Simbol Keterangan
Transformator Tenaga dua belitan
Auto Transformator
Reactor
SINGLE LINE DIAGRAM
Simbol Keterangan
Kapasitor
Simbol Keterangan
Pemutus Tenaga (PMT)
Pemisah (PMS)
TYPICAL BUSBAR
Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo
tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk
menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.
Berdasarkan jenis isolasi busbar gardu induk dibagi menjadi :
c. Double T Connection
GARDU
INDUK
PMS
SEKSI
Rel B
Rel A
PMT PHT
CT
PT
LA
TRAFO
KONFIGURASI GARDU INDUK
Berdasarkan Busbarnya.
a. Single Busbar.
Dimana hanya terdapat satu busbar sebagai
tempat tersambungnya semua bay peralatan
Gardu Induk dengan double busbar.
Adalah gardu induk yang mempunyai dua / double busbar .
Sistem ini sangat umum, hamper semua gardu induk
menggunakan system ini karena sangat efektif untuk
mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan
perubahan system (maneuver system).
Rel I
Rel II
PMS Rel
PMT KOPPEL
PMT PHT
CT
CT CT
PT PT PT
LA
PMS Line
LA
LA
Lightning Arrester
berfungsi untuk
mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada
instalasi) dari gangguan
tegangan lebih yang
diakibatkan oleh
sambaran petir atau surja
hubung
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK
LIGHTNING ARRESTER
LA di Bay Line
LA di Bay Trafo
ARRESTER
elemen
mAmp
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK
Spark
Spark rod berfungsi Rod
sebagai pengaman
peralatan terhadap
tegangan lebih
TRANSFORMATOR TEGANGAN
Transformator tegangan adalah trafo satu fasa yang
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang
dapat diukur dengan Volt meter yang berguna untuk
indikator, rele dan alat synkronisasi.
V1 SI HF V2
TRANSFORMATOR ARUS
Kumparan Alat
Primer. Ukur
Atau
Kumparan rele.
Sekunder.
TRANSFORMATOR BANTU (AUXILLIARY)
Transformator bantu adalah trafo yang digunakan untuk
membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk
tersebut. Jadi merupakan pasokan utama untuk alat - alat
bantu seperti motor-motor 3 fasa yang digunakan sebagai
motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor - motor
kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pasokan
sumber tenaga cadangan seperti sumber DC yang merupakan
sumber utama jika terjadi gangguan dan s ebagai pasokan
tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja
walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian
sendiri sebab selain fungsi utama sebagai pemasuk alat-alat
bantu dan sumber/penyimpan arus DC (batere) juga
digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi
pada ruang batere, sumber pengggerak mesin pendingin (Air
Conditioner) karena beberapa proteksi yang menggunakan
elektronika / digital diperlukan temperatur ruangan dengan
temperatur antara 20ºC - 28ºC.
INDIKASI UNJUK KERJA TRANSFORMATOR UKUR
Indikasi Keterangan
Indikasi Keterangan
Indikasi Keterangan
Pemisah (PMS)
a. Pemisah Peralatan
Berfungsi untuk
mengisolasikan peralatan
listrik dari peralatan yang
bertegangan
b. Memutus penghantar
dalam keadaan tanpa
beban / tegangan.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
GARDU INDUK
Pemisah (PMS)
c. Pemisah Tanah
Berfungsi untuk mengamankan
peralatan dari sisa tegangan yang
timbul sesudah jaringan transmisi
diputuskan atau induksi tegangan dari
jaringan transmisi, hal ini perlu untuk
keamanan dari oang yang bekerja
pada instalasi
d. Mengamankan petugas
pemeliharaan di penghantardari
bahaya imbas tegangan tinggi / imbas
tegangan sisa.
Pemisah Putar
Dimana terdapat 2(dua) buah kontak diam dan 2(dua) buah
kontak gerak yang dapat berputar pada sumbunya.
Mekanik penggerak
Tabung PMT
PMS ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan
kontak gerak yang terletak pada ujung lengan pantograph.
Jenis ini banyak dioperasikan pada sistem tegangan 500 KV.
Tenaga penggerak PMS.
Jenis tenaga penggerak PMS dapat dibedakan :
Secara Manual
Mekanik penggerak secara manual
Tipe tekanan ganda ( Double Pressure Type ), dimana pada saat ini
sudah tidak diproduksi lagi.
30
0
t.[=sec ]
1 3
Arus bocor yang diijinkan ( HITACHI ) adalah = ≤ 1 mili Ampere.
PMT dengan Media pemutus menggunakan
Minyak:
Keterangan :
1. Akumulator
2. Piston
3. RAM
4. Tic road
5. Moving kontak
Penggerak Mekanik PMT Hidraulic
Bagian utama ( power part )
Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah RAM ,
Akumulator , Valve utama dan lain –lain, yang terpasang
dibagian bawah iterupting chamber pada masing – masing fasa.
Keterangan :
8. : RAM
12. : Expansion Receiver
16. : Main valve
17.: Storage accumulator
Bagian pemicu (pilot part )
Keterangan :
10 : Closing eletrovalve
13 : Intermediate valve
19 : Triping electro valve
E : Closing electro magnet
D : Triping electromagnet
Bagian pendukung ( aux part )
Peralatan / komponen terpasang pada bagian ini adalah pompa , indicator
RAM . pressure switch , main oil reccive ( tangki utama ) dan lain –lain ,
yang terpasang pada box control tiap – tiap fasa untuk PMT single pole
dan untuk Three pole terpasang pada fasa tengah ( S).
Keterangan :
17 : Storage accumulator
18 : Indicator RAM
20 : Motor pompa
21 : Emergency Hand lever
22 : Oil receiver
25 : Non return valve
26 : Safety valve
27 : Distribution Blok
28 : Plug
29 : Presure Switch
Cara Kerja :
Pada kondisi PMT membuka /
keluar , sisitem hidrolik tekanan
tinggi tetap pada posisi seperti
pada gambar piping diagram .,
dimana minyak hidrolik tekanan
rendah ( warna biru ) bertekanan
sama dengan tekanan
Atmosfir.dan (warna merah)
bertekanan tinggi hingga 360 bar.
Penutupan PMT
Pada saat diberikan perintah close/penutupan, Elektromagnet ( E )
bekerja dan closing pilot valve (10) membuka. Hal tersebut
mengakibatkan minyak hidrolik bertekanan tinggi masuk dan
mengalir melalui pipa saluran (1),(2) dan (7)
Minyak hidrolik pada pipa saluran (1) mendorong piston (3) dan
menutup saluran minyak pada pipa (11) menuju tangki (12). Disisi
lain membuka valve (13). Kemudian minyak hidrolik tekanan tinggi
masuk ke pipa saluran (4).
Minyak hidrolik pada pipa saluran (4) mendorong piston (5) dan
menutup saluran minyak pada pipa (14) menuju tangki (15). Disisi
lain , membuka valve (16) dan mengakibatkan minyak hidrolik
tekanan tingggi mengalir dari tangki akumulator (17) melalui pipa
(6) dan mendorong piston (8),akibatnya stang piston bergerak ke
atas dan PMT masuk.
Setelah PMT masuk sempurna , closing valve (10) menutup. Valve
(13) dan (16) tetap berada pada posisi membuka sehingga minyak
hidrolik tekanan tinggi pada pipa (1),(2) dan (7) mempertahankan
posisi piston (3) dan piston (8).
Selama PMT dalam kondisi masuk , posisi auc kontak (I) , pada
posisi sebaliknya , Sehingga closing Elektromegnet (E) tidak kerja
dan sementara opening electromagnet (D) siap kerja.
Pembukaan PMT
Pada saat diberikan perintah open (pembukaan) ,
Elektromagnet (D) kerja dan opening pilot valve (19)
membuka, lalu minyak hidrolik yang berada pada pipa saluran
(1) , (2) dan (7) mengalir menuju tangki (12) ,akibatnya piston
(3) kembali pada posisi awal ,sehingga minyak pada pipa
saluran (4) mengalir minyak menuju tangki (12).
