Anda di halaman 1dari 3

PR KURTEK MS 3100 Dikumpulkan Tgl 14/11/2011 pk. 07.00. di SIA 1. Rangkaian jembatan d.

c seperti gambar di bawah memiliki dua strain gauge (RSTRAIN1 dan RSTRAIN2) dan dua resistor R3 = R4 =10 kW. Tegangan eksitasi pada jembatan adalah 3,755V. Diasumsikan nilai impedansi voltmeter, Rm, sangat besar. Jembatan tersebut disambungkan dengan differential amplifier yang memiliki gain penguatan sebesar 500 untuk mengkalibrasi strain gauge pada 20oC sebagai fungsi massa yang dibebankan. Hasil kalibrasi disajikan pada tabel di bawah ini Massa (g) VA VB (mV) 0 0 677 371.3 1358 747 2106 1154 2787 1531

Rangkaian D.C. digunakan untuk kalibrasi strain gauge a. Hitung resistansi strain gauge dengan mengasumsikan resistansinya sama saat tak terdeformasi. b. Bila toleransi resistansi R3 dan R4 adalah +/- 10W dan toleransi resistansi strain gauge adalah +/- 0,.2%, berapa kesalahan absolute pada nilai hasil perhitungan resistansi strain gauge pada pertanyaan (a). c. Plot kurva kalibrasi strain gauge antara VA-VB dan beban. d. Penguatan (gain) differential amplifier di set 100 dan beban yang tak diketahui menghasilkan VA-VB = 219,6 mV. Hitung nilai beban tersebut.

e. Bila koefisien drift (perubahan resistansi karena perubahan temperature), untuk R3 dan R4, adalah +3,0W/oC, berapa nilai VA-VB yang dihasilkan untuk beban bermassa 1000g bila rangkaian jembatan digunakan pada 30oC? Asumsikan koefisien drift strain gauge dapat diabaikan. 2. Suatu sensor perpindahan kapasitif digunakan untuk mengukur goyangan suatu poros sperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Kapasitans tanpa goyangan adalah 880 pF. a. Hitung perubahan kapasitans untuk goyangan poros sebesar +0,02 hingga 0,02 mm. b. Rancanglah suatu pengkondisi sinyal untuk sensor kapasitif ini dan tuliskan hubungan antara perubahan posisi poros terhadap tegangan eksitasi pengkondisi sinyal.
Motor shaft Capacitive pickoff 1 mm

Capacity Wiper contact

3. Suatu RTD dapat dimodelkan sebagai sistem orde satu dengan kontanta waktu 0,5 sec dan sensitivitas 0,03 V/OC. a. Tuliskan model persamaan diferensial sistem yang menghubungkan antara input (x) dalam OC terhadap keluaran (y) dalam mV. b. Pada awalnya system dalam keadaan steady 20OC. Berapa keluaran system pengukuran tersebut. c. Temperatur tiba-tiba berubah pada waktu t = 1 sec menjadi 100OC. Plot keluaran system pada t = 1; 1,25; 1,50; 1,75; 2,00; 2,25 dan 2,50 sec. d. Hitung keluaran akhir steady state setelah terjadi perubahan temperatur (pada pertanyaan c)??
4. Suatu LVDT digunakan pada accelerometer untuk mengukur perpindahan massa seismic. Keluaran LVDT (dengan pengkondisi sinyal) adalah 0,31 mV/mm dan perpindahan inti LVDT maksimum adalah 2 cm. Bila konstanta pegas adalah 240 N/m dan massa seismic adalah 0,05 kg., tentukan: a. Hubungan antara percepatan m/s2 dengan tegangan keluaran. b. Percepatan maksimum yang dapat diukur. c. Frekwensi pribadi accelerometer. d. Bila frekwensi sinyal yang diukur 3 kali frekwensi pribadi accelerometer, apa yang akan terjadi pada massa seismic dan besaran apa yang akan terukur?.

5. Suatu system pengukuran dengan thermocouple tipe E (chromel constantan) thermocouple secara tidak sengaja dibuat dengan kawat perpanjangan menggunakan

Cu-constantan seperti pada gambar di bawah ini, tidak menggunakan kawat perpanjangan chromel constantan. Sistem tersebut kemudian digunakan untuk mengukur temperature fluida, Th. Tegangan keluaran terukur (EM) pada reference junction (dijaga pada 20C) adalah 15,555mV. Junction antara kawat thermocouple dan kawat perpanjangan dijaga pada 80C. (a) Bila diasumsikan kesalahan tersebut tak terdeteksi, berapa pembacaan temperature yang dihasilkan? (b) Berapa temperature sebenarnya pada fluida?

Sistem pengukuran thermocouple

Anda mungkin juga menyukai