Anda di halaman 1dari 15

Evaluasi sistem pentanahan Gardu Induk Maros 150 kV

a. Tahanan pentanahan

Dalam standar IEEE, besarnya tahanan pentanahan di hitung dengan

langkah berikut:

Langkah ke 1: Data Lapangan

Data lapangan yang digunakan dalam perhitungan ini adalah:

a. Ukuran lokasi gardu induk yaitu 112 m x 41 m atau 4592 m2 berbentuk empat

persegi panjang.

b. Tahanan jenis tanah yang terukur 100 Ohm – meter

* Langkah ke 2: Ukuran Konduktor

Dengan asumsi bahwa peralatan ditanahkan langsung tanpa impedansi dan arus

gangguan tanah simetri If ≈ 3I0, maka Ukuran konduktor dihitung dengan Persamaan

2.24 pada bab II sebelumnya.

3xE x 3
3I0 =
3R f  ( R1  R2  R0 )  j ( X 1  X 2  X 0 )

Untuk gangguan pada sisi 150 kV

3.x150.000. 3
3I0 =
3.(0)  (4  4  10)  j (10  10  40)

|3 | = 12442.53

= 4147.509
Untuk gangguan sisi 20 kVm, impedansi gangguan ekivalen 150 kV harus

ditransformasikan ke sisi 20 kV. Dengan transformator hubungan Δ-Y, hanya

impedansi gangguan urutan positip sisi 150 kV yang ditransformasikan. Hasil

transformasinya adalah :

20
1= 150 + 20
150

2
 20 
Z1 =   (4 + j10) + 0,034 + j1,014
 150 

= 0,105111 + j1.191778

Z0 = 0,034 + j1,014

Maka

3xE x 3
3I0 =
3R f  ( R1  R2  R0 )  j ( X 1  X 2  X 0 )

3I0 = 3 x 20000 x 3
3(0)  (0.15111  0.15111  0.034)  j (1.191778  1.191778  1.014)

│3I0│= 29725.45 A

= 9908.485

Arus gangguan sisi 20 kV akan digunakan sebagai dasar menentukan ukuran

konduktor pembumian.
Dengan menggunakan Tabel A1 lampiran 1, untuk lama waktu gangguan 0.1

detik, faktor dekremen Df =1.25, maka arus gangguan asymmetri (rms) adalah 1.25 x

29725.45 = 37156.82 A. Nilai arus ini akan digunakan untuk menentukan diameter

minimum konduktor pembumian

Dari tabel A2 mengenai material konduktor yang digunakan sehingga dipilih

copper clad steel wire sesuai yang terpasang pada GI Maros dengan konduktivitas 30

% sebagai konduktor grid, dengan temperatur keliling 400 C dan batas temperatur

maksimum 7000 C.

Jadi luas penampang dari konduktor dihitung dengan menggunakan Persamaan pada

bab II sebelumnya dan nilai tabel A2 pada lampiran 1 maka diperoleh :

! 10"
=3 #$ %
# −#
&' (1 + ) , + #+ -.
+

0.1 0.00378 5.862 10"


= 29.72545 3.846
700 − 40
&' (1 + ) -.
245 + 40

= 142.8753 001 ≈ 150 001

Karena luas penampang koduktor 142,8 mm2 tidak ada maka dipilih luas

penampang konduktor 150 mm2, dengan demikian luas penampang yang terpasang

sama dengan hasil perhitungan.

* Langkah ke 3: Kriteria tegangan sentuh dan langkah


Untuk ketebalan permukaan batu koral 0,1 m (4 inchi) dengan tahanan jenis

3000 Ω-m dan tahanan jenis tanah 100 Ω-m, faktor refleksi K dihitung dengan

menggunakan persamaan :

  s
K= (4.3)
  s

100  3000
= = - 0,93548
100  3000

Dari Gambar 4.2 untuk K = - 0,93548 dan hs = 0,1 m diperoleh faktor reduksi Cs

= 0,58389 Faktor reduksi dapat juga dihitung secara pendekatan dengan menggunakan

persamaan pada bab II sebelumnya sebagai berikut.

