Anda di halaman 1dari 16

JOBSHEET PRAKTIKUM

AUDIT ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

I. TUJUAN
Pada praktikum ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mengetahui cara audit pada motor listrik
2. Mengetahi dan menghitung efisiensi dari motor listrik
3. Menetahui factor pembebanan motor listrik
4. Mengetahui dan mencari standar efisiensi motor listrik yang diaudit
5. Dapat melakukan perbaikan/konservasi pada motor listrik
6. Dapat melakukan kelayakan tindakan ekonomi pada audit
7. Dapat melakukan rekomendasi pada motor listrik

II. DASAR TEORI


A. Motor Listrik Induksi
Motor asinkron atau motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac)
yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini
bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor tipe ini sering digunakan
karena:
a. Kapasitas yang sesuai mudah didaptakan
b. Sederhana dalam pengoperasian
c. Ukuran dan bentuk dapat disesuaikan
d. Mudah dalam maintenance
e. Efisiensi tinggi
f. Keandalan yang baik
g. Dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkuangan

1. Kontruksi Motor Induksi


Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut :
1) Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2) Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.
3) Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
2. Prinsip Kerja Motor
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator
kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan
dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl)
atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor
yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulka torsi yang
cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada
rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut
berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor
disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya
akan
memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan
putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi. Bila beban motor bertambah, putaran
rotor cenderung menurun.

Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnya
yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan
berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar
jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan
sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai berikut.

ωsink = 2𝜋𝑓 (listrik, rad/dt)


2𝜋𝑓
= (mekanik, rad/dt)
𝑃
atau:
120.𝑓
𝑁𝑠 = (putaran/menit, rpm)
𝑃

Dimana :
f = frekuensi (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator

B. Efisiensi Motor Listrik


Persamaan effisiensi motor adalah sbb :
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑃𝑖𝑛 − ∑ 𝑅𝑢𝑔𝑖
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = =
𝑃𝑖𝑛 𝑃𝑖𝑛
Motor listrik merupakan suatu peralatan perubah energi elektomagnetik yang
fungsinya didasari atas gaya yang diberikan antra arus listrik yang masuk dengan
medan magnet yang ditimbulkan. Karena prinsip fungsi tersebut, maka umumnya
motor listrik memiliki effisiensi yang sangat tinggi.
Patut dicatat, efisiensi tertinggi pada sebuah motor tercapai pada pembebanan
sekitar 75% dan turun secara dratis pada pembebanan dibawah 30%.

Gambar Kurva Pembebanan Motor dan Daya

C. Load Factor
Persamaan load factor motor sebagai berikut:
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 =
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔
D. Konservasi Pada Motor Listrik
Dalam proses konservasi pada motor listrik, salah satu yang dapat dilakukan
adalah pemasangan kapasitor bank untuk memperbaiki factor daya motor. Perbaikan
factor daya ini bermaksud untuk mengimbani daya reaktif bersifat lagging yang diserap
motor dengan memberikan beban yang bersifat leading. Beban yang bersifat leading ini
adalah beban kapasitor yaitu beban yang menyerap daya reaktif bersifat negative.
Berikut cara perhitungannya:

Dimana: P = Daya aktif (W)


S = Daya semu (VA)
Q = Daya reaktif (VAR)
QK= Daya reaktif koreksi
QCap= Daya reaktif kapasitor
C = Muatan kapasitor (F/𝜇𝑓)
Tabel Kompensasi Daya Reaktif
Tabel Standar Kualitas Daya

III. PERALATAN PRAKTIKUM


1. Power quality analyzer
2. Clamp on
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Gunakan APD

2. Siapkan alat ukur

3. Tulis name plate dari motor pompa


4. Jalankan motor pompa untuk tekanan tertentu
5. Ukur daya motor, power factor sebanyak ≥ 3 kali dengan menggunakan PQA atau clamp
on.
6. Simpan hasil pengukuran PQA atau catat pengukuran clamp on
7. Matikan motor pompa

8. Bongkar/lepas alat ukur PQA dan masukan dengan rapih pada tempatnya

V TUGAS

1. Lakukan audit motor listrik pada motor pompa di lab. Energi atas
2. Tulis name plate dari pada motor pompa yang jadi objek audit
3. Buat data pengukuran: daya nyata, daya semu, power factor, harmonic, teganan dan arus
4. Buat data percobaan masing-masing parameter dan dapatkan nilai rata-rata, maksimum,
dan minimum
5. Olah data dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standard dan tentukan status
setiap parameter
6. Lakukan konservasi/perbaikan pada parameter yang dibawah standar
7. Lakukan analisa kelayakan ekonomi pada tindakan konservasi dan tentukan NVP dengan
n=10 tahun dan i=10%.
8. Berikan rekomendasi pada tindakan konservasi yang lolos analisa teknis maupun ekonomi
9. Berikan kesimpulan
10.

