Anda di halaman 1dari 39

PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN

KOMPONEN-KOMPONENNYA

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI KUBIKEL 20 kV

Kubikel 20 kV adalah seperangkat peralatan listrik yang dipasang pada gardu induk,

penghubung pengontrol dan proteksi sistem distribusi tenaga listrik tegangan 20 kV.

Gambar 1. Kubikel 20 kV

2. JENIS - JENIS KUBIKEL

Berdasarkan fungsi dan nama peralatan yang terpasang kubikel dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
 Kubikel Pemutus Tenaga ( PMT = CB )
 Kubikel PMS ( Pemisah )
 Kubikel LBS ( Load Break Sswitch )
 Kubikel CB Out Metering ( PMT CB )
 Kubikel TP ( Transformer Protection)
 Kubikel PT ( Potential Transformer )
 Kubikel B1 ( Terminal Out Going )

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


1
3. FUNGSI KUBIKEL

3.1. Kubikel PMS (Pemisah)

Berfungsi sebagai membuka dan menutup aliran listrik 20 kV tanpa ada beban,
karena kontak penghubung tidak dilengkapi alat peredam busur listrik.

Gambar 2. Simbol diagram PMS

3.2. Kubikel PMT ( Pemutus Tenaga }

Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


2
Gambar 3. Simbol diagram PMT

Kubikel PMT terdiri dari :


a. Satu set busbar fase tiga 400 A, 630 A atau 1250 A
b. Dua pemisah tiga kutub dengan arus pengenal 400 A, 630 a atau
1250 A yang dioperasikan secara manual, pemisahan dilakukan dengan
penarikan / pencabutan (sistem laci) pemutus tenaga yang ditempatkan dalam
kompartemen.
c. Sebuah pemutus tenaga (PMT) kutub jenis SF6 atau hampa udara
dengan pengoperasian melalui energi pegas yang pengisiannya dilakukan
secara manual atau motor listrik.
d. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi kumparan pelepas (trip) dan
indikator yang menunjukan posisi buka / tutup secara mekanis. Spesifikasi alat
hubungnya adalah sebagai berikut :

 Arus pengenal 400 A, 630 A atau 1250 A


 Kapasitas pemutus 12,5 kA
 Kapasitas penyambungan 31,5 kA.
 Kapasitas pemutusan transformator dalam
keadaan tanpa beban : 16 A
 Kapasitas pemutusan pengisian kabel :
50A

e. Tiga buah transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan


disaluran keluaran
 Arus primer :sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 dan seterusnya)
 Arus sekunder : 5-5A atau 1-1A
 Kapasitas ketahanan arus hubung singkat : 12,5 kA (1 detik)
 Beban pengenal :
Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan rele
yaitu :
- Satu inti 30 VA, kelas 0,5 untuk pengukuran
- Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi
f. Tiga buah transformator tegangan
 Rasio : 20 / 3 kV // 100 / 3 Volt
 Beban pengenal : 50 VA

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


3
 Kelas ketelitian : 0,5
g. Rele Arus Lebih dan Hubung Bumi
 Satu set rele untuk beban lebih, hubung singkat dan hubung bumi yang
disambungkan dengan transformator arus. Arus dan waktu dapat diatur
secara terpisah.
 Karakteristik rele beban lebih.

Tabel 1. Waktu Pemutusan Rele Arus

Arus pengenal (In) Waktu pemutusan


1,05 In Sesudah 60 menit
1,2 In Sebelum 20 menit
1,5 In Sebelum 5 menit
4 In Trip sesaat

 Karakteristik rele hubung singkat dan hubung bumi mengikuti standart


IEC atau IEEE.
 Rele harus dirancang sehingga melepas sumber tenaga dengan atau
tanpa memerlukan catu daya dari luar
 Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan
untuk melepas kontak (trip release)
h. Tiga buah ammeter kebutuhan maksimum dipasang pada panel penunjuk
(metering panel)
i. Sistem interlock.