Valve (13) menutup dan piston (15) kembali pada posisi awal ,
mengakibatkan Valve utama (16) menutup dan minyak hirolik
tekanan tinggi mengalir menuju tangki (15) melalui pipa
saluran (14).
Minyak hidrolik pada ruang (F1) berubah menjadi bertekanan
rendah, piston (8) bergerak kebawah dan PMT membuka.
Setelah PMT membuka , Triping pilot valve (19) menutup .Valve
(13) dan (16) tetap pada posisi menutup. Selama PMT dalam
kondisi keluar , posisi aux kontak (I) berada pada posisi seperti
pada gambar sehingga opening elektomagnet (D) tidak kerja
dan sementara closing elektomagnet (E) siap kerja.
MEKANIK JENIS PNEUMATIK
Pada umumnya tujuan
pemeliharaan peralatan adalah
untuk mempertahankan kondisi
optimal dari peralatan tersebut,
sehingga pada gilirannya dapat
mempertahankan keandalan dan
nilai ekonomis dari peralatan
tersebut.
Bila membicarakan system
pnuematic pada PMT, maka harus
juga dibahas mulai dari
kompressor unitnya sampai
kepada bagian yang
menggerakkan rod untuk fixed
dan moving contact-nya.
MEKANIK JENIS AIR BLAST
PMT dengan system udara hembus atau disebut juga dengan Air Blast
Circuit Breaker, dalam operasinya PMT jenis ini memerlukan udara tekanan
tinggi dengan system tekanan 180 bar, 150 bar dan 30 bar , fungsi dari
udara tekan tersebut adalah sebagai media pemadam busur api pada saat
pemutusan arus dan juga sebagai penyedia energi untuk mekanik penggerak
PMT.
RESERVOIR
KOMPRESOR
MK MK MK MK
DC SC 1S DC
CB C
SR
Parameter unjuk kerja kapasitor.
MVAR Meter :
Berfungsi untuk mengukur daya reaktif.
Buchholz relay:
Berfungsi untuk mengamankan reactor timbulnya gas didalam minyak
isolasi, sebagai pengaman reaktor relay ini dilengkapi dua tingkat
monitor yaitu tingkat pertama warning dan tingkat kedua
mentripkan PMT.
Melalukan suatu bidang frekuensi pembawa dari terminal PLC kesaluran tegangan
tinggi dan sebaliknya, dengan mengusahakan rugi-rugi redaman sinyal serendah
mungkin.
Melindungi peralatan komunikasi dari tegangan yang yang berlebihan.
Memberikan impedansi tinggi terhadap frekuensi pembawa yang berfrekuensi tinggi
agar tidak dipengaruhi oleh peralatan yang terdapat pada gardu induk
Kapasitor Kopling
Kapasitor kopling tegangan tinggi adalah sebagai alat penghubung antara
peralatan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan konduktor kawat
fasa yang bertegangan tinggi, serta untuk keperluan pengukuran yang
bertegangan rendah.
Secara fisik alat ini terdiri atas susunan beberapa elemen kapasitor mika/kertas
yang dihubungkan secara seri serta dicelupkan/direndam kedalam minyak.
Sebagai tempat kedudukan elemen dan minyak tadi, dibuat dari bahan
dielektrik porcelin yang berbentuk silinder dan bagian porcelin tadi dibuat
semacam sayap-sayap yang tersusun untuk mencegah mengalirnya secara
langsung curah hujan dari sisi tegangan tinggi kesisi tegangan rendah atau ke
tanah yang bias mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.
1
F0 = 2ØLC
Pada keadaan hidup / ON tipe RTU ini diindikasikan dengan bunyi suara
berdercik ( seperti suara Jangkkrik ).
Pada keadaan berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC ( Region
Control Center / Java Control Center ) pada Modem MD 50, LED Indikator
TX dan RX menyala secara bergantian.
