Anda di halaman 1dari 187

FUNGSI DAN PENGERTIAN SINGLE LINE

DIAGRAM GARDU INDUK

Single line diagram gardu induk adalah bagan kutub tunggal


yang menjelaskan sistem kelistrikan pada gardu induk secara
sederhana sehingga memudahkan mengetahui kondisi dan
fungsi dari setiap bagian peralatan instalasi yang terpasang,
untuk operasi maupun pemeliharaan.

PENGERTIAN SIMBOL-SIMBOL PADA SINGLE


LINE DIAGRAM

Bagan kutub tunggal di gambarkan dengan simbol-simbol


yang mewakilkan bentuk dan fungsi setiap peralat yang
tersedia seperti dijelaskan sbb:
PENGERTIAN SIMBOL-SIMBOL PADA SINGLE
LINE DIAGRAM
Bagan kutub tunggal di gambarkan dengan simbol-simbol yang
mewakilkan bentuk dan fungsi setiap peralat yang tersedia
seperti dijelaskan sbb:

Pemutus Tenaga (PMT) berfungsi sebagai


alat untuk memutus dan menyambung
arus beban baik pada kondisi normal
maupun gangguan.

Pemisah (PMS) berfungsi sebagai alat


untuk memisahkan peralatan dari
tegangan. Terdiri dari pemisah
tegangan (PMS REL & PMS Line) dan
pemisah pentanahan.
Transformator Tenaga adalah
Transformator yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya.

Transformator Arus (CT) adalah


trafo instrument yang berfungsi
untuk merubah arus besar
menjadi arus kecil sehingga dapat
diukur dengan Amper meter.
Transformator Tegangan /Potensial (PT)
adalah trafo instrument yang berfungsi
untuk merubah tegangan tinggi
menjadi tegangan rendah sehingga
dapat diukur dengan Volt meter.

Netral Grounding Resistor (NGR) adalah


NGR alat bantu untuk pengaman peralatan
Trafo tenaga, bila terjadi hubung
singkat pada sistem sekunder.

Vektor group adalah hubungan


kumparan tiga fasa sisi primer,
sekunder dan tertier yang dijelaskan
dengan angka pada jam.
SINGLE LINE DIAGRAM

Simbol-simbol dalam teknik tenaga


listrik

Simbol Keterangan
Transformator Tenaga dua belitan

Transformator Tenaga tiga belitan

Auto Transformator

Reactor
SINGLE LINE DIAGRAM

Simbol-simbol dalam teknik tenaga listrik

Simbol Keterangan
Kapasitor

Transformator arus (Current


Transformer/CT)
Transformator tegangan (Potential
Transformer/ PT)
Lightning Arrester
SINGLE LINE DIAGRAM

Simbol-simbol dalam teknik tenaga listrik

Simbol Keterangan
Pemutus Tenaga (PMT)

Pemisah (PMS)
TYPICAL BUSBAR
Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo
tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk
menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.
Berdasarkan jenis isolasi busbar gardu induk dibagi menjadi :

3.1. Jenis Isolasi Busbar Gardu Induk SF 6


Gardu induk seperti ini sangat hemat tempat sebab
menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang
bertegangan dan ditempatkan didalam suatu selubung besi.
Sering disebut Gardu Induk SF 6 atau disingkat GIS.
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk yang menggunakan udara menjadi isolasi
antara bagian yang bertegangan dan dengan demikian
memerlukan tempat yang cukup luas.
KONFIGURASI GARDU INDUK

1. Berdasarkan sumber pasokan :


a. Single T Connection GARDU
INDUK

b. Single Phi Connection


GARDU
INDUK
KONFIGURASI GARDU INDUK

c. Double T Connection

GARDU
INDUK

d. Double Phi Connection


GARDU
INDUK
Gardu Induk dengan system ring busbar.
Adalah gardu induk yang busbar berbentuk ring yaitu semua
rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan
membentuk seperti ring / cicin.
Gardu Induk dengan single busbar.
Adalah gardu induk yang mempunyai satu / single busbar .
pada umumnya gardu dengan system ini adalah gardu induk
diujung atau akhir dari suatu transmisi.

PMS
SEKSI
Rel B
Rel A

PMS Rel A PMS Rel B

PMT PHT

CT
PT

LA
TRAFO
KONFIGURASI GARDU INDUK
Berdasarkan Busbarnya.
a. Single Busbar.
Dimana hanya terdapat satu busbar sebagai
tempat tersambungnya semua bay peralatan
Gardu Induk dengan double busbar.
Adalah gardu induk yang mempunyai dua / double busbar .
Sistem ini sangat umum, hamper semua gardu induk
menggunakan system ini karena sangat efektif untuk
mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan
perubahan system (maneuver system).

Rel I

Rel II

PMS Rel

PMT KOPPEL
PMT PHT

CT
CT CT
PT PT PT
LA

PMS Line
LA
LA

Gambar 4. gardu induk double busbar


KONFIGURASI GARDU INDUK
b. Double Busbar.
Dimana terdapat dua busbar
sebagai tempat tersambungnya
semua bay peralatan
KONFIGURASI GARDU INDUK

c. Gardu Induk 1 1/2 Breaker.


G1 G2 G3
Dimana terdapat tiga buah
PMT untuk setiap diameter.

Fungsi Bus Bar :


digunakan
Untuk manuver apabila
ada pekerjaan
pemeliharaan maupun
gangguan dan juga
sebagai pengumpul dan
penyalur daya listrik.
Lightning Arrester

Lightning Arrester
berfungsi untuk
mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada
instalasi) dari gangguan
tegangan lebih yang
diakibatkan oleh
sambaran petir atau surja
hubung
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK

LIGHTNING ARRESTER

LA di Bay Line
LA di Bay Trafo
ARRESTER

elemen
mAmp
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK

Dalam pemilihan ratingnya arrester harus di


koordinasikan dengan BIL (Basic Insulation Level)
Peralatan yang dilindunginya.

Jenis Arrester : Metal Oxide


Gapped silicon carbide
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK

Spark
Spark rod berfungsi Rod
sebagai pengaman
peralatan terhadap
tegangan lebih
TRANSFORMATOR TEGANGAN
Transformator tegangan adalah trafo satu fasa yang
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang
dapat diukur dengan Volt meter yang berguna untuk
indikator, rele dan alat synkronisasi.

Trafo tegangan magnetik


Prinsip kerjanya seperti trafo daya. Meskipun demikian
rancangannya berbeda didalam beberapa hal seperti :
kapasitasnya kecil (10 – 150 VA).
Faktor ratio dan sudut fasa trafo tegangan sisi primer dan
tegangan sekunder dirancang sedemian rupa supaya faktor
kesalahan menjadi kecil.
Salah satu ujung kumparan tegangan tinggi selalu
diketanahkan.
Trafo tegangan kutub tunggal yang dipasang pada jaringan
tiga fasa disamping belitan pengukuran, biasanya dilengkapi
lagi dengan belitan tambahan yang digunakan untuk
mendeteksi arus gangguan tanah. Belitan tambahan dari
ketiga trafo tegangan dihubungkan secara serie seperti pada
gambar : BERIKUT INI……
Vab

pada kondisi normal tidak muncul tegangan pada terminal


Vab, tetapi jika terjadi gangguan tanah pada salah satu
fasanya, maka tegangan yang tidak tergagnggu naik sebesar
√3 dari tegangan semula sehingga pada terminal Vab akan
dibangkitkan tegangan sebesar 3 Vn. Tegangan ini akan
memberi penguatan pada rele gangguan fasa ke tanah.
Tegangan pengenal belitan gangguan tanah baisanya dipilih
sedemikian rupa sehingga saat gangguan tanah Vab
mencapai harga yang sama dengan tegangan sekunder fasa-
fasa.
Trafo Tegangan Kapasitip
Karena alasan ekonomis maka tarfo tegangan menggunakan
pembagi tegangan dengan menggunakan kapasitor sebagai
pengganti trafo tegangan induktif. Pembagi tegangan kapasitif
dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
Oleh pembagi kapasitor, tegangan pada C2 atau tegangan primer
trafo penengah V1 diperoleh dalam orde puluhan kV, umumnya 5,
10, 15 dan 20 kV. Kemudian oleh trafo magnetik tegangan primer
diturunkan menjadi tegangan sekunder standar 100 atau 100√3
Volt. Jika terjadi tegangan lebih pada jaringan transmisi, tegangan
pada kapasitor C2 akan naik dan dapat menimbulkan kerusakan
pada kapasitor tersebut. Untuk mencegah kerusakan tersebut
dipasang sela pelindung (SP). Sela pelindung ini dihubung serie
dengan resistor R untuk membatasai arus saat sela pelindung
bekerja untuk mencecah efek feroresonansi
Vu

V1 SI HF V2
TRANSFORMATOR ARUS

Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang


besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan
tegangan tinggi. Jika arus hendak diukur mengalir pada
tegangan rendah dan besarnya dibawah 5 amper, maka
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung sedangkan
arus yang besar tadi harus dilakukan secara tidak langsung
dengan menggunakan trafo arus sebutan trafo pengukuran
arus yang besar.
I2 : 1 – 5 A.
inti
I1>>

Kumparan Alat
Primer. Ukur
Atau
Kumparan rele.
Sekunder.
TRANSFORMATOR BANTU (AUXILLIARY)
Transformator bantu adalah trafo yang digunakan untuk
membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk
tersebut. Jadi merupakan pasokan utama untuk alat - alat
bantu seperti motor-motor 3 fasa yang digunakan sebagai
motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor - motor
kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pasokan
sumber tenaga cadangan seperti sumber DC yang merupakan
sumber utama jika terjadi gangguan dan s ebagai pasokan
tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja
walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian
sendiri sebab selain fungsi utama sebagai pemasuk alat-alat
bantu dan sumber/penyimpan arus DC (batere) juga
digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi
pada ruang batere, sumber pengggerak mesin pendingin (Air
Conditioner) karena beberapa proteksi yang menggunakan
elektronika / digital diperlukan temperatur ruangan dengan
temperatur antara 20ºC - 28ºC.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR

Indikasi Keterangan

VTBO (Voltage transformer Indikasi ini menunjukan bahwa saklar tegangan


dari VT trip,dan kontak bantunya mengirim sinyal
breaker open)
ke panel kontrol VTBO (Voltage transformer
breaker open) dan bel berbunyi
MCB PT failure, Indikasi ini menunjukan bahwa saklar tegangan
dari VT trip,dan kontak bantunya mengirim sinyal
ke panel ontrol MCB VT failure,dan bel berbunyi
Keteraturan stranded terpasang.Rusaknya uliran stranded konduktor
akan menyebabkan korona & ketidakteraturan
konduktor/ kawat
distribusi arus listrik yang mengalir pada lokasi
terpasang. tersebut. Efek korona akan menyebabkan
timbulnya ionisasi udara sekitar yang
menghasilkan gas yang bersifat elektrolis.Deteksi
unjuk kerja kesiapan Bus-bar thd kondisi
keteraturan stranded konduktornya adalah dengan
pemeriksaan visual secara langsung dengan mata
telanjang atau dengan teropong.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR

Indikasi Keterangan

Ketahanan tegangan konduktorPada kondisi tertentu, polutan tersebut


akan menyebabkan flash over dipermukaan insulator
string set/post dari sisi konduktor phasa ke ground. Polutan ada
insulator pemegang yang bersifat isolator & konduktor/semi konduktor.
konduktor. Pada polutan yang bersifat isolator, terkadang secara
fisik terlihat nyata/kotor (misal polutan semen) akan
tetapi pada polutan jenis ini pengaruhnya terhadap
ketahanan tegangan insulator hanya signifikan pada
kondisi basah/hujan dan permukaan polutan
membentuk alur air/embun yang tidak
terputus.Deteksi unjuk kerja kesiapan Bas-bar
terhadap pengaruh polutan yang menempel pada
permukaan insulatornya adalah dengan pengamatan
visual & pendengaran. Pada kondisi malam/dini hari
jika sudah terjadi bunyi hizing yang keras akibat
korona dan sesekali sudah terjadi partial
discharge/loncatan bunga api secara bergantian
merata di seluruh permukaan keping/sirip insulator
terpasang, maka bus-bar secara teknis tidak laik lagi
untuk dioperasikan dan harus sesegera mungkin
dilaksanakan pembersihan permukaan insulatornya.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR
Indikasi Keterangan

Kesiapan peralatan bus-bar.Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-


bar terhadap kesiapan peralatan yang
yang tersambung
tersambung langsung denganya adalah
langsung dengan bus- sesuai dengan deteksi unjuk kerja masing-
bar. masing peralatan terpasang (PMS bus bay
Pht/trf, PMS/PMT/CT Bay Couple daan
CVT/PT).
Kesiapan peralatan yang bus-bar.Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-
bar terhadap kesiapan peralatan yang
tersambung langsung
tersambung langsung denganya adalah
dengan bus-bar. sesuai dengan deteksi unjuk kerja masing-
masing peralatan terpasang (PMS bus bay
Pht/trf, PMS/PMT/CT Bay Couple daan
CVT/PT).
Kekuatan sistem GIS.Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar
terhadap kondisi sistem isolasinya pada GIS
isolasi bus-bar GIS.
adalah dengan pembacaan tekanan Gas SF6
pada density monitor yang terpasang pada
masing masing kompartemen (dibandingkan
dengan acuan standart manual operasinya).
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR
Indikasi Keterangan

Kekuatan mekanik & peralatanpemuaian clamp & konduktor atau


clamp dengan terminal peralatan akibat
elektrik Clamp-clamp
pembebanan lebih sesaat/arus gangguan
konduktor & sesaat pada kondisi tertentu akan
peralatan menurunkan/ menghilangkan kekuatan
elektriknya yang selanjutnya akan
menyebabkan kegagalan kekuatan
mekaniknya (PG Clamp/T Clamp
sambungan bus-bar ke PMS melorot/lepas
dll)Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar
terhadap kondisi kekuatan elektrik clamp-
camp konduktor & peralatan adalah dengan
pemeriksaan visual secara langsung pada
malam hari (lampu penerangan switch yard
dipadamkan) atau berdasarkan hasil deteksi
dengan peralatan thermovision.
Sedangkaan kondisi kekuatan mekanik
clamp-clamp dapat diperiksa secara visual
pada siang hari dengan memakai teropong
atau mata telanjang.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR

Indikasi Keterangan

Kekuatan mekanik & bus-bar.Hilangnya kekuatan elektrik & mekanik


clamp grounding serandang bus-bar (akibat
elektrik clamp grounding
korosi, kawat terlepas dari sepatunya dll) akan
serandang bus-bar. sangat berbahaya terhadap keselamatan personil.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan elektrik & mekanik clamp
grounding serandang bus-bar adalah dengan
pemeriksaan visual secara langsung.
Kekuatan kawat tanah & Menurunnya kekuatan kawat tanah & clampnya
biasanya disebabkan oleh korosi. Kondisi tersebut
clamp pengikatnya.
sangat rawan putus baik akibat terpaan angin atau
pada saat kawat tersebut teraliri rambatan
gelombang/arus petir.Deteksi unjuk kerja kesiapan
Bus-bar terhadap kondisi kekuatan kawat tanah &
clamp pengikatnya adalah dengan pemeriksaan
visual secara langsung dengan mata telanjang
atau dengan teropong.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR
Indikasi Keterangan

Area Bus-bar terbebas Area bus-bar harus terbebas dari benda-benda


asing baik yang bersifat konduktor (layang-layang
dari benda-benda asing.
dengan benang terbuat kawat tembaga dll) atau
yang bersifat isolator (layang-layang dengan
benang nylon/plastik/katun, terpal plastik dll). Pada
kondisi normal kemungkinan benda asing yang
bersifat konduktor tidak membahayakan (hanya
menempel di ujung serandang post),Deteksi unjuk
kerja kesiapan Bas-bar terhadap terbebasnya dari
benda benda asing adalah dengan pengamatan
visual secara langsung dengan mata telanjang.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK

Pemisah (PMS)
a. Pemisah Peralatan
Berfungsi untuk
mengisolasikan peralatan
listrik dari peralatan yang
bertegangan
b. Memutus penghantar
dalam keadaan tanpa
beban / tegangan.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK

Pemisah (PMS)
c. Pemisah Tanah
Berfungsi untuk mengamankan
peralatan dari sisa tegangan yang
timbul sesudah jaringan transmisi
diputuskan atau induksi tegangan dari
jaringan transmisi, hal ini perlu untuk
keamanan dari oang yang bekerja
pada instalasi

d. Mengamankan petugas
pemeliharaan di penghantardari
bahaya imbas tegangan tinggi / imbas
tegangan sisa.
Pemisah Putar
Dimana terdapat 2(dua) buah kontak diam dan 2(dua) buah
kontak gerak yang dapat berputar pada sumbunya.

Dua kontak gerak

Mekanik penggerak

Tenaga penggerak PMS PMS


ini dapat dari motor maupun
pneumatik (tekanan udara )
dan dapat dioperasikan dari
panel kontrol.
Pemisah Luncur.
PMS ini gerakan kontaknya keatas-kebawah ( vertikal) atau
kesamping (mendatar)..Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV.
Pada PMT 20 KV type draw-out setelah posisi Off dan
dilepas/dikeluarkan dari Cubicle maka pisau kontaktor penghubung
dengan Busbar adalah berfungsi sebagai PMS.

Kontaktor berfungsi sebagai PMS

Tabung PMT

Untuk keperluan pemeliharaan, PMT ini


dapat dikeluarkan dari kubikel/sel 20 KV
dengan cara menarik keluar secara manual
(draw-out).
Selesai pemeliharaan, PMT dapat
dimasukkan kem-bali ( draw-in ) dan pada
posisi tertentu kontaktor (berfungsi PMS)
akan berhubungan langsung dengan
Busbar 20 KV. Namun harus dipastikan
terlebih dulu sebelumnya bahwa PMT
dalam posisi Off.
Pemisah Pantograph.
Lengan pantograph

PMS ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan
kontak gerak yang terletak pada ujung lengan pantograph.
Jenis ini banyak dioperasikan pada sistem tegangan 500 KV.
Tenaga penggerak PMS.
Jenis tenaga penggerak PMS dapat dibedakan :
Secara Manual
Mekanik penggerak secara manual

Pengoperasian PMS ini (mengeluarkan / memasukkan) secara


manual dengan memutar/menggerakkan lengan yang sudah
terpasang permanen.

Mekanik penggerak secara manual


Tenaga penggerak dengan motor
Motor penggerak ini terpasang pada box mekanik dimana box
harus dalam keadaan bersih.
Secara periodik dilakukan pemeliharaan kebersihan pada
terminal kabel wiring, kontaktor-kontaktor dan dilakukan pelu-
masan pada poros/roda gigi.
Pintu box harus tertutup rapat agar semut atau binatang kecil
lainnya tidak bisa masuk kedalamnya.
Motor penggerak mekanik
PEMUTUS TENAGA

Pemutus tenaga adalah alat yang terpasang di Gardu Induk


yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutus arus
beban atau arus gangguan.
Pada waktu menghubungkan atau memutus beban akan terjadi
tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur
api.

Jenis media pemadam busur api pada pemutus tenaga yaitu :


Gas, vaccum,minyak dan udara.

PMT jenis gas ,menggunakan gas SF6 (hexafluoride)


Sifat-sifat gas SF6: tidak berbau,tidak berwarna,tidak beracun
Sifat gas SF6 sebagai bahan pemadam busur : cepat kembali sebagai
dielektrik,Tidak terjadi karbon selama terjadi busur,tidak mudah
terbakar thermal conductivitnya yang baik, tidak menimbulkan bunyi
berisik.
Pada temperatur diatas 150 ° C gas SF6 mempunyai sifat tidak
merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya
digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi.

Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik


yang tinggi ( 2,35 kali udara ) dan kekuatan dielektrik ini bertambah
dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu
mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat pd pemutusan
arus baik hubung singkat / pelepasan beban.
Pada masa lalu PMT dengan media pemutus menggunakan SF6 ada
2 tipe, yaitu :

Tipe tekanan ganda ( Double Pressure Type ), dimana pada saat ini
sudah tidak diproduksi lagi.

Tipe tekanan tunggal ( single pressure type ).


Pada PMT tipe tekanan tunggal, PMT diisi dengan gas SF 6 dengan
tekanan kira-kira 5 kg/ cm2. Selama pemisahan kontak-kontak, gas
SF6 ditekan kedalam suatu tabung/cylinder yang menempel pada
kontak bergerak. Pada waktu pemutusan gas SF6 ditekan melalui
nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api.
Satu Katup PMT 245 kV dengan
Gas SF6
Keterangan :
1. Mekanisme penggerak ( operating
mechanism ).
2. Pemutus ( Interupter )
3. Isolator penyangga dari porselen rongga
(hollow support insulator porcelen ).
4. Batang penggerak berisolasi glass Fibre
(Fibre Glass Insulating Operating Rod ).
5. Penyambung diantara no. 4 dan no. 12
( Linkages Between 4 and 12 ).
6. Terminal - terminal.
7. Saringan ( filters ).
8. Silinder bergerak ( movable cylinder ).
9. Torak tetap ( fixed piston ).
10. Kontak tetap ( Fixed contact ).
PMT dengan Media pemutus menggunakan
udara :

PMT ini menggunakan udara sebagai pemutus busur api dengan


menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut PMT
Udara Hembus ( Air Blast Circuit Breaker ) Pada PMT udara
hembus ( juga disebut compressed air circuit breaker ), udara
tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada
kontak pemisah ionisasi media antara kontak dipadamkan oleh
hembusan udara. Setelah pemadaman busur api dengan udara
tekanan tinggi, udara ini juga berfungsi mencegah restriking
voltage ( tegangan pukul ). Kontak PMT ditempatkan didalam
isolator, dan juga katup hembusan udara.
PMT dengan Hampa Udara ( Vacuum Circuit
Breaker ):
Kontak-kontak pemutus dari PMT ini terdiri dari kontak tetap dan kontak
bergerak yang ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa
udara ini mempunyai kekuatan dielektrik ( dielektrik strength ) yang tinggi
dan sebagai media pemadam busur api yang baik.
PMT jenis vacuum kebanyakan digunakan untuk tegangan menengah dan
hingga saat ini masih dalam pengembangan sampai tegangan 36 kV.
Jarak (gap) antara kedua katoda adalah 1 cm untuk 15 kV dan bertambah
0,2 cm setiap kenaikan tegangan 3 kV. Untuk pemutus vacuum tegangan
tinggi, digunakan PMT jenis ini dengan dihubungkan secara serie.
kV

30

0
t.[=sec ]
1 3
Arus bocor yang diijinkan ( HITACHI ) adalah = ≤ 1 mili Ampere.
PMT dengan Media pemutus menggunakan
Minyak:

Pemutus tenaga (circuit breaker) jenis minyak adalah suatu pemutus


tenaga atau pemutus arus menggunakan minyak sebagai pemadam
busur api listrik yang timbul pada waktu memutus arus listrik. Jenis
pemutus minyak dapat dibedakan menurut banyak dan sedikit minyak
yang digunakan pada ruang pemutusan yaitu : pemutus menggunakan
banyak minyak (bulk oil) dan menggunakan sedikit minyak (small oil).

