Tegangan gangguan adalah tegangan yang terjadi antara bagian konduktif pada
saat terjadi gangguan. Tegangan sentuh adalah bagian dari tegangan gangguan
yang dapat mengalir pada tubuh manusia
Ketika kita mengadakan pengukuran tegangan gangguan dan tegangan sentuh.
Kita harus mengingat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan
tersebut. Terjadinya tegangan gangguan disebabkan oleh gangguan isolasi.
Tegangan ini dapat terjadi tanpa menyebabkan adanya arus gangguan. Untuk
mengukur terjadinya tegangan gangguan harus menggunakan voltmeter yang
memiliki resistansi dalam kira-kira sebesar 40 KΩ
C. Peralatan Yang Digunakan
1. System infeed 1 buah kode 2GA3276-4A
2. Load Connection 1 buah kode 2GA3276-4C
3. System Earth 1 buah kode 2GA3276-4M
4. Body Resistor 1 buah kode 2GA3276-4T
F. Prosedur Kerja
1. Merangkai peralatan yang tersedia pada panel seperti pada gambar
percobaan, dengan semua por supply dalam keadaan OFF.
2. Mengatur RK = 0 Ω
3. Sebelum power supply di On kan tanyakan pada instruktur apakah rangkaian
percobaan yang dipasang sudah benar
4. Meminta persetujuan instruktur untuk melanjutkan percobaan
5. Mengamati dan catat arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter dan
amperemeter.
a. Mengukur tegangan phase-netral (UL1-PEN) dari rangkaian percobaan
diatas,
b. Arus yang melewati manusia (Im),
c. Tegangan pada manusia atau tegangan sentuh (Ub) dan,
d. Tegangan antara peralatan dan tanah atau tegangan gangguan (Uf),
e. Mencatat hasilnya pada table percobaan.
f. Mengubah RK menjadi 1KΩ, kemudian amati dan catat perubahan yang
ditunjukkan oleh alat ukur untuk Im, Uf, dan Ub,
g. Mencatat hasilnya pada tabel 1 sampai tabel 3.
6. Mematikan power supply dan rapikan kembali alat percobaan yang
digunakan pada tempat yang telah disediakan
G. Tabel Data Percobaan
Tabel 1 Pengukuran dengan Nilai RL1 Berubah
UL1-PEN 22, 37 V
R RK = 0 Ω RK = 1 k Ω
RL1(Ω) RB(Ω) RU(Ω)
PEN(Ω) Im(mA) Uf(V) Ub(V) Im(mA) Uf(V) Ub(V)
1 1 2 0 7,35 21,92 21,94 7,34 21,05 21,71
20 6,10 18,42 18,39 6,12 18,55 18,35
400 1,39 4,24 4,18 1,33 4,23 4,16
R RK = 0 Ω RK = 1 k Ω
RL1(Ω) RB(Ω) RU(Ω)
PEN(Ω) Im(mA) Uf(V) Ub(V) Im(mA) Uf(V) Ub(V)
R RK = 0 Ω RK = 1 k Ω
RL1(Ω) RB(Ω) RU(Ω)
PEN(Ω) Im(mA) Uf(V) Ub(V) Im(mA) Uf(V) Ub(V)
0 7,26 21,81 21,56 7,21 21,77 21,65
500 4,21 21,84 18,48 6,19 21,78 18,47
1 1 2
5k Ω 2,61 21,01 7,87 2,56 22,00 7,80
50k Ω 0,51 22,06 1,18 0,33 21,14 1,16
/
H. Tugas
1. Hitung berapa nilai dari Im, Ub, Uf secara matematis dan bandingkan
dengan hasil pengukuran?
