Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA TERJADINYA DROP ARUS


GENERATOR PADA SISTEM H2(HYDROGEN)
PLANT MENGGUNAKAN METODE
PENGGUNAAN AIR ALKALI STUDI KASUS DI
PT PJB UBJO&M UNIT 9 PAITON

Dedy tyantoko
0414030032

Calon Dosen Pembimbing


URIP MUDJIONO, ST.,MT.
NIP. 196805271994031002

PROGAM STUDI D3 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017 i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Tugas Akhir : Analisa Terjadinya Drop Arus Generator Pada


Sistem H2 (Hydrogen) Plant Menggunakan
Metode Penngunaan Air Alkali Studi Kasus Di
PT Pjb UBJO&M Unit 9 Paiton

2. Bidang tugas Akhir : ( x ) BIDANG ANALISA


(.....) BIDANG DESAIN PROGRAM / MODEL

3. Bidang keahlian : D3 Teknik Kelistrikan Kapal


4. Pengusul
a. Nama lengkap : Dedy Tyantoko
b. NRP : 0414030032
c. Program Studi : D3 Teknik Kelistrikan Kapal
d. Jurusan : Teknik Kelistrikan Kapal
e. Politeknik : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
f. Alamat Rumah : Ds.Tiron RT02/RW02 No 114
Kab.Madiun
g. Telpon/ HP : 085648465111/081235118181
h. Alamat email : dedytyan20@gmail.com
5. Usulan Dosen Pembimbing 1
a. Nama Lengkap dan Gelar : Urip Mudjiono, ST., MT.
b. NIP : 196805271994031002
Usulan Dosen Pembimbing 2
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Surabaya, 1 April 2016
Menyetujui,
Ketua Jurusan Pengusul

Lilik Subiyanto, ST., MT Dedy Tyantoko


NIP. 196901301997021001 NRP. 0414030032
Koordinator Tugas Akhir

Afif Zuhri Arfianto, ST,.MT.


NIP. 198712032015041004

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Urip Mudjiono, ST., MT.


NIP. 196805271994031002
ii
ANALISA TERJADINYA DROP ARUS GENERATOR PADA SISTEM
H2 (HYDROGEN) PLANT MENGGUNAKAN METODE
PENGGUNAAN AIR ALKALI STUDI KASUS DI PT PJB UBJO&M
UNIT 9 PAITON
.
Nama Mahasiswa : Dedy Tyantoko
NRP : 0414030032
Calon Dosen Pembimbing : Urip Mudjiono, ST., MT.

RINGKASAN

Generator merupakan salah satu peralatan yang penting pada system


pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), rotor generator digerakan turbin uap yang
berfungsi sebagai primer mover. Daya mekanik pada rotor generator tersebut
kemudian diubah menjadi daya listrik yang digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Generator beroperasi terus-menerus sesuai dengan beban yang dilayani, kerja
generator tersebut menimbulkan rugi-rugi tegangan dan arus akibat eddy current
belitan stator maupun rotor. Panas yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja dan
generator yang menyebabkan penurunan untuk menghasilkan daya listrik. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, generator yang beroperasi perlu mendapatkan
pendinginan sehingga temperature yang berada didalam generator (stator maupun
rotor) berapa pada batas yang diizinkan. Generator di PT PJB UBJO&M UNIT 9
PAITON didinginkan dengan bantuan system hydrogen plant. System ini
menyalurkan atau mengalirkan gas hydrogen dan air alkali (cairan) dari proses
elektrolisis ke dalam generator untuk mendinginkan lilitan stator maupun rotor.
Rugi-rugi panas yang diserap oleh gas hydrogen dan air alkali akan didingikan
oleh suatu system hydrogen cooler, di dalam hydroger cooler terdapat ACW
(auxilary cooling water) yang berfungsi mendinginkan hydrogen dan air alkali
tersebut.