Pada keadaan TIDAK berkomunikasi dengan Master Station di RCC / JCC
( Regional Control Center / Java Control Center ) Modem MD 50, LED
Indikator TIDAK menyala secara bergantian. ( biasanya hanya LED RX saja
yang menyala.
Bila RTU tidak menerima sinyal RX dari media komunikasi ( PLC / FO ) maka
pada modem MD 50, LED Indikator warna merah akan menyala. ( LED warna
kuning mengindikasikan bahwa MD 50 pada kondisi normal )
Bila pada RTU tidak ada satu indicator pun yang menyala, maka
dapat dipastikan pasokan daya dari DCDB atau dari MCB pada
kubikel RTU, jatuh / putus.
TIPE S-900.
2 RTU berkomunikasi dengan Pada Modem MD 50, LED Indikator TX, RX menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian.
3 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED indikator TX, RX TIDAK menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian (biasanya hanya LED RX saja yg menyala)
4 RTU tidak menerima sinyal RX Pada Modem MD 50, LED indikator warna merah akan menyala. Chek tegangan Output pd Card AI 01
dari Media Komunikasi (PLC/FO) (LED warna kuning mengindikasikan bahwa MD 50 dalam dan Card AI 02 yg terletak pada se
kondisi normal ) belah kanan setiap rak RTU.
Pada Card-card ini masing2 trdpt
2 (dua) LED indikator yg dalam keadaan
normal keduanya akan menyala
5 RTU tidak ada satu indikator Pasokan daya dari DCDB aatau dari MCB pada kubikel RTU Reset RTU secara manual dengan cara:
pun yang menyala jatuh/ putus melakukan switch off atau mematikan
dan menghidupkan kembali melalui MCB
yg terdpt di kubikel RTU atau pada MCB
pada DCDB yang memasok RTU
TIPE S 900
1 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED Indikator TX, RX menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian.
2 RTU tidak berkomunikasi dg Pada Modem MD 50, LED indikator TX, RX TIDAK menyala
Master Station RCC/JCC secara bergantian (biasanya hanya LED RX saja yg menyala)
3 RTU tidak menerima sinyal RX Pada Modem MD 50, LED indikator warna merah akan menyala. Reset RTU dengan menekan tombol
dari Media Komunikasi (PLC/FO) Reset (jangan sampai keliru menekan
tombol Abort
4 RTU tidak ada satu indikator Pasokan daya dari DCDB aatau dari MCB pada kubikel RTU Reset RTU secara manual dengan cara
pun yang menyala jatuh/ putus mematikan dan menghidupkan kembali
Card CPU (Card PCU letaknya
bersebelahan dengan Card CPU)
ISOLATOR
Pada umumnya terbuat dari porselen atau kaca dan berfungsi sebagai
isolasi tegangan listrik antara kawat penghantar dengan tiang.
Macam-macam isolator yang dipergunakan pada Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) adalah sebagai berikut :
Isolator Piring
Dipergunakan untuk isolator penegang dan isolator gantung, dimana
jumlah piringan isolator disesuaikan dengan tegangan sistem pada
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) tersebut (lihat gambar 6 dan
7).
Isolator tonggak saluran vertikal (lihat gambar 8)
Isolator tonggak saluran horisontal (lihat gambar 9)
k
M
o
o
p
t
r
o
e
r
s
l
o
B i
r
a s
y t
P r
H i
T k
1 B
a
y
T
RELE PROTEKSI DAN ANNUNSIATOR
UMUM
Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu
peralatan listrik dari akibat gangguan, atau dengan kata lain yaitu untuk:
Menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan.
Membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin.
Memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang
tinggi.
SIMBOL DAN KODE RELE PROTEKSI
P51N
S51-1 S51-2
PU
64V
Bay Pengahntar dan koppel.
44S 51
single line diagram bay pengahantar
dan bay Koppel lengkap dengan
system proteksi
RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut :
RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah
pengaman transformator.
+
CT
OCR
Tripping coil
x
RELE ARUS LEBIH BERARAH
Directional over current Relai atau yang lebih dikenal dengan Relai arus lebih yang
mempunyai arah tertentu merupakan Relai Pengaman yang bekerja karena adanya
besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan.