VI DATA PRAKTIKUM

1. Name Plate Motor Listrik

Tabel Spesifikasi Motor

Motor Asinkron 3 fasa


Tegangan 220V Δ / 380V Υ
Arus 11,6 A / 6,7 A
Daya Output 3 kW / 4HP
Putaran 850 RPM
Cos φ 0,85
Frekuensi 50 Hz
2. Data Pengukuran

a. Tegangan

V12 (V) V23 (V) V31 (V)


377,7 392,9 383,3
Max
Min 374,5 379,9 372
Avg 376,156 381,691 382,070

V1 (V) V2 (V) V3 (V)


Max 219,8 220,6 221,7
Min 217,4 217,2 219,4
Avg 218,806 218,669 220,598

Grafik Tegangan Fasa


240
235
230
Tegangan (Volt)

225
220 V1
V3
215
V2
210
205
200
Waktu

THD tegangan

√𝑉22 + 𝑉32
𝑇𝐻𝐷 =
𝑉1

√218,6692 + 220,5982
𝑇𝐻𝐷 =
218,806

𝑇𝐻𝐷 = 1,419 %
Ketidak seimbangan Tegangan (%)

𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = × 100%
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
221,7 − 219,35
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = × 100%
219,35
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = 1.071 %

b. Arus

A1 A2 A3
Max 3,893 4,169 4,832
Min 3,605 3,894 4,578
Avg 3,746 3,974 4,711

THD Arus

√𝐼22 + 𝐼32
𝑇𝐻𝐷 =
𝐼1

√3,9742 + 4,7112
𝑇𝐻𝐷 =
3,746

𝑇𝐻𝐷 = 1,645 %

Ketidak seimbangan Arus (%)


𝐼𝑚𝑎𝑥 − 𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = × 100%
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
4,832 − 4,143
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = × 100%
4,143
𝑈𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 (%) = 16,630%
Grafik Arus
6

5
Arus (Ampere)
4

3 A1

2 A2
A3
1

Waktu

c. Konsumsi Energi

P1 P2 P3 P total
(kW) (kW) (kW) (kW)
Max 0,581 0,505 0,719 1,969
Min 0,662 0,568 0,778 1,83
Avg 0,62716 0,53286 0,75249 1,913639

S1 S2 S3 S total
(kVA) (kVA) (kVA) (kVA)
Max 0,786 0,849 1,008 2,758
Min 0,853 0,918 1,066 2,664
Avg 0,81942 0,86882 1,03909 2,716383

Q1 Q2 Q3 Q tot
(kVAR) (kVAR) (kVAR) (kVAR)
Max 0,553 0,719 0,735 1,971
Min 0,502 -0,672 0,696 1,89
Avg 0,523944 0,675433 0,719328 1,9272

Pin 2
1) Rugi-rugi = (0,44 x L )+(0,56 x L) x ( )
P

0,44 = Rugi-rugi besi


0,56 = faktor rugi tembaga

2) P = Rating daya masukan motor (kW)


P = √3x 380 x 6,7 x 0,85
P= 3748,331 Watt
3) ɳ desain = 80%
4) L (besarnya rugi rugi pada beban penuh (kW))= P(1-ɳ)

L = P x (1-ɳ)

L= 3,748 x (1-0,8)

L= 0,749

5) Pin = Daya Masukan Motor (kW)

Pin = L x P

Pin = 0,7496 x 3,748 = 2.809 kW

Rugi-rugi Motor Listrik

2,809
Rugi-rugi = (0,44 x 0,749) + (0,56 x 0,749) x (3,748)2

Rugi-rugi = 0,4206 kW

Konsumsi Daya Listrik


3

2.5
Daya ( kW, kVA, kVAR)

1.5 Q
P
1
S
0.5

Waktu
d. Power Factor

Power Factor SUM


Max 0,71
Min 0,68
AVG 0,699889

Power Factor
0.715
0.71
0.705
0.7
0.695
Cos phi

0.69
Cos phi
0.685
0.68
0.675
0.67
0.665

Waktu

e. Frekuensi

Frequensi
Max 50,1
Min 49,8
AVG 49,91944
Frekuensi
50.15
50.1
50.05
Frekuensi (Hz) 50
49.95
49.9
49.85 Frekuensi
49.8
49.75
49.7
49.65

Waktu

VII ANALISA TEKNIS

Parameter Terukur Standar Status/Keterangan


Ketidakseimbangan Tegangan 1,071% 3% OK
Ketidakseimbangan Arus 16,630 % 10% Penyesuaian Beban Listrik
THD Tegangan 1,419% 5% OK
1,645 % 10%% OK
THD Arus
Faktor Daya 0,669 ≥ 0.85 Pasang Capasitor Bank
Frekuensi 50 50 Hz ± 1 Hz OK
Pemasangan Kapasitor dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengkompensasi nilai factor
daya yang kurang dari standar 0,85.

VIII REKOMENDASI

Rekomendasi untuk memperbaiki nilai factor daya adalah dengan memasang capacitor bank,
melalui analisa teknis. Perhitungan nilai kapasitor yang dibutuhkan adalah:
a. Perhitungan besar kapasitor yang akan dipasang
Cos φ ingin diperbaiki menjadi 0.90 atau φ=25,841
a. Cos φ sebelum diperbaiki = 0.6998 atau φ=45,589
b. P avg = 1,9136 kW
c. S avg = 2,7163 kVA
d. Q avg =1,927 kVAR
e. F = 50 Hz
f. Vavg = 379.974 V
g. I avg = 4,143 A
Qk= S x Tanφ

Qk= 2,7163 x Tan (25,841)

Qk= 1,3556 kVAR

1913,6
I = 𝑉×
√3 ×𝑐𝑜𝑠(25,841)

I = 3,230 A

Qcap =Q – Qk

Qcap = 1,927kVar – 1,3556kVAR

Qcap = 571,4 VAR

Untuk sistem motor 3 fasa maka Qcap/3 = 190,466VAR

maka untuk mengkompensasi daya dibutuhkan tiga buah kapasitor berukuran 190,466 VAR
190,466
C= −2 × 𝜋 × 50 × 3802

C= 4,198 µF (4 µF)

Dengan demikian dibutuhkan kapasitor sebesar 4 µF dengan tegangan kerja kapasitor sebesar
450-500 V untuk perbaikan factor daya sebesar cosφ 0,9.

Kapasitor 4 µF 400-450 VAC dengah harga Rp 325.000 ( sumber https://www.lazada.co.id/)

harga tiga buah kapasitor daya adalah Rp 975.000


Besaran Sebelum Perbaikan Sesudah perbaikan PF
PF
Arus 4,143 A 3,230 A
Daya reaktif (kVAR) 1,927 kVAR 1,3556 kVAR
Sudut φ 45,589° 25,841°
Perhitungan biaya yang harus dibayar ke PLN akibat kelebihan kVARH dalam waktu
sebulan:

 Waktu pemaikaian motor : 40 jam/minggu = 160 jam/bulan


 P sebulan = 1,9136 kW x 160 jam =306,176 kWh
 Q sebulam = 1,927 kVAr x 160 jam= 308,32 kVArh
 Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif tariff golongan I-3 adalah Rp 1.114,74
 Kelebihan kVArh per bulan = 308,32 – (306,176 x 0,62) =118,490 kVArh
 Biaya kelebihan kVArh per bulan = 118,490 x 1.114,72= Rp 132.084,15

Biaya kelebihan kVArh per tahun (12 bulan) = 132.084,15 x 12 = Rp 1.585.009,8

Pada cos φ diatas 0,85 tidak dikenakan biaya kelebihan kVArh sehinggga saving pertahun
Rp 1.585.009,8

 NPV
Pendapatan pertahun dari motor listrik= Rp 250.000
n = 10 tahun
i = 10%
investasi: Rp 975.000

NPV= (Ct x PVIFA(i)(n)) – C0

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)

Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode n

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)

i = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)


NPV= (250.000 x 6,145)-975.000
NPV = Rp 561.250

 BEP

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
BEP = 𝑠𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔

975.000
BEP = 1.585.009,8

BEP= 0,615 Tahun


BEP = 7,4 Bulan

IX KESIMPULAN DAN SARAN


1. Berdasarkan hasil pengukuran rugi-rugi yang didapatkan yaitu sebesar 0,420 kW
2. Power faktor rata-rata yaitu 0,6998
3. Digunakan kapasitor bank 4 µF untuk memperbaiki factor daya sehingga cosphi 0,9
4. NPV yang didapatkan sebesar Rp. 561.250
5. BEP pada waktu 7,4 Bulan

Anda mungkin juga menyukai