Tatap Muka 1 :
(Pengantar)
Materi
Ttp. Muka Bahasan
1 Pengantar Transmisi Daya Listrik
2 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
3 Karakteristik listrik pada saluran transmisi
4 Konstanta A,B,C,D, panjang saluran
s Rugi-rugi daya dan kapasitas hantar arus
6 Diagram lingkaran dan aliran daya
7 Perencanaan sun
8 Perencanaan SKTT
9 Skin effect, Feranti effecr, corona, noise
10 Tegangan lebih transien pada saluran transmisi
11 Proteksi saluran transmisi
12 Transmisi Arus Searah (DC)
13 Resume
Buku Ajar
1. ELECTRIC POWER TRANSMISSION SYSTEM ENGINEERING,
Tu ran Gonen
2. TRANSMISI DAYA LISTRIK, Prof. Ir. T.S. Hutauruk, M.Sc.
Materi Tatap Muka 1
• Pengertian umum
• Perencanaan Sistem Tenaga Listrik
• Perencanaan Sistem Transmisi
• Sistem tegangan transmisi
• Komponen utama SUTT
Sistem Tenaga Listrik
--
Trafo TT
Trafo TM Trafo TR
l
Load shape
i
Peak Demand Forecast
Reliability
l
Generation Expansion
Production Cost
Planning
l
Investment Cost
Transmission Planning
l
Distribution Planning
Data : Ramalan beban
Data
Rencana Pembangkit
Jaringan eksisting
Feedback
..
( ~·
-·
1·,
-- ""..:-- - - -
•
•..
;--,.,...4~ .. -- - - _.. .:: -- --
I"'·- -- - .. ,
.. ' ..
.1,.;·.
',, "I• 'I 1<, • I'~'\ > ..
I l
D 6. 0 0
D D 0 hrsqp Seelti11 Pipa .B1J8 'Pt.mJtr
0 D
Bcrta1l (Guyed) Tunaal Jonis H Jeni, A Jenls G:rban&-
Kuil
2-cro ss a rm s ~----'----r-- J
!!
3-dampers
4-spacers--~~----'
5-conductors
6-insulators---~
7-ground wire
8-arching horn gap arrestors
7-bird guard
8-da nger plate--------etc.
23
~-- COi DUCTOIRS
25
Komponen utama SUTT
Isolator
• Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas.
• Menurut konstruksinya dikenal tiga jenis isolator:
1. Isolator jenis Pin (pasak)
2. Isolator Jen is Line-post
3. Isolator jenis Suspension (gantung)
4. Isolator jenis Strain
• Isolator Pin dan pos-saluran, digunakan pada saluran transmisi tegangan
menengah (SUTM)
• Isolator Suspension dan Strain dapat digandeng menjadi suatu rentengan
isolator untuk tegangan tinggi (SUTT) dan ekstra tinggi (SUTET). Jumlah
rentengannya tergantung kebutuhan.
Pin, Line-post, Su pension & Strain insulator
Insulator
rantai. ~
I
o Pertimbangan Mekanis
o Pertimbangan Electrical
Kebutuhan Mechanical
Kebutuhan Electrical
o Continuous current rating.
o Short time current carrying rating.
o Voltage drop
o Power loss
o Minimum dia to avoid corona
o Length of line
CHARECTERISTICS OF CONDUCTING MATERIAL:-
(d) Low
cost
33
ACSR-conductor used in overhead lines
St Wife
ise
1 2
34
Komponen pengaman sun
• Komponen pengaman (perlindungan) pada transmisi
tegangan tinggi (SUTT), memiliki fungsi penting sebagai
pengaman (perlindungan) sun secara menyeluruh.
• Komponen pengaman (perlindungan) pada SUTT, antara lain :
- Kawat Tanah (Ground Wire) dan perlengkapannya.
- Pentanahan tiang.
- Jaringan pengaman (Safety Net).
- Bola pengaman (Balistor).
• Untuk kawat tanah (ground wire) dan pentanahan tiang,
dipasang di sepanjang jalur SUTT.
• Untuk jaringan pengaman ( Safety Net) dan bola pengaman
dipasang pada tempat-tempat tertentu jalur SUTT, sesuai
kondisi dan kebutuhan setempat.
Kawat tanah dan pentanahan tiang sun
• Adalah kawat pentanahan (grounding) yang berfungsi untuk
mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran)
petir secara langsung.
• Pada umumnya ground wire terbuat dari kawat baja (steel wire)
dengan kekuatan St 35 atau St 50,.
• Jumlah ground wire pada SUTT, ada yang satu atau dua, tergantung
dari pucuk tower.
• Pentanahan tiang dipasang pada masing-masing tower di sepanjang
jalur SUTT. Fungsi pentanahan tiang adalah untuk menyalurkan
arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya
sambaran petir.
• Pentanahan tiang terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang
di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower
(tiang) sun.
Jaring pengaman dan bola pengaman SUTT
Jaring Pengaman
• Berfungsi untuk pengaman sun dari gangguan yang dapat
membahayakan sun tersebut dari lalu lintas yang berada di bawah sun
yang tingginya melebihi tinggi yang diijinkan.
• Fungsi lainnya adalah untuk menjaga kemungkinan putusnya penghantar
sun, sehingga tidak membahayakan lalu lintas yang melewati persilangan
dengan sun tersebut.
• Pada umumnya jaring pengaman dipasang di perlintasan (persilangan)
jalan um urn dengan jalur sun.
Bola Pengaman
• Dipasang sebagai tanda pad a SUTT, untuk pengaman lalu lintas udara.
• Pada umumnya dipasang pada kawat tanah (Ground Wire) di daerah yang
banyak dilewati lalu lintas udara atau di dekat bandar udara (Bandara).
• Untuk pengaman pada malam hari, digunakan Balistor yang dipasang pada
kawat phasa dan bekerja atas dasar drop tegangan yang dapat menyalakan
ion pendar seperti lampu neon dengan warna kuning
Kawat Tanah
Kawat tanah berada diatas kawat konduktor phasa sepanjang
saluran dan ditanahkan pada setiap tiang.
» Melindungi kawat konduktor phasa dari sambaran petir langsung
Design criterion:
a Sudut perllndungan
O Kawai tanah harus mampu tahan terhadap arus surja petir singkat
• Keuntungan :
OPGW
7ic~I:
Resistivitas suatu konductor merupakan karakteristik dasar dari material
pembuatan konduktor. Bervariasi terhadap jenis dan temperatur dari
material. Pada temperatur sama, resistivitas dari aluminum lebih tinggi
dari pada tembaga.
