Anda di halaman 1dari 15

Tugas I Sistem Linier

PENGERTIAN DAN PEMBAHASAN TENTANG


TRANSFORMASI LAPLACE SERTA PENGAPLIKASIANYA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sistem Linier

Oleh :
Nama : Steven Lim
NPM : 1421021

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
2016
Bab I
Landasan Teori

1.1 PENDAHULUAN.

Pierre-Simon marquis de Laplace, seorang ahli matematika dan

astronom yang lahir pada tanggal 23 Maret 1749 di Beaumont-en-Auge,

Normandia tepatnya di distrik Calvados. Laplace dilahirkan dikeluarga yang

sederhana di Prancis. Ayahnya bernama Pierre Laplace dan ibunya bernama

Marie-Anne Sochon yang berasal dari Tourgeville. Laplace cenderung

menutupi masa kecilnya karena dia malu dengan kasta kedua orang tuanya

sebagai,petani. Banyak rincian tentang kehidupan Laplace hilang ketika

rumah keluarga chateau terbakar pada tahun 1925. Menurut WW Rouse Ball

(Sejarah matematika edisi 4 1908), ia adalah anak seorang petani kecil atau

mungkin sebuah peternakan. Sangat sedikit yang diketahui dari tahun-tahun

awalnya. Orang tuanya adalah dari keluarga yang bahagia. Keluarga

Laplace terlibat dalam dunia pertanian setidaknya sampai tahun 1750 dan

Pierre Laplace juga seorang pedagang dari kota Beaumont.

Laplace untuk pertama kalinya belajar matematika di akademi

militer di Beaumont. Pada saat Laplace berumur 18 tahun tepatnya pada

tahun 1767, dia meneruskan sekolahnya di Caen, Paris. Dengan rasa percaya

diri yang tinggi, dia bertekad untuk menaklukan dunia matematika. Di

Universitas Caen, selama dua tahun laplace menunjukkan kemampuannya

dibidang matematika. Dia dikenal sebagai seorang mahasiswa yang pandai

sehingga dia diangkat menjadi asisten dosen. Memperoleh pujian dari dua

dosen matematika di Universitas Caen, Christophe Gadbled dan P. Le Canu

2
yang sebenarnya tidak banyak mengetahui Laplace kecuali sekedar

mengetahui bahwa Laplace mempunyai potensi menjadi seorang

matematikawan besar.

1.2 TRANSFORMASI LAPLACE.

Banyak penemuan Laplace yang menjadi panutan didunia

matematika. Penemuannya antara lain adalah di bidang integral kalkulus,

diferensial terbatas (limit), persamaan diferensial dan astronomi. Ia juga

menemukan Mekanika selestial, evakuasi Laplace, operator Laplace dan

transformasi Laplace.

Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan

permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran,

dengan melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain

pengamatan yang lain.

Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep

yang penting sebagai bagian dari analisa fungsional yang dapat membantu

dalam melakukan analisa sistem invarian-waktu linier, seperti rangkaian

elektronik, osilator harmonik, devais optik dan sistem-sistem mekanik.

Dengan mengetahui deksripsi matematika atau fungsional sederhana dari

masukan atau keluaran suatu sistem, transformasi Laplace dapat

memberikan deskripsi funsional alternatif yang kadang dapat

menyederhanakan proses analisa kelakukan dari sistem atau membuat suatu

sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.

3
Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering

dianggap sebagai suatu transformasi dari cara pandang domain-waktu, di

mana masukan dan keluaran dimengerti sebagai fungsi dari waktu, ke cara

pandang domain-frekuensi, di mana masukan dan keluaran yang sama

dipandang sebagai fungsi dari frekuensi angular kompleks, atau radian per

satuan waktu. Transformasi ini tidak hanya menyediakan cara mendasar lain

untuk mengerti kelakukan suatu sistem, tetapi juga secara drastis

mengurangi kerumitan perhitungan matematika yang dibutuhkan dalam

menganalisa suatu sistem.

Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-

aplikasi dalam bidang fisika, optik, rekayasa listrik, rekayasa kendali,

pemrosesan sinyal dan teori kemungkinan.

Metode transformasi Laplace adalah suatu metoda operasional,

yang dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan Persamaan

Deferential Linear Maka dengan mengunakan Transformasi Laplace kita

dapat mengubah beberapa fungsi umum :

