Dosen Pengampu :
OLEH :
21063038
SESI : 202220630063A
FAKULTAS TEKNIK
2023
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jurusan : Teknik Elektro Mata Kuliah : Pr. Mesin Listrik
Waktu : Topik : Terco
Kode : Judul : Pengenalan Terco
A. TUJUAN
B. TEORI
C. PERALATAN
D. PROSEDUR
1. Power pack
a. Pelajari tegangan keluaran pada terminal di panel depan. Tegangan
berikut akan ada, yaitu dari kiri ke kanan:
1) Tegangan DC konstan, 220 V.
2) Tegangan DC yang dapat divariasikan dengan sebuah tombol besar
di tengah dari 0 s/d 240 V.
3) Tegangan AC 3 fasa yang juga dapat divariasikan dengan tombol
besar di tengah dari 3 x 0 – 220. Perlu dicatat bahwa tegangan
variabel DC dan tegangan 3 fasa berubah secara serentak dengan
tombol tersebut. Jadi mereka tidak dapat di set menjadi nilai-nilai
yang berbeda secara serentak.
4) Tegangan AC 3 fasa konstan, 220/127 V.
b. Hubungkan power pack dengan sumber tegangan 3 fasa. Cek seluruh
switch pada power pack dalam keadaan off.
2. Torsi meter
a. Buat hubungan torsi meter sebagai motor (motor penggerak)
berdasarkan diagram rangkaian pada bagian E.
b. Hubungan rangkaian harus di cek oleh dosen atau teknisi yang
bertugas.
c. Hidupkan switch utama dan switch tegangan DC konstan. Hidupkan
shunt rheostat dan cek alat ukur dan amati arus penguatan motor
maksimum.
d. Set tegangan variabel DC ke nol dan hidupkan switch. Lalu secara
perlahan-lahan naikkan tegangan menjadi 220 V. Motor akan berputar
searah jarum jam.
e. Atur shunt rheostat sehingga arus medan 0.2 A. Catat kecepatan
(pengontrolan kecepatan shunt). Kembalikan rheostat ke arus
maksimum.
f. Putar tombol tegangan variabel pada power pack menjadi 100. Catat
kecepatan putaran (control kecepatan tegangan rotor).
g. Turunkan tegangan DC ke nol. Matikan switch tegangan DC konstan
(tegangan medan). Catatan: tegangan medan harus selalu dimatikan
terakhir.
3. Penutup
a. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan
yang digunakan ke dalam toolboox, minta teknisi untuk memeriksa
kelangkapan peralatan.
b. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan selama
praktikum.
c. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.
E. DIAGRAM RANGKAIAN
MV 100
F2 A2
M
F1 A1
TF 123
F. TUGAS
2. Torsi Motor
Tabel hasil pengujian Torsi Motor
Pengontrolan
Parameter
Kecepatan Shunt Kecepatan tegangan rotor
Arus medan (If) 0,2 A 0,8 A
Tegangan 110 VDC 200 VDC
Pengatur VDC variabel 42% 80%
Kecepatan putaran motor 1200 rpm 1200 rpm
A. ANALISA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan telah di catat hasil praktikum
seperti tabel pertama mengenai pengujian power pack terlihat bahwa adanya perbedaan
tegangan yang terukur dengan tegangan yang sebenarnya. Pada tabel pertama contohnya
pada saat mengukur tegangan DC konstan 220 V hasil yang terukur adalah 250 V.
Pada tabel kedua mengenai pengujian torsi meter dapat dilihat sesuai dengan tabel
pengamatan bahwa kecepatan putaran (rpm) motor akan semakin besar saat arus medan
semakin kecil dan tegangan yang digunakanpun juga akan semakin kecil seperti pada
tabel di atas saat arus medan 0,2 A tegangan yang terpakai hanya 110 V dan rpm nya
sudah mencapai 1200 rpm. Sementara saat arus medan 0,8 A dengan tegangan 200 V rpm
nya baru mencapai 1200 rpm. Putaran motor (rpm) tidak boleh melebihi kemampuan dari
motor tersebut harus sesuai dengan nameplate yang terdapat pada motor yang digunakan,
rpm yang dapat digunakan maksimal pada motor ini saat praktek adalah 1400 rpm.
B. TUGAS
1. Dalam percobaan, terangkan kenapa tegangan rotor harus dimatikan sebelum
tegangan medan
Jawab :
Karena apabila tegangan medannya yang terlebih dahulu dimatikan maka akan
menyebabkan motor masih bertegangan (terinduksi) sementara tidak ada lagi medan
magnet yang menyebabkan rotor berputar. Hingga jika tegangan medan terlebih
dahulu dimatikan maka rotor akan berhenti berputar sementara pada rotor tersebut
masih ada tegangan rotor sehingga adanya tegangan yang besar tetapi tidak ada gaya
yang terjadi akibat medan magnet stator. Jadi matikan tegangan rotor terlebih dahulu
sebelum tegangan medan.