PMT dengan Banyak Menggunakan PMT Banyak Menggunakan Minyak Dengan


Minyak (Plain Break Bulk Oil Circuit Pengatur Busur Api (Bulk Oil Circuit
Breaker) Breaker With Arc Control Device)
PMT dengan Sedikit Minyak ( Low Oil Content Circuit
Breaker ):

PMT dengan sedikit minyak ini, minyak hanya dipergunakan sebagai


perendam loncatan bunga api, sedangkan sebagai bahan isolasi dari bagian-
bagian yang bertegangan digunakan porselen atau material isolasi dari jenis
organik.
Keterangan :
1. Kontak tetap
2. Kontak bergerak
3. Ruangan pemutus aliran
4. Ruangan penyangga
5. Ruangan atas ( puncak )
6. Alat pemadam busur api
7. Kontak tetap
8. Penutup dari kertas bakelit
9. Batang penggerak
10. Katup pelalu
11. Terminal
12. Katup pembantu
13. Lobang gas
Fungsi Minyak Isolasi :

Ketika kontak yang menyalurkan arus terpisah didalam


kompartemen yang berisi minyak, panas menyebabkan
penguraian minyak. Gas-gas yang terbentuk karena penguraian
(decomposition), menyebabkan tahanan bertambah. Tekanan
yang dibangkitkan oleh gas ,dipengaruhi oleh desain pengendali
busur api (Arc control device), kecepatan kontak bergerak dan
energi oleh busur api tersebut. Gas yang mengalir pada daerah
kontak akan didinginkan dan dipecah. Kontak akan diisi minyak
yang dingin pada waktu arus melalui titik nol.

Pengendali busur api didasarkan pada prinsip axial flow / cross


flow. Axial flow untuk arus sampai 15 KA dan cross flow > 25
KA.
Jenis Penggerak Pemutus Tenaga
MEKANIK JENIS SPRING
Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas ( spring)
terdiri dari 2 macam :
a. Pegas pilin ( helical spring )
b. Pegas gulung ( scroll spring )
MEKANIK JENIS HIDROLIK :
Penggerak mekanik PMT hydraulic adalah
rangkaian gabungan dari beberapa komponen
mekanik,elektrik dan hydraulic oil yang
dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai penggerak untuk membuka
dan menutup PMT.
Sebagai gambaran dasar dapat dilihat pada
gambar A dan gambar B.
Penggerak mekanik hydraulic
Prinsip kerja penggerak mekanik hydraulic PMT
FX 12 dan FX 22 buatan GEC ALSTHOM
adalah sebagai berikut : Energi yang
dihasilkan dengan bantuan media minyak
hydraulic bertekanan dan berstabilitas tinggi.

Keterangan :
1. Akumulator
2. Piston
3. RAM
4. Tic road
5. Moving kontak
Penggerak Mekanik PMT Hidraulic
Bagian utama ( power part )
Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah RAM ,
Akumulator , Valve utama dan lain –lain, yang terpasang
dibagian bawah iterupting chamber pada masing – masing fasa.

Keterangan :
8. : RAM
12. : Expansion Receiver
16. : Main valve
17.: Storage accumulator
Bagian pemicu (pilot part )

Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah closing


elektrovalve , triping elektrovalva , intermediate valve dan lain – lain ,
yang terpasang dibagian bawah iterupting chamber tiap fasa pada PMT
single pole dan PMT Three pole terpasang pada fasa tengah ( S ).

Keterangan :
10 : Closing eletrovalve
13 : Intermediate valve
19 : Triping electro valve
E : Closing electro magnet
D : Triping electromagnet
Bagian pendukung ( aux part )
Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah pompa , indicator
RAM . pressure switch , main oil reccive ( tangki utama ) dan lain –lain ,
yang terpasang pada box control tiap – tiap fasa untuk PMT single pole
dan untuk Three pole terpasang pada fasa tengah ( S).

Keterangan :
17 : Storage accumulator
18 : Indicator RAM
20 : Motor pompa
21 : Emergency Hand lever
22 : Oil receiver
25 : Non return valve
26 : Safety valve
27 : Distribution Blok
28 : Plug
29 : Presure Switch

Bagian pendukung ( aux part )


Ketiga bagian seperti tersebut pada butir 1 s/d 3 diatas , saling berkaitan satu sama
lainya dan saling mendukung. Jika salah satu komponen / bagian tertentu mengalami
kerusakan , maka system hydraulic secara keseluruhan tidak dapat berfungsi baik.
Skematik Diagram Hydraulic Dan Electrical
Skematik diagram system hydraulic dan elektrik berikut , merupakan
schematic sederhana untuk memudahkan pemahaman cara kerja system
hydraulic dan keterkaitannya dengan system elektrik.

Cara Kerja :
Pada kondisi PMT membuka /
keluar , sisitem hidrolik tekanan
tinggi tetap pada posisi seperti
pada gambar piping diagram .,
dimana minyak hidrolik tekanan
rendah ( warna biru ) bertekanan
sama dengan tekanan
Atmosfir.dan (warna merah)
bertekanan tinggi hingga 360 bar.
Penutupan PMT
Pada saat diberikan perintah close/penutupan, Elektromagnet ( E )
bekerja dan closing pilot valve (10) membuka. Hal tersebut
mengakibatkan minyak hidrolik bertekanan tinggi masuk dan
mengalir melalui pipa saluran (1),(2) dan (7)
Minyak hidrolik pada pipa saluran (1) mendorong piston (3) dan
menutup saluran minyak pada pipa (11) menuju tangki (12). Disisi
lain membuka valve (13). Kemudian minyak hidrolik tekanan tinggi
masuk ke pipa saluran (4).
Minyak hidrolik pada pipa saluran (4) mendorong piston (5) dan
menutup saluran minyak pada pipa (14) menuju tangki (15). Disisi
lain , membuka valve (16) dan mengakibatkan minyak hidrolik
tekanan tingggi mengalir dari tangki akumulator (17) melalui pipa
(6) dan mendorong piston (8),akibatnya stang piston bergerak ke
atas dan PMT masuk.
Setelah PMT masuk sempurna , closing valve (10) menutup. Valve
(13) dan (16) tetap berada pada posisi membuka sehingga minyak
hidrolik tekanan tinggi pada pipa (1),(2) dan (7) mempertahankan
posisi piston (3) dan piston (8).
Selama PMT dalam kondisi masuk , posisi auc kontak (I) , pada
posisi sebaliknya , Sehingga closing Elektromegnet (E) tidak kerja
dan sementara opening electromagnet (D) siap kerja.
Pembukaan PMT
Pada saat diberikan perintah open (pembukaan) ,
Elektromagnet (D) kerja dan opening pilot valve (19)
membuka, lalu minyak hidrolik yang berada pada pipa saluran
(1) , (2) dan (7) mengalir menuju tangki (12) ,akibatnya piston
(3) kembali pada posisi awal ,sehingga minyak pada pipa
saluran (4) mengalir minyak menuju tangki (12).
Valve (13) menutup dan piston (15) kembali pada posisi awal ,
mengakibatkan Valve utama (16) menutup dan minyak hirolik
tekanan tinggi mengalir menuju tangki (15) melalui pipa
saluran (14).
Minyak hidrolik pada ruang (F1) berubah menjadi bertekanan
rendah, piston (8) bergerak kebawah dan PMT membuka.
Setelah PMT membuka , Triping pilot valve (19) menutup .Valve
(13) dan (16) tetap pada posisi menutup. Selama PMT dalam
kondisi keluar , posisi aux kontak (I) berada pada posisi seperti
pada gambar sehingga opening elektomagnet (D) tidak kerja
dan sementara closing elektomagnet (E) siap kerja.
MEKANIK JENIS PNEUMATIK
Pada umumnya tujuan
pemeliharaan peralatan adalah
untuk mempertahankan kondisi
optimal dari peralatan tersebut,
sehingga pada gilirannya dapat
mempertahankan keandalan dan
nilai ekonomis dari peralatan
tersebut.
Bila membicarakan system
pnuematic pada PMT, maka harus
juga dibahas mulai dari
kompressor unitnya sampai
kepada bagian yang
menggerakkan rod untuk fixed
dan moving contact-nya.
MEKANIK JENIS AIR BLAST
PMT dengan system udara hembus atau disebut juga dengan Air Blast
Circuit Breaker, dalam operasinya PMT jenis ini memerlukan udara tekanan
tinggi dengan system tekanan 180 bar, 150 bar dan 30 bar , fungsi dari
udara tekan tersebut adalah sebagai media pemadam busur api pada saat
pemutusan arus dan juga sebagai penyedia energi untuk mekanik penggerak
PMT.
RESERVOIR

KOMPRESOR

SISTEM 180 BAR

MK MK MK MK

SISTEM 150 BAR


Indikasi Keterangan
SF 6 low Indikasi ini menunjukan tekanan gas SF6 pada PMT
presure alarm berkurang ,sehingga kontak desity meter akan menutup dan
mengirim sinyal ke panel kontrol SF 6 low presure alarm
dan bel berbunyi

SF 6 low Indikasi ini menunjukan tekanan gas SF6 pada PMT


presure berkurang ,sehingga kontak desity meter akan menutup dan
triping mengirim sinyal trip PMT primer atau sekunder dan
mengirim sinyal ke panel kontrol SF 6 low presure triping
dan bel berbunyi .

Circuit Indikasi menujukan bahwa ada ketidakserempakan fasa –


breaker poles fasa menutup, sehingga rele discrepancy bekerja mengirim
discrepancy sinyal trip ke PMT dan mengirim sinyal ke panel kontrol .
Circuit breaker poles discrepancy dan bel berbunyi.

Indikasi menunjukan rele breaker failure bekerja,kontak rele


Breaker breaker menutup memberi sinyal trip pada PMT dan PMT
failure yang lain yang satu rel(bus) dan mengirim sinyal ke panel
operated kontrol Breaker failure operated dan bel/ klakson berbunyi.
SF6 low Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau kerapatan gas
pressure didalam tabung PMT berkurang,karena bocor atau suhunya
alarem turun drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol SF6 low
pressure alarm bel berbunyi

Auto reclose Indikasi menunjukan rele recloser bekerja ,kontak rele


mengirim sinyal ke panel kontrol dengan indikasi Auto
in progress

CB hydraulik Indikasi menunjukan motor pompa hidraulik untuk pengisi


pump failure tekanan hidraulik tidak bekerja, kontak rele /aux .rele
mengirim sinyal ke panel kontrol mengiri CB hydraulik
pump failure dan bel berbunyi.

CB pressure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau kerapatan gas


SF6 failure didalam tabung PMT berkurang,karena bocor atau suhunya
step 1 turun drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol CB pressure
SF6 failure step 1 bel berbunyi
CB pressure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau kerapatan gas
SF6 failure didalam tabung PMT berkurang,karena bocor atau
step 2 suhunya turun drastis ,maka kontak menometer atau
density menutup dan mengirim sinyal blok ke PMT dan
mengirim sinyal ke panel kontrol CB pressure SF6 failure
step 2 bel berbunyi.
CB trip Indikasi menunjukan PMT trip ,dan kontak bantu PMT
mengirim sinyal ke panel kontrol CB trip dan bel berbunyi
SISTEM CATU DAYA
Panel AC / DC adalah suatu peralatan listrik berupa lemari pembagi
dimana didalamnya terpasang MCB-MCB, NFB atau fuse-fuse sebagai
pembagi beban dan seklaligus sebagai pengaman dari Instalasi yang
terpasang pada suatu Gardu Induk . Beban dari masing-masing lokasi
berbeda-beda baik jarak, jenis beban maupun kapsitasnya, sehingga
perlu pengaman yang selektip sehingga gangguan di salah satu lokasi
tidak mengganggu instalasi lain.
“TELAH DIBAHAS PADA MATERI KULIAH PS “
Kapasitor Shunt
Sebagai unit, ada kapasitor 1 phasa dan kapasitor 3 phasa. Pada
saluran distribusi dipakai kapasitor 3 phasa, sedangkan pada sistem
tegangan tinggi dan kapasitasnya besar dipakai kapasitor 1 phasa
yang dihubungkan secara bintang.
Ganbar 3 menunjukkan suatu susunan kapasitor yang terdiri dari
kapasitor itu sendiri , reaktor seri yang berfungsi untuk menjaga
agar susunan kapasitor tetap induktif. Dan komponen pelepas yang
berfungsi menghilangkan muatan listrik pada susunan kapasitor saat
kapasitor dilepas untuk maksut pemeliharaan.