Jawab:
Perhitungan matematis dan perbandingannya dengan pengukuran
Diketahui : RM = 3 kΩ
Tabel 1
a. Saat RK = 0 Ω
RL1 = 1 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,94 / 3 kΩ
= 7,31 mA
Pengukuran = 7,35 mA
RL1 = 20 Ω
IM = Ub / Rm
= 18,39 / 3 kΩ
= 6,13 mA
Pengukuran = 6,10 mA
RL1 = 400 Ω
IM = Ub / Rm
= 4,18 / 3 kΩ
= 1,39 mA
Pengukuran = 1,39 mA
b. Saat RK = 1 kΩ
RL1 = 1 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,71/ 3 kΩ
= 7,23 mA
Pengukuran = 7,34 mA
RL1 = 20 Ω
IM = Ub / Rm
= 18,35 / 3 kΩ
= 6,11 mA
Pengukuran = 6,12 mA
RL1 = 400 Ω
IM = Ub / Rm
= 4,16 / 3 kΩ
= 1,38 mA
Pengukuran = 1,34 mA
Tabel 2
a. Saat RK = 0 Ω
RB = 2 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,80 / 3 kΩ
= 7,26 mA
Pengukuran = 7,31 Ma
RB = 5 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,37 / 3 kΩ
= 7,12 mA
Pengukuran = 7,20 mA
RB = 2 kΩ
IM = Ub / Rm
= 12,32 / 3 kΩ
= 4,10 mA
Pengukuran = 4,03 mA
b. Saat RK = 1 kΩ
RB = 2 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,80 / 3 kΩ
= 7,26 mA
Pengukuran = 7,31 mA
RB = 5 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,36 / 3 kΩ
= 7,12 mA
Pengukuran = 7,17 mA
RB = 2 kΩ
IM = Ub / Rm
= 12,05 / 3 kΩ
= 4,01 mA
Pengukuran = 4,05 mA
Tabel 3
a. Saat RK = 0 Ω
RU = 0 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,56 / 3 kΩ
= 7,18 mA
Pengukuran = 7,26 mA
RU = 500 Ω
IM = Ub / Rm
= 18,48 / 3 kΩ
= 6,23 mA
Pengukuran = 4,21 mA
RU = 5 kΩ
IM = Ub / Rm
= 7,87 / 3 kΩ
= 2,62 mA
Pengukuran = 2,61 mA
RU = 50 kΩ
IM = Ub / Rm
= 1,18 / 3 kΩ
= 0,39 mA
Pengukuran = 0,51 mA
b. Saat RK = 1 kΩ
RU = 0 Ω
IM = Ub / Rm
= 21,65 / 3 kΩ
= 7,21 mA
Pengukuran = 7,21 mA
RU = 500 Ω
IM = Ub / Rm
= 18,47 / 3 kΩ
= 6,15 mA
Pengukuran = 6,19 mA
RU = 5 kΩ
IM = Ub / Rm
= 7,80 / 3 kΩ
= 2,60 mA
Pengukuran = 2,56 mA
RU = 50 kΩ
IM = Ub / Rm
= 1,16 / 3 kΩ
= 0,38 mA
Pengukuran = 0,33 mA
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan praktikum sentuh bagian aktif suatu instalasi ini, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Dengan semakin besar nilai tahanan pada penghantar maka arus listrik yang
melewati manusia semakin kecil.
2. Semakin besar nilai tahanan bumi (RB) maka arus listrik yang melewati
tubuh manusia semakin kecil.
3. Semakin besar nilai tahanan alat proteksi tubuh yang digunakan manusia,
maka arus listrik yang melewati tubuh manusia semakin kecil.
B. Pendahuluan
Tegangan ekstra rendah adalah skema tipe proteksi dengan rangkaian yang
mempunyai tegangan rata-rata 50 V AC dan 120 V DC. Tegangan ini
dioprasikan pada basis yang tidak ditanahkan dan supply dari rangkaian yang
tegangannya lebih tinggi diisolasikan dari rangkaian tersebut.
