmisi Daya Listrik
2 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
3 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
4 Konstanta A,B,C,D, panjang saluran
s Rugi-rugi daya dan kapasitas hantar arus
6 Diagram lingkaran dan aliran daya
7 Perencanaan sun
8 Perencanaan SKTT
9 Skin effect, Feranti effecr, corona, noise
10 Tegangan lebih transien pada saluran transmisi
11 Proteksi saluran transmisi
12 Transmisi Arus Searah (DC)
13 Resume
Buku Ajar
1. ELECTRIC POWER TRANSMISSION SYSTEM ENGINEERING,
Tu ran Gonen
2. TRANSMISI DAYA LISTRIK, Prof. Ir. T.S. Hutauruk, M.Sc.
Materi Tatap Muka 1

• Pengertian umum
• Perencanaan Sistem Tenaga Listrik
• Perencanaan Sistem Transmisi
• Sistem tegangan transmisi
• Komponen utama SUTT
Sistem Tenaga Listrik

--
Trafo TT
Trafo TM Trafo TR

Pusat Pembangkit Sal uran Transmisi Sal uran Distribusi Pemakai:


Listrik: SUTETSOO kV SUTM 30kV Konsumen
PLTU SUTT lSOkV SUTM 20kV KTR
PLTG SKIT 150 kV SKTM 20kV KTM
PLTGU SUTT70 kV SUTT6 kV KTT
PLTP
PLTA SUTR 230 Volts
PLTD
Pengertian umum
• Secara etimologis yang dimaksud transmisiadalah pengiriman;
jaringan atau penyaluran.Sedangkan penyalurandapat diartikan :
proses; perbuatan;cara menyalurkan.

• Dalam sistem tenaga listrik, yang dimaksud transmisi(penyaluran)


adalah penyaluran energi listrik, yaitu : proses/ cara menyalurkan
energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya:
- Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
Dari jaring distribusi tegangan menengah ke jaring tegangan rendah
dan instalasi pemanfaatan.

• Lebih spesisifik lagi dalam sietem tenaga listrik yang dimaksud


dengan Transmisi adalah Transmisi Tegangan Tinggi yaitu Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET).
Pengertian umum
• Sistem transmisitegangantinggi, adalah sistempenyaluran
yang:
- Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang
(tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
- Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 70 KV
dan 150 KV.
- Transmisi 70 KV dan 150 KV ada di Pulau Jawa dan Pulau lainnya
di Indonesia.
- Transmisi tegangan ekstra tinggi 275 KV dikembangkan di
Sumatera. Sedangkan yang 500 KV dikembangkan di Pulau Jawa.
• Perencanaan suatu sistem transmisi I penyaluran tegangan
tinggi, diawali dari studi perencanaan sistem tenaga listrik,
dilanjutkan dengan studi perencanaan sistem transmisi.
Perencanaan Sistem Tenaga Listrik (Electric Utility Planning)

Economics & Demographics

Electricity Demand Forecast

l
Load shape

i
Peak Demand Forecast
Reliability
l
Generation Expansion
Production Cost
Planning
l
Investment Cost
Transmission Planning

l
Distribution Planning
Data : Ramalan beban
Data
Rencana Pembangkit
Jaringan eksisting

Studi aliran daya :


Tambahkan transmisi baru

Feedback

Studi hubung singkat Studi stabilitas sistem

PERENCANAAN TRANSMISI Keputusan


Penambahan
transmisi baru
Jenis saluran transmisi
• Sebenarnya secara umum transmisi adalah proses
penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya, yang besaran tegangannya adalah mulai dari
tegangan ultra tinggi (TUT), tegangan ekstra tinggi
(TET), tegangan tinggi (TT), tegangan menengah (TM),
dan tegangan rendah (TR).
• Namun di Indonesia untuk TET dan TT disebut saluran
transmisi, sedangkan untuk TM & TR disebut saluran
distribusi
• Konstruksi jenis saluran transmisi terdiri dari :
- saluran udara tegangan tinggi (SUTT) atau saluran udara
tegangan ekstra tinggi (SUTET)
- Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT)
Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
• Pada umumnya digunakan pada pembangkitan dengan kapasitas
di atas 500 MW. Tujuannya adalah agar drop tegangan dan
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal
• Permasalahan mendasar pembangunan SUTET adalah :
- konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah
yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga pembangunannya
membutuhkan biaya yang besar.
- Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET, adalah masalah
sosial yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan, antara lain :
- Timbulnya prates dari masyarakat yang menentang pembangunan SUTET.
- Permintaan ganti rugi tanah untuk tapak tower yang terlalu tinggi.
- Adanya permintaan ganti rugi sepanjang jalur SUTETdll.
• Pembangunan SUTET ini cukup efektif untuk jarak 100 km
sampai dengan 500 km.
Saluran udara tegangan tinggi (SUTI)
• Di Indonesia tegangan operasi antara 70 KV dan 150 KV.
• Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit,
dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. 1
kawat sebagai penghantar netral.
• Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar
pada masingmasing phasa berupa berkas konduktor yang terdiri
dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan berkas
konduktor biasa disebut Bundle Conductor.
• Jika transmisi ini beroperasi secara radial, jarak terjauh yang
paling efektif adalah 100 km.
• Jika jarak transmisi lebih dari 100 km, maka tegangan jatuh (drop
voltage) terlalu besar, sehingga tegangan ini di ujung transmisi
menjadi rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka sistem
transmisi dihubungkan secara ring atau interkoneksi.
Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT)
• SKTT dipasang di kota kota kota-besar, dengan beberapa pertimbangan:
Di tengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena
sangat sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
Untuk ROW juga sangat sulit dan pasti timbul prates dari masyarakat,
karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
Pertimbangan keamanan dan estetika.
Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
• Jenis kabel yang digunakan:
Kabel yang berisolasi (berbahan) poly etheline atau kabel jenis Cross
Link Poly Etheline (XLPE).
Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan minyak
(oil paper impregnated).
• Inti (core) kabel dan pertimbangan pemilihan :
Single core dengan penampang 240 mm2 - 300 mm2 tiap core.
Three core dengan penampang 240 mm2 -800 mm2 tiap core.
Pertimbangan fabrikasi, dan pemasangan di lapangan.
Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT)
• Kelemahan SKTI:
Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibanding sun.
Untuk transmisi antar pulau digunakan sub marine cable ini ternyata
rawan timbul gangguan. (arus laut, jangkar kapal, dll)
Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan
penanganan yang kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak,
misal: pemerintah kota (Pemkot) sampai dengan jajaran terbawah,
PDAM, Telkom, Perum Gas, Dinas Perhubungan, Kepolisian, dll.
• Panjang SKTI pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300 meter. Untuk
desain dan pesanan khusus, misalnya untuk kabel laut, bisa dibuat tanpa
sambungan sesuai kebutuhan.
• Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTI bawah laut (Sub Marine
Cable) dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu:
Sub marine cable 150 KV Gresik - Tajungan (Jawa - Madura). SKTI 150
KV yang dipasang di bawah laut dan di samping Jembatan Suramadu.
Sub marine cable 150 KV Ketapang- Gilimanuk (Jawa - Bali).
Direncanakan akan didibangun sub marine cable Jawa - Sumatera
Pertimbangan pembangunan SUTT
• Adanya pertambahan dan pertumbuhan beban sistem tenaga listrik.
• Karena pembangkit tenaga listrik pada umumnya lokasinya jauh dari
pusat-pusat beban, sehingga untuk menyalurkan energi listrik harus
dibangun transmisi tegangan tinggi.
• Pemilihan transmisi SUTTmempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
Biaya investasi (biaya pembangunan) jauh lebih mu rah jika dibanding transmisi
SKTI.
- Untuk penyaluran yang jaraknya jauh, sun
lebih mudah, lebih cepat dan lebih
praktis dalam pelaksanaan pembangunannya.
Koordinasi pada saat pelaksanaan pembangunan, lebih mudah, dan tidak
melibatkan banyak pihakjika dibandingkan dengan SKTI.
Pada saat beroperasi, jika terjadi gangguan mudah dalam perbaikannya.
Route sun bisa melewati berbagai kondisi geografis, misal : dataran rendah
(tanah rata), pegunungan, sungai, persawahan, perbukitan, dan lainlain.
• Di Pulau Jawa, transmisi sun 150 KV telah terpasang secara sistem
interkoneksi. Sedangkan di Pulau-pulau besar lainnya sedang
dikembangkan menjadi sistem interkoneksi.
Ketentuan jarak a man/ ruang bebas (ROW)
• Transmisi tenaga listrik yang bertegangan tinggi (SUTET, sun, SKn,
SKLn), memiliki resiko tinggi terhadap keamanan dan kesehatan
lingkungan, terutama menyangkut masalah besarnya tegangan dan
pengaruh medan listrik yang ditimbulkannya.
• Satu hal penting yang harus diperhatikan dan dipenuhi, adalah ketentuan
jarak a man/ ruang bebas (ROW) pada daerah yang dilalui oleh jalur
transmisi tegangan tinggi.
• Dengan terpenuhinya jarak/ a man I ruang bebas (ROW) di sepanjang jalur
transmisi tegangan tinggi, maka :
Kea manan dan kesehatan lingkungan dapat terpenuhi dengan baik.
- Dampak secara teknik, keamanan, kesehatan dan sosial, dapat
diterima oleh masyarakat.
• Pada jalur sun yang lama pada umumnya sepanjang jalur sun tidak
boleh didirikan bangunan. Tetapi saat ini di sepanjang jalur sun banyak
didirikan bangunan, dengan pertimbangan selama jarak a man/ ruang
bebas (ROW) dipenuhi, maka keselamatan dan kesehatan lingkungan akan
terpenuhi pula.
ROW
, ...... -<O ..

..
( ~·

1·,
-- ""..:-- - - -

•..
;--,.,...4~ .. -- - - _.. .:: -- --
I"'·- -- - .. ,

.. ' ..
.1,.;·.
',, "I• 'I 1<, • I'~'\ > ..

.,,,! '.,. ,• : ••• ,'I·~, ' -


Jarak aman/ ruang bebas (ROW) pada
SUTT 150 KV.
Saluran transmisi AC atau DC
• Menu rut jenis arusnya, Saluran Transmisi dibedakan menjadi:
a. Saluran Transmisi AC (Alternating Current)
b. Saluran Transmisi DC (Direct Current)
• Sebagian besar saluran transmisi menggunakan tegangan AC
• Sistem AC dapat dikelompokkan menjadi dua :
a. Sistem 1 Fasa dan
b. Sistem 3 Fasa
• Kelebihan dari sistem 3 Fasa :
a. Daya yang disalurkan lebih besar
b. Nilai Sesaatnya konstan
c. Mempunyai medan maknet putar
• Oleh karena itu hampir seluruh penyaluran tenaga listrik di
dunia menggunakan sistem AC 3 Fasa.
Saluran transmisi AC atau DC

• Di beberapa negara sudah mulai menggunakan sistem DC.


Penyaluran dengan tegang DC mempunyai keuntungan:
a. lsolasinya yang lebih sederhana
b. Daya guna (effisiensi) yang lebih tinggi (karena PF =1)
c. Tidak adanya masalah stabilitas, sehingga memungkinkan
penyaluran jarak jauh.
• Namun Persoalan ekonominya masih harus diperhitungkan.
- Sistem DC baru dianggap ekonomis bila jarak penyaluran
antara 400 sampai 600 km untuk saluran udara atau lebih
panjang dari 50 km untuk saluran bawah tanah.
- Hal ini terjadi karena biaya peralatan mengubah dari
tegangan AC ke DC dan sebaliknya (converter & inverter)
masih mahal.
Tegangan Transmisi
• Untuk daya yang sama, apabila tegangan transmisi ditinggikan, maka daya
guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi turun.
• Rugi-rugi tansmisi berbanding lurus dengan kuadrat arus saluran.

P rug; rug; = 12 x R (watt)


• Namun demikian peninggian tegangan transmisi berarti juga penaikan
tingkat dan biaya isolasi peralatan dan gardu induk.
• Oleh karena itu Pemilihan Tegangan Transmisi dilakukan dengan
memperhitungkan:
Daya yang disalurkan
J um la h rangkaia n
Jarak penyaluran
Keandalan (reliability)
Biaya peralatan dan standarisasi peralatan
• Tegangan Transmisi yang dipakai di Indonesia : 70, 150, 275, 500 KV
Komponen utama SUTT

1. Menara transmisi/tiang transmisi


2. Isolator-isolator
3. Kawat penghantar (conductor)
4. Kaw at tanah (ground wires)

Menara I tiang Transmisi


• Menara/tiang Transmisi adalah suatu bangunan penopang
saluran transmisi, yang bisa berupa menara baja, tiang baja,
tiang beton bertulang dan tiang kayu.
• Tiang baja, beton atau kayu umumnya digunakan pada saluran
dengan tegangan kerja relatif rendah (dibawah 70 KV)
Sedangkan untuk saluran transmisi tegangan tinggi dan ekstra
tinggi digunakan menara baja
• Menara baja dibagi sesuai fungsinya : menara dukung,
menara sudut, menara ujung, menara pencabangan.
Tipe Menara transmisi
Jenis - jenis menara - ~
- -
=
I I I
I=

I l

D 6. 0 0
D D 0 hrsqp Seelti11 Pipa .B1J8 'Pt.mJtr

Cb&:. 2' Jwde--J-f• Ttug-Baja.

0 D
Bcrta1l (Guyed) Tunaal Jonis H Jeni, A Jenls G:rban&-
Kuil

llolUi M.C. Gbr. 71 Kefnlftkasl ~ BaJi'Bfflv-


lana 6m 1'111118 X&YII m ul
Cara Mmgbfmpw-oa.
A transmission lines has the following accessories
1-towe r---------. --~--I
1

2-cro ss a rm s ~----'----r-- J
!!
3-dampers
4-spacers--~~----'
5-conductors
6-insulators---~
7-ground wire
8-arching horn gap arrestors
7-bird guard
8-da nger plate--------etc.

23
~-- COi DUCTOIRS

........ ,,, ,, ..,. ......__ ....,, J:'.llli.Oii:N'~


lyplcal Transmlsslon Une
- - - - - - - - -- --- -- - - - -
- - - - - - L4 - - - -
.... -

25
Komponen utama SUTT

Isolator
• Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas.
• Menurut konstruksinya dikenal tiga jenis isolator:
1. Isolator jenis Pin (pasak)
2. Isolator Jen is Line-post
3. Isolator jenis Suspension (gantung)
4. Isolator jenis Strain
• Isolator Pin dan pos-saluran, digunakan pada saluran transmisi tegangan
menengah (SUTM)
• Isolator Suspension dan Strain dapat digandeng menjadi suatu rentengan
isolator untuk tegangan tinggi (SUTT) dan ekstra tinggi (SUTET). Jumlah
rentengannya tergantung kebutuhan.
Pin, Line-post, Su pension & Strain insulator

Insulator

Pin insulator Suspension

Line-post insulator Strain


Rantai Isolator

D Isolator piring dirangakai di bagian


~
pengait tengahnya membentuk suatu : I

rantai. ~
I

D Jumlah isolator piring ditentukan oleh


sistem tegangan yg digunakan,
Singgle string
amplitude tegangan lebih petir dan
surja hubung serta tingkat pengotoran
isolator.

D Rantai isolator dpt menggunakan tipe


gantung I tarik (suspension I tension).

D Pengaruh ayunan angin juga harus


diperhatikan. Double string
Komponen utama SUTT

Kawat Penghantar (Konduktor)


• Berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu tern pat ke tempat lainnya.
• Jenis kawat yang digunakan :
• Kawat tembaga (Cu). Saat ini sudah jarang digunakan, karena harganya yang
mahal.
• Kawat ACSR (Alluminium Conductor Steel Reinforce) : Jenis inilah yang saat ini
banyak diginakan di Indonesia.
• Saat ini dikembangkan penggunaan T-ACSR (Thermal-Alluminium Steel Reinforce),
yang memiliki kemampuan hantar arus (KHA) kurang lebih 1,7 kali KHA ACSR.
• Pertimbangan lain penggunaan ACSR/T-ACSR, selain memenuhi ketentuan
standard teknik, juga memiliki kemampuan (kekuatan) mekanik yang lebih baik jika
dibanding konduktor lain, misal : AAC, MAC.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Jika arus listrik mengalir pada penghantar, maka akan menimbulkan panas pada
penghantar dan akan menyebabkan terjadinya pemuaian pada penghantar, yang
pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya penurunan andongan (lendutan).
• Konsdisi tersebut perlu adanya ketentuan standard suhu operasi maksimum
penghantar yang diijinkan. PLN menetapkan ketentuan suhu operasi maksimum
penghantar SUTI sebesar 75o C.
Komponen utama SUTT
Kawat Penghantar
Jenis-jenis kawat penghantar yang bisa digunakan pada saluran
transmisi, antara lain : tembaga (Cu) dan Aluminium (Al).
Kawat penghantar aluminum terdiri dari berbagai jenis, sbb :
• AAC (All-Aluminium Conductor), kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari aluminium.
• AAAC (All-Aluminium Alloy Conductor), kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari campuran aluminium.
• ACSR(aluminium Conductor Steel Reinforced), kawat
penghantar aluminium berinti kawat baja
• ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced), kawat
penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam
campuran.
Komponen utama SUTT
Kawat Penghantar & kawat tanah
• Kawat penghantar tembaga karena konduktifitas dan kuat tariknya
lebih tinggi. Tetapi untuk nilai tahanan yang sama tembaga lebih
berat dan lebih mahal. Oleh karena itu untuk saluran transmisi
saat ini peran kawat penghantar tembaga telah digantikan oleh
aluminium.
• Untuk memperbesar kuat tarik aluminium, digunakan campuran
aluminum (aluminium alloy). Pada sun dengan jarak antar tiang
menara yang jauh (ratusan meter), dibutuhkan kawat penghantar
dengan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat
penghantar jenis ACSR
• Kawat tanah atau "ground wire" juga disebut kawat pelindung
(shield wire), gunanya untuk melindungi kawat penghantar/ kawat
fasa dari samba ran petir langsung. Kawat tanah diletakkan diatas
kawat fasa dan biasanya terbuat dari baja yg lebih murah.
Pertimbangan pemilihan ukuran konduktor

o Pertimbangan Mekanis

o Pertimbangan Electrical
Kebutuhan Mechanical

• Tensile Strength (For Tension)

• Strain Strength(For Vibration)

Kebutuhan Electrical
o Continuous current rating.
o Short time current carrying rating.
o Voltage drop
o Power loss
o Minimum dia to avoid corona
o Length of line
CHARECTERISTICS OF CONDUCTING MATERIAL:-

(a) Highc=Jb) High tensile


Conductivity Stren th

(e) Low specific (C) Should not


Gravity. Be brittle

(d) Low
cost

33
ACSR-conductor used in overhead lines

St Wife

ise
1 2

34
Komponen pengaman sun
• Komponen pengaman (perlindungan) pada transmisi
tegangan tinggi (SUTT), memiliki fungsi penting sebagai
pengaman (perlindungan) sun secara menyeluruh.
• Komponen pengaman (perlindungan) pada SUTT, antara lain :
- Kawat Tanah (Ground Wire) dan perlengkapannya.
- Pentanahan tiang.
- Jaringan pengaman (Safety Net).
- Bola pengaman (Balistor).
• Untuk kawat tanah (ground wire) dan pentanahan tiang,
dipasang di sepanjang jalur SUTT.
• Untuk jaringan pengaman ( Safety Net) dan bola pengaman
dipasang pada tempat-tempat tertentu jalur SUTT, sesuai
kondisi dan kebutuhan setempat.
Kawat tanah dan pentanahan tiang sun
• Adalah kawat pentanahan (grounding) yang berfungsi untuk
mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran)
petir secara langsung.
• Pada umumnya ground wire terbuat dari kawat baja (steel wire)
dengan kekuatan St 35 atau St 50,.
• Jumlah ground wire pada SUTT, ada yang satu atau dua, tergantung
dari pucuk tower.
• Pentanahan tiang dipasang pada masing-masing tower di sepanjang
jalur SUTT. Fungsi pentanahan tiang adalah untuk menyalurkan
arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya
sambaran petir.
• Pentanahan tiang terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang
di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower
(tiang) sun.
Jaring pengaman dan bola pengaman SUTT

Jaring Pengaman
• Berfungsi untuk pengaman sun dari gangguan yang dapat
membahayakan sun tersebut dari lalu lintas yang berada di bawah sun
yang tingginya melebihi tinggi yang diijinkan.
• Fungsi lainnya adalah untuk menjaga kemungkinan putusnya penghantar
sun, sehingga tidak membahayakan lalu lintas yang melewati persilangan
dengan sun tersebut.
• Pada umumnya jaring pengaman dipasang di perlintasan (persilangan)
jalan um urn dengan jalur sun.
Bola Pengaman
• Dipasang sebagai tanda pad a SUTT, untuk pengaman lalu lintas udara.
• Pada umumnya dipasang pada kawat tanah (Ground Wire) di daerah yang
banyak dilewati lalu lintas udara atau di dekat bandar udara (Bandara).
• Untuk pengaman pada malam hari, digunakan Balistor yang dipasang pada
kawat phasa dan bekerja atas dasar drop tegangan yang dapat menyalakan
ion pendar seperti lampu neon dengan warna kuning
Kawat Tanah
Kawat tanah berada diatas kawat konduktor phasa sepanjang
saluran dan ditanahkan pada setiap tiang.
» Melindungi kawat konduktor phasa dari sambaran petir langsung

» Mengurangi tegangan tinggi sepanjang isolator sewaktu terjadinya sambaran


langsung

Design criterion:
a Sudut perllndungan

• 25 °-30 ° s/d 220 KV

• 20 ° untuk 400 KV keatas

O Kawai tanah harus mampu tahan terhadap arus surja petir singkat

hingga 100 kA tanpa mengakibatkan pemanasan berlebih


Kawat Tanah tipe OPGW
• Optical Ground Wire (OPGW)

• Keuntungan :

• Dapat melayani dua tujuan, sebagai kawat tanah dan


menyediakan media jalur komunikasi.
• Transmisi data melalui serat optik memiliki kecepatan
transfer data yang tinggi.

--By Dhananjay Jha, Engineer (E), SNN


Konstruksi OPGW

OPGW

Multi Loose Tube Type

--By Dhananjay Jha, Engineer (E), SNN


TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 2 : Karakteristik


Saluran Transmisi
Materi Tatap Muka 2
Yang dimaksud dengan karakteristik listrik
saluran transmisi adalah konstanta saluran yaitu
• Resistansi/ Tahanan (R)
• I ndu ktansi ( L)
• Admitansi/ Konduktansi (G atau Y)
• Kapasitansi (C)
Pada saluran udara konduktansi (G atau Y)
nilainya sangat kecil (pengaruhnya juga kecil)
sehingga dapat diabaikan
Resistansi
Resistansi atus searah (DC) dari suatu konduktor (kawat penghantar)
dinyatakan oleh pl
Rnc=-
A
Dimana I = panjang dari kawat penghantar;
A= luas penampang kawat,
p = resistivitas konductor.
Sehingga resistansi DC per meter dari suatu konductor adalah

7ic~I:
Resistivitas suatu konductor merupakan karakteristik dasar dari material
pembuatan konduktor. Bervariasi terhadap jenis dan temperatur dari
material. Pada temperatur sama, resistivitas dari aluminum lebih tinggi
dari pada tembaga.
Resistansi
Nilai resistivitas naik secara linier dengan temperatur dalam daerah temperatur
normal. Bila resistivitas pada suatu temperatur diketahui, nilai resistivitas pada
temperatur lain dpat diketahui dari persamaan berikut

Dimana T1 dan Pn adalah masing-masing temperatur dalam °C dan resistivitas


pada titik 1, T2 dan Pr2 adalah temperatur dalam °C dan resistivitas pada titik 2,
dan M adalah konstanta temperatur sesuai materialnya.

Material Resistivity at 20°C [il·m] Temperature constant [°C]


Annealed copper 1.72· 10·8 234.5
Hard-drawn copper 1.77· 10"8 241.5
Aluminum 2.83·10"8 228.1
Iron 10.00·10·8 180.0
Silver 1.59· 10·8 243.0
Resistansi

Diketahui bahwa perak dan tembaga merupakan material konductor


terbaik. Namun, aluminum, jauh lebih murah dan ringan, sehingga
umumnya saluran transmisi menggunakan konductor jenis ini. Konductor
dengan bahan aluminum harus memiliki diameter lebih besar
dibandingkan tembaga sebagai solusi untuk mengatasi resistivitas
aluminum yg lebih tinggi dr pada tembaga, sehingga almunium dpt
dibebani dengan arus yg sama.

Resistansi arus bolak balik (AC) dr suatu konductor selalu lebih tinggi
dari pada resistansi DC karena pengaruh dari skin effect yang memaksa
lebih banyak arus yang mengalir dipermukaan konduktor. Semakin tinggi
frekwensi arus semakin besar pengaruh skin effect.
Pada frekuensi listrik (50 Hz), pengaruh skin effect tidak terlalu besar.

Nilai resistansi AC dan DC biasanya dapat diketahui dari tabel konduktor.


Resistansi
Dalam tabel sering kita jumpai penampang kawat diberikan dalam satuan
"CircularMil" (CM). CM adalah penampang kawat yg mempunyai
diameter 1 mil= 1/1000 inch.

CM=1973 x (Penampang dalam mm2)

Atau:

Penampang dalam mm2 =5,067x1 0-4 x (Penampang dalam CM)

Umumnya kawat penghantar terdiri-dari kawat pilin (Stranded conductor),


maka sebagai faktor koreksi pengaruh dari kawat pilin, panjang kawat
dikalikan 1,02 (2°/o faktor koreksi)
lnduktansi dan reaktansi induktif

lnduktansi seri dari saluran transmisi terdiri dari dua komponen yaitu : induktansi
internal dan induktansi external , yang merupakan produk dari fulksi magnetik di
dalam (internal) dan diluar (eksternal) konduktor. lnduktansi suatu saluran
transmisi didefinisikan sebagai jumlah fulksi gabungan [Wb-turns] yang dihasilkan
per amper arus yang mengalir pada saluran: I

1. lnduktansiInternal:
Pada suatu konduktor dengan radius r yang membawa ··············
arus /. Pada jarak x dari titik pusat konduktor, lntentitas
. . · ·: :: . . ········ · · . . : :-:x d •d
•'
• . ··

. . ..-·:...-····· '\..X
kuat medan magnit Hx dapat diperoleh dari hukum
x \ ~
Ampere sbb:

··· ~.:: ···.... •.·· ...


