Oleh :
21130045
FAKULTAS TEKNIK
2023
A. TUJUAN
Mengukur dan menganalisis karakteristik motor DC penguat terpisah pada saat tanpa
beban dan keadaan berbeban
B. TEORI
Sesuai dengan namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang
disuplai terpisah dengan suplai untuk kumparan jangkar. Dari persamaan torsi motor
DC kita tahu bahwa
T = K . ϕ .Ia.
Jadi di sini torsi bisa divariasikan dengan mengatur fluks ϕ penguat med an
magnet dan terbebas dari arus kumparan jangkar Ia. Dengan terpisahnya suplai untuk
penguat medan magnet, maka motor jenis ini dapat diatur kecepatan putarnya. Pada
kenyataannya terdapat dua hal yang berpengaruh untuk motor ini yaitu tegangan dan
fluks medan magnet.
V = Ea + Ia . Ra n : kecepatan
jika c : konstanta
E=cnϕ Ra : tahanan jangkar
maka Vt : tegangan terminal motor
Vt = c n ϕ + Ia . Ra Ia : arus jangkar
n = Vt – Ia . Ra : c ϕ ϕ : fluks magnet
Fluks medan secara umum biasanya diusahakan dalam kondisi kons tan
tegangan sumber ditambah linier hingga kecepatan motor nominal. Kemudian setelah
kecepatan nominal untuk menjaga agar tidak melebihi kecepatan nominal maka
tegangan sumber dibiarkan konstan dan fluks kumparan penguat medan diperkecil
dengan mengurangi arus medan (If). Saat itu terjadi pelemahan magnet kumparan
penguat medan. Rangkaian Motor DC Penguat Terpisah Gambar 12.
Dimana:
= Tegangan eksitasi (Volt)
= Arus medan (Ampere)
ɳ = Effisiensi (%)
M = Mesin DC MV 120
RB = Resistor beban TB 40
S = Switch TO 30
D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankan mesin
a. Hubungkan torsi meter MV 100 sebagai generator dan mesin DC MV 120
sebagai motor sesuai dengan diagram rangkaian.
b. Catat spesifikasi motor DC seperti ditunjukkan pada rating plate.
Rating ini tidak boleh dilampaui selama percobaan berlangsung.
c. Dosen atau teknisi mengecek rangkaian percobaan.
d. Hidupkan switch tegangan DC konstan dan atur shunt rheostat Rmy sehingga
dicapai arus penguatan maksimum pada sisi motor (Ifm).
e. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan naikkan nilai tegangannya perlahan
hingga 220 Volt. Mesin lalu akan hidup dan berputar sampai mencapai 1400
rpm. Mesin seharusnya berputar sesuai dengan arah panah. (Catatan :
Kecepatan mesin harus disesuaikan dengan batas maksimum yang tertera pada
rating plate.)
2. Pengukuran karakteristik tanpa beban n = f(V)
a. Hidupkan switch tegangan DC konstan.
b. Atur shunt rheostat Rmy pada posisi tercapainya arus penguatan
maksimum pada sisi motor (Ifm max). Perlu diingat bahwa nilai Ifm harus
selalu konstan selama percobaan ini berlangsung.
c. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan variasikan nilainya dari nol
hingga 220 Volt sesuai dengan yang tertera pada tabel 6.1. Ukur
kecepatan motor pada masing – masing nilai tegangan. Selanjutnya
lakukan pengukuran yang sama pada saat tegangan variabel
divariasikan dari nilai 220 Volt hingga nol. Amati bahwa perubahan
nilai tegangan akan mempengaruhi kecepatan motor.
d. Perhatikan hasil yang didapatkan pada saat pengukuran. Analisa
pengaruh penambahan serta penurunan tegangan terhadap kecepatan
putaran motor (n).
a. Hidupkan switch tegangan DC konstan dan atur shunt rheostat torsi pada
sisi generator sehingga arus penguatannya (Ifg) mencapai 0.4 Ampere.
b. Atur shunt rheostat Rmy pada posisi tercapainya arus medan penguatan
maksimum pada sisi motor (Ifm max).
c. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan atur nilainya sebesar 220 Volt.
d. Atur resistor beban (RL) ke beban minimum. Hidupkan switch S. Naikkan
nilai resistor beban (RL) sehingga didapatkan nilai arus beban (IL) yang
bervariasi sesuai dengan nilai yang tertera pada tabel 6.2.
e. Lakukan pengukuran nilai kecepatan putaran motor (n), daya yang
dikonsumsi oleh motor (Pin), daya output generator (Pout) dan Torsi
(T).
f. Perlu diingat bahwa selama percobaan ini berlangsung nilai tegangan DC
variabel, arus medan pada motor (Ifm), dan arus medan pada sisi generator
(Ifg) harus tetap konstan.
g. Perhatikan hasil yang didapatkan pada saat pengukuran. Analisa pengaruh
penambahan arus beban (IL) terhadap kecepatan kecepatan putaran motor
(n) dan Torsi (T).
h. Lakukan perhitungan effisiensi.
3.2 Pengaruh perubahan arus medan pada motor (Ifm) terhadap kecepatan motor (n),
n=f(Ifm)
Pada percobaan ini, mahasiswa dituntut untuk menganalisa perubahan arus
medan (Ifm) yang mengalir pada kumparan medan motor terhadap
kecepatan motor (n) dan Torsi (T) ketika tegangan pada terminal motor dan
arus yang mengalir pada beban diatur konstan.
Tabel Percobaan
Karakteristik tanpa beban: n = f (V)
Tabel 1 Pengaruh perubahan nilai tegangan terhadap kecepatan putaran
motor
V (Volt) n (rpm) Ia T
0 0 0,65 0
Tabel 2 Pengaruh perubahan nilai arus beban (IL) terhadap kecepatan putaran motor
G. KESIMPULAN