Relai jarak (distance relay) merupakan relai proteksi yang paling utama pada
saluran transmisi. Relai jarak menggunakan pengukuran tegangan dan arus
untuk mendapatkan impedansi saluran yang harus diamankan. Jika impedansi
yang terukur di dalam batas settingnya, maka relai akan bekerja. Disebut relai
jarak, karena impedansi pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang
saluran. Oleh karena itu, relai jarak tidak tergantung oleh besarnya arus
gangguan yang terjadi, tetapi tergantung pada jarak gangguan yang terjadi
terhada relai proteksi. Impedansi yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X
saja, tergantung jenis relai yang dipakai.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari distance relay yaitu dengan mengukur tegangan pada titik
relay dan arus gangguan yang dirasakan oleh relay dengan membagi besaran
tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat
ditentukan.
Gambar 1. Blok Diagram Relay Jarak
Keterangan:
Zs.saluran = Impedansi Sekunder
Zp = Impedansi Primer
Ratio CT = Rasio Transformator arus
Ratio PT = Rasio Transformator tegangan
Daerah kerja relai jarak umumnya dibagi menjadi 3 zona yang dikoordinasikan
dengan seksi berikutnya agar tidak terjadi overlapping. Dan zona proteksi relai
jarak digambarkan pada gambar 3.
Gambar 3. Zona Proteksi relai jarak
Penyetelan Zone 1:
Daerah ini harus mencakup daerah sejauh mungkin dari saluran yang
diamankan, tetapi tidak boleh melampaui saluran didepannya. Dengan
mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran, CT, PT dan
peralatan lainnya sebesar 20%, zone 1 mulai di set 80 % dari panjang saluran
yang diamankan dan untuk menentukan jarak jangkauan pada ralay.
Setting Impedansi Relay: Z 1 = 0,8 Z L1
Setting Jangkauan Relay: Z l = 0,8 Panjang Saluran
Waktu kerja relai adalah seketika, sehingga dilakukan penyetelan waktu dengan
T1 = 0 detik.
Penyetelan Zone 2:
Dasar pemilihan zone II berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
1. Daerah ini harus pasti dapat menjangkau sisa saluran yang tidak diamankan
zone 1, tetapi tidak boleh overlap dengan zone II seksi berikutnya. Dengan
mengasumsikan kesalahan-kesalahan seperti pada penyetelan zone I
sekitar 20 %, maka didapat panjang saluran yang diamankan untuk
menentukan jarak jangkauan pada relay penyetelan minimum dan
maksimum untuk zone II sebagai berikut:
Setting Impedansi Relay:
Z 2 min = 1,2 Z L1
Z 2 maks = 0,8 (Z L1 + 0,8Z L2)
Penyetelan Zone 3:
Dasar pemilihan zone 3 adalah berdasarkan pertimbangan – pertimbangan,
daerah ini diusahakan dapat meliputi seluruh saluran seksi berikutnya, ( harus
mencapai “far bus” terpanjang) sehingga di dapat penyetelan zone 3 dan
panjang saluran yang diamankan dan untuk menentukan jarak jangkauan pada
relai:
Seperti halnya pada penyetelan zone 2, maka pada penyetelan zone 2, jika Z3min
> Z3maks dan zone 3 harus menjadi pengaman cadangan seksi berikutnya
secara keseluruhan, maka T3 dinaikkan satu tingkat lebih lama dari pada T3
dalam keadaan normal (T3 =1,6 detik).
TUGAS:
A B C
F 21
Gambar 4. Diagram Garis Saluran Transmisi
DAYA 60 MVA
TEG. PRIMER 150 kV
TEG. SEKUNDER 20 kV
Sehingga diperoleh nilai Zp = 0,2 ohm. Nilai ini kemudian digunakan untuk
menghitung Impedansi sekunder (Zs) pada saluran sebagai berikut:
Pada Saluran A-B:
Zs.AB = Zp ZAB
Zs.AB = 0,2 24,2151 46,63o
Zs.AB = 4,843 46,63o ohm
Zona 1:
Panjang Zona 1 = 0,8 10,861 kms = 8,6888 kms
Z1 = 0,8 Zs.AB
= 0,8 4,84346,63o ohm
= 3,874446,63o ohm
Jadi untuk Zona 1, set base adalah 3,8744 Ohm sepanjang 8,6888 kms.
Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 0 s/d 28,6888 kms, maka nilai
impedansi akan lebih kecil dari setting 3,8744 ohm sehingga relay trip
dengan waktu kerja T1 = 0 detik.
Zona 2:
Minimum : Panjang Zona 2 = 1,2 10,861 kms = 13,0332 kms
Maksimum : Panjang Zona 2 = 0,8 (10,861+ (0,821,95)) = 22,7368
kms
Z2 minimum = 1,2 Zs.AB
o
= 1,2 4,84346,63 ohm
o
= 5,811646,63 ohm
Jadi untuk Zona 2 minimum, set base adalah 5,8116 Ohm sepanjang 13,0332
kms.
Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 13,0332 s/d 22,7368 kms,
maka nilai impedansi akan lebih kecil dari setting minimum sehingga relay
trip dengan waktu kerja T2 = 0,4 detik.
Zona 3:
Minimum : Panjang Zona 3 = 1,2 (10,861+21,95) kms = 39,3732 kms.
Karena pada gambar tidak memilik saluran C-D, maka
panjang minimum sama dengan maksimum.
kms.
Untuk Zona 3 maksimum, tidak dapat dihitung karena tidak memilik saluran
C-D.
Jika terjadi hubung singkat pada daerah zona 3, maka nilai impedansi akan
lebih kecil dari setting minimum sehingga relay trip dengan waktu kerja T3 =
1,6 detik.
Zona
A B C
Zona
Zona
80
120%