Rele Penyulang

Relai ini berfungsi sebagai proteksi terhadap gangguan arus hubung singkat fasa-
fasa maupun fasa tanah dan dapat digunakan sebagai :
 Proteksi utama penyulang (jaringan tegangan menengah)
 Proteksi cadangan pada trafo, generator dan transmisi.
 Proteksi utama untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial
 Proteksi utama motor listrik yang kecil.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


4
Instalasi / Wiring

Gambar 4. Pengaman Arus Lebih dengan 3 Fasa OCR

Gambar 5. Pengaman Arus Lebih dengan 3 Fasa OCR + GFR

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


5
Gambar 6. Proteksi Arus Lebih dengan 2 Fasa OCR + GFR

Karakteristik Relai

a. Relai Arus Lebih Kerja Seketika (Instantaneous OCR)

Relai arus ini digunakan untuk proteksi arus hubung singkat yang besar (high
set) sehingga tripping time pada arus gangguan yang besar relai akan
bekerja seketika. Walaupun secara teoritis operating time-nya sama dengan
nol tetapi pada daerah kerja mendekati settingnya masih ada kelambatan
waktu beberapa milidetik (tipikal di bawah 150 % Iset, operating time lebih
kecil dari 150 mili detik.

b. Relai Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite time OCR)

Gambar 7. Karakteristik Definite Time OCR

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


6
c. Relai Arus lebih inverse

Beberapa jenis karakteristik relai ini adalah :


 Long Time Inverse
 Standard Inverse
 Very Inverse
 Extremely Inverse

Hubungan antara Arus terhadap waktu untuk beberapa karakteristik di atas


ditunjukan oleh persamaan berikut :

Dimana :

t : waktu dalam detik


I : Arus gangguan
Is : Arus seting
TMS : time multiplier setting
K dan α untuk setiap karakteristik besarnya seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Karakteristik K dan α

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


7
Gambar 8. Perbandingan beberapa Karakteristik Relai Inverse

3.3. Kubikel LBS

Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak .

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


8
Gambar 9. Simbol Diagram LBS

Kubikel LBS terdiri dari :

a. Satu set busbar tiga fase 400 A atau 630 A.


b. Sebuah sakelar beban tiga kutub jenis udara, SF6 atau hampa udara dengan
operasi secara manual.
 Arus pengenal 400 A
 Kapasitas penyambung (puncak) 31,5 kA (making capacity)
 Kapasitas pemutusan beban aktif (pf ; 0,7) 400 A
 Arus pemutusan pengisian beban 25 A
 Sakelar beban harus dapat dipasang mekanis kontrol elektris (electric
control mechanism) tanpa modifikasi yang besar terhadap sakelar
tersebut.
 Kapasitas ketahanan arus hubung singkat (1 detik) ;  12,5 kA
c. Sebuah sakelar pembumian 3 kutub dengan pengoperasian secara manual
d. Tiga buah gawai kontrol tegangan
e. Sistem interlok
f. Busbar pembumian
g. Harus ada ruang yang cukup dan penunjang kabel bagian bawah kubikel
untuk melakukan pemasangan terminasi kabel berisolasi padat, penghantar
dari bahan aluminium yang dipilin denganluas penampang sampai dengan
240 mm2
h. Satu set lengkap terminal kabel (jika diperlukan)

3.4. Kubikel CB Out Metering ( PMT )

Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam
keadaan normal maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah kubikel pmt
(pemutus tenaga) kubikel ini dilengkapi degan relay peroteksi circuit breaker (PMT,
CB) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat pembatas, pengukuran dan pengaman
pada pelanggan tegangan menengah curent transformer yang terpasang memiliki
double secunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan satu sisi lagi
untuk menggerakan relai proteksi pada saat ter jadi gangguan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


9
Gambar 10. Simbol Diagram Kubikel CB OUT Metering

Kubikel terdiri dari :


a. Satu set busbar tiga fase 400 A atau 630 A
b. Dua pemisah tiga kutub dengan arus pengenal 400A atau 630 A yang
dioperasikan secara manual atau pemisahan dilakukan dengan penarikan /
pencabutan pemutus tenaga yang ditempatkan dalam kompartemen (sistem
laci)
c. Sebuah pemutus tenaga tiga kutub jenis SF6 atau hampa udara, dengan
pengoperasian melalui energi pegas yang pengisiannya dilakukan secara
manual atau dengan motor listrik. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi
kumparan pelepas (trip) dan indikator yang menunjukan posisi, buka/tutup
secara mekanis.
 Arus pengenal : 400 A atau 630 A
 Kapasitas pemutusan pada 24 kV : 12,5 kA
 Kapasitas penyambungan (puncak) : 3,5 kA
 Kapasitas pemutusan transformator dalam keadaan tenpa beban : 16 A
 Kapasitas pemutusan pengisian kabel : 50 A
d. Tiga buah transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan disaluran
keluaran :
 Arus primer : sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 atau 400 A)
 Arus sekunder :5A
 Kapasitas ketahanan arus hubung singkat (1 detik) : 12,5 kA