1. Fungsi sinusoidal

2. Fungsi sinusoidal teredam

3. Fungsi Exponensial menjadi aljabar variable kompleks

Sedangkan untuk operasi-operasi seperti deferential dan integral

dapat diganti dengan, operasi aljabar bidang komplek dan selanjutnya dapat

diselesaikan dengan menggunakan table transformasi Laplace

4
Gambar 1.1 Table Transformasi Laplace..

1.3 KARAKTERISTIK TRANSFORMASI LAPLACE

Transformasi Laplace mempunyai beberapa sifat penting yang


berguna untuk analisa sinyal dan sistem linier tak ubah waktu. Sifat-sifat
Transformasi Laplace antara lain adalah sebagai berikut:
1) A f t A F s
2) f t f t F s F s
1 2 1 2

d
3) f t s F s f 0
dt

d2
4) 2 f t s 2 F s sf 0 f 0
1

dt

5
dn n k 1
5) n f t s n F s s nk f 0
dt k 1

6) f t dt F ss f t sdt t 0

F s n 1

7) f t dt n sn
n k 1 f t dt
k
t 0
k 1 s

t F s
8) f t dt
0 s

9) f t dt lim F s jika f t d t ada
s 0
0 0


10) e at f t F s a

11) f t ut e s F s 0


12) t 2 f t d2
ds 2
F s


13) t n f t 1
n dn
ds n
F s

14) t f t F s
d
ds

1
15) f t F s d s
t 0

t
16) f a F as
a
1.4 TRANSFORMASI LAPLACE BALIK.

Transformasi balik dipergunakan untuk mendapatkan fungsi atau


sinyal dalam bentuk t dari suatu fungsi laplace s.
1 F s f t
c j

f t F s e st ds t 0
1

2j c j
(.2)

c = dipilih > dari semua bagian real titik singular.

6
Cara ini sangat sulit untuk dikerjakan maka dipakai Tabel Transformasi
Laplace yang ada pada Tabel 3.1, yaitu dengan cara mengubah fungsi ke
dalam bentuk yang ada dalam tabel.
Bs k s z1 s z 2 s z m
F s m n
As s p1 s p2 s pn

Bs a a an
F s 1 2
As s p1 s p2 s pn
dengan a k (k = 1, 2, ..n), a k dihitung sebagai berikut:

Bs a1
s pk As s pk s p s pk s p s p s pk s p s pk
a2 ak an
1 2 k n s pk
ak

jadi:
B s
ak s pk
A s s p
k

ak pk t
1 ak e
s pk
f t 1 F s a1e p1 t a2 e p2 t an e pn t t 0

7
Bab II
Metode Penyelesaian

2.1 METODE PENYELESAIAN TRANSFORMASI LAPLACE

Contoh soal 1:
Diketahui suatu fungsi f(t) sebagai berikut:
f t 0 ; t 0
A ; t 0

Carilah tranformasi laplace F(s) dari fungsi tersebut.


Penyelesaian:
Dari rumusan transformasi laplace, nilai F(s) dapat dicari sebagai berikut:

F t A e st dt
0

A st
e
s
0

A A 0
e e
s s
A

s
Dari penyelesain tersebut dapat dilihat bahwa untuk A=1 berarti f (t) = u (t)

1
maka F (s) = . Jadi untuk fungsi undak dapat diperlihatkan bahwa hasil
s

transformasi laplace adalah nilai dari fungsi tersebut dibagi dengan s.

Contoh soal.2:

Diketahui suatu fungsi sebagai berikut:


f t 0 ; t 0
At ; t 0

Carilah F(s).
Penyelesaian:

f t A t e st dt
0

e st A e st
At
dt
s s
0
0

8

A st
s 0
e dt

A

s2
dari penyelesaian tersebut dapat dilihat bahwa hasil transformasi laplace
untuk fungsi lereng adalah gradient fungsi lereng dibagi dengan s. Dengan
beberapa contoh tersebut dapat dilihat bahwa transformasi laplace
mengubah fungsi-fungsi umum dalam t seperti fungsi undak, fungsi
lereng, fungsi sinus dan fungsi-fungsi lain menjadi fungsi-fungsi aljabar
variabel kompleks s.

Contoh soal 3.
Carilah transformasi Laplace dari gambar sinyal berikut ini:

f (t)
1
a2
2a
a t
1
a2
Penyelesaian:
Persamaan dari sinyal diatas adalah:

f t u t u t a 12 u t a u t 2a
1
2
a a
2 u t 2 u t a 2 u t 2a
1 2 1
a a a
F (s) = f (t)

9
u t 2 u t a 2 u t 2a
1 2 1
2
a a a
1 1 2 1 1 1
2 2 e as 2 e 2 as
a s a s a s
1

2 1 2e as e 2 as
a s
Penyelesaian tersebut didapat dengan mengingat karakteristik:
1
[u(t)] =
s
f t u t e s F s , 0
Contoh soal.4:
Diketahui F(s) sebagai berikut:
s4
F s
s 1s 2
carilah f (t).
Penyelesaian:
s4 a a
F s 1 2
s 1s 2 s 1 s 2
dengan rumusan a k didapat:

s4 s 4
a1 s 1 3
s 1s 2 s 1 s 2 s 1

s4 s 4
a 2 s 2 2
s 1s 2 s 2 s 1 s 2
jadi:
f t 1 F s
3 1 2
1
s 1 s 2
3 e t 2 e 2 t t 0

3 e t 2 e 2t u t
Berikut contoh penggunaan tabel tranformasi laplace untuk mendapatkan
kembali f(t) dari F(s) dengan orde pembilang lebih tinggi.