Kata Kunci: Generator, Stator dan Rotor, Hydrogen, Air Alkali, Hydrogen
cooler, ACW (Auxilary Cooling Water)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................ii
RINGKASAN.................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah...................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
2.1 Bag Filter...............................................................................................................................4
2.1.1 Cara Kerja Dan Jenis Bag Filter................................................................................ 4
2.1.2 Bag Filter 547BF05......................................................................................................6
2.2 JetBus Controller..................................................................................................................8
2.3 Electrical Trace Heating...................................................................................................11
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................13
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN.......................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
LAMPIRAN..................................................................................................................................17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Generator dapat menghasilkan tenaga listrik ketika medan magnet
yang ada pada generator dieksitasi. Akibat arus yang mengalir pada konduktor,
panas terjadi. Generator memiliki banyak konduktor dan arus yang mengalir
melewati konduktor, menciptakan banyak panas. Jika panas itu tidak
“dihilangkan” maka dapat menyebabkan kumparan di generator menjadi rusak
(isolasi melepuh sehingga dapat terjadi short). Maka dari itu dibutuhkan suatu
sistem pendingin untuk “menghilangkan” panas pada generator tersebut..
H2-Plant adalah tempat dimana H2 (Hydrogen) diproduksi. Didalam
H2-Plant terdapat beberapa sistem seperti : Sistem air pengisi, Sistem air
pendingin, dan sistem Kelistrikan. Hidrogen memiliki karakteristik dimana
karakteristik tersebut akan menguntungkan apabila hidrogen digunakan
sebagai medium pendingin dibandingkan mendinginkan menggunakan udara
sebagai medium.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1
1. Bagaimana pelaksanaan maintenance dan perbaikan pada system hydrogen
cooler
2. Bagaimana langkah yang seharusnya dilakukan jika terjadi drop arus pada
generator

1.3 Tujuan
Analisa yang dilakukan memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Memperoleh kesimpulan mengenai drop arus yang terjadi pada generator
pada system hydrogen cooler dan air alkali yang digunakan.
2. Memperoleh kejelasan mengenai sytem hydrogen yang digunakan untuk
mendinginkan generator untuk menstabilkan arus tersebut.

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian maka manfaat dari analisa ini yaitu :
1. Bagi mahasiswa penyusun tugas akhir, menambah wawasan tentang
system pendingin generator 20kv yang ada di PT. PJB UBJO&M UNIT 9
PAITON.
2. Bagi perusahaan, cara memperbaiki system hydrogen cooler yang baik dan
benar dapat meningkatkan efektifitas operasional atau meningkatkan
performa alat tersebut.
3. Bagi PPNS, dapat menjadi referensi dalam mengembangkan kurikulum
pembelajaran khususnya mata kuliar Marine Power Plant untuk Jurusan
Teknik Kelistrikan Kapal.

1.5 Batasan Masalah


Agar tidak terlampau meluas, maka pokok pembahasan dalam tulisan
ini dibatasi pada penurunan arus pada generator, bisakah arus tersebut stabil
dan bagaimana langkah-langkah memperbaiki system hydrogen cooler jika
terjadi penurunan arus pada generator.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bag Filter

2.1.1 Cara Kerja Dan Jenis Bag Filter


Bag Filter adalah sistem filter/penyaringan yang menggunakan
Bag/kantong sebagai medium filternya. Gas (dan juga cairan) dipisahkan dari
partikel halus dengan cara melewatkannya melalui medium yang terbuat dari
kain atau keramik dengan area yang luas. Partikel yang tidak bisa menembus
medium akan tertinggal di permukaannya, dan membentuk apa yang disebut
dengan “Filter Cake”. Ratusan atau ribuan filter bag yang terbuat dari kain,
umumnya berbentuk silinder atau pipa, di kumpulkan dalam sebuah “Bag
House” dimana proses filtrasi berlangsung. Sebuah Bag House diilustrasikan
di gambar berikut:

Gambar 2.1 Sistem filter baghouse yang berdasarkan prinsip filtrasi inside out
(kiri) dan outside in (kanan)