Resistansi
Nilai resistivitas naik secara linier dengan temperatur dalam daerah temperatur
normal. Bila resistivitas pada suatu temperatur diketahui, nilai resistivitas pada
temperatur lain dpat diketahui dari persamaan berikut
Resistansi arus bolak balik (AC) dr suatu konductor selalu lebih tinggi
dari pada resistansi DC karena pengaruh dari skin effect yang memaksa
lebih banyak arus yang mengalir dipermukaan konduktor. Semakin tinggi
frekwensi arus semakin besar pengaruh skin effect.
Pada frekuensi listrik (50 Hz), pengaruh skin effect tidak terlalu besar.
Atau:
lnduktansi seri dari saluran transmisi terdiri dari dua komponen yaitu : induktansi
internal dan induktansi external , yang merupakan produk dari fulksi magnetik di
dalam (internal) dan diluar (eksternal) konduktor. lnduktansi suatu saluran
transmisi didefinisikan sebagai jumlah fulksi gabungan [Wb-turns] yang dihasilkan
per amper arus yang mengalir pada saluran: I
1. lnduktansiInternal:
Pada suatu konduktor dengan radius r yang membawa ··············
arus /. Pada jarak x dari titik pusat konduktor, lntentitas
. . · ·: :: . . ········ · · . . : :-:x d •d
•'
• . ··
. . ..-·:...-····· '\..X
kuat medan magnit Hx dapat diperoleh dari hukum
x \ ~
Ampere sbb:
Dimana Hx adalah intensitas medan magnit disetiap titik sepanjang jalur tertutup,
di adalah unit vector sepanjang jalur dan Ix adalah arus yang terdapat pada
jalur. Untuk bahan material yg homogen dan jalur lingkarang dengan radius x,
besar dari H, adalah konstan, dan di adalah selalu paralel dengan Hx.
Sehingga:
~-~_L
7r'
Sehingga, intensitas magnetik pada radius x didalam konduktor adalah
lnduktansi dan reaktansi induktif
dengan ketebalan
adalah
arus yan
g
lnduktansi dan reaktansi induktif
Total fluksi lingkup internal per meter bisa diperoleh dari integral dari ...
/ -
I ,A
(9.16.1)
~lux
Fluksi yang terlingkup seluruhnya pada arus yang dibawa konduktor menjadi :
Total fluksi lingkup eksternal per meter dapat diperoleh melalui integral dari ...
Karena jalur radius x2 melingkupi kedua konduktor, dan besar arusnya sama
namun berlawanan arah, total arus yang dilingkupi sama dengan O dan , sehingga
tidak ada kontribusi ke induktansi total dari medan magnit pada jarak lebih besar
dari 0.
I ndu ktansi
saluran transmisi satu-phasa 2 kawat
Total induktansi dari kawat per unit panjang dari saluran transmisi ini adalah
jumlah dari induktansi internal dan induktansi eksternal antara permukaan
konduktor dengan radius (r) dan jarak antar konduktor (D):
Secara simetris , total induktansi dari kawat lain yang kedua adalah sama,
sehingga total induktansi dari saluran transmisi 2 kawat adalah :
L, , = 2 x!0-7 ln ~ H Im (6)
Dari persamaan (4) dan (7), maka induktansi konduktor karena fluks internal dan
eksternal dapat ditentukan sebagai berikut:
7
L = 2 x 10 - ( In ~) (9)
Jika persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r' dapat
dikatakan sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga tidak
mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi yang sama
dengan konduktor berjari-jari r.
lnduktansi dari konduktor berkas
(bundle conductor)
Apabila konduktor suatu saluran transmisi terdiri dari n-berkas konduktor yang
terhubung secara paralel. Meskipun induktansi dari berkas yang berbeda bernilai
tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-masing berkas tersebut bernilai sama
dengan Lavx·
•
Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata yang diberikan
di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka total
induktansi pada konduktor berkas tersebut adalah :
_1 Gl!JD
Lr = 2 X 1 0 l n (15)
GMR'K
GMR (Geometric Mean Radius) merupakan jari-jari fiktif konduktor berketebalan
nol, sehingga tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai
induktansi yang sama dengan konduktor berjari-jari r, sedangkan GMD
(Geometric Mean Distance) merupakan suatu nilai yang menggantikan
konfigurasi asli konduktor-konduktor dengan sebuah jarak rata-rata hipotesis
(hypothetical mean distance) sehingga induktansi bersama dari konfigurasi
tersebut tetap sama. Besarnya GMO dan GMR adalah :
lnduktansi dari konduktor berkas
(bundle conductor)
Perhitungan GMD dan GMR
Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang
(sama pada tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak tiga
kali
Position 1 a c b
Position 2
b a c
Position 3 c_.J b a
.: 0 /\
0 0
Ill
\
o;
)o
~
11/1 /!,/
/' //
I
.
.I
I
!// /;
, 1
Berkas konduktor..-/'i
'··' Ij f/
I Berkas konduktor _,,
Ii A
2 kawat 4 kawat
Reaktansi lnduktifsaluran transmisi
Reaktansi induktif dari saluran transmisi tergantung pada induktansi saluran dan
frekwensi dari tenaga listrik . Bila induktansi per unit panjang adalah /, maka
reaktansi induktif per unit panjang adalah
Dimana f adalah frekwensi sistem. Sehingga total induktansi seri dari saluran
transmisi adalah
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi sebagai berikut:
µ, = 1 r= 30 mm
00 00
00 00
7000 mm 7000 mm
r = 30 mm = 0.03 m D
= 500 mm = O .5 m Durat
= 7000 mm= 7 m
Dengan nilai permeabilitas µr = 1, maka:
-1 -1 -1
I - - -
r = re + = 0 .0 3 x e + = e + = 0 . 02 3 4m
Contoh soal
GMR = ~(r' D,_1 D,_3 Di.+ )(r 'D~1 D~3 D~+) (r' o; ~1 ~. ) (r' Du D+~ Du)
GMR= •)(0.0234x0.5x0.5x0.7071)+
GMR= •.J2.928xl 0-10 m
GMR= 0.2536m
Contoh soal
a 7000mm b 7000 mm C
Asumsi:
500 mrn « 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap kecil.
Dab= 7 m
Dbc= 7 m
Dae= 14 m
GMD = Vi x7 x14 = 8.8194 m
lnduktansisaluran transmisi :
8·8194
L = 2 xl o-7 ln GMD = 2 xl o-7 ln = 2 xl 0-7 x ln34.777 = 7 .098 xl 0-7 HI m Iphase
GMR 0.2536
Contoh soal
No. 2.
