Anda di halaman 1dari 38

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktik merupakan syarat kurikulum sebagai program akadedmik,

merupakan wadah pembinaan keahlian dalam upaya mewujudkan membentuk

sarjana (ilmuan) dan tenaga ahli yang dapat menguasai teknologi secara terpadu

sesuai dengan kebutuhan pada perkembangan masyarakat. Kegiatan ini ditetapkan

sebagai salah satu program akademik yang tercantum dalam kurikulum Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara.

Melalui kerja praktek ini maka mahasiswa berkesempatan untuk dapat

mengembangkan cara berpikirnya, memberikan ide-ide yang berguna dan dapat

menambah wawasan pengetahuannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi saat

ini yaitu variable speed drive atau inverter yang sudah mulai umum digunakan di

dunia industri untuk menggantikan sistem star delta pada motor induksi.

Berlatar belakang terhadap mesin hoisting crane yang digunakan untuk

overhaul generator pada PLTA Asahan 1 Sumatera Utara yang dikerjakan oleh pihak

kontraktor yaitu PT Trimitra Surya Sejahtera, yang membuat penulis ingin lebih jauh

memahami sistem pengontrolan yang ada pada mesin tersebut. Dalam jangka waktu

4 tahun sekali PLTA dengan kapasitas 2 x 90 MW ini harus dilakukan perawatan,

yaitu overhaul dan uji kelayakan pada komponen - komponen generator tersebut. Hal

tersebut yang membuat mesin hoisting crane pada PLTA tersebut menjadi sangat

penting, karena bila terjadi gangguan akan mengakibatkan jadwal overhaul menjadi

lebih lama.
2

Berdasarkan pokok permasalahan ini, penulis memberanikan diri untuk

mengajukan judul Pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa pada mesin hoisting

crane untuk laporan kerja praktek. Sistem ini menggunakan inverter sebagai

komponen utamanya.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai melalui Kerja Praktik Lapangan ini adalah sebagai

berikut :

1. Melihat secara langsung sistem dan membandingkan teori-teori yang di

pelajari di bangku perkuliahan dengan penerapannya di dunia industri.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang kondisi dunia kerja

di perusahaan atau di industri, khususnya tentang sistem kontrol penggunaan

inverter.

3. Menambah pengalaman dalam teori dan praktik di lapangan maupun di

bangku perkuliahan.

4. Menjalin kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan industri dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan peningkatan sumber daya

manusia.
3

Penulisan laporan ini dibuat setelah melaksanakan kerja praktik lapangan.

Dan manfaat dari kerja praktik lapangan ini adalah :

1. Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan dan bertanggung jawab

terhadap tugas yang telah dilaksanakan.

2. Diharapkan mahasiswa mampu menghadapi berbagai macam masalah dan

dapat mencari solusi untuk dapat mengatasinya.

3. Diharapkan mahasiswa dapat percaya pada kemampuan diri sendiri.

4. Memperoleh pengalaman kerja.

1.3 Lokasi Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan oleh penulis mulai tanggal 11 Januari 2015

sampai dengan28 Maret 2015. Tempat kerja praktik yang telah dilaksanakan oleh

penulis adalah di PT.Trimitra Surya Sejahtera, yang beralamat di Jl. Pancing Pasar V

Barat Medan Sumatera Utara dan di PLTA Asahan 1, Desa Ambarhalim Kec.

Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir Sumatera Utara.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk dapat mempermudah

pengertian kearah pemahaman penulisan laporan yang sesuai dengan tujuan dan

ruang lingkup, maka uraian penulisan ini disusun sebagai berikut:


4

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi uraian singkat mengenai pendahuluan tentang kerja

praktik lapangan, tujuan dan manfaat, lokasi kerja praktik serta sistematika

penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini diuraikan tentang tinjauan umum perusahaan, sejarah singkat,

struktur organisasi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab, serta bidang usaha

perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini berisi tentang teori penunjang yang digunakan dalam

penyusunan laporan kerja praktik yang mencakup Motor Listrik dan Inverter

LS type SV0750iS7-4NO.

BAB IV : ANALISA SISTEM PROSEDUR

Pada bab ini dijelaskan tentang sistem prosedur operasional Mesin Hoisting

Crane.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari data-data yang telah ada.
5

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Trimitra Surya Sejahtera merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang sistem teknologi kelistrikan dan otomatisasi yang membantu pelanggan di

bidang energi dan industri. Dengan menawarkan peralatan otomatisasi kepada

pelanggan atau pihak industri yang bertujuan untuk dapat mengendalikan mutu dan

meningkatkan hasil produksi, sehingga dapat mengurangi jumlah produk yang tidak

memenuhi standart dan membantu mengurangi dampak lingkungan dengan cara

memanfaatkan sistem kelistrikan yang lebih hemat serta melayani troubleshooting

untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan pada

sistem kelistrikan maupun sistem otomatisasinya.

