Anda di halaman 1dari 35

Heru Winarno

Teknik Elektro
SEKOLAH VOKASI
UNDIP
KARAKTERISTIK RELAI
Tahanan (ohm) kumparannya ,ditentukan
oleh tebal kawat dan banyaknya lilitan (dpt
berharga 1 – 50 K ohm)
Kuat arus yang diperlukan untuk
menggerakkan relai
- Relai dengan tahanan besar (banyak
lilitan) memerlukan arus kecil
- Kepekaan relai dinyatakan dalam
ampere/ lilit.
● Tegangan yang diperlukan untuk
menggerakkan relai V = I . R
● Daya yang diperlukan untuk
menggerakkan relai P = V.I
● Daya yang dapat dibebankan pada kontak
relai.Arus yang terlalu besar akan
melelehkan titik kontak
● Kontak dapat melepas dan menutup lebih
dari satu kontak sekaligus
ELEKTRONIKA
INDUSTRi

Heru Winarno
RELAY
 merupakan suatu komponen (rangkaian)
elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana
serta tersusun oleh saklar, lilitan, dan poros besi.
Penggunaan relay ini dalam perangkat-perangkat
elektronika sangatlah banyak. Terutama di
perangkat yang bersifat elektronis atau otomatis.
Fungsi relay :
• Untuk mengemudikan ( on – off )
• peralatan
/ mesin dari jarak jauh.
• Berfungsi sebagai penguat.
• Dapat menyimpan informasi. Gambar Relay
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole
dan throw yang dimilikinya. Berikut definisi pole dan
throw:
• Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay
• Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin
dimiliki contact

Berikut ini penggolongan relay berdasar


jumlah pole dan throw :

• SPST (Single Pole Single Throw)


• DPST (Double Pole Single Throw)
• SPDT (Single Pole Double Throw)
• DPDT (Double Pole Double Throw)
• 3PDT (Three Pole Double Throw)
• 4PDT (Four Pole Double Throw)
Contoh penggunaan relay :
1. Pompa ( saluran gas / minyak ) dapat dialirkan /
dihentikan dari jarak jauh.

2. Energi listrik yang kecil yang dikeluarkan oleh


sel – foto akan dapat menggerakkan relai.
Selanjutnya kontak ini dapat menyalakan lampu
penerangan jalan.

3. Relay akan berada pada suatu kondisi hidup


atau mati.
0 atau 1, sinyal 0 atau 1 merupakan dasar sitem
hitungan biner yang diterapkan dalam komputer.
Prinsip Kerja Relay

 Relay terdiri dari


* Coil & Contact

 Prinsip kerja relay :


* Coil mendapat energi listrik
(energized)
* Timbul gaya elektromagnet yang
Akan menarik armature yang berpegas
* Contact akan menutup.
Macam – macam relay :

1. Electromechanical Relay = EMR


( Relai Elektromekanis ).

2. Solid-State Relay = SSR


( Relai Solid State ).

3. Timing Relay
( Relai Pemilih Waktu ).

4. Logic Relay
( Relai Logika ).
Elekromechanical Relay = EMR
( Relai Elektromekanis )

 Adalah Saklar mekanis. Relai ini digunakan


untuk menghubungkan rangkaian beban on / off
dengan
pemberian energi elektromagnetis yang
berfungsi untuk membuka atau menutup
kontak pada rangkaian tersebut.

Gambar Relai Elektromekanis


 Level tegangan pada kumparan relai yang diberi energi, menyebabkan
penghubungan kontak yang disebut tegangan PICK UP ( Tegangan tarik
).

 Setelah diberi energi, level tegangan pada kumparan relai dimana


kontak kembali pada kondisi tidak dioperasikan disebut tegangan
DROP OUT ( Tegangan lepas).
Relai yang digunakan untuk mengontrol
beberapa operasi penghubung dengan arus
tunggal terpisah.

 Saklar membuka, kumparan ICR dihilangkan tenaganya,


rangkaian pada lampu hijau terhubung kontak NC ICR 2,
lampu hijau menyala dan lampu merah padam.

 Saklar ditutup, kumparan diberi tenaga kontak NO ICR 1


tutup lampu merah menyala, NC ICR 2 membuka lampu
hijau padam.
Relai yang digunakan untuk mengontrol
rangkaian beban tegangan tinggi dengan
rangkaian kontrol tegangan rendah.

 Relai digunakan untuk mengontrol rangkaian lampu 120


Volt dengan rangkaian kontrol 12 Volt.
 Lampu seri dengan kontak relai pada sumber tegangan
120 Volt.
 Saklar dirangkai seri dengan kumparan 12 Volt.
 Pengoperasian skalar dengan memberi / menghilangkan
energi kumparan sehingga akan ON atau OFF lampu.
Relai yang digunakan untuk mengontrol
rangkaian beban arus tinggi dengan rangkaian
kontrol arus rendah.

 Kumparan relai lampu dikontrol dengan signal arus


rendah dari rangkaian terpadu dan transistor.
 Signal elektronik menghidupkan atau mematikan
transistor yang akhirnya menyebabkan kumparan relai
diberi / dihilangkan energinya.
Solid – State Relay = SSR
( Relai Solid state )
 Merupakan aplikasi pada pengisolasian rangkaian
kontrol tegangan rendah dari relai beban dengan
tegangan tinggi.

 saklar elektronik, yang tidak seperti


sebuah relay elektromekanis tidak
berisi bagian yang bergerak.

Gambar Relai Solid State


Diagram blok relai solid state yang dirangkai secara optis.

 Dioda yang memancarkan cahaya ( LED ) yang digabungkan pada rangkaian input
menyala memancarkan cahaya apabila kondisi pada rangkaian benar – benar
untuk mengaktifkan relai.

