Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YUSNITA SRI HANDAYANI Factor Losses pada system pencahayaan:

NIM : 181711032  Debu pada lampu


 Lampu yang tidak efisien
KELAS : 3 ATEN  Asumsi rugi-rugi kawat yaitu 0
Manajemen Energi Sistem Pencahayaan Pada Untuk mengetahui kinerja pada system pencahayaan ada 2
Perkantoran Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat metode, yaitu:
Pencahayaan (iluminasi) adalah salah satu elemen  Direct Method
perancangan ruang dalam maupun ruang luar yang penting,
Lumen × Banyak Lampu
baik secara arsitektural maupun interior. Bentuk dan ukuran Lux ( Lumen/𝑚2 ) = 𝐿𝑢𝑎𝑠
ruangan, material dan detail dalam ruangan sangat dipengaruhi
𝑙𝑢𝑥 ×𝐿𝑢𝑎𝑠
oleh kemunculan cahaya alami. Cahaya tidak selalu diterapkan Lumen = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
kepada inovasi structural, yang lebih sering terjadi adalah
𝑃𝑡
structur itu sendiri yang dikembangkan untuk menciptakan Daya Pencahayaan (Watt/𝑚2 ): Pc = 𝐴
kemungkinan pencahayaan yang diinginkan dan untuk efek
keruangan (spatial effect) (Lam, 1977) Dimana

Terdapat 2 cahaya yaitu cahaya alami (dari sinar matahari) Pc : Daya Pencahayaan Total (watt)
dan cahaya buatan yaitu lampu. Pada system pencahayaan Pt : Daya total lampu (watt)
terdapat factor preferensi, yaitu ada fungsi untuk menerangi
ruang atau objek, lingkungan, dan jenis kegiatan. A : Luas Bidang Kerja (m2)
𝐿𝑢𝑥 (𝐿𝑢𝑚𝑒𝑛/𝑚2)
Pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat terdapat ruangan Efikasi (Lumen/watt) = 𝑊
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 ( )
yang menggunakan bantuan cahaya buatan (lampu) sebagai 𝑚2
penerangannya. [Sumber : Power Point Manajemen Energi(Pencahayaan)]
Lampu adalah sebuah benda yang berfungsi sebagai penerang
 Indirect Method (Diasumsikan rugi-rugi kawat = 0)
atau sebuah peranti yang memproduksi cahaya saat dialiri arus
𝑁𝑥𝐹
listrik. [Sumber : www.mitra-led.com] Output ( Lumen/𝑚2 ) = 𝐴
Cahaya buatan (lampu) pada gedung Kantor Imigrasi Kelas 1 N : Jumlah lampu
Jakarta Pusat menggunakan 2 jenis lampu yaitu lampu LHE
dan lampu TL (Fluorescent Lamp). F : Fluks cahaya (lm)

Prinsip kerja dari lampu hemat energy adalah dengan cara A : Luas Bidang Kerja (m2)
menghubung singkat listrik pada filament carbon (C) sehingga 𝑉 𝑋 𝐼 𝑋 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖 𝑥 𝑛
Input (Watt/𝑚2 ) =
terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya 𝐴
panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai V : tegangan (volt)
mengeluarkan cahaya.
[sumber: teguhdirgantara.blogspot.com] I : arus (ampere)
A : Luas Bidang Kerja (m2)
Sedangkan lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik
yang memanfaatkan gas Neon dan lapisan Fluorescent sebagai n : banyak lampu
pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Karakteristik 𝑁𝑋𝐹
Efikasi (Lumen/watt) =
dari lampu TL ini adalah mampu menghasilkan cahaya output 𝑉 𝑋 𝐼 𝑋 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖 𝑥 𝑛
per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu [sumber : materi kuliah system pencahayaan Manajemen
bolam biasa (incandescent lamp). [sumber: elektronika- Energi, Jurusan Teknik Konversi Energi]
dasar.web.id]
 Menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Faktor utilisasi/kegunaan:
IKE = Daya alat listrik x lama pemakaian (dalam jam)
 Jarak dari langit-langit ke objek
 Dinding atau lantai (pantulan cahaya) Biaya Listrik = IKE (Kwh) x harga pemakaian
 Cahaya alami (cahaya matahari) [sumber: eprints.polsri.id]
 Tabulasi Data Dasar Pengukuran
Lantai 1
Luas Lantai spesifikasi dan intensitas daya Total Daya Lux
Ruangan
(m2) jenis jml Daya (W) (W) (Lumen/m2)
Loby 111 TL 12 28 336 99
Hall 120.3 LHE 16 15 240 96
Ruang Tunggu 135 TL 40 28 1120 303
control room security 64 LHE 20 15 300 191
Ruang Deteni 47.2 TL 8 28 224 303
loket customer service 36 TL 10 28 280 304
loket customer care 30 TL 10 28 280 300
Ruang Pelayanan WNI 116.5 TL 18 28 504 195
Koridor 99 LHE 10 15 150 70
Mushola 18 TL 2 28 56 116
Wudhu 16 TL 6 18 108 409
Nusery room 64 TL 16 28 448 267
Ruang cetak paspor 66 LHE 15 15 225 133
loket pengambilan paspor 15.2 TL 4 28 112 293
Ruang arsip 18 TL 4 28 112 259
Ruang bermain anak 79.8 TL 30 36 1080 293
Toilet 16 LHE 6 15 90 233

 Perhitungan Daya pada tiap lampu (P)  Perhitungan Arus (I)


Dari data pada tabel dapat dilihat bahwasanya nilai daya sudah Dari tabel diatas dapat dianalisis nilai arus yang terkandung pada
ditentukan dari pabrikasi yaitu lampu LHE sebesar 15 watt dan lampu tiap-tiap lampu adalah:
TL sebesar 18 watt, 28 watt, dan 36 watt.
 Lampu LHE 15 Watt
 Perhitungan Cos phi
𝑃 15 𝑊𝑎𝑡𝑡
I= = 220 𝑉 𝑥 0,8 = 0,085 𝐴
Cos phi disini diasumsikan semua sama yaitu sebesar 0,8 𝑉 𝑥 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖

 Perhitungan Tegangan pada tiap lampu (V)  Lampu TL 18 Watt

Tegangan ini diasumsikan dari tegangan sumber yang telah ditentukan 𝑃 18 𝑊𝑎𝑡𝑡
I= = 220 𝑉 𝑥 0,8 = 0,1 𝐴
𝑉 𝑥 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖
yaitu sebesar 220 volt.
 Lampu TL 28 Watt

𝑃 28 𝑊𝑎𝑡𝑡
I= = 220 𝑉 𝑥 0,8 = 0,15 𝐴
𝑉 𝑥 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖

 Lampu TL 36 Watt

𝑃 36 𝑊𝑎𝑡𝑡
I= = = 0,2 𝐴
𝑉 𝑥 𝐶𝑂𝑆 𝑝ℎ𝑖 220 𝑉 𝑥 0,8
 Troubleshooting
Ketidakefisienan lampu yang digunakan mempengaruhi nilai
daya pencahayaan dan efikasi system pencahayaan. Jenis
lampu yang kurang sesuai dengan factor preferensi dari
system pencahayaan akan mengakibatkan ketidakefisienan.
Diasumsikan untuk factor debu kecil dan factor rugi-rugi
kawat = 0

Anda mungkin juga menyukai