Anda di halaman 1dari 11

TEORI SINGKAT:

Relai jarak (distance relay) merupakan relai proteksi yang paling utama pada
saluran transmisi. Relai jarak menggunakan pengukuran tegangan dan arus
untuk mendapatkan impedansi saluran yang harus diamankan. Jika impedansi
yang terukur di dalam batas settingnya, maka relai akan bekerja. Disebut relai
jarak, karena impedansi pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang
saluran. Oleh karena itu, relai jarak tidak tergantung oleh besarnya arus
gangguan yang terjadi, tetapi tergantung pada jarak gangguan yang terjadi
terhada relai proteksi. Impedansi yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X
saja, tergantung jenis relai yang dipakai.

Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari distance relay yaitu dengan mengukur tegangan pada titik
relay dan arus gangguan yang dirasakan oleh relay dengan membagi besaran
tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat
ditentukan.
Gambar 1. Blok Diagram Relay Jarak

Relay jarak akan bekerja dengan cara membandingkan inpedansi gangguan


yang terukur dengan impedansi setting dengan ketentuan. Relai jarak akan
bekerja mengukur tegangan dan arus gangguan yang terlihat pada relai, dengan
membagi besaran tegangan dan arus. Maka dengan itu nilai impedansi sampai
titik terjadinya gangguan dapat ditentukan. Perhitungan impedansi dapat
dihitung menggunakan rumus:
Vf
Zf =
If

Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan


yang terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan: bila impedansi
gangguan lebih kecil dari pada impedansi setting relai (Zf < Zsetting) maka relai
akan bekerja, dan bila impedansi ganguan lebih besar dari pada impedansi
setting relai (Zf > Zsetting) maka relai tidak akan bekerja.

Setting relay jarak


Dalam membuat setting, pertama-tama ditetapkan dahulu nilai impedansi di
sistem tenaga (primer). Impedansi sekunder dihitung dengan persamaan :
Impedansi Primer (Zp):
ratio CT
Zp =
ratio PT

Impedansi Primer (Zs):


Zs.saluran = Zp  Z saluran

Keterangan:
Zs.saluran = Impedansi Sekunder
Zp = Impedansi Primer
Ratio CT = Rasio Transformator arus
Ratio PT = Rasio Transformator tegangan

Daerah kerja relai jarak umumnya dibagi menjadi 3 zona yang dikoordinasikan
dengan seksi berikutnya agar tidak terjadi overlapping. Dan zona proteksi relai
jarak digambarkan pada gambar 3.
Gambar 3. Zona Proteksi relai jarak

Dasar pemilihan zona pengamanan relai jarak yang diaplikasikan adalah


sebagai berikut.

Penyetelan Zone 1:
Daerah ini harus mencakup daerah sejauh mungkin dari saluran yang
diamankan, tetapi tidak boleh melampaui saluran didepannya. Dengan
mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran, CT, PT dan
peralatan lainnya sebesar 20%, zone 1 mulai di set 80 % dari panjang saluran
yang diamankan dan untuk menentukan jarak jangkauan pada ralay.
Setting Impedansi Relay: Z 1 = 0,8  Z L1
Setting Jangkauan Relay: Z l = 0,8  Panjang Saluran
Waktu kerja relai adalah seketika, sehingga dilakukan penyetelan waktu dengan
T1 = 0 detik.

Penyetelan Zone 2:
Dasar pemilihan zone II berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
1. Daerah ini harus pasti dapat menjangkau sisa saluran yang tidak diamankan
zone 1, tetapi tidak boleh overlap dengan zone II seksi berikutnya. Dengan
mengasumsikan kesalahan-kesalahan seperti pada penyetelan zone I
sekitar 20 %, maka didapat panjang saluran yang diamankan untuk
menentukan jarak jangkauan pada relay penyetelan minimum dan
maksimum untuk zone II sebagai berikut:
Setting Impedansi Relay:
Z 2 min = 1,2  Z L1
Z 2 maks = 0,8  (Z L1 + 0,8Z L2)

Setting Jangkauan Relay:


Z 2 min = 1,2  Panjang Saluran1
Z 2 maks = 0,8  (Panjang Saluran1 + 0,8 Panjang Saluran2)

2. Jika pada saluran seksi berikutnya terdapat beberapa cabang, untuk


mendapatkan selektifitas yang baik, maka setting Z 2maks diambil dengan
nilai impedansi penghantar (ohm) yang terkecil. seperti pada Setting zona 2
(Z 2maks dengan T2 = 0,4 - 0,5 detik) dan Setting zona 2 (Z 2maks dengan T2 =
0,4 detik).

Penyetelan Zone 3:
Dasar pemilihan zone 3 adalah berdasarkan pertimbangan – pertimbangan,
daerah ini diusahakan dapat meliputi seluruh saluran seksi berikutnya, ( harus
mencapai “far bus” terpanjang) sehingga di dapat penyetelan zone 3 dan
panjang saluran yang diamankan dan untuk menentukan jarak jangkauan pada
relai:

Setting Impedansi Relay:


Z 3 min = 1,2  (Z L1 + Z L2)
Z 3 maks = 0,8  (Z L1 + 0,8(Z L2 + 0,8Z L3))

Setting Jangkauan Relay:


Z 3 min = 1,2  (Panjang Saluran1 + Panjang Saluran2)
Z 3 maks = 0,8  (Panjang Sal.1 + 0,8( Panjang Sal.2 + 0,8 Panjang
Sal.3))