2.2 Sejarah Singkat

PT. Trimitra Surya Sejahtera yang beralamat di Jl. Pancing Pasar V Barat

Blok J1-J2, Medan Sumatera Utara mulai aktif sejak tahun 2011 merupakan kantor

cabang untuk wilayah Sumatera Utara dan memiliki kantor pusat di Jakarta dengan

nama PT. Sarana Trimitra Solusindo yang beralamat di Jl. Mangga Dua ABDAD

komplek Ruko Duta Pertiwi Blok J No. 22 Jakarta 10730. PT. Sarana Trimitra

Solusindo yang sudah berdiri lebih dari satu dasawarsa ini telah melayani ratusan

pabrik industri maupun pabrik kelapa sawit untuk membantu meningkatkan hasil

produksi dan tetap menjaga hubungan baik dengan semua pelanggan dengan

melakukan kunjungan rutin di setiap tahunnya. Untuk mengembangkan bisnis, PT.

Sarana Trimitra Solusindo selain memiliki kantor cabang di Medan, juga memiliki
6

kantor cabang di Bandung dan Surabaya.

2.3 Struktur Organisasi

Suatu perusahaan akan dapat menjalankan kegiatannya dengan lancar dan

efisien apabila terdapat sarana management berupa struktur organisasi, yang

merupakan alat management untuk mencapai tujuannya. Pekerjaan di dalam

perusahaan dapat diarahkan dan dibagi sesuai dengan kapasitas di bagiannya masing-

masing agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Mengingat besarnya peranan dan

sumbangan dari struktur organisasi dalam tujuan perusahaan, maka PT. Trimitra

Surya Sejahtera turut serta memilih struktur organisasi yang baik.

2.3.1 Uraian Tugas

Berikut adalah informasi struktur organisasi perusahaan PT. Trimitra Surya

Sejahtera adalah sebagai berikut:

A. Manager

Sebagai pimpinan di PT. Trimitra Surya Sejahtera memegang wewenang

sebagai perencana, pengorganisir dan pemberi penilaian menyeluruh terhadap

aktivitas perusahaan demi mencapai tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang,

adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:

1. Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha

pencapaian tujuan umum perusahaan.

2. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan pada

supervisor.

3. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan yang tidak

bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan.


7

B. Finance

Bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan yang berkaitan

dengan objektivitas perusahaan dalam hal keuangan,serta mengumpulkan data-data

keuangan perusahaan sesuai waktu dan pelaksanaan kegiatan persiapan untuk

mempersatukannya atau menggabungkannya di dalam analisa laporan keuangan.

Tugas dan tanggung jawab Finance adalah:

1. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan

mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsilidasi secara tepat waktu.

2. Membantu Manager untuk mengumpulkan atau menyusun data untuk

rencana financial jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Membuat analisa-analisa keuangan untuk mendukung proses

pengambilan keputusan.

4. Mengamankan harta milik perusahaan dengan melakukan fungsi-fungsi

intern kontrol.

5. Memngembangkan dan mendukung kebutuhan sarana dan prasarana

informasi bagi departemen lain.

6. Menetapkan kredit limit dengan jangka waktu penagihan serta penjualan

yang harus dilakukan secara tunai.


8

E. Sales and Marketing

Bertanggung jawab secara penuh kepada bagian marketing/pemasaran, yang

bertujuan untuk memasarkan dan merencanakan serta mengawasi semua program

kerja bagian pemasaran. Tugas dan fungsi Sales and Marketing adalah:

1. Mengembangkan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta

mengadakan hubungan dengan pelanggan lama yang lebih baik sehingga

akan memberikan kepuasan bagi pelanggan.

2. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target volume penjualan.

3. Bertanggung jawab terhadap pengembangan pasar baik Horizontal

maupun Vertikal.

4. Memberikan dukungan data-data pada departmen yang dipimpinnya jika

dibutuhkan oleh departemen lain.

5. Membuat perencanaan yang matang selama 3 tahun kedepan untuk

kebutuhan rencana yang strategis.

F. Supervisor

Supervisor bertanggung jawab dalam memastikan semua pekerjaan

dilaksanakan dengan baik sehingga semua proses produksi berjalan lancar seperti

monitoring, pengawas, melakukan instruksi kerja, bertanggung jawab pada

keamanan, keselamatan atau kesehatan yang terancam. Ia harus mampu menjalin

kerja sama dengan atasan perusahaan atau dengan bawahannya agar tidak terjadi

konflik. Tugas Supervisor adalah:

1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya

kepada seluruh bawahan dan groupnya.


9

2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.

3. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.

4. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya.

5. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan.

6. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan

G. Tehnical Support

Technical support atau dukungan teknis untuk membantu sales dalam

mempromosikan produk serta memberikan kepada customer dalam hal konfigurasi,

pemakaian dan troubleshooting. Tugas Tehnical Support adalah:

1. Mereview dan menganalisa masalah yang timbul dari sales untuk dapat

menyusun pemecahan masalahnya.

