SFC didefinisikan sebagai susunan bagian – bagian fungsi system control. SFC
mengacu pada GRAFCET diagram yang merupakan standar pemrograman SFC
di Eropa ( DIN EN 60848 ). SFC merupakan bahasa pemrograman berbasis
gambar (graph) yang dapat digunakan untuk pemrograman PLC (
Programmable Logic Controller ). SFC digunakan untuk pemrograman skala
besar, dimana di dalamnya terdapat banyak proses kerja. Melalui SFC sebuah
kerja sebuah MPS dapat dipahami dengan lebih mudah.
Action / tindakan
Syarat Kondisi
Tidak seperti SFC yang bisa memprogram PLC secara langsung, Flow Chart
tidak bisa. Flow chart biasa digunakan untuk menggambarkan sebuah Action
dalam sebuah SFC sebelum dibuat rangkaian Ladder Diagram. Diagram dalam
Flow chart lebih beragam dari SFC :
TERMINATOR :
Untuk menandai Awal dan Akhir dari sebuah proses kerja / Action
PROCESS :
Untuk menggambarkan sebuah sebuah Action
DECISION :
Menggambarkan sebuah sebuah Keputusa dengan kondisi logika
tertentu.
DATA :
Digunakan untuk menggambarkan pemasukan / pembacaan data baik dari
luar maupun dalam sistem. .
PREPARATION :
Pengkondisian sistem sebelum proses kerja dimulai. .
ON – PAGE REFERENCE :
Penanda dalam 1 halaman. Digunakan untuk memotong alur flowchart
yang terlalu panjang.
PARALEL MODE :
Menggambarkan proses yang bekerja serempak
ALUR KERJA :
Menggambarkan arah proses / transfer
Masih banyak lagi symbol dalam Flow Chart, gambar di atas adalah sebagian
saja.
Berikut contoh sebuah Ladder Diagram yang menggambarkan sebuah proses
mesin pengaduk / mixer adonan roti yang berputar 20 menit setelah tombol ON
dan mati sendiri. Motor hanya bekerja jika tabung muatan terisi dan pintu sudah
ditutup. Mesin dilengkapi 2 lampu Kuning dan Hijau serta sebuah Buzzer yang
akan berbunyi jika pengadukan selesai. Proses dapat dihentikan setiap saat
dengan menekan tombol STOP.
MULAI
Mengisi
bahan
adonan ke
tabung
Lampu dan
Buzzer OFF A B
Tombol STOP
ditekan ?
Motor ON
Tabung
Terisi ? Tabung
dibuka ?
Motor OFF
Lampu Hijau
Berkedip
Lampu Kuning ON
Lampu Hijau OFF Lampu Hijau OFF
Tunggu 20 menit
Tombol ON
ditekan ?
Buzzer ON
A B
3. Ladder Diagram
Lader Diagram merupakan rangkaian control yang akan menggambarkan
rangkaian pengendali dari sebuah mesin kerja mesin. Ladder diagram
merupakan bahasa standar untuk pemrograman PLC. Setiap action dalam SFC
dibuat menggunakan sebuah rangkaian ladder tersendiri. Ladder seperti
namanya memiliki bentuk seperti tangga dimana Batang kiri ( Left Bar )
merupakan sumber tegangan + atau fasa sedangkan Batang kanan ( Right Bar
) merupakan sumber tegangan – atau Neutral. Adapun komponen diletakkan di
antara Left dan Right Bar.
Line / sambungan
NO Contact
NC Contact
Coil Relay
Function
Contoh sebuah ladder diagram untuk menghidupkan 2 buah motor. Motor 2 akan
hidup setelah Motor 1 dihidupkan dengan menggunakan tombol ON. Kedua
motor akan berhenti setelah tombol OFF ditekan.
Sebelum membuat ladder diagram, harus dibuat dahulu alokasi input outputnya.
Hal ini penting karena ladder diagram akan digunakan untuk memprogram PLC,
sehingga penamaan / pengalamatan memori harus menyesuaikan dengan
alamat momori di PLC yang akan digunakan. Berikut alokasi input output untuk
contoh Ladder Diagram di atas untuk PLC Merek OMRON type CP1E - 20 IO.
INPUT
NO KETERANGAN SIMBOL ADDRESS PLC
1 Tombol ON PB.ON 000.00
2 Tombol OFF PB.OFF 000.01
OUTPUT
NO KETERANGAN SIMBOL ADDRESS PLC
1 Relay Motor 1 Motor.1 100.00
2 Relay Motor 2 Motor.2 100.01
Latihan :
a. Buatlah ladder diagram untuk contoh mesin pengaduk adonan roti di atas.
b. Sebelum membuat ladder diagram , buatlah dulu alokasi memorinya.
4. Elektrical Diagram
Ladder diagram hanya menggambarkan pegawatan rangkaian control saja, tetapi
tidak menggambarkan instalasi daya, yaitu instalasi listrik yang disambungkan ke
Aktuator seperti motor, heater, valve, pompa dll. Diagram pengawatan yang
khusus menggambarkan Rangkaian daya ini disebut Electrical Diagram.
Pengawatan ini umumnya menggambarkan pengawatan actuator, kontaktor,
pengaman arus, dll.
K1 K2
M M
Motor.1 Motor.2
K1 dan K2 adalah kontaktor yang akan dihidupkan oleh PLC ( 100.00 dan 100.01
).
Tugas :
Buat gambar elektrik diagram untuk penyambungan beban sebagai berikut :
a. Motor Listrik 3 fasa
Menghidupkan 1 motor 3 fasa, 1 arah putaran dengan TPDT
Menghidupkan 1 motor 3 fasa, 2 arah putaran dengan TPDT
Menghidupkan 1 motor 3 fasa, 1 arah putaran
Menghidupkan 1 motor 3 fasa, 2 arah putaran
Menghidupkan 1 motor 3 fasa, starting star – delta )
Menghidupkan 2 motor 3 fasa ( 1 arah putaran )
c. Heater
Menghidupkan heater 1 fasa
Menghidupkan heater 3 fasa
5. Pneumatik Diagram
Jika Electric Diagram menggambarkan pengawatan daya motor listrik, maka
pneumatic diagram menggambarkan instalasi system pneumatik. Berikut contoh
pneumatic diagram untuk mengoperasikan silinder double acting menggunakan
sebuah 5/2 double solenoid.
A1
50%
V1 4 2
Y1 Y2
5 3
1
Z1