-. .. ~:: :.......
nux
lnduktansi dan reaktansi induktif

Dimana Hx adalah intensitas medan magnit disetiap titik sepanjang jalur tertutup,
di adalah unit vector sepanjang jalur dan Ix adalah arus yang terdapat pada
jalur. Untuk bahan material yg homogen dan jalur lingkarang dengan radius x,
besar dari H, adalah konstan, dan di adalah selalu paralel dengan Hx.
Sehingga:

Selanjutnya diasumsikan arus terdistribusi merata pada konduktor:

~-~_L
7r'
Sehingga, intensitas magnetik pada radius x didalam konduktor adalah
lnduktansi dan reaktansi induktif

Kerapatan fluksi pada jarak x dari titik pusat konduktor adalah :

dengan ketebalan

adalah
arus yan
g
lnduktansi dan reaktansi induktif

Total fluksi lingkup internal per meter bisa diperoleh dari integral dari ...

/ -
I ,A

Sehingga induktansi internal per meter adalah

Bila permeabilitas relatif dari konduktor adalah 1 (non-ferromagnetic material, seperti


tembaga dan aluminium), induktansi per meter berkurang menjadi
lnduktansi Eksternal
antara 2 titik diluar saluran
Guna mencari induktansi eksternal terhadap suatu
konduktor, perlu dihitung fluksi lingkup dari konduktor
yang disebabkan oleh hanya dari bagian fluksi antara
dua titik P1 and P2 yang berjarak 01 dan 02 dari titik
pusat konduktor.
Diluar konduktor intensitas magnetik pada jarak x dari
titik pusat konduktor adalah

(9.16.1)
~lux

Karena semua arus ada dalam pipa.

Kerapatan fluksi pada jarak x dari titik pusat konduktor adalah


lnduktansi Eksternal
antara 2 titik diluar saluran
Turunan deferensial dari fluksi magnetik yang terdapat pada pipa lingkaran
dengan ketebalan dx dan pada jarak x dri titik pusat konduktor adalah

Fluksi yang terlingkup seluruhnya pada arus yang dibawa konduktor menjadi :

Total fluksi lingkup eksternal per meter dapat diperoleh melalui integral dari ...

lnduktansi eksternal per meter iadalah


I ndu ktansi
saluran transmisi satu-phasa 2 kawat

Menentukan induktansi seri dari saluran satu•


phasa 2 konduktor dengan radius masing-masing
r dan jarak antar konduktor D dimana keduanya
mengalirkan arus sebesar I dengan arah yang
berlawanan.

Mempertimbangkan dua jalur integrasi lingkaran,


maka integral garis sepanjang x, menghasilkan
suatu intensitas magnetik , karena arus yang
dilingkupi oleh x1• nilainya tidak nol, sehingga :

Karena jalur radius x2 melingkupi kedua konduktor, dan besar arusnya sama
namun berlawanan arah, total arus yang dilingkupi sama dengan O dan , sehingga
tidak ada kontribusi ke induktansi total dari medan magnit pada jarak lebih besar
dari 0.
I ndu ktansi
saluran transmisi satu-phasa 2 kawat

Total induktansi dari kawat per unit panjang dari saluran transmisi ini adalah
jumlah dari induktansi internal dan induktansi eksternal antara permukaan
konduktor dengan radius (r) dan jarak antar konduktor (D):

Secara simetris , total induktansi dari kawat lain yang kedua adalah sama,
sehingga total induktansi dari saluran transmisi 2 kawat adalah :

Dimana r adalah radius masing-masing konduktor dan D adalah jarak antar


konduktor.
lnduktansi saluran transmisi

lnduktansiinternal ~ = ~ x 10-7 Wbt Im (2)

Lu=~ x10-1 H Im (3)

untukµ ~ 1 L;,., = ~ xl0-7 µ H tm (4)

lnduktansi eksternal 1. , = 2 xl0-7 Jln ~) WbtIm (5)


l

L, , = 2 x!0-7 ln ~ H Im (6)

Dan dengan menganggap 01 sama dengan jari-jari konduktor r dan 02 sama


dengan D, maka persamaan (6) akan menjadi:
L,.=2x10-71nD Hlm (7)
r
lnduktansi saluran transmisi

Dari persamaan (4) dan (7), maka induktansi konduktor karena fluks internal dan
eksternal dapat ditentukan sebagai berikut:

L=(~µ +21n~)x10-7 Him

L= 2x10-1 (! µ +ln ~)= 2x10- (1neJL


1 1• +ln ~) = 2x10- (1n
1 re~1+) (8)

Dengan mensubstitusikan r' = re-µr/4, maka:

7
L = 2 x 10 - ( In ~) (9)

Jika persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r' dapat
dikatakan sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga tidak
mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi yang sama
dengan konduktor berjari-jari r.
lnduktansi dari konduktor berkas
(bundle conductor)

Apabila konduktor suatu saluran transmisi terdiri dari n-berkas konduktor yang
terhubung secara paralel. Meskipun induktansi dari berkas yang berbeda bernilai
tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-masing berkas tersebut bernilai sama
dengan Lavx·

Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata yang diberikan
di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka total
induktansi pada konduktor berkas tersebut adalah :
_1 Gl!JD
Lr = 2 X 1 0 l n (15)
GMR'K
GMR (Geometric Mean Radius) merupakan jari-jari fiktif konduktor berketebalan
nol, sehingga tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai
induktansi yang sama dengan konduktor berjari-jari r, sedangkan GMD
(Geometric Mean Distance) merupakan suatu nilai yang menggantikan
konfigurasi asli konduktor-konduktor dengan sebuah jarak rata-rata hipotesis
(hypothetical mean distance) sehingga induktansi bersama dari konfigurasi
tersebut tetap sama. Besarnya GMO dan GMR adalah :
lnduktansi dari konduktor berkas
(bundle conductor)
Perhitungan GMD dan GMR

GMD = ~ Da.1.DOA.Df¥ DQJII, (D1111.'D110.Dl &, D11m' ·1 (16)

GMR11 = 11~ r,: 1 D(MD a& D l.


{}}I (rl(
1
D111 .D "M D1111_1 '1 ••..... (17)

Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang
(sama pada tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak tiga
kali
Position 1 a c b
Position 2
b a c
Position 3 c_.J b a

GMO saluran transmisi 3 fasa : " " (24)


lnduktansi saluran transmisi
0-.. . . . . ,.,,...,,.--·- ·-....,.,

.: 0 /\

0 0
Ill
\
o;
)o
~

11/1 /!,/
/' //
I
.

.I
I
!// /;
, 1

Berkas konduktor..-/'i
'··' Ij f/
I Berkas konduktor _,,
Ii A
2 kawat 4 kawat
Reaktansi lnduktifsaluran transmisi

Reaktansi induktif dari saluran transmisi tergantung pada induktansi saluran dan
frekwensi dari tenaga listrik . Bila induktansi per unit panjang adalah /, maka
reaktansi induktif per unit panjang adalah

Dimana f adalah frekwensi sistem. Sehingga total induktansi seri dari saluran
transmisi adalah

Dimana d adalah panjang saluran transmisi.


lnduktansi saluran transmisi
(Kesimpulan)
1. Semakin besar jarak antar phasa pada saluran transmisi, semakin besar
induktansi saluran. Karena phasa-phasa pada SUTT harus berjarak yang
cukup untuk menjamin isolasi yang mencukupi, maka SUTT akan memiliki
induktansi yang lebih besar dari pada SUTM dan SUTR. Karena jarak antara
phasa pada SKTT adalah sangat kecil ,maka induktansi seri dari SKTT jauh
lebih kecil dari pada SUTT.
2. Semakin besar radius konduktor dari saluran transmisi, semakin kecil
induktansi dari saluran tsb. Pada SUTT dan SUTET, dari pada menggunakan
konduktor yang besar, tidak fleksibel dan berat dengan radius yang besar,
sering digunakan bundle conductor yang terdiri dari dua atau lebih konduktor
dengan total radius mendekati diameter konduktor besar. Semakin banyak
konduktor dalam bundle conductor maka pendekatan luas penampangnya
semakin baik.
3. Untuk mencari nilai induktansi suatu saluran transmisi, terlebih dahulu dicari
besarnya nilai GMR dan GMO dari saluran tsb. Oengan mengetahui besarnya
induktansi saluran, diketahui pula reaktansi induktif saluran (XL)· jadi GMR dan
GMO digunakan untuk mengetahui besarnya reaktansi induktif. Selain itu,
GMO dan GMR juga mampu mengetahui besarnya kapasitansi saluran dan
impedansi saluran, sehingga besarnya susut tegangan dapat dikendalikan
melalui parameter impedansi, kapasitif dan induktansi saluran transmisi.
Contoh soal
No.1.

Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi sebagai berikut:

µ, = 1 r= 30 mm
00 00
00 00
7000 mm 7000 mm

r = 30 mm = 0.03 m D
= 500 mm = O .5 m Durat
= 7000 mm= 7 m
Dengan nilai permeabilitas µr = 1, maka:

-1 -1 -1
I - - -

r = re + = 0 .0 3 x e + = e + = 0 . 02 3 4m
Contoh soal

Mencari GMR : (Persamaan 17)

'°ii = 0.5 Dll = 0.5 D3i = 0 .5 DH =0.5


Di+ = 0.5 Du = 0.5 DH = 0 .5 Du= 0.5
'°13 = Jo.si + o.si = 0.7071 Di+= 0.7071 D31 = 0 .7071 D+i =0.7071

GMR = ~(r' D,_1 D,_3 Di.+ )(r 'D~1 D~3 D~+) (r' o; ~1 ~. ) (r' Du D+~ Du)
GMR= •)(0.0234x0.5x0.5x0.7071)+
GMR= •.J2.928xl 0-10 m
GMR= 0.2536m
Contoh soal

Mencari GMD : r= 500 mm E


301nm 0-0t E
00' 8
00 00 • I.I'\
00 00

a 7000mm b 7000 mm C
Asumsi:
500 mrn « 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap kecil.
Dab= 7 m
Dbc= 7 m
Dae= 14 m
GMD = Vi x7 x14 = 8.8194 m

lnduktansisaluran transmisi :

8·8194
L = 2 xl o-7 ln GMD = 2 xl o-7 ln = 2 xl 0-7 x ln34.777 = 7 .098 xl 0-7 HI m Iphase
GMR 0.2536
Contoh soal
No. 2.

Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi seperti gambar dibawah :
Ditanyakan : GMR, GMO, lnduktansi (L) dan Reaktansi induktif (Xd

••
20 ft

Jawaban:
20 -
18 en
Mencara GMR :
r=,
-1
r · = re T = 0 .7788inch
Contoh soal

Mencari GMR : (Persamaan 17)

Dii = 18 Dll = 18 D3~ = 18 Du =18


L\. = 18 Di3 = 18 D3• = 18 DB =18
L\i = ~18) + 18) = 25,4 56 Di. = 25,465 D31 = 25,456 D•i = 25,465

GMR = ~(r I
Di~.D13.Di. )(r .D~1 D~3DH )(r
1 1 .D31 D3~ D3• )(r Dn D•~DH)
1

GMR = *~(O .7788xl 8xl 8x25.456 t


GMR= 8.95i~h
GMR = 0 .7 458 feet
Contoh soal

Mencari GMD :

GMD = V20x20x20 = 20 feet

Mencari induktansi L

20
L = 2 xl0-7 ln GAifD = 2 xl o-7 ln = 2x10-7 x ln34.777 = 76 .6 xl0-7 HI m
GMR 0.7458

Mencari reaktansi lnduktif XL :

XL= 2 x 3.14 x so x 76.6 x 10·7 = 2.405x 1 0·3 'Olm


Kapasitansi dan reaktansi kapasitif

Bila tegangan V diterapkan pada sepasang konduktor yang dipisahkan oleh


suatu dielectric (udara), muatan dengan jumlah yang sama tetapi berlawanan
tanda terkumpul pada konduktor

q=CV
Dimana C adalah kapasitansi antara pasangan konduktor.

Dalam sistem AC, suatu saluran transmisi menerima tegangan sinusoida yang
bervariasi terhadap waktu yang berbeda setiap fasanya. Tegangan yang
bervariasi terhadap waktu ini menyebabkan perubahan muatan yang tersimpan
pada konduktor. Perubahan muatan menghasilkan perubahan arus, yang akan
menaikkan arus yang melalui saluran transmisi, dan akan mempengaruhi faktor
daya dan jatuh tegangan pada saluran.
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif

Kapasitansi dari saluran transmisi dapat diperoleh menggunakan hukum Gauss


sbb:

A
Dimana A menyatakan permukaan tertutup; dA adalah unit vector normal
tegak lurus ke permukaan tsb; q adalah muatan didalam permukaan ; D adalah
kerapatan fluksi listrik di permukaan:

D==&E
Dimana E adalah intensitas medan listrik dititik tersebut; e adalah permitivitas
dari material/ bahan:

&==&r&o ,.
Permittivitas relatif dari material

Permittivitas ruang bebas adalah £0 = 8.85·10·12 F/m


Kapasitansi dan reaktansi kapasitif
Garis fluksi listrik keluar secara uniform/ merata
keluar dari permukaan konduktor dengan muatan
positip di permukaannya. Pada kasus ini , vector
kerapatan fluksi D selalu parallel dengan vector ... .....······•· •·······• .
normal dA dan konstan disemua titik sepanjang
radius r. Sehingga :

/
//
. . ... . ..
... .. ........ .. ....
Dimana I adalah panjang konduktor; q adalah
kerapatan muatan; Q adalah total muatan di
konduktor.

