Anda di halaman 1dari 33

BAB 3

Framing the Problem


(Membingkai Masalah)
Kasus
Ben ditugaskan oleh perusahaannya, Cartex,
untuk meningkatkan jangkauan ultrasonik.
Saat mengerjakan perbaikan, dia mendapat
ide untuk modifikasi peralatan yang mungkin
berlaku untuk kapal selam militer. Jika dia
berhasil, itu bisa menghasilkan uang untuk
perusahaannya. Namun, Ben adalah seorang
engineer dan tidak ingin berkontribusi untuk
pengembangan perangkat keras militer.
Continued,,
Ben tidak mengembangkan ide itu dan tidak
memberitahu juga orang lain di perusahaan.
Diawal, Ben telah menandatangani perjanjian
bahwa semua penemuan yang dia hasilkan di
pekerjaan adalah milik perusahaan. Di satu pihak,
atasannya tahu sentimen antimiliternya. Namun
dipihak lain dia bertanya-tanya apakah dia secara
etis benar dalam menyembunyikan idenya dari
majikannya.
Bagaimana seharusnya kita menyelesaikan
masalah kontroversial yang terkait dengan
etika engineering?
 Beberapa pendekatan metodologis dibutuhkan.

 1977: Occupational Safety and Health


Administration (OSHA) membatasi jumlah
benzena di tempat kerja (1ppm).

 1980: U.S. Supreme Court (MA Amerika)


melonggarkan standar OSHA (10 ppm)
Kasus paparan Benzena di tempat kerja
 Apaka konflik antara OSHA dan Supreme Court
adalah hasil dari ketidaksepakatan atas nilai-nilai
moral (Moral Disagremeent) ?
 Moral disagreement pada masalah ini tampak seolah-olah
ada beberapa kontroversi dalam menetapkan standar
kesehatan yang dapat diterima minimum di tempat kerja.
 Seharusnya tidak ada pertanyaan tentang pembatasan
kandungan benzena untuk memiliki kondisi yang cukup
sehat.
 Mungkin juga ada ketidakjelasan tentang prioritas dan
trade-off dalam kaitannya dengan masalah ini. (Tidak ada
yang namanya sempurna, bebas karsinogen, atau kondisi
kerja tanpa risiko di mana pun.)
Apa itu Common Morality?
 Kumpulan keyakinan moral yang paling masuk
akal bagi orang, terlepas dari latar belakang
mereka (agama atau sekuler).
 Contoh
 Menerima suap itu tidak etis.
 Menyembunyikan konflik kepentingan bagi enginer yang
bertanggung jawab adalah salah.
 Beberapa bidang pertentangan yang jelas
 Aborsi, euthanasia, hukuman mati (secara umum).
 Euthanasia untuk pasien tertentu (kasus
spesifik).
 Artinya ada konsensus umum tentang keyakinan
moral. Jadi mengapa perselisihan moral terjadi??
Bagaimana cara memformulakan
keyakinan moral kita?
 Sifat umum dalam kehidupan manusia
 Vulnerability (kerentanan)
 Autonomy (otonomi)
 Interdependency (saling tergantung)
 Shared expectations and goals (harapan dan tujuan
bersama)
 Common moral traits (moral umum)
 Jadi keyakinan moral harus mencakup prinsip-
prinsip umum seperti tidak merugikan orang lain,
tidak menipu, menepati janji, menghormati orang
lain, tidak mengganggu kebebasan orang lain, dll..
Bagaimana cara memformulakan
keyakinan moral kita(cont.)
 Tetapi tentu saja, dengan pengecualian
khusus:
 Mengatakan kebohongan itu buruk, tetapi mungkin
bisa diterima untuk situasi tertentu.
 Seseorang harus dapat memberikan pembenaran
yang tepat atau alasan yang baik untuk
melakukannya.