DC SC 1S DC
CB C

SR
Parameter unjuk kerja kapasitor.

MVAR Meter berfungsi untuk mengukur daya reaktif.

KV Meter berfungsi untuk mengukur tegangan


kapasitor.

Ampere Meter berfungsi untuk mengukur arus kapasitor

Indikator indikasi ini akan muncul apabila unbalance


Unbalance rele rele bekerja yang disebabkan terjadinya
kerusakan salah satu unit kapasitor.
Reaktor
Ada dua macam reactor, Reaktor shunt dipasang untuk kompensator transmisi
dan Reaktor netral untuk kompensator transformator, dibandingkan dengan
tarnsformator getaran dan suara dengungnya lebih besar oleh karena itu pada
umumnya kepadatan flux inti besinya dibuat rendah , dengan tidak
mengabaikan segi ekonomisnya. Selain itu dipakai tangki tahan suara yang
berdinding rangkap, Untuk pendinginan pada umumnya dipakai dengan minyak
yang dipaksa dan udara yang ditiup.

MVAR Meter :
Berfungsi untuk mengukur daya reaktif.

Buchholz relay:
Berfungsi untuk mengamankan reactor timbulnya gas didalam minyak
isolasi, sebagai pengaman reaktor relay ini dilengkapi dua tingkat
monitor yaitu tingkat pertama warning dan tingkat kedua
mentripkan PMT.

Magnetik Oil Level:


Berfungsi untuk memonitor ketinggian minyak, pada minimum atau
maksimum oil level akan muncul tanda peringatan ( warning ).
Presure Relief Device.
Berfungsi mengamankan tangki reactor apabila terjadi tekanan
lebih didalam tangki, alat ini akan mentripkan pemutus tenaga
pada tekanan 0.7 bar.

Oil temperature indicator


Berfungsi mengukur suhu minyak rector , pada suhu 95 ºC
warning dan pada suhu 130 ºC mentripkan pemutus tenaga.

Winding temperature indicator


Berfungsi mengukur suhu lilitan , pada suhi 115 ºC warning dan
pada suhu 130 ºC mentripkan pemutus tenaga.

Gas collecting divice


Berfungsimengetahui apabila terjadi produksi gas didalam
minyak isolasi.

Silicagel breather for conservator


apabila silicagel sudah berubah berwarna merah muda maka
sudah berubah berwarna merah muda maka sudah tidak dapat
lagi menyerap kelembaban dan silicagel harus diganti
PERALATAN SCADA DAN TELEKOMUNIKASI
Sejarah Sistem Power Line Carrier (PLC)
Sistem Power Line Carrier (PLC) mulai ditetapkan di Amerika Serikat sejak
tahun 1920-an dan pada tahun 1919 pertama kali didemonstrasikan
penggunaannya oleh General Electric Co. Pertama kali PLC digunakan
hanya untuk komunikasi suara saja dan baru pada tahun 1930
digunakan pula untuk mengatur relay-relay proteksi. Setelah empat
puluh lima tahun masa pengoperasiannya, PLC dapat digunakan untuk
penyediaan kanal-kanal transmisi data.
Di Indonesia sistim PLC mulai dioperasikan di Jawa Timur, selanjutnya di
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Sejak
tahun 1975 sistem PLC di Indonesia mulai dikembangkan
penggunaannya untuk pengoperasian rele-rele proteksi dan tahun 1980-
an mulai digunakan untuk transmisi data yang dihubungkan perangkat
komputer.

Prinsip Dasar PLC


Sistem PLC yang digunakan oleh suatu perusahaan listrik menggunakan
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Ekstra Tinggi
(SUTET) sebagai media transmisinya. Dalam PLC, sinyal yang dikirimkan
atau disalurkan adalah komunikasi suara dan komunikasi data serta tele
proteksi. Sistem PLC menggunakan frekuensi 50 KHz sampai dengan
500 KHz.
Peralatan Kopling
Untuk memungkinkan konduktor saluran tegangan tinggi digunakan sebagai media
perambatan sinyal informasi, maka dibutuhkan suatu peralatan kopling yang
berfungsi:

Melalukan suatu bidang frekuensi pembawa dari terminal PLC kesaluran tegangan
tinggi dan sebaliknya, dengan mengusahakan rugi-rugi redaman sinyal serendah
mungkin.
Melindungi peralatan komunikasi dari tegangan yang yang berlebihan.
Memberikan impedansi tinggi terhadap frekuensi pembawa yang berfrekuensi tinggi
agar tidak dipengaruhi oleh peralatan yang terdapat pada gardu induk
Kapasitor Kopling
Kapasitor kopling tegangan tinggi adalah sebagai alat penghubung antara
peralatan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan konduktor kawat
fasa yang bertegangan tinggi, serta untuk keperluan pengukuran yang
bertegangan rendah.
Secara fisik alat ini terdiri atas susunan beberapa elemen kapasitor mika/kertas
yang dihubungkan secara seri serta dicelupkan/direndam kedalam minyak.
Sebagai tempat kedudukan elemen dan minyak tadi, dibuat dari bahan
dielektrik porcelin yang berbentuk silinder dan bagian porcelin tadi dibuat
semacam sayap-sayap yang tersusun untuk mencegah mengalirnya secara
langsung curah hujan dari sisi tegangan tinggi kesisi tegangan rendah atau ke
tanah yang bias mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.

Penampang dari kapasitor kopling yang mendekati bentuk fisiknya dengan


susunan kapasitor didalamnya dihubungkan dengan peralatan potensial
transformer. Kapasitor jenis ini dikenal dengan sebutan Capasitor Voltage
Transformer (CVT) yang digunakan untuk keperluan pengukuran tegangan yang
dihubungkan dengan voltmeter di panel control.
Besarnya tegangan output yang dihasilkan dari lilitan sekunder trafo adalah
220 V yang merupakan konversi dari besaran tegangan tingginya. Untuk
keperluan PLC hanya kondensatornya saja yang diperlukan sedangkan
peralatan potensial transformer untuk keperluan tenaga listrik.
Wave Trap
Tugas utama dari alat ini adalah kebalikan dari kapasitor kopling yaitu untuk
meredam sedemikian rupa sehingga frekuensi tinggi yang membawa informasi
tidak disalurkan atau mengalir ke peralatan gardu induk.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut maka impedansi wave trap harus
dapat melewatkan frekuensi rendah 50-60 Hz yang membawa arus listrik dan
harus mempunyai sifat berimpedansi tinggi terhadap frekuensi tinggi yang
membawa sinyal informasi.
Prinsip Kerja Dasar Wave Trap
Prinsip kerja dasar yang digunakan adalah suatu rangkaian L–C paralel, yang
terdiri dari tiga macam komponen seperti terlihat pada gambar berikut:

Dari rangkaian di atas akan dapat suatu bentuk kurva


impedansi terhadap fungsi frekuensi. Untuk
menentukan frekuensi resonansi agar dapat meredam
frekuensi dari terminal PLC yang sudah tertentu, maka
Kumparan Utama dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

1
F0 = 2ØLC

Arrester dimana: F0 = Frekuensi kerja PLC


L = Induktansi (Henry)
C = Capasitansi (Farad)
Untuk membentuk frekuensi resonansi tersebut, maka
suatu nilai dari kapasitor penala dapat diketahui
berdasarkan rumus di atas. Jadi dalam hal ini yang
Kapasitor Penala dilakukan penyetelan hanya kapasitornya saja,
sedangkan kumparannya mempunyai harga tetap.
Nilai induktansi tergantung dari kebutuhan lebar bidang frekuensi yang
akan diredam. Nilai induktansi yang banyak dipakai adalah 0,2 mH, 0,3
mH, 0,4 mH, 0,5 mH, dan 1 mH. Tegangan tembus dari kapasitor penala
biasanya cukup tinggi yaitu antara 7.000 V dan 20.000 V, sedangkan
kapasitor penala terdiri dari elemen yang berbeda-beda nilainya : 1,2 nF,
3,5 nF, 7 nF, 10 nF, 16 nF dan 24 nF. Dari keenam nilai elemen ini
dapat membuat bermacam-macam kapasitas sesuai yang dikehendaki
dengan cara merangkainya secara seri atau paralel.
Sebagai pengaman kapasitor penala dan kumparan dari pengaruh adanya
petir dan gangguan hubung singkat ke tanah pada saluran, maka
dipasang arrester yang dihubungkan secara paralel. Fakto-faktor lain
yang harus diperhitungkan adalah nilai impedansi dan resistansi wave
trap harus lebih besar dari impedansi saluran yaitu antara 300 sampai
dengan 600 ohm agar tidak terjadi rugi–rugi sinyal pada saluran.
1. Main coil 6. Bird barries
2. Tuning device 7. Terminal
3. Protective device 8. Lifting eye
4. Corona caps 9. Pedestal
5. Corona rings
Line Matching Unit (LMU)
Pada dasarnya penggunaan line matching unit adalah untuk menghubungkan kapasitor kopling yang
berimpedansi 300-600 Ohm dengan terminal PLC yang berimpedansi 75 Ohm.
Fungsi line matching unit yaitu:
Menyesuaikan karateristik impedansi saluran dengan impedansi coaxial yang menuju terminal PLC.
Mengatur agar reaktansi kapasitif dari kapasitor kopling memberikan beban resistif bagi alat pemancar
sinyal pembawa tersebut.
Untuk dapat melaksanakan fungsi di atas, peralatan line matching unit dilengkapi dengan komponen
sebagai berikut: - Transformator penyeimbang. - Kondensator.
- Kumparan. - Hybrid.
- Peralatan pengaman.
Sebagai salah satu contoh, berikut ini gambar yang memperlihatkan type LMU
Transformator T berfungsi sebagai transformator penyeimbang impedansi saluran
tegangan tinggi (Zo) dan kabel coaxial.
Kumparan induktansi L dan kapasitor frekuensi tinggi Cs adalah untuk memberikan
beban resistif terhadap gelombang pembawa. Besarnya induktansi L dapat diatur
sedemikian rupa sehingga reaktansi induktif dari L (XL) akan saling meniadakan dengan
reaktansi kapasitif yang diberikan oleh kapasitor kopling (Xc).
Kapasitor Cs berfungsi pula meredam frekuensi 50 Hz dari kopling agar tidak mengalir
melalui kumparan L.

Line Matching Unit


APLIKASI PLC
Penerapan sistim PLC digunakan sebagai media dari:
Komunikasi suara (telepon).
Teleproteksi.
Tele informasi data.

Pengiriman Sinyal Suara


Komunikasi Suara
Sistem Pengiriman Sinyal
Apabila handset pesawat telepon diangkat, maka akan terdengar tone sebagai tanda
bahwa pemakai telepon siapuntuk melaksanakan penekanan nomor ke gardu induk yang
dituju, dimana pengaturannya diatur oleh PABX (Private Automatic Branch Exchange).
Keluar dari PABX diteruskan ke SSB PLC yang berfungsi sebagai medianya yang
selanjutnya ke terminal lawan setelah melalui LMU dan SUTT.

Sistem Penerimaan Sinyal

Penarimaan Sinyal Suara


REMOTE TERMINAL UNIT ( RTU )
TIPE EPC 3200.

Pada keadaan hidup / ON tipe RTU ini diindikasikan dengan bunyi suara
berdercik ( seperti suara Jangkkrik ).
Pada keadaan berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC ( Region
Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED Indikator
TX dan RX menyala secara bergantian.
Pada keadaan TIDAK berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC
( Regional Control Center / Java Control Center ) Modem MD 50, LED
Indikator TIDAK menyala secara bergantian. ( biasanya hanya LED RX saja
yang menyala.
Bila RTU tidak menerima sinyal RX dari media komunikasi ( PLC / FO ) maka
pada modem MD 50, LED Indikator warna merah akan menyala. ( LED warna
kuning mengindikasikan bahwa MD 50 pada kondisi normal )
Bila pada RTU tidak ada satu indicator pun yang menyala, maka
dapat dipastikan pasokan daya dari DCDB atau dari MCB pada
kubikel RTU, jatuh / putus.
TIPE S-900.

