1 3
D
A P1 2 C P2
Fault at P1 = A, B, C
Fault at P2 = A, B, D, E
Contoh koordinasi proteksi pada jaringan radial single menggunakan
OCR jenis inverse
51 51 51 51
51N
k fk
Is I maks
kd
dengan :
Is : penyetelan arus
Kfk : faktor keamanan, antara 1,1÷1,2
Kd :faktor arus kembali
Imaks : arus maksimum yang diijinkan pada peralatan yang
diamankan (diambil nilai arus nominalnya)
b. Batas penyetelan maksimum relay arus lebih
Yang dimaksud batas penyetelan maksimum relay arus lebih
adalah “relay harus bekerja bila terjadi gangguan hubung
singkat pada rel berikutnya”
A B C
Penyetelan arus Is : Is k In
dengan :
k : konstanta perbandingan, besarnya tegantung dari
pabrik pembuatnya, (umumnya 0,6 ÷1,4 atau 1,0 ÷
2,0)
In : arus nominal, dapat merupakan dua nilai yang
merupakan kelipatannya. (misal 2,5 A atau 5,0 A;
1,0 A atau 2,0 A dan seterusnya)
2. Relay arus lebih inverse
Jenis relay ini penyetelan arus Is langsung dalam Amper
8.3. Setting waktu pada OCR
1. Setting Waktu pada relai arus lebih waktu tertentu
Penyetelan waktu untuk relai yang letaknya paling hilir adalah
Secepat mungkin tetapi tidak boleh bekerja karena adanya arus
transient (inrush current) pada saat pemasukan CB.
Penyetelan waktu untuk relai arus lebih dipilh yang paling cepat
Pada relai yang letaknya paling hilir. Penyetelan waktu sudah
dalam detik.
A B C D
Δt
Δt
tA
tB Δt
tC
tD
2. Setting Waktu pada relai arus lebih Invers
70 / 20 KV
20 MVA
• Menghitung Arus Maksimum :
• Imax (sisi primer trafo daya) = 164,9 A.
• Imax (sisi sekunder trafo daya) = 577 A.
G
CT = 600/5A CT = 500/5A CT = 400/5A
Iset = 4 A Iset = 5 A Iset = 5 A
A B C
a) Penyetelan TMS (Time Multiplier Setting) untuk OCR di C.
Dengan nilai PSM = 4 dan waktu kerja relai paling ujung = 0,3 detik,
maka dari grafik karakteristik didapat TMS = 1.
b) Penyetelan TMS untuk OCR di B.
Relai di B harus bisa mem-back-up relai di C bila ada gangguan di
saluran C tapi pengaman di C gagal bekerja.
Jadi tB = tC + Δt = 0,3 + 0,4 = 0,7 detik