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


10
 Beban pengenal
Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan
rele yaitu :
- Satu inti 30 VA kelas 0,5 untuk pengukuran
- Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi.
e. Rele
 Satu set rele untuk arus lebih, beban lebih dan gangguan ke bumi. Rele
harus dihubungkan dengan transformator di atas. Arus dan waktu dapat
diatur secara terpisah.
 Karakteristik dari rele beban lebih
Tabel 3. Karakteristik dari rele beban lebih
Arus Pengenal (In) Waktu pemutusan (triping time)
1,05 In Sesudah 60 menit
1,2 In Sebelum 20 menit
1,5 In Sebelum 5 menit
4 In Trip sesaat
 Rele harus dirancang sehingga melepas pemutus tenaga dengan atau
tanpa memerlukan sumber daya dari luar.
 Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan
untuk melepas kontak (trip release)
 Tiga buah amperemeter kebutuhan maksimum (maximum demand
ammeter), dipasang pada panel penunjuk (metering panel) dan
ditempatkan diatas pengaman lebur.
 Sistem interlok

3.5. Kubikel TP (Transformer Protection)

Berfungsi sebagai alat pengaman transformator distribusi, dikenal juga dengan


istilah kubikel PB (Pemutus Beban) kubikel ini berisi lbs dan fuse pengaman
trafo dengan ukuran beragam dari 25A, 32 A, 43 A tergantung kapasitas trafo
yang akan diamankan

Ada dua jenis kubikel TP yaitu :

a. Kubikel TP dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus ada pin pada fuse
yang menggerakkan mekanik untuk melepas LBS

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


11
b. Tidak dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus LBS tidak membuka
sehingga trafo masih mendapat gangguan dari fuse lain yang tidak putus

Gambar 11. Simbol Diagram Kubikel TP

3.6. Kubikel PT (Potensial Transformer)

Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat pms dan
transformator tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi 100
Volt untuk mensuplai tegangan pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut
juga dengan istilah kubikel VT (Voltage Transformer). handle kubikel PT harus
selalu dalam keadaan masuk dan tersegel. Untuk pengamanan trafo tegangan
terhadap gangguan hubung singkat maka dipasanglah fuse TM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


12
Gambar 12. Simbol Diagram Kubikel PT

Kubikel terdiri dari :


a. Satu set busbar fase tiga 400 A atau 630 A
b. Satu pemisah tiga kutub dengan arus pengenal, 100 A yang dioperasikan
secara manual
c. Tiga pengaman lebur dengan kapasitas pemutus arus yang tinggi :
 Arus pengenal : 6,3 A
 Kapasitas pemutus : 12,5 A
d. Tiga buah transformator tegangan
 Rasio : 20 / 3 kV // 100 / 3 Volt
 Beban pengenal : 50 VA
 Kelas ketelitian : 0,5
e. Satu buah pengaman lebur tegangan rendah pada setiap fase, pengaman
lebur tersebut harus dapat dicapai dari luar kubikel
f. Sistem saling mengunci (interlock) harus berfungsi baik
g. Busbar pembumian
3.7. Kubikel Terminal Out Going (B1)

Berfungsi sebagai terminal penghubung kabel ke pemakaian (pelanggan) berisi


pms, dan bila mana posisi membuka maka kontak gerak terhubung dengan
pentanahan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


13
Gambar 13. Simbol Diagram Kubikel Terminal Out Going

Kubikel terdiri dari :


a. Satu set busbar fase tiga 400 A atau 630 A
b. Satu sakelar pembumian tiga kutub dan penghubung singkat yang
dioperasikan secara manual.
c. Tiga buah instrumen kontrol tegangan
d. Busbar pembumian
e. Disediakan ruang yang cukup dibagian bawah kompartemen dan disediakan
penunjang kabel untuk pemasangan terminasi kabel tiga inti berisolasi padat.
Konduktor dari aluminium dengan luas penampang sampai dengan 150 mm2

4. BAGIAN - BAGIAN DARI KONSTRUKSI KUBIKEL

• Kompartemen
• Rel / Busbar
• Kotak Pemutus
• Pemisah Hubung Tanah
• Terminal Penghubung
• Fuse Holder
• Mekanik Kubikel
• Lampu Indikator
• Pemanas (Heater)
• Handle Kubikel (Tuas Operasi)

4.1. Kompartemen

Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo ukur,
(CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak
membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian
yang bertegangan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


14
Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2 (dua) bagian, bagian
atas untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan dengan terminasi
kabel

Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka
tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan dan terminasi kabel
sudah ditanahkan

1. Kompartemen busbar
2. Kompartemen tegangan rendah
3. Pemutus beban dan saklar
pentanahan
4. Kompartemen mekanik operasi
5. Kompartemen kabel
A. U bolt
B. LBS
C. Kontak
D. Lock Handle
E. Bushing
F. Plat
G. Hole

Gambar 14. Kompartemen

4.2. Rel / Busbar 20 kV Isolator Tonggak

Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi rel
umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU (Ring Main
Unit) rel 20 kV terdapat dalam tabung SF 6 vacum bentuk rel ada yang bulat ada
yang pipih.

Busbar harus dari bahan tembaga atau aluminium. Busbar aluinium harus dilapisi
timah pada titik sambungan busbar.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


15
Busbar dapat dilapis karet silikon atau bahan EPDM (heat shrink insulation
material) untuk memenuhi ketahanan tingkat isolasinya. Bahan pelapis tersebut
yang dipakai tidak bisa terbakar dan bila dari bahan yang dapat terbakar tetapi api
dapat cepat mati dengan sendirinya (selfextinguishing).

Isolator tonggak dapat dibuat dari bahan porselin atau isolasi lain yang tidak
mudah terbakar. Isolator porselin berdasarkan rekomendasi IEC 168.

Jarak rambat tidak boleh kurang dari 320 mm. Isolator sintetis harus bebas dari
cacat permukaan seperti rongga-rongga (fold blow holes) dan sebagainya, yang
dapat mengganggu operasi isolator selanjutnya ( sesuai rekomendasi IEC 660 ).

Gambar 15. Rel / Busbar 20 kV Isolator Tonggak


4.3. Kontak Pemutus

Sebagai pemutus / penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua bagian
yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact) sebagai
peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau PMT digunakan media minyak, gas
SF6, vacum atau dengan hembusan udara, selain itu memperkecil terjadinya busur
api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus secara cepat
secara mekanis

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


16
4.4. Sirkuit Pembumian

Semua bagian logam PHB yang bukan merupakan bagian sirkuit utama atau sirkuit
bantu dan yang dapat bermuatan sehingga membahayakan harus dihubungkan ke
penghantar pembumian .

Penghantar tersebut terbuat dari tembaga dan mampu mengalirkan arus sebesar
12,5 kA selama 1 detik tanpa menjadi rusak.

Kepadatan arus di sirkuit pembumian tidak boleh melampaui 200 A/mm 2 dengan
luas penampang penghantar tidak kurang dari 30 mm2

Pada setiap ujung penghantar disambung dengan instalasi sistem pembumian


pembumian melalui baut berukuran M12. Penghantar pembumian ditempatkan
sedemikian sehingga tidak merintangi tangan untuk mencapai terminal kabel.

Selungkup kompartemen sekurang-kurangnya harus terselubung di satu titik


dengan penghantar bumi. Kontinuitas pembumian antara badan kompartemen dan
sekat atau tutup diyakinkan melalui pemasangan baut dan mur atau cara lain yang
dapat diandalkan.

Kontinuitas pembumian antara bagian bergerak yang berengsel dengan luas


penampang tidak kurang dari 30 mm2 suatu penguat ditambahkan pada pita
tersebut untuk melindungi anyaman pita terhadap tegangan mekanis yang tidak
semestinya.

Bagian sakelar pembumian harus terhubung ke penghantar utama pembumian


melalui penghantar tembaga yang kaku dan fleksibel dengan luas penampangnya
tidak kurang dari 30 mm2 .

Setiap kubikel yang dilengkapi sakelar pembumian harus dipasang terminal


tembaga untuk pembumian yang dihubungkan ke penghantar pembumian dengan
penjepit pembumian sementara.

4.5. Pemisah Hubung Tanah (Pemisah Tanah)

Untuk mengamankan kubikel pada saat tidak bertegangan dengan


menghubungkan terminal kabel ketanah (grounding), sehingga bila ada personil

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


17
yang bekerja pada kubikel tersebut terhindar terhadap adanya kesalahan operasi
yang menyebabkan kabel terisi tegangan.

PMS tanah ini biasanya mempunyai sistem interlock dengan pintu kubikel dan
mekanik LBS pintu tidak bisa dibuka jika PMS tanah belum masuk, LBS tidak bisa
masuk sebelum PMS tanah dibuka.

Posisi buka atau tutup ke tiga pisau sakelar pembumian harus dapat diperiksa
melalui lubang pengamatan terdapat pada PHB. Sebagai alternatif pisau-pisau
sakelar pembumian dapat dipasang indikator untuk menentukan posisi buka atau
tutup. Indikator tersebut harus sesuai dengan posisi sebenarnya dari pisau-pisau
sakelar pembumian tersebut.

Sakelar pembumian dan penghubung singkat harus mempunyai kapasitas


penyambungan 31,5 kA (puncak), nilai ini dapat dikurangi sehingga 2,5 kA jika
rangkaian diamankan dengan pengaman beban jenis HRC. Sakelar pembumian
umumnya memeiliki kapasitas penyambungan 5,8 kA. Sakelar pembumian harus
dioperasikan manual secara terpisah

4.6. Terminal Penghubung

Untuk menghubungkan bagian-bagian kubikel yang bertegangan satu dengan


yang lainnya, ada beberapa terminal antara lain :
a. Terminal busbar, tempat dudukan busbar
b. Terminal kabel, tempat menghubungkan kabel incoming dan out going
c. Terminal PT, tempat menyambung transformator tegangan untuk pengukuran
d. Terminal CT, tempat menyambungkan transformator arus untuk pengukuran

4.7. Fuse Holder

Untuk menempatkan fuse pengaman trafo pada kubikel PB atau kubikel PT

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


18
Gambar 16. Fuse Holder

Catatan :
Fuse holder untuk PT pelanggan tidak boleh digunakan (pengurangan
kWh)

4.8. Mekanik Kubikel

Berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi membuka / menutup kontak


LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah dibuat sedemikian rupa,
sehingga pada waktu membuka dan menutup kontak pemutus berlangsung
dengan cepat

4.9. Lampu Indikator

Untuk menandai adanya tegangan (20 kV) pada sisi kabel, baik berasal dari sisi
lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung
dimasukkan, lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitip yang
dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan.

Kubikel jenis PMT lampu indikator digunakan nuntuk menandai posisi alat-
hubungnya dengan 2 ( dua ) warna yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar.
Sumber listrik untuk lampu indikator berasal daris sumber arus searah ( DC ) yang
dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros
penggerak alat-hubung utama.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


19
4.10. Indikator Hubung Singkat Dan Indikator Gangguan Ke Bumi (jika
diperlukan)
a. Perlengkapan ini harus dipasang pada setiap penyulang keluar dan terdiri
dari :
 Transformator arus jenis resin yang dipasang melingkari kabel.
 Satu kotak untuk rele, batere yang dapat dimuati kembali
(rechargeable) dan alat pemberi muatan (changer) yang dipasang
pada dinding di dalam gardu.
 Catu daya sebesar 200 V 50 Hz.
b. Satu indikator luminious yang tahan cuaca yang dapat ditempatkan di
bagian luar bangunan pada dinding
c. Spesifikasi indikator hubung singkat dan indikator gangguan ke bumi.
 Current sensing 3 core type CT or 3 single core
 Fault current threshold : 40, 80, 160 A
 Resetting automatic with LV supply restoration
 Accuracy :  10 %
4.11. Pemanas (Heater)

Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga. keadaan ini
diharapkan dapat mengurangi efek corona pada terminal kubikel tersebut,
besarnya tegangan heater 220 V sumber tegangan berasal dari trafo distribusi

4.12. Handle Kubikel

Untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak
hubung : PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk
energi membuka / menutup kontak hubung, pada satu kubikel, jumlah handle yang
tersedia bisa satu macam atau lebih

4.13. Sistem Interlock (Interlock) Dan Pengunci

Sistem interlock harus dilengkapi untuk mencegah kemungkinan kesalahan atau


kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin keamanan operasi.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


20
Interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang paling tinggi,
tak dapat diganggu gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari
kontrol mekanisnya.

Pada kubikel jenis PMT yang dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak
alat hubung dan dikontrol dengan sistem kontrol listrik arus searah, maka sistem
interlockpun juga diberlakukan pada sistem kontrol listriknya. Yaitu bila posisi
komponen kubikel belum pada posisi siap dioperasikan, maka sistem kontrol tidak
dapat dioperasikan .