Sehingga kerapatan fluksi adalah D= q


2nx
lntensitas medan listrik adalah E= q
2tr&X
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif
Perbedaan potential antara dua titik P1 dan P2 dapat diperoleh dari
~

~ fEd
.Fi'
Dimana di adalah elemen diferensial tangensial ke jalur integrasi antara P1 dan
P2. tidak tergantung dari jalurnya.
Pemilihan jalur dapat mempermudah ······· ····.. ...!-::::: \ ,Phu Path or integratlon
;_.,J
perhitungan. J-1 - E
Untuk P1 - P;ni, vector E dan di keduanya l
P2
paralel; sehingga , E-dl = Edx. untuk P;n1 - rF-------,--
I
.,,
D2
P2 kedua vector berlawanan arah sehingg
E-dl = 0. ;
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat

Perbedaan potensial karena muatan


pada konduktor a dapat diperoleh
dari
D

Dengan cara yang sama, perbedaan potential karena muatan pada konduktor b
adalah

atau
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Tegangan total antara kedua saluran adalah

Karena q, = q2 = q, persamaan diatas menjadi

~=~~
:7e· r
Kapasitansi per unit panjang antara kedua konduktor saluran adalah

q q
ccb==-
V qirE
:nE.. r:
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Sehingga:
Jr&
cab= D
ln-
r
Merupakan kapasitansi per unit panjang dari suatu saluran transmisi satu fasa
dua kawat.
Perbedaan potential antara masing-masing konduktor dan tanah (neutral)
adalah setengah dari perbedaan potential antara kedua konduktor. Sehingga
kapasitansi ke tanah dari saluran transmisi satu fasa dua kawat adalah
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Kesimpulan :
1. Dengan cara yang sama kapasitansi untuk saluran tiga fasa dapat diketahui.
2. Semakin besar jarak antar fasa dari saluran transmisi, semakin kecil
kapasitansi saluran. Karena fasa-fasa pada SUTT harus dipisahkan dengan
jarak yang mencukupi untuk menjamin kecukupan isolasi saluran, maka SUTT
akan memiliki kapasitansi lebih rendah dibandingkan dengan SUTM dan
SUTR. Karena jarak antara fasa pada SKTT sangat rendah, kapasitansi shunt
SKTT jauh lebih besar dari pada SUTT. Oleh karena itu SKTT umumnya
dipakai pada jarak yang pendek untuk meminimalkan kapasitansi
3. Semakin besar radius dari konduktor dari saluran transmisi, semakin besar
kapasitansi saluran. Sehingga konduktor berkas akan menaikkan kapasitansi
saluran . Saluran transmisi yang baik, adalah kompromi diantara berbagai
kebutuhan untuk induktansi seri yang rendah, kapasitansi shunt yng rendah,
dan pemisahan antar konduktor yang cukup untuk kebutuhan isolasi antar
fasa.
4. Nilai kapasitansi, induktansi dan resistansi saluran dapat diketahui dari tabel
konduktor
Admitansi kapasitif Shunt
Admitansi kapasitif shunt dari saluran transmisi tergantung pada kapasitansi
saluran transmisi dan frekuensi sistem. Apabila kapasitansi per unit panjang
adalah c, admitansi shunt per unit panjang adalah

Sehingga admitansi kapasitif shunt adalah

Dimana d adalah panjang dari saluran. Sehingga reaktansi kapasitif adalah


kebalikan dari admitansi:

1 _1
-==·
Contoh soal
No.1:
Suatu saluran transmisi satu-fasa 8000 V, 60 Hz, terdiri dari dua aluminum
konduktor dengan radius 2 cm jarak antara kawat 1.2 m. Bila panjang saluran 30
km dan temperatur konduktor 20°c,
a. Berapa resistansi seri per kilometer dari saluran ini?
b. Berapa induktansi seri per kilometer dari saluran ini?
c. Berapa kapasitansi shunt per kilometer dari saluran ini?
d. Berapa total reaktansi seri dari saluran ini?
e. Berapa total admitansi seri dari saluran ini?

Jawaban:
a. Resisitansi seri saluran transmissi adalah
R= pl
A
Dengan mengabaikan skin effect, resisitivitas saluran pada 20° adalah 2.83· 1 o-s
Q-m dan resistansi per kilometer adalah

.c )_)
>
Contoh soal
b. lnduktansi seri per kilometer dari saluran transmisi adalah

c. Kapasitansi shunt per kilometer dari saluran transmisi adalah

d. lmpedansi seri per kilometer dari saluran transmissi adalah

Sehingga total impedansi seri dari saluran adalah


Contoh soal
e. Admitansi shunt per kilometer dari saluran transmisi adalah

Total admitansi shunt dari saluran menjadi

Reaktansi Kapasitif shunt adalah

1 1
s•« E
Tugas - 1
1. Tentukan resistansi DC dari konduktor tembaga (97,5°/o)dipilin dengan 3 lapis
berukuran 253 mm2 (500.000 CM) dalam Ohm per km pada suhu 25 °C, bila
diketahui p 25 = 1,8 mikro-Ohm-cm.
2. Suatu penghantar aluminium terdiri dari 37 kawat masing-masing dengan
diameter 0.333 cm. Hitunglah tahanan de dalam ohm per kilometer pada 75'C.
Bila diketahui p aluminium 20c = 2.83 X 10 -s 0-m
3. Suatu SUTT 345 kV, MVA base 100 MVA, 3 fasa dengan berkas konduktor per
fasa dan setiap fasa terdiri dari 2 konduktor, seperti gambar dibawah.
Konduktor yang digunakan ACSR 1113 kcmil. Jarak antar kedua konduktor (d)
dalam setiap berkas 12 inch, bila diasumsikan 012, 023 dan 031 masing-masing
adalah 26 feet, 26 feet dan 52 feet , tentukan :
a. lnduktansi rata-rata per fasa dalam Henri/ meter
b. Reaktansi induktif per fasa dalam Ohm per km
c. Reaktansi seri dari saluran dalam per unit
d. Kapasitansi line-ke-netral dari saluran dalam Farad per meter
e. Reaktansi kapasitif ke netral dari saluran dalam Ohm per km

I' >I I~ "I I< d


)I
0
d
0 @
d

,I•
® o 0
1: D12

D31
D23
:I
Tugas terstruktur

Baca dan pelajari buku Transmisi Daya Listrik


(TS. Hutauruk) Bab 2
TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 3 : Karakteristik


Saluran Transmisi (2)
lnduktansi dan kapasitansi saluran transmisi
1. lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
a. lnduktansi kawat pilin
b. Perhitungan GMR dan GMO
2. lnduktansi dan reaktansi induktif rangkaian tiga fasa
a. Jarak ketiga fasa sama
b. Jarak ketiga fasa tidak sama
3. Kapasitansi dan reaktansi kapasitif rangkaian tiga fasa
a. Rangkaian tiga fasa jarak sama
b. Rangkaian tiga fasa jarak tidak sama
4. Konduktor berkas
a. Reaktansi induktif saluran tiga fasa dengan konduktor berkas
b. GMR konduktor berkas
c. Kapasitansi dan reaktansi kapasitif konduktor berkas
5. Saluran ganda tiga fasa
a. Reaktansi induktif saluran ganda tiga fasa
b. Reaktansi kapasitif saluran ganda tiga fasa
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa

lnduktansi rangkaian satu fasa

L= ~ =2.10-7h[ln~+.!.+1nd12] Henri
i 'i 4

L =La+ t,
• La: komponen pertama dan kedua adalah komponen kawat,
tergantu ng dari sif at kawat
• Ld : komponen ketiga adalah komponen jarak-jarak kawat
• bila: In digantikan dengan log, 7ln = 2,3026 log
dan panjang kawat (h) adalah 1 km = 1000 m, serta frekuensi f = 50
Hz, maka:
L = 0, 4{i()5. 10-3 [ log :. + 0, 1 0857 + log d.,] Henri I km
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
Reaktansi induktif : XL= 2n.f.L

X, = 0,14%7[ log ~ + 0,10857 + log d.,] Ohm I km

Perhitungan GMR dan GMD


a. Radius rata-rata geometris (GMR)
Radius rata-rata geometris (GMR) dari suatu kawat bundar adalah
radius dari suatu silinder berdinding sangat tipis mendekati nol
sehingga induktansi silinder tsb sama dengan induktansi kawat asli

b. Jarak rata-rata geometris (GMO)


• Bila suatu lingkaran radius r terdapat n titik berjarak satu sama lain
sama, maka GMO antara titik2 tsb adalah
GMD=rnfn
• GMO suatu titik thd lingkaran adalah jarak titik tsb thd pusat
lingkaran
• GMO dari dua lingkaran dengan jarak titik pusat d12 adalah d12
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa

b. GMR dan GMD penghantar konsentris (dipilin)


Umumnya konduktor saluan transmisi terdiri dari kawat-kawat yang
dipilin. Semua elemen kawat memiliki radius yang sama.
Jumlah elemen kawat dari suatu penghantar yang dipilin ditentukan
dalam rumus :
n=3p2+3p+l
Dimana p merupakan jumlah lapisan kawat, tidak termasuk inti (yang
hanya 1 kawat). Jumlah kawat tiap lapisan = 6 p
1. Penghantar konsentris dengan 1 lapis (7 kawat)

GMD=2rif6
Karena jarak tiap kawat berurutan adalah 2 r
GMR = 2,1767 r
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa

11. Penghantar konsentris dengan 2 lapis (19 kawat)


GMD = 2r '1fs
GMR = 3,788 r
111. Penghantar konsentris dengan 3 lapis (37 kawat)
GMD=2r3.f36
GMR = 5,3744 r
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 1- fasa , 50 Hz, menggunakan konduktor tembaga keras
97,5°/o; 107,2 mm2 (4/0 atau 211.600CM), jumlah elemen kawat 19, radius efektif
0,6706 cm. Jarak antara kedua kawat 1,5 meter.
Tentukan Reaktansi induktif per kawat per fasa dalam Ohm/km.
Jawaban:
XL= 0,14467log( ~ +0,10857 )+0,14467logd12

r1 = radius konduktor (meter) = 0,006706 meter


d12 = jarak antara kawat (meter= 1,5 meter

XL =0,14467log( l +0,10857)+o,14467logl,5=0,3556 Ohm/km


0,006706
lnduktansi & reaktansi induktif rangkaian tiga fasa
a
a. Jarak antara fasa sama (simetris)

lnduktansi per fasa sama dengan


D D induktansi rangkaian satu fasa

c b L=0,4605.10-3[log: +0,10857+logd12] Henri/km


D

X, = 0, I 44<i7[ lo< + 0, 10857 + log d,,] Ohm I km

b. Jarak antara fasa tidaksama (asimetris)


lnduktansi per fasa [ 1 ]
L=0,4605.10-3 log-;:;-+0,10857+logGMD Henri/km

X, = 0,14467[1og:. +0,10857 +logGMD] Ohm! km

Dimana:
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa , 50 Hz, 150 kV menggunakan konduktor ACSR
282 mm2 (556.500CM), 30/7, konfigurasi horizontal datar dengan jarak antar
kawat 5,33 meter. Radius efektif kawat 1,21 cm = 0,0121 meter.
Tentukan (a). Jarak ekivalen kawat; (b). Reaktansi induktif per kawat per fasa
dalam Ohm/km.

Jawaban : (a). Jarak ekivalen kawat = GMO


GMD = VdA .d c.dAc = V5,33x5,33xl0,66 = 6,715
8 8 meter

(b). Reaktansi induktif : XL= Xa + ~

XL = 0,14467 log(: + 0,10857) + 0,14467 log GMD

1
XL= 0,14467 log( +0,10857)+0,14467 log6,715 = 0,29307 + 0,11965 = 0,4127 Ohm/ km
0,0121
Kapasitansi & reaktansi kapasitif rangkaian tiga fasa

a. Kapasitansi saluran 3 fasa dengan jarak fasa sama


C = qil = 2n.f .h Farad
V tin
1
In - + In d,2
Yj 2,417 xio-s
C= 1 Farad/ km
atau log-+ log d,2
Yj
Reaktansi kapasitif :
XC =j
• 1
2n.f .C
= x a Ix
+ dI
1
X/=-0,1317log- MegoOhm! km X" '=-0,1317logd12 MegaOhm/ km
/j

b. Reaktansi Kapasitif saluran 3 fasa dengan jarak antar fasa tidak sama

Xc=J l =X/+Xd'=-0,1317logGMD MegaOhm/km


2n.f.C 'i
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa menggunakan konduktor ACSR 456 mm2
(900.000CM), konfigurasi horizontal datar dengan jarak antar kawat 4,2672 meter
(14feet).
Frekuensi sistem 50 Hz. Diamater kawat 2,9515 cm.
Tentukan kapasitansi dan reaktansi kapasitif dari saluran tsb

Jawaban:

V V
GMD = d AB .d BC .dAC = 4,2672x4,2672x8,5344 = 5,3763 meter

5•3763
X '=;'01317log(GMD)=-01317log =-03373 MegoOhm+km
c ' 'i ' 0,01476 '

1 1
C= ---- = 0,0094x10-6 Farad I km
21r.50.(-0,3373xl 06)
Konduktor berkas (bundle)
Pada SUTET, bila saluran tiap fasa hanya menggunakan satu konduktor, rugi
corona dan interferensi komunikasi sudah sangat besar. Untuk itu pada tiap fasa
digunakan konduktor berkas dengan jumlah konduktor 2, 3, 4 atau lebih. Dengan
menggunakan konduktor berkas, reaktansi saluran akan lebih kecil sehingga
kapasitas hantar arus akan lebih besar.