2. Bersama sales melakukan kunjungan kepada customer untuk mengetahui

kepuasan customer terhadap produk.

3. Menerima keluhan customer atas produk serta membuat analisa

pemecahannya.

4. Mengatasi kendala atau permasalahan yang terkait dengan produk.

5. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target.

2.3.2 Bidang Usaha Perusahaan

PT. Trimitra Surya Sejahtera merupakan perusahaan suplier yang bergerak di

bidang sistem teknologi kelistrikan dan otomatisasi dengan tujuan untuk membantu

pelanggan di dunia industri meningkatkan performa hasil produksi dan mengurangi

dampak pada lingkungan. PT. Trimitra Surya Sejahtera melayani pelanggan-

pelanggannya dengan menawarkan produk, sistem maupun troubleshooting untuk


10

membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Sebagai distributor

resmi di Indonesia, PT. Trimitra Surya Sejahtera melayani produk LS yang berasal

dari Korea Selatan, produk tersebut seperti:

- Inverter

- PLC

- Servo Motor dan Servo Drive

- Scada
11

BAB III

LANDASAN TEORITIS

3.1. Motor induksi

Penemuan motor induksi yang terjadi pada tahun 1880 ini telah melengkapi

produksi, transisi dan sistem tenaga listrik AC, dimana pada saat itu terjadi kompetisi

antara sistem DC dan AC untuk penggunaan umum. Semua konsep sistem AC 3 fasa

termasuk motor induksi, merupakan pengembangan dari seorang insinyur Yugoslavia

bernama Nikola Tesla. Sistem beliau dipatenkan pada tahun 1888.

Saat ini hampir setiap motor yang digunakan di industri adalah motor induksi

3 fasa. Motor induksi tidak membutuhkan hubungan elektrik (berupa konduktor)

terhadap kumparan rotor yang terhubung singkat (short circuit). Magnetic fluks

berputar melintasi celah udara menghubungkan rangkaian tertutup rotor. Pada saat

rotor berputar tidak serempak dengan Magnetic Flux, maka tegangan dikalkulasikan

kepada rotor tersebut.

Hal ini sesuai dengan hukum Faraday. Fakta yang membuktikan bahwa arus

rotor timbul dari induksi, maka motor listrik ini dinamakan motor induksi. Motor

induksi disebut juga sebagai motor tidak sinkron karena rotor berputar tidak

serempak dengan putaran Magnetic Flux.

Motor induksi mempunyai kelebihan diantaranya harganya murah dan

pemeliharaannya mudah. Kecepatan motor induksi hampir dapat dikatakan konstan,

karena penurunan kecepatan yang terjadi hanya berkisar beberapa persen saja. Hal

ini terjadi pada saat motor berbeban. Bentuk gambaran motor induksi 3 fasa

diperlihatkan pada gambar berikut:


12

Gambar 3.1 Motor induksi

Data-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain yang

berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama (name plate)

motor induksi. Contoh data yang ditampilkan pada plat nama motor induksi ini

diperlihatkan pada gambar 3.2:

Gambar 3.2 Contoh data yang ada di name plate motor


13

3.1.1 Konstruksi Motor Induksi

Secara umum konstruksi motor induksi tiga fasa terdiri dari stator dan rotor.

Stator merupakan bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian

luar. Sedangkan rotor merupakan bagian dari mesin yang berputar dan letaknya pada

bagian dalam.

1. Stator

Stator adalah bagian dari motor yang tidak berputar yang terletak pada bagian

luar dan merupakan tempat mengalirkan arus beban. Stator terbuat dari besi bundar

berlaminasi yang mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan kumparan.

Elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi (Gambar 3.4.(a)), tiap lembaran

besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat untuk

menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan phasa

dimana untuk motor tiga phasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120.

Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas (Gambar 3.4.(b)).

Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris

(Gambar 3.4.(c)). Berikut ini contoh lempengan laminasi inti, lempengan inti yang

telah disatukan, dan belitan stator yang telah dilekatkan pada cangkang luar untuk

motor induksi tiga phasa.


14

(a) (b) (c)

Gambar 3.3 Komponen stator motor induksi tiga fasa

(a) Lempengan inti

(b) Tumpukan inti dengan isolasi kertas

(c) Tumpukan inti dan kumparan dalam cangkang stator.

2. Rotor

Rotor adalah bagian dari motor yang berputar dan letaknya pada bagian

dalam. Pada motor induksi terdapat dua tipe rotor yang berbeda yaitu rotor sangkar

tupai dan rotor belitan. Kedua tipe rotor ini menggunakan laminasi melingkar yang

terikat erat pada poros. Penampang rotor sangkar tupai memiliki konstruksi yang

sederhana. Batang rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan coran

tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Pada motor yang lebih

besar, batang rotor dibenamkan dalam alur rotor dan kemudian di las dengan kuat ke

cincin ujung. Apabila dilihat tanpa inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti

kandang tupai.oleh karena itu motor induksi dengan rotor sangkar tupai dinamakan

motor induksi sangkar tupai.