Relai ini terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada
pengaman Transformator tenaga dan berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik
akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ketanah.
. Bus 20 KV
Trippi PT
ng
Coil
-
ZC +
T
67 G
Diagram Situasi
Pemasangan Relai 67 G
Rele arus lebih berarah.
RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah,
didalam dan diluar daerah pengaman transformator.
Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising signal.
Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian trafo arus
penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh dari tegangan
residual.
Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian sekunder open delta trafo
tegangan seperti pada Gambar
VRES = VAG + VBG + VCG = 3Vo
A
VRES
Anounciator yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu
induk SF6, sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau
seperti tekanan gas, kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak
PMT, PMS baik PMS line, PMS Rel maupun PMS tanah
Annunciator pada bay penghantar (SUTT maupun SKTT), Transformator dan
Koppel.
KODE INDIKATOR
21LA Pasokan Pemanas gagal/trip.
43LA
28LA
udara dengan
annunciator penormalan H121-H122.
kunci saklar sinkronisasi S2550
sinkrochek Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )
manual Test Block X22-X11 untuk arus ( C ) dan
Tegangan ( V )
C V
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
V
Alarm annunciator H10 dan saklar tekans H100 :
mematikan suara alarm AAC/PB (white).
pengakuan. AC/PB (black).
rangkaian pereset R/PB (Red).
Tombol peuji nyala lampu LT/PB (Green
C V
Panel bay Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
Transformator A A A V Volt meter busbar P10
W Indikator Wattmeter P12
W Var V Var Indikator Varmeter P13
C V
TRANSFORMATOR TENAGA
Prinsip Induksi.
Hukum utama dalam transformator adalah hukum induksi faraday.
Menurut hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu dari pada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis
lengkung itu (Lihat gambar 1.1. dan 1.2).
TRANSFORMATOR DAYA
PRINSIP KERJA :
Prinsip Kerja suatu Transformator adalah menggunakan HUKUM
FARADAY yaitu suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu dari pada arus Induksi atau Flux yang dilingkari oleh garis
lengkung itu. (lihat gambar 2.1 dan 2.2)
TRANSFORMATOR DAYA
Selain hukum FARADAY, transformator adalah hukum LORENZ
seperti gambar 2.3
TRANSFORMATOR DAYA
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut:
Arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka
inti besi itu akan berubah menjadi magnit (gambar 2.4) dan apabila magnit
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut
akan terjadi beda tegangan.
TRANSFORMATOR DAYA
Dari prinsip tersebut diatas dibuat suatu transformator seperti gambar 2.6
dibawah ini.
Transformator tenaga :
berfungsi untuk
mentransformasikan
tenaga/daya dari
tegangan tinggi ke
tegangan menengah atau
sebaliknya
(mentransformasikan
tegangan)
KONSTRUKSI TRANSFORMATOR
1. Inti Besi
2. Kumparan Transformator
3. Minyak Transformator
4. Bushing
5. Tangki Konservator
1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan Fluksi, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan olrh Eddy Current.
2. Kumparan Transformator
Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu
kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan
kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun
terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton,
pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.
3. Minyak Transformator
Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti trafo tenaga
direndam dalam minyak trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang
berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai
isolasi dan media pemindah, sehingga minyak trafo tersebut
berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
4. Bushing Transformator
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator,
yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
dengan tangki trafo.
5. Tangki Konservator Transformator
Umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo
berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian
minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
Peralatan Bantu.
