Anda di halaman 1dari 9

RELAY

1. Pengertian Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet
(coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.

a. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :


Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka)
kontak saklar.
b. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

2. Fungsi Relay
Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai
saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay
memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi saat di
aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
a. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan
rendah.
b. Menjalankan logic function atau fungsi logika.
c. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.
d. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.
3. Cara Kerja Relay
Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga harus
mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun sebelumnya anda perlu
mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet
(coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya
silahkan lihat gambar di bawah ini.

Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:


a. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
pada posisi close (tertutup).
b. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa
pada posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil
berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan coil di berikan
arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan menarik Armature
berpindah posisi yang awalnya NC(tertutup) ke posisi NO(terbuka) sehingga menjadi
saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Armature yang
tadinya dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau terhubung. Armature akan
kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang digunakan untuk menarik
Contact Point ke posisi CLOSE umunnya hanyak membutuhkan arus llistrik yang
relatif kecil.

Pada relay terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian kumparan atau
elektromagnet dan bagian kontak point (saklar).Bagian kumparan, bila dialiri arus
listrik maka pada bagian kumparan ini akan menghasilkan gaya elektromagnet.pada
bagian kumparan inilah nantinya yang berfungsi untuk menarik kontak point agar
dapat terputus atau terhubung tergantung dengan jenis relaynya.Bila kontak point
terhubung maka arus listrik dapat mengalir sedangkan bila kontak point terbuka maka
aliran arus listrik terputus. Jenis relay berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya
dibagi menjadi dua yaitu tipe Normally Close (NC) dan tipe Normally Open (NO).
4. Jenis relay berdasarkan jumlah Pole dan Throw
Pada relay juga terdapat pole dan throw. Pole artinya yaitu banyaknya kontak
yang dimiliki oleh relay, sedangkan throw artinya banyaknya kondisi yang dimiliki
oleh kontak point. Jenis relay berdasarkan jumlah pole dan throw nya dibagi menjadi
empat yaitu :
1. Relay tipe Single Pole Single Throw (SPST)
Relay tipe Single Pole Single Throw (SPST) ini memiliki empat kaki
terminal, dua kaki terminal sebagai kontak point (saklar) dan dua terminal lainnya
untuk kumparan elektromagnet. Dua terminal yang digunakan sebagai kontak
point satu sebagai pole dan satu lagi sebagai throw.
2. Relay tipe Single Pole Double Throw (SPDT)
Relay tipe Single Pole Double Throw (SPDT) ini memiliki lima kaki
terminal, tiga kaki terminal digunakan sebagai kontak point (saklar) dan dua kaki
terminal lainnya digunakan sebagai kumparan elektromagnet. Tiga terminal yang
digunakan sebagai kontak point satu sebagai pole dan dua sebagai throw.
3. Relay tipe Double Pole Single Throw (DPST)
Relay tipe Double Pole Single Throw (DPST) ini memiliki memiliki enam
kaki terminal, emapat kaki sebagai terminal kontak point (saklar) dan dua kaki
terminal lainnya digunakan sebagai kumparan elektromagnet. Empat terminal
yang digunakan sebagai kontak point yang terdiri dari dua pasang saklar single
pole double throw.
4. Relay tipe Double Pole Double Throw (DPDT)
Relay tipe Double Pole Double Throw (DPDT) ini memiliki delapan buah
terminal,  enam terminal digunakan sebagai kontak point (saklar) dan dua
terminal digunakan sebagai kumparan elektromagnet. Enam terminal yang
digunakan sebagai kontak point yang terdiri dari dua pasang saklar single pole
double throw.
Untuk lebih jelasnya untuk memahami tipe relay berdasarkan jumlah pole
dan thrownya, perhatikan gambar di bawah ini :

Pada kendaraan, komponen relay ini banyak digunakan yaitu contohnya pada
rangkaian kelstrikan lampu kepala pengendali positif, rangkaian horn (klakson),
rangkaian kelistrikan motor starter dan lain sebagainya.
Jenis – jenis relay
Untuk memenuhi kebutuhan di dalam merangkai atau membuat sirkuit listrik
dan elektronika, beberapa produsen membuat / memproduksi berbagai macam /
jenis relay, namun secara sistem di bagi atas:
a. Electromagnetic Relays (EMRs) = Relay Elektomagnetik
Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan / koil untuk menerima
sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang terhubung
pada armature / tuas yang diaktifkan / digerakkan oleh kumparan energi untuk
membuka atau menutup sirkuit listrik sebagai hasil dari proses relay tersebut.
b. Solid-state Relays (SSRs)

Solid State Relay


Solid-state Relays (SSRs) menggunakan output semikonduktor bukan lagi
kontak secara mekanikuntuk membuka dan menutup sirkuit. Perangkat output
optik digabungkan ke sumber cahaya LED di dalamnya. Relay dihidupkan dengan
energi LED ini, biasanya dengan tegangan DC power yang rendah.
c.  Microprocessor Based Relays (berbasis mikroprosesor)
Mengunakan mikroprosesor untuk mekanisme switching. Umum digunakan dalam
pemantauan sistem proteksi power / daya.
Apa keuntungan penggunaan relay dan kerugian yang di dapat ?
a. Electromagnetic Relays (EMRs)
- Sederhana dan mudah di pahami.
- Tidak mahal.
- Mudah diperbaiki secara teknik
b.  Solid-state Relays (SSRs)
- Tidak ada gerakan mekanis.
- Secara proses lebih cepat dari EMR.
- Tidak memicu antara kontak, sebagai kontak mandiri.
c.  Microprocessor-based
- Presisi yang jauh lebih tinggi dan lebih handal dan serta tahan lama.
- Meningkatkan keandalan dan kualitas daya sistem tenaga listrik sebelum, selama dan
setelah kesalahan terjadi.
- Mampu bekerja baik dengan digital maupun analog I /O

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay


men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay
12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt
DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220
Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih
rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay
jenis ini berupa batang kontakterbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat.
Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling
menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan
magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
5. Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah
sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan
Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).  Secara sederhana berikut
ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi  listrik (energized), akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact
akan menutup

  Gambar Prinsip Kerja Relay

Nama : Yulia Setiani


Kelas: TK-1A
No:22

Anda mungkin juga menyukai