Secara garis besar, sistem tenaga listrik dapat menjadi tiga bagian utama yaitu sistem
pembangkit, sistem transmisi, dan sistem distribusi. Dimana fungsi dari sistem pembangkit untuk
pembangkitan tenaga listrik yang selanjutnya disalurkan melalui transmisi menuju GI dan sistem
2.1.1.Defenisi Daya
Dasar perhitungan untuk menentukan beberapa besar kapasitas dari peralatan listrik yang
akan memikul macam beban berupa daya aktif, daya reaktif, dan daya semu. Daya adalah hasil
kali antara tegangan dan arus serta dipengaruhi oleh faktor kerja ( cos Ø ), dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Daya Aktif
Daya aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang
dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Daya aktif ini dapat ditulis
P = Vn x I.Cos Ø ( 2.1 )
Dimana,
Daya reaktif adalah selisih antara daya semu yang masuk pada suatu pengantar itu
sendiri. Daya reakatif ini hanya untuk tujuan magnetisasi. Daya reaktif dapat ditulis pada
persamaan berikut :
Q = Vn x I.Cos Ø ( 2.3 )
Dimana,
c. Daya Semu
Daya semu adalah daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi
yang merupakan jumlah secara vektoris daya aktif dan daya reaktif. Daya semu dapat ditulis pada
peersamaan berikut :
S = Vn x I.Cos Ø ( 2.5 )
Dimana,
Defenisi fektor kerja adalah cosinus antara fektor daya aktif dengan daya semu, hubungan
daya aktif, daya reaktif, dan daya semu dapat ditinjau seperti gambar 2.2 berikut ini :
Q
Ø
P
Gambar 2.1 Segitigaa Daya
Dimana :
Pada bagian ini jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara langsung, maka
bagian pertama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah Pusat Pembangkit Tenaga Listrik dan
umumnya terletak di pingiran kota. Untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat beban
(konsumen) dilakukan dengan jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder.
Jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara tak langsung, maka bagian
pertama dari sistem pendistribusian tenaga listrik adalah Gardu Induk yang berfungsi
menurunkan tegangan dari jaringan transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan
distribusi primer.
Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran tenaga listrik dari Gardu Induk ( GI
tak langsung merupakan tahap berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya menyalurkan
tenaga listrik ke konsumen. Jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi tegangan menengah
memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV. Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak
diperkenankan, mengingat pada tegangan 30 kV akan terjadi gejala-gejala korona yang dapat
Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan kompleks, karena konsumen yang harus
dilayani mempunyai lokasi dan karakteristik yang berbeda. Sistem distribusi harus dapat melayani
konsumen yang terkonsentrasi di kota, pinggiran kota dan konsumen di daerah terpencil.
Sedangkan dari karakteristiknya, terdapat konsumen perumahan dan konsumen dunia industri.
Sistem konstruksi saluran distribusi terdiri dari saluran udara dan saluran bawah tanah. Pemilihan
konstruksi tersebut didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: alasan teknis yaitu berupa
persyaratan teknis, alasan ekonomis, alasan estetika dan alasan pelayanan yaitu kontinuitas
1. Sistem radial
Sistem distribusi dengan pola radial seperti Gambar 2.2 adalah sistem distribusi yang
paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang
menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.
Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Radial
distribusi adalah tempat dimana trafo untuk konsumen dipasang. Bisa dalam bangunan beton
atau diletakan diatas tiang. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih
Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya. Kurangnya
keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi,
sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut
padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling ujung kurang baik,
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar 2.3. umumnya digunakan untuk pelanggan
penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lain-lain).
Gambar 2.3 Konfigurasi Tie Line ( Hantaran Penghubung )
Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan Automatic
Change Over Switch / Automatic Transfer Switch, dan setiap penyulang terkoneksi ke gardu
pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu penyulang mengalami gangguan maka
3. Sistem loop
Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti Gambar 2.4.
dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu induk, sehingga dengan demikian tingkat
4. Sistem spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar 2.5 adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola
Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang(feeder) yang tegangannya diberikan
dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah Gardu Hubung (GH).
Pada sebuah sistem spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola spindel
biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang menggunakan kabel
Namun pada pengoperasiannya, sistem spindel berfungsi sebagai sistem radial. Di dalam
sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk mendistribusikan
tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR) atau tegangan menengah
(TM).
Gardu distribusi ( Trafo distribusi ) berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan
distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai
Kapasitas transformator yang digunakan pada transformator distribusi ini tergantung pada
jumlah beban yang akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Gardu distribusi ( trafo
distribusi ) dapat berupa transformator satu fasa dan juga berupa transformator tiga fasa.
2.2.3. Jaringan Distribusi Sekunder
Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah merupakan jaringan
tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan konsumen. Oleh karena itu besarnya tegangan
untuk jaringan distribusi sekunder ini adalah 130/230 V dan 130/400 V untuk sistem lama, atau
380/220 V untuk sistem baru. Tegangan 130 V dan 220 V merupakan tegangan antara fasa
dengan netral, sedangkan tegangan 400 atau 380 V merupakan tegangan fasa dengan fasa.
