TUGAS

SISTEM PROTEKSI DAN RELE

Dosen Pengampu:
ZAINAL ABIDIN ST,MT
Disusun Oleh:
ABDUL RAHMAN
3204201323

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI BENGKALI
T.A 2022/2023
PERTEMUAN 11

Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat

• Menghitung Impedansi Sumber
• Menghitung Reaktasi Trafo
• Menghitung Impedansi Penyulang
• Menghitung Impedansi Ekivalen Jaringan
• Menghitung Arus Gangguan Hubung Singkat
• Analisis Arus Gangguan Hubung Singkat

Karakteristik GI

Data Trafo Tenaga :

Merek : Meiden

Type : Borsl

Daya : 60 MVA

Tegangan : 150 / 20 KV

Impedansi : 12,13%

Tegangan Primer : 150 KV

Tegangan Sekunder : 20 KV

Ratio CT Trafo : 2000 / 5

Arus Nominal Trafo : 1732,1

Hubungan Belitan Trafo : YNyn0 (d11)

Ground Resistor : 16 Ohm

Data OCR Sisi Incoming 20 KV Data OCR Sisi Penyulang 20 KV

Merek : MC 30 Merek : MC 30
Tipe : MCCG82 No Seri : 2504 342
Karakteristik : Normal Invers Karakteristik : Normal Invers
I Nominal : 5A I Nominal : 5A
Tms : 0,19 Tms : 0,16
Rasio CT : 300 / 5 A Rasio CT : 300 / 5 A
 Data GFR Sisi Incoming 20 KV Data GFR Sisi Penyulang 20 KV
Merek : MC 30 Merek : MC 30
Tipe : MCCG82 No Seri : 2504 342
Karakteristik : Normal Invers Karakteristik : Normal Invers
I Nominal : 5A I Nominal : 1,35 A
Tms : 0,26 Tms : 0,10
Rasio CT : 300 / 5 A Rasio CT : 300 / 5 A

Data Impedansi dan Jenis Penghantar

Impedansi
Jenis penghantar 2 Impedansi
No Ukuran (𝑚𝑚 ) urutan
kawat / kabel urutan nol (Z0)
positif(Z1)
1 Kawat XLPE 240 𝑚𝑚2 0,125+j0,097 0,275+j0,029

Data Panjang dan Jenis Penghantar

Jenis penghantar
No Ukuran (𝑚𝑚2 ) Panjang (km)
kawat / kabel
1 Kawat XLPE 240 𝑚𝑚2 5,507 km

Impedansi Sumber (Zs)

Contoh : Data hubung singkat GI sebesar 2,962 MVA sisi primer bus 150 kV

Sisi Primer Bus 150 kV

𝑘𝑉 (𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)2 150𝑘𝑉 2 150𝐾𝑉 2

Zs(sisi 20kV) = 𝑀𝑉𝐴 (𝑑𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡) = 2,962 𝑀𝑉𝐴 = = 7,592 Ω
2962
Sisi Sekunder Bus 20 kV

𝑘𝑉 (𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)2 202

Zs(sisi 20kV) = = 𝑥 𝑍𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 150𝑘𝑉 ) = x 7,5962 = 0,1350 Ω
𝑀𝑉𝐴 (𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)2 1502

Reaktansi Trafo (Xtra)

Data trafo, dimana impedansi trafo (z%) : 12,13%

Nilai reaktansi trafo pada 100% dalam satuan OHM (Ω)

𝑘𝑉 (𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑠)2 202

Xtra(100%) = = = 6,66667 Ω
𝑀𝑉𝐴 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 60

Reaktansi urutan positif dan negative (Xt1 = Xt2), yaitu :

𝑥𝑡1−2 (100%) = Z% x Xtra (100%) = 12,13% x 6,6667 = 0,8087 Ω

Reaktansi urutan nol (Xt0)

𝑥𝑡0−2 bernilai antara 9 s/d 14 x 𝑋𝑡1−2

Diambil nilai 10 x 𝑋𝑡1−2

𝑥𝑡0 = 10 x 0,08087 = 8,087 Ω

Impedansi penyulang (Z pen)

Dari data jenis penghantar yang dipakai, yaitu XLPE 240𝑚𝑚2 dengan panjang penyulang
5,507 km

