Anda di halaman 1dari 9

SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

1. PENGERTIAN

Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.
SOP Pemeliharaan kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah –
langkah kerja untuk memelihara kubikel 20 kv pada Gardu Induk, Gardu Hubung dan
Gardu Distribusi.

2. TUJUAN SOP

Pemeliharaan Kubikel 20 KV berarti melakukan pemeriksaan atau perbaikan yang


menyebabkan perlunya pemadaman listrik atau tidak .Pada saat pelaksanaan
pemeliharaan dengan pemadaman berarti memerlukan koordinasi dengan pihak
operasi agar tidak sampai terjadi gangguan atau kecelakaan kerja pada saat
pembukaan alat hubung kubikel yang akan dipelihara maupun penormalannya
kembali.
Hasil dari pemeliharaan adalah berupa kondisi / unjuk kerja peralatan harus
memenuhi ketentuannya, yaitu aman dioperasikann kembali, maka untuk itu perlu
diatur cara melakukan pemeliharaan, peralatan untuk mengukur kondisi peralatan
kubikel, perkakas kerja yang digunakan pada waktu pemeliharaan.
Penyimpangan dari ketentuan berarti hasil pemeliharaan tidak sesuai dengan
ketentuan dan dampaknya akan menyebabkan permaslahan dalam pengoperasian
bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.

Contoh :

 Akibat terhadap komponen kubikel


Ditentukan bahwa tahanan kontak PMT / LBS adalah maksimal 200 micro ohm,
tetapi hasil pemeliharaan menunjukkan lebih dari nilai maksimal tersebut dan
dipaksakan operasi, maka akan terjadi ledakan pada kubikel tersebut akibat panas
yang ditimbulkan oleh alat kontak. Kejadian ini tentu akan mengganggu sistem
operasi dan kerugian material.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


 Akibat terhadap personil
Pemeliharaan kubikel dengan pemadaman berarti harus dipastikan bahwa aliran
listrik dari sisi hulu maupun sisi hilir harus dipastikan padam, tetapi penyimpangan
terjadi misalnya tiba-tiba ada aliran.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pemeliharaan kubikel tidak
memenuhi ketentuan dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan
kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-
langkah yang tertata guna melaksan akan kegiatan.

3. KOMPONEN DALAM SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pemeliharaan Kubikel 20 KV


antara lain :

Pihak yang terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat


pemeliharaan kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi
yang dilakukan dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi langsung / lisan
bertujuan agar semua pihak berkoordinasi dapat mengantisipasi terjadinya
kondisi kurang aman atau mencegah kerusakan material akibat dipeliharanya
kubikel.

Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang
standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait .
Waktu berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas
standar agar dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi
SOP Komunikasi.

Pihak yang terkait pada pemeliharaan Kubikel 20 KV antara lain :

 Beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket Pengatur,
pihak operasi dan Konsumen. Berkoordinasi dengan pihak adalah untuk
mengetahui dan memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan dipelihara dan
dipadamkan sudah diantisipasi akibat pemadamannya.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur adalah agar
keadaan jaringan dipastikan siap dipadamkan atau dibebani dan aman dari
adanya kecelakaan kerja bagi personil di lokasi pemeliharaan kubikel
dimaksud maupun di luar lokasi yang berhubungan dengan jaringan yang akan
dipelihara. Sedangkan berkoordinasi dengan Konsumen bertujuan agar
konsumen tahu akan adanya listrik pemdadaman listrik di tempatnya.

Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pemeliharaan kubikel dengan baik


dan aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja
dengan peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya
kecelakaan dan kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan
kondisi perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin agar selalu siap
kapanpun digunakan. .

Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :

 Perkakas kerja
 Alat bantu kerja
 Alat Ukur
 Material / bahan
 Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
 Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
 Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari
mulai persiapan pemeliharaan, saat pemeliharaan sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau
handy-talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan
terjadinya gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian


kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan
pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan.
Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP.
Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan
kegagalan pemeliharaan bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.
Hasil Pemeliharaan harus dilaporkan ke Pengatur Distribusi / Piket Pengatur
dan melaporkan secara lisan guna memutuskan dioperasikannya kembali dan
melaporkan secara tertulis setelah pelaksanaan dilokasi selesai.

4. PEMBUATAN SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :


 Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel
20 KV untuk membuat ketentuan berkoordinasi.
 Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan
Hantar Arus ( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada
konsumen.
 Struktur jaringan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


Tabel 1. SOP Pemeliharaan Kubikel

PT. PLN (PERSERO)


SOP DIS.HAR.024 (1)A
DIS/ WIL .................... PEMELIHARAAN KUBIKAL
APJ / CAB ................... Halaman 1 / 3

PETUGAS :
1. Pengawas 1 orang Waktu Pelaksanaan :
2. Pelaksana 3 orang

KOORDINASI :
1. Spv. Distribusi
2. Piket UPJ
3. Supervisor Logistik/Perbekalan
4. Pelanggan

PERALATAN KERJA :
1. Handle kubikel
2. Megger 5000/10.000 Volt
3. Lampu penerangan
4. Tool kit
5. Avo meter
6. Phase squence indicator
7. Alat komunikasi

PERLENGKAPAN K3:
1. Sepatu 20 kV
2. sarung tangan 20 kV
3. Helm pengaman
4. Lembaran isolasi Jas hujan
5. kompor api

MATERIAL :
1. Vaselin
2. Majun
3. Sakafen
4. Contac cleaner
5. Majun
6. Alkohol
7. wasbensin

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


PROSEDUR KERJA

Halaman 2/3
LANGKAH KERJA :

Membebaskan tegangan kubikel

Pelajari cara pemadaman kubikel pada buku Instruction Manual

Koordinasikan dengan pihak yang terkait guna pemadaman di kubikel

Buka LBS / PMT beban dan pastikan Saklar bekerja sempurna dengan melihat bahwa
lampu indikator kubikel beban padam

Buka LBS / PMT incoming dan out going. Pastikan Saklar bekerja sempurna.