Tujuan pengadaan suatu sistem distribusi listrik adalah menyediakan konsumen yang
memenuhi syarat kwalitas dan kontiunitas. Dengan mengetahui beban yang akan dilayani pada
suatu daerah tertentu, sehingga dapat ditentukan dengan baik letak dan kapasitas Gardu Induk
a. Daerah kota.
b. Daerah pedesaan.
a. Daerah pedagangan.
b. Shopping center
a. Industri besar.
b. Industri kecil.
Beban tempat tinggal disini adalah beban yang harus dilayani seluruhnya atau sebagian
besar perumahan penduduk. Beban tempat tinggal dapat terletak di daerah kota atau di desa
dengan keadaan geografis yang berbeda. Beban tempat tinggal yang harus dilayani tersebut
tergantung sekali pada sifat atau kebiasaan disamping keaddan sosial, ekonomi serta budaya
penerang, baik berupa lampu tabung maupun lampu pijar, pesawat televisi ataupun radio
penerima, strika listrik, kompor, lemari es, pengering rambut dan lain sebagainya. Besarnya
beban tempat tinggal ini biasanya sangan bervariasi atau berubah-ubah dari waktu-kewaktu
sesuai dengan kebiasaan atau budaya penduduk setempat dalam mempergunakan energi listrik,
disamping keadaan geografi atau cuaca/iklim dari daerah tempat tinggal tersebut. Karena
besaarnya bebaan sangaat bervariasi dari waktu-kewaktu maka faktor beban untuk daeraah
Beban komersil adalah beban yang terdiri dari suatu kelompok perdagangan ataupun shopping
center, umumnya terletak dipusat kota walaupun aada yang terletak dipinggiran kota. Peralatan
listrik yang digunakan terdiri dari lampu penerangan rumah, toko-toko dan reklame pasar-pasar
serta mesin-mesin kecil. Beban puncak di daerah perdagangan ini biasanya terjadi pada pagi dan
Beban industri ialah beban listrik yang terdiri dari kelompok beban atau daerah
perindustrian atau pabrik. Beban ini biasanya terpisah dari daerah perumahan rakyat, terletak
dipinggir kota yang berpenduduk jarang. Hal ini dimaksud untuk mencegah bahaya polusi yang
ditimbulkan oleh pabrik-pabrik. Beban yang dilayani selain lampu penerang, sebagian besar
adalah motor-motor listrik yang merupakan peralatan utama dalam suatu pabrik atau industri.
Suatu pabrik atau industri biasanya beroperasi selama 24 jam penuh dalam satu hari. Ini berarti
besar beban didaerah perindustrian relatif tetap atau konstan, sehingga faktor beban dari suatu
beban industri adalah relatif lebih besar dari pada tempat tinggal dan komersil.
Lebih memudahkan dan mendapatkan satu pengertian dalam uraian selanjutnya, maka
perlu dijelaskan beberapa defenisi yang berhubungan dengan karakteristik beban, yang sering
selang waktu tertentu. Demand dapat dinyatakan dalam satuan kilowatt, kilovar, kilovolt-amper,
amper atau satuan lainnya yang cocok. Waktu selama beban rata-rata dinamakan demand
interval. Demand interval tertentu berdsarkan pertimbangan tertentu, konstanta waktu panas dari
Kebutuhan maksimum dari sebuah sistem kebutuhan terbesar yang terjadi dalam selang
waktu tertentu. Misalnya dapat dinyatakan sebagai permintaan maksimum harian, mingguan,
bulanan, hingga tahunan. Satuannya dinyatakan dalam kilowatt, kilovar, kilovolt-amper, amper
masing-masing unit beban yang ada pada sistem terhadap beban maksimum sebagai kesatuan.
( 2.7 )
Faktor keserempakan adalah perbandingan antara jumlah beban maksimum dari suatu
kelompok beban sebagai satu kesatuan terhadap jumlah beban masing-masing demand, yang
diukur pada titik pelayanan yang sama dan waktu yang sama. Faktor keserempakan dapat
( 2.8 )
beban terpasang dengan kata lain merupakan derajat pelayanan serentak pada saluran beban
terpasang. Beban terpasang adalah jumlah kapasitas dari semua beban sesuai dengan yang
Faktor beban adalah perbandingan beban rata-rata selama interval waktu tertentu
terhadap beban puncak yang terjadi pada interval yang sama. Beban puncak yang masuk adalah
beban puncak sesaat atau beban rat-rata dalam interval tertentu ( pemakaian ), yang umumnya
terpakai maksimum 15 menit, atau 30 menit, harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Sangat jarang ditemukan suatu sistem distribusi yang didesain hanya untuk memenuhi
kebutuhan atau melayani beban pada masa kini atau dalam waktu yang sangat singkat. Hanya
untuk hal-hal yang diperkirakan tidak akan terjadi pertambahan beban, maka sistem distribusi
ekonomis bila didalam mendesain suatu sistem distribusi memperhatikan perkembangan beban
pada masa yang akan datang. Besarnya kemampuan suatu sistem direncanakan sesuai dengan
kebutuhan.