15

Pada ujung cincin penutup delekatkan kipas yang berfungsi sebagai

pendingin. Rotor jenis ini tidak terisolasi, karena batangan dialiri arus yang besar

pada tegangan rendah.

Pada tipe rotor belitan, slot rotor menampung belitan terisolasi yang mirip

dengan belitan pada stator. Belitan rotor terdistribusi merata, biasanya terhubung

bintang dan masing - masing ujung fasa terbuka yang terhubung pada cincin slip

yang terpasang pada rotor. Pada motor rotor belitan, sikat karbon menekan cincin

slip, oleh karena itu tahanan eksternal dapat dihubungkan seri dengan belitan rotor

untuk mengontrol torsi start dan kecepatan selama pengasutan. Penambahan tahanan

eksternal pada rangkaian rotor belitan menghasilkan torsi yang lebih besar dengan

arus pengasutan yang lebih kecil dibanding rotor sangkar.

3.1.2 Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi adalah peralatan yang mengubah energi listrik ke bentuk

energi mekanik. Listrik yang diubah merupakan listrik tiga fasa. Dalam motor

induksi, tidak ada hubungan listrik ke rotor, arus rotor merupakan arus induksi.

Tetapi ada kondisi yang sama seperti motor dc, dimana pada rotor mengalir arus.

Arus ini berada dalam medan magnetik sehingga akan terjadi gaya (F) pada rotor

yang akan menggerakkan rotor dalam arah tegak lurus medan.

Untuk memperjelas prinsip kerja motor induksi tiga fasa, maka dapat

dijabarkan dalam langkah langkah berikut:

1. Apabila terminal stator motor induksi tiga fasa dihubungkan dengan sumber

tegangan tiga fasa, maka pada kumparan stator mengalir arus tiga fasa.

2. Arus pada tiap fasa mengahasilkan fluksi bolak balik yang berubah ubah.
16

3. Penjumlahan atau interaksi ketiga fluksi bolak balik tersebut menghasilkan

medan putar yang berputar dengan kecepatan putar sinkron Ns. Besarnya

nilai Ns ditentukan oleh jumlah kutub p dan frekuensi f yang dirumuskan

120
dengan: Ns = Dimana:

Ns = kecepatan putaran motor

120 = konstanta

f = frekuensi (Hz)

P = kutub (pole)

3.1.3 Slip

Kecepatan putaran rotor motor induksi harus lebih lambat dari kecepatan

sinkronnya supaya konduktor pada rotor selalu dipotong oleh medan putar, sehingga

pada rotor timbul tegangan induksi yang akan menghasilkan arus induksi pada rotor.

Arus induksi ini kemudian berinteraksi dengan fluks yang dihasilkan stator sehingga

menghasilkan torsi. Selisih antara kecepatan putaran rotor dengan kecepatan

sinkronnya disebut slip (s). Pada umumnya slip dinyatakan dalam persen dari

kecepatan sinkron,

Slip (s) = x 100 %

Dimana :

Ns = kecepatan sinkron

Nr = kecepatan putaran rotor


17

3.2. Inverter LS iS7

Inverter atau variable freqkuensi drive merupakan sebuah alat pengatur

kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke

motor. Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan

kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan.

Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi

lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan

DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat

diatur.

Gambar 3.4 Bentuk fisik inverter LS iS7

Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah (converter

AC-DC) dan biasanya menggunakan penyearah tidak terkendali (rectifier dioda)

namun juga ada yang menggunakan penyearah terkendali (thyristor rectifier). Setelah
18

tegangan sudah diubah menjadi DC maka diperlukan perbaikan kualitas tegangan

DC dengan menggunakan tandon kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian

tegangan DC diubah menjadi tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik

PWM (Pulse Width Modulation). Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan amplitudo

dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Selain itu teknik PWM juga menghasilkan

harmonisa yang jauh lebih kecil dari pada teknik yang lain serta menghasilkan

gelombang sinusoidal, dimana kita tahu kalau harmonisa ini akan menimbulkan rugi-

rugi pada motor yaitu cepat panas. Maka dari itu teknik PWM inilah yang biasanya

dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter).

Memang ada banyak cara untuk mengatur atau mengurangi kecepatan motor

seperti dengan gear box ataupun reducer. Namun mengatur kecepatan motor dengan

inverter akan memperoleh banyak keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan

cara-cara yang lain seperti, jangkauan yang luas untuk pengaturan kecepatan dan

torsi motor, mempunyai akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur, mempermudah

proses monitoring atau pengecekan, sistem proteksi motor yang baik, mengurangi

arus starting motor dan menghemat pemakaian energi listrik, serta memperhalus start

awal motor.