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi seperti gambar dibawah :
Ditanyakan : GMR, GMO, lnduktansi (L) dan Reaktansi induktif (Xd
••
20 ft
Jawaban:
20 -
18 en
Mencara GMR :
r=,
-1
r · = re T = 0 .7788inch
Contoh soal
GMR = ~(r I
Di~.D13.Di. )(r .D~1 D~3DH )(r
1 1 .D31 D3~ D3• )(r Dn D•~DH)
1
Mencari GMD :
Mencari induktansi L
20
L = 2 xl0-7 ln GAifD = 2 xl o-7 ln = 2x10-7 x ln34.777 = 76 .6 xl0-7 HI m
GMR 0.7458
q=CV
Dimana C adalah kapasitansi antara pasangan konduktor.
Dalam sistem AC, suatu saluran transmisi menerima tegangan sinusoida yang
bervariasi terhadap waktu yang berbeda setiap fasanya. Tegangan yang
bervariasi terhadap waktu ini menyebabkan perubahan muatan yang tersimpan
pada konduktor. Perubahan muatan menghasilkan perubahan arus, yang akan
menaikkan arus yang melalui saluran transmisi, dan akan mempengaruhi faktor
daya dan jatuh tegangan pada saluran.
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif
A
Dimana A menyatakan permukaan tertutup; dA adalah unit vector normal
tegak lurus ke permukaan tsb; q adalah muatan didalam permukaan ; D adalah
kerapatan fluksi listrik di permukaan:
D==&E
Dimana E adalah intensitas medan listrik dititik tersebut; e adalah permitivitas
dari material/ bahan:
&==&r&o ,.
Permittivitas relatif dari material
/
//
. . ... . ..
... .. ........ .. ....
Dimana I adalah panjang konduktor; q adalah
kerapatan muatan; Q adalah total muatan di
konduktor.
~ fEd
.Fi'
Dimana di adalah elemen diferensial tangensial ke jalur integrasi antara P1 dan
P2. tidak tergantung dari jalurnya.
Pemilihan jalur dapat mempermudah ······· ····.. ...!-::::: \ ,Phu Path or integratlon
;_.,J
perhitungan. J-1 - E
Untuk P1 - P;ni, vector E dan di keduanya l
P2
paralel; sehingga , E-dl = Edx. untuk P;n1 - rF-------,--
I
.,,
D2
P2 kedua vector berlawanan arah sehingg
E-dl = 0. ;
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Dengan cara yang sama, perbedaan potential karena muatan pada konduktor b
adalah
atau
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Tegangan total antara kedua saluran adalah
~=~~
:7e· r
Kapasitansi per unit panjang antara kedua konduktor saluran adalah
q q
ccb==-
V qirE
:nE.. r:
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Sehingga:
Jr&
cab= D
ln-
r
Merupakan kapasitansi per unit panjang dari suatu saluran transmisi satu fasa
dua kawat.
Perbedaan potential antara masing-masing konduktor dan tanah (neutral)
adalah setengah dari perbedaan potential antara kedua konduktor. Sehingga
kapasitansi ke tanah dari saluran transmisi satu fasa dua kawat adalah
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Kesimpulan :
1. Dengan cara yang sama kapasitansi untuk saluran tiga fasa dapat diketahui.
2. Semakin besar jarak antar fasa dari saluran transmisi, semakin kecil
kapasitansi saluran. Karena fasa-fasa pada SUTT harus dipisahkan dengan
jarak yang mencukupi untuk menjamin kecukupan isolasi saluran, maka SUTT
akan memiliki kapasitansi lebih rendah dibandingkan dengan SUTM dan
SUTR. Karena jarak antara fasa pada SKTT sangat rendah, kapasitansi shunt
SKTT jauh lebih besar dari pada SUTT. Oleh karena itu SKTT umumnya
dipakai pada jarak yang pendek untuk meminimalkan kapasitansi
3. Semakin besar radius dari konduktor dari saluran transmisi, semakin besar
kapasitansi saluran. Sehingga konduktor berkas akan menaikkan kapasitansi
saluran . Saluran transmisi yang baik, adalah kompromi diantara berbagai
kebutuhan untuk induktansi seri yang rendah, kapasitansi shunt yng rendah,
dan pemisahan antar konduktor yang cukup untuk kebutuhan isolasi antar
fasa.
4. Nilai kapasitansi, induktansi dan resistansi saluran dapat diketahui dari tabel
konduktor
Admitansi kapasitif Shunt
Admitansi kapasitif shunt dari saluran transmisi tergantung pada kapasitansi
saluran transmisi dan frekuensi sistem. Apabila kapasitansi per unit panjang
adalah c, admitansi shunt per unit panjang adalah
1 _1
-==·
Contoh soal
No.1:
Suatu saluran transmisi satu-fasa 8000 V, 60 Hz, terdiri dari dua aluminum
konduktor dengan radius 2 cm jarak antara kawat 1.2 m. Bila panjang saluran 30
km dan temperatur konduktor 20°c,
a. Berapa resistansi seri per kilometer dari saluran ini?
b. Berapa induktansi seri per kilometer dari saluran ini?
c. Berapa kapasitansi shunt per kilometer dari saluran ini?
d. Berapa total reaktansi seri dari saluran ini?
e. Berapa total admitansi seri dari saluran ini?
Jawaban:
a. Resisitansi seri saluran transmissi adalah
R= pl
A
Dengan mengabaikan skin effect, resisitivitas saluran pada 20° adalah 2.83· 1 o-s
Q-m dan resistansi per kilometer adalah
.c )_)
>
Contoh soal
b. lnduktansi seri per kilometer dari saluran transmisi adalah
1 1
s•« E
Tugas - 1
1. Tentukan resistansi DC dari konduktor tembaga (97,5°/o)dipilin dengan 3 lapis
berukuran 253 mm2 (500.000 CM) dalam Ohm per km pada suhu 25 °C, bila
diketahui p 25 = 1,8 mikro-Ohm-cm.
2. Suatu penghantar aluminium terdiri dari 37 kawat masing-masing dengan
diameter 0.333 cm. Hitunglah tahanan de dalam ohm per kilometer pada 75'C.
Bila diketahui p aluminium 20c = 2.83 X 10 -s 0-m
3. Suatu SUTT 345 kV, MVA base 100 MVA, 3 fasa dengan berkas konduktor per
fasa dan setiap fasa terdiri dari 2 konduktor, seperti gambar dibawah.
