Anda di halaman 1dari 27

TENTANG RELAY

A. Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan


oleh arus listrik. Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas
akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya
digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan
listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1

ampere 12 Volt DC).

Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan


pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay
elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :

 Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau


membuka) kontak saklar.

 Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Di bawah ini contoh relay yang beredar di pasaran


Gambar 1.1 Relay yang tersedia di pasaran

Mengapa perlu belajar Relay?


 Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali.
 Mulai tahun 70an, muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay.

Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi berikut :


 Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
 Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan o Contoh : starting relay
pada mesin mobil
 Pengatur logika kontrol suatu sistem
B. Dasar-
dasar
Relay

Dalam

pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan


sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda
pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi
sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak
merusak komponen di sekitarnya.

Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:

 Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu

 Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu

 Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal


tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan
membuat hubungan dengan kontak-kontak yang Plain.

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta


kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada
body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan
sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik
(maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay
difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah
lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi.
Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil
yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan
menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika
arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka
(off).

Penemu relay pertama kali adalah Joseph Henry pada tahun 1835.
Benda satu ini paling banyak di pake dimobil-mobil sekarang. Kegunaan
utamanya adalah meningkat kan efisiensi elektris pada sebuah rangkaian
kabel.

Contoh : Device yang mau di hidupkan : electric Fan. Anda ingin dia
hidup jika ac hidup...nah..cara paling gampangnya nyuntik dari kabel kompresor
ac kan..tetapi kabel dari kompresor ac itu sudah terbebani oleh daya yang
digunakan oleh kompresor itu sendiri,.apa bila dibebani lagi oleh electric fan
ditakutkan akan overload maka dapat digunakan relay sehingga load yang di
ambil dari kabel kompresor sangat kecil karena hanya digunakan untuk
menyalakan relay. (0,5 ampere). Sedangkan beban untuk menghidupkan
electric fan ditanggung oleh Relay tersebut.

C. Prinsip Kerja Relay

Relay terdiri dari :

 Coil & Contact

Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus
listrik di coil.

Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),
dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).

Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat
energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik
armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
Gambar 1.2 Skema relay elektromekani
Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai
fungsi sebagai pengendali sistem. Sehingga relay mempunyai 2
macam simbol yang digunakan pada :

o Rangkaian listrik (hardware)

o Program (software)

Berikut ini simbol yang digunakan :

Gambar 2.3 Rangkaian dan simbol logika relay

Simbol selalu mewakili kondisi relay tidak dienergized.

D. Cara Kerja Relay

Cara kerja relay sangat sederhana. Disini kita akan membahas


relay pada umumnya.
Relay Segi (contoh : Hella, Bosch dll)

relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output.
1. Terminal trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan
relay..seperti alat electronic lainya relay akan aktif apabila di aliri
arus + dan arus -. Nah pada contoh relay yang kita gunakan
terminal trigger ini adalah 85 dan 86.
2. Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan
masukan..pada contoh adalah terminal 30
3. Terminal output : yaitu tempat keluarnya output pada
contoh adalah terminal 87

E. Spesifikasi Relay

Dalam data sheet, penjelasan untuk coil dan contact terpisah.


Hal ini menyebabkan masing – masing mempunyai spesifikasi yang
berbeda – beda juga. Perhatikan table berikut.
F. Macam – macam konfigurasi Relay

▪ Konfigurasi relay digolongkan berdasar jumlah pole dan throw.

▪ Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

▪ Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact

G. Jenis – jenis Relay

Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan


throw yang dimilikinya. Berikut definisi pole dan throw
• Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

• Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact

Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw :

• SPST (Single Pole Single Throw)

• DPST (Double Pole Single Throw)

• SPDT (Single Pole Double Throw)

• DPDT (Double Pole Double Throw)

• 3PDT (Three Pole Double Throw)

• 4PDT (Four Pole Double Throw)

Berikut ini rangkaian dan simbol macam-macam relay tersebut.


Gambar 2.4 Relay jenis Single Pole Double Throw (SPDT)

Gambar 2.5 Relay dengan contact lebih dari satu

Jenis – jenis relay lain:

➢ timing relay

Timing relay adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah
sebagai berikut : jika
coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru contact
relay akan ON atauOFF (sesuai jenis NO/NC contact).