Seperti halnya pada penyetelan zone 2, maka pada penyetelan zone 2, jika Z3min
> Z3maks dan zone 3 harus menjadi pengaman cadangan seksi berikutnya
secara keseluruhan, maka T3 dinaikkan satu tingkat lebih lama dari pada T3
dalam keadaan normal (T3 =1,6 detik).
TUGAS:

A B C

F 21
Gambar 4. Diagram Garis Saluran Transmisi

Data Transformator di Gardu Induk B

DAYA 60 MVA
TEG. PRIMER 150 kV
TEG. SEKUNDER 20 kV

Data Saluran Transmisi ACSR 240 mm2

Parameter Saluran A-B Saluran B-C


R (ohm/km) 1,531 1,531
XL (ohm/km) 1,247 1,247
B (S/km) 2,6752 2,6752
Panjang (kms) 10,861 21,95

PERHITUNGAN RATIO TRAFO ARUS (CT) DAN TRAFO TEGANGAN (PT):


6
S 60.10
I beban = = 3
3×V 3×150
= 230,94 A
300
Berdasarkan arus beban maka ratio CT yang digunakan adalah .
1
150.000 1500
Sedangkan ratio PT yang digunakan adalah = .
100 1
PERHITUNGAN IMPEDANSI SALURAN:

Z = R + j (XL + XC) dimana, XC = 1/B


XC = 1 / 2,6752 = 0,3738 ohm/km, sehingga:
Z = 1,531 + j (1,247 + 0,3738) ohm/km
Z = 1,531 + j 1,6208 ohm/km

 Nilai Impedansi Saluran A-B


ZAB = (1,531 + j 1,6208) ohm/km  10,861 km
ZAB = 16,628 + j 17,6035 ohm
ZAB = 24,2151 46,63o ohm

 Nilai Impedansi Saluran B-C


ZBC = (1,531 + j 1,6208) ohm/km  21,95 km
ZBC = 33,60545 + j 35,57656 ohm
ZBC = 48,9389 46,63o ohm

PERHITUNGAN SETTING DISTANCE RELAY:

Dengan memperhitungkan ratio CT dan ratio PT maka diperoleh Impedansi


Primer (Zp) menggunakan persamaan:
ratio CT
Zp =
ratio PT
300/1
Zp = = 0,2 ohm.
1500/1

Sehingga diperoleh nilai Zp = 0,2 ohm. Nilai ini kemudian digunakan untuk
menghitung Impedansi sekunder (Zs) pada saluran sebagai berikut:
 Pada Saluran A-B:
Zs.AB = Zp  ZAB
Zs.AB = 0,2  24,2151 46,63o
Zs.AB = 4,843 46,63o ohm

 Pada Saluran B-C:


Zs.BC = Zp  ZBC
Zs.BC = 0,2  48,9389 46,63o
Zs.BC = 9,78778 46,63o ohm

Berdasarkan hasil perhitungan Impedansi Sekunder saluran, selanjutnya


dilakukan perhitungan nilai setting Relay Jarak pada Zona 1, Zona 2 dan Zona
3.

Setting Relay Jarak Saluran A-B :

Zona 1:
Panjang Zona 1 = 0,8  10,861 kms = 8,6888 kms
Z1 = 0,8  Zs.AB
= 0,8  4,84346,63o ohm
= 3,874446,63o ohm
Jadi untuk Zona 1, set base adalah 3,8744 Ohm sepanjang 8,6888 kms.

Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 0 s/d 28,6888 kms, maka nilai
impedansi akan lebih kecil dari setting 3,8744 ohm sehingga relay trip
dengan waktu kerja T1 = 0 detik.

Zona 2:
Minimum : Panjang Zona 2 = 1,2  10,861 kms = 13,0332 kms
Maksimum : Panjang Zona 2 = 0,8  (10,861+ (0,821,95)) = 22,7368
kms
Z2 minimum = 1,2  Zs.AB
o
= 1,2  4,84346,63 ohm
o
= 5,811646,63 ohm
Jadi untuk Zona 2 minimum, set base adalah 5,8116 Ohm sepanjang 13,0332

kms.

Z2 maksimum = 0,8  (Zs.AB + (0,8 Zs.BC))


o o
= 0,8  (4,84346,63 +(0,8 9,78778 46,63 ))
= 0,8  (4,84346,63 +7,830224 46,63 ) polar 
o o
rectangular
= 0,8 ((3,3257+j3,52054296)+(5,377 +j5,692))
= 0,8 (8,7027+j9,21254296)
= 6,96216 + j7,37 ohm rectangular polar
= 10,13846,63o ohm
Jadi untuk Zona 2 maksimum, set base adalah 10,138 Ohm sepanjang
22,7368 kms.

Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 13,0332 s/d 22,7368 kms,
maka nilai impedansi akan lebih kecil dari setting minimum sehingga relay
trip dengan waktu kerja T2 = 0,4 detik.

Zona 3:
Minimum : Panjang Zona 3 = 1,2  (10,861+21,95) kms = 39,3732 kms.
Karena pada gambar tidak memilik saluran C-D, maka
panjang minimum sama dengan maksimum.

Z3 minimum = 1,2  (Zs.AB + Zs.BC)


= 1,2  (4,84346,63o + 9,78778 46,63o)
= 17,55746,63o ohm
Jadi untuk Zona 3 minimum, set base adalah 17,557 Ohm sepanjang 39,3732

kms.

Untuk Zona 3 maksimum, tidak dapat dihitung karena tidak memilik saluran
C-D.
Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 3, maka nilai impedansi akan
lebih kecil dari setting minimum sehingga relay trip dengan waktu kerja T3 =
1,6 detik.

Zona
A B C
Zona

Zona

80
120%

Gambar 3. Setting Zona Proteksi

Anda mungkin juga menyukai