Untuk melakukan penyetingan atau pengoperasian pada inverter LS iS7 dapat

dilakukan melalui keypad seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:
19

Gambar 3.5 Keypad inverter LS iS7

Berikut penjelasan tombol-tombol yang ada pada keypad tersebut:

1. Tombol ESC

Tombol escape berfungsi untuk membatalkan pilihan, keluar dari parameter

dan kembali ke tampilan semula.

2. Tombol MODE

Tombol mode berfungsi untuk mengganti mode dan memasuki parameter

yang diinginkan.

3. Tombol REV

Tombol rev berfungsi untuk start motor dengan putaran kearah kiri. Tombol

ini akan berfungsi jika perintah run sudah si set pada pilihan keypad.

4. Tombol Navigasi

Tombol navigasi atas, bawah, kanan, dan kiri berfungsi untuk memindah

parameter, mengisi dan mengganti data.


20

5. Tombol Stop/Reset

Tombol Stop/Reset berfungsi untuk stop motor dan mereset inverter bika

terjadi trip.

6. Tombol Prog/Ent

Tombol Prog/Ent berfungsi sebagai tombol program dan enter yaitu untuk

memilih data mana yang akan diganti atau dipilih lalu menyimpannya.

7. Tombol Multi Function

Tombol multi function berfungsi untuk meregister atau menggunakan kode-

kode tertentu.

8. Tombol FWD

Tombol fwd berfungsi untuk start motor dengan putaran kearah kanan.

Tombol ini akan berfungsi jika perintah run sudah si set pada pilihan keypad.

Untuk tampilan layar keypadnya sendiri dapat dilihat pada gembar berikut

ini:

Gambar 3.6 Tampilan layar keypad


21

1. Monitor Mode Cursor

Monitor Mode Cursor menunjukkan posisi kursor.

2. Mode Display

Mode Display menunjukkan kondisi display seperti:

MON : monitor mode

PAR : parameter mode

TRP : trip mode

3. Operating/Frequency Command

Menunjukkan perintah run maupun frekuensi melalui keypad atau terminal

i/o.

4. Multi Function Key

Menunjukkan aktif atau tidaknya mode multi function key.

5. Inverter Operating Status

Menunjukkan status inverter apakah sedang run, auto tuning atau warning.

6. Status Display Item

Menunjukkan status frekuensi inverter.

7. Monitor Display Item 1

Menunjukkan nilai frekuensi ataupun rpm (rotate per minute) pada motor .

8. Monitor Display Item 2

Menunjukkan nilai arus pada motor.

9. Monitor Display Item 3

Menunjukkan nilai tegangan pada motor.


22

3.3. Saklar Joystick

Saklar joystick merupakan sebuah saklar yang terdiri dari sebuah tuas yang

ditanamkan pada sebuah alas. Di dalam joystick terdapat sekumpulan touch switch

yang di tempatkan di bagian dasar sticknya. Ketika joystick ini digerakkan maka

akan menyentuh salah satu touch switch dan menghantarkan sinyal.

Gambar 3.7 Bentuk fisik joystick

Penggunaan saklar joystik ini berfungsi untuk mengatur beberapa kecepatan.

Dimana pada aplikasi mesin hoist crane ini ada 3 kecepatan yaitu low speed, middle speed

dan high speed. Sakalar joystick ini membantu operator untuk mengatur kecepatan sesuai

dengan beban yang diangkat menjadi lebih mudah.

3.4. Limit Switch

Limit switch adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang mempunyai

tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal dari Normally Open (NO) ke

Close atau sebaliknya dari Normally Close (NC) ke Open. Posisi kontak akan

berubah ketika tuas aktuator tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu objek. Sama

halnya dengan saklar pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai 2 kondisi,
23

yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain hanya

mempunyai kondisi ON atau Off.

Gambar 3.8 Bentuk fisik limit switch

Namun sistem kerja limit switch berbeda dengan saklar pada umumnya, jika

pada saklar umumnya sistem kerjanya akan diatur atau dikontrol secara manual oleh

manusia, baik diputar atau ditekan. Sedangkan limit switch dibuat dengan sistem

kerja yang berbeda, limit switch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh

dorongan atau tekanan (kontak fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem

kerja ini bertujuan untuk membatasi gerakan ataupun mengendalikan suatu

objek/mesin tersebut, dengan cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrik

yang melalui terminal kontaknya.


24

BAB IV

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR

PADA HOISTING CRANE MENGGUNAKAN INVERTER

4.1. Mesin Hoisting Crane

Crane Hoist adalah salah satu dari jenis pesawat angkat yang banyak dipakai

sebagai alat pengangkat dan pengangkut pada daerah-daerah industri, pabrik,

maupun bengkel. Pesawat angkat ini dilengkapi dengan roda dan lintasan rel agar

dapat bergerak maju dan mundur sebagai penunjang proses kerjanya. Crane Hoist

digunakan dalam proses pengangkatan muatan dengan berat ringan hingga muatan

dengan berat medium. Crane Hoist biasa digunakan untuk pengangkatan dan

pengangkutan muatan di dalam ruangan.

Gambar 4.1 Hoist Crane

Letak Crane Hoist berada di atas, dekat dengan atap ruangan. Berbeda dengan

jenis pesawat angkat yang digunakan di daerah terbuka yang struktur rangka
25

memiliki penopang yang berdiri tegak di tanah, pesawat angkat jenis ini

penopangnya adalah sisi kiri dan sisi kanan dari bangunan itu sendiri (United

Ropeworks, 1970).

4.1.2 Konstruksi Mesin Hoisting Crane

Dalam pengoperasiannya overhead travelling crane memiliki tiga bagian

utama yaitu:

1. Sistem Pengangkatan

2. Sistem Trolley

3. Sistem Berjalan

1. Sistem Pengangkatan.

Pada sistem pengangkatan muatan atau beban pada overhead travelling crane

menggunakan peralatan yang terdiri dari :

a. Kait

Kait fungsinya digunakan untuk tempat menggantungkan muatan atau beban.

Jenis kait yang digunakan tergantung dari berat beban yang akan

dipindahkan.

b. Sistem puli dan tali baja

Puli berfungsi sebagai dudukan tali. Puli atau sheave merupakan suatu

peralatan yang digunakan untuk mengangkat beban.

c. Drum penggulung kabel

Drum terbuat dari besi cor kelabu dan dilengkapi dengan alur heliks sehingga

tali akan tergulung dengan seragam dan keausannya berkurang.


26

d. Motor Penggerak

Motor merupakan suatu alat penggerak yang keberadaannya sangat vital.

Motor ini berfungsi untuk menggerakkan suatu elemen mesin agar mesin

tersebut dapat bekerja sebagaimana fungsinya.

e. Transmisi

Tranmisi ini digunakan untuk meneruskan putaran dari motor listrik menuju

poros output.

f. Rem

Rem digunakan untuk menahan beban dan juga untuk mengatur kecepatan

penurunan beban dan menahan muatan agar diam.

g. Kopling

Kopling merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan

daya atau putaran dari poros pengerak ke poros yang digerakkan dengan

tanpa hentakan.

2. Sistem Trolley

Sistem gerakan tersebut meliputi :

a. Roda jalan

Roda yang terdiri dari empat buah roda yang berada pada profil jembatan,

dua buah roda berada pada sisi kiri dan dua buah roda pada sisi kanan.

Keempat roda tersebut berjalan diatas crane brigde girder dengan bantuan

transmisi.
27

b. Transmisi

Transmisi pada trolley menggunakan sistem transmisi roda gigi lurus dengan

roda gigi pinion digerakkan langsung oleh motor listrik melalui poros

pengeraknya yang melewati kopling.

c. Crane brigde girder

Terdiri dari dua buah sebagai palang pelintang untuk jalannya roda jalan (rel).

3. Sistem Berjalan

Sistem ini digunakan untuk menggerakkan perlengkapan pengangkatan dan

perlengapan gerakan menyamping. Sebagai tenaga penggeraknya digunakan dua

buah motor listrik yang masing-masing terletak pada sisi kiri dan sisi kanan end

carriages. End carriages memiliki empat buah, sepasang disisi kanan dan sepasang

disisi kiri, yang setiap pasang digerakkan oleh sebuah motor listrik. Ketiga macam

gerakan dikontrol pada sebuah box of electrical equipment. Untuk pengoperasian

ketiga macam gerakan digunakan unit control station.

4.2 Settingan Inverter

Berikut ini adalah table-tabel yang berisi parameter settingan inverter. Parameter

yang disetting terdiri dari parameter drive, parameter basic function dan parameter input

terminal block function.

a. Parameter Drive

Parameter drive adalah parameter yang memiliki fungsi yang diperlukan

untuk perintah operasi termasuk frekuensi, percepatan waktu, pengaturan dan

pemilihan perintah operasi. Isi parameter drive dapat dilihat pada table

berikut ini.
28

Function Nilai
No Display Nama Range Settingan Keterangan

1. Cmd Target 0~max frq 10 Hz Nilai frekuensi utama yg


Frekuensi frekuensi dituju
2. Acc Akselerasi 0~6000 sec 20 sec Percepatan dapat diset dari 0
hingga 6000 detik
3. Dec Dekselerasi 0~6000 20 sec Perlambatan dapat diset dari 0
Sec hingga 6000 detik
4. Cmd Perintah 0 Keypad 1:Fx/Rx-1 Perintah run inverter untuk
Source run inverter 1 Fx/RX-1 menjalankan motor
2 Fx/RX-2
3 RS 485
5. Freq Ref Metode 0 Keypad 0:Keypad Perintah untuk memberikan
Src frekuensi 1 V1 nilai frekuensi pada inverter
2 I1
6. Motor Kapasitas 0: 22 KW 4: 55 KW Sesuaikan dengan kapasits
Capacity motor 1: 30 KW motor dengan name plate yang
2: 37 KW tertera pada motor
3: 45 KW
4: 55 KW
5: 75 KW
7 Max Freq Maximum 40~400Hz 50 Hz Maksimal frekuensi yang
frekuensi direkomendasikan