 Cahaya LED pada foto transistor yang kemudian menghantar, menyebabkan arus
trigger diberikan pada triac. Jadi output terisolasi dari input dengan LED
sederhana dan susunan foto transistor. ( pada EMR elektromagnet terisolasi
denganinput kontak penghubungan ).
Relai Solid State digunakan untuk mengontrol beban AC
dan DC.

 Jika relai dirancang untuk mengontrol beban AC ( gambar a ) digunakan TRIAC


untuk menghubungkan beban dengan line.

 Jika relai dirancang untuk mengontrol beban DC ( ganbar b ) digunakan


TRANSISTOR DAYA.
TIMING RELAY
( Relai Pemilih Waktu )

 Adalah relai konvensional yang dilengkapi


dengan mekanisme atau rangkaian perangkat
keras tambahan
untuk menunda pembukaan / penutupan
kontak beban.

 Kontak Timing relay menunda perubahan


posisinya apabila kumparan diberi /
dihilangkan tenaganya.

Gambar Relai Pemilih Waktu


Relai Pemilih Waktu Solid State

 Menggunakan rangkaian elektronik untuk


mencapai siklus pemilihan waktunya.
 Beberapa timer menggunakan konstanta
waktu resistor-kapasitor ( RC ) untuk
mendapatkan basis waktu.

Relai tunda waktu dapat diklasifikasikan :


 Tunda ON
 Tunda OFF
Relai Tunda ON

 Sebagai DOE = Delay On Energ ( Pemberian Tunda ON )


** Kontak tunda berubah posisi untuk beberapa periode
waktu apabila daya yang dihubungkan pada kumparan
dari timer tunda ON ( contoh 10 detik ).

** Ketika tegangan dihilangkan dan kumparan


dihilangkan energinya, kontak akan kembali seketika
keposisi normalnya.

** Relai tunda waktu mempunyai kombinasi NO dan NC


S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1 membuka, dan L1 OFF.
S1 menutup, TD diberi energi, periode pemilihan waktu start, TD1 masih
membuka dan L1 masih OFF.
Setelah 10 s, TD1 menutup dan L1 terhubung ON.
S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1 membuka dengan seketika dan
L1 terhubung OFF.
(b)
Rangkaian pewanci tunda-ON
dengan kontak NO.

S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1


menutup, dan L1 ON.
S1 menutup, TD diberi energi, periode pemilihan
waktu start, TD1 masih menutup dan L1 masih ON.
Setelah 10 s, TD1 membuka dan L1 terhubung OFF.
S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1 menutup
dengan seketika itu juga dan L1 terhubung ON.
Relai Tunda OFF

 Sebagai DODE = Delay ON De energize ( Tunda On


dihilangkan energinya ).

** Apabila tegangan diberikan pada kumparan timer,


tunda Off kontak akan berubah posisi, meskipun
kumparan dihilangkan energinya, ada penundaan
waktu sebelum kontak berubah pada posisi
normalnya.

** Simbol standart pada skema kontrol


TO = time open
TC = time close
S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1 membuka, dan L1 OFF.
S1 menutup, TD diberi energi, TD1 menutup dengan seketika dan L1
terhubung ON.
S1 membuka, TD dihilangkan energinya, periode pemilihan waktu
start, TD1 masih tertutup dan L1 masih ON.
Setelah 10 s, TD1 membuka dan L1 terhubung OFF.
(b) Rangkaian pewanci tunda-OFF dengan
kontak NO.

S1 membuka, TD dihilangkan energinya, TD1 menutup, dan L1 ON.


S1 menutup, TD diberi energi, TD1 membuka dengan seketika dan
L1 terhubung OFF.
S1 membuka, TD dihilangkan energinya, periode pemilihan waktu
start, TD1 masih membukadan L1 masih OFF.
Setelah 10 s, TD1 menutup dan L1 terhubung ON.
Logic Relay
( Relai Logika )
 Alat dua status ON / OFF
 Rangkaian GERBANG LOGIKA input
majemuk alat output tunggal.

Relai logika dibagi menjadi 3 macam :


1. Relai logika GERBANG AND
2. Relai logika GERBANG OR
3. Relai logika GERBANG NOT
Relai Logika GERBANG AND

 Rangkaian kontrol yang memerlukan dua


fungsi atau lebih yang dilengkapi kondisi
+ awal untuk terjadinya event yang lain.

Tombol PB.1 dan PB.2 ditekan pada saat


yang sama, jika selenoid diberi tenaga
dan mengoperasikan pukulan.
Relai Logika GERBANG OR

 Rangkaian kontrol dimana satu kondisi


atau terpisah yang lai n dapat
menyebabkan suatu event lain juga.

 Rangkaian dapat menghidupkan lampu dengan


mengaktifkan :
* Sensor foto ( merasakan kegelapan ).
* Memutar saklar posisi ON
Dapat memungkinkan lampu menyala
( Sensor dan saklar dapat berdiri sendiri satu
sama lain ).
Relai Logika GERBANG NOT
 Persyaratan dari NOT / gerbang inverting
bahwa gerbang ini menghasilkan output
jika input tidak ada.

“ ADA SAAT DIMANA SUATU EVENT


TERJADI DAN DIPERLUKAN BEBERAPA
INDIKASI UNTUK MENETAPKAN
INDIKASI NEGATIF ATAU SEBALIKNYA “.

 Rangkaian relai logika GERBANG NOT


menunjukkan rangkaian yang
menunjukkan status terbuka ( lampu OFF
) dan tertutup ( lampu ON ) dari saklar
tekan.
TRANSISTOR SBG SAKLAR
R.1.2 PEMBAGI TEGANGAN

Anda mungkin juga menyukai