Pendingin
Sebagai instalasi tenaga listrik yang dialiri arus maka trafo akan
terjadi panas yang sebanding dengan arus yang mengalir serta
temperatur udara disekeliling trafo tsb. Jika temperatur luar cukup
tinggi dan beban trafo juga tinggi maka trafo akan beroperasi
denagn temperatur yang tinggi pula. Untuk mengatasi hal tersebut
trafo perlu dilengkapi dengan sistim pendingin yang bisa
memanfaatkan sifat alamiah dari cairan pendingin dan dengan cara
mensirkulasikan secara teknis baik yang menggunakan sistem
radiator, sirip-sirip yang tipis berisi minyak dan dibantu dengan
hembusan angin dari kipas-kipas sebagai pendingin yang dapat
beroperasi secara otomstis berdasar pada setting rele temperatur
dan sirkulasi air yang bersinggungan dengan pipa minyak isolasi
panas. Dari sistem pendingin tsb maka trafo dapat dibagi
berdasarkan sistem pendinginnya seperti ONAN, ONAF, OFAN, OFAF
dan OFWF.
pendingin
trafo type
ONAF
Tap Changer (On Load Tap Changer).
Tap pemilih
(selector switch)
NILAI NGR
Tegangan 70 KV 40 Ohm
Tegangan 20 KV 12 Ohm,40 Ohm,200 Ohm dan 500 Ohm
JENIS NGR
Resistance Liquit ( Air ), yaitu bahan resistance adalah air murni . Untuk
memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .
Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat
dalam panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.
Contoh Gambar NGR liquit / cair yang
sedang dipelihara oleh petugas
pemeliharaan.
KONSERVATOR
KLEM
BUCHOLTZ RELAY
BUSHING
JANSEN RELAY
RADIATOR
TERMOMETER RELAI
SILICAGEL OLTC
MEKANIK OLTC
KIPAS PENDINGIN
PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR
Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator.
Pemadam kebakaran (transformator - transformator besar )
Sistem pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah
sangat diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo.
Penyebab trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi
sekunder sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika prose
tersebut berlangsung cukup lama karena rele tidak operasi dan tidak operasinya
rele juga sebagai akibat salah menyetel waktu pembukaan PMT, rele rusak, dan
sumber DC yang tidak ada serta kerusakan wiring.
Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak
secara otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas pemisah
oksigen diudara dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya
sehingga tidak ada pembakaran minyak, sehingga kerusakan yang lebih parah
dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak.
Proses pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan motor
pompa DC adalah suatu kondisi yang sangat berisiko sebab hanya menggunakan
kaatup otomatis yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya api dan
menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak penghubung tanki
(konservator) ke dalam trafo ( sebelum rele bucholz) serta adanya gas pemisah
oksigen ( gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan melaui pipa yang
disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju keruang yang tidak
terisi minyak. Dengan demikian mencegah terbakarnya minyak didalam trafo dapat
dihindarkan.
Proteksi Eksternal transformator
P51N
NP51G
96T
26 87T
63
S51-1 S51-2
PU
64V
I1 I2
I1 I2
1 2
1 2
B B B B
R IR=I1-I2= 0 R IR=I1+ I2 0
87N 87N
Prinsip kerja REF adalah membandingkan besarnya arus sekunder kedua trafo arus
yang digunakan. Pada waktu tidak terjadi gangguan/keadaan normal atau
gangguan di luar daerah pengaman, maka ke dua arus sekunder tersebut di atas
besarnya sama, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada relai, akibatnya relai
tidak bekerja.
Pada waktu terjadi gangguan di daerah pengamanannya, maka kedua arus sekunder
trafo arus besarnya tidak sama oleh karena itu, akan ada arus yang mengalir pada
relai, selanjutnya relai bekerja.
Dari Gambar 10.b. terlihat bahwa relai diferensial dan relai gangguan tanah terbatas
digabung menjadi satu rangkaian, dengan rasio transformasi trafo arus antara sisi
primer dan netral harus sama. Trafo arus yang digunakan adalah jenis low reaktans
yaitu class X atau class P jenis low reaktans.
Pada prinsipnya relai ini membandingkan arus masuk antara trafo arus sisi primer
dan netral trafo tenaga.
Relai REF termasuk kelompok relai differensial dari jenis high impedans, adapun
prinsip kerja relai differensial high impedans seperti uraian di bawah ini.