Saluran transmisi 3 fasa yang panjang umumnya dilakukan transposisi diantara


fasanya, fluksi lingkup pada fasa A karena arus pada fasa B,
D
AAB = K i8 In -8 lilitan-Weber
dAB

Dimana : dAs = jarak pusat konduktor berkas Ake pusat konduktor berkas B
08 = jarak pusat konduktor berkas B ke titik jauh
Dengan cara yang sama untuk fasa A karena arus fasa C

lnduktansi konduktor berkas p(er frsa ;dalah / l )


ln - +-+ ln - + ... + ln -
LA = AA
.
= K 'i 4 d,2 d," + ln GMD
lA n
Konduktor berkas
Pendekatan :

Reaktansi induktif konduktor berkas per fasa :


GMD
XL= 0,14467 log -• Ohm/km
GMR

Dimana:
GMD = VdAB.dsc·dAc

Positioo I Conducu. a Conductor c Conductor b


la~

Position 2 Conductor b Conduclor n. Conductor c


16~

Position 3 Conwctix e Conductor b Conductor n


I,~
Konduktor berkas
GMR dari konduktor berkas dimana sub konduktor mempunyai jarak-jarak
yang sama dan terletak pada suatu lingkaran dengan radius R adalah :

Bila jumlah sub konduktor 2, maka n = 2


R
.I 1 .. ,.,. I IE d "' I
d
0 @
d
e o 0
I: D12
~ IE D23
:1
D31
s

Dimana: r.' = GMR sub konduktor


Konduktor berkas
Bila jumlah sub konduktor 3, maka n = 3
s
R= J3

Bila jumlah sub konduktor 4, maka n = 4


s
R= J2 GMR = R v4 ~·
Bila jumlah sub konduktor n, maka bentuk umumnya adalah :

GMR = R v--~n.R
Konduktor berkas
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif untuk konduktor berkas

CA= QA = 2trt:h Farad

eA ( ln-;:1;--lnd12 -lnd13 - •• .lnd111 J -lnGMD

Dengan pendekatan, reaktansi kapasitif :

X'c = Xa'(eq) + Xd' Mega Ohm-km

1
x, '(eq) = j0,1317log .. r;,;
Rvn'YR
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa menggunakan konduktor berkas dengan 2 sub•
konduktor per fasa. Jarak sub konduktor S = 0,4 meter dan jarak-jarak kawat
berkas sbb:
dAB = d8c = 7 meter
dAc = 14 meter
Radius sub konduktor = 1, 725 cm
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb

Jawaban: GMR =RM


Dimana : R = 1/2. S
= 0,2 m
' 1,725 -1/4
r. = e meter
I 100
Jadi:

GMR = R r;::-
V"'R
= 02 2
'
1'725
.e-114 = 0 0733
lOOx0,2 '
meter

GMD=VdAB.dBc·dAc =V7x7x14 =8,82 meter


Contoh soal
Jawaban:
Jadi: 8•82
XL = 0,14467 log GMD = 0 14467log = 0 301 Ohm/ km
GMR ' 0,0733 '

x;,,,, = j0,13[7 Jog gnX


Rn
= -O,l3l7 log
0,2 2
1
0,01725
=-0,1423 MegaOhm-km

0,2

X/= j0,1317Iog}jdA8.d8c.dAc =-0,1317logV7x7x14 =-0,1245 MegoOhm=km

Xe' = Xa (eq) + Xd'


1

= - (0, 1423+0, 1245)


= - 0,2668 Mega-Ohm-km
Saluran ganda tiga fasa
Reaktansi induktif untuk saluran ganda tiga fasa

l=a

2=b S=e

Saluran 1 Saluran 2

Reaktansi induktif = GMD Oh m/km/kondu ktor


XL= 0,14467log-•
GMR
Saluran ganda tiga fasa

Reaktansi kapasitif =
Contoh soal
Suatu saluran transmisi ganda 3-fasa menggunakan konduktor dengan ukuran
sbb:
r1 '= 0,00698 m
r1 = 0,008626 m
Jarak antar konduktor sbb :
d12 = d23 = d45 = d56 = 3,0785 m
d13 = d46 = 6,096 m
d14 = d36 = 8,2013 m
d15 = d24 = d26 = d35 = 6,6751 m
d25 = 6,4008 m
d16 = d34 = 5,4864 m
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb
Jawaban:
GMD = ~ d12 .d13 .d1 s .d16 .d23 .d24 .d26 ,d34 ,d3s .d 4s .d 46 .ds6

GMD = ~3,07854 x6,0962 x6,67514 x5,48642 = 4,9165 meter

GMR = V(r, ' .d, .d


3 4 25.d36) GMR = Vo,006983 x8,20132 x6,4008 = 0,2296 meter
Contoh soal
Jawaban:
4,9165
XL= 0,14467 log = 0,1925 Ohm/ km/ konduktor
0,2296

Untuk perhitungan reaktansi kapasitif :


GMO nya sama, untuk GMR r.' diganti dengan r1

GMR = V(r, 3
.d,4 .dzs .d36)

GMR = V0,0086263 xS,20132 x6,4008 = 0,2552 meter

4•9165
X = 1·0 1317 log = 1·0 1692 MegaOhm- km/ konduktor
c ' 0,2552 '
Tugas - 2 (latihan soal)
1 . Suatu saluran transmisi 3-fasa , 50 Hz, 230 kV menggunakan konduktor
ACSR 402,83 mm2 (795.000CM), konfigurasi horizontal datar dengan jarak
antar kawat 8,6 meter. Radius efektif kawat 2,21 cm.
Tentukan:
(a). Jarak efektif kawat (GMO);
(b). Reaktansi induktif per fasa dalam Ohm/km.
(c). Reaktansi kapasitif per fasa dalam MegaOhm/km

2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 50 Hz, menggunakan konduktor berkas


dengan 4 sub-konduktor per fasa. Jarak sub konduktor S = 0,4 meter dan
jarak-jarak kawat berkas sbb :
dAB = d8c = 9 meter
dAc = 18 meter
sub konduktor merupakan ACSR 282 mm2 (556.500 CM), dengan diameter
sub konduktor = 2,3546 cm dan GMR = 0,9571 cm
Tentukan:
(a). reaktansi induktif per fasa dalam Ohm/km
(b). Kapasitansi dalam Farad/km
(c). Reaktansi kapasitif dalam MegaOhm/km
TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 4:
Pemodelan Saluran Transmisi serta
hubungan arus dan tegangan
Pemodelan saluran transmisi

Karakteristik saluran transmisi dinyatakan dengan parameter, resistansi, induktansi dan


kapasitansi yang terse bar sepanjang saluran.
Na mun memodelkan parameter yang terse bar sepanjang saluran terse but adalah sulit.
Parameter-parameter terse but, dapat didekati dengan beberapa resistor, induktor dan
kapasitor.

Namun, pendekatan ini tidak praktis, karena harus menghitung arus dan tegangan di
setiap titik sepanjang saluran. Dapat juga diselesaikan melalui persamaan deferensial
untuk saluran, namun juga tdk praktis, untuk sistem yang besar dengan banyak saluran
transmisi.
Pemodelan saluran transmisi

Untuk panjang SlfTl « 80 km, dikategorikan sebagai saluran pendek. Dapat dimodelkan
dengan resistansi dan induktansi seri, karena kapasitansinya dapat diabaikan.
R L
rYV"'w""'---- .. +
Untuk sun, reaktansi induktif pada 50 Hz umumnya
jauh lebih besar dari resistansi saluran.

Saluran pendek
Untuk panjang sun (80 - 250 km) dikategorikan
R L
sebagai saluran transmisi dengan panjang menengah/

medium. Disini kapasitansi saluran sudah mulai +--~·, rYV"'w""'------.--.. +


£
diperhitungkan. Dan dapat dimodelkan dengan dua
kapasitor dengan ukuran masing2 separohnya dikedua
_:s2r
c
2 J :R_
ujung saluran. Saluran medium

Untuk sun dengan panjang > 250 km dikategorikan sebagai slauran transmisi panjang.
Pemodelan saluran transmisi

Besarnya nilai resistansi, reaktansi seri (induktif) dan admitansi shunt dari suatu saluran
transmisi dapat dihitung sbb

R=rd
X=xd
Y=yd
Dimana r, x, dan y adalah resistansi, reaktansi, dan admitansi shunt per unit panjang
dan d adalah panjang dari saluran transmisi. Nilai r, x, dan y dapat du dari tabel
referensi konduktor saluran transmisi.
Jaringan 2 kutub (2-port networks)
& konstanta ABCD
Suatu saluran transmisi dapat dinyatakan dengan
jaringan 2 kutub-yaitu suatu jaringan yg dapat
+ - -
hubungan kutub, seperti pd gambar. Network

-
Bila jaringannya linier, berdasarkan teori rangkaian (analogous to Thevenin's theorem)
menetapkan hubungan antara tegangan dan arus sisi krim dan sisi terima sbb :

Vs= AVR +BIR


ls= CVR +DIR
Disini konstanta Adan D tanpa dimensi, konstanta B dengan unit Q, dan konstanta C
diukur dalam Siemens (Mho). Konstnata-2 ini sering kali disebut sebagai konstanta umum
rangkaian, atau konstanta ABCD.
Saluran transmisi pendek
Rangkaian ekivalen per fasa dari saluran pendek
R L
rV"V"V"'\..._ +
V5 dan VR adalah tegangan sisi kirim dan terima; 15
dan JR adalah arus sisi kirim dan terima. Diasumsikan
tidak ada admitansi saluran.

Berdasarkan Hk. Kirchhoff terdapat hubungan untuk tegangan sbb

VR = vs - RI - JX LI
Jaringan 2-kutub & kosntanta ABCD

Konstanta ABCD dapat diinterpretasikan secara physic. konstanta A menggambarkan effect


dari perubahan tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim; dan konstanta D
menggambarkan effect perubahan arus sisi terima terhadap arus sisi kirim. Kedua konstanta
Adan D tanpa dimensi.

Konstanta B menggambarkan effect perubahan srus sisi terima terhadap tegangan sisi
kirim. Konstanta C menggambarkan effect perubahan tagangan sisi terima terhadap arus sisi
kirim.

Saluran transmisi adalah jaringan linier 2 kutub, dan sering dinyatakan dengan model ABCD.

Untuk saluran pendek, /5 =JR= I, dan konstanta ABCD saluran adalah

A=l
B=Z
C=O
D=l
Diagram fasor saluran transmisi pendek
Tegangan bolak-balik (AC) biasanya dinyatakan dalam diagram fasor.

Be ban dengan faktor daya lagging.

Rl

Be ban dengan faktor daya unity (1,0).


Be ban dengan faktor daya leading.

Untuk suatu tegangan kirim V5 dan suatu besaran


arus, tegangan sisi terima VR akan lebih rendah
untuk beban lagging dan lebih tinggi untuk beban
leading.
Karaktersitik saluran transmisi

Pada sun, nilai reaktansi XL normalnya jauh lebih besar dari resistansi R; sehingga
resistansi saluran sering kali diabaikan. Beberapa karakteristik penting saluran transmisi
adalah sbb

Diasumsikan sebuah generator


mensuplai sebuah beban melalui suatu
Generator
saluran transmisi, bagaimana pengaruh
kenaikan beban terhadap tegangan.

Diasumsikan generator ideal, kenaikan be ban akan menaikan daya aktif dan reaktif keluar
dr generator begitu pula arus di saluran transmisi. Sementara tegangan sisi kirim tetap.

1) Apabila bebannya bertambah dengan faktor daya lagging yang sama, besaran arus di
saluran akan naik tetapi masih dengan sudut () yang sama terhadap VR seperti
sebelumnya.
Karaktersitik saluran transmisi
Jatuh tegangan pada reaktansi juga naik tetapi tetap dengan sudut yang sama.

Diasumsikan resistansi saluran = 0 dan perlu diingat


bahwa besaran tegangan sumber atau tegangan kirim
adalah konstan

ess
I
Jatuh tegangan pada reaktansi jXLI akan berkisar antara I' '
''
VR and V5. '

Sehingga, bila beban lagging naik, tegangan sisi terima akan berkurang cukup besar
V's'
Vs
I
2) Sebaliknya, Naiknya be ban dengan faktor daya
t58' jXLI' jXLI
unity (1,0), akan sedikit menurunkan tegangan sisi
terima. I I' V'R VR
Karaktersitik saluran transmisi

, ,
3) Sedangkan, naiknya beban dengan faktor
, ,,
daya leading, maka tegangan sisi terima ,,
juga akan naik I' ,
I

Ringkasan :
1. Bila beban lagging (inductive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turuncukup besar- nilai pengaturan tegangan (VR) akan
besar dan positif.
2. Bila beban unity-PF (resistive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turun sedikit- nilai pengaturan tegangan (VR) akan kecil dan
positif..
3. Bila beban leading (capacitive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan naik- nilai pengaturan tegangan (VR) akan negatif ..
Karaktersitik saluran transmisi

Pengaturan tegangan (voltage regulation = VR) dari saluran transmisi adalah

VRnl -V
VR = Rfl .l00%

VRjl

Dimana VRnl dan VRfl adalah tegangan no-load dan full-load pada sisi terima saluran.

Untuk saluran pendek : VRnl = V5 dan VRfl = VR

Sehingga
Saluran transmisi menengah
Pada saluran transmisi dengan panjang medium/ menengah (80 - 250 km), nilai
kapasitansi saluran sudah mulai diperhitungkan. Dalam pemodelannya dapat
dipusatkan di satu titik (nominal T) atau pada dua titik (nominal Pl).

