Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1),
yaitu:
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi
sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan
kedalam tiga kelompok:
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor
DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input,
konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan
dibawahini.
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.
Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu
atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari
luar sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah
kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga
membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan,berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KN
Torsi: T = KIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor
shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus
dinamo.
Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.
b. Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
c. Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti
ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo.
1. Motor arus searah 15 hp mempunyai rugi rugi total sebesar 1.310 watt
waktu bekerja dengan beban penuh. Hitung efisiensinya.
Penyelesaian :
Efesiensi=[1-(watt rugi-rugi)/(Watt masukkan)]100%
=[1-(watt rugi-rugi)/(watt keluaran+watt rugi-rugi )]100%
=[1-1310/((15746)+1310)]100%
=89,5 %
2. Motor arus searah dhunt 230 volt mempunyai resistans jankar 0,5 ohm
dan resistens medan shunt 115 ohm.
Pada waktu beban nol kecepatannya 1200 rpm dan arus jangkar 2,5
amper. Pada wakru beban penuh kecepatannya turun menjadi 1120 rpm.
Hitung:
Arus jala jala pada waktu beban penuh.
Daya input waktu beban penuh,
Regulasi kecepatannya.
Penyelesaian :
N_NL=1200 rpm; E_b=V_t-I_a R_a-V_si
=230-(2,50,5)
=228,75 volt
N_NL=1120 rpm; E_b=230-(I_a0,5)
N_FL/N_NL =E_b/E_b0 1120/1200=(230-(I_a-0,5))/228,75
I_a=33 Amper
I_sh=230/115=2 amper;I=33+2=35 Amper
Arus jala jala pada waktu beban penuh = 35 amper
Daya input waktu beban penuh = 230 x 35 = 8,05 Kw
Regulasi
=(N_NL-N_FL)/N_FL 100%
=(1200-1120)/1120100=7,14 %
3. Suatu motor shunt, daya keluar = 6912 watt, tegangan terminal = 230
Volt, tahanan jangkar dan tahanan medannya masing masing adalah 0,5
ohm dan 120 ohm, efisiensi = 0,90, putaran = 600 rpm.
Tentukan besarnya tahanan mula yang di perlukan, jika di kehendaki arus
jangkar yang mengalir pada saat start sama dengan arus beban
penuhnya.
Setelah motor berputar, tahanan mula dihilangkan dan disisipkan
tahanan yang dipasngkan seri dengan tahanan jangkar sebesar 2,5 ohm,
sedangkan arus medan dan arus jangkar tetap. Tentukanlah perputaran
dan daya keluarnya.
Pemecahan
Pada beban penuh :
Daya masuk = 6912/0.90 = 7680 watt
Arus total =I_L= 7680/240 = 32 ampere
Arus medan =I_f= 240/120 = 2 ampere
Arus jangkar = 32 2 = 30 ampere
Pada keadaan start, n = 0 dan Ea = 0
Untuk motor shunt : V_t=E_a+I_a (R_a+R_m ) dan R_m = tahanan mula
Maka:
(R_a+R_m )=V_t/I_a =240/30=8 ohm
Jadi,
R_m=8-0,5=7,5 ohm
Pada keadaan beban penuh : N_1=600 rpm
E_a1=V_t-I_a R_a=240-300,5=225 volt
Bila kemudian di pasangkan tahanan seri sebesar 2,5 ohm, sedangkan
arus medan dan arus jangkar tetap, maka
E_a2=240-30(0,5+2,5)=150 volt
Dan dari E_a=Cn, dimana C = konstanta, sedangkan fluks () konstan
(karena arus medan konstan), didapat hubungan:
E_a1/E_a2 =n_1/n_2
n_2=E_a1/E_a2 n_1=150/225600=400 rpm
Daya keluar
=n_2/n_1 P_1
(P_2 )=400/6006912=4612 watt
4. Pada tegangan 230 volt, sebuah motor dc shunt berjalan pada 1000 rpm
dan menaruik arus 5 Amp. Tahanan jangkar dari motor 0,025 dan tahanan
medan shunt 230 ohm. Hitunglah rugi kecepatan apabila motor tersebut
di bebani dan menarik arus dari jala 41 Amp. Reaksi jagkar di abaikan.
Penyelesaian:
Dalam hal ini berlaku:
N_2/N_1 =E_b2/E_b1 _1/_2
Pada kondisi awal :
I_sh=230/230=1 Amp
I_a=I_L-I_sh=5-1=4 Amp
Jadi
E_b1=V-I_a R_s=230-(40,025)
=229,9 volt
N_1=1000 rpm
Pada kondisi kedua :
I_sh=1 Amp
I_a=41-1=40 Amp
E_b2=230-(400,025)=229 volt
N_2=..?
_1=_2, sebab mesin shunt, maka berlaku :
N_2/N_1 =E_(b_2 )/E_(b_1 ) atau N_2=(E_(b_2 ).N_1)/E_(b_1 )
Jadi N_2=(2291000)/229,9=996,8 rpm
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/makalah-motor-listrik-55893131b4939.html
https://garslandi.wordpress.com/2014/01/23/contoh-soal-mesin-listrik-2/