D. Rangkaian Percobaan
E. Kondisi Rangkaian
1. Line Resistance RL1 =1Ω
2. PEN Resistance RPEN = 1 Ω
3. System Earth RB =2Ω
4. Contact Resistance RU = 50 k Ω / 0
F. Prosedur Kerja
1. Merangkai peralatan yang tersedia pada panel seperti pada gambar
percobaan, dengan semua por supply dalam keadaan OFF
H. Tugas
1. Jelaskan apa yang terjadi apabila rangkaian pada skema proteksi tegangan
ekstra rendah memiliki tegangan dibawah dari tegangan rata-ratanya?
2. Buatlah penilaian dari pengukuran dari percobaan diatas?
3. Apa kesimpulan yang anda perolah pada percobaan ini?
Jawaban:
1. Yang terjadi apabila pada skema proteksi tegangan ekstra rendah memiliki
tegangan dibawah tegangan rata-ratanya adalah sistem tersebut tidak dapat
mengamankan rangkaian.
2. Penilaian dari percobaan diatas adalah masih memenuhi standart, sehingga
masih bisa mengamankan rangkaian
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan pada praktikum ekstra rendah ini, dapat disimpulkan :
1. Semakin besar tengangan yang melewati beban, maka semakin besar
tegangan sentuhnya. Semakin besar tegangan sentuh, maka akan semakin
berbahaya untuk manusia.
2. Ketika manusia dan ground tahanannya besar maka tegangan yang
berpengaruh pada manusia saat terjadi sentuhan nilainya kecil.
D. Rangkaian Percobaan
RP
E. Kondisi Rangkaian
1. Line Resistance RL1 =1Ω
2. PEN Resistance RPEN = 1 Ω
3. System Earth RB =2Ω
F. Prosedur Kerja
1. Merangkai peralatan yang tersedia pada panel seperti pada gambar
percobaan, dengan semua power supply dalam keadaan OFF
2. Sebelum power supply di-On-kan tanyakan pada instruktur apakah
rangkaian percobaan yang dipasang sudah benar
3. Meminta persetujuan instruktur untuk melanjutkan percobaan
90 8,7 3,2
80 9,58 2,89
70 10,36 2,71
60 11,56 2,63
50 13,2 1,90
40 Trip 1,75
30 Trip 1,21
20 Trip 1,01
10 Trip 0,96
0 Trip 0,47
H. Tugas
1. Amati dan analisa hasil pengukuran yang anda dapat!
2. Kalkulasi (hitung) secara teoritis yang ada, dari data-data yang anda peroleh
dan jika ada perbedaan jelaskan mengapa hal tersebut terjadi
3. Apa kesimpulan yang anda peroleh pada percobaan ini.
Jawaban :
1. Semakin besar Ia, maka tahanan resistansinya semakin kecil
2. Diket :R = 3,31 kΩ ; V = 22,37 V
RL1 =1Ω
RB =2 Ω
Ditanya : Ia ?
Jawab : Ia = V
(RL + R + RB)
= 22,37 V
(1 Ω + 3,31 kΩ + 2 Ω)
= 6,74 mA
Dari percobaan ini dapat kami simpulkan bahwa bahaya listrik dapat dicegah,
sehingga tidak akan berdampak terlalu buruk jika ada kontak langsung dengan
manusia. Dengan ini diharapkan proses kerja tidak akan terganggu karena
bahaya akan listrik yang telah diminimalisir.
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan pada praktikum sensitivitas ELCB sebagai pengaman
terhadap kejutan listrik ini, dapat disimpulkan bahwa ELCB akan bekerja jika
arus yang melewati ELCB lebih dari 13,2 mA. ELCB tidak akan bekerja jika
arus yang lewat kurang dari 13,2 mA.
Saran :
Dalam melakukan praktikum ini mahasiswa harus teliti dalam
menggunakan alat ukur maupun merangkai rangkaian percobaan
dikarenakan hasil pengukuran menunjukan nilai yang relatif kecil.
Bimbingan dan pengawasan dari dosen sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. PUIL 2000