NIM : 3.22.15.3.02
KELAS : KE 2D
KELOMPOK :1
NAMA PARTNER :
A. TUJUAN
- Mahasiswa dapat menggambarkan rangkaian percobaan
- Mahasiswa dapat merangkai alat sesuai dengan gambar
- Mahasiswa dapat menerangkan cara pengambilan data
- Mahasiswa dapat membuat karateristik pengatur
- Mahasiswa dapat membedakan karateristik luar
B. DASAR TEORI
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC. Gambar 1. Konstruksi
Generator DC Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian
mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari:
komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus
menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator
harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan
serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus
untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator
penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)
Karakteristik Luar
Karakteristik luar adalah karakteristik yang menghubungkan antara arus
beban dengan tegangan terminal dimana putaran dan arus penguatan (I f)
konstan. Karakteristik luar pada generator DC dinyatakan oleh persamaan
berikut:
V t =f ( I L ) , n=konstan, I f =konstan
Dimana;
V t = tegangan terminal
I f = arus penguatan
I L = arus beban
n = kecepatan generator DC
Karakteristik luar generator DC penguat terpisah seperti ditunjukkan
pada gambar
D. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian seperti gambar
2. Meminta persetujuan dosen
3. Memutar motor 2000 rpm dengan mengatur tegangan slide regulator dan
menjaga konstan
4. Mengatur arus penguatan (If generator) dengan mengatur V100 dan arus
penguatannya (If generator) dijaga konstan
5. Mengatur beban pada selector switch pada posisi 0-0-0 dan arus
penguatan dan putarannya dijaga konstan
6. Mencatat tegangan beban (VL) dan arus beban (IL) pada tabel
7. Mengulangi langkah yang sama dengan memvariasikan beban pada
selector switch pada posisi 1-0-0, 1-1-0, 1-1-1, 2-1-1, 2-2-1, 2-2-2, 3-2-
2, 3-3-2, dan 3-3-3
8. Mematikan slide regulator.
E. GAMBAR RANGKAIAN
F. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.
Beban Tahanan VL IL
0-0-0 0 100 0
1-0-0 59 95 1
1-1-0 59 95 1
1-1-1 73 95 1.6
2-1-1 79 93.5 2.2
2-2-1 85 92 3.5
2-2-2 86 90 4.1
3-2-2 87 90 4.6
3-3-2 88 89 5
3-3-3 89 88.5 5.4
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan karakteristik luar generator terpisah pada saat generator
belum terbebani kemudian putaran dibuat konstan pada 2000 rpm
kemudian arus penguatan generator (If generator) dinaikkan sampai
V=100 volt (V100), sehingga dari V100 tersebut diperoleh nilai If sebesar
0.27 ampere dan dikonstankan sebesar 0.27 ampere. Kemudian diberikan
beban pada posisi selector switch beban 0-0-0 dan dilakukan perubahan
beban dari posisi selector switch beban 1-0-0 sampai dengan posisi
selector switch beban 3-3-3. Pada posisi beban 1-0-0 saat diukur VL = 100
volt dan IL=0 ampere. Sementara itu pada posisi beban 3-3-3 diperoleh
VL=88.5 volt dan IL=5.4 ampere. Pada praktikum tersebut diperoleh %Vd
sebesar 6.84%.
Berdasarkan data hasil praktikum terjadi penurunan tegangan dari 100
volt menjadi 88.5 volt. Sementara itu nilai tahanan akan semakin
bertambah besar. Nilai tahanan yang diperoleh pada praktikum tersebut
tidak sesuai. Seharusnya jika tahanan semakin kecil maka tegangan juga
ikut turun namun arus akan semakin besar, begitu juga sebaliknya jika
tahanan semakin besar maka tegangan juga ikut besar namun arus akan
semakin kecil. Hal ini terjadi karena saat posisi beban 0-0-0 pada If dan
putaran konstan, E0 menjadi konstan karena pada generator belum
terdapat penurunan tegangan yang diakibatkan reaksi jangkar dan tahanan
jangkar. Namun saat generator berbeban maka akan terjadi drop tegangan
yang diakibatkan beban/tahanan itu sendiri juga tahanan jangkar dan
reaksi jangkar. Sehingga saat tahanan besar arus yang lewat akan kecil
dan saat tahanan kecil arus yang lewat akan semakin besar. Karena saat
arus yang lewat pada tahanan jangkar semakin besar maka Vt akan
semakin kecil dari Vo karena terdapat rugi-rugi tegangan yang meliputi
reaksi jangkar dan tahanan jangkar pada generator tersebut.
Ketidaksesuain hasil praktikum dengan teori disebabkan oleh beberapa
factor, diantaranya adalah kesalahan praktikan dalam membaca alat ukur.
Selain itu kondisi alat yang sudah tidak berfungsi dengan semestinya juga
menjadi factor data hasil praktikum tidak sesuai dengan teori.
Grafik Tegangan Pada Beban (VL) Terhadap Arus Beban (IL) merupakan
grafik karakteristik luar generator DC penguat terpisah. Berdasarkan
grafik tersebut terjadi penurunan tegangan dari beban kosong ke
berbeban. Semakin besar beban yang dipukul generator, semakin besar
pula rugi tegangannya. Karena arus beban dan arus jangkar juga semakin
besar. Hal ini sesuai dengan teori karakteristik luar generator DC penguat
terpisah yaitu V t =f ( I L ) , n=konstan, I f =konstan
I. KESIMPULAN
Untuk karakteristik luar generator DC penguat terpisah V t =f ( I L ),
berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar
beban generator maka arus beban (IL) juga semakin besar dan tegangan (
V t ) yang dihasilkan oleh generator akan semakin kecil, ada penurunan
J. DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/01/generator-dc.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/01/generator-dc.html
http://www.sekedarposting.com/2013/03/generator-dc-penguat-terpisah.html