Simbol dari timing relay bisa dilihat pada gambar 2.6

➢ latching relay

Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau mempertahankan

kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati. Cara


kerjanya ialah sebagai

berikut : jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch
coil

diaktifkan.

Simbol dari latching relay bisa dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.6 Simbol coil dan contact dari timing relay


Gambar 2.7 Simbol coil dan contact dari latching relay

➢ Reed Relay

Reed Relay memiliki seperangkat kontak di dalam vakum atau gas inert
untuk mengisi tabung gelas, yang melindungi kontak terhadap korosi
atmosfer. Kontak tertutup oleh medan magnet yang dihasilkan ketika
arus mengalir melalui kumparan di sekeliling tabung gelas. Reed relay
mampu switching kecepatan lebih cepat daripada jenis relay yang lebih
besar, tetapi beralih rendah arus dan tegangan peringkat. Lihat juga
saklar buluh.
[sunting] Mercury-dibasahi estafet

H. Fungsi Relay

o Kontrol tegangan tinggi rangkaian dengan sinyal bertegangan


rendah, seperti dalam beberapa jenis modem atau audio amplifier.
o Kontrol sebuah rangkaian arus tinggi dengan sinyal arus rendah,
seperti pada solenoid starter dari sebuah mobil.
 Mendeteksi dan mengisolasi kesalahan
pada jalur transmisi dan distribusi dengan
membuka dan menutup pemutus
rangkaian (perlindungan relay),

Sebuah kumparan relay DPDT AC


dengan kemasan “ice cube”
 Isolasi mengendalikan rangkaian dari rangkaian yang dikontrol ketika
kedua berada pada potensi yang berbeda, misalnya ketika
mengendalikan sebuah perangkat bertenaga utama dari tegangan
rendah switch. Yang terakhir ini sering digunakan untuk mengontrol
pencahayaan kantor sebagai kawat tegangan rendah dapat dengan
mudah diinstal di partisi, yang dapat dipindahkan sesuai kebutuhan
sering berubah. Mereka mungkin juga akan dikendalikan oleh hunian
kamar detektor dalam upaya untuk menghemat energi,
 Logika fungsi. Sebagai contoh, DAN fungsi boolean direalisasikan
dengan menghubungkan relay normal kontak terbuka secara seri, maka
fungsi ATAU dengan menghubungkan normal kontak terbuka secara
paralel. Perubahan-atas atau Formulir C kontak melakukan XOR
(eksklusif atau) fungsi. Fungsi yang sama untuk NAND dan NOR yang
dicapai dengan menggunakan kontak normal tertutup. Tangga bahasa
pemrograman yang sering digunakan untuk merancang jaringan logika
relai.
 Awal komputasi. Sebelum tabung vakum dan transistor, relay
digunakan sebagai unsur-unsur logis dalam komputer digital. Lihat
ARRA (komputer), Harvard Mark II, Zuse Z2, dan Zuse Z3.
 Safety-logika kritis. Karena relay jauh lebih tahan daripada
semikonduktor radiasi nuklir, mereka banyak digunakan dalam
keselamatan-logika kritis, seperti panel kontrol penanganan limbah
radioaktif mesin.
 Waktu tunda fungsi. Relay dapat dimodifikasi untuk menunda
pembukaan atau penutupan menunda satu set kontak. Yang sangat
singkat (sepersekian
detik) penundaan ini akan menggunakan tembaga disk antara angker
dan bergerak blade perakitan. Arus yang mengalir dalam disk
mempertahankan medan magnet untuk waktu yang singkat,
memperpanjang waktu rilis. Untuk sedikit lebih lama (sampai satu menit)
keterlambatan, sebuah dashpot digunakan. Sebuah dashpot adalah
sebuah piston diisi dengan cairan yang diperbolehkan untuk melarikan
diri perlahan-lahan. Jangka waktu dapat divariasikan dengan
meningkatkan atau menurunkan laju aliran. Untuk jangka waktu lebih
lama, mesin jam mekanik timer diinstal.

I. Relay sebagai pengendali

Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah


untuk implementasi logika kontrol dalam suatu sistem. Sebagai
“bahasa pemrograman” digunakan konfigurasi yang disebut ladder
diagram atau relay ladder logic.