 Umumnya kode etik engineering


mencerminkan nilai-nilai ini yang digarisbawahi
oleh moralitas umum.
Perbedaan perspektif moral
 Harus dibedakan antara :
 Common morality
 Personal morality
 Professional morality

 Mungkin ada jawaban yang bertentangan dari


perspektif moralitas yang berbeda:
 Mengambil suap jelas bertentangan dengan moralitas
profesional dan umum. Tidak masalah bagi nilai-nilai
moral individu tertentu.
 Merancang senjata yang merusak bisa menjadi hal
yang baik untuk moralitas profesional tetapi melawan
moralitas pribadi dan umum
 Engineers (bagian dari professionals) harus
memiliki tanggung jawab lebih lanjut kepada
masyarakat secara umum karena keahlian dan
kemampuan desain dan produksi mereka yang
dapat merugikan atau menguntungkan orang.
 Ruang lingkup tanggung jawab untuk engineer
masih bisa diperdebatkan:
 Haruskah seorang insinyur memberi tahu pihak berwajib
ketika dia mengetahui kesalahan insinyur lain?

 Perubahan dalam moralitas umum dapat


memaksakan perubahan dalam moralitas
profesional dan sebaliknya..
Justifikasi mendasari masalah etika
profesional pada moralitas umum
 Berupaya membuat penilaian berdasarkan
nilai-nilai moral umum yang dimiliki oleh
semua orang.
 Ini akan menghilangkan kemungkinan bias (beberapa
nilai moral hanya penting oleh orang-orang yang
memiliki keyakinan pada agama atau kepercayaan
tertentu).
 Universalisasi dan Reversibilitas
Two Key Concepts:
Universalizability and Reversibility.
 Universalizability: Apa pun yang benar
(atau salah) dalam satu situasi adalah
benar (atau salah) dalam situasi serupa
yang relevan. (Itu mengharuskan kita
untuk konsisten dalam pemikiran kita)

 Reversibilitity: Perlakukan orang lain


sebagaimana Anda ingin mereka
memperlakukan Anda. Apa yang akan Anda
pikirkan jika perannya dibalik?
Bagaimana cara menganalisa kasus?
(1) Apa fakta yang relevan?
(2) Apa jenis pertimbangan etis yang relevan?

 Kasus penelitian mahasiswa


 Fakta yang relevan?
 Fakta yang tidak relevan?
 Apakah ada pelanggaran kejujuran jika ia dengan
sengaja menghilangkan beberapa data dari
laporannya?
 Bagaimana universalitas dan reversibilitas berlaku
dalam kasus ini?
Masalah Faktual
 Apa yang dilihat dari moral disagreement dapat
berupa disagreement over the facts dari situasi
(mungkin karena informasi yang tidak cukup).
 Contoh 1 : Dialog OSHA regulation.
 Contoh 2: Ketidaksepakatan terkait dengan tindakan
afirmatif untuk menghindari diskriminasi seksual atau
ras.
 Beberapa masalah faktual tidak pernah menjadi
jelas:
 Tidak ada cara yang layak untuk membuktikan bahwa
tindakan afirmatif adalah satu-satunya cara untuk
mengatasi diskriminasi.
Catt : Aksi afirmatif atau di Eropa dikenal sebagai diskriminasi positif
menunjuk kepada kebijakan yang bertujuan untuk menyebarluaskan
akses ke pendidikan atau pekerjaan bagi kelompok non-dominan
secara sosial-politik berdasarkan sejarah (terutama minoritas atau
perempuan).
Masalah Faktual (cont.)
 Ketika fakta-faktanya jelas, moral
disagreement dapat diidentifikasi dengan
mudah.

 Kesulitannya:
 Menyortir fakta yang relevan dari fakta yang
tidak relevan tidak selalu mudah.
 Fakta-fakta yang diketahui dan fakta-fakta
yang tidak diketahui: Fakta-fakta Relevan
yang Tidak Diketahui dapat membuat
perbedaan besar.
Konsep Etika dan Masalah Konseptual
 Bagaimana cara mendefinisikan atau mengukur ?
 Health (kesehatan)
 Safety (keselamatan
 Conflicts of interest (konflik kepentingan
 Bribery (penyuapan)
 Extortion (pemerasan)
 Confidentiality (kerahasian)
 Loyalty (loyalitas)
 Beberapa kasus secara terang-terangan dan jelas
tidak etis.
 Tetapi ada juga situasi yang sangat tidak jelas.
Masalah Konseptual (cont.)
 Jika menyangkut kesehatan, apa yang
seharusnya menjadi “tingkat risiko yang dapat
diterima” (acceptable risk levels)?