Macam- macam sistem interlock pada Kubikel :


 Interlock pintu

Pintu Kubikel harus tidak dapat dibuka jika :


 Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) dalam keadaan
tertutup
 Sakelar pembumian dalam keadaan terbuka.
 Pintu Kubikel harus tidak dapat ditutup jika sakelar pembumian
dalam keadaan terbuka.
 Interlock sakelar utama

Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) harus tidak dapat dioperasikan


jika :
 Pintu Kubikel dalam keadaan terbuka.
 Sakelar pembumian dalam keadaan tertutup.

 Interlock sakelar pembumian

Sakelar pembumian harus tidak dapat ditutup jika sakelar utama dalam
keadaan tertutup

 Penguncian
Perlengkapan penguncian harus disediakan untuk :
 Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau tertutup
 Sakelar utama atau pemutusan tenaga pada posisi
terbuka
 Pintu Kubikel
5. DERAJAT PERLINDUNGAN

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


21
Derajat perlindungan manusia terhadap bahaya sentuhan dengan bagian
bertegangan dan bagian yang bergerak serta untuk melindungi masuknya binatang-
binatang kecil harus memenuhi IP3X untuk selungkup IP2X untuk partisi, untuk
membuktikannya harus dilakukan pengujian sesuai IEC 520/1989 : Degrees of
protection provide by enclosures ( Ip Code).

Tabel 4. Derajat Perlindungan


(INDEX OF PROTECTION / IP )
ANGKA ANGKA
PENJELASAN PENJELASAN
I II

0 Tanpa proteksi 0 Tanpa Proteksi

1 Proteksi terhadap masuknya 1 Proteksi terhadap tetesan air


benda padat lebih dari 50 mm vertikal

2 Proteksi terhadap masuknya 2 Proteksi terhadap tetesan air


benda padat lebih dari 12 mm vertikal dan membuat < 150
terhadap horisontal

3 Proteksi terhadap masuknya 3 Proteksi terhadap semprotan air


benda padat lebih dari 25 mm sampai < 600 terhadap
horisontal
4 Proteksi terhadap masuknya
benda padat lebih dari 1,0 mm 4 Proteksi terhadap semburan air
dari semua arah
5 Proteksi terhadap masuknya
debu 5 Proteksi terhadap air
bertekanan
6 Debu tidak bisa masuk (Dost
Tght) 6 Proteksi thd banjir temporer

7 Proteksi terhadap pengaruh


peredaman

8 Proteksi terhadap pengaruh


bawah air.

6. TATA LETAK KUBIKEL PADA GARDU 20 kV

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


22
Pada sistem distribusi 20 KV yang disebut Gardu ada 3 ( tiga ) jenis, yaitu :

 Gardu Induk sisi 20 KV, berfungsi sebagai


penghubung antara sumber listrik yang berasal dari Trafo Step-down ke
saluran / jaringan distribusi 20 KV
 Gardu Hubung, berfungsi sebagai pembagi tenaga
listrik dari Gardu Induk ke saluran / jaringan distribusi 20 KV
 Gardu Distribusi, berfungsi sebagai penurun tegangan
dari tegangan menengah menjadi tegangan rendah untuk didistribusikan ke
pemakaian.

Tata letak kubikel dan komposisinya pada gardu didasarkan atas fungsinya yang
dibedakan menjadi :

 Kubikel saluran masuk disebut Kubikel Incoming


 Kubikel saluran keluar disebut Kubikel Outgoing
 Kubikel Pengukuran
 Kubikel Pengaman Beban

6.1. Tata letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Induk

Terdiri dari kubikel PMT Incoming dan Out going dengan kapasitas sampai 2000
A , dilengkapi dengan instrumen pengukuran dan proteksi gangguan arus lebih
serta indikator gangguan hubung tanah. Diletakkan di atas lubang yang disebut
manhole di suatu ruangan khusus 20 KV GI. Dapat dioperasikan secara lokal
maupun jarak jauh melalui Sistim Scada.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


23
Gambar 17. Diagram garis tunggal Komposisi Kubikel pada Gardu Induk

6.2. Tata Letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Hubung

Terdiri dari Kubikel LBS Incoming dan Outgoing yang jumlahnya tergantung dari
banyak saluran masuk dan saluran keluar.

Dapat dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh bila dilengkapi dengan
penggerak motor dan sistim Scada.

Gambar 18. Diagram garis tunggal Komposisi Kubikel pada Gardu Hubung.

6.3. Tata Letak dan Komposisi Kubikel pada Gardu Distribusi

Kubikel diletakkan di atas manhole pada gardu distribusi yang berupa bangunan
tembok atau beton maupun yang berbentuk Kios. Pada Gardu bentuk bangunan
tembok atau beton selain ada kubikel, pada bangunan tersebut juga diletakkan
Trafo distribusi dan PHB – TR, sehingga harus diperhatikan faktor keamanan pada
waktu petugas mengoperasikan Gardu tersebut.

Komposisi Kubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut

Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi, yaitu :

• Pelayanan umum TR
• Pelayanan khusus TM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


24
• Pelayanan campuran TM dan TR

a. Diagram garis tunggal komposisi


kubikel pada gardu distribusi pelayanan Umum TR

PT

Gambar 19. Gardu pelayanan umum dengan 1 (satu) buah trafo distribusi
adalah : LBS, LBS, PB – type 1A

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


25
Gambar 20. Gardu pelayanan umum dengan 2 (dua) buah trafo distribusi type 1B

b. Diagram garis tunggal komposisi


kubikel pada gardu pelayanan khusus TM

LBS LBS PT B1
PGDB

CT
FUSE OCB
TM

PT

KWH

Gambar 21. Gardu pelayanan khusus TM type 2A : LBS, LBS, PT, CB, B1 Type 2A

LBS LBS PT
PGC

TYPE 3A
FUSE
OCB
TM

PT
CT

KWH

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


26
Gambar 22. Gardu pelayanan khusus TM type 3A : LBS, LBS, PT, CBO

CB : Circuit Breaker Out Going pada Gardu PGDB


CBO : Circuit Breaker Out Going pada Gardu PGC
LBB LBS

CB OM

OCB

CT

PT

KWH
KE TRAFO
DISTRIBUSI
Gambar 23. Gardu Pelayanan khusus TM type 4A : LBS, LBS, PT, CBOM Type 4A

CBOM : Circuit Breaker Out Metering, yaitu kubikel pmt dilengkapi dengan
sarana pengukuran dan pembatasan didalamnya terdapat CT dan PT

CT

KE TRAFO
KWH DISTRI
BUSI

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


27
Gambar 24. Gardu pelayanan khusus TM dilengkapi dengan pengamanan fuse TM pada
sisi beban : LBS, LBS, PT, CB, PB

c. Diagram garis tunggal komposisi


kubikel pada gardu pelayanan campuran

B1

PB LBS LBS PT
PGDB

CT
FUSE
TM OCB

PT

KW
H

Gambar 25. Gardu pelayanan campuran type 2B : PB, LBS, LBS, PT, CB, B1
Type 2B

PB LBS LBS PT
PGC

TYPE 3B
FUSE
OCB
TM

PT
CT

Simple, Inspiring, Performing, KWH Phenomenal


28
Gambar 26. Gardu Pelayanan Campuran Type 3B : PB, LBS, LBS, PT, CBO

PB LBS LBS

CB OM

OCB

CT

TRAFO DISTRIBUSI KWH

KE TRAFO
DISTRIBUS
I

Gambar 27. Gardu Pelayanan Campuran Type 4B : PB, LBS, LBS, CBOM

7. MERK DAN RIWAYAT KUBIKEL DI PLN

7.1. Merk Kit C 25 Alsthom

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


29
• Produksi Alsthom - Perancis di PLN Disjaya diperkirakan beroperasi sejak
tahun 1975 dan jumlah gardu yang menggunakan merek ini diperkirakan
masih sekitar 500 gardu
• Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara
• Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak
• Jenis PMS tanpa peredam

7.2. Merk Delle Alsthom Lama (DAL)

• Produksi Alsthom Perancis, di PLN Disjaya beroperasi sejak 1972


• Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara
• Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak
• Jenis PMS tanpa peredam

Gambar 28. Merk Delle Alsthom Lama (DAL)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


30
7.3. Merk Delle Alsthom Baru (DAB) atau Fluomatic

• Produksi Alsthom Perancis, dengan pengambangan dari merek Kit C 25,di


PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1978
• Peredam busur api untuk LBS dan PMT digunakan gas SF6

Gambar 29. Merk Delle Alsthom Baru (DAB)