Pada keadaan berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC (


Regional Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED
Indikator TX dan RX menyala secara bergantian. ( Modem pada tipe S900
terletak pada bagian paling atas RTU ).
Pada keadaan TIDAK berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC
( Regional Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50,
LED Indikator TIDAK menyala secara bergantian. ( biasanya hanya LED
RX saja yang menyala.
Bila RTU tidak menerima sinyal RX dari media komunikasi ( PLC / FO )
maka pada modem MD 50, LED Indikator warna merak akan menyala.
LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN SESUAI
PERINTAH DAN DAPAT DILAKUKAN OLEH
OPERATOR GI / GITET ADALAH :

Check Power Supply 48 Vdc pada terminal DC.


Check tahanan isolasi
Reset RTU secara program dengan cara : Pada Card tipe MP 49 (
terletak pada paling kiri atas ), posisi micro switch berwarna BIRU
dikeataskan dan dikebawahkan kembali.
Check tegangan Output pada Card AI 01 dan Card AI 02 yang terletak
pada sebelah kanan setiap rak RTU. Pada Card-card ini masing-
masing terdapat 2 ( dua ) LED indicator yang dalam keadaan normal
keduanya akan menyala.
Reset RTU secara manual dengan cara : melakukan switch off atau
mematikan dan menghidupkan kembali melalui MCB yang terdapat di
kubikel RTU atau pada MCB pada DCDB yang memasok RTU.
NO KONDISI INDIKASI LANGKAH YANG DAPAT DILAKUKAN

TIPE EPC 3200


1 RTU keadaan hidup/ON ada bunyi suara berdecik (seperti bunyi suara jangkrik)

2 RTU berkomunikasi dengan Pada Modem MD 50, LED Indikator TX, RX menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian.

3 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED indikator TX, RX TIDAK menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian (biasanya hanya LED RX saja yg menyala)

4 RTU tidak menerima sinyal RX Pada Modem MD 50, LED indikator warna merah akan menyala. Chek tegangan Output pd Card AI 01
dari Media Komunikasi (PLC/FO) (LED warna kuning mengindikasikan bahwa MD 50 dalam dan Card AI 02 yg terletak pada se
kondisi normal ) belah kanan setiap rak RTU.
Pada Card-card ini masing2 trdpt
2 (dua) LED indikator yg dalam keadaan
normal keduanya akan menyala

5 RTU tidak ada satu indikator Pasokan daya dari DCDB aatau dari MCB pada kubikel RTU Reset RTU secara manual dengan cara:
pun yang menyala jatuh/ putus melakukan switch off atau mematikan
dan menghidupkan kembali melalui MCB
yg terdpt di kubikel RTU atau pada MCB
pada DCDB yang memasok RTU

TIPE S 900

1 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED Indikator TX, RX menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian.

2 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED indikator TX, RX TIDAK menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian (biasanya hanya LED RX saja yg menyala)

3 RTU tidak menerima sinyal RX Pada Modem MD 50, LED indikator warna merah akan menyala. Reset RTU dengan menekan tombol
dari Media Komunikasi (PLC/FO) Reset (jangan sampai keliru menekan
tombol Abort

4 RTU tidak ada satu indikator Pasokan daya dari DCDB aatau dari MCB pada kubikel RTU Reset RTU secara manual dengan cara
pun yang menyala jatuh/ putus mematikan dan menghidupkan kembali
Card CPU (Card PCU letaknya
bersebelahan dengan Card CPU)
ISOLATOR

Pada umumnya terbuat dari porselen atau kaca dan berfungsi sebagai
isolasi tegangan listrik antara kawat penghantar dengan tiang.
Macam-macam isolator yang dipergunakan pada Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) adalah sebagai berikut :
Isolator Piring
Dipergunakan untuk isolator penegang dan isolator gantung, dimana
jumlah piringan isolator disesuaikan dengan tegangan sistem pada
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) tersebut (lihat gambar 6 dan
7).
Isolator tonggak saluran vertikal (lihat gambar 8)
Isolator tonggak saluran horisontal (lihat gambar 9)

Isolator string / Tension/ Suspension.


Isolator Tonggak Saluran Vertikal Isolator Tonggak Saluran Horisontal
SISTEM CATU DAYA
Panel AC / DC adalah suatu peralatan listrik berupa lemari
pembagi dimana didalamnya terpasang MCB-MCB, NFB atau
fuse-fuse sebagai pembagi beban dan seklaligus sebagai
pengaman dari Instalasi yang terpasang pada suatu Gardu
Induk . Beban dari masing-masing lokasi berbeda-beda baik
jarak, jenis beban maupun kapsitasnya, sehingga perlu
pengaman yang selektip sehingga gangguan di salah satu lokasi
tidak mengganggu instalasi lain.

Telah dibahas pada mata kuliah SISTIM PEMEKAIAN SENDIRI

k
M
o
o
p
t
r
o
e
r
s
l
o
B i
r
a s
y t
P r
H i
T k
1 B
a
y
T
RELE PROTEKSI DAN ANNUNSIATOR
UMUM
Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu
peralatan listrik dari akibat gangguan, atau dengan kata lain yaitu untuk:
Menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan.
Membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin.
Memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang
tinggi.
SIMBOL DAN KODE RELE PROTEKSI

NO NAMA RELE SIMBOL KODE


1 RELE jarak ( Distance relay ) Z< 21
2 RELE tegangan kurang ( Under voltage relay ) U <27
3 RELE suhu ( Thermis relay ) 49
4 Over current RELE instantaneous I> 50
5 RELE arus lebih dengan waktu tunda( Time I> 51
over current relay )
6 RELE tegangan lebih( Over voltage relay ) U> 59
7 RELE waktu tunda ( Time auxillirary relay ) 62
8 RELE tekanan gas ( Gas pressure relay )P63 P 63
9 RELE hubung tanah ( Ground fault relay )64 64
10 RELE arus lebih berarah ( Directional over current - 67
relay )
11 RELE penutup balik( Reclosing relay ) RECLOS 79
12 RELE frekwensi ( freqwency relay ) f 81
13 RELE differensial ( Diffrential relay )  I 87
13 RELE bucholtz ( Bucholtz relay )96 96
Proteksi Penyaluran Tenaga Listrik
Peralatan listrik yang perlu diamanakan ( diproteksi ) antara lain sebagai berikut :
Bay Trafo tenaga.

P51N

NP51 single line diagram bay trafo lengkap


G dengan system proteksi
96T
26 87T
63

S51-1 S51-2

PU

64V
Bay Pengahntar dan koppel.

44S 51
single line diagram bay pengahantar
dan bay Koppel lengkap dengan
system proteksi
RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut :
RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah
pengaman transformator.

rele Arus Lebih dan hubung tanah


(OCR/GFR)
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban
lebih. RELE ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan bagi bagian
instalasi lainnya.

+
CT

OCR
Tripping coil

PMT IND AUX


beban
RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman
transformator.

Diagram rele differensial Rele differensial, REF dan SBEF


RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didalam
daerah pengaman transformator khususnya untuk gangguan didekat titik netral
yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differensial.

x
RELE ARUS LEBIH BERARAH
Directional over current Relai atau yang lebih dikenal dengan Relai arus lebih yang
mempunyai arah tertentu merupakan Relai Pengaman yang bekerja karena adanya
besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan.
Relai ini terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada
pengaman Transformator tenaga dan berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik
akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ketanah.
. Bus 20 KV

Trippi PT
ng
Coil

-
ZC +
T
67 G

Diagram Situasi
Pemasangan Relai 67 G
Rele arus lebih berarah.
RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah,
didalam dan diluar daerah pengaman transformator.
Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising signal.
Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian trafo arus
penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh dari tegangan
residual.
Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian sekunder open delta trafo
tegangan seperti pada Gambar
VRES = VAG + VBG + VCG = 3Vo
A

VRES

RELE GANGGUAN TANAH


Rangkaian open delta trafo
tegangan
ANNOUNCIATOR System Instalasi Tegangan Tinggi.
Annunciator adalah indikator kejadian pada saat terjadi ketidak normalan pada
system instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama.
Annunciator terjadi bersamaan dengan rele yang bekerja akibat sesuatu yang
terjadi ketidak normalan pada peralatan tersebut. Annunciator biaanya
berbentuk petunjuk tulisan yang pada kondisi normal tidak ada penunjukan, bila
terjadi ketidaknormalan maka lampu didalam indikator tersebut menyala sesuai
dengan kondisi system pada saat tersebut. Kumpulan indikator-indikator
tersebut biasanya disebut sebagai announciator.

Anounciator yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu
induk SF6, sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau
seperti tekanan gas, kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak
PMT, PMS baik PMS line, PMS Rel maupun PMS tanah
Annunciator pada bay penghantar (SUTT maupun SKTT), Transformator dan
Koppel.

Indikator berupa lampu.

KODE INDIKATOR
21LA Pasokan Pemanas gagal/trip.

22LA Pasokan Motor PMT gagal/trip.

23LA Pasokan Motor PMS dan PMS Tanah gagal/trip.

24LA Pasokan rangkaian trip 1 gagal/trip.

25LA Pasokan rangkaian trip 2 gagal/trip.

26LA Pasokan saklar control PMS dan PMS tanah


gagal/trip.
27LA Pasokan untuk signaling gagal/trip.
28LA Posisi control remote.

29LA Posisi control Lokal.

31LA Posisi PMS Q21 Membuka/Open.

32LA Posisi PMS Q21 menutup /Close

33LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G1


gangguan.
41LA Posisi PMS Q22 terbuka/open.

42LA Posisi PMS Q22 menutup/close.

43LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G2


gangguan.
51LA Posisi PMS TANAH Q35 terbuka/open
52LA Posisi PMS TANAH Q35 menutup/close
61LA Posisi PMT Q50 terbuka/open.
62LA Posisi PMT Q50 menutup/close.
63LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G0
gangguan.
71LA Posisi PMS TANAH Q30 terbuka/open.
72LA Posisi PMS TANAH Q30 menutup/close.
73LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G5
gangguan (ada PT) .
81LA Posisi PMS LINE Q28 terbuka/open.
82LA Posisi PMS LINE Q28 menutup/close.
83LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G9
gangguan.
91LA Posisi PMS TANAH Q38 terbuka/open.
92LA Posisi PMS TANAH Q38 menutup/close.
KODE INDIKATOR
21CV Kunci selektor switch untuk kontrol lokal dan
remote.
21TO Saklar tekan (on/off) untuk mengecek lampu
pada panel kontrol.
31TO Saklar tekan untuk menutup PMS REL Q21.

32TO Saklar tekan untuk membuka PMS REL Q21.

41TO Saklar tekan untuk menutup PMS REL Q22.

42TO Saklar tekan untuk membuka PMS REL Q22.


51TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q35.

52TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q35.


61TO Saklar tekan untuk menutup PMT Q50.

62TO Saklar tekan untuk membuka PMT Q50.

71TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q30.

72TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q30.

81TO Saklar tekan untuk menutup PMS LINE Q28.

82TO Q28.Saklar tekan untuk membuka PMS LINE Q28.

91TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q38.

92TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q38.