Rangkaian ekivalen Nominal T

vs
IS

-Z/2

y
-
Z/2
IR
.

VR
Vp

Relasi tegangan dan arus: Vs = VR +IR


z- +Is -z
2 2

I,= I, +V,Y =I,+( V, +I, ~)r


I, =YV, +(1+ z:)1,
Saluran transmisi menengah
Maka:

Rangkaian ekivalen Nominal Pl


Iser Z = R + jwL
+ -----,-----
Ic1 ! -", Ic2 !
Vs y y VR

- -· ._J_2 --2 ._J -


Relasi tegangan dan arus:
V5 =VR +IpZ
y
Tetapi Ip= IR +VR-
2
Saluran transmisi menengah
Jadi: V, =V ,+(1, + V, ~ )z
V, =(I+ z;}, +ZI,
ls=lp+Vs-=YIR+VR-+ Y ( l+- ZY} R+ZIR- Y

2 2 2 2

Pengaturan tegangan untuk saluran menengah :

V -V Vs V
VR = Rnl Rfl .l00% ZY R
VRfl l+-
atau VR = 2 .100%
VR
Saluran transmisi menengah
Pada saluran menengah, admitansi shunt - -
Is Iser Z = R + jusl:
-
IR

+ +
harus dimasukkan dalam perhitungan. Total
admitansi biasanya dimodelkan dengan
Ic1
l le2 l
model Phi (nmodel) seperti gambar y y
Vs VR
disamping. T2 2

T
Arus yg melalui kapasitor sisi terima adalah
-· ·-
y
/C2 =VR-
2

Dan arus yang melalui impedansi seri adalah


y Saluran transmisi menengah
t: = VR l +JR
Saluran transmisi menengah
Dari Hk. Kirchhoff untuk tegangan, tegangan sisi kirim adalah

Vs= ZI.,., +V, = Z(I c,+I,)+ V, =( z; + 1)v, + zi,


Arus sisi kirim menjadi
. y . y
f S = I Cl + Iser = f Cl + J C2 +JR = Vs + VR + JR
2 2
Is = r( z: + )v, + ( z: + )1
I I R

Sehingga konstanta ABCD saluran transmisi menengah adalah A_


--ZY l
+
2
B=Z
Bila kapasitansi shunt diabaikan, konstanta
ABCD menjadi sama dengan konstanta
saluran transmisi pendek.
C=Y(z: +1)
D= ZY +l
2
Karaktersitik saluran transmisi

Daya aktif input ke saluran transmisi 3 fasa dapat dihitung sbb:

Dimana V5 adalah besaran tegangan sumber (input) line-to-neutral dan Vu.,s adalah
besaran tegangan sumber (input) line-to-line. Disini diasusmsikan untuk hubungan- Y!
Dengan cara yang sama, daya aktif output dari saluran transmisi adalah

pout = 3VRIR cos BR = J3vu.'RI R cos BR


Daya reaktif input ke saluran transmisi 3 fasa dapat dihitung sbb :
Karaktersitik saluran transmisi

Dan daya reaktif output adalah

Daya nyata input ke saluran transmisi 3 fasa adalah

Dana daya nyata output adalah


Karaktersitik saluran transmisi
Bila resistansi saluran R dapat diabaikan, daya output dari saluran transmisi dapat
disederhanakan sbb

Diagram fasor yang disederhanakan dari saluran


transmisi menunjukkan bahwa 15= JR= I.
Selanjutnya garis vertikal be dapat dinyatakan
sebagai V5sinb atau XL/cosB. Sehingga:

V5 sin 8
I cos () =---
XL

Sehingga daya outputnya sbb:

Sehingga, daya yang disuplai oleh saluran transmisi tergantung pada sudut fasor antara
tegangan input dan output.
Karaktersitik saluran transmisi

Daya maksimum yang disuplai oleh saluran transmisi akan terjadi apabila '5= 90°:

p = 3VSVR
max X
L
Daya maksimum ini disebut steady-state stability limit dari saluran transmisi. Dalam
kenyataannya resistansi saluran transmisi adalah tidak = 0, sehingga, sebelum mencapai nilai
transfer daya maksimum sudah mengalami pemanasan pada Saluran transmisi . Secara tipikal
sudut daya pada beban penuh adalah 25°.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari persamaan daya diatas adalah:

1. Kemampuan transfer daya maksimum dari suatu saluran transmisi adalah fungsi dari
kwadrat tegangan nominalnya. Misalnya apabila semua parameter saluran sama, suatu
saluran transmisi 220 kV akan memiliki 4 kali kemampuan transfer daya dibandingkan
dengan saluran transmisi 110 kV.
Hal ini merupakan salah satu keuntungan menaikkan tegangan saluran transmisi ... Na mun
tegangan yang sangat tinggi akan menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, yang
menyebabkan interferensi dengan komunikasi dan menghasilkan efek corona - menyalanya
ion-ion udara yang akan meningkatkan losses.
Karaktersitik saluran transmisi

2. Kemampuan transfer daya maksimum dari saluran transmisi : berbanding terbalik dengan
reaktansi seri, yang nilainya cukup besar untuk saluran panjang. Untuk itu di beberapa saluran
panjang menambahkan kapasitor seri untuk mengurangi reaktansi seri secara total,
sehingga meningkatkan kemampuan transfer daya saluran.

3. Dalam operasi normal suatu sistem tenaga listrik, besaran tegangan V5 dan VR tidak
banyak berubah, sehingga, besarnya sudut '5 akan mengendalikan daya yang mengalir
melalui saluran. Untuk itu dalam rangka mengendalikan a Ii ran daya di saluran dapat
dilakukann dengan meletakkan suatu phase-shifting transformer disatu sisi saluran untuk
mengatur tegangan fasa.

Effisiensi saluran transmisi adalah

p
1J = out .100%
~n
Karaktersitik saluran transmisi

Salah satu faktor batasan utama dalam pengoperasian saluran transsmisi adalah pemanasan
pada resisitansi. Karena pemanasan ini adalah fungsi kwadrat arus yang mengalir di saluran
dan tidak bergantung pada sudut fasanya, saluran transmisi biasanya dioperasikan pada
tegangan dan daya nominal nya.

Terdapat Beberapa kendala praktis yang membatasi daya aktif dan reaktif yang dapat disuplai
oleh saluran transmisi. Kendala yang paling penting adalah :

1. Arus steady-state maksimum harus dibatasi untuk menghindari pemanasan berlebih pada
saluran transmisi . Rugi-rugi daya pada saluran dihitung dengan pendekatan sbb:

2
Pzoss = 3/ L R
Sernakin besar arus yang mengalir semakin besar rugi-rugi panas pada resistansi.
Karaktersitik saluran transmisi

2. Jatuh Tegangan pada saluran harus dibatasi sekitar 5%. Dengan kata lain rasio besaran
tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim adalah

Batasan ini menghindari terjadinya variasi tegangan yang berlebihan.

3. Sudut daya <5 pada saluran transmisi harus < 30° untuk menjamin bahwa aliran daya pada
saluran transmisi cukup jauh dari static stability limit sehingga sistem tenaga listrik dapat
menangani apabila terjadi kondisi transient.

Diantara batasan-batasan tersebut ada yang lebih atau kurang penting pada suatu kondisi
tertentu yang berbeda. Pada saluran pendek, dimana reaktansi seri X adalah relatif kecil,
pemanasan pada resistansi biasanya membatasi daya yang dapat disuplai saluran. Pada
saluran yang lebih panjang yang beroperasi pada faktor dlnya lagging, jatuh tegangan di
saluran biasanya menjadi faktor pembatas. Pada saluran yang lebih panjang yang beroperasi
pada faktor daya leading, maksimum sudut <5 dapat menjadi faktor pembatas.
Contoh soa I - 1
1 . Suatu saluran transmisi 3 - fasa , 50 km, 70 kV, mempunyai konstanta
saluran sbb: R = 0,20 Ohm per km, X = 0,608 Ohm per km, Y = j4,0 x10-6 Mho
per km. Saluran transmisi tsb mensuplai beban 30 MW dengan faktor daya 0,9
lagging. Tegangan pada ujung beban 70 kV.
Tentukan :
a. Tegangan pada ujung kirim R L
r,r,,r,r\....._ +
b. Daya pada ujung kirim
c. Efisiensi transmisi
d. Pengaturan tegangan

Jawaban:
(a). Saluran transmisi ini termasuk saluran pendek Is= IR= I dan Vs= VR + I.Z
PR= 30 MW, pf. 0,9 lagging
V R(LL) = 70 kV
V R(LN) = 70 I "13 kV = 40,4 kV

I - PR - 30.000kWL-25,840 =274,94AmpL-25,84o
R - JivR(LL)·Pf J3 x 70 kV x0,9
Contoh soa I - 1

Z = (0,2+ j0,608)x 50 = 10+ }30,4 = 32L7l,8° Ohm

vs =VR +IZ
V.~ = 40,416+ 274,94L-25,84 x 32L71,8 = 40,416 +8,798L45,96 Volt
Vs =40,416+6,116+ )6,324=46,532+ j6,324=46,93L7,49 kV(L-N)

a tau

IVsl = 46,93 kV x.fi = 81,28 kV(L-L)

(b). Daya pada ujung kirim:

(JS = 7 ,49-(-25,84) = 33,33°

P5 = .fi x81,28x274,94xcos33,33 = 32,339 kW= 32,34 MW


Contoh soa I - 1

(b). Efisiensi transmisi:


P 30
17 = 2- .100% = .100% = 92,6%
Ps 32,34
(b). Pengaturan tegangan :

VR = Vs -VR .lOOo/o = 81•28_ 70 .lOOo/o = 1611 %


VR 70 '
Saluran transmisi panjang
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.

Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal JC , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z' dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y'. Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD. Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:

Z' = Z sinh '}d


'}d
Y' = y tanh('}d I 2)
'}d I 2
Saluran transmisi panjang

Model ideal I l\V l

_1_s_. 1+ lll•_..,._I zAt ~j==J~•:....._ -=J=R~·

v4 ~~~~~ . . . . . . .~~~-+-~~~~~----~·
I
14---------~/-----------.-i
x~~---·~t
- ls Z'

Model pendekatan V Y' -Y' VR

- ··s---'J. 2 2_J_. • -
sinh yd tanh(yd/2)
Y'=Y
Z'= Z
Saluran transmisi panjang---yd/2
yd
Saluran transmisi panjang
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; r adalah konstanta propagasi saluran:

r=Fz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.

Apabila Jd semakin kecil, maka ekspresi ratio pada Z' dan Y' mendekati 1.0 dan model
terse but menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABCD untuk saluran
transmisi panjang adalah

A= Z'Y' +l
2
B=Z'

c r( z~r· + 1)
=

Z'Y'
D= +l
2
Tugas - 3 (latihan soal)

1. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 200 km, 230 kV. Konstanta saluran transmisi
adalah Z = 0,54 L 71,8° Ohm/km; Y = 5,0 x 10-6 L90° Mho/km. Saluran
transmisi ini menyalurkan daya 150 MW dengan faktor daya 1,0 pada ujung
beban. Tegangan pada ujung beban 230 kV. Dengan menggunakan model
nominal Pl, tentukan :
(a). Tegangan dan arus pada sisi kirim;
(b). Efisiensi transmisi.
(c). Pengaturan tegangan

2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 100 km, pada sisi terima terhubung ke beban
50 MW dengan faktor daya 0,85 lagging. Konstanta saluran transmisi tersebut
adalah Z = 95 L 78° n dan Y = 0,001 L 90° S. Menggnakan model nominal T,
Tentukan:
(a). Konstanta A, B, C, D saluran transmisi tsb.
(b). Tegangan, arus dan faktor daya sisi kirim
(c). Efisiensi saluran transmisi.
TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 5 : Pemodelan


Saluran Transmisi serta
hubungan arus dan tegangan (2)
Saluran transmisi panjang
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.
,,
- zdx
di, .fl
+
Vs V,+dV, ydx v,

N N'

~ I•
_r,a;l :r=O

l~ IE
:1
Pada model diatas berlaku : dVx = zI d[x = V (1)

dx x dx y x
Bila diturunkan thd x : d2Vt = z dlx d2Ix = y dVt (2)
dx2 dx d.x2 dx
Substitusi persamaan (1) ke (2) : dzV
--"-x = yzV
dx-2 x

Pada x=O, Vx = VR dan Ix= IR solusinya adalah :

V(x) = (cosh.jyz x)V, + (Hsinh.jyz x)I, = A.V, + B.I,

I(x) = (jy sinhfyi. x)VR +(coshfyi. x)/R = C.VR +D.IR


z
2 Persamaan diatas dapat dituliskan sbb:

r
V(x) = (cosh x)VR + (Z, sinh x)I Rr
I(x) = (Ye sinh r x)VR + (cosh r x)l R

Dimana: r= Fz = konstanta propagasi per satuan panjang

z, = H = impedansi karakteristik per satuan panjang

Ye = H = admitansi karakteristik per satuan panjang


Yang kita peroleh dalam perhitungan impedansi dan admitansi
suatu saluran transmisi adalah nilai per satuan panjang.

lmpedansi : n I m
Admitansi : S I m

lmpedansi dan admitansi ini terdistribusi sepanjang saluran


transmisi.
Setiap meternya misalnya, mengandung impedansi dan
admitansi.