7.4. Merk Kit C 27.2

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


31
• Produksi Alsthom Perancis, sebagai pengembangan dari merek DAB, di
PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1982
• Ukuran lebar 500 mm dan tinggi 1950 mm
• Peredam busur api untuk LBS dan pmt menggunakan gas SF6
• PMS tanpa peredam

Gambar 30. Merk Kit C 27.2

7.5. Merk Kit C 27.3

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


32
 Merupakan pengembangan Kit 27,2 di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun
1989
 Jenis kubikel seluruhnya terdiri dari LBS tanpa PMS
 Peredam busur api menggunakan gas SF6

7.6. Merk Merlin Gerin Vercor 6

 Produksi Schnaidel Pperancis diperkirakan beroperasi sejak tahun 1985


 Ukuran sama 500 m dan tinggi 1650 mm
 Dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mengurangi kelembaban dan
efek korona
 Peredam busur api menggunakan gas SF6

Gambar 31. Merk Merlin Gerin Vercor 6

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


33
7.7. Merk ABB BC5

Produksi ABB yang dirakit oleh PT Mega Eltra di Indonesia dengan ukuran lebar
500 mm dan tinggi 1950 mm sama dengan Kit C 27,3 tidak dilengkapi heater
peredam busur api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1988

7.8. Merk Fluokit M 24

Produksi Alsthom Perancis yang dirakit oleh PT Unindo Indonesia, tampil dengan
ukuran lebih kecil dengan KIT C 27.3 ukuran lebar 500 mm, tinggi 1650 mm.
dilengkapi heater untuk mengurangi kelebaban dan efek corona. peredam busur
api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1990.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


34
Gambar 32. Merk Fluokit M 24

7.9. Merk Merlin Gerin SM 6

Produksi Schneider Perancis yang dirakit oleh PT Schneider Indonesia, tampil


dengan ukuran sama dengan fluokit M 24, dilengkapi heater untuk mengurangi
kelembaban dan efek corona. peredam busur api menggunakan media gas SF 6
diperkirakan beroperasi sejak 1995

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


35
Gambar 33. Merk Merlin Gerin SM 6
7.10. Merk GAE

Produksi PT Guna Era Manufaktura tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit
M 24. dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona
peredam busur api menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002

7.11. Merk Contact Plasma

Produksi PT Semesta Elektrindo Perkasa tampil dengan ukuran sama dengan


fluokit M 24 dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona
peredam busur menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002

7.12. Merek ABB Uniswitch

Produksi PT ABB Iindonesia tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit M 24


dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam
busur menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2000
7.13. RMU (Ring Main Unit)

Kubikel RMU untuk gardu distribusi yang melayani pelanggan umum dengan
komposisi kubikel LBS, LBS, PB dikembangkan sejak tahun 1990, seluruh
komponen LBS, LBS, PB berada dalam tabung yang berisi gas SF 6, seluruh
bagian bertegangan seperti rel 20 kV, kontak pemutus, terminal berada dalam
tabung yang berisi gas SF 6. terminal incoming dan out going menggunakan
sistem plug in, kubikel type ini tahan terhadap kelembaban dan efek corona
karena itu tidak memerlukan heater. ukuran rmu dengan komposisi LBSs, LBS,
PB relatif lebih kecil lebar 1050 mm tinggi 1500 mm

Beberapa merk kubikel RMU antara lain Siemens F & G, Merlin Gerin, ABB,
GAE, Contact Plasma

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


36
Gambar 34. RMU (Ring Main Unit)

7.14. Kubikel Type Full Insulated

Kubikel ini ukurannya sama dengan Merlin Gerin SM 6 hanya busbar 20 kV,
terminal incoming dan out going menggunakan sistem plug in sehingga
terlindung dari kontak dengan ukuran luar, kubikel type ini mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap kelembaban dan corong sehingga tidak memerlukan heater.

Kubikel type ini dikembangkan sejak tahun 1996 dengan merk Ormazabal
produksi Italy diikuti oleh merk ABB tahun 2003 dan Siemen tahun 2004. Gambar
Kubikel Full Insulated.

Panel
Kontrol

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


37

Cell Cell
Incoming Outgoing

Cell Metering
Gambar 35. Kubikel Type Full Insulated

Panel
Kontrol

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


38

Kabel
Incoming Letak CT,
CB, Kabel
Letak VT Outgoing
Gambar 36. Kubikel Type Full Insulated

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


39

Anda mungkin juga menyukai