Impedansi penyulang urutan positif dan negatif (𝒁𝑷𝒆𝒏𝟏= 𝒁𝑷𝒆𝒏𝟐)

Z pen1 (XLPE 240) = Impedansi urutan nol (Z0) Ω / km x panjang (km)

Ω
Z pen1 (XLPE 240) = 0,275 + j0,029 x 5,507 km = 0,6884 + j0,5342 Ω
𝑘𝑚

Impedansi Penyulang urutan nol (Zpen0)

Z pen0 (XLPE 240) = Impedansi urutan nol (Z0) Ω / km x panjang (km)

Z pen0 (XLPE 240) = 0,275 + j0,029 Ω / km x 5,507 km = 1,5144 + j0,1597 Ω

Didapat impedansi penyulang urutan Positif, Negatif dan Nol

Impedansi Penyulang Urutan Positif = Impedansi Penyulang Urutan Negatif (Zpen1 =

Zpen2)
TUGAS 3

Tabel 1.1 Arus Hubung Singkat 3 Phasa, 2 Phasa dan 1 Phasa ke tanah

Panjang Penyulang Gangguan Hubung Singkat (A)

Jarak
(%) 3 Phasa 2 Phasa 1 Phasa
0 0 12.235,89 10.596,59 927,22
25 1,377 10.584,84 9.165,48 908,5
50 2,754 9.173,03 7.944,39 890,06
75 4,13 8.018,20 6.943,72 872,67
100 5,507 7.082,23 6.133,65 855,76
1. Grafik Gangguan Hubung Singkat

15,000.00

Arus hubung singkat

10,000.00
Hs 3 Phasa
5,000.00
Hs 2 Phasa
0.00
Hs 1 Phasa

Jarak gangguan Km

2. Mempelajari perhitungan menentukan arus gangguan hubung singkat 3phasa,

2phasa dan 1 phasa ke tanah
3. Kesimpulan

Jadi,semakin Panjang jaraknya semakin kecil pula gangguan hubung singkatnya

PERTEMUAN 12
Penyetelan Relai Arus Lebih dan Relai Gangguan Tanah
• Setelan Relai Sisi Penyulang 20 kV
• Setelan Relai Sisi Incoming 20 kV

Penyetelan dilakukan pada :

• Relai OCR Sisi Penyulang dan Incoming 20 kV dan
• Relai GFR Sisi Penyulang dan Incoming 20 kV
Setelan Setelan Arus : Setelan TMS (Time Multiplier
Relai Setting)

OCR Sisi Note : Note :

Penyulang Setelan relai yang terpasang Arus hubung singkat 3phasa dititik 0%
20 kV dipenyulang dihitung panjang penyulang digunakan untuk
berdasarkan arus beban setting TMS relai OCR disisi
maksimum penyulamng 20 kV.
Ibeban : 286,4 Waktu kerja paling hilir ditetapkan t =
A, CT : 300/5 A 0,3 sekon. ,
Relai inverse diset : 1,05 s/d Tujuan : Agar relai tidak sampai trip
1,1 x Imaks kembali akibat adanya arus inrush dari
Definite diset : 1,2 s/d 1,3 x trafo distribusi yang tersambung di
Imaks jaringan pada saat PMT penyulang
Penyetelan waktu minmum dimasukan.
OCR dipenyulang tidak lebih
kecil dari 0,3 dtk, 0,14 𝑥 𝑡
𝑇𝑀𝑆 =
Tujuan : Agar relai tidak sampai 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
trip kembali akibat adanya arus ( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
inrush dari trafo-trafo distribusi
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
yang tersambung di jaringan 𝑡=
pada saat PMT penyulang 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
( ) −1
dimasukan. 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
Setelan Arus : 0,3 =
12235,89 0,02
( 300,72 ) −1
Ibeban : 286,4 A , CT = 300/5 A
(CT Relai) 𝑇𝑀𝑆 = 0,165
𝐼𝑠𝑒𝑡 (𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟) = 1,05 𝑥 𝐼𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
= 300,72 𝐴
𝐼𝑠𝑒𝑡 (𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟)
1
= 𝐼𝑠𝑒𝑡 (𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟) 𝑥
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
 5
𝐼𝑠𝑒𝑡 (𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟) = 300,72 𝑥
300
= 5,01 𝐴 ≈ 5 𝐴