Rele arus lebih (Over current Relay) dan Rele hubung tanah (Ground Fault Relay)
Relai arus lebih tak berarah dan Relai Hubung Tanah Tak berarah atau cukup disebut
relai arus lebih dan relai hubung tanah. Relai ini berfungsi sebagai pengaman
terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-fasa maupun fasa tanah dan dapat
digunakan sebagai :
Pengaman utama penyulang (jaringan tegangan menengah)
Pengaman cadangan pada trafo, generator dan transmisi.
Pengaman utama untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial
Pengaman utama motor listrik yang kecil.
R S T
C
T
OCR
CT
GFR OC
OCR
CT R t>
>
OCR PM
CT
T INDIKAT
OR
C
C
Rele thermis (Thermal Relay)
Pada instalasi Tegangan tinggi banyak digunakan thermometer jenis
pengukur langsung ataupun pengukur tidak langsung.
G G
E G
E
G G E
G G
E E
B B
G G
E E
G P
E
P
I
G
B P
G
G
B
E
pengukuran tidak G G
langsung E G
E
G
B
E
Keterangan : G
G
E G
1. Trafo arus E G
E G
E
E
2. Sensor suhu GE =Grounding Eletrode
GB = Grounding Bus
4. Thermometer
Winding
5. Thermometer oil
SISTEM PENTANAHAN PADA TIANG SUTT.
BAUT
PENGIKAT KAKI
TOWER
KAWAT
TEMBAGA
PONDASI
TOWER
Elektrode
Parameter/pengukuran Transformator.
INDIKASI KETERANGAN
Oil level Indikasi ini menunjukan bahwa minyak transformator
transforme yang ada di dalam tangki trafo berkurang ,sehingga
r low alat ukur permukaan minyak (level ) mengerjakan
kontak dan mengirim alarem ke panel kontral ,dan
di panel kontrol muncul sinyal oil level transformer
low alarm serta membunyikan bel(kontak penggerak
untuk memberikan sinyal dan alarm bekerja ).
alarmOil Indikasi ini menunjukan bahwa minyak yang ada di
level OLTC dalam tangki tap changer berkurang ,sehingga alat
low alarm ukur permukaan minyak (level ) mengerjakan kontak
dan mengirim alarem ke panel kontral ,dan di panel
kontrol muncul sinyal oil level OLTC low alarm serta
membunyikan bel ( kontak penggerak untuk
memberikan sinyal dan alarm bekerja ).
INDIKASI KETERANGAN
Bucholtz Indikasi ini menunjukan bahwa kontak rele Bucholtz untuk
Alarm Alarm bekerja (kontak rele bucholtz ada dua ,satu alarm
dan yang satunya trip). Bekerjanya disebabkan beberapa
kejadian yaitu :
Jika didalam trafo ada gas yang disebabkan oleh adanya
panas lebih sehingga terjadi gelembung-gelembung gas
yang terakumulasi sampai nilai tertentu (300 -350 Cm3
).Gas tersebut menekan pelampung untuk kontak alarm,
dan mengirim sinyal ke panel kontrol dan dipanel timbul
sinyal Bucholtz alarm dan bel berbunyi .
Jika didalam trafo terjadi partial discharge pada isolasi
,maka akan terjadi gelembung gas (seperti diatas ) maka
timbul Bucholtz alarm dan bel berbunyi.
Jika minyak didalam trafo bocor sehingga sampai tingkat
permukaan rele bucholtz,maka apabila pelampung atas
sudah tidak terendam minyak ,maka kontak bucholtz
alarm akan tertutup dan memberikan sinyal bucholtz
alarm dan bel berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Winding Winding primer
temperature Indikasi ini menunjukan bahwa suhu (temperature )
alarm kumparan primer panas melebihi setting alarm
termometer (misalnya 85 °C) dan sushu trafo
mencapai 85 ° C ,maka kontgak alarm pada
termometer ( termostat) akan tertutup dan
mengirim sinyal alarem ke panel kontrol winding
primer alarm serta bel berbunyi.
Winding sekunder
Indikasi ini menunjukan bahwa suhu (temperature )
kumparan primer panas melebihi setting alarm
termometer (misalnya 85 °C) dan sushu trafo
mencapai 85 ° C ,maka kontgak alarm pada
termometer ( termostat) akan tertutup dan
mengirim sinyal alarem ke panel kontrol winding
sekunder alarm serta bel berbunyi
INDIKASI KETERANGAN
OLTC voltage Pengaturan setting tegangan pada peralatan
regulator regulator tidak sesuai dengan tegangan yang
alarm diminta ,maka rele regulator tegangan aklan
memberikan sinyal ke panel kontrol dan memberi
sinyal OLTC voltage regulator alarm serta bel
berbunyi.
Transformer Indikasi ini menunjukan bahwa sistem pendingin
cooling fault (kipas atau pompa minyak sirkulasi ada gangguan )
alarem yaitu :
saklar termis untuk pasokan motor kipas pendingin
trip (lepas) sehingga motor tidak berputar dan
saklar termis tersebut kontak bantunya tertutup
dan memberikan sinyal ke panel kontrol
Transformer cooling fault alarem dan bel berbunyi.
Pompa sirkulasi minyak tidak berputar/bekerja
saklar termis untuk pasokan motor pompa minyak
pendingin trip (lepas) sehingga motor tidak
berputar dan saklar termis tersebut kontak
bantunya menutup dan memberikan sinyal ke panel
kontrol Transformer cooling fault alarm dan bel
berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Marshalling Indikasi tersebut menunjukan terjadi gangguan
kios fault sumber arus bolak-balik 220/380 V ,yaitu saklar
alarm sumber tegangan AC 220/380 V trip,sehingga bay
tersebut tidak ada pasokan AC ,dan saklar tersebut
kontak bantunya menutup dan mengirim sinyal
gangguan ke panel kontrol sehingga timbul sinyal
Marshalling kios fault alarem dan bel berbunyi.
Fire Indikasi ini menunjukan bahwa sistem pemadam api
protection transformator tidak siap bekerja (out of service),yaitu
out of akibat saklar DC 110 V sumber pasokan untuk sistem
service instalasi pemadam api trip (tidak masuk),sehingga
alarm kontak bantunya menutup dan memgirim sinyal ke
panel kontrol dengan indikasi Fire protection out of
service alarem dan bel berbunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Bucholtz Indikasi ini menunjukan bahwa rele bucholtz bekerja
trip menjatuhkan PMT (trip) yang disebabkan oleh :
gangguan yang serius atau hubung singkat lilitan
trafo/kumparan trafo sehingga terjadi penguraian
minyak dan bahan isolasi lain serta menimbulkan gas
dan aliran minyak dari trafo ke rele bucholtz
,sehingga kontak rele bekerja mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder,memberikan sinyal alarm
bucholtz trip dan membunyikan bel.
b.gangguan minyak trafo bocor sehingga terjadi
penurunan permukaan minyak sampai level yang
minimum (sebelumnya terjadi alarm bucholtz)
,sehingga kontak rele bekerja mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder,memberikan sinyal alarm
bucholtz trip dan bel berbunyi.
c.Terjadi gangguan alam ,misalnya gempa bumi yang
besar ,sehingga terjadi goncangan minyak didalam
terfo maupun rele bucholtz,dan kontak rele menutup
memberikan sinyal trip PMT primer dan sekunder dan
sinyal bucholtz trip bel atau klakson bunyi.
INDIKASI KETERANGAN
Oil Indikasi ini menunjukan bahwa minyak trafo panas yang
temperature melebihi setting pengaman temperatur,sehingga kontak
trip termometer untuk trip menutup memberikan sinyal untuk
menjatuhkan PMT primer dan sekunder dan mengirim sinyal
ke panel kontrol bucholtz trip dan bel bunyi
S
Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda
Radial Paralel
KOMPRESOR
Berfungsi sebagai
pengisi tabung udara
tekan untuk
menggerakkan
peralatan mekanik
jenis pneumatik
PERALATAN PENDUKUNG OPERASI
DFR (Disturbance
Fault Recorder
Berfungsi sebagai
perekam data anomali
operasi peralatan
gardu induk.