Konduktor yang digunakan ACSR 1113 kcmil. Jarak antar kedua konduktor (d)
dalam setiap berkas 12 inch, bila diasumsikan 012, 023 dan 031 masing-masing
adalah 26 feet, 26 feet dan 52 feet , tentukan :
a. lnduktansi rata-rata per fasa dalam Henri/ meter
b. Reaktansi induktif per fasa dalam Ohm per km
c. Reaktansi seri dari saluran dalam per unit
d. Kapasitansi line-ke-netral dari saluran dalam Farad per meter
e. Reaktansi kapasitif ke netral dari saluran dalam Ohm per km
,I•
® o 0
1: D12
D31
D23
:I
Tugas terstruktur
L= ~ =2.10-7h[ln~+.!.+1nd12] Henri
i 'i 4
L =La+ t,
• La: komponen pertama dan kedua adalah komponen kawat,
tergantu ng dari sif at kawat
• Ld : komponen ketiga adalah komponen jarak-jarak kawat
• bila: In digantikan dengan log, 7ln = 2,3026 log
dan panjang kawat (h) adalah 1 km = 1000 m, serta frekuensi f = 50
Hz, maka:
L = 0, 4{i()5. 10-3 [ log :. + 0, 1 0857 + log d.,] Henri I km
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
Reaktansi induktif : XL= 2n.f.L
GMD=2rif6
Karena jarak tiap kawat berurutan adalah 2 r
GMR = 2,1767 r
lnduktansi dan reaktansi rangkaian satu fasa
Dimana:
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa , 50 Hz, 150 kV menggunakan konduktor ACSR
282 mm2 (556.500CM), 30/7, konfigurasi horizontal datar dengan jarak antar
kawat 5,33 meter. Radius efektif kawat 1,21 cm = 0,0121 meter.
Tentukan (a). Jarak ekivalen kawat; (b). Reaktansi induktif per kawat per fasa
dalam Ohm/km.
1
XL= 0,14467 log( +0,10857)+0,14467 log6,715 = 0,29307 + 0,11965 = 0,4127 Ohm/ km
0,0121
Kapasitansi & reaktansi kapasitif rangkaian tiga fasa
b. Reaktansi Kapasitif saluran 3 fasa dengan jarak antar fasa tidak sama
Jawaban:
V V
GMD = d AB .d BC .dAC = 4,2672x4,2672x8,5344 = 5,3763 meter
5•3763
X '=;'01317log(GMD)=-01317log =-03373 MegoOhm+km
c ' 'i ' 0,01476 '
1 1
C= ---- = 0,0094x10-6 Farad I km
21r.50.(-0,3373xl 06)
Konduktor berkas (bundle)
Pada SUTET, bila saluran tiap fasa hanya menggunakan satu konduktor, rugi
corona dan interferensi komunikasi sudah sangat besar. Untuk itu pada tiap fasa
digunakan konduktor berkas dengan jumlah konduktor 2, 3, 4 atau lebih. Dengan
menggunakan konduktor berkas, reaktansi saluran akan lebih kecil sehingga
kapasitas hantar arus akan lebih besar.
Dimana : dAs = jarak pusat konduktor berkas Ake pusat konduktor berkas B
08 = jarak pusat konduktor berkas B ke titik jauh
Dengan cara yang sama untuk fasa A karena arus fasa C
Dimana:
GMD = VdAB.dsc·dAc
GMR = R v--~n.R
Konduktor berkas
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif untuk konduktor berkas
1
x, '(eq) = j0,1317log .. r;,;
Rvn'YR
Contoh soal
Suatu saluran transmisi 3-fasa menggunakan konduktor berkas dengan 2 sub•
konduktor per fasa. Jarak sub konduktor S = 0,4 meter dan jarak-jarak kawat
berkas sbb:
dAB = d8c = 7 meter
dAc = 14 meter
Radius sub konduktor = 1, 725 cm
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb
GMR = R r;::-
V"'R
= 02 2
'
1'725
.e-114 = 0 0733
lOOx0,2 '
meter
0,2
l=a
2=b S=e
Saluran 1 Saluran 2
Reaktansi kapasitif =
Contoh soal
Suatu saluran transmisi ganda 3-fasa menggunakan konduktor dengan ukuran
sbb:
r1 '= 0,00698 m
r1 = 0,008626 m
Jarak antar konduktor sbb :
d12 = d23 = d45 = d56 = 3,0785 m
d13 = d46 = 6,096 m
d14 = d36 = 8,2013 m
d15 = d24 = d26 = d35 = 6,6751 m
d25 = 6,4008 m
d16 = d34 = 5,4864 m
Tentukan reaktansi induktif dan kapasitif dari saluran tsb
Jawaban:
GMD = ~ d12 .d13 .d1 s .d16 .d23 .d24 .d26 ,d34 ,d3s .d 4s .d 46 .ds6
GMR = V(r, 3
.d,4 .dzs .d36)
4•9165
X = 1·0 1317 log = 1·0 1692 MegaOhm- km/ konduktor
c ' 0,2552 '
Tugas - 2 (latihan soal)
1 . Suatu saluran transmisi 3-fasa , 50 Hz, 230 kV menggunakan konduktor
ACSR 402,83 mm2 (795.000CM), konfigurasi horizontal datar dengan jarak
antar kawat 8,6 meter. Radius efektif kawat 2,21 cm.
Tentukan:
(a). Jarak efektif kawat (GMO);
(b). Reaktansi induktif per fasa dalam Ohm/km.
(c). Reaktansi kapasitif per fasa dalam MegaOhm/km
Tatap Muka 4:
Pemodelan Saluran Transmisi serta
hubungan arus dan tegangan
Pemodelan saluran transmisi
Namun, pendekatan ini tidak praktis, karena harus menghitung arus dan tegangan di
setiap titik sepanjang saluran. Dapat juga diselesaikan melalui persamaan deferensial
untuk saluran, namun juga tdk praktis, untuk sistem yang besar dengan banyak saluran
transmisi.
Pemodelan saluran transmisi
Untuk panjang SlfTl « 80 km, dikategorikan sebagai saluran pendek. Dapat dimodelkan
dengan resistansi dan induktansi seri, karena kapasitansinya dapat diabaikan.
R L
rYV"'w""'---- .. +
Untuk sun, reaktansi induktif pada 50 Hz umumnya
jauh lebih besar dari resistansi saluran.
Saluran pendek
Untuk panjang sun (80 - 250 km) dikategorikan
R L
sebagai saluran transmisi dengan panjang menengah/
Untuk sun dengan panjang > 250 km dikategorikan sebagai slauran transmisi panjang.