Table 4.1 Parameter Drive pada inverter iS7

b. Parameter Basic

Parameter basic adalah parameter yang dapat mengatur fungsi-fungsi dasar


seperti parameter id motor dan frekuensi secara berurutan. Isi dari parameter
basic dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Function Nilai
NO Nama Range Keterangan
Display Settingan
1. Pole Motor pole 2~48 4 Pole Jumlah kutub pada motor
Number

2. Rated Motor rated 1~200 103 A Rating arus pada motor


Current current
3. Rated Motor rated 380~400 v 380 v Rating tegangan pada
Voltage voltage motor
4. Step Frq1 Step 0~max freq 30 Hz Nilai step frekuensi 1
5. Step Frq2 frekuensi 50 Hz Nilai step frekuensi 2

Table 4.2 Parameter Basic pada inverter iS7


29

c. Parameter Input

Parameter input adalah parameter yang dapat mengatur fungsi yang

berhubungan dengan inverter pada bagian input terminal bloknya termasuk

multi-fungsi input digital dan input analog. Isi dari parameter input dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

No Function Nilai
Nama Range Keterangan
. Display Settingan
1. P1 Define P1 0 None 1: FX Putar kanan
2. P2 Define P2 1 FX 2: RX Putar kiri
3. P3 Define P3 2 RX 3: RST Reset
4. P4 Define P4 3 RST 7: Speed L Speed low
5. P5 Define P5 4 External 8: Speed M Speed Middle
Trip
5 BX
6 JOG
7 Speed-L
8 Speed-M
9 Speed-H
10 Speed-X

Table 4.1 Parameter Input terminal block pada inverter iS7

4.3 Pilihan Pengaturan Kecepatan

Kecepatan putaran motor berpengaruh pada perubahan frekuensi yang terjadi pada

inverter. Ada beberapa pilihan yang bisa digunakan untuk mengatur kecepatan putaran

motor dengan menggunakan inverter yaitu:

1. Keypad

Pengaturan nilai frekuensi menggunakan keypad pada inverter dengan mengubah

nilai frekuensi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan motor. Fungsi ini aktif bila

settingan pada parameter drive nomor 5 yaitu Freq Ref Src adalah 0 (keypad). Cara memilih

settingan tersebut adalah:


30

- Tekan tombol mode untuk masuk ke parameter drive

- Tekan tombol tanda panah bawah untuk mencari fungsi Freq Ref Src yang

berfungsi untuk memilih pengaturan sumber frekuensi

- Tekan tombol program untuk masuk ke dalam Freq Ref Src

- Tekan tombol tanda panah bawah lalu pilih keypad

- Tekan tombol program untuk OK

- Tekan tombol esc untuk kembali

Berikut adalah langkah-langkah untuk merubah nilai frekuensi melalui keypad:

a. Pastikan lcd keypad menunjukan tampilan utama atau tekan tombol esc sampai lcd

keypad menunjukkan tampilan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 4.2 Tampilan utama lcd keypad


31

b. Tekan tombol program sehingga layar pada bagian frekuensi menjadi gelap dan

kursor berkedip. Lalu tekan tombol shift untuk menggeser kursor ke kiri. Tampilan

layar lcd keypad seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3 Menggeser posisi kursor

c. Set nilai frekuansi pada 10 Hz dengan menekan tombol panah atas. Lalu tekan

tombol program. Tampilan layar lcd keypad seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4 Menaikkan nilai frekuensi


32

d. Nilai frekuensi sudah berhasil dinaikkan menjadi 10 Hz dengan tampilan seperti

gambar di bawah ini:

Gambar 4.5 Nilai frekuensi yang sudah di set

2. Potensiometer

Pengaturan frekuensi menggunakan potensiometer dengan memutar knop

yang ada pada potensiometer. Fungsi ini aktif bila settingan pada parameter drive

nomor 5 yaitu Freq Ref Src adalah 1 (V1). Cara memilih settingan tersebut adalah:

- Tekan tombol mode untuk masuk ke parameter drive

- Tekan tombol tanda panah bawah untuk mencari fungsi Freq Ref Src yang

berfungsi untuk memilih pengaturan sumber frekuensi

- Tekan tombol program untuk masuk ke dalam Freq Ref Src

- Tekan tombol tanda panah bawah dan pilih V1

- Tekan tombol program untuk OK

- Tekan tombol esc untuk kembali


33

Untuk wiring potensiometer pada terminal input inverter dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

VR

V1

CM

Gambar 4.2 Wiring potensiometer

3. Arus (0-20mA)

Pengaturan frekuensi melalui arus yaitu dengan menerima signal arus dari

transmitter dengan nilai arus 0-20 mA atau 4-20 mA yang dikonversi oleh inverter menjadi

nilai frekuensi. Fungsi ini aktif bila settingan pada parameter drive nomor 5 yaitu Freq Ref

Src adalah 2 (I1).

