Anda di halaman 1dari 10

OPERASI MESIN LISTRIK 2

GENERATOR SINKRON
PENGUKURAN RESISTANSI BELITAN GENERATOR
SINKRON TIGA FASA

Nama : Yusnita Sri Handayani


NIM : 181711032
Kelas : 3A TEN
Nama Instruktur / Dosen : Ir. Achmad Mudawari, MT

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
PERCOBAAN GS. 1
PENGUKURAN RESISTANSI BELITAN GENERATOR
SINKRON TIGA FASA

1.1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa
a. Dapat melakukan pengukuran resistansi belitan generator sinkron
b. Dapat menjelaskan metoda pengukuran resistansi belitan generator sinkron
c. Dapat menghitung besarnya resistansi generator sinkron

1.2. Dasar teori


Belitan generator sinkron ada 2 macam yaitu :
 belitan jangkar
 belitan medan
Pada umumnya belitan jangkar dari generator sinkron ini dihubungkan secara bintang
{Y}, belitan ini merupakan tempat diinduksikannya tegangan. Nilai resistansi belitan
jangkar relatif lebih kecil dibanding belitan medan. Belitan medan mendapat supply
arus searah dari luar.. Dalam pengukuran resistansi mesin harus dalam keadaan diam
(dingin). Untuk metode ini dilakukan dengan metode volt ampere dengan
memberikan supply arus searah.

1.3. Prosedur kerja


A. Pengukuran resistansi kumparan jangkar.
a. Buat rangkaian seperti gambar 1-1.
b. Atur voltage regulator pada posisi nol dan reostat pada posisi maksimum
c. On-kan power supply dan atur sehingga pembacaan alat ukur cukup jelas
terbaca (skala alat ukur kecil)
d. Catat meter-meternya untuk beberapa pengukuran.
e. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk fasa yang lain
U1 V1 W1
A

U2 V2 W2
Gambar 1-1. Rangkaian percobaan 1

B. Pengukuran resistansi medan .


a. Buat rangkaian seperti pada gambar 1-2.

F1 U1 V1 W1

U2 V2 W2
F2

Gambar 1-2. Rangkaian percobaan 1

b. Atur voltage regulator pada posisi nol dan reostat pada posisi maksimum.
c. On-kan dan atur power supply sesuai petunjuk
d. Catat meter-meternya pada setiap kali perubahan
e. Ulangi langkah tersebut sampai 5 kali
1.4. Alat yang digunakan
a. Volt meter
b. Ampere meter
c. Reostat

1.5. Data hasil pengukuran


Belitan Jangkar

N0. U1 – U2 V1 – V2 W1 – W2

1 A V A V A V
2
3
4
5

Belitan medan

N0. F1 – F2

1 A V
2
3
4
5
Tugas dan Analisa
1. Buat data dari percobaan yang saudara lakukan
2. Mengapa pengukuran resistansi harus dilakukan pada saat mesin tidak
bekerja (diam) dan dalam keadaan dingin.
3. apa fungsi belitan jangkar dan belitan penguatan.
4. sebutkan dan jelaskan fungsi komponen yang terdapat pada alternator
5. analisa hasil percobaan saudara

Tugas dan pendahuluan


1. Apa yang dimaksud dengan mesin listrik
2. Apa yang dimaksud dengan mesin sinkron
3. Terangkan dan jelaskan konversi energi yang terjadi pada mesin listrik
4. Jelaskan metoda pengukuran dengan metoda volt ammeter.
Tugas dan Analisa
1. Data Percobaan
Belitan Jangkar
U1-U2 V1-V2 W1-W2
No
A V R A V R A V R
1 0,32 0,5 1,5625 0,64 0,7 1,09375 0,44 0,4 0,909091
2 0,74 0,8 1,081081 1,02 1 0,980392 1,06 1,2 1,132075
3 0,88 1 1,136364 1,7 1,8 1,058824 1,76 2 1,136364
4 1,6 1,7 1,0625 2,06 2,2 1,067961 2,12 2,3 1,084906
5 2,02 2,1 1,039604 2,18 2,4 1,100917 2,26 2,4 1,061947

