Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan dalam membuat suatu produk sandang, pangan dan papan membuat
manusia bekerja keras agar dapat membuat suatu produk sandang,pangan maupun papan
dikarenakan ketika pada saat itu belum ditemukan alat yang dapat mempermudah
pekerjaan dalam membuat hal tersebut dan pekerjaan tersebut dilakukan secara manual.
Akan tetapi, bersyukurlah pada Nikola Tesla yang telah menciptakan mesin arus bolak
balik sehingga kita dapat merasakan kemudahan dalam pekerjaan yang dilakukan.

Motor induksi tiga fasa untuk aplikasi di mesin-mesin industri telah banyak
digunakan pada dunia industri. Motor induksi asinkron (AC) mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan motor induksi berjenis sinkron (DC). Beberapa
kelebihan ini meliputi biaya perawatan yang lebih murah, tegangan yang diberikan tidak
terlalu besar sehingga menghemat penggunaan sumber dan biaya spare part nya mudah
didapatkan dengan harga bersahabat.

Oleh karena itu sebagai mahasiswa Teknik Elektro sepatutnya jika kita mengerti
prinsip kerja sistem 3 fasa,karakteristik sistem 3 fasa,dan cara pengoperesian pada beban.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
seluruh praktikum jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
Bandung. Sedangkan tujuannya antara lain:
a. Mengetahui cara kerja motor induksi.
b. Mengetahui karakteristik motor induksi.
c. Mengetahui cara penggambaran diagram lingkaran.

1.3 Rumusan Masalah


Mengingat perlunya mempraktekan apa yang telah di dapat dari materi perkuliahan,
maka penulis merasa perlu mempelajari sistem 3 fasa serta karakteristiknya, mengetahui cara
pengukuran tegangan, arus, daya, dan cos pada beban seimbang yang dihubung bintang
dan delta serta dapat membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, Maksud dan Tujuan,Rumusan
Masalah, dan Sistematika penulisan.
BAB II : Teori Dasar
Menguraikan teori tentang sistem 3 fasa.
BAB III : Landasan Praktikum.
Berisikan tentang alat-alat yang digunakan,prosedur
percobaan,data pengamatan,wiring diagram dan pengolahan data.

BAB IV : Analisa
Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan
pengolahan data yang dilakukan.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari
praktikum yang telah dilakukan.
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Motor Induksi


Motor induksi merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain
sebagainya. Motor induksi digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas
angin) dan di industri. Motor induksi dalam dunia industri seringkali disebut dengan
istilah kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.

2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi


Prinsip kerja motor induksi pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Prinsip kerja motor induksi dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui gambar berikut :
:
Gambar 2.1

2.3 Jenis Jenis Motor Induksi


Pada dasarnya motor induksi terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor induksi DC dan
motor induksi AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi beberapa klasifikasi
lagi sesuai dengan karakteristiknya.

Gambar 2.2
2.4 Komponen Motor Induksi

Gambar 2.3

Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :


Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:

- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian
dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang
pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan
tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .

2.5 Rumus-rumus motor induksi

Bila sumber tegangan tiga fase dipasang pada kumparan stator maka pada kumparan
stator akan timbul medan putar dengan kecepatan:
Gambar 2.4

Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan


dengan persamaan:

Gambar 2.5

BAB III
LANDASAN PRAKTIKUM
3.1Alat Alat Praktikum
a. Motor induksi 3 fasa.
b. Auto trafo 3 fasa.
c. Amperemeter AC/DC.
d. Voltmeter AC/DC.
e. Wattmeter.
f. Jumper secukupnya

3.2 Prosedur Percobaan


Pengukuran Beban Nol
a. Buat rangkaian seperti gambar.
b. Naikkan arus eksitasi sampai maksimum.
c. Catat dalam tabel hasil pengukuran percobaan.
d. Kecilkan arus eksitasi.
e. Matikan motor.

3.2Wiring Diagram

3.3 Data Pengamatan dan Pengolahan Data


DATA PENGAMATAN

Ia P VLL VLN RPM


3,0 Ampere 40 Watt 359 Volt 208 Volt 1500

- Beban Nol

P3 = 3 . VLL. X I . Cos phi


P3 = 3 . 359 x 3 . 0.8

P3 = 1490,568 Watt

Ro =
P3

359
Ro =
1490,568

Ro = 0,2408477842

Ro = 0,24

Zo =
Io

208
Zo =
3

Zo = 69,33

Xm =

69,330,24
Xm =
69,330,24

16,6392
Xm =
69,09

Xm = 0,241

Xo = 2 2

Xo = 69,33 2 0,24 2

Xo = 4.806,6489 0,0576

Xo = 69,33

BAB IV
ANALISA DAN TUGAS AKHIR
4.1 Analisa
Pada percobaan modul 2 ini, percobaan yang dilakukan adalah menganalisis motor
induksi 3 fasa tanpa beban atau beban nol. Dari hasil praktikum didapat hasil
tegangan fasa-fasa dan fasa netral :

VLL = 359 V

VLN = 208 V

Hasil tersebut sedikit berbeda dengan hasil menurut perhitungan dimana :

VLL = 3 X VLN = 3 X 208= 359,84 V

Menurut perhitungan didapat hasil VLL = 359,84 V ada sedikit perbedaan hal
ini karena kesalahan dari alat juga yang tidak sempurna apalagi alat yang digunakan
adalah alat digital yang biasanya ketelitianya lebih rendah. Namun perbedaan sekian
masih bisa ditoleransi.

Selain itu motor induksi dengan beban nol, dapat dianalisis bahwa arus yang
mengalir pada rangkaian ekivalenya adalah sama Iin = Io. Hal ini karena tidak adanya
beban sehingga seolah-olah rangkaian ekivalenya menjadi rangkaian seri.

Rangkaian ekivalen motor beban nol:


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Motor induksi dapat dianalogikan dengan sebuah transformator, diamana
rangkaian sekundernya berputar. Prinsip kerja motor induksi apabila kumparan stator
terhubung dengan sumber tiga fasa akan timbul medan magnet pada stator. Medan
putar ini akan memotong batang konduktor sehingga timbul tegangan induksi (ggl)
pada rotor. Lalu kemudian pada rangkaian rotor akan timbul arus. Arus yang
memotong medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor, sehingga membuat
motor berputar.

Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian
stator dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam terdiri: badan motor,
inti stator, belitan stator, bearing, dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor
yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, dan poros rotor. Konstruksi motor induksi
tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena dalam motor
induksi tidak ada komutator dan sikat arang.
Pada modul 2 ini dilakukan percobaan motor induksi tanpa beban atau beban
nol. Percobaan motor induksi tanpa beban ini rangkaian ekivalenya adalah seperti
gambar dibawah ini:

Dalam percobaan didapat hasil sebagai berikut :

DATA PENGAMATAN

Ia P VLL VLN RPM


3,0 Ampere 40 Watt 359 Volt 208 Volt 1500
5.2 Saran
Terbatasnya ruang praktikum (workspace) menyebabkan praktikkan sedikit
terhambatnya proses wiring yang dilakukan, semoga kedepannya dapat menjadi lebih
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai