Anda di halaman 1dari 1

Nama : Tia Yulistiani

NPM : 187002011
Tugas : 3 Sistem Proteksi

Perbedaan Relay Elektromagnetik dan Relay Solid State

Relay Elektromagnetik sebuah relay yang dirancang menggunakan komponen listrik mekanik
dan magnetic. Selain itu terdapat juga coil untuk operasi dan kontak mekanis. Itulah sebabnya
ketika coil diaktifkan oleh sistem supply, maka kontak mekanis ini akan terbuka. Coil mulai
diaktifkan oleh sistem supply, kontak mekanis akan terbuka dan tertutup. Kumparan adalah
bagian elektrik, saklar bagian mekanis. Saat kumparan diberikan arus listrik, aliran arus tersebut
akan masuk pada lilitan kawat dengan inti besi yang mengakibatkan timbulnya medan magnet.
Biasanya arus listrik yang diberikan merupakan arus DC. Medan magnet dari kumparan ini akan
menarik piringan logam yang bersifat ferromagnetik atau benda yang dapat ditarik kuat oleh
magnet. Piringan logam ini melekat pada lempeng saklar yang dapat bergerak elastis melalui
pegas. Ketika piringan logam tersebut tertarik oleh medan magnet dari coil, maka lempengan
yang menempel pada logam akan berpindah dan menempel pada lempengan lain sehingga akan
mengakibatkan saklar menutup, sedangkan ujung lempeng lainnya akan terbuka, dan sebaliknya.
Jumlah kontak atau saklar pada relay bisa berbeda-beda tergantung tipe dan jenis relay itu
sendiri. Ada yang memiliki 2 saklar, 4 saklar, dan lain sebagainya. Secara teknis jenis saklar
pada relay tidak ada bedanya dengan jenis saklar biasa. Antara lain jenis sambungan saklar pada
relay bisa Single-Pole Single-Throw (SPST), atau dua kutub Double-Pole Single-Throw (DPST),
dan lain sebagainya.

Relay Solid State menggunakan komponen solid state agar dapat melakukan operasi switching
tanpa memindahkan bagian apapun. Hal ini terjadi karena energi kontrol yang diperlukan jauh
lebih rendah dibandingkan relay elektromagnetik. tidak ada sistem mekanis untuk membuka atau
menutup saklar yang ada pada relay tersebut, namun yang digunakan adalah sebuah rangkaian
elektronika tertentu yang difungsikan sebagai saklar elektronik. Juga membutuhkan kontrol yang
relatif rendah. Pada relay ini juga energi sirkuit untuk mengalihkan status output dari OFF ke
ON, atau sebaliknya. Karena energi kontrol ini jauh lebih rendah daripada daya keluaran yang
dapat dikontrol oleh relai pada beban penuh, perolehan daya dalam relay solid state cukup besar.
Dengan kata lain, sensitivitas dari secara signifikan lebih tinggi daripada EMR peringkat
keluaran yang sebanding.
Dapat disimpulkan relay solid state menggunakan prinsip optocouper yang terisolasi antara diode
cahaya dengan TRIAC atau SCR sebagai output, sehingga tidak memiliki bagian yang bergerak
seperti halnya saklar mekanis pada relay biasa. Ujung input membutuhkan arus dengankontrol
yang kecil serta kompabilitas yang lebih baik dengan TTL, HTL, CMOS Integrated Circuit.

Anda mungkin juga menyukai