10
Contoh soal.5:
s 3 5 s 2 9s 8
G s
s 1s 2
carilah g (t).
Penyelesaian:
Pembagian pembilang dengan penyebut menghasilkan:
s4
G s s 2
s 1s 2
t 2 t 3 e t 2 e 2 t
d
;t 0
dt
Untuk fungsi dalam yang melibatkan banyak kutub maka Transformasi
Laplace baliknya dikerjakan dengan ekspansi parsial sebagai berikut:
Contoh soal.6:
s 2 2s 3
Tinjau F s
s 13
Penyelesaian:
Ekspansi pecahan parsial menghasilkan
B s b3 b2 b
F s 1
A s s 1 s 1 s 1
3 2

s 13 B s b3 b2 s 1 b1 s 12
A s

saat s = -1 maka:
3 B s
s 1 b3
A s s 1

b2 didapatkan dengan diferensiasi persamaan (1)

d
s 13 B s b2 2b1 s 1


ds A s
dengan s = -1,
d 3 B s
s 1 b2
ds A s s 1

b1 didapatkan dengan diferensial kuadrat persamaan (1)

11
d2
s 13 B s 2 b1

2
ds A s s 1

Secara umum penyelesaian Laplace balik n kutub dapat diringkas sebagai


berikut:

d nk
s a n B s
1
bk nk
n k ! ds A s s a

dengan n = derajat polinomial banyak kutub.


k = n, n-1, n-2, .1
dengan demikian didapatkan b1 , b2 , b3 sebagai berikut:


b3 s 1

3 s 2s 3
2

s 13 s 1

s 2 2s 3 s 1
2

b2
d

2

3 s 2s 3

s 13 s 1
s 1
ds
d
( s 2 2s 3)
ds s 1
2s 2 s 1
0

b1
1 d2

2

3 s 2s 3

s 13 s 1
s 1
2! ds 2

1 d2
2 ( s 2 2s 3)
2! ds s 1
1
.2
2
1
jadi untuk contoh soal.6.

Contoh soal.7:
Carilah penyelesaian untuk persamaan diferensial berikut ini:

x 3 x 2 x 0 , x 0 a , x 0 b

12
Penyelesaian:

x s2

x s s x o x 0


x s x s s x o



x 3 x 2 x s 2

x s s x 0 x 0 s x s x 0 2 x s


s 2 3s 2 x s as 3a b
maka,
(s 2 3s 2 ) x s as b 3a
as b 3a
X s
s 2 3s 2
as b 3a

s 1s 2
2a b a b

s 1 s 2
Laplace balik dari X (s) menghasilkan:
X t 1 X s
2a b 1 a b
1 s 2
s 1
2a b e a b e
t 2t
t 0

f t 1 F s
2 0 1
1
s 1 s 1 s 1
3 2

t 2 e t e t
t 2 1e t t 0
t 2 1e t u t

13
Bab III
Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Transformasi Laplace merupakan perluasan dari transformasi Fourier

dimana variable frekuensi s adalah suatu variable komplek ( S = + j ).

Transformasi Laplace merupakan metode yang baik untuk menganalisa

sistem linier waktu kontinu tak ubah waktu.

Dalam Kawasan Transformasi Laplace persamaan differensial diubah

menjadi persamaan aljabar dalam s , dan konvulusi di ubah menjadu operasi

perkalian. Selain itu dalam transformasi Laplace juga di sesiakan transformasi

Laplace sehingga lebih mudah penyelesaianya.

Analisa transformasi Laplace dari suatu sistem linier bermanffat untuk

meneliti ketabilan secara langsung dengan ara melihat letak akar-akar karakteristik

dari fungsi ahli sistem. Dan dapat di buktika bahwa apabila suatu sistem linier tak

ubah waktu diberi masukan sinsoida, maka keluaranya juga berbentuk sinusoida

dengan frekuensi yang sama hanya amplitudonya yang berubah oleh fungsi H(j).

3.2 SARAN.

Metode untuk analiasa rangkaian listrik tidak hanya metode analisa

simpul. Apabila ada di antara pembaca yang ingin membahas tentang analisa

rangkaian, dapat menggunakan metode variabel keadaan untuk metode analisa

ragkaian.

Sedangkan apabila pembaca ingin membahas tentang penerapan

transformasi Laplace pada bidang - bidang teknik dapat membahas penerapan

transformasi Laplace pada proses pengendalian.

14
DAFTAR PUSTAKA.

Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005.Rangkaian Listrik.


Jakarta:Erlangga.Guntoro,
Nanang Arif. 2013.Fisika Terapan. Jakarta: Rosda

15

Anda mungkin juga menyukai