Hal ini berarti, jika saluran transmisi digunakan untuk


menyalurkan energi, di setiap perubahan posisi sepanjang
saluran akan terjadi penurunan tegangan dan penurunan arus
Persamaan Tegangan dan Arus Saluran Transmisi
Tinjau saluran transmisi (dua konduktor)
Arus di ujung
terima
Tegangan Y Tegangan
ujung
vs
r ujung
kirim terima

x
ujung ujung
kirim
l
suatu posisi x
terima

dihitung dari
ujung terima
Pertanyaan: Jika tegangan dan arus di ujung
terima diketahui, berapakah tegangan dan arus
di posisi berjarak x dari ujung terima?
Tinjau jarak sempit sx pada posisi x dari ujung kirirn
txx
14 .,1 -
lx+Ll.x Ix Ir
Z.1Xlr -
' '

vs Vx+Al' j
Y6xY x
vx vr

Z : impedansi per satuan panjang j d:lam jara: ax ini terdapat


Y : adinitansi per satuan panjang impedansi dan admitansi sebesar:
zsx dan Yar

Dalam jarak sempit ini terdapat tegangan jatuh ti '°x = Zax Ix


dan arus antar kedua konduktor sebesar Mx = Y& ,-x sehingga

'Vx+~x = Yx +
- -lx+Ax = -Ix -YLlxlx-
Z&lx
- -
a tau ''x+t,x- Vx _ zi atau lx+Ax -Ix = -YI
Llx x !:,,,, x
Jika sx ~ O, kita tuliskan persamaan orde pertama:
a\'x -ZI- dix

=:
- x
-Y\i
- x
dx
dx
daonrde ke-dua
d_2I x y __
dV x substitusi
dx2 dx dlx dY,..
- clan --
dx dx

lnilah persamaan tegangan dan arus saluran transmisi. Dalam dua persamaan
orde ke-dua ini faktor YZ muncul di keduanya.
Dengan harapan akan memperoleh kemudahan solusi, didefinisikan:
y2 =ZY atau r=Jzf
t konstanta propagasi
Konstanta Propagas:i
y=W
Karena Z maupun Y adalah bilangan-bilangan kompleks, maka "(
juga bilangan kompleks:

'Y = a+ 113

Konstanta redaman
menyebabkan penurunan
ll Konstanta fasa
menyebabkan
amplitudo gelombang perubahan fasa dan
karena desipasi daya bentuk gelombang
sepanjang transrnisi. terkait dengan
Nilai a. terkait dengan perubahan induktansi
resistansi saluran dan kapasitansi
sepanjang saluran
CONTOH:
Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi
dan admitansi per satuan panjang:
Z = 0,088 + j0,4654 Q/km dan Y = j3,524 µS/lan

Hitung konstanta propagasi y.

Penyelesaian:

Y = j3,524 µS/km = j3,524xto-6 S/km

"(=ffl =~(0.088+ j0.4654)(j3.524Xl0-6)


= 10-3 ~(0.088+ J0.465-t)x }3.524

= 10-3 ~0.474L79.3° X3.524L90° = 10-3 ~1.67L169.3°


= 10·3 Xl.292L84.6° = (0,1205 + jl.2863)x10-3 per km
Solusi Persamaan Tegangan
d2\' x
Persamaan tegangan orde ke-2: Zl'Yx
dx2

Dengan konstanta propagasi y = ZY


persaman tersebut menjadi
d2Y x
dx2

Persaman karakteristik: s 2 --y 2 =0""'7s=±-y

Solusi: . K yx K -yx yang untuk x = 0, yaitu di ujung kirim:


x = 1e + 2e
'

Persamaan tegangan orde ke-1:


dV - dV VY VY
-----"-=Zlx -- x =K,-ye•· -K('{e-·· --
dx dx
Y,=K1+K2
ZI,
-=K1 -K2
'Y

.,+zr-, =2K I . -z-


r, = 2K 2
' '{
'r '{

.
. +•zl,
r y
,--ZI,
' ' --'Y-=K.2
-
2 2

.1,.+--zt, v,---ZI,.
maka Vx=K,e'YX+K2e-yx= ' y e'fX+ 'Y e-'fX
2 2

=Y, e'tX +e-yx + ZI r e"P: -e-'fX_

2 'f 2
- ZI
= Y, cosb(yx) +-'sinh(y.T)
'Y
-\-,x = '\ r cosb(yx)+-
z 1,, si.nh(yx-)
'Y
dV -
Persamaan tegangan orde pertama d/ = Zlx menjadi

sv,
--=ZI =V
- - yeyx -ye-yx zt,
+-...
yeyx +ye-yx
.....
dx x r 2 y 2
= Y,.. ysinh(yx) + Zir cosh(yx)

atau I x = J _ ,·,. sinh(yx) + I,. cosh(yx)


z
Dengan demikian kita mempunyai sepasang persamaan
untuk tegangan dan arus, yaitu:

- - Z-
Yx = Yr cosh(yx) +-I,. sinh(yx)
'Y
- y- -
Ix = -Y,. sinh(yx) + Ir cosh(yx)
z
lmpedansi Karakteristik
Kita perhatikan persamaan tegangan dan arus:
- - Z-
Vx = Yr cosh(-yx) + -1,. sinh(-yx) Ix = .1. Yr sinh(-yx) + Ir cosh(-y.,;)
t t
tegangan l
y t
arus
t
arus l
z t
tegangan
t
arus

lni harus merupakan lni harus merupakan


impedansi admitansi

Maka didefinisikan : lmpedansi Karakteristik

Perhatikan: Z adalah impedansi per satuan panjang


Y adalah admitansi per satuan panjang
le adalah impedansi karaktertstik.
CONTOH:
Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi
dan admitansi per satuan panjang:
Z = 0,088 + j0,4654 rukm dan Y = j3,524 µS/lan
Hitung lmpedansi Karakteristik.

Penyelesaian:

Y = j3,524 µS/km = j3,524X10-Ci S/lan

_ lz _ 0,088+ j0,4654 _ l,584L79,3°


Z c - /-;- - -1 03 x [ --'------

~ Y \ j3,524Xl0-o ' 3,524L90°


= 366,6L- 5,35° Q
Dengan menggunakan impedansi karakteristik Z, sepasang
persamaan untuk tegangan dan arus, menjadi:

Apabila d adalah jarak antara ujung kirim dan ujung


terima, maka tegangan dan arus di ujung kirim dapat
kita peroleh dengan mengantikan x dengan d pada
relasi di atas:

[vZ= V,. cosh(yd) + Zcir sinh(Jd}]


Catatan Tentang Fungsi Hiperbolik Kompleks

Sebuah catatan perlu diberikan mengenai fungsi hiperbolik kompleks


. ex -e-x
Kita mengetahui bahwa sinh x = ---
2
Jika x = a+ jb maka:
e(a+jb) _e-(a+jb)
sin11(a + jb) = ------
2 2
Kita dapat menuliskan ejb =cosb+ Jsinb dan e-jb =cosb-jsinb
'b) ea (cosb + j sin b)-e-a (cosb- j si.nb)
sehingga s in}1 ( a+ J = -~-~-~--~--~-~
2
(ea -e-a) . (ea +e-a) .
= cosb+ J s111b
2 2
= sinh a cos b + j cosh a sin b
Dengan cara yang sama kita dapatkan
cosh(a + jb) = cosh a cos b + j sinh a sin b
Sedangkan tan-Ln( a+ J'b) = -s--i-n-h(a+jb)
cosh(a + jb)
r=a+J/3
a = Konstanta redaman (ukuran penurunan V dan I per satuan panjang)

/3 = Konstanta pergeseran fasa

Apabila x = I, maka Vx = Vs dan Ix= Is & persamaan tegangan dan arus menjadi:

vs =(coshrl)VR+(Zcsinhrl)IR
ls = (Ye sinh r l)VR + (cosh r l)l R
Sela in itu diketahui

Sehingga:

VS = 72II (VR + I RZ c )ea' e'" + 72II (VR - I R Z c )e-a1 e-j/Jt

IS = /2
I1(V R Yc +I R )ea1 Il(V R Yc -I R )e-a1 e-j/Jt
ej/Jl - 12
Suku pertama dari Vs dan Is disebut gelombang datang (incident wave) dan suku kedua
disebut gelombang refelksi/ pantulan (reflected wave). Keduanya merupakan gelombang
berjalan.
Gelombang datang semakin berkurang nilai dan sudut fasanya menuju sisi terima,
sebaliknya gelombang pantul semakin membesar nilai dan sudut fasanya menuju sisi kirim.
Disetiap titik sepanjang saluran, terjadi superposisi antara gelombang datang dan
gelombang pantul.

Kondisi khusus :
1. Bila kedua suku berbeda sudut fasa 180° ,maka kedua suku diatas akan saling
menghilangkan, sehingga : IR= 0 dan a= 0. kondisi ini terjadi pada saluran terbuka atau
tanpa beban
2. Bila saluran ditutup dengan inpedansi karakteristik Zc, yang merupakan impedansi
saluran yang panjangnya tak terhingga. pada kondisi ini tidak terdapat gelombang
pantul, sehingga : VR = IR Zc

Nilai Z0 untuk saluran transmisi tunggal sekitar 400 0 dan untuk saluran ganda 200 0,
dengan sudut fasa antara O sampai dengan -15°
Panjang Gelombang

Untuk jarak x1 disepanjang saluran dimana ~x1 = 2 re, maka vektor tegangan I arus akan
sefasa, maka jarak x1 disebut satu panjang gelombang (JI.), dimana :

A=
27l
dan v = A.f a tau v=
27l.f
a tau /3 = 27l.f
---
/3 /3 v
v = kecepatan propagasi dan f = frekuensi gelombang

Untuk saluran udara tanpa rugi2 R = G = 0, maka :


Z = jX dan Y = jB = 1/X'
Daya karakteritik.

Daya karakteristik adalah daya maksimum yang dapat ditransmisikan bila tegangan sisi
terima (VR) adalah sama dengan tegangan sisi kirim (V5) dan dibebani dengan beban
yang sama dengan impedansi karakteristik saluran.
Bila rugi-rugi saluran diabaikan, R = 0 dan G = 0, maka daya karakteristik disebut daya
natural atau Surge Impedance Loading (SIL) = PN
Untuk saluran panjang:

Vs =VR coshrl+IR.Zcsinhrl=VRcos/Jl+ j!RZosin/31

ls =IR cosh yl + VR sinh yl =IR cos /3 l + j VR sin /3 l


zc zo
Bila rugi-rugi diabaikan :

r l =(a+ J/3) l dan a= 0

Z0 =~ = impedansi surja

dan /3 = m-fic = 27l.fJLc = konstanta pergeseran fasa


Apabila
VR =IVRIL0° Maka:

Vs =IVslLJo

Harga maksimum PR diperoleh bila IVRI = IV51 = IVI dan ujung beban ditutup
dengan suatu beban yang sama dengan impedansi karaktersitik atau impedansi
surja saluran.
Harga IV21/Z0 disebut Daya Natural atau Pembebanan lmpedansi Surja (Surge
lmpedans Loading, disingkat SIL)
Jadi

p = p = 1v12 = SIL
R N z 0

UntukSUTI:

Z0:::: 400 Ohm

Sehingga: PN = 2,5 x Tegangan (kVL.d kW


Harga maksimum ~-1 :

Dalam keadaan steady state, harga maksimum teoritis dari ~-1 = go0•
Tetapi dalam praktek ~.I harus dibatasi antara 20° sampai 30°, untuk menjaga
stabilitas saluran.

/3 l = 2Jr f .fLC l
v= kLC
=300.000km/det

Harga ~-1 disebut panjang elektrik saluran, jadi jika ~-1 =goo= 1,57 radian, maka
l = 1,57 x300.000 Untuk f = 50 Hz 7 I= 1.500 km
2Jr f Untuk f = 0 (DC) 7 I = - (tak terhingga)

Dalam praktek, panjang saluran dibatasi oleh : B.I = 30° = 0,523 radian
l = 0,523 x300.000 Untuk f = 50 Hz 7 I= 500 km
2Jr f Untuk f = 0 (DC) 7 I = - (tak terhingga)
Memperbesar daya natural (PN)

Untuk memperbesar daya natural dpt dilakukan dengan cara :


1. Tegangan (kV) dinaikkan
2. Z0 diturunkan, dengan cara :

z = fL L : diturunkan dengan cara pemasangan kapasitor seri


0
'\Jc C : dinaikkan dengan cara pemasangan kapasitor shunt

Pemilihan tegangan kerja, dapat dilakukan dengan 2 cara :


1. Berdasarkan Daya Natural
2. berdasarkan rumus empiris

(kW) atau kV= (?;


V2.5

kV= 5,5 f + k~rwks


100

I = panjang saluran dim mile, ditentukan I = 100 mile


Rangkaian ekivalen
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.

Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal JC , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z' dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y'. Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD. Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:

Z' = Z sinh '}d


'}d
Y' = y tanh('}d I 2)
'}d I 2
Rangkaian ekivalen

Model ideal I l\V I

_1_s_. .~1_
1_+_lll zAt wl.::::1~·:.... =1=R~·

v4~~~~~~.. . . . . I
~~~-+-~~~~~----1. V,q
r _ _..,,._ x •t

14------------/-----------..i
I

- ls
'----,-- ..
+

Model pendekatan

-· I2 Y' Y'

21 :·_
sinh yd tanh(yd/2)
Z'= Z Y'=Y---
yd yd/2
Rangkaian ekivalen
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; r adalah konstanta propagasi saluran:

r=Fz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.

Apabila Jd semakin kecil, maka ekspresi ratio pada Z' dan Y' mendekati 1.0 dan model
terse but menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABCD untuk saluran
transmisi panjang adalah

A= Z'Y' +l
2
B=Z'

c r( z~r· + 1)
=

Z'Y'
D= +l
2
Contoh soal
1. Suatu saluran transmisi 3-fasa, tunggal, 300 km, 220 kV. Konstanta
saluran transmisi adalah
Z = O + j 0,48 Ohm/km;
X' = 0,30 Mega Ohm/km
Tentukan : (a) lmpedansi karakteristik; (b) konstanta propagasi;
(c) Daya Natural ; (d ) panjang elektrik saluran
Jawaban:
X = 0,48 Ohm/km dan X' = 0,3 x 1 06 Ohm-km

Z,, = ff .J
= X .X' = ~ (0,48)(0,3xl 06) = 380 Ohni

r=a+ i/J=..fif =~(j0,48)(j3,333x10-6


r = 0 + jl,265xl 0- 3 radian I km

P. = kV2 = 2202 = 127 4


1
MW
N Z0 380

(} = /3.l = (1.265x10-3)(300)(57,3°) = 21,8°


Contoh soal
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, tunggal, 200 km, 220 kV. Konstanta
saluran transmisi adalah
Z = 0,64 L 71,8° Ohm/km;
Y = 4,0 x 1 o·6 L 90° Mho/km
Tentukan : (a) lmpedansi karakteristik; (b) impedansi surja; (c) konstanta
propagasi; (d) Daya Natural ; (e) konstanta panjang gelombang; (f)
panjang elektrik saluran
Jawaban:

Z. = /Z = 0,64L?l,S" = 400L - 9 l" Ohm


c 'VY 4xl0-<, L90" '

0•608
z " = V(eL = 1J(r7x = = 390 Ohni
4x10-(,

r= a+ j/J =Ju= ~(0,64L71,8°)(4x10-6 L90°


r= 1,6x10- LS0,9° = (0,253 + jl,580)x10-
3 3

P = 1,58x10- radian I km
3
P. = kV- =
?
220 2 = 124 1 MW
N Z0 390 '

B = /3.l = (l,58xl0-3)(200)(57,3°) = 18,1°


Tugas - 4 (latihan soal)

1 . Suatu saluran transmisi 3-fasa , 300 km, 138 kV. Konstanta saluran transmisi
adalah Z = 0, 105 + j 0,500 Ohm/km ; X' = 0,3065 MegaOhm-km, tentukan :
(a). lmpedansi karakteristik
(b). lmpedansi surja.
(c). Konstanta propagasi
(d) Daya natural
(e) Konstanta panjang gelombang
(f) Panjang elektrik saluran

2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 400 km, 275 kV, Z = 300 L 75° n dan Y =
0,0025 L 90° S.,
Tentukan:
(a). lmpedansi karakteristik
(b). lmpedansi surja.
(c). Konstanta propagasi
(d) Daya natural
(e) Konstanta panjang gelombang
(f) Panjang elektrik saluran
TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 6 :
Diagram Lingkaran saluran Transmisi
Rangkaian kutub empat
Dalam sistem tenaga listrik, khususnya transmisi daya, sering dinyatakan dalam konstanta2
umum saluran. Saluran transmisi selalu dapat dinyatakan dalam suatu kotak dengan dua
terminal masuk dan kaluar, yang disebut sebagai kutub empat. Suatu rangkaian lisgtrik
dapat dinyatakan dalam suatu rangkaian kutub empat apabila tidak ada sumber tegangan
internal (bersifat pasif), impedansinya tidak tergantung dari arus (bersifat linier) dan
impedansinya tetap dilihat dari sisi mana saja, tidak tergantung arah arus. Saluran transmisi
memenuhi persyaratan ini.

+- - +
Network

- -

Relasi tegangan dan arus: vs =AVR +BIR


ls= CVR +DIR (1)

Dan VR = DV.5 - Bis (2)


IR =-CVs +Als
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat
Z IS
Saluran Pendek
i
vs VR

Persamaan tegangan dan arus


Vs =VR +ZIR
ls =O+IR
Sehingga konstanta umum : A= 1; B=Z· C = 0 I· D=l
I
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat
IS
Saluran Menengah ---IR"'
Rangkaian ekivalen Nominal T Z/2 Z/2

vs Vp
y VR

Persamaan tegangan dan arus

Sehingga konstanta umum :

ZY B=Z+ z2y
A=l+ · C=Y· ' D=A
2 ' 4 '
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat

Saluran Menengah Is Iser


Rangkaian ekivalen
+
Nominal PHI lc1
! lc2 !
I2
y y

I
Vs vR
2


Persamaan tegangan dan arus

Sehingga konstanta umum :

ZY C=Y+ y2z
Rangkaian
A=D=l+
2 ' kutub
· B=Z ·' empat 4

Z = R + [cat:
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat
Z'
Saluran Panjang - Is
-IR

Rangkaian ekivalen + +

I2 2I ·-
Nominal PHI Y' Y'
Vs VR


sinh yd tanh(yd/2)
Persamaan tegangan dan arus Z'= Z Y'= y yd/2
yd

Vs = (cosh r l)VR + rz, sinh r l)I R


18 = (
sinh rz )VR + (cosh yl)l R
zc
Rangkaian kutub empat
Sehingga konstanta umum saluran :

A = D = cosh yl '· B = Z c sinh yl '· c = sinh rz


zc
Diagram lingkaran
• Dalam sistem tenaga listrik, khususnya dalam saluran transmisi, tegangan, arus dan
daya selalu berubah-ubah dari saat ke saat. Seperti telah dilihat bahwa dalam
perhitungan yang menyangkut tegangan, arus dan daya sangat panjang dan memakan
waktu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu sangat menolong bila pemecahan
dilakukan secara grafik dengan pertolongan diagram lingkaran.
• Diagram lingkaran juga sangat menolong dalam perencanaan dan dalam bidang
operasi. Disamping itu dengan pertolongan diagram lingkaran dapat diterangkan hasil
yang diperoleh
• Dalam teknik tenaga listrik dikenal berbagai diagram lingkaran, salah satunya adalah
diagram lingkaran daya saluran transmisi.

DIAGRAM LINGKARAN DAYA

Daya merupakan bilangan kompleks dan didefinisikan sebagai berikut:


A

S= Vl= P+ JQ
dengan pengertian: + Q = daya reaktif induktif; - Q = daya reaktif kapasitif
Diagram lingkaran
Persamaan tegangan dan arus:

Vs A
atau I =---V
R B B R

Daya pada ujung beban:

Atau

Daya pada ujung kirim:

Maka:
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung beban :

Misalkan: VR =IVRIL0° dan Vs =IVslL8° atau Vs =IVslL-8°

Maka persamaan Daya pada ujung beban menjadi :

Pusat lingkaran :
Radius lingkaran :
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung beban :
Bila:
A= IAIL a dan B = IBILP dan D= IDILLi
S =-IAI IV 12 L(/3-a) + IVsllVRI L(/3-8)
R IB I R IBI
Koordinat pusat lingkaran :

a. Horizonta I , = -I ;11v, I' cos(,B - a) Watt

b. Vertikal , = -1;11v,I' sin(,8-a) Var

c. Radius: _ IVsllVRI Volt-Amp


- 181
Q - v..

,. - ....

, ,,
I
--111,.1* ~

,.,, ...... ,
,.
I

Diagram lingkaran pada ujung beban


Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung kirim :

Misalkan : Vs = IVs IL0° dan VR = IVRIL - 8° atau VR = IVRIL8°


Maka persamaan Daya pada ujung beban menjadi :

Koordinat pusat lingkaran :

a. Horizontal : = IDI IV cos(/3-!!J.)


2 Watt
IBI s
1

b. Vertikal : = IDI IV sin(/3-!!J.)


2 Var
IBI s
1

c. Radius: IVsIBlVIRI Volt-Amp


----- .... -

101 vJ b-A
,1

Diagram lingkaran daya pada ujung kirim


Diagram lingkaran
Aliran daya pada saluran transmisi :
lvsl /£.
• A, B, C, D
I )

ss • Ps + Jos

Suatu saluran transmisi dengan konstanta umum ABCD:

Daya pada ujung beban : SR = VR J" R = PR + 1'Q R


Bila V5 dan VR tegangan jala-jala dalam kV, maka daya tiga fasa adalah:

P = IVsI VR I cos(/3- 8) _ j1IV 1 2 cos(/3- a) MW


R IBI IB I R

Q, = IV;~·I sin(,B - -1;1v,I'


8) sin(,B - a) MVAR

Daya PR maksimum terjadi bila ~ = 8, jadi daya maksimum pada ujung beban:

Dan pada saat ini daya reaktifnya adalah :


Jadi supaya diperoleh daya maksimum, maka be ban harus dengan faktor daya negatif
(leading). Titik untuk PR(max)' sudah digambarkan pada diagram lingkaran pada ujung
be ban.
Pada rangkaian ekivalen PHI, nilai B = ZL8 dan bila saluran pendek A= 1 dan sudut a= 0

MW

MW
Untuk SUTT, nilai R biasanya jauh lebih kecil dari pada reaktansi X, sehingga :

B = arctan-
x = 90°
R

MVAR
Umumnya nilai 8 adalah kecil, maka : sino::::8 dan cos 8 = 1
Sehingga:

MW
Contoh soal
1. Suatu saluran transmisi fasa tiga 60 Hertz, panjang 100 km. lmpedansi seri
0,2+j0,667 ohm/km, dan admintansi shunt 4,42x10·6 mho/km, tegangan pada
ujung be ban 220 kV(L - L}, dan beban 40 MW pada faktor daya 0,9
terbelakang. Dengan menggunakan representasi nominal Pl tentukanlah:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim;
b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim;
c. rugi transmisi dan efisiensi transmisi;
d. Pengaturan tegangan;
e. Konstanta umum ABCD;
f. Titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.

Solusi:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim.
Z = 0,2 + j 0, 667 ohm/km = 20 + j66, 7 Ohm untuk 100 km= 69,6 L 73,3°
Y = j 4,42 x 10-6 mho/km = j 4,42 x 10-4 mho untuk 100 km
VR= 220 kV(L - L) = 127 kV (L-N)
PR= 40 MV, pf= 0,9 tebe/akang

J 11 = 40.000 = l 16,6L- 25,8° Amp


.J3x220x0,9
v, =(1+ ;)v,2
+z1,
ZY = (20 + j66,7)(j2,2l)xl0-1 = -0,0147 + j 0,0044
2

1+ zy = o,9853 + 10.0044 = o,9853L0°


2

Vs = (0.9853 + j0.0044)xl27.000 + 69,6L75.3° xl 16,6L - 25.8°

= 125.133 + j559 + 8. l 15L49,5° = 130.403 + j6. 730 Volt

= l 30,58L2.9° kV(L - N) = 226,2 L2,9° kV(L - L)

1, =( 1+
2 ;)rv, +(1+ 2;},
1+-
zr = 0,9926 + J0.0022 = 0,9926L0°
4

Is = 0.9926 + j4.42xl0~ xl27.000 + 0.9853xl 16.6L - 25,8° = 103,4 + j 5,7

= 103,5 L3.l 5 Amper.


b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim.

85 = 2,9° - 3,15° = -0,25°


Jadi faktor daya: cos(-0,25°) = 1,0

PS= .J3x226,2x103,5xl,O = 40 55 MW
1.000 '
c. Rugi-rugi transmisi dan efisiensi transmisi.

- Rugi-rugi transmisi = 40,55 - 40 = 0,55 MW

- Efisiensi = 40/40,55 x 100% = 98,6%


d. Pengaturan tegangan.

VR % = 1vR(NL)1-1vR(FL)I xl00%
lvR(FL>I =l27kV(L-N)
1vR(FL>I

I vR(NL) I= lv:~IZY = O130•58


l+-
9853
'
= 132 ' 53 kV(L-N) · VR(%)
'
= 132•53-127
127
xl00% = 4 '35%
2
d. Konstanta umum ABCD.

A= 1 + ZY = 0,9853 + j0,0044 = 0,9853L0°; B = Z = 20+ }66,6 = 69,7 L73,3°


2

C = (1 + ZY )Y = 4,38x10-4 L90° Ohm; D = A


4
e. Tentukanlah titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.

Persamaan diagram lingkaran daya pada ujung beban :

Dimana:

IAI =0,9853; IBI = 69,70hm; ICI =4,38xl0·4Mho; a=0°; IVRI =220kV(L-L);

~ = 73,3° ; IVSI = 226,2 kV (L-L)

220x226•2
Jadi : S = - 0,9353 x2202 L73 3° + L(73 3- 8)
R 69,7 ' 69,7 '
=-684,2L73,3° + 714,0L73,3-8 MVA
f. Titik pusat lingkaran:

Horisontal = -684,2 cos 73,3° = - 196,6 MW


Vertikal = -684,2 sin 73,3° = -655,3 MVAR
Radius lingkaran = 714 MVA
Tugas - 5 (latihan soal)
Suatu saluran transmisi fasa tiga 150 kV, 50 Hertz, panjang
110 km. Z = 0,2+j0, 7 ohm/km, dan Y = j 4,0x10-4 mho/km,
tegangan pada ujung beban 150 kV(L - L), dan beban 60 MW
pada faktor daya 0,9 terbe/akang. Dengan menggunakan
representasi nominal Pl tentukanlah:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim;
b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim;
c. rugi transmisi dan efisiensi transmisi;
d. Pengaturan tegangan;
e. Konstanta umum ABCD;
f. Titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung
beban.

Anda mungkin juga menyukai