OCR Sisi Data : Trafo Arus gangguan hubung singkat 3phasa

Incoming Kapasitas : 60 MVA di titik 0% panjang penyulang digunakan
20 kV Tegangan : 150/20 kV untuk setting TMS relai OCR sisi
Impedansi : 12,13% incoming 20 kV trafo, yaitu. Waktu kerja
CT rasio : paling hilir + 0,4 sekon (t incoming =
2000/5 A (sisi incoming 20 kV) (0,3 + 0,4) = 0,7 dtk) ,
Tujuan : agar relai tidak sampai trip
Setelan arus : kembali akibat adanya arus inrush dari
trafo-trafo distribusi yang tersambung di
Arus Nominal trafo sisi 20 kV
jaringan pada saat PMT penyulang
dimasukan.
𝐼𝑁(𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝑘𝑉)
𝑘𝑉𝐴 60000 𝑘𝑉 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
= = 𝑡=
𝑘𝑉 √3 20 𝑘𝑉 √3 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
= 1732,1 𝐴 ( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
Sisi primer : 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,7 =
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 1,05 𝑥 𝐼𝑁(𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝑘𝑉) 12235,89 0,02
( 1818,71 ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 1,05 𝑥 1732,1
= 1818,71 𝐴 𝑇𝑀𝑆 = 0,194

Sisi Sekunder :
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
1
= 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
5
= 1818,71 𝑥
2000
= 4,6 ≈ 5 𝐴
 Pedoman : Arus gangguan diambil untuk setting
Setelan arus gangguan tanah TMS relai GFR sisi penyulamng 20 kV
dipenyulang diset : 10% x arus trafo, yaitu arus gangguan hubung
gangguan tanah terkecil di singkat 1phasa di 0% panjang
penyulang. (titik 100%) penyulang. Waktu kerja paling hilir
Tujuan : untuk menampung tahanan ditetapkan t = 0,3 sekon. , Tujuan : agar
busur relai tidak sampai trip kembali akibat
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 10% 𝑥 855,76 adanya arus inrush dari trafo distribusi
GFR Sisi = 85,576 𝐴 yang tersambung di jaringan pada saat
Penyulang 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 PMT penyulang dimasukan
20 kV 1
= 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇 𝑡=
5 0,02
𝐼𝑓
= 85,576 𝑥 ( ) −1
300 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
= 1,43 𝐴 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,3 =
927,22 0,02
(85,576) −1
𝑇𝑀𝑆 = 0,105

Pedoman : Arus gangguan diambil untuk setting

Setelan arus relai gangguan tanah di TMS relai GFR sisi incoming 20 kV
incoming 20 kV harus lebih sensitif, trafo, yaitu arus gangguan hubung
yaitu : 8% x arus gangguan tanah singkat 1phasa di 0% panjang
terkecil ( dititik 100% panjang penyulang. Waktu kerja paling hilir +
penyulang) 0,4 sekon (t incoming = (0,3 + 0,4) =
Tujuan : sebagai cadangan relai 0,7 dtk) ,
dipenyulang 20 kV, Tujuan : agar relai tidak sampai trip
kembali akibat adanya arus inrush dari
GFR Sisi
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 8% 𝑥 855,76 trafo-trafo distribusi yang tersambung
Incoming
= 68,461 𝐴 di jaringan pada saat PMT penyulang
20 kV
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 dimasukan.
1
= 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇 𝑡=
5 0,02
𝐼𝑓
= 68,461 𝑥 ( ) −1
2000 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
= 0,17 𝐴 0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,7 =
927,22 0,02
( ) −1
68,461
𝑇𝑀𝑆 = 0,268
 Setelan Relai 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 (A) 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑e𝑟 (A) TMS
OCR Sisi Penyulang 20 kV 300,72 5 0,165
OCR Sisi Incoming 20 kV 1818,71 5 0,194
GFR Sisi Penyulang 20 kV 85,576 𝐴 1,43 0,105
GFR Sisi Incoming 20 kV 68,461 𝐴 0,17 0,268

TUGAS 4

Cara mendapatkan nilai dalam tabel cukup dengan mengikuti aturan rumus yang berlaku
pada perhitungan diatas. Antara lain sebagai berikut :

