PENDAHULUAN
Motor induksi tiga fasa untuk aplikasi di mesin-mesin industri telah banyak
digunakan pada dunia industri. Motor induksi asinkron (AC) mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan motor induksi berjenis sinkron (DC). Beberapa
kelebihan ini meliputi biaya perawatan yang lebih murah, tegangan yang diberikan tidak
terlalu besar sehingga menghemat penggunaan sumber dan biaya spare part nya mudah
didapatkan dengan harga bersahabat.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa Teknik Elektro sepatutnya jika kita mengerti
prinsip kerja sistem 3 fasa,karakteristik sistem 3 fasa,dan cara pengoperesian pada beban.
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, Maksud dan Tujuan,Rumusan
Masalah, dan Sistematika penulisan.
BAB II : Teori Dasar
Menguraikan teori tentang sistem 3 fasa.
BAB III : Landasan Praktikum.
Berisikan tentang alat-alat yang digunakan,prosedur
percobaan,data pengamatan,wiring diagram dan pengolahan data.
BAB IV : Analisa
Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan
pengolahan data yang dilakukan.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari
praktikum yang telah dilakukan.
BAB II
TEORI DASAR
Gambar 2.2
2.4 Komponen Motor Induksi
Gambar 2.3
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian
dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang
pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan
tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .
Bila sumber tegangan tiga fase dipasang pada kumparan stator maka pada kumparan
stator akan timbul medan putar dengan kecepatan:
Gambar 2.4
Gambar 2.5
BAB III
LANDASAN PRAKTIKUM
3.1Alat Alat Praktikum
a. Motor induksi 3 fasa.
b. Auto trafo 3 fasa.
c. Amperemeter AC/DC.
d. Voltmeter AC/DC.
e. Wattmeter.
f. Jumper secukupnya
3.2Wiring Diagram
- Beban Nol
P3 = 1490,568 Watt
Ro =
P3
359
Ro =
1490,568
Ro = 0,2408477842
Ro = 0,24
Zo =
Io
208
Zo =
3
Zo = 69,33
Xm =
69,330,24
Xm =
69,330,24
16,6392
Xm =
69,09
Xm = 0,241
Xo = 2 2
Xo = 69,33 2 0,24 2
Xo = 4.806,6489 0,0576
Xo = 69,33
BAB IV
ANALISA DAN TUGAS AKHIR
4.1 Analisa
Pada percobaan modul 2 ini, percobaan yang dilakukan adalah menganalisis motor
induksi 3 fasa tanpa beban atau beban nol. Dari hasil praktikum didapat hasil
tegangan fasa-fasa dan fasa netral :
VLL = 359 V
VLN = 208 V
Menurut perhitungan didapat hasil VLL = 359,84 V ada sedikit perbedaan hal
ini karena kesalahan dari alat juga yang tidak sempurna apalagi alat yang digunakan
adalah alat digital yang biasanya ketelitianya lebih rendah. Namun perbedaan sekian
masih bisa ditoleransi.
Selain itu motor induksi dengan beban nol, dapat dianalisis bahwa arus yang
mengalir pada rangkaian ekivalenya adalah sama Iin = Io. Hal ini karena tidak adanya
beban sehingga seolah-olah rangkaian ekivalenya menjadi rangkaian seri.
5.1. Kesimpulan
Motor induksi dapat dianalogikan dengan sebuah transformator, diamana
rangkaian sekundernya berputar. Prinsip kerja motor induksi apabila kumparan stator
terhubung dengan sumber tiga fasa akan timbul medan magnet pada stator. Medan
putar ini akan memotong batang konduktor sehingga timbul tegangan induksi (ggl)
pada rotor. Lalu kemudian pada rangkaian rotor akan timbul arus. Arus yang
memotong medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor, sehingga membuat
motor berputar.
Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian
stator dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam terdiri: badan motor,
inti stator, belitan stator, bearing, dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor
yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, dan poros rotor. Konstruksi motor induksi
tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena dalam motor
induksi tidak ada komutator dan sikat arang.
Pada modul 2 ini dilakukan percobaan motor induksi tanpa beban atau beban
nol. Percobaan motor induksi tanpa beban ini rangkaian ekivalenya adalah seperti
gambar dibawah ini:
DATA PENGAMATAN