Padamkan aliran listrik dari sisi Incoming maupun out going

Yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada dengan memeriksa indikasi lampu indicator
padam

Masukkan PMS Pentanahan pada semua sel- kubikel

Buka pintu kompartemen kabel 20 KV

Buka tutup kompartemen busbar, mekanik operasi dan sistem arus searah dan arus bolak-
balik

Pemeliharaan Kubikel

Pelajari cara pemeliharaan kubikel pada buku Instruction Manual

Periksa tegangan sisa pda kabel 20 KV dengan menggunakan tester tegangan

Hubung-singkatkan ujung kabel 20 KV dan hubungkan dengan pentanahan

Lepaskan kabel 20 KV dari terminal kubikel

Lepaskan rel / busbar dari terminal kubikel

Buka Pemisah tanah semua sel-kubikel

Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka, antara :

 Terminal atas dengan terminal bawah fasa yang sama


 Terminal atas dengan body
 Terminal bawah dengan body

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


Bila hasil ukur sesuai yang ditentukan (≥ 5000 M ), lanjutkan pengukuran tahanan isolasi
dalam posisi PMT / LBS tertutup

Masukkan PMT / LBS

Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup, antara :

 Terminal fasa dengan terminal fasa lainnya


 Terminal fasa dengan body

Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan terminal bawah dalam
keadaan PMT / LBS tertutup

Ukur kecepatan buka dari kontak PMT / LBS

Ukur kecepatan tutup dari kontak PMT / LBS

Ukur tegangan sumber arus searah

Ukur tegangan seumber arus bolak-balik

Periksa fungsi heater

Ukur tahanan pentanahan kerangka kubikel

Membersihkan komponen kubikel dari kotoran / debu atau karat

Bersihkan debu yang menempel pada isolator, body bagian dalam / luar, terminal bagian
atas dan bawah dengan menggunakan kuas atau kain majun

Bersihkan isolator bagian atas dan bagian bawah busbar dengan menggunakan sakafen

Bersihkan kapasitor pembagi tegangan dengan sakafen

Bersihkan terminal busbar dan terminal hubung PMT / LBS dari karat dengan
menggunakan contact cleaner .

Bersihkan bagian bergerak dari peralatan mekanik dengan menggunakan wasbensin

Bersihkan kerangka kubikel dengan menggunakan alkohol

Bersihkan batang rel / busbar dengan menggunakan alcohol

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


Pemasangan kembali

Oleskan vaselin electric pada bagian kontak di terminal busbar dan terminal kabel
penghubung

Pasang kembali busbar / rel dan kencangkan baut pengikat seuai dengan ketentuan ( tabel
pengencangan )

Pasang kembali Kabel 20 KV dan kencangkan baut pengikat dan kencangkan baut pengikat
seuai dengan ketentuan ( tabel pengencangan )

Periksa tidak ada peralatan asing yang tertinggal di dalam kompartemen busbar

Pasang kembali tutup kompartemen busbar

Buka kontak PMT / LBS dan tutup PMS pentanahan semua sel-kubikel

Periksa tidak ada benda asing yang tertinggal pada kompartemen kabel

Pasang kembali pintu kubikel

Kemasi semua perlengkapan kerja dari ruang kubikel.

Buka posisi PMS Pentanahan

Pengoperasian kembali Kubikel

Hubungi Pengatur Distribusi / Piket Pengatur bahwa kubikel telah selesai dipelihara dan
siap dioperasikan kembali

Bila tegangan sudah muncul di kabel incoming dengan ditandai lampu indikator menyala,
periksa urutan fasa dengan menggunakan Phase Indicator Checker

Laporkan tegangan sudah masuk dan minta persetujuan / izin utnuk mengoperasikan semua
kubikel.

Bila ijin telah diberikan masukkan PMT / LBS Incoming ke busbar .

Masukkan secara bertahap PMT / LBS out going

Bila semua kubikel sudah dioperasikan dengan kondisi aman laporkan ke Pengatur
Distribusi / Piket pengatur bahwa pekerjaan telah selesai

Buat laporan pemeliharaan

Tutup pintu gardu dan tinggalkan gardu

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


Sisi Hulu Gardu yang dioperasikan Sisi Hilir

LBS ≠ LBS ≠ LBS ≠ LBS ≠ LBS ≠


PMS Bumi ≠ PMS Bumi ≠ PMS Bumi ≠ PMS Bumi ≠ PMS Bumi ≠
Gambar 1. Diagram Satu Garis Kubikal

ASMAN PERENCANAAN

................................................

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9

Anda mungkin juga menyukai