1 rele jarak
Rele jarak merupakan proteksi pada penghantar transmisi baik tegangan 150 kv
maupun 500 kv. Rele ini bekerja dengan cara mengukur tegangan dan arus pada
penghantar kemudian menghitung impedansinya. Impedansi hasil perhitungan rele
kemudian di bandingkan dengan settingnya. apabila hasil perhitungan impedansi lebih
kecil dari nilai setting maka rele akan memberi perintah lepas (trip) kepada PMT.
Syarat utama rele jarak untuk untuk dapat bekerja dengan baik adalah:
1. Rele jarak dapat menentukan arah letak gangguan
- Gangguan didepan rele dalam daerah kerjanya harus bekerja
- Gangguan dibelakang rele tidak boleh bekerja
2. Rele jarak dapat menentukan letak gangguan
- Gangguan didalam daerahnya rele harus bekerja
- Gangguan diluar daerahnya rele tidak harus bekerja
3. Beban maksimum tidak boleh masuk jangkauan rele jarak
4. Rele jarak dapat membedakan gangguan dan ayunan daya
2.2.2 Prinsip pengukuran jarak titik gangguan terhadap rele jarak
Prinsip kerja rele jarak dapat dilihat pada gambar 3.1 dimana rele jarak disetel
pada titik B yaitu 80%, jika terjadi gangguan di titik B, maka tegangan yang akan
dirasakan rele adalah VR. Ketika terjadi gangguan di titik F1, dimana VF1 nilainya lebih
kecil dari pada VR, hal ini menunjukan letak gangguan yang terjadi masih berada dalam
jangkauan rele jarak, sehingga rele jarak bekerja. Namun sebaliknya ketika terjadi
gangguan di titik F3, maka tegangan yang dirasakan oleh rele adalah VF3, dimana VF3
nialinya lebih besar dari pada VR, sehingga rele jarak tidak bekerja.
Z set
VR I R Z set
dan
ZF
2
VR
IR
VR
IR
ZF
1
VF
IF
VF
<
VR
Z F 1 Z set
maka
<
ZF
3
VF
IF
31
VF
>
VR
ZF
Z set
maka
>
Sehingga daerah kerja rele dan batas-batas gangguan F1, F2,F3 telah
disimpulkan dari gambar 3.1. oleh karena itu batas-batas daerah pengaman bisa saja
berubah, hal ini dapat saja terjadi disebabkan kesalahan pengukuran arus atau
tegangan yang masuk kedalam rele. Beberapa kesalahan yang mempengaruhi antara
lain trafo arus, trafo tegangan, beserta relenya dan data-data penghantar sehungga
harus dipertimbangkan kesalahan tersebut untuk menetapkan suatu batas. Agar
didapat pengaman yang selektif, rele jarak dibuat beberapa tingkat (zone).
2.2.3 Penyetelan Daerah Jangkauan pada Rele Jarak
dibandingkan rele jarak tanpa teleproteksi. Waktu pemutusan gangguan yang cepat
pada saluran transmisi mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
Mengurangi kerusakan pada konduktor atau penghantar
Meningkatkan stabilitas sistem
Memungkinkan diterapkannya auto reclosing untuk meningkatkan ketersediaan
penghantar sehingga peluang (lama dan frekuensi) pemadaman dapat dikurangi.
2.2.4.1 Skema DUTT (Direct Underreach Transfer Trip)
Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengurangi waktu pemutusan
gangguan yang terjadi di ujung saluran transmisi adalah dengan menerapkan direct
transfer trip atau sinyal trip secara langsung, gambar 3.14 menunjukkan gambar
rangkaian logika dari pola DUTT. Apabila terjadi gangguan pada zona satu rele jarak,
maka rele akan bekerja mengirim sinyal trip ke PMT dan pada saat yang bersamaan
rele juga mengirim sinyal (direct transfer trip signal) ke rele lain di ujung terminal. Rele
yang menerima sinyal tersebut akan langsung (instantaneous) mengirim sinyal tripping
ke PMT.
1dari rele A dan rele B. Pada gangguan di F2 Rele jarak di A akan melihatnya sebagai
zona 2, sehingga rele jarak di A akan mentripkan pmt dengan waktu zona 2 yang lebih
lambat, akan tetapi dengan bantuan saluran komunikasi signal Z1 di B dikirmkan ke rele
A, tanpa melalui rele jarak di A, PMT A ditripkan.
2.2.4.2
Prinsip kerja pola POTT adalah apabila ada gangguan yang dirasakan oleh zona dua
rele jarak, maka rele akan mengirim sinyal ke rele di ujung terminal yang lain dan rele di
ujung terminal yang lain tersebut hanya akan bekerja apabila gangguannya juga
dirasakan oleh zona dua rele tersebut.
Sinyal yang diterima oleh rele, umumnya di monitor oleh kontak arah rele (directional
relay contact) agar dapat bekerja (tripping) hanya jika zona dua forward rele bekerja.
Gambar Penyetelan zone 1 dan zone 2 rele jarak pada skema POTT
Pada gambar 3.19, untuk gangguan di F1, zona 1 dan zona 2 rele jarak di A dan di B
bersama-sama mendeteksi gangguan yang berada didalam daerah jangkauannya,
sehingga masing-masing rele menigrim sinyal trip ke rele jarak lawannya, sehingga
PMT trip seketika.
Bila gangguan terjadi di F2, rele jarak di A mendeteksi gangguan itu, tetapi rele
jarak di B tidak melihat gangguan, sehingga rele jarak di A akan mentripkan PMT
setelah menghitung waktu tunda dengan kata lain rele jarak di A memberi kesempatan
kepada rele jarak di B kea arah C untuk bekerja terlebih dahulu. Inilah yang dinamakan
POTT.