33LA

43LA

31LA 32LA 41LA 42LA


Q21
31TO 32TO
41TO 42TO

T1 Bay Pengahantar tanpa PT


51LA 52LA

63LA 51TO 52TO


61LA 62LA
61TO 62TO
Q50 21LA 23LA 24LA 25LA
22LA 26LA 27LA
83LA
T2
71TO 72TO
72LA
71LA Q30
81LA 82LA
Q28
81TO 82TO

92LA 91TO 92TO


91LA Q38

28LA

29LA 21CV 21TO


Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
Volt meter busbar P101
A A A V V Volt meter busbar P101

Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :


mematikan suara alarm AAC/PB (white).
pengakuan. AC/PB (black).
rangkaian pereset R/PB (Red).
Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

saklar tekan membuka PMT S1350


saklar pemilih remote dan supervise S2501
saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502
1 saklat tekan mematikan klakson/buzzer S19
2 3 4 5

saklar control dan ketidaksesuaian, S2242-S2243-


S2221-S2222.
signalling ketidaksesuaian, S2235-S2234
saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.
annunciator penormalan H121-H122.
Peralatan kunci saklar sinkronisasi S2550
saklar ketidaksesuaian 20 kV
Kontrol dan S2251-S2252-S2253
Proteksi. Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )
Panel
Kontrol.
Bay Koppel
dengan
manual /
synchrochek
. C V V
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
A A A V Volt meter busbar P10
W Indikator Wattmeter P12
W Var V Var Indikator Varmeter P13

Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :


mematikan suara alarm AAC/PB (white).
pengakuan. AC/PB (black).
rangkaian pereset R/PB (Red).
Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

saklar tekan membuka PMT S1350


saklar pemilih remote dan supervise S2501
saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
1 2 3 4 saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502

saklar control dan ketidaksesuaian, S2221-S2222.


signalling ketidaksesuaian, S2234
saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.
Panel bay signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian, S2228
penghantar signalling ketidaksesuaian, S2238

udara dengan
annunciator penormalan H121-H122.
kunci saklar sinkronisasi S2550
sinkrochek Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )
manual Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )

C V
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113

A A A V Volt meter busbar P10

V
Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :
mematikan suara alarm AAC/PB (white).
pengakuan. AC/PB (black).
rangkaian pereset R/PB (Red).
Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

saklar tekan membuka PMT S1350


saklar pemilih remote dan supervise S2501
saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
1 2 3 4 saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502

saklar control dan ketidaksesuaian, S2221-


S2222.
signalling ketidaksesuaian, S2234
saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.
signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian, S2228
signalling ketidaksesuaian, S2238
Panel bay annunciator penormalan H121-H122.
Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
penghantar udara Tegangan ( V )
tanpa sinkrochek Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )
manual

C V
Panel bay Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
Transformator A A A V Volt meter busbar P10
W Indikator Wattmeter P12
W Var V Var Indikator Varmeter P13

Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :


mematikan suara alarm AAC/PB (white).
pengakuan. AC/PB (black).
rangkaian pereset R/PB (Red).
Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green

saklar tekan membuka PMT S1350


saklar pemilih remote dan supervise S2501
1 2 3
saklar tekan reset rele pembuka PMT S1701
saklar ON/OFF signal yang muncul. S2502

saklar control dan ketidaksesuaian, S2221-S2222.


signalling ketidaksesuaian, S2234
saklar control dan ketidaksesuaian, S2250.
signalling ketidaksesuaian, S2235
saklar control dan ketidaksesuaian, S2228
signalling ketidaksesuaian, S2238
annunciator penormalan H121-H122.
saklar kontrol PMT 20 kv dan ketidak sesuaian,
S2251.
annunciator posisi PMS 20 kV H221-H222.
Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )

C V
TRANSFORMATOR TENAGA

Prinsip Induksi.
Hukum utama dalam transformator adalah hukum induksi faraday.
Menurut hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu dari pada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis
lengkung itu (Lihat gambar 1.1. dan 1.2).
TRANSFORMATOR DAYA
 PRINSIP KERJA :
Prinsip Kerja suatu Transformator adalah menggunakan HUKUM
FARADAY yaitu suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu dari pada arus Induksi atau Flux yang dilingkari oleh garis
lengkung itu. (lihat gambar 2.1 dan 2.2)
TRANSFORMATOR DAYA
Selain hukum FARADAY, transformator adalah hukum LORENZ
seperti gambar 2.3
TRANSFORMATOR DAYA
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut:
Arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka
inti besi itu akan berubah menjadi magnit (gambar 2.4) dan apabila magnit
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut
akan terjadi beda tegangan.
TRANSFORMATOR DAYA
Dari prinsip tersebut diatas dibuat suatu transformator seperti gambar 2.6
dibawah ini.
Transformator tenaga :
berfungsi untuk
mentransformasikan
tenaga/daya dari
tegangan tinggi ke
tegangan menengah atau
sebaliknya
(mentransformasikan
tegangan)
KONSTRUKSI TRANSFORMATOR

 Bagian Utama Trafo Tenaga :

1. Inti Besi
2. Kumparan Transformator
3. Minyak Transformator
4. Bushing
5. Tangki Konservator
1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan Fluksi, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan olrh Eddy Current.
2. Kumparan Transformator
Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu
kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan
kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun
terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton,
pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.
3. Minyak Transformator
Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti trafo tenaga
direndam dalam minyak trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang
berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai
isolasi dan media pemindah, sehingga minyak trafo tersebut
berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.

4. Bushing Transformator
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator,
yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
dengan tangki trafo.
5. Tangki Konservator Transformator
Umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo
berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian
minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
Peralatan Bantu.
Pendingin
Sebagai instalasi tenaga listrik yang dialiri arus maka trafo akan
terjadi panas yang sebanding dengan arus yang mengalir serta
temperatur udara disekeliling trafo tsb. Jika temperatur luar cukup
tinggi dan beban trafo juga tinggi maka trafo akan beroperasi
denagn temperatur yang tinggi pula. Untuk mengatasi hal tersebut
trafo perlu dilengkapi dengan sistim pendingin yang bisa
memanfaatkan sifat alamiah dari cairan pendingin dan dengan cara
mensirkulasikan secara teknis baik yang menggunakan sistem
radiator, sirip-sirip yang tipis berisi minyak dan dibantu dengan
hembusan angin dari kipas-kipas sebagai pendingin yang dapat
beroperasi secara otomstis berdasar pada setting rele temperatur
dan sirkulasi air yang bersinggungan dengan pipa minyak isolasi
panas. Dari sistem pendingin tsb maka trafo dapat dibagi
berdasarkan sistem pendinginnya seperti ONAN, ONAF, OFAN, OFAF
dan OFWF.
pendingin
trafo type
ONAF
Tap Changer (On Load Tap Changer).

Kwalitas operasi tenaga listrik jika tegangannya nominal sesuai


ketentuan, tapi pada saat operasi terjadi penurunan tegangan
sehingga kwalitasnya menurun untuk itu perlu alat pengatur
tegangan agar tegangan selau pada kondisi terbaik, konstan
dan kontinyu. Untuk itu trafo dirancang sedemikian rupa
sehingga perubahan tegangan pada salah sisi input berubah
tetapi sisi outputnya tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan
pengatur tegangan tanpa terjadi pemutusan beban maka
disebut On Load Tap Cahnger (OLTC). Pada umumnya OLTC
tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung pada
perancang dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.
Saklar pengubah
(driverter switch)

Tap pemilih
(selector switch)

On Load Tap Changer (OLTC)


PENGAMAN TRANSFORMATOR
PENGAMAN TRANSFORMATOR

Pengaman Internal Trafo Pengaman Eksternal Trafo

Relay Mekanik Utama : Back Up :


1. Buchols Differential relay (87) 1.OCR Primer (P51)
2.Sudden Pressure 2.OCR Sekunder (S51)
3.Temperatur 3.OCR Netral Pri. (NP51)
4. Oil level dll. 4.OCR Netral Sek. (NS51)
dan lain-lain
Pemutus tenaga ( PMT )
Berfungsi untuk
memutuskan arus/daya
tenaga listrik dalam
keadaan gangguan
maupun dalam keadaan
berbeban dan proses ini
harus dapat dilakukan
dengan cepat.
Memutus penghantar
dalam keadaan
berbeban
Transformator Tegangan
Berfungsi untuk
mentransformasikan
tegangan tinggi menjadi
tegangan rendah yang
digunakan untuk alat-
alat ukur (pengukuran)
dan alat pengaman
(proteksi)
Transformator Arus
Berfungsi untuk
mentransformasikan
arus besar pada
tegangan tinggi menjadi
arus kecil pada
tegangan rendah yang
diperlukan untuk alat-
alat ukur (pengukuran)
dan alat pengaman
(proteksi)
BUSBAR
Berfungsi sebagai titik
pertemuan/hubungan Busbar
transformator tenaga,
jaringan transmisi dan
peralatan listrik lainnya
untuk menyalurkan/
menerima daya/tenaga
listrik.
Digunakan untuk manuver
apabila ada pekerjaan
pemeliharaan maupun
gangguan
Panel kontrol : Terdiri dri panel
utama, panel relai dan panel
pemakaian sendiri
Panel Utama terdiri dari panel
instrument dan panel operasi. Pada
panel instrument terpasang alat-alat
ukur dan indikator gangguan. Dari
panel ini operasi GI dapat diawasi.
Pada panel operasi terpasang saklar
operasi dari PMT, PMS serta lampu
indikator posisi saklar dan diagram
busbar
Panel Relai :
Pada panel relai ini terpasang
relai pengaman jaringan
transmisi, trafo dan sebagainya.
Bekerjanya relai dapat diketahui
dari penunjukan relai itu sendiri
dan pada indikator gangguan di
panel kontrol utama.
Alat pernapasan (Dehydrating
Breather)
Sebagai tempat penampungan pemuaian
minyak isolasi akibat panas yang timbul maka
minyak ditampung pada tangki yang sering
disebut sebagai konservator. Pada konservator
ini permukaan minyak diusahakan tidak boleh
bersinggungan dengan udara karena
kelembaban udara yang mengandung uap air
akan mengkontaminasi minyak walaupun
prosesnya berlangsung cukup lama. Untuk
mengatasi hal tersebut udara yang masuk
kedalam tangki konservator pada saat minyak
menjadi dingin kebalikan jika trafo panas
maka pada saat menyusut maka alan
menghisap udara dari luar masuk kedalam
tangki dan untuk menghindari terkontaminasi
oleh kelembaban udara maka diperlukan
suatu media penghisap kelembaban yang
digunakan biasanya adalah silicagel yang
secara khusus direncang untuk maksud
tersebut diatas.
Thermometer :
Adalah alat pengukur tingkat
panas dari trafo baik panasnya
kumparan primer dan sekunder
juga minyak. Thermometer ini
bekerja atas dasar air raksa
(mercuri/Hg) yang tersambung
dengan tabung pemuaian dan
tersambung dengan jarum
indikator derajat panas.
Beberapa thermometer
dikombinasikan dengan panas
dari resistor khusus yang
tersambung dengan ct yang
terpasang pada salah satu fasa
(fasa tengah) dengan demikian
penunjukan yang diperoleh
adalah relatif terhadap
kebenaran dari panas yang
terjadi.
RELAY MEKANIS TRAFO ( Proteksi Utama )
BUCHOLZ RELAY :
Relay bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke
konservator atau dari OLTC ke konservator tergantung
design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang
relay bucholz. ( Bucholz OLTC : JANSEN ).

Relay ini gunanya untuk mengamankan gangguan


internal trafo yang menimbulkan gas dimana gas
tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam
trafo atau akibat busur api didalam trafo.

Cara kerjanya yaitu : gas yang timbul didalam trafo


akan mengalir melalui pipa dan besarnya tekanan gas
ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap yaitu : Alarm
dan trip.
Relay Sudden Pressure
Relay ini terpasang pada main
tank dan OLTC tergantung design
trafonya fungsinya untuk
mengamankan trafo apabila terjadi
gangguan internal dimana
gangguan ini menimbulkan
tekanan yang tinggi secara tiba-
tiba didalam trafo.
Kalau buatan Jepang namanya : Relay Pressure Relief
Relay Temperature
Relay ini mendeteksi kenaikan temperatur
belitan sisi primer/sekunder dan minyak,
biasa disebut winding temperature dan oil
temperature.
Relay ini berfungsi untuk merasakan
kenaikan temperatur di dalam trafo. Bila
suhu telah mencapai 60C akan
menggerakkan kipas / fan kemudian pada
setting tertentu misalnya :

80 C diseting alarm sehingga bila alarm bekerja masih ada


kesempatan untuk menurunkan beban dan terakhir disetting
untuk trip misalnya 90 C tergantung design trafo hal ini untuk
menghindari kerusakan pada trafo akibat panas yang berlebihan.
Relay Oil Level (Alarm)
Relay ini terpasang pada main
tank dan OLTC tergantung
design trafonya
fungsinya adalah untuk
mengetahui level keadaan
minyak pada maintank maupun
OLTC Trafo. Sinyal dari relay ini Oil Level

biasanya adalah untuk Alarm


saja.
Neutral Grounding Resistance (NGR)

Adalah tahanan yang dipasang antara titik neutral trafo dengan


pentanahan dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang
terjadi sehingga diperlukan proteksi yang praktis dan tidak terlalu mahal
karena karakteristik rele dipengaruhi oleh sistem pentanahan titik neutral.
NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, yaitu resistance yang dipasang
pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang ). NGR biasanya
dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 KV, sedangkan pada titik
neutral trafo 150 KV dan 500 KV digrounding langsung ( solid ).