 Bagaimana membedakan bribery (penyuapan)


and extortion (pemerasan)?

 Gambaran dari kasus yang jelas dapat


membantu memutuskan pada kasus yang
kurang jelas:
 Contoh Kasus OSHA vs. US Supreme Court
Specific Moral Problems vs General Moral
Problems
 Dapat dikatakan bahwa konsensus relatif lebih
mudah untuk General Moral Problems.

 Tetapi sebagian besar masalah mengenai etika


profesional yang dihadapi oleh para engineer
adalah tipe khusus.

 Specific Moral Problems relatif lebih sulit untuk


diselesaikan.
Kesimpulan: Bagaimana cara
menyelesaikan masalah
 Identifikasi fakta relevan yang diketahui.
 Identifikasi konsep-konsep moral yang relevan.
 Coba selesaikan masalah faktual. Bagaimana fakta yang
tidak diketahui dapat mempengaruhi masalah?
 Selesaikan masalah konseptual.
 Tinjau kembali langkah-langkah sebelumnya untuk
memeriksa fakta-fakta yang relevan, masalah faktual,
masalah konseptual dan fakta relevan yang tidak
diketahui.
 TambahkanNilai-nilai moral, konsep, dll yang relevan.
 Sarankan resolusi dengan alasan pendukung.
Framing the Problem
(Membingkai Masalah)
 Di bagian sebelumnya kita
mempertimbangkan beberapa cara untuk
memilah komponen Faktual dan konseptual
dalam masalah moral.
 Terkadang ini akhirnya menyelesaikan
masalah moral!
 Tapi kadang-kadang masih ada
ketidakpastian tentang apa yang harus
dilakukan atau diputuskan
Lagi lagi MASALAH MORAL
Moral Problem
 berarti ada ketidaksepakatan atau
ketidakpastian tentang evaluasi moral
orang atau tindakan!

 Sekarang kita akan lebih fokus


langsung pada masalah-masalah moral
semacam ini dan mempertimbangkan
beberapa teknik untuk
menyelesaikannya.
Dua Teknik yang umum:

 Line-drawing

 Seeking a creative middle way


Line Drawing
Line Drawing melibatkan memandang moral
problem pada sebuah spektrum.

Dimana kita punya:


Bertindak satu ujung Bertindak di ujung lain
Menjadi lebih benar menjadi lebih salah
(positive Paradigm) (negative paradigm)
.
Line Drawing (Contoh Kasus)

“Amanda menandatangani perjanjian dengan Perusahaan A


(tanpa batas waktu) yang mewajibkan dia untuk tidak
mengungkapkan rahasia dagangnya. Amanda kemudian
pindah ke Perusahaan B, di mana ia menemukan suatu atau
beberapa gagasan yang dimilikinya ya ketika berada di
Perusahaan A. Dia tidak pernah mengembangkan ide-idenya
ke dalam proses industri di perusahaan A, dan Perusahaan
B tidak bersaing dengan Perusahaan A; tetapi dia masih
bertanya-tanya, apakah menggunakan ide-ide tersebut di
Perusahaan B adalah pelanggaran terhadap perjanjian yang
dia miliki dengan Perusahaan A. Dia memiliki perasaan tidak
nyaman bahwa dia berada di daerah abu-abu dan bertanya-
tanya di mana untuk menarik garis (line drawing) antara
penggunaan yang sah dan tidak sah dari pengetahuan.
Bagaimana seharusnya dia melanjutkan? ”
Prinsip menurut NSPE:

 Engineer tidak boleh mengungkapkan


informasi rahasia mengenai urusan bisnis
atau proses teknis dari klien atau pemberi
kerja saat ini atau sebelumnya tanpa
persetujuannya.
Contoh:

Negative Paradigm test case Positive Paradigm


(jelas salah) (jelas dapat diterima)

Signed Agreement X Permission Granted


A and B competitors X A and B not competitors
Ideas jointly developed X Amanda’s Ideas only
Ideas developed on job X Ideas dev. off job
Used A’s lab Equipment X A’s equipment not used
Others
…..
(Apakah situasi yang dimaksud lebih banyak tindakannya jelas benar?
Atau
Apakah situasi yang dimaksud lebih banyak tindakannya jelas salah)
* beberapa fitur negatif dan positif dapat ditambahkan
Conflicting Values:
Creative Middle Way Solutions
 Ada situasi ketika dua atau lebih aturan atau
moral tampaknya dapat berlaku dan tapi
mereka tampak menyiratkan penilaian moral
yang berbeda dan tidak sesuai.