4
Gambar 2.1 menunjukkan dua tipe operasi baghouse filter yang
memungkinkan. Tipe inside-out menunjukkan bahwa gas mengalir melalui
filter dari dalam. Hal ini akan menyebabkan filter “tertiup” sampai volume
maksimumnya dan filter cake akan terbentuk di bagian dalam Bag. Pada tipe
operasi outside-in gas mengalir ke filter dari permukaan luar filter, sehingga
filter cake akan terbentuk di permukaan luar Bag. Untuk tipe operasi outside-
in diperlukan struktur penyangga untuk menahan Bag tetap pada bentuknya.
Pemilihan diantara dua tipe operasi ini bisanya tergantung pada faktor
mekanikal dari medium filter dan metode cleaning yang digunakan untuk
membersihkan filter setelah terjadi pressure drop tertentu. Pada proses
cleaning inilah filter cake dipisahkan dari medium filter dan dikumpulkan
dalam sebuah hopper/wadah yang bisanya terletak di bagian bawah sebuah
unit filter. Bag Filter 547BF05 menggunakan sistem outside-in untuk tipe
operasinya.
Jenis Bag Filter dapat dibedakan menurut metode cleaning filter yang
digunakan, yaitu: 1. Reverse Air Cleaning, 2. Pulse Jet Cleaning, 3.
Shake/Deflate System. Cara kerja ketiga jenis metode cleaning filter ini
ditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar 2.2 Metode cleaning Baghouse: reverse-air (atas), pulse-jet


(tengah), shake/deflate (bawah)

5
Metode reverse-gas dan shake/deflate diaplikasikan dalam keadaan off-
line, yang berarti aliran gas harus dihentikan sementara atau dialihkan.
Metode pulse-jet dipalikasikan dalam keadaan online, dimana beberapa
Bag/kantong di-cleaning secara bersama-sama, sedangkan Bag sisanya terus
melanjutkan proses filtrasi. Metode pulse-jet sangat cocok diterapkan untuk
Bag Filter dengan tipe operasi outside-in.

2.1.2 Bag Filter 547BF05


Bag Filter 547BF05 yang dibahas dalam makalah ini adalah buatan
Intensiv Filter, yang mempunyai kode filter IF-PJMC-136/20-8000 D ECO.
Bag Filter ini dipasang di plant Tuban IV Finish Mill 7 dan 8, dan digunakan
untuk memisahkan produk jadi/semen dari aliran gas yang berasal dari
separator. Struktur dasar Bag Filter 547/548BF05 ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini:

Gambar 2.3 Komponen utama intensiv bag filter


1. Valve block 8. Raw gas baffle plate
2. Diaphragm valve 9. Injector Pipe
3. Bag bottom 10. Clean gas outlet
4. Clean gas area 11. Inlet nozzle
5. Filter bag 12. Filter bag in cleaning
6. Filter support cage 13. Dust collection chamber

6
7. Raw gas inlet 14. Dust discharge device
Bag Filter 547/548BF05 adalah bentuk yang diperbesar dari bentuk
dasar intensiv bag filter (gambar 2.3) yang kemudian dipararelkan dengan
sebuah intensiv bag filter lainnya menjadi 2 baris panjang Bag Filter, seperti
terlihat di gambar berikut:

Gambar 2.4 Bag Filter 547/548BF05


Aliran gas yang akan di-filter memasuki raw gas plenum melalui raw
gas inlet, dan dibagi oleh raw gas baffle plate sehingga aliran gas yang
mengalir ke filter bag akan merata. Bag bottom memisahkan raw gas plenum
dari clean gas plenum. Satu-satunya penghubung antara dua plenum/ruangan
ini adalah filter bag. Aliran gas yang mengandung debu/semen mengalir
melalui medium filter dari luar ke dalam (outside-in). Debu-debu ini
kemudian terkumpul di permukaan medium filter, membentuk dust cake. Dust
cake yang terbentuk dirontokkan ke dalam dust collection chamber melalui
letusan udara/air blast ke kantong-kantong filter, yang dikenal sebagai JetBus
cleaning system. Dust cake yang telah dirontokkan dan terkumpul di dust
collection chamber akan di-discharge menggunakan Rotary

7
Valve yang di ada di bagian bawah Bag Filter yang kemudian dikirim ke silo
semen melalui air slide.
Data teknis Bag Filter 547/548BF05 ditunjukkan di tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Data teknis Bag Filter 547/548BF05
General
Gas Type Air
Dust Type Flue Ash
Raw gas, volume flow, actual condition 690000mᶟ/h
Raw gas temperature 90 - 120˚C
Dew Point 56˚C
Expected pressure difference approx. 1200 - 1500 Pa
Operating pressure -80 mbar
Noise pressure level in actual condition 85dB(A)
Note: Suhu di semua tahapan operasi minimal 20˚C diatas
dew point

Cleaning
Cleaning Pressure 2 - 6 bar
Cycle Time 360s
Time interval variable
Pulse time 50ms, fixed setting