Pemodelan saluran transmisi
Besarnya nilai resistansi, reaktansi seri (induktif) dan admitansi shunt dari suatu saluran
transmisi dapat dihitung sbb
R=rd
X=xd
Y=yd
Dimana r, x, dan y adalah resistansi, reaktansi, dan admitansi shunt per unit panjang
dan d adalah panjang dari saluran transmisi. Nilai r, x, dan y dapat du dari tabel
referensi konduktor saluran transmisi.
Jaringan 2 kutub (2-port networks)
& konstanta ABCD
Suatu saluran transmisi dapat dinyatakan dengan
jaringan 2 kutub-yaitu suatu jaringan yg dapat
+ - -
hubungan kutub, seperti pd gambar. Network
-
Bila jaringannya linier, berdasarkan teori rangkaian (analogous to Thevenin's theorem)
menetapkan hubungan antara tegangan dan arus sisi krim dan sisi terima sbb :
VR = vs - RI - JX LI
Jaringan 2-kutub & kosntanta ABCD
Konstanta B menggambarkan effect perubahan srus sisi terima terhadap tegangan sisi
kirim. Konstanta C menggambarkan effect perubahan tagangan sisi terima terhadap arus sisi
kirim.
Saluran transmisi adalah jaringan linier 2 kutub, dan sering dinyatakan dengan model ABCD.
A=l
B=Z
C=O
D=l
Diagram fasor saluran transmisi pendek
Tegangan bolak-balik (AC) biasanya dinyatakan dalam diagram fasor.
Rl
Pada sun, nilai reaktansi XL normalnya jauh lebih besar dari resistansi R; sehingga
resistansi saluran sering kali diabaikan. Beberapa karakteristik penting saluran transmisi
adalah sbb
Diasumsikan generator ideal, kenaikan be ban akan menaikan daya aktif dan reaktif keluar
dr generator begitu pula arus di saluran transmisi. Sementara tegangan sisi kirim tetap.
1) Apabila bebannya bertambah dengan faktor daya lagging yang sama, besaran arus di
saluran akan naik tetapi masih dengan sudut () yang sama terhadap VR seperti
sebelumnya.
Karaktersitik saluran transmisi
Jatuh tegangan pada reaktansi juga naik tetapi tetap dengan sudut yang sama.
ess
I
Jatuh tegangan pada reaktansi jXLI akan berkisar antara I' '
''
VR and V5. '
Sehingga, bila beban lagging naik, tegangan sisi terima akan berkurang cukup besar
V's'
Vs
I
2) Sebaliknya, Naiknya be ban dengan faktor daya
t58' jXLI' jXLI
unity (1,0), akan sedikit menurunkan tegangan sisi
terima. I I' V'R VR
Karaktersitik saluran transmisi
, ,
3) Sedangkan, naiknya beban dengan faktor
, ,,
daya leading, maka tegangan sisi terima ,,
juga akan naik I' ,
I
Ringkasan :
1. Bila beban lagging (inductive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turuncukup besar- nilai pengaturan tegangan (VR) akan
besar dan positif.
2. Bila beban unity-PF (resistive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan turun sedikit- nilai pengaturan tegangan (VR) akan kecil dan
positif..
3. Bila beban leading (capacitive) pada sisi terima saluran meningkat, tegangan di sisi
terima dari saluran akan naik- nilai pengaturan tegangan (VR) akan negatif ..
Karaktersitik saluran transmisi
VRnl -V
VR = Rfl .l00%
VRjl
Dimana VRnl dan VRfl adalah tegangan no-load dan full-load pada sisi terima saluran.
Sehingga
Saluran transmisi menengah
Pada saluran transmisi dengan panjang medium/ menengah (80 - 250 km), nilai
kapasitansi saluran sudah mulai diperhitungkan. Dalam pemodelannya dapat
dipusatkan di satu titik (nominal T) atau pada dua titik (nominal Pl).
vs
IS
-Z/2
y
-
Z/2
IR
.
VR
Vp
2 2 2 2
V -V Vs V
VR = Rnl Rfl .l00% ZY R
VRfl l+-
atau VR = 2 .100%
VR
Saluran transmisi menengah
Pada saluran menengah, admitansi shunt - -
Is Iser Z = R + jusl:
-
IR
+ +
harus dimasukkan dalam perhitungan. Total
admitansi biasanya dimodelkan dengan
Ic1
l le2 l
model Phi (nmodel) seperti gambar y y
Vs VR
disamping. T2 2
T
Arus yg melalui kapasitor sisi terima adalah
-· ·-
y
/C2 =VR-
2
Dimana V5 adalah besaran tegangan sumber (input) line-to-neutral dan Vu.,s adalah
besaran tegangan sumber (input) line-to-line. Disini diasusmsikan untuk hubungan- Y!
Dengan cara yang sama, daya aktif output dari saluran transmisi adalah
V5 sin 8
I cos () =---
XL
Sehingga, daya yang disuplai oleh saluran transmisi tergantung pada sudut fasor antara
tegangan input dan output.
Karaktersitik saluran transmisi
Daya maksimum yang disuplai oleh saluran transmisi akan terjadi apabila '5= 90°:
p = 3VSVR
max X
L
Daya maksimum ini disebut steady-state stability limit dari saluran transmisi. Dalam
kenyataannya resistansi saluran transmisi adalah tidak = 0, sehingga, sebelum mencapai nilai
transfer daya maksimum sudah mengalami pemanasan pada Saluran transmisi . Secara tipikal
sudut daya pada beban penuh adalah 25°.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari persamaan daya diatas adalah:
1. Kemampuan transfer daya maksimum dari suatu saluran transmisi adalah fungsi dari
kwadrat tegangan nominalnya. Misalnya apabila semua parameter saluran sama, suatu
saluran transmisi 220 kV akan memiliki 4 kali kemampuan transfer daya dibandingkan
dengan saluran transmisi 110 kV.
Hal ini merupakan salah satu keuntungan menaikkan tegangan saluran transmisi ... Na mun
tegangan yang sangat tinggi akan menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, yang
menyebabkan interferensi dengan komunikasi dan menghasilkan efek corona - menyalanya
ion-ion udara yang akan meningkatkan losses.
Karaktersitik saluran transmisi
2. Kemampuan transfer daya maksimum dari saluran transmisi : berbanding terbalik dengan
reaktansi seri, yang nilainya cukup besar untuk saluran panjang. Untuk itu di beberapa saluran
panjang menambahkan kapasitor seri untuk mengurangi reaktansi seri secara total,
sehingga meningkatkan kemampuan transfer daya saluran.