- Tekan tombol mode untuk masuk ke parameter drive

- Tekan tombol tanda panah bawah untuk mencari fungsi Freq Ref Src yang

berfungsi untuk memilih pengaturan sumber frekuensi

- Tekan tombol program untuk masuk ke dalam Freq Ref Src

- Tekan tombol tanda panah bawah dan pilih I1

- Tekan tombol program untuk OK

- Tekan tombol esc untuk kembali

Untuk wiring transmiter pada terminal input inverter dapat dilihat pada gambar di

berikut ini.
34

Gambar 4.3 Wiring analog arus

4.4 Sistem pengaturan kecepatan yang digunakan pada aplikasi hosting crane

Pengaturan frekuensi yang digunakan pada aplikasi hoisting crane adalah

melalui keypad. Karena aplikasi hoisting crane membutuhkan 3 kecepatan yaitu

slow, middle dan high speed maka ditambahkan fungsi step frekuensi untuk middle

dan high speed. Nilai frekuensi untuk slow speed berasal dari parameter drive yaitu

Cmd Frekuensi dengan nilai frekuensi 10 Hz, untuk middle speed dari parameter

basic yaitu step frq1 dengan nilai 30 Hz, dan high speed dari parameter basic yaitu

step frq2 dengan nilai 50 Hz. Pemilihan 3 kecepatan ini dapat diatur melalui saklar

hendle yang memiliki beberapa posisi untuk putar kanan atau naik pada speed 1,

speed 2 dan speed 3 juga untuk putar kiri atau turun pada speed 1, speed 2, dan speed

3. Untuk gambar wiring pada terminal input inverter dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Gambar 4.4 Wiring input terminal perintah run dan step


35

BAB V

PENUTUP

Adapun kesimpulan dan saran yang dibuat oleh penulis selama melakukan

kerja praktek lapangan di PT. Trimitra Surya Sejahtera, adalah sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan serta pembahasan-pembahasan

yang telah dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rangkaian inverter berfungsi untuk mengontrol kecepatan motor induksi tiga

phasa, dan memiliki beberapa keuntungan antara lain :

a. Putaran motor dapat diatur dengan cara merubah-ubah frekwensi

b. Start awal putaran motor tidak mengalami sentakan

c. Dapat menghemat konsumsi daya listrik

d. Pada type tertentu dapat diaplikasikan dengan PLC

2. Inverter memiliki sistem proteksi yang sangat sensitive terhadap gangguan-

gangguan yang terjadi baik yang berasal dari luar sitem maupun dari dalam

sistem, antara lain :

a. Kapasitas beban suatu motor dapat dengan tiba-tiba melebihi batas

normalnya, hal ini akan menimbulkan arus listrik yang mengalir kebeban

melebihi rating arus normal, dan inverter memberikan respon untuk

mengamankan dan inverter akan trip.

b. Hubung singkat yang terjadi akibat benda cair maupun sejenis benda

logam antara fhasa ke fhasa.


36

3. Teknik modulasi lebar pulsa dikembangkan untuk mengatur frekwensi dan

tegangan keluaran inverter serta menekan kandungan harmoniknya.

4. IGBT terpilih menjadi peralatan semi konduktor daya karena waktu

pensakelaran yang tinggi dan rugi pensakelaran yang relative rendah.

5. Inverter LS iS7 dapat memberikan berbagai variasi frekuensi yang dapat

disesuaikan pada aplikasi dan juga menyediakan beberapa tipe untuk

disesuaikan dalam aplikasi sistem produksi.

5.2 Saran

1. Dalam menentukan spesifikasi inverter yang akan digunakan untuk suatu

sistem produksi harus diketahui berapa besar beban yang akan dioperasikan,

karena inverter tidak dapat beroperasi apabila beban melebihi kapasitas daya

inverter yang diizinkan.

2. Dalam pemasangan inverter, harus diperhatikan kondisi tempat

pemasangannya, karena inverter berupa rangkaian elektronik sangat peka

terhadap benda yang bersifat penghantar seperti air, carbon dan sebagainya

yang dapt mengakibatka hubung singkat.

3. Inverter menggunakan cooling fan yang berfungsi sebagai pendingin, maka

didalam penggunaannya disarankan ditempat yang tidak banyak mengandung

debu yang dapat terhisap oleh cooling fan, karena dapat menghambat proses

pendinginan yang menyebabkan inverter panas dan trip.

4. Agar lebih aman dan dapat dioperasikan dalam waktu yang lama, sebaiknya

inverter ditempatkan pada box panel.


37

DAFTAR PUSTAKA

1) Malcolm Barnes, Practical Variable Speed Drive and Power Electronics,

Newnes an imprint Of Elsevier, First Published 2003.

2) Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Cetakan Pertama, ITB Bandung 1980

3) URL: http://www.lsis.com
38

Anda mungkin juga menyukai