Belitan Medan

F1-F2
No
A V R
1 0,06 6,4 106,6667
2 0,1 9,8 98
3 0,17 7,2 42,35294
4 0,22 22,8 103,6364
5 0,25 26,2 104,8
Contoh perhitungan belitan jangkar
Menggunakan data-2
U1-U2
𝑉
𝑅= 𝐼
0.8
𝑅=
0.74
R = 1.081081 Ω
V1-V2
𝑉
𝑅= 𝐼
1
𝑅=
1.02
R = 0.980392 Ω
W1-W2
𝑉
𝑅= 𝐼
1.2
𝑅=
1.06
R = 1.132075 Ω
Contoh perhitungan belitan medan
Menggunakan data-1
F1-F2
𝑉
𝑅= 𝐼
9.8
𝑅=
0.1
R = 98 Ω

2. Mengapa pengukuran resistansi harus dilakukan pada saat mesin tidak bekerja (diam)
dan dalam keadaan dingin.
Pada dasarnya pengukuran tahanan belitan jangkar dan belitan medan generator adalah
untuk mengetahui besar ( nilai ) kebocoran arus (leakage current) yang terjadi pada
isolasi jangkar dan medan pada generator. Kebocoran arus yang menembus isolasi
peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
meyakinkan bahwa generator cukup aman untuk dipakai adalah dengan mengukur
tahanan Ketika mesin dalam keadaan dingin. Keebocoran arus yang memenuhi
ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi generator itu sendiri
sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.

3. Apa fungsi belitan jangkar dan belitan penguatan.


Fungsi belitan jangkar adalah sebagai tempat terbentuknya tegangan induksi akibar dari
gaya gerak listrik
Fungsi belitan penguatan adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator. Penguatan
yang diberikan dapat saja berubah atau tidak tetap.
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi komponen yang terdapat pada alternator
1. Rotor Coil
Rotor coil adalah kumparan berputar yang berfungsi menyediakan medan magnet di
dalam alternator. Kita mengetahui bahwa prinsip kerja alternator yakni dengan
memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menghasilkan aliran listrik.

Untuk mendapatkan perpotongan gaya magnet tersebut, maka harus ada medan magnet
yang dibangkitkan terlebih dahulu. Pada pengisian sepeda motor, rotor sudah
menggunakan permanen magnet sehingga tak perlu dibangkitkan lagi medan magnetnya.

Tapi pada alternator mobil, rotor terbuat dari kumparan yang bisa mengeluarkan medan
magnet hanya apabila dialiri arus listrik. Dari mana arus listrik berasal? Tentu dari aki,
sehingga tanpa aki mobil tidak bisa dihidupkan. Rotor ini terhubung ke poros alternator,
sehingga saat poros berputar rotor juga berputar dan medan magnet akan bergerak-gerak.

2. Stator Coil
Stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi menangkap perpotongan medan
magnet. Seperti yang dijelaskan diatas, untuk menghasilkan aliran listrik, maka medan
magnet harus berpotongan dengan kumparan. Nantinya, pada kumparan statis tersebut
akan timbul aliran listrik dengan tegangan dan arah tertentu.

Lokasi stator ada di bagian luar rotor coil. Ada jarak beberapa milimeter antara
permukaan rotor dengan permukaan stator. Karena jaraknya cukup kecil, maka medan
magnet dari stator akan menyentuh kumparan stator. Sehingga begitu rotor diputar,
medan magnet tersebut akan berpotongan dengan stator coil.

3. Alternator Shaft
Poros alternator berfungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan rotor.
Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.

4. Brush
Brush atau sikat adalah komponen tembaga berbentuk kotak kecil, yang digunakan untuk
menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Kita tahu bahwa rotor memerlukan arus listrik
untuk membangkitkan kemagnetan namun rotor ini juga berputar. Jadi arus listrik tidak
bisa disambungkan begitu saja menggunakan kabel.

Jalan keluarnya, yakni dengan memanfaatkan dua buah brush yang menekan slip ring.
Slip ring sendiri merupakan bagian pada ujung poros alternator yang terhubung ke dua
ujung kumparan rotor. Sehingga saat brush ini menempel pada slip ring maka arus listrik
akan tersalur ke rotor.

5. Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame
alternator. Sebetulnya bukan hanya pada alternator, semua mekanisme putaran pada
sistem apapun wajib memiliki bearing. Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih
kasar dan berat. Pada alternator, umumnya ada dua buah bearing yang diletakan dibagian
frame depan dan frame belakang.

6. Alternator Fan
Kalau melihat bagian depan rotor coil, Anda akan melihat sirip-sirip kipas. Fungsi kipas
ini adalah untuk mendinginkan kumparan baik stator dan rotor saat bekerja. Kipas ini
diperlukan untuk mencegah alternator overheat, karena panas berlebih di dalam
alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.

7. Rectifier / Dioda
Rectifier atau rangkaian dioda adalah komponen untuk mengubah arus AC menjadi DC.
Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifat AC atau bolak
balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan DC.
Sehingga diperlukan rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan
ini murni tugas dari dioda dimana dioda dapat memblok aliran arus dari salah satu arah.
Sehingga saat arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat
dan menjadi searah/DC.

5. Analisa
Pada percobaan pengukuran resistansi belitan jangkar, dilakukan dengan
memvariasikan tegangan pada ketiga belitan yaitu belitan U, belitan V , dan belitan W
dengan variasi tegangan 0,4 Volt hingga 2,4 Volt. Maka setelah dilakukan pengambilan
data didapat hasil seperti pada tabel pengukuran resistansi belitan jangkar, Untuk
mendapatkan nilai resistansi belitan jangkar didapat dengan menggunakan HK.Ohm.
𝑉
Dengan menggunakan rumus 𝑅 = 𝐼 . Pada data-1 belitan U didapat resistansi sebesar
1.081081 Ω. Pada belitan V didapat resistansi sebesar 0.980392 Ω. Pada belitan W
didapat resistansi sebesar 1.132075 Ω
Pada percobaan selanjutnya adalah pengukuran resistansi belitan medan,
dilakukan dengan memvariasikan tegangan pada belitan F dengan memvariasikan
tegangan dan arus. Maka setelah dilakukan pengambilan data didapat hasil seperti pada
tabel pengukuran resistansi belitan medan, Untuk mendapatkan nilai resistansi belitan
𝑉
jangkar didapat dengan menggunakan HK.Ohm. Dengan menggunakan rumus 𝑅 = 𝐼 .
Pada data-1 belitan F didapat resistansi sebesar 98 Ω.
Pada data percobaan terdapat perbedaan ketika memvariasikan tegangan dan
arus. Hal ini disebabkan oleh adanya rugi-rugi, karena terdapat perbedaan temperatur
pada setiap belitannnya atau adanya gangguan isolasi pada lilitan jangkar dan medan
sehingga muncul arus sesaat yang menyebabkan nilai arus pada setiap pengukuran
berbeda. Sehingga ketika nilai tegangan diatur tetap dan arus bervariasi maka
menyebabkan nilai resistansinya bervariasi pula. Maka dari itu, pengukuran nilai
resistansi jangkar dan resistansi medan ini juga memiliki nilai bervariasi karena bisa
saja diakibatkan oleh adanya rugi-rugi seperti kenaikan temperatur yang
mengakibatkan arus sesaat pada setiap pengukuran tegangan dan arus sehingga nilai
resistansinya bervariasi.

Kesimpulan
 Prinsip pengukuran resistansi itu sama dengan prinsip Hukum Ohm yaitu sebanding
𝑉
dengan perkalian antara arus dan resistansinya. 𝑅 = 𝐼

 Adanya nilai rugi-rugi pada belitan ini menyebabkan berkurangnya nilai arus dan
tegangan sehingga nilai resistansi yang terukur belum tentu nilai yang sebenarnya
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan mesin listrik
Motor/Mesin listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
2. Apa yang dimaksud dengan mesin sinkron
Motor/mesin sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada
sistem frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus DC untuk pembangkitan daya
dan memiliki torsi awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal untuk beban rendah seperti kompresor udara perubahan awal untuk
beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor.
Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistem sehingga sering digunakan
pada sistem yang menggunakan banyak listrik.
3. Terangkan dan jelaskan konversi energi yang terjadi pada mesin listrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
4. Jelaskan metoda pengukuran dengan metoda volt ammeter.
Salah satu cara pengukuran tahanan yaitu dengan menggunakan metode
voltmeteramperemeter. Apabila tegangan V antara ujung-ujung tahanan dan arus I
mengalir melalui tahanan tersebut diukur maka tahanan Rx yang tidak diketahui
nilainya dapat ditentukan berdasarkan hukum Ohm berikut: Rx = 𝑉/𝐼 Persamaan
tersebut mempunyai arti tahanan amperemeter adalah nol dan tahanan voltmeter tak
terhingga sehingga kondisi rangkaian tidak terganggu.

Anda mungkin juga menyukai