3. Dalam operasi normal suatu sistem tenaga listrik, besaran tegangan V5 dan VR tidak
banyak berubah, sehingga, besarnya sudut '5 akan mengendalikan daya yang mengalir
melalui saluran. Untuk itu dalam rangka mengendalikan a Ii ran daya di saluran dapat
dilakukann dengan meletakkan suatu phase-shifting transformer disatu sisi saluran untuk
mengatur tegangan fasa.
p
1J = out .100%
~n
Karaktersitik saluran transmisi
Salah satu faktor batasan utama dalam pengoperasian saluran transsmisi adalah pemanasan
pada resisitansi. Karena pemanasan ini adalah fungsi kwadrat arus yang mengalir di saluran
dan tidak bergantung pada sudut fasanya, saluran transmisi biasanya dioperasikan pada
tegangan dan daya nominal nya.
Terdapat Beberapa kendala praktis yang membatasi daya aktif dan reaktif yang dapat disuplai
oleh saluran transmisi. Kendala yang paling penting adalah :
1. Arus steady-state maksimum harus dibatasi untuk menghindari pemanasan berlebih pada
saluran transmisi . Rugi-rugi daya pada saluran dihitung dengan pendekatan sbb:
2
Pzoss = 3/ L R
Sernakin besar arus yang mengalir semakin besar rugi-rugi panas pada resistansi.
Karaktersitik saluran transmisi
2. Jatuh Tegangan pada saluran harus dibatasi sekitar 5%. Dengan kata lain rasio besaran
tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim adalah
3. Sudut daya <5 pada saluran transmisi harus < 30° untuk menjamin bahwa aliran daya pada
saluran transmisi cukup jauh dari static stability limit sehingga sistem tenaga listrik dapat
menangani apabila terjadi kondisi transient.
Diantara batasan-batasan tersebut ada yang lebih atau kurang penting pada suatu kondisi
tertentu yang berbeda. Pada saluran pendek, dimana reaktansi seri X adalah relatif kecil,
pemanasan pada resistansi biasanya membatasi daya yang dapat disuplai saluran. Pada
saluran yang lebih panjang yang beroperasi pada faktor dlnya lagging, jatuh tegangan di
saluran biasanya menjadi faktor pembatas. Pada saluran yang lebih panjang yang beroperasi
pada faktor daya leading, maksimum sudut <5 dapat menjadi faktor pembatas.
Contoh soa I - 1
1 . Suatu saluran transmisi 3 - fasa , 50 km, 70 kV, mempunyai konstanta
saluran sbb: R = 0,20 Ohm per km, X = 0,608 Ohm per km, Y = j4,0 x10-6 Mho
per km. Saluran transmisi tsb mensuplai beban 30 MW dengan faktor daya 0,9
lagging. Tegangan pada ujung beban 70 kV.
Tentukan :
a. Tegangan pada ujung kirim R L
r,r,,r,r\....._ +
b. Daya pada ujung kirim
c. Efisiensi transmisi
d. Pengaturan tegangan
Jawaban:
(a). Saluran transmisi ini termasuk saluran pendek Is= IR= I dan Vs= VR + I.Z
PR= 30 MW, pf. 0,9 lagging
V R(LL) = 70 kV
V R(LN) = 70 I "13 kV = 40,4 kV
I - PR - 30.000kWL-25,840 =274,94AmpL-25,84o
R - JivR(LL)·Pf J3 x 70 kV x0,9
Contoh soa I - 1
vs =VR +IZ
V.~ = 40,416+ 274,94L-25,84 x 32L71,8 = 40,416 +8,798L45,96 Volt
Vs =40,416+6,116+ )6,324=46,532+ j6,324=46,93L7,49 kV(L-N)
a tau
Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal JC , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z' dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y'. Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD. Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:
v4 ~~~~~ . . . . . . .~~~-+-~~~~~----~·
I
14---------~/-----------.-i
x~~---·~t
- ls Z'
- ··s---'J. 2 2_J_. • -
sinh yd tanh(yd/2)
Y'=Y
Z'= Z
Saluran transmisi panjang---yd/2
yd
Saluran transmisi panjang
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; r adalah konstanta propagasi saluran:
r=Fz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.
Apabila Jd semakin kecil, maka ekspresi ratio pada Z' dan Y' mendekati 1.0 dan model
terse but menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABCD untuk saluran
transmisi panjang adalah
A= Z'Y' +l
2
B=Z'
c r( z~r· + 1)
=
Z'Y'
D= +l
2
Tugas - 3 (latihan soal)
1. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 200 km, 230 kV. Konstanta saluran transmisi
adalah Z = 0,54 L 71,8° Ohm/km; Y = 5,0 x 10-6 L90° Mho/km. Saluran
transmisi ini menyalurkan daya 150 MW dengan faktor daya 1,0 pada ujung
beban. Tegangan pada ujung beban 230 kV. Dengan menggunakan model
nominal Pl, tentukan :
(a). Tegangan dan arus pada sisi kirim;
(b). Efisiensi transmisi.
(c). Pengaturan tegangan
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 100 km, pada sisi terima terhubung ke beban
50 MW dengan faktor daya 0,85 lagging. Konstanta saluran transmisi tersebut
adalah Z = 95 L 78° n dan Y = 0,001 L 90° S. Menggnakan model nominal T,
Tentukan:
(a). Konstanta A, B, C, D saluran transmisi tsb.
(b). Tegangan, arus dan faktor daya sisi kirim
(c). Efisiensi saluran transmisi.
TRANSMISI DAYA LISTRIK
N N'
~ I•
_r,a;l :r=O
l~ IE
:1
Pada model diatas berlaku : dVx = zI d[x = V (1)
dx x dx y x
Bila diturunkan thd x : d2Vt = z dlx d2Ix = y dVt (2)
dx2 dx d.x2 dx
Substitusi persamaan (1) ke (2) : dzV
--"-x = yzV
dx-2 x
r
V(x) = (cosh x)VR + (Z, sinh x)I Rr
I(x) = (Ye sinh r x)VR + (cosh r x)l R
lmpedansi : n I m
Admitansi : S I m
x
ujung ujung
kirim
l
suatu posisi x
terima
dihitung dari
ujung terima
Pertanyaan: Jika tegangan dan arus di ujung
terima diketahui, berapakah tegangan dan arus
di posisi berjarak x dari ujung terima?
Tinjau jarak sempit sx pada posisi x dari ujung kirirn
txx
14 .,1 -
lx+Ll.x Ix Ir
Z.1Xlr -
' '
vs Vx+Al' j
Y6xY x
vx vr
'Vx+~x = Yx +
- -lx+Ax = -Ix -YLlxlx-
Z&lx
- -
a tau ''x+t,x- Vx _ zi atau lx+Ax -Ix = -YI
Llx x !:,,,, x
Jika sx ~ O, kita tuliskan persamaan orde pertama:
a\'x -ZI- dix
=:
- x
-Y\i
- x
dx
dx
daonrde ke-dua
d_2I x y __
dV x substitusi
dx2 dx dlx dY,..