 Situasi ini timbul dalam etika Engineering.


Kadang-kadang ketika kita melihat lebih
dekat pada situasi-situasi ini kita mungkin
menemukan bahwa satu nilai jelas memiliki
prioritas yang lebih tinggi daripada yang lain
KEMUDIAN KAMI MEMILIKI PILIHAN MUDAH.
Creative Middle Way Solution Sample Case:
Brad berada di tahun kedua dari pekerjaan penuh
waktu pertamanya setelah lulus dari Teknik. Dia di
bidang desain, tetapi dia mengeluh bahwa karyanya
tidak diperiksa secara memadai oleh para insinyur
yang lebih berpengalaman. Dia telah ditugaskan
untuk membantu merancang sejumlah proyek yang
melibatkan masalah keamanan publik, seperti
sekolah dan pedistrian di antara bangunan. Dia telah
berbicara dengan atasannya, dan dia telah diberitahu
bahwa insinyur yang lebih berpengalaman memeriksa
pekerjaannya. Kemudian, ia menemukan bahwa
karyanya sering tidak diperiksa secara memadai.
Sebaliknya, gambarnya dicap dan diteruskan ke
kontraktor. Bahkan ada juga proyek yang
dilaksanakan telahl berlangsung sedangkan
desainnya baru saja dia selesaikan
Brad kemudia menemui salah satu mantan
profesornya di Tech Teknik untuk meminta
nasihat. “Saya benar-benar takut bahwa
saya akan mencelakakan banyak orang,”
kata Brad. “Saya mencoba mendesain
dengan teliti, Apa yang harus saya lakukan?”
Profesor Brad mengatakan kepadanya bahwa
untuk apa kamu dulu kuliah dan belajar ethic
Engineering, karena kamu terlibat dalam
pekerjaan teknik yang dapat membahayakan
publik.
What Should Brad Do?
Etika moral internasional (NSPE)
canon 1 and 4 Say
Engineer, dalam pemenuhan tugas profesional
mereka, harus:

Canon 1: Hold, yang terpenting keselamatan,


kesehatan dan kesejahteraan publik dalam
kinerja tugas profesional mereka.
Canon 4: Bertindak dalam masalah profesional
untuk masing-masing pemberi kerja atau
klien sebagai agen atau pengawas yang setia.

(Kewajiban Brad pada majikannya bertentangan dengan


kewajiban kepada publik)
Seeking a creative middle way
mencakup:
 mencari cara untuk menyelesaikan
nilai-nilai yang bertentangan untuk
memenuhi semua kewajiban yang
relevan.
 Keputusan dan kreativitas sangat
penting dalam hal ini.

 Perhatikan bahwa: TIDAK ADA FORMULA YANG MUDAH


UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MENGGUNAKAN
TEKNIK INI! (line drawing and middle way solutions)
 Pilihan yang mudah (easy choice): kadang-kadang value
tampaknya jauh lebih penting daripada menghargai.
 Dalam beberapa kasus, kita mungkin dapat menemukan
solusi terhadap nilai-nilai yang bertentangan yang
memungkinkan kita untuk menghormati semua fakta
yang relevan.
 Terkadang kita harus membuat pilihan sulit antara nilai
(value) yang bersaing.

 ** Ini berguna untuk menciptakan berbagai solusi


konflik dan upaya pertama untuk bertindak sesuai
dengan solusi yang paling memuaskan menghormati
nilai-nilai yang ada.
Procedure for dealing with conflicting ethical concerns

Factual, conceptual, application,


moral issues

Conflicting Obligations

Forward for Easy Choice R


E
further analysis S Feedback to factual,
Find Creative O
L conceptual, application,
Middle Way U
and moral issues as
T
I necessary
Hard Choice O
N

Fig.3.3 Resolving Conflicts STOP

Anda mungkin juga menyukai