2.2 JetBus Controller


JetBus Controller adalah alat yang dirancang khusus untuk
mengendalikan dan memantau sistem JetBus cleaning pada Bag Filter
547/548BF05 dengan bantuan koneksi dari pilot box. JetBus Controller
memakai mikroprosesor sebagai pengendali utamanya. Fungsi utama JetBus
Controller antara lain sebagai berikut:
1. Pengaturan valve cleaning
2. Monitoring sistem:
Komunikasi sistem antara pilot box dan JetBus controller
Monitoring arus valve
Monitoring batas atas dan batas bawah arus dari differential
pressure (∆P)

8
3. Pengukuran ∆P
4. Eksekusi cleaning secara paksa
Tampak luar dan dalam JetBus controller ditunjukkan oleh gambar di bawah
ini:

Gambar 2.5 Tampak luar dan dalam JetBus Controller


Komponen-komponen di dalam JetBus Controller dapat dilihat di gambar berikut
ini:
3 4 5

7 6 8 9

Gambar 2.6 Komponen penyusun JetBus Controller


1. Mains fuse
2. Fuse untuk internal 24V DC supply voltage

9
3. Tombol +, P, -
4. Display LED 7 segment
5. 7 LED status display untuk kondisi appliance dan pilot relay
6. 3 LED status display untuk kontrol input
7. Terminal strip untuk supply voltage, sinyal exchange, sinyal ∆P
8. Soket untuk 24 V DC supply line yang ke pilot box 1
9. Soket untuk data line yang pilot box
Parameter yang dapat diatur dan disetting lewat JetBus Controller, yaitu:
P00: Test operation
P01: ∆P start value
P02: ∆P hysterisis, start/stop
P03: Maximum ∆P alarm
P04: Jumlah cycles dalam operasi downtime cleaning
P05: Jumlah modul interface yang terkoneksi
P06: Jumlah total valve yang terkoneksi P07:
Mode cleaning/range pengukuran ∆P P08:
Time interval 1a, operasi normal [x 1.00s] P09:
Time interval 1b, operasi normal [x 0.01s] P10:
Time interval 2a, operasi khusus [x 1.00s] P11:
Time interval 2b, operasi khusus [x 0.01s] P12:
Cleaning valve pulse time
P13: Time controlled forced cleaning
P14: Control input I2
P15: Fungsi sinyal output A2
P16: Fungsi sinyal output A3
P17: Pola pattern
P18: Reserve
P19: Versi software
P20: Parameter setting release

10
2.3 Electrical Trace Heating
Electrical Trace Heating mempunyai beberapa kegunaan, diantaranya
adalah untuk mencegah pembekuan, menghangatkan tanah pertanian, dan
juga sebagai anti kondensasi, yaitu mencegah uap air berubah bentuk menjadi
cairan. Fungsi ketiga inilah yang menjadi alasan Electric Trace Heating di
pasang pada permukaan Dust Collection Chamber dari Bag Filter
547/548BF05 Tuban IV. Dengan adanya Electric Trace Heating ini
diharapkan tidak terbentuk cairan di dalam Dust Collection Chamber yang
dapat menyebabkan penggumpalan semen.
Electrical Trace Heating yang terpasang di Bag Filter 547BF05 dan
548BF05 berjumlah 16 buah, masing-masing 8 buah, yang berarti masing-
masing baris/hopper terpasang 4 buah Electric Trace Heating. Rangkaian
listrik dari masing-masing Electrical Trace Heating ditunjukkan oleh gambar
berikut:

Gambar 2.7 Rangkaian listrik Electrical Trace Heating

11
Cara kerja umum rangkaian diatas adalah jika suhu permukaan Dust
Collection Chamber berada di bawah 120˚C, maka Electric Trace Heating
akan aktif. Jika suhu permukaan Dust Collection Chamber mencapai 400˚C,
Electric Trace Heating akan non-aktif, sampai suhu berada di bawah 120˚C
lagi. Posisi pemasangan Electric Trace Heating di Bag Filter terlihat di
gambar di bawah ini (1 buah Hopper di 547BF05):