1. OCR Sisi Penyulang 20 kV

• Iset primer (A) = 1,05 𝑥 𝐼𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
= 300,72 𝐴
1
• Iset sekunder (A) = 𝐼𝑠𝑒𝑡 (𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟) 𝑥 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇

5
= 300,72 𝑥 = 5,01 𝐴 ≈ 5 𝐴
300

0,14 𝑥 𝑡
• 𝑇𝑀𝑆 = 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
𝑡= 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,3 = 12235,89 0,02
( ) −1
300,72

𝑇𝑀𝑆 = 0,165
2. OCR Sisi Incoming 20 kV
• Sisi primer :
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 1,05 𝑥 𝐼𝑁(𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝑘𝑉)
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 1,05 𝑥 1732,1 = 1818,71 𝐴

• Sisi Sekunder :
1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 = 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
 5
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 = 1818,71 𝑥 = 4,6 ≈ 5 𝐴
2000
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
• TMS (𝑡) = 𝐼𝑓3𝑝h𝑎𝑠𝑎 0,02
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,7 =
12235,89 0,02
( 1818,71 ) −1

𝑇𝑀𝑆 = 0,194
3. GFR Sisi Penyulang 20 kV
• 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 10% 𝑥 855,76 = 85,576 𝐴
1
• 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 = 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
5
= 85,576 𝑥 = 1,43 𝐴
300
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
• TMS 𝑡= 0,02
𝐼𝑓
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,3 =
927,22 0,02
(85,576) −1
𝑇𝑀𝑆 = 0,105

4. GFR Sisi Incoming 20 kV

• 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 8% 𝑥 855,76 = 68,461 𝐴
1
• 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 = 𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑥
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
5
= 68,461 𝑥 = 0,17 𝐴
2000
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
• TMS 𝑡= 0,02
𝐼𝑓
( ) −1
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
0,7 = 𝑇𝑀𝑆 = 0,268
927,22 0,02
(68,461) −1

PERTEMUAN 13

Pemeriksaan Waktu Kerja Relai

a) Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 3fasa
b) Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 2fasa
c) Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 1fasa ke Tanah
d) Analisa Waktu Kerja Relai

A. Waktu kerja relai pada gangguan 3 phasa

Lokasi Gangguan Penyulang 20 KV Incoming 20 KV Trafo Tenaga

0% 0,14 × 𝑇𝑀𝑆 0,14 × 𝑇𝑀𝑆

𝑡= 0,02 𝑡=
𝐼𝑓 𝐼𝑓 0,02
( ) −1 ( ) −1
𝐼𝑠 𝐼𝑠

𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 12235,89 0,02
( 1818,71 ) −1
12235,89 0,02
( ) −1 𝑡 = 0,698 𝑑𝑡𝑘
300,72
𝑡 = 0,3 𝑑𝑡𝑘

25%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 10584,84 0,02
( 1818,71 ) −1
10584,84 0,02
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,759 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,310 𝑑𝑡𝑘

50%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 𝑇𝑀𝑆 𝑡=
= 9173,03 0,02
0,02 (1818,71) −1
9173,03
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,826 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,324 𝑑𝑡𝑘

75%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 8018,20 0,02
0,02 (1818,71) −1
8018,20
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,902 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,337 𝑑𝑡𝑘
 100%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 7028,31 0,02
(1818,71) −1
7028,31 0,02
( ) −1 𝑡 = 0,984 𝑑𝑡𝑘
300,72
𝑡 = 0,351 𝑑𝑡𝑘

B. Waktu kerja relai pada gangguan 2phasa

Lokasi Gangguan Penyulang 20 KV Incoming 20 KV Trafo Tenaga

0% 0,14 × 𝑇𝑀𝑆 0,14 × 𝑇𝑀𝑆

𝑡= 0,02 𝑡=
𝐼𝑓 𝐼𝑓 0,02
( ) −1 ( ) −1
𝐼𝑠 𝐼𝑠

𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 10596,59 0,02
( 1818,71 ) −1
10596,59 0,02
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,757 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,3 𝑑𝑡𝑘

25%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 9165,48 0,02
( ) −1
9165,48 0,02 1818,71
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,826 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,33 𝑑𝑡𝑘

50%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 𝑇𝑀𝑆 𝑡=
= 7944,39 0,02
( ) −1
7944,39 0,02 1818,71
( 300,72 ) −1 𝑡 = 0,907 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,341 𝑑𝑡𝑘