  
0,091  
 s 
Cs = 1 - (4.4)
2hs  0,09

 100 
0,091  
=1-  3000 
= 0.58389
2(0,70)  0,09

- Tegangan sentuh yang diizinkan:

Untuk berat badan 70 kg :

345 = 1000 + 1.5 $ ! 65

Dengan Cs = 0.58389

345 = 1000 + 1.5 0.58389 3000 0.077792

345 = 282.1918

Untuk berat badan 50 kg :

347 = 1000 + 1.5 $ ! 67


Dengan Cs = 0.58389

347 = 1000 + 1.5 0.58389 3000 0.04291

345 = 154.8623

- Tegangan langkah yang diizinkan:

Untuk berat badan 70 kg :

385 = 1000 + 6 $ ! 65

Dengan Cs = 0.58389

385 = 1000 + 6 0.58389 3000 0.077792

385 = 895.3911

Untuk berat badan 50 kg :

387 = 1000 + 6 $ ! 67

Dengan Cs = 0.58389

387 = 1000 + 6 0.58389 3000 0.04291

387 = 491.3763

Langkah ke 4 menghitung tahanan pentanahan

Dari data pada tabel tabel 4.2, panjang total keseluruhan konduktor adalah 2215

m dan luas grid A = 4592 m2, diperoleh harga tahanan grid Rg

1 1 1
9: = ! ; + 1+ A
<# √20 1 + ℎ?20/

9: = 100 B11C7 + 1+ G
C C C
√1 D "7E1 CF .5?1 /"7E1
9: = 100 0.0071476

9: = 0.71476 ohm

Langkah ke 5 Arus Grid Maksimum

Arus grid maksimum IG ditentukan persamaan sebelumnya dalam bab II, Untuk

Df = 1.25 dan Sf =0.6 maka arus grid maksimum adalah

Ig
Sf =
3I 0

Ig
Sf 
3I 0

I g  Sf * 3 Io

I g  0.6 * 3 x12442 .53

I g  22396 .55 A

Jadi Nilai IG (Arus grid maksimum) adalah

IG = Df.Ig

IG = 1.25 x 22396.55

IG = 27995.69 A atau 27.99569 kA


Walau arus grid maksimum pada sisi 20 kV (29725.45 Amp) lebih besar dari arus

grid maksimum pada sisi 150 kV (12442,53 Amp), namun belitan trafo 20 kV dengan

hubungan bintang ditanahkan merupakan sumber lokal arus gangguan dan tidak

memberi konstribusi terhadap kenaikan potensial tanah (GPR, Ground Potential Rise).

Jadi, arus grid maksimum didasarkan pad harga arus gangguan sisi 150 kV (12442,53

Amp).

Langkah ke 7: Kenaikan potensial tanah (GPR)

Sekarang perlu dibandingkan antara GPR dengan tegangan sentuh yang

diizinkan.

GPR = IG.Rg

= 27996. 0.715 = 2001.714 volt

Harga ini jauh lebih besar dari 895.3911 volt, batas aman seperti yang diperoleh

pada langkah ke tiga. Oleh sebab itu dibutuhkan evaluasi rancangan lebih lanjut.

Langkah ke 8 Menghitung mesh voltage

Harga Km hasil dihitung berdasarkan persmaan pada bab II sebelumnya adalah

1  D2 ( D  2h ) 2 h  K ii  8 
Km = ln    . ln  
2  16.h.d 8.D.d 4.d  K h   (2n  1 

dengan :