Berikut ini beberapa petunjuk tentang relay ladder logic (ladder diagram):

▪ Diagram wiring yang khusus digunakan sebagai bahasa


pemrograman untuk rangkaian kontrol relay dan switching.
▪ LD Tidak menunjukkan rangkaian hardware, tapi alur berpikir.

▪ LD Bekerja berdasar aliran logika, bukan aliran tegangan/arus.


 Relay Ladder Logic terbagi menjadi 3 komponen :

1. Input Logic pengambil keputusan


2. Output usaha yang dilakukan
3. pemberi informasi

Diagram sederhana dari sistem kontrol berbasis relay yang


menggambarkan penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar 2.8.

Dari gambar di atas nampak bahwa sistem kendali dengan relay ini mempunyai
inputdevice (misalnya: berbagai macam sensor, switch) dan output device
(misalnya : motor, pompa, lampu). Dalam rangkaian logikanya, masing- masing
input, output, dan semua komponen yang dipakai mengikuti standard khusus yang
unik dan telah ditetapkan secara internasion

Gambar 2.8 Sistem kontrol berbasis relay

Sebagai awal, pada gambar di bawah dapat dilihat aplikasi relay


untuk membentuk gerbang – gerbang logika sederhana (AND, OR, NOT,
dan latching).
Gambar 2.9 Relay untuk membentuk gerbang logika

Sebagai pengendali, relay dapat mengatur komponen – komponen lain yang

membentuk suatu sistem kendali di industri, di antaranya : switch, timer,


counter, sequencer, dan lain – lain. Semuanya adalah komponen – komponen
dalam bentuk hardware
Perhatikan gambar – gambar berikut

Gambar 2.10 Pneumatic Timer

Gambar 2.11 Thermal & solid state timer

Gambar 2.12 Counter elektromekanika


J. Contoh aplikasi pengendalian sistem dengan relay dan PLC

Berikut ini adalah contoh aplikasi menggunakan relay sebagai


pengendali yang kemudian digantikan dengan menggunakan PLC.
Aplikasi berikut digunakan untuk mengendalikan motor, rangkaian
kontrol elektris berbasis relay berikut biasa digunakan.

Rangkaian di atas menggunakan relay sebagai pengendali,


berikutnya relay akan digantikan dengan PLC sebagai pengendali.
Langkah pertama ialah merangkai input device pada modul input PLC.
Kemudian dilanjutkan dengan merangkai output device pada modul output PLC.

Buat logika sistem dengan ladder diagram PLC.

Jika disatukan, berikut ini diagram hubungan keseluruhan dari modul input –
program CPU – modul output PLC.
❖ Keuntungan PLC dibanding relay

Dari contoh di atas, tampak bahwa PLC control


mempunyai banyak keuntungan dibandingkan relay control.
Berikut keuntungan – keuntungan lain dari PLC :
• Pengkabelan pada sistem berkurang sampai 80%.

• Konsumsi daya jauh lebih hemat.

• PLC mempunyai self diagnostic function yang memudahkan


troubleshooting pada PLC.

• Perubahan logika kontrol sangat mudah, cukup dengan melakukan


pemrograman ulang (secara software).
• Komponen sistem seperti relay dan timer berkurang cukup banyak
pada sistem dengan PLC.
• Jauh lebih cepat karena PLC berbasis mikroprosesor (dalam kisaran
miliseconds).

• Pada sistem dengan I/O yang banyak dan kompleks,


penggunaan PLC lebih hemat dibanding penggunaan relay.
• Keandalan PLC lebih tinggi dari pada relay mekanis dan timer.

• Dokumentasi sistem dengan PLC jauh lebih mudah, karena ladder


diagram dapat dicetak dengan mudah.
K. Faktor Pemilihan Relay Yang Tepat

Pemilihan relay yang tepat untuk aplikasi tertentu memerlukan evaluasi


dari berbagai faktor:

✓ Jumlah dan jenis kontak - biasanya terbuka, biasanya


tertutup, (double- lemparan)
✓ Hubungi urutan - "Membuat sebelum Break" atau "Break sebelum
Membuat". Sebagai contoh, gaya lama diperlukan pertukaran
telepon Make-sebelum- putus sehingga sambungan tidak
berkurang sementara panggilan melalui nomor tersebut.
✓ Penilaian kontak - saklar relay kecil beberapa ampere, besar
dinilai untuk kontaktor hingga 3000 ampere, bolak-balik atau
arus searah
✓ Voltage rating kontak - relay kontrol tipikal diberi nilai 300 VAC
atau 600 VAC, otomotif jenis sampai 50 VDC, khusus relay
tegangan tinggi sekitar 15 000 V
✓ Coil tegangan - mesin-alat biasanya relay 24 VAC, 120 atau 250
VAC, relay untuk saklar mungkin 125 V atau 250 VDC gulungan,
"sensitif" relay beroperasi pada beberapa milliamperes
✓ Coil saat ini - Biasanya di kisaran 40-200 mA untuk 0-24 VDC
kumparan.

✓ Paket / kandang - terbuka, sentuhan-aman, tegangan ganda


untuk isolasi antara rangkaian, ledakan bukti, outdoor, minyak
dan tahan splash, dicuci untuk perakitan papan sirkuit cetak .
✓ Majelis - Beberapa fitur relay stiker yang menjaga kandang
tertutup untuk membolehkan posting solder PCB agen
pembersih. Yang dihapus setelah pemasangan selesai.
✓ Mount - soket, pasang papan, kereta api gunung, panel mount,
melalui panel mount, kandang untuk me-mount pada dinding atau
peralatan .
✓ Switching waktu - di mana kecepatan tinggi diperlukan.

✓ "Kering" kontak - bila beralih sinyal tingkat yang sangat


rendah, bahan kontak khusus mungkin diperlukan seperti
kontak berlapis emas.
✓ Hubungi perlindungan - menekan lengkung di sirkuit sangat induktif .

✓ Coil perlindungan - menekan lonjakan tegangan yang dihasilkan


bila beralih kumparan arus.
✓ Isolasi antara sirkuit dan kontak koil

✓ Aerospace atau tahan radiasi pengujian, jaminan kualitas istimewa

✓ Diharapkan beban mekanis akibat percepatan - beberapa


relay yang digunakan pada aplikasi ruang angkasa dirancang
untuk berfungsi dalam beban kejut dari 50 g atau lebih
✓ Aksesoris seperti timer, pembantu kontak, lampu pilot, tes kancing

✓ Stray magnetik hubungan antara gulungan yang berdekatan relay


pada sebuah printed circuit board.
Contoh aplikasi Relay :

▪ Relay Klakson

Pada kendaraan dengan kabel klakson hanya satu..diman ground


langsung di ambil dari body kendaraan.

Jika tombol klakson di pencet maka dari kabel original mobil akan
menghasilkan arus +, arus - sudah stand by maka seketika itu juga arus +
dari 30 akan di teruskan ke klakson melalui terminal 87.
Dan masih banyak lagi contoh kegunaan relay sangat bermanfaat jika
kita mengetahui dasar dari cara kerja relay sehingga kita dapat dengan mudah
mengaplikasikannya pada kebutuhan kita.

▪ Interlaced Relay.
Ini salah satu contoh aplikasi Relay yang lumayan rumit. Fungsi :
digunakan sebagai teknik mengamankan mobil. Jadi mobil kita tidak akan
bisa di start kalau kita belum menyalakan lampu dim sekali matau
menginjak rem sekali (pilih salah satu mekanismenya bisa dim atau rem.
Ini menggunakan 3 buah Relay

 Relay pertama digunakan untuk menerima trigger dari lampu


dim/ rem..dan mempertahankan signal sekali tersebut sebagai
trigger bagi relay yang lain..
 . Relay kedua digunakan untuk starter.hanya akan aktif jika dan
hanya jika relay pertama dan relay ke tiga aktif. (syarat relay pertama
aktif dilakukan sekali dim atau sekali injak rem yang dilakukan
setelah kunci kontak ada pada posisi ON/IG)

 Relay ketiga digunakan untuk membalikan polarity dari output Kunci kontak
starter dari + menjadi -. Kemudian mengirimkannya ke relay kedua.

Anda mungkin juga menyukai