75%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 6943,72 0,02
0,02 (1818,71) −1
6943,72
( ) −1 𝑡 = 1,00 𝑑𝑡𝑘
300,72
𝑡 = 0,356 𝑑𝑡𝑘
 100%
𝑡 0,14 × 0,194
0,14 × 0,165 𝑡=
= 6133,65 0,02
0,02 ( ) −1
6133,65 1818,71
( 300,72 ) −1 𝑡 = 1,103 𝑑𝑡𝑘
𝑡 = 0,371 𝑑𝑡𝑘

C. Waktu kerja relai pada gangguan 1phasa

Lokasi Gangguan Penyulang 20 KV Incoming 20 KV Trafo Tenaga

0% 0,14 × 𝑇𝑀𝑆 0,14 × 𝑇𝑀𝑆

𝑡= 0,02 𝑡=
𝐼𝑓 𝐼𝑓 0,02
( ) −1 ( ) −1
𝐼𝑠 𝐼𝑠

0,14 × 0,165 0,14 × 0,194

𝑡= 𝑡=
927,22 0,02
927,22 0,02
(300,72) −1 (1818,71) −1
𝑡 = 1,014 𝑑𝑡𝑘 𝑡 = −2,029 𝑑𝑡𝑘

25% 0,14 × 0,165 0,14 × 0,194

𝑡= 𝑡=
908,50 0,02
908,50 0,02
( ) −1 ( ) −1
300,72 1818,71
𝑡 = 1,033 𝑑𝑡𝑘 𝑡 = −1,970 𝑑𝑡𝑘

50%
0,14 × 0,165 0,14 × 0,194
𝑡= 𝑡=
890,06 0,02 890,06 0,02
(300,72) −1 (1818,71) −1
𝑡 = 1,053 𝑑𝑡𝑘 𝑡 = −1,914 𝑑𝑡𝑘

75%
0,14 × 0,165 0,14 × 0194
𝑡= 𝑡=
872,57 0,02
872,57 0,02
(300,72) −1 (1818,71) −1
𝑡 = 1,072 𝑑𝑡𝑘 𝑡 = −1,862 𝑑𝑡𝑘

100%
 0,14 × 0,165 0,14 × 0,194
𝑡= 𝑡=
855,76 0,02 855,76 0,02
(300,72) −1 (1818,71) −1
𝑡 = 1,092 𝑑𝑡𝑘 𝑡 = −1,815 𝑑𝑡𝑘

D. Analisa Waktu Kerja Relai

Tabel selisih waktu 2 phasa

Lokasi Gangguan (%) Waktu Kerja Relay (dtk) Selisih Waktu (Grading
Incoming Penyulang 20 Time) (dtk)
20 KV KV
0 0,698 0,3 0,398
25 0,759 0,310 0,449
50 0,826 0,324 0,502
75 0,902 0,337 0,565
100 0,984 0,351 0,633
Tabel selisih waktu 2 phasa

Waktu Kerja Relay (dtk)

Selisih Waktu (Grading
Lokasi Gangguan (%) Incoming 20 Penyulang 20
Time) (dtk)
kv kv
0 0,757 0,32 0,437
25 0,826 0,326 0,5
50 0,907 0,341 0,566
75 1 0,356 0,644
100 1,103 0,371 0,732

Tabel selisih waktu 1 phasa

Waktu Kerja Relay (dtk)

Selisih Waktu (Grading
Lokasi Gangguan (%) Incoming 20 Penyulang 20
Time) (dtk)
kv kv
0 -2,029 1,014 -3,043
25 -1,97 1,033 -3,003
50 -1,914 1,053 -2,967
75 -1,862 1,072 -2,934
100 -1,815 1,096 -2,911
Tugas 5

Grafik Gangguan
1.5
1
0.5
Nilai Gangguan

0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
0 25 50 75 100
Incoming 3P 0.698 0.759 0.826 0.902 0.984
Penyulang 3P 0.3 0.31 0.324 0.337 0.351
Incoming 2P 0.757 0.826 0.907 1 1.103
penyulang 2P 0.32 0.326 0.341 0.356 0.371
Incoming 1P -2.029 -1.97 -1.914 -1.826 -1.815
penyulang 1P 1.014 1.033 1.053 1.072 1.096