,HH =
C
1I /J

dengan

N = jumlah batang elektroda = 18


,HH =
C
1 D C7 /KL

,HH = 0.635405
dan

h
Kh = 1 
ho

h = 0.7 m

ho = 1.0 m

0 .7
Kh = 1 
1 .0

Kh =1.30384

1   72 (7  2.0,7) 2 0,7  0,635405  8 


K m= ln     ln  
2  16.0,7.0,01405 8.7.0,01405 4.0,01405  1,30384  (2.15  1

Km = 0.754187

Faktor Ki dihitung sebagai berikut

Ki = 0,644 + 0,148 n

di mana

n = 18 batang

Ki = 0,644 + 0,148.18

= 2,864
Tegangan mesh Em dihitung sebagai berikut :

K m K i I G
Em =
LM
100 x0.754187x2.684 x 27996
Em =
2215

Em = 193.29 Volt
Menghitung Tegangan langkah

Berdasarkan persamaan sebelumnya pada bab II maka tegangan langkah dapat

dihitung dengan proses berikut:

1 1 
KS =  
1 1

 1  0.5n 2 
  2.h D  h D

KS =
1 1
 
1

  2.0.7 7  0.7 7
1
 
1  0.5152  

= 0.31417

Sehingga diperoleh:

 .I G .K s .K i
El=
0.75.LC .  0.85.LR

100 x 27996 x 0.31417 x 2.863


EL =
0.75 x 2215  0.85 x0.1481

= 243.027 Volt

* Langkah ke 9

Hasil perhitungan diperoleh tegangan mesh lebih rendah dari tegangan sentuh

yang diizinkan (193.291 volt dibanding 282.1018 volt).

* Langkah ke 10

Hasil perhitungan tegangan langkah Es di bawah harga tegangan langkah yang

diizinkan yang sudah diperoleh sebelumnya dalam langkah ke 3 pada 243.027 volt

dibanding 895.3911 volt).


Perhitungan Tahanan jenis tanah dengan Metode tiga titik (Three point

methods)

Berdasarkan data sebelumnya pada gambar 4.2 diketahui:

Jarak batang electrode terdekat (a) = 28 m

Tahanan pembumian terukur seperti pada tabel 4.1adalah:

a. Dengan metode Sverak Rg = 0.7129 Ohm

b. Dengan metode Swarz Rg = 0.5025 Ohm

Maka Tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

(2.18) pada bab II sebelumnya seperti berikut:

a. Dengan metode Sverak :

! = 2MN9

! = 2 M 28 0.7129

! = 125.42 Ohm meter

b. Dengan metode Swarz

! = 2MN9

! = 2 M 28 0.5025

! = 88.40442 Ohm meter

Perhitungan Tahanan jenis tanah dengan Metode empat elektoda (Four

Electrode methods)

Berdasarkan data sebelumnya pada gambar 4.2 diketahui:

Jarak batang electrode terdekat (a) = 28 m

Tahanan elektroda yang terukur seperti pada lampiran 4 adalah :

a. Dengan metode Sverak Rg = 0.7129 Ohm


b. Dengan metode Swarz Rg = 0.5025 Ohm

Maka Tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (2.22) pada bab II sebelumnya seperti berikut:

a. Dengan metode Sverak :

! = 2MN9

! = 2 M 28 0.7129

! = 125.42 Ohm meter

b. Dengan metode Swarz

! = 2MN9

! = 2 M 28 0.5025

! = 88.40442 Ohm meter

Hasil perhitungan menggunakan metode tiga titik dan metode empat titik

nilainya sama, hal ini disebabkan oleh jarak antara elektroda yang terpasang

adalah sama yakni 28 meter.

1. Pengujian dengan Simulasi menggunakan ETAP

Pada saat terjadi gangguan pada peralatan gardu induk maka arus

mengalir menyebar lewat konduktor kisi-kisi dan batang elektroda, selanjutnya

dinetralkan masuk ke dalam tanah. Besarnya arus mengalir dalam tanah tersebut

tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Berikut ini hasil simulasi menggunakan program ETAP dalam menentukan

besarnya tegangan sentuh, tegangan langkah


(a)

(b)

(c)

Gambar 4.4 Model Sistem pembumian menggunakan ETAP

Gambar 4.4 di atas menunjukkan proses pelaksanaan simulasi dengan

program ETAP. Untuk gambar (a) menunjukkan bentuk grid dan posisi elektroda

batang sistem pembumian, (b) visualisasi dari gambar (a) untuk dua dimensi

tampak dari depan dan gambar (c) visualisasi dari gambar (a) untuk tiga dimensi.
Simulasi ini dilakukan untuk menguji hasil analitik dan hasil pengukuran,

namun demikian dalam simulasi ini tidak memperlihatkan nilai arus gangguan

pada peralatan tetapi menggunakan arus gangguan (3Io)_berdasarkan data hasil

pengujian sebesar 29.725 kA, sehingga diperoleh hasil seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Hasil simulasi menggunakan ETAP untuk berat badan 70 kg

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa besarnya sentuh hasil simulasi sebesar

1309.2 volt untuk berat badan 70 kg, sedangkan yang sentuh yang diijinkan

sebesar 2060.3 volt. Begitu juga untuk tegangan langkah hasil simulasi sebesar

852.5 volt dan tegangan yang diijinkan sebesar 6751.6 volt untuk berat badan 70

kg. sedangkan tahanan pembumian diperoleh sebesar 0.61 Ohm. Dengan

demikian maka sistem pembumian gardu induk Maros menuhi syarat yang ada

yaitu tegangan langkah hasil perhitungan dengan simulasi ETAP lebih kecil dari

tegangan langkah yang ditoleransi, demikian juga dengan tegangan sentuh lebih

kecil dari tegangan sentuh yang ditoleransi. Begitupun dengan tahanan

pembumian lebih kecil atau sama dengan dari 1 ohm (≤ 1Ω.)


Gambar 4.6 Hasil simulasi menggunakan ETAP untuk berat badan 50 kg

Pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwa besarnya sentuh hasil simulasi

sebesar 1309.2 volt untuk berat badan 50 kg, sedangkan yang sentuh yang

diijinkan sebesar 1522.2 volt. Begitu juga untuk tegangan langkah hasil simulasi

sebesar 852.5 volt dan tegangan yang diijinkan sebesar 4988.5 volt untuk berat

badan 50 kg. Dengan demikian maka sistem pembumian gardu induk Maros

menuhi syarat yang ada yaitu tegangan langkah hasil perhitungan dengan

simulasi ETAP lebih kecil dari tegangan langkah yang ditoleransi, demikian juga

dengan tegangan sentuh lebih kecil dari tegangan sentuh yang ditoleransi.

Begitupun dengan tahanan pembumian lebih kecil atau sama dengan dari 1 ohm

(≤ 1Ω.)

Dari hasil analisis tersebut di atas selanjutnya divalidasi dengan hasil

pengukuran di lokasi gardu induk 150 kV Maros seperti terlihat pada tabel 4.5

berikut.

Tabel 4.5 Validasi data hasil pengukuran dengan analisis

No Data yang di Ukur Yang terukur Analisis Satuan


112 112
1 Panjang M
41 41
2 Lebar M
100 100
3 Tahanan Jenis ohm –m
0.1 0.1
4 Lamanya gangguan S
500.25 491.38
5 Estep50 V
897.45 895.39
6 Estep70 V
156.34 154.86
7 Etouch50 V
285.21 282.19
8 Etouch70 V
7 7
9 Horizontal conductor M
7 7
10 Spacing conduktor M
0.7 0.7
11 Depth of ground grid conduktor M
0.69 0.7147
12 Resistance of ground system (Sverak) Ohm
0.525 0.5024
13 Resistance of ground system (Scwarz) Ohm
Sumber : Hasil Pengukuran sistem pentanan gardu induk 150 kV Maros

Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai yang diukur seperti

tahanan pentananahan, tegangan sentuh dan tegangan langkah, besarannya

mendekati nilai hasil analitik. Dengan demikian maka hasil analitik yang telah

dilakukan mendekati nilai pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai