1. PENGERTIAN
Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.
SOP Pemeliharaan kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah –
langkah kerja untuk memelihara kubikel 20 kv pada Gardu Induk, Gardu Hubung dan
Gardu Distribusi.
2. TUJUAN SOP
Contoh :
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pemeliharaan kubikel tidak
memenuhi ketentuan dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan
kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-
langkah yang tertata guna melaksan akan kegiatan.
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang
standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait .
Waktu berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas
standar agar dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi
SOP Komunikasi.
Beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket Pengatur,
pihak operasi dan Konsumen. Berkoordinasi dengan pihak adalah untuk
mengetahui dan memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan dipelihara dan
dipadamkan sudah diantisipasi akibat pemadamannya.
Perlengkapan Kerja
Perkakas kerja
Alat bantu kerja
Alat Ukur
Material / bahan
Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.
Prosedur Komunikasi
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari
mulai persiapan pemeliharaan, saat pemeliharaan sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau
handy-talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan
terjadinya gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.
4. PEMBUATAN SOP
PETUGAS :
1. Pengawas 1 orang Waktu Pelaksanaan :
2. Pelaksana 3 orang
KOORDINASI :
1. Spv. Distribusi
2. Piket UPJ
3. Supervisor Logistik/Perbekalan
4. Pelanggan
PERALATAN KERJA :
1. Handle kubikel
2. Megger 5000/10.000 Volt
3. Lampu penerangan
4. Tool kit
5. Avo meter
6. Phase squence indicator
7. Alat komunikasi
PERLENGKAPAN K3:
1. Sepatu 20 kV
2. sarung tangan 20 kV
3. Helm pengaman
4. Lembaran isolasi Jas hujan
5. kompor api
MATERIAL :
1. Vaselin
2. Majun
3. Sakafen
4. Contac cleaner
5. Majun
6. Alkohol
7. wasbensin
Halaman 2/3
LANGKAH KERJA :
Buka LBS / PMT beban dan pastikan Saklar bekerja sempurna dengan melihat bahwa
lampu indikator kubikel beban padam
Buka LBS / PMT incoming dan out going. Pastikan Saklar bekerja sempurna.
Yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada dengan memeriksa indikasi lampu indicator
padam
Buka tutup kompartemen busbar, mekanik operasi dan sistem arus searah dan arus bolak-
balik
Pemeliharaan Kubikel
Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka, antara :
Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup, antara :
Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan terminal bawah dalam
keadaan PMT / LBS tertutup
Bersihkan debu yang menempel pada isolator, body bagian dalam / luar, terminal bagian
atas dan bawah dengan menggunakan kuas atau kain majun
Bersihkan isolator bagian atas dan bagian bawah busbar dengan menggunakan sakafen
Bersihkan terminal busbar dan terminal hubung PMT / LBS dari karat dengan
menggunakan contact cleaner .
Oleskan vaselin electric pada bagian kontak di terminal busbar dan terminal kabel
penghubung
Pasang kembali busbar / rel dan kencangkan baut pengikat seuai dengan ketentuan ( tabel
pengencangan )
Pasang kembali Kabel 20 KV dan kencangkan baut pengikat dan kencangkan baut pengikat
seuai dengan ketentuan ( tabel pengencangan )
Periksa tidak ada peralatan asing yang tertinggal di dalam kompartemen busbar
Buka kontak PMT / LBS dan tutup PMS pentanahan semua sel-kubikel
Periksa tidak ada benda asing yang tertinggal pada kompartemen kabel
Hubungi Pengatur Distribusi / Piket Pengatur bahwa kubikel telah selesai dipelihara dan
siap dioperasikan kembali
Bila tegangan sudah muncul di kabel incoming dengan ditandai lampu indikator menyala,
periksa urutan fasa dengan menggunakan Phase Indicator Checker
Laporkan tegangan sudah masuk dan minta persetujuan / izin utnuk mengoperasikan semua
kubikel.
Bila semua kubikel sudah dioperasikan dengan kondisi aman laporkan ke Pengatur
Distribusi / Piket pengatur bahwa pekerjaan telah selesai
ASMAN PERENCANAAN
................................................