NILAI NGR
Tegangan 70 KV 40 Ohm
Tegangan 20 KV 12 Ohm,40 Ohm,200 Ohm dan 500 Ohm
JENIS NGR
Resistance Liquit ( Air ), yaitu bahan resistance adalah air murni . Untuk
memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .
Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat
dalam panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.
Contoh Gambar NGR liquit / cair yang
sedang dipelihara oleh petugas
pemeliharaan.
KONSERVATOR

KLEM

BUCHOLTZ RELAY

BUSHING

JANSEN RELAY

RADIATOR
TERMOMETER RELAI

SILICAGEL OLTC

MEKANIK OLTC
KIPAS PENDINGIN

KONTROL BOX FAN SILICAGEL MAIN


TANK

PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR
Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator.
Pemadam kebakaran (transformator - transformator besar )
Sistem pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah
sangat diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo.
Penyebab trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi
sekunder sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika prose
tersebut berlangsung cukup lama karena rele tidak operasi dan tidak operasinya
rele juga sebagai akibat salah menyetel waktu pembukaan PMT, rele rusak, dan
sumber DC yang tidak ada serta kerusakan wiring.
Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak
secara otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas pemisah
oksigen diudara dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya
sehingga tidak ada pembakaran minyak, sehingga kerusakan yang lebih parah
dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak.
Proses pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan motor
pompa DC adalah suatu kondisi yang sangat berisiko sebab hanya menggunakan
kaatup otomatis yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya api dan
menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak penghubung tanki
(konservator) ke dalam trafo ( sebelum rele bucholz) serta adanya gas pemisah
oksigen ( gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan melaui pipa yang
disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju keruang yang tidak
terisi minyak. Dengan demikian mencegah terbakarnya minyak didalam trafo dapat
dihindarkan.
Proteksi Eksternal transformator

P51N

NP51G

96T
26 87T
63

S51-1 S51-2

PU

64V

Rele Differensial (Differential Relay)


Rele Differensial (Differential Relay)
Relai diferensial trafo berfungsi mengamankan transformator dari
gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam transformator, antara lain
hubung singkat antara kumparan dengan kumparan atau antara
kumparan dengan tangki. 1I1I22IR=I1-I2= 0RBB1I1I22IR=I1+ I2
0RBBEksternal FaultInternal Fault

I1 I2
I1 I2
1 2
1 2

B B B B
R IR=I1-I2= 0 R IR=I1+ I2 0

Eksternal Fault Internal Fault


Restricted Earth Fault (REF)
Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah di dekat
titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.
Dibawah ini dijelaskan sensitivitas dari relai differensial terhadap gangguan satu
fasa ke tanah.x

87N 87N
Prinsip kerja REF adalah membandingkan besarnya arus sekunder kedua trafo arus
yang digunakan. Pada waktu tidak terjadi gangguan/keadaan normal atau
gangguan di luar daerah pengaman, maka ke dua arus sekunder tersebut di atas
besarnya sama, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada relai, akibatnya relai
tidak bekerja.
Pada waktu terjadi gangguan di daerah pengamanannya, maka kedua arus sekunder
trafo arus besarnya tidak sama oleh karena itu, akan ada arus yang mengalir pada
relai, selanjutnya relai bekerja.
Dari Gambar 10.b. terlihat bahwa relai diferensial dan relai gangguan tanah terbatas
digabung menjadi satu rangkaian, dengan rasio transformasi trafo arus antara sisi
primer dan netral harus sama. Trafo arus yang digunakan adalah jenis low reaktans
yaitu class X atau class P jenis low reaktans.
Pada prinsipnya relai ini membandingkan arus masuk antara trafo arus sisi primer
dan netral trafo tenaga.
Relai REF termasuk kelompok relai differensial dari jenis high impedans, adapun
prinsip kerja relai differensial high impedans seperti uraian di bawah ini.
Rele arus lebih (Over current Relay) dan Rele hubung tanah (Ground Fault Relay)
Relai arus lebih tak berarah dan Relai Hubung Tanah Tak berarah atau cukup disebut
relai arus lebih dan relai hubung tanah. Relai ini berfungsi sebagai pengaman
terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-fasa maupun fasa tanah dan dapat
digunakan sebagai :
Pengaman utama penyulang (jaringan tegangan menengah)
Pengaman cadangan pada trafo, generator dan transmisi.
Pengaman utama untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial
Pengaman utama motor listrik yang kecil.
R S T
C
T

OCR
CT

GFR OC
OCR
CT R t>
>
OCR PM
CT
T INDIKAT
OR

C
C
Rele thermis (Thermal Relay)
Pada instalasi Tegangan tinggi banyak digunakan thermometer jenis
pengukur langsung ataupun pengukur tidak langsung.

Thermometer pengukur langsung.


Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi/ Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang rele,
ruang PLC dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang
telah disiapkan (contoh formulir terlampir) dan dievaluasi sebagai bahan
laporan.

Thermometer pengukur tidak langsung


Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi / transformator yang berfungsi untuk mengetahui
perubahan suhu minyak maupun belitran transformator. Suhu minyak dan
belitan trafo dicatat secara periodik pada formulir yang telah disiapkan
(contoh formulir terlampir) dan dievaluasi sebagai laporan. Skema
peralatan ukur dimaksud dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Skema peralatan Skema peralatan pengukuran tidak
pengukuran langsung langsung

G G
E G
E
G G E
G G
E E
B B
G G
E E
G P
E
P
I
G
B P

G
G
B
E

Skema peralatan G Peralatan instalasi


B

pengukuran tidak G G
langsung E G
E
G
B
E

Keterangan : G
G
E G

1. Trafo arus E G
E G
E

E
2. Sensor suhu GE =Grounding Eletrode
GB = Grounding Bus

3. Heater PI = Peralatan Instalasi.

4. Thermometer
Winding
5. Thermometer oil
SISTEM PENTANAHAN PADA TIANG SUTT.

BAUT
PENGIKAT KAKI
TOWER

KAWAT
TEMBAGA

PONDASI
TOWER

Elektrode
Parameter/pengukuran Transformator.

INDIKASI KETERANGAN
Oil level Indikasi ini menunjukan bahwa minyak transformator
transforme yang ada di dalam tangki trafo berkurang ,sehingga
r low alat ukur permukaan minyak (level ) mengerjakan
kontak dan mengirim alarem ke panel kontral ,dan
di panel kontrol muncul sinyal oil level transformer
low alarm serta membunyikan bel(kontak penggerak
untuk memberikan sinyal dan alarm bekerja ).
alarmOil Indikasi ini menunjukan bahwa minyak yang ada di
level OLTC dalam tangki tap changer berkurang ,sehingga alat
low alarm ukur permukaan minyak (level ) mengerjakan kontak
dan mengirim alarem ke panel kontral ,dan di panel
kontrol muncul sinyal oil level OLTC low alarm serta
membunyikan bel ( kontak penggerak untuk
memberikan sinyal dan alarm bekerja ).
INDIKASI KETERANGAN
Bucholtz Indikasi ini menunjukan bahwa kontak rele Bucholtz untuk
Alarm Alarm bekerja (kontak rele bucholtz ada dua ,satu alarm
dan yang satunya trip). Bekerjanya disebabkan beberapa
kejadian yaitu :
Jika didalam trafo ada gas yang disebabkan oleh adanya
panas lebih sehingga terjadi gelembung-gelembung gas
yang terakumulasi sampai nilai tertentu (300 -350 Cm3
).Gas tersebut menekan pelampung untuk kontak alarm,
dan mengirim sinyal ke panel kontrol dan dipanel timbul
sinyal Bucholtz alarm dan bel berbunyi .
Jika didalam trafo terjadi partial discharge pada isolasi
,maka akan terjadi gelembung gas (seperti diatas ) maka
timbul Bucholtz alarm dan bel berbunyi.
Jika minyak didalam trafo bocor sehingga sampai tingkat
permukaan rele bucholtz,maka apabila pelampung atas
sudah tidak terendam minyak ,maka kontak bucholtz
alarm akan tertutup dan memberikan sinyal bucholtz
alarm dan bel berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Winding Winding primer
temperature Indikasi ini menunjukan bahwa suhu (temperature )
alarm kumparan primer panas melebihi setting alarm
termometer (misalnya 85 °C) dan sushu trafo
mencapai 85 ° C ,maka kontgak alarm pada
termometer ( termostat) akan tertutup dan
mengirim sinyal alarem ke panel kontrol winding
primer alarm serta bel berbunyi.
Winding sekunder
Indikasi ini menunjukan bahwa suhu (temperature )
kumparan primer panas melebihi setting alarm
termometer (misalnya 85 °C) dan sushu trafo
mencapai 85 ° C ,maka kontgak alarm pada
termometer ( termostat) akan tertutup dan
mengirim sinyal alarem ke panel kontrol winding
sekunder alarm serta bel berbunyi
INDIKASI KETERANGAN
OLTC voltage Pengaturan setting tegangan pada peralatan
regulator regulator tidak sesuai dengan tegangan yang
alarm diminta ,maka rele regulator tegangan aklan
memberikan sinyal ke panel kontrol dan memberi
sinyal OLTC voltage regulator alarm serta bel
berbunyi.
Transformer Indikasi ini menunjukan bahwa sistem pendingin
cooling fault (kipas atau pompa minyak sirkulasi ada gangguan )
alarem yaitu :
saklar termis untuk pasokan motor kipas pendingin
trip (lepas) sehingga motor tidak berputar dan
saklar termis tersebut kontak bantunya tertutup
dan memberikan sinyal ke panel kontrol
Transformer cooling fault alarem dan bel berbunyi.
Pompa sirkulasi minyak tidak berputar/bekerja
saklar termis untuk pasokan motor pompa minyak
pendingin trip (lepas) sehingga motor tidak
berputar dan saklar termis tersebut kontak
bantunya menutup dan memberikan sinyal ke panel
kontrol Transformer cooling fault alarm dan bel
berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Marshalling Indikasi tersebut menunjukan terjadi gangguan
kios fault sumber arus bolak-balik 220/380 V ,yaitu saklar
alarm sumber tegangan AC 220/380 V trip,sehingga bay
tersebut tidak ada pasokan AC ,dan saklar tersebut
kontak bantunya menutup dan mengirim sinyal
gangguan ke panel kontrol sehingga timbul sinyal
Marshalling kios fault alarem dan bel berbunyi.
Fire Indikasi ini menunjukan bahwa sistem pemadam api
protection transformator tidak siap bekerja (out of service),yaitu
out of akibat saklar DC 110 V sumber pasokan untuk sistem
service instalasi pemadam api trip (tidak masuk),sehingga
alarm kontak bantunya menutup dan memgirim sinyal ke
panel kontrol dengan indikasi Fire protection out of
service alarem dan bel berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Bucholtz Indikasi ini menunjukan bahwa rele bucholtz bekerja
trip menjatuhkan PMT (trip) yang disebabkan oleh :
gangguan yang serius atau hubung singkat lilitan
trafo/kumparan trafo sehingga terjadi penguraian
minyak dan bahan isolasi lain serta menimbulkan gas
dan aliran minyak dari trafo ke rele bucholtz
,sehingga kontak rele bekerja mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder,memberikan sinyal alarm
bucholtz trip dan membunyikan bel.
b.gangguan minyak trafo bocor sehingga terjadi
penurunan permukaan minyak sampai level yang
minimum (sebelumnya terjadi alarm bucholtz)
,sehingga kontak rele bekerja mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder,memberikan sinyal alarm
bucholtz trip dan bel berbunyi.
c.Terjadi gangguan alam ,misalnya gempa bumi yang
besar ,sehingga terjadi goncangan minyak didalam
terfo maupun rele bucholtz,dan kontak rele menutup
memberikan sinyal trip PMT primer dan sekunder dan
sinyal bucholtz trip bel atau klakson bunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Oil Indikasi ini menunjukan bahwa minyak trafo panas yang
temperature melebihi setting pengaman temperatur,sehingga kontak
trip termometer untuk trip menutup memberikan sinyal untuk
menjatuhkan PMT primer dan sekunder dan mengirim sinyal
ke panel kontrol bucholtz trip dan bel bunyi