- clan --
dx dx
lnilah persamaan tegangan dan arus saluran transmisi. Dalam dua persamaan
orde ke-dua ini faktor YZ muncul di keduanya.
Dengan harapan akan memperoleh kemudahan solusi, didefinisikan:
y2 =ZY atau r=Jzf
t konstanta propagasi
Konstanta Propagas:i
y=W
Karena Z maupun Y adalah bilangan-bilangan kompleks, maka "(
juga bilangan kompleks:
'Y = a+ 113
Konstanta redaman
menyebabkan penurunan
ll Konstanta fasa
menyebabkan
amplitudo gelombang perubahan fasa dan
karena desipasi daya bentuk gelombang
sepanjang transrnisi. terkait dengan
Nilai a. terkait dengan perubahan induktansi
resistansi saluran dan kapasitansi
sepanjang saluran
CONTOH:
Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi
dan admitansi per satuan panjang:
Z = 0,088 + j0,4654 Q/km dan Y = j3,524 µS/lan
Penyelesaian:
.
. +•zl,
r y
,--ZI,
' ' --'Y-=K.2
-
2 2
.1,.+--zt, v,---ZI,.
maka Vx=K,e'YX+K2e-yx= ' y e'fX+ 'Y e-'fX
2 2
2 'f 2
- ZI
= Y, cosb(yx) +-'sinh(y.T)
'Y
-\-,x = '\ r cosb(yx)+-
z 1,, si.nh(yx-)
'Y
dV -
Persamaan tegangan orde pertama d/ = Zlx menjadi
sv,
--=ZI =V
- - yeyx -ye-yx zt,
+-...
yeyx +ye-yx
.....
dx x r 2 y 2
= Y,.. ysinh(yx) + Zir cosh(yx)
- - Z-
Yx = Yr cosh(yx) +-I,. sinh(yx)
'Y
- y- -
Ix = -Y,. sinh(yx) + Ir cosh(yx)
z
lmpedansi Karakteristik
Kita perhatikan persamaan tegangan dan arus:
- - Z-
Vx = Yr cosh(-yx) + -1,. sinh(-yx) Ix = .1. Yr sinh(-yx) + Ir cosh(-y.,;)
t t
tegangan l
y t
arus
t
arus l
z t
tegangan
t
arus
Penyelesaian:
Apabila x = I, maka Vx = Vs dan Ix= Is & persamaan tegangan dan arus menjadi:
vs =(coshrl)VR+(Zcsinhrl)IR
ls = (Ye sinh r l)VR + (cosh r l)l R
Sela in itu diketahui
Sehingga:
IS = /2
I1(V R Yc +I R )ea1 Il(V R Yc -I R )e-a1 e-j/Jt
ej/Jl - 12
Suku pertama dari Vs dan Is disebut gelombang datang (incident wave) dan suku kedua
disebut gelombang refelksi/ pantulan (reflected wave). Keduanya merupakan gelombang
berjalan.
Gelombang datang semakin berkurang nilai dan sudut fasanya menuju sisi terima,
sebaliknya gelombang pantul semakin membesar nilai dan sudut fasanya menuju sisi kirim.
Disetiap titik sepanjang saluran, terjadi superposisi antara gelombang datang dan
gelombang pantul.
Kondisi khusus :
1. Bila kedua suku berbeda sudut fasa 180° ,maka kedua suku diatas akan saling
menghilangkan, sehingga : IR= 0 dan a= 0. kondisi ini terjadi pada saluran terbuka atau
tanpa beban
2. Bila saluran ditutup dengan inpedansi karakteristik Zc, yang merupakan impedansi
saluran yang panjangnya tak terhingga. pada kondisi ini tidak terdapat gelombang
pantul, sehingga : VR = IR Zc
Nilai Z0 untuk saluran transmisi tunggal sekitar 400 0 dan untuk saluran ganda 200 0,
dengan sudut fasa antara O sampai dengan -15°
Panjang Gelombang
Untuk jarak x1 disepanjang saluran dimana ~x1 = 2 re, maka vektor tegangan I arus akan
sefasa, maka jarak x1 disebut satu panjang gelombang (JI.), dimana :
A=
27l
dan v = A.f a tau v=
27l.f
a tau /3 = 27l.f
---
/3 /3 v
v = kecepatan propagasi dan f = frekuensi gelombang
Daya karakteristik adalah daya maksimum yang dapat ditransmisikan bila tegangan sisi
terima (VR) adalah sama dengan tegangan sisi kirim (V5) dan dibebani dengan beban
yang sama dengan impedansi karakteristik saluran.
Bila rugi-rugi saluran diabaikan, R = 0 dan G = 0, maka daya karakteristik disebut daya
natural atau Surge Impedance Loading (SIL) = PN
Untuk saluran panjang:
Z0 =~ = impedansi surja
Vs =IVslLJo
Harga maksimum PR diperoleh bila IVRI = IV51 = IVI dan ujung beban ditutup
dengan suatu beban yang sama dengan impedansi karaktersitik atau impedansi
surja saluran.
Harga IV21/Z0 disebut Daya Natural atau Pembebanan lmpedansi Surja (Surge
lmpedans Loading, disingkat SIL)
Jadi
p = p = 1v12 = SIL
R N z 0
UntukSUTI:
Dalam keadaan steady state, harga maksimum teoritis dari ~-1 = go0•
Tetapi dalam praktek ~.I harus dibatasi antara 20° sampai 30°, untuk menjaga
stabilitas saluran.
/3 l = 2Jr f .fLC l
v= kLC
=300.000km/det
Harga ~-1 disebut panjang elektrik saluran, jadi jika ~-1 =goo= 1,57 radian, maka
l = 1,57 x300.000 Untuk f = 50 Hz 7 I= 1.500 km
2Jr f Untuk f = 0 (DC) 7 I = - (tak terhingga)
Dalam praktek, panjang saluran dibatasi oleh : B.I = 30° = 0,523 radian
l = 0,523 x300.000 Untuk f = 50 Hz 7 I= 500 km
2Jr f Untuk f = 0 (DC) 7 I = - (tak terhingga)
Memperbesar daya natural (PN)
Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal JC , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z' dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y'. Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD. Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:
_1_s_. .~1_
1_+_lll zAt wl.::::1~·:.... =1=R~·
v4~~~~~~.. . . . . I
~~~-+-~~~~~----1. V,q
r _ _..,,._ x •t
•
14------------/-----------..i
I
- ls
'----,-- ..