Gambar 2.8 Posisi pemasangan Electrical Trace Heating pada Bag Filter

12
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan tugas akhir ini diperlukan adanya suatu penulisan yang
sistematis dengan tujuan memudahkan penulis agar maksimal dan dapat selesai
tepat waktu. Adapun tahap penyusunan tugas akhir ini:
1. Pengamatan Pada Objek
Pengamatan pada objek merupakan hal pertama yang dilakukan
untuk mengenal dan memahami peralatan yang akan diangkat sebagai
bahan pembahasan dalam penyusunan tugas akhir. Pengamatan dilakukan
secara langsung di berbagai kapal yang dikunjungi saat melakukan
perbaikan atau melakukan penginstalan. Tugas akhir ini difokuskan pada
satu tempat yaitu Main Bag Filter 547/548BF05 di Tuban 4 untuk diambil
sebagai objek analisa. Pengamatan dilakukan dengan mengamati
kerusakan yang sering terjadi serta mencari solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut sehingga dapat diambil sebagai tugas akhir.
2. Studi Literatur/ Observasi
Penulis mengumpulkan data yang diperoleh berdasarkan referensi
buku atau laporan yang tersedia di seksi Pemeliharaan Listrik &
Instrumentasi Finish Mill 3-4, serta pencarian data yang diperoleh dari
literatur dan manual book yang berhubungan dengan sistem kerja Bag
Filter, Bag Filter 547/548BF05, Electric Trace Heating, Jet Bus Controller
dan lain-lainnya yang terkait penelitian.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data secara spesifik tentang peralatan yang akan
dibahas dapat dilakukan dengan mencari informasi dari literatur yang
terpercaya, dari situs web yang memuat bahan atau informasi materi yang
berhubungan dengan peralatan yang akan dibahas, dan melakukan
konsultasi terhadap teknisi perusahaan yang ahli dan berpengalaman dalam
bidang pemeliharaan listrik dan instrumentasi. Penulis melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap masalah atau objek

13
yang diteliti serta mewawancarai pihak-pihak karyawan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk yang terkait dengan Bag Filter 547/548BF05.
4. Diagram Alir Pelaksanaan
Tahapan penelitian dalam menyelesaikan Tugas Akhir dapat juga
digambarkan dengan diagram alir sebagai berikut :

Awal on the job


training

Studi literatur dan


observasi objek

Perumusan masalah

Pengumpulan data

Tidak
Analisa data

Ya

Pembahasan

Menyusun laporan
tugas akhir

Gambar 3.1 Diagram alir tugas akhir

14
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Kegiatan Tugas Akhir ini dijadwalkan mulai dari awal mula pelaksanaan On
The Job Training (OJT) sampai akhir. Berikut penyajian dalam bentuk
diagram baris (Bar- chart).
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir

Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Pengajuan proposal Tugas
Akhir
2. Studi literatur

3. Indentifikasi dan Analisa

4. Pengumpulan Data

5. Pembahasan

6. Penyusunan Laporan Tugas


Akhir

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pembuatan Proposal Tugas Akhir pada Bulan
Pertama
Bulan pertama minggu ke
No. Kegiatan
1 2 3 4
1. Pengamatan objek
2. Pemilihan objek
3. Studi literatur
4. Konsultasi dengan pembimbing OJT
5. Penyusunan proposal

15
DAFTAR PUSTAKA

Trace tec.Electrical trace heating assembly instruction.Trace tec, 2010


Trace tec.Electrical trace heating electrotechnical documentation.Trace tec,
2010
Intensiv-Filter.Double Row Filter PJM136/20-8000 D ECO.Intensiv-Filter
GmbH & Co. KG, 2009
Intensiv-Filter.JetBus Technical description and operation manual for control
filter cleaning PART C Controller 21 type 01.Intensiv-Filter GmbH &
Co. KG, 2006
Zevenhoven & Kilpinen.Particulates.2001

16
LAMPIRAN
BIODATA PENGUSUL

Nama Lengkap : Ima Wigih Kiswahyu


Nama Panggilan : Ima
Alamat Rumah : RT.05 RW.01 Ds. Gunungsari Kec/Kab. Madiun
No. HP : 085785960245
E- mail : imawigih@gmail.com
Susunan keluarga : Dua bersaudara
Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 25 Oktober 1994
Warga negara : Indonesia
Status Pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Hobi : Membaca, menulis, bersepeda
Motto : Berbagi, bermanfaat, menginspirasi sekitarku

Surabaya, 1 April 2016


Pengusul

Ima Wigih Kiswahyu


NRP. 6413030033

17

Anda mungkin juga menyukai