winding Indikasi ini menunjukan bahwa winding atau kumparan trafo


temperature panas yang melebihi setting pengaman temperatur, sehingga
trip kontak termometer untuk trip menutup memberikan sinyal
guna menjatuhkan PMT primer dan sekunder dan mengirim
sinyal ke panel kontrol bucholtz trip dan bel bunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Protection Indikasi ini menunjukan rele Jansen dan atau pengaman OLTC
device OLTC bekerja ,akibat terjadi breakdown isolasi pada wadah tap changer
atau ketidaknormalan operasi tap changer atau terjadi tahanan
trip pengalih putus ,,maka akan memberikan sinyal trip PMT primer dan
sekunder dan sinyal ke panel protection device OLTC trip dan
bel/klakson bunyi.
Pressure Indikasi ini menunjukan terjadi gangguan didalam
relief device trafo ,misalnya hubung singkat lilitan /kumparan
transformer sehingga terjadi tekanan hidraulik di dalam trafo.
trip Tekanan ini didistribusikan ke semua arah didalam
trafo yang akan mendorong dinding trafo,jika
tekanan yang terjadi melebihi kemampuan gaya
dorong rele sudden pressure ( misalnya 10 psi) maka
katup piringan akan terdorong dan mengerjakan limit
switch rele ,memberikan sinyal trip ke PMT primer
dan sekunder , serta sinyal ke panel kontrol pressure
relief device dan bel/klakson bunyi
INDIKASI KETERANGAN
Fire Indikasi menunjukan ada gangguan fire protection trafo
protection bekerja, yaitu indikasi ada kebakaran trafo,dan PMT trafo trip
operated trip ,bucholtz bekerja ,fire detector bekerja ,maka pemadam api
memberikan sinyal untuk mengerjakan sistem pemadam api
bekerja yaitu membuang sebagian permukaan minyak
,kurang lebih 15 cm dari deksel atas ,menutup
shutter,memasukan nitrogen bertekanan dan mengaduk
minyak didalam tangki trafo,yang akhirnya api yang berkobar
dapat padam.dan mengirim sinyal ke panel kontrol pemadam
atau panel kontrol fire protection operated bel bunyi.
Circuit breaker Indikasi ini menunjukan bahwa pada kubikel 20 kV ada yang
20 kV open trip,PMT yang trip tersebut memberikan sinyal ke panel
kontrol circuit breaker 20 kV open bel bunyi.
INDIKASI KETERANGAN
DC supply Indikasi menunjukan ada saklar DC 110 V panel kontrol atau
failure proteksi pada panel trafo trip ,dan kontak bantu saklar DC
tersebut memberikan sinyal DC supply failure dan bel
berbunyi
Main Indikasi ini menunjukan rele utama pengaman trafo
protection (diferensial ) bekerja ,sehingga kontak rele diferensial
operated menutup dan mengirim sinyal untuk mentripkan PMT primer
dan sekunder serta mengirim sinyal ke panel kontrol Main
protection operated bel /klakson berbunyi.

Back up Indikasi ini menunjukan rele cadangan (back up ) pengaman


protection trafo (OCR,REF,SBEF ) bekerja ,sehingga kontak rele
(OCR,REF,SBEF ) menutup dan mengirim sinyal untuk
operated mentripkan PMT primer dan sekunder serta mengirim sinyal
ke panel kontrol Back up protection operated bel / klakson
berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Breaker Indikasi menunjukan rele breaker failure bekerja,kontak rele
failure breaker menutup memberi sinyal trip pada PMT dan PMT
operated yang lain yang satu rel(bus) dan mengirim sinyal ke panel
kontrol Breaker failure operated dan b el/klakson berbunyi.
Healty trip 1- Indikasi menunjukan ada gangguan sistem pemantau
2 alarm. rangkaian trip PMT melihat ada ketidaknormalan ( coil trip
putus,) dan mengirim alarm ke panel kontrol Healty trip 1-2
alarem dan bel berbunyi

Transformer Indikasi menunjukan ada gangguan pada pengaman trafo (


fault alarm bucholtz,suhu tinggi,permukaan minyak) dan kontak rele
stage tersebut mengirim sinyal alarem ke panel kontrol
Transformer fault alarem stage dan bel
berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Transformer Indikasi menunjukan ada gangguan pada pengaman trafo (
fault tripping bucholtz, suhu tinggi, permukaan minyak, jansen, sudden
stage pressure ) dan kontak rele tersebut mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder dan sinyal ke panel kontrol
Transformer fault tripping stage dan bel berbunyi.
Auto reclose Indikasi menunjukan rele recloser bekerja pada waktu ada
in progress gangguan ,kontak rele memberikan indikasi ke panel kontrol
in progress dan bel/klakson
Auto reclose
berbunyi.
SISTEM PENTANAHAN

Elektroda pentanahan ditanam didalam tanah


terdiri dari bahan metal yang saling berhuhungan
membentuk jaringan yang diantara beberapa
lokasi diketanahkan dengan menggunakan
elektroda pentanahan dngan cara menanam
Secara vertikal dengan kedalaman tertentu
sehingga diperoleh nilai tahanan pentanahan
yang sesuai dengan ketentuan.
Adapun yang menjadi pertimbangan dalam sistem
pentanahan digardu induk adalah sbb :

Sebagai bagian penyalur arus harus mempunyai


kapasitas yang sesuai dengan besarnya arus
gangguan maksimum. Nilai pentanahan sangat
dipengaruhi oleh impedansi dari titik netral ke
rangkaian pentanahan.

Tahanan pentanahan dan besarnya arus yang mengalir


harus rendah sekali untuk mencegah terjadinya
kanikan tegangan antara titik netral dengan tanah.

Sistem pentanahan harus di[pisahkan dari pentanahan


untuk pentanahan dari pengaman petir atau swtching.
Tahanan jenis tanah tergantung pada kondisi
setempat. Untuk itu survei kondisi tanah sangat
diutamakan untuk mengetahui tahanan jenis tanah
stempat sehingga dapat dirancang sistem
pentanahan gardu induk seperti jumlah electrode,
sistem jaringan pentanahan dan besar konduktor
sehingga dapat diperoleh nilai pentanahan yang
memenuhi syarat baik pada musim kemarau maupun
musSim penghujan.

Sistem pentanahan terpadu (grid / mesh)


Pengaruh Tahanan Pentanahan yang
Besar Terhadap Sistem Tenaga Listrik

1. Makin besar tahanan pentanahan, tegangan


sentuh makin besar
2. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang
transmisi, makin besar tegangan puncak tiang
3. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang
tranmisi, makin banyak jumlah Isolator yang
harus dipasang (jumlah isolator makin panjang).
4. Tahanan pentanahan mempengaruhi
penampilan saluran (line Performance).
Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang Kecil
Pada Sistem Tenaga Listrik

1. Mengurangi tegangan pada puncak tiang


2. Mengurangi tegangan pada kawat penghantar
3. Mengurangi tegangan pada isolator
4. Mengurangi gangguan sampai beberapa
gawang
5. Mengurangi waktu berlangsungnya tegangan
merusak (Break Down voltage).
Macam-Macam Elektroda Pentanahan

 Pada dasarnya terdapat tiga macam elektroda


pentanahan yaitu :
 Elektroda Pita, berupa pita atau kawat
berpenampang bulat yang ditanam di dalam
tanah umumnya penanamannya tidak terlalu
dalam.
(0,5 --- 1 meter) dan caranya ada bermacam-
macam.

Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran


Macam-macam penanaman elektroda pita
 Elektroda Batang, berupa batang yang
ditanam tegak lurus dalam tanah

Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar tahanan


pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih
dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.
 Elektroda pelat, berupa pelat yang
ditanam tegak lurus dalam tanah seperti
pada gambar

Cara Penanaman elektroda pelat


Metode/Cara Pentanahan

1. Pentanahan dengan Driven Ground.


 Adalah pentanahan yang dilakukan dengan
cara menancapkan batang elektroda ke tanah.

S
Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda

Pentanahan dengan Driven Ground


2. Pentanahan Dengan Counter Poise
 Adalah pentanahan yang dilakukan dengan
cara menanam kawat elektroda sejajar atau
radial, beberapa cm di bawah tanah (30 cm -
90 cm).

Pentanahan menara dengan counterpoise


 Pentanahan dengan counter poise biasanya digunakan apabila tahanan
tanah terlalu tinggi dan tidak dapat di kurangi dengan cara pentanahan
driven ground, biasanya karena tahanan jenis tanah terlalu tinggi.

Radial Paralel

Pentanahan menara dengan counterpoise


3. Pentanahan Dengan Mesh atau Jala-jala.
 Adalah cara pentanahan dengan jalan
memasang kawat elektroda membujur dan
melintang di bawah tanah, yang satu sama
lain dihubungkan di setiap tempat sehingga
membentuk jala (Mesh).
 Sistem pentanahan Mesh biasanya dipasang di
gardu induk dengan tujuan untuk
mendapatkan harga tahanan tanah yang
sangat kecil (kurang dari 1 ohm).

Gambar Pentanahan dengan mesh atau jala


Tahanan Jenis Tanah
 Harga tahanan jenis tanah pada daerah
kedalaman yang terbatas tergantung dari
beberapa faktor, yaitu :
 Jenis tanah = tanah liat, berpasir, berbatu,
dll
 Lapisan tanah = berlapis-lapis dengan
tahanan jenis berlainan atau uniform.
 Kelembaban tanah
 Temperatur.
 Harga tahanan jenis selalu bervariasi sesuai
dengan keadaan pada saat pengukuran.
Makin tinggi suhu makin tinggi tahanan
jenisnya. Sebaliknya makin lembab tanah itu
makin rendah tahanan jenisnya.
SOP DI GARDU INDUK
SOP ( Standing Operation Procedure )

Adalah aturan / pedoman bagi operator untuk


melaksanakan tugasnya dalam melakukan
pengawasan dan pengoperasian instalasi
gardu induk pada kondisi normal,
gangguan, kondisi pemulihan dan kondisi
darurat.
Tujuan : agar tidak terjadi kesalahan manuver
dalam keadaan normal maupun gangguan.
KOMUNIKASI OPERASI

Sarana komunikasi yang digunakan operator


dalam pengoperasian gardu induk :
•Radio transceiver
•Power Line Carrier Telephone (PLCT)
•Fiber Optik
•Telephon Umum PT Telkom
•Hand Phone
PERALATAN PENDUKUNG
OPERASI

Untuk beroperasinya gardu induk


diperlukan peralatan bantu antara lain :
•Batere
•Rectifier
•Kompresor
•DFR
PERALATAN PENDUKUNG OPERASI

KOMPRESOR
Berfungsi sebagai
pengisi tabung udara
tekan untuk
menggerakkan
peralatan mekanik
jenis pneumatik
PERALATAN PENDUKUNG OPERASI

DFR (Disturbance
Fault Recorder
Berfungsi sebagai
perekam data anomali
operasi peralatan
gardu induk.

Anda mungkin juga menyukai