Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SISTEM PROTEKSI

MAKALAH MACAM-MACAM RELAY & PRINSIP KERJA RELAY


ARUS LEBIH

Yang dibimbing oleh Slamet Hani, ST., MT.

Disusun oleh :

ANDINA KUSUMA DEA (141.04.1020)

ENCEP IMAM CADEMAS (141.04.1021)

RIZKY KURNIAWAN (141.04.1028)

DANIEL S. TAMBUNAN (141.04.1029)

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2016
A. PENGERTIAN

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan

komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama

yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay

menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga

dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan

Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi

sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 1. Relay

Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan

menutupnya (open dan close-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang terdapat di

dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil / lilitan tembaga / cooper yang

melilit pada sebatang logam, pada saat koil di beri masukan arus / tegangan listrik

/ elektrik maka koil akan membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi batang

logam di dalam lingkaran-nya tersebut untuk menjadikannya sebuah magnet.

Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng

logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar. Biasanya relay

memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan.
B. JENIS-JENIS RELAY

Untuk memenuhi kebutuhan di dalam merangkai atau membuat sirkuit listrik

dan elektronika, beberapa produsen membuat / memproduksi berbagai macam /

jenis relay, namun secara sistem di bagi atas:

1. Electromagnetic Relays (EMRs)

Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan / koil untuk

menerima sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang

terhubung pada armature / tuas yang diaktifkan / digerakkan oleh kumparan

energi untuk membuka atau menutup sirkuit listrik sebagai hasil dari

proses relay tersebut.

2. Solid-State Relays (SSRs)

Solid-state Relays (SSRs) menggunakan output semikonduktor bukan

lagi kontak secara mekanik untuk membuka dan menutup sirkuit.

Perangkat output optik digabungkan ke sumber cahaya LED di

dalamnya. Relay dihidupkan dengan energi LED ini, biasanya dengan

tegangan DC power yang rendah.

3. Micropossesor Based Relays (Berbasis Mikroprosesor)

Mengunakan mikroprosesor untuk mekanisme switching. Umum

digunakan dalam pemantauan sistem proteksi power / daya.


C. PRINSIP KERJA RELAY

Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar diatas, coil adalah

gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang

pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.

Contact ada 2 jenis :

Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)

Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close)

Secara prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized),

akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan

contact akan menutup.

D. RELAY ARUS LEBIH (OVER CURRENT RELAY)

Relay arus lebih adalah suatu relay yang bekerjanya berdasarkan adanya

kenaikan arus yang melewatinya. Relay ini bekerja dengan membaca input berupa

besaran arus kemudian membandingankan dengan nilai setting, apabila nilai arus yang

terbaca oleh rele melebihi nilai setting, maka rele akan mengirim perintah trip (lepas)

kepada Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) setelah tunda waktu yang

diterapkan pada setting.

Gambar 2. Over Current Relay


Rele arus lebih OCR memproteksi instalasi listrik terhadap gangguan antar

fasa. Sedangkan untuk memproteki terhadap gangguan fasa tanah digunakan rele Rele

Arus Gangguan tanah atau Ground Fault Relay (GFR). Prinsip kerja GFR sama dengan

OCR, yang membedakan hanyalah pda fungsi dan elemen sensor arus. OCR biasanya

memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa) sedangkan GFR hanya memiliki satu

sensor arus (satu fasa ).

Gambar 3. Grafik karakteristik waktu tunda OCR

Pada gambar diatas, elemen low set disetting dengan menggunakan

karakteristik inverse. Sedangkan elemen high set menggunakan karateristik definite.

Pembantukan kurva waktu tunda rele dimaksudkan agar ketika terjadi gangguan dengan

arus hubung singkat yang cukup besar (dalam grafik di atas ketika terjadi gangguan

dengan arus > 2400 A) maka rele akan segera memerintahkan Pemutus tenaga (PMT)

untuk trip.
JENIS-JENIS RELAY ARUS LEBIH

1. Relay arus lebih sekitika (moment-instantaneous)

Relay arus lebih adalah relay yang bekerjanya tanpa penundaan waktu atau jangka

waktu mulai saat relay arusnya pick up sampai selesai, sangat singkat. Relay ini

jarang berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan dengan relay arus lebih

dengan karakteristik yang lain.

Gambar 4. Karakteristik Relay Waktu Seketika

2. Relay arus lebih waktu tertentu (definite time)

Relay arus lebih dengan karakteristik tunda waktu tertentu, yaitu suatu relay dengan

jangka waktu mulai relay arus pickup sampai selesainya kerja relay diperpanjang

dengan nilai atau waktu tertentu. Sehingga apabila arus yang mengalir telah

melebihi arus setting maka relay akan bekerja sesuai dengan waktu penundaan yang

telah ditetapkan. Ada beberapa jenis relay arus lebih dengan tunda waktu, hal ini

sangat tergantung pada karakteristik waktu tundanya. Relay ini akan memberikan

perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus

gangguan melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai pick up

sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya

arus yang mengerjakan relay, lihat gambar dibawah ini.


Gambar 5. Karakteristik Relay Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite Time

Relay).

3. Relay arus lebih berbanding terbalik (invers)

Relay arus lebih dengan karateristik waktu-arus berbending terbalik adalah jenis

relay arus lebih dimana waktu relay mulai pick-up sampai dengan selesainya kerja

relay tergantung dari besarnya arus yang melewati kumparan relaynya, maksudnya

relay tersebut mempunyai sifat terbalik untuk nilai arus dan waktu bekerjanya.

Karakteristik ini bermacam-macam dan setiap pabrik dapat membuat karakteristik

yang berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :

Standar invers

Very inverse

Extreemely inverse

Gambar 6. Karakteistik Relay Arus Lebih Waktu Terbalik (Inverse Relay).


Bus-bar t

TC

P PMT
A

DC

I
R/T
Ir
CT
(b)

I (a)

Gambar 7. (a) Relay arus lebih berbanding terbalik ( invers) (b) Karateristik arus

lebih berbanding terbalik ( invers)

Karakteristik Relay Arus Lebih

Bila arus baban naik melebihi harga yang diijinkan, maka harga Ir juga

akan naik. Bila naiknya arus melebihi harga operasi dari relai (setting arus), maka

relay akan bekerja yang ditandai dengan alarm yang berbunyi dan TC melepas

engkol sehingga PMT membuka.

Ir I

Gambar 8. Grafik Karakteristik Relay Arus Lebih


Daftar Pustaka

http://dokumen.tips/documents/relay-arus-lebih-materi-pembahasan.html

http://dokumen.tips/documents/00karakteristik-rele-arus-lebih.html

http://www.elangsakti.com/2013/03/pengertian-fungsi-prinsip-dan-cara.html

Anda mungkin juga menyukai