+
Model pendekatan
-· I2 Y' Y'
21 :·_
sinh yd tanh(yd/2)
Z'= Z Y'=Y---
yd yd/2
Rangkaian ekivalen
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran; r adalah konstanta propagasi saluran:
r=Fz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.
Apabila Jd semakin kecil, maka ekspresi ratio pada Z' dan Y' mendekati 1.0 dan model
terse but menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABCD untuk saluran
transmisi panjang adalah
A= Z'Y' +l
2
B=Z'
c r( z~r· + 1)
=
Z'Y'
D= +l
2
Contoh soal
1. Suatu saluran transmisi 3-fasa, tunggal, 300 km, 220 kV. Konstanta
saluran transmisi adalah
Z = O + j 0,48 Ohm/km;
X' = 0,30 Mega Ohm/km
Tentukan : (a) lmpedansi karakteristik; (b) konstanta propagasi;
(c) Daya Natural ; (d ) panjang elektrik saluran
Jawaban:
X = 0,48 Ohm/km dan X' = 0,3 x 1 06 Ohm-km
Z,, = ff .J
= X .X' = ~ (0,48)(0,3xl 06) = 380 Ohni
0•608
z " = V(eL = 1J(r7x = = 390 Ohni
4x10-(,
P = 1,58x10- radian I km
3
P. = kV- =
?
220 2 = 124 1 MW
N Z0 390 '
1 . Suatu saluran transmisi 3-fasa , 300 km, 138 kV. Konstanta saluran transmisi
adalah Z = 0, 105 + j 0,500 Ohm/km ; X' = 0,3065 MegaOhm-km, tentukan :
(a). lmpedansi karakteristik
(b). lmpedansi surja.
(c). Konstanta propagasi
(d) Daya natural
(e) Konstanta panjang gelombang
(f) Panjang elektrik saluran
2. Suatu saluran transmisi 3-fasa, 400 km, 275 kV, Z = 300 L 75° n dan Y =
0,0025 L 90° S.,
Tentukan:
(a). lmpedansi karakteristik
(b). lmpedansi surja.
(c). Konstanta propagasi
(d) Daya natural
(e) Konstanta panjang gelombang
(f) Panjang elektrik saluran
TRANSMISI DAYA LISTRIK
Tatap Muka 6 :
Diagram Lingkaran saluran Transmisi
Rangkaian kutub empat
Dalam sistem tenaga listrik, khususnya transmisi daya, sering dinyatakan dalam konstanta2
umum saluran. Saluran transmisi selalu dapat dinyatakan dalam suatu kotak dengan dua
terminal masuk dan kaluar, yang disebut sebagai kutub empat. Suatu rangkaian lisgtrik
dapat dinyatakan dalam suatu rangkaian kutub empat apabila tidak ada sumber tegangan
internal (bersifat pasif), impedansinya tidak tergantung dari arus (bersifat linier) dan
impedansinya tetap dilihat dari sisi mana saja, tidak tergantung arah arus. Saluran transmisi
memenuhi persyaratan ini.
+- - +
Network
- -
vs Vp
y VR
ZY B=Z+ z2y
A=l+ · C=Y· ' D=A
2 ' 4 '
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat
I
Vs vR
2
-·
Persamaan tegangan dan arus
ZY C=Y+ y2z
Rangkaian
A=D=l+
2 ' kutub
· B=Z ·' empat 4
Z = R + [cat:
Rangkaian kutub empat
Saluran transmisisebagai rangkaian kutub empat
Z'
Saluran Panjang - Is
-IR
Rangkaian ekivalen + +
I2 2I ·-
Nominal PHI Y' Y'
Vs VR
-·
sinh yd tanh(yd/2)
Persamaan tegangan dan arus Z'= Z Y'= y yd/2
yd
S= Vl= P+ JQ
dengan pengertian: + Q = daya reaktif induktif; - Q = daya reaktif kapasitif
Diagram lingkaran
Persamaan tegangan dan arus:
Vs A
atau I =---V
R B B R
Atau
Maka:
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung beban :
Pusat lingkaran :
Radius lingkaran :
Diagram lingkaran
Diagram lingkaran daya pada ujung beban :
Bila:
A= IAIL a dan B = IBILP dan D= IDILLi
S =-IAI IV 12 L(/3-a) + IVsllVRI L(/3-8)
R IB I R IBI
Koordinat pusat lingkaran :
,. - ....
, ,,
I
--111,.1* ~
,.,, ...... ,
,.
I
101 vJ b-A
,1
ss • Ps + Jos
Daya PR maksimum terjadi bila ~ = 8, jadi daya maksimum pada ujung beban:
MW
MW
Untuk SUTT, nilai R biasanya jauh lebih kecil dari pada reaktansi X, sehingga :
B = arctan-
x = 90°
R
MVAR
Umumnya nilai 8 adalah kecil, maka : sino::::8 dan cos 8 = 1
Sehingga:
MW
Contoh soal
1. Suatu saluran transmisi fasa tiga 60 Hertz, panjang 100 km. lmpedansi seri
0,2+j0,667 ohm/km, dan admintansi shunt 4,42x10·6 mho/km, tegangan pada
ujung be ban 220 kV(L - L}, dan beban 40 MW pada faktor daya 0,9
terbelakang. Dengan menggunakan representasi nominal Pl tentukanlah:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim;
b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim;
c. rugi transmisi dan efisiensi transmisi;
d. Pengaturan tegangan;
e. Konstanta umum ABCD;
f. Titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.
Solusi:
a. Tegangan dan arus pada ujung kirim.
Z = 0,2 + j 0, 667 ohm/km = 20 + j66, 7 Ohm untuk 100 km= 69,6 L 73,3°
Y = j 4,42 x 10-6 mho/km = j 4,42 x 10-4 mho untuk 100 km
VR= 220 kV(L - L) = 127 kV (L-N)
PR= 40 MV, pf= 0,9 tebe/akang
1, =( 1+
2 ;)rv, +(1+ 2;},
1+-
zr = 0,9926 + J0.0022 = 0,9926L0°
4
PS= .J3x226,2x103,5xl,O = 40 55 MW
1.000 '
c. Rugi-rugi transmisi dan efisiensi transmisi.
VR % = 1vR(NL)1-1vR(FL)I xl00%
lvR(FL>I =l27kV(L-N)
1vR(FL>I
Dimana:
220x226•2
Jadi : S = - 0,9353 x2202 L73 3° + L(73 3- 8)
R 69,7 ' 69,7 '
=-684,2L73,3° + 714,0L73,3-8 MVA
f. Titik pusat lingkaran: