NIM : 181711032
Kelas : 3A-TEN
1505
1500
1495
1490
1485
1480
1475
1.1 2.2 3.0 3.4 4.4 5.2 5.6 7.8 8.9 9.8
Beban (kw)
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai putaran naik seiring
dengan beban yang semakin tinggi. Nilai beban terbesar diperoleh sebesar 9,8
kW dengan putaran berada pada nilai 1520 rpm
Grafik Beban (kw) terhadap Debit (m3/s)
41.5
41
1505
1500
1495
1490
1485
1480
1475
39 40 40 40 40 40 41 41 41 41
Debit (m3/s)
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin tinggi nilai debit, maka
putaran pun akan semakin tinggi nilainya. Nilai debit terbesar diperoleh
sebesar 41m3/s dengan putaran tertinggi pada 1520 rpm
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai beban naik sehingga
menyebabkan nilai putaran rendah. Nilai beban terbesar diperoleh sebesar
90kW dengan putaran yang berada pada nilai terendah yaitu 700 rpm.
40
30
20
10
0
5 10 15 15 20 25 45 65 80 90
Beban (kw)
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai debit semakin turun
seiring dengan naiknya beban. Nilai beban terbesar diperoleh sebesar 90kW
dengan debit yang berada pada nilai terendah yaitu 15m3/s.
Grafik Debit (m3/s) terhadap Putaran (rpm)
1600
1400
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin naik nilai debit, maka
putaran pun akan semakin tinggi nilainya. Nilai debit terbesar diperoleh
sebesar 60m3/s dengan putaran berada pada 1500 rpm.
ANALISA
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik. Energi mekanik
diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Aliran air yang mempunyai energi
potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu turbin oleh nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut
akan mengakibatkan poros turbin ikut bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan
diteruskan ke generator listrik untuk diubah menjadi energi listrik.
Berdasarkan grafik perbandingan antara putaran dengan beban antar pembangkit 1 dan
pembangkit 2. Untuk pembangkit 1, dapat dilihat bahwa putarannya dijaga agar tetap konstan
untuk mendapatkan tegangan output agar tetap konstan pula dengan beban yang diberikan
semakin besar.
ketika putaran turbin dijaga agar tetap konstan untuk mendapatkan nilai tegangan dan
daya turbin agar tetap konstan maka beban yang diberikan diatur lebih besar sehingga
mendapatkan nilai arus yang lebih besar pula. Untuk pembangkit 2, dapat dilihat bahwa
putarannya semakin kecil tetapi dengan beban yang dinaikan. Sehingga akibatnya nilai tegangan
yang didapatkannya pun akan semakin kecil dan arusnya akan semakin besar.
Selanjutnya jika diliha dari grafik perbandingan antara beban dan debit antara
pembangkit 1 dan 2, untuk pembangkit 1 dapat dilihat bahwa semakin besar beban yang
diberikan nilai debit yang diberikan akan dijaga agar tetap konstan sehingga tegangan output
yang diperoleh akan tetap konstan tetapi arus yang didapatkan akan semakin besar. untuk
pembangkit 2 yaitu semakin besar beban yang diberikan maka debit yang diberikan semakin
kecil. Akibatnya nilai tegangan outputnya pun akan semakin kecil. Sehingga arus yang
didapatkannya pun semakin besar.
Dari grafik data 1 dan data 2 di atas juga terlihat bahwa putaran sangat dipengaruhi oleh
besar kecilnya debit aliran yang mengalir pada turbin apabila debit aliran naik maka akan
mengakibatkan putaran turbin pun naik. Sebaliknya, apabila debit aliran itu terus menurun maka
akan mengakibatkan putaran turbin pun menurun sehingga kinerja dari turbin untuk
menggerakkan generator itu berakibat menghasilkan tegangan yang semakin kecil, nilai dari
beban yang ditingkatkan itu membuat arus yang dihasilkan semakin tinggi karena dari tegangan
yang dihasilkan tersebut kecil, sesuai dengan Hukum Ohm dimana : V = I * R. Sebaiknya dalam
membuat PLTA itu sendiri harus memperhatikan laju aliran di daerah tersebut dapat konstan atau
tidak mengalami penurunan dari waktu ke waktu agar menghasilkan tegangan yang besar.
Kesimpulan
1.Pengaturan putaran turbin mempengaruhi nilai tegangan.
2. untuk menjaga agar tegangan output agar tetap konstan maka ditambahkan beban sehingga
tegangan konstan dan arus dapat berubah.
3. Konsentrasi debit air mempengaruhi nilai tegangan output. untuk mendapatkan nilai tegangan
agar tetap konstan maka nilai putaran turbin harus diatur agar tetap konstan pula dan pengaturan
beban sehingga nilai tegangan agar tetap konstan tetapi arus akan berubah.
4. Putaran berbanding lurus dengan debit air dengan begitu, maka semakin besar debit air yang
digunakan maka akan semakin banyak pula putaran yang dihasilkan.
5. Perbandingan antara pembangkit 1 dan pembangkit 2 yaitu untuk pembangkit 1 lebih baik
daripada pembangkit 2 karena pada umumnya tegangan yang dihasilkan harus tetap konstan
karena jika ingin di sinkronkan harus memiliki tegangan yang sama.