Anda di halaman 1dari 38

KERJA PRAKTIK

ANALISIS EFISIENSI THERMAL SUPERHEATER WASTE HEAT BOILER


PT. PETROKIMIA GRESIK

Oleh :
Tasya Meidityasari Putri
NRP. 3210171027

Dosen Pembimbing :

Arrad Ghani Safitra, S.T, M.T.


NIP. 198905132019031009

Lohdy Diana, S.T , M.T.


NIP. 199001222019032019

PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKIT ENERGI


DEPARTEMEN TEKNIK MEKANIKA DAN ENERGI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021 i
ANALISIS EFISIENSI THERMAL SUPERHEATER
WASTE HEAT BOILER PT. PETROKIMIA GRESIK

OLEH :
Tasya Meidityasari Putri 3210171027

PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKIT


ENERGI DEPARTEMEN TEKNIK MEKANIKA
DAN ENERGI POLITEKNIK ELEKTRONIKA
NEGERI SURABAYA
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTIK

“ANALISIS EFISIENSI THERMAL SUPERHEATER


WASTE HEAT BOILER PT. PETROKIMIA GRESIK”

Waktu Pelaksanaan
1 Oktober 2020 – 31 Desember 2020

Diusun Oleh :
Tasya Meidityasari Putri (3210171027)

Jurusan D4 Sistem Pembangkit Energi


Depatermen Teknik Mekanika dan Energi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Menyetujui,

Manager Pengembangan Pembimbing Lapangan


SDM

(tertera pada file lembar


pengesahan)

Nuril Huda, S.H., M.M. Fitri Kurniawan, S.T.


NIP. T-494825 NIP. T-525282

iii
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTIK

“ANALISIS EFISIENSI THERMAL SUPERHEATER


WASTE HEAT BOILER PT. PETROKIMIA GRESIK”

Waktu Pelaksanaan
1 Oktober 2020 – 31 Desember 2020

Diusun Oleh :
Tasya Meidityasari Putri (3210171027)

Jurusan D4 Sistem Pembangkit Energi


Depatermen Teknik Mekanika dan Energi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Mengetahui dan Menyetujui,

Pembimbing Internal I Pembimbing Internal II

Arrad Ghani Safitra, S.T., M.T. Lohdy Diana, S.T, M.T.


NIP. 198905132019031009 NIP.199001222019032019

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur atas
kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kerja praktik dengan judul “ ANALISIS EFISIENSI
THERMAL SUPERHEATER HEAT RECOVERY
SYSTEM GENERATOR PT. PETROKIMIA GRESIK ”.
Selama melaksanakan Kerja Praktik hingga
menyusun laporan, penulis telah banyak mendapat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan dan
memberikan dorongan moril maupun material.
2. Bapak Erik Tridianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program
Studi Sistem Pembangkit Energi.
3. Ibu Rif’ah Amalia S.T., M.T.selaku koordinator Kerja
Praktik Program Studi Sistem Pembangkit Energi.
4. Bapak Arrad Ghani Safitra, S.T., M.T. dan Ibu Lohdy
Diana, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang banyak
memberikan bantuan dan membimbing penulis selama
pelaksanaan Kerja Praktik berlangsung.
5. Bapak Iwan selaku pembimbing Kerja Praktik di PT.
Petrokimia Gresik yang banyak membantu selama
kegiatan kerja praktik berlangsung.
6. Rikki Jaya A. dan M. Yusufi Putra selaku teman
kelompok kerja praktik.
7. Teman-teman EN-07 yang telah memberikan banyak
dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
v
laporan ini. Mohon maaf atas setiap kesalahan yang
dilakukan selama pelaksanaan sampai penyusunan laporan
ini

Gresik,

Penulis

vi
ABSTRAK

PT. Petrokimia Gresik merupakan sebuah perusahaan milik


negara yang memproduksi berbagai macam pupuk di Indonesia.
Dalam menunjang produksi pupuk, perusahaan tersebut memiliki
pembangkit listrik tersendiri. Dalam menghasilkan daya, suatu
pembangkit perlu memperhatikan kinerja masing- masing
komponen seperti Waste Heat Boiler (WHB). Didalam WHB juga
terdapat Superheater yang kinerjanya sangat berpengaruh terhadap
produksi uap kering yang ada di pabrik 1A PT. Petrokimia Gresik.
Superheater memiliki fungsi untuk mengubah uap jenuh menjadi
uap kering yang kemudian uap keluaran dari superheater tersebut
digunakan untuk menggerakan turbin dan menghidupkan heater di
pabrik urea. Pada laporan ini akan dilakukan perhitungan efisiensi
thermal Superheater Waste Heat Boiler.
Kata Kunci : Effisiensi Thermal, Waste Heat Boiler (WHB),
Superheater

vii
ABSTRACT

PT. Petrokimia Gresik is a state-owned company that


produces various kinds of fertilizers in Indonesia. In
supporting fertilizer production, the company has its own
power plant. In generating power, a generator needs to pay
attention to the performance of each component such as the
Waste Heat Boiler (WHB). Inside the WHB there is also a
Superheater whose performance greatly affects the
production of dry steam in the 1A factory of PT. Petrokimia
Gresik. The superheater has a function to convert saturated
steam into dry steam which is then used to drive the turbine
and turn on the heater in the urea plant. This report will
calculate the thermal efficiency of the Superheater Waste
Heat Boiler.
Keywords: Thermal Efficiency, Waste Heat Boiler (WHB),
Superheater

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I .............................................. iii


LEMBAR PENGESAHAN II ............................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................... v
ABSTRAK ......................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................. xii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................... 3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 5
2.1 Sejarah Singkat PT. Petrokimia Gresik .......................... 5
2.2 Lokasi dan Area Perusahaan .......................................... 7
2.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan ............................. 9
2.4 Logo Perusahaan .......................................................... 10
2.5 Fasilitas Infrastruktur dan Penunjang ........................... 11

ix
2.6 Struktur Organisasi ....................................................... 13
2.7 Departemen Produksi IA .............................................. 15
BAB III
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK ........................... 16
3.1 Waste Heat Boiler (WHB) ............................................ 16
3.2 Effisiensi ....................................................................... 18
3.3 Spesifikasi High Pressure Superheater Waste Heat Boiler
(WHB) ................................................................................ 20
3.4 Perhitungan Effisiensi Thermal High Pressure
Superheater Waste Heat Boiler (WHB) ............................. 21
3.5 Analisa .......................................................................... 22
BAB IV
PENUTUP .......................................................................... 24
4.1 Kesimpulan ................................................................... 24
4.2 Saran ............................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 25

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo perusahaan ................................................... 10


Gambar 2.2 Dewan Komensaris PT. Petrokimia Gresik ........... 13
Gambar 2.3 Susunan Direksi PT. Perokimia Gresik ................. 14
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Departemen Produksi IA........ 15

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Spesifikasi WHB ........................................................ 20


Tabel 3.2 Data perhitungan enthalpy ......................................... 21

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan milik
negara yang memproduksi berbagai macam pupuk di
Indonesia. Dalam menunjang produksi pupuk, PT.
Petrokimia Gresik memiliki 2 unit pembangkit tenaga
listrik dengan sumber bahan bakar dan kapasitas yang
berbeda, yaitu Gas Turbine Generator (GTG) dengan
kapasitas 33 MW dan Steam Turbine Generator (STG)
dengan kapasitas 20 MW. Pada Gas Turbine Generator
(GTG) PT. Petrokimia Gresik, boiler yang digunakan
untuk proses pemanasan dan penghasil steam adalah
Waste Heat Boiler (WHB).
Pada PT. Petrokimia Gresik Waste Heat Boiler
(WHB) merupakan suatu alat penghasil uap panas
bertekanan yang akan dikirim menuju proses pada Pabrik
1 (Pabrik Urea). Uap panas tersebut digunakan sebagai
pemutar sudu-sudu turbin penghasil daya listrik pada
Pabrik 1, dengan kata lain WHB merupakan alat yang
sangat vital bagi berlangsungnya operasional Pabrik 1.
Terdapat salah satu alat yang berperan penting pada WHB
yaitu superheater. Dimana superheater yang ada di
pabrik 1A PT. Petrokimia Gresik terdiri dari 2 High
Pressure Superheater dan memiliki fungsi untuk
megubah uap jenuh menjadi uap kering yang kemudian
uap keluaran dari superheater tersebut digunakan untuk
menggerakan turbin dan menghidupkan heater di pabrik
urea. Pada laporan kali ini akan dilakukan perhitungan
mengenai effisiensi pada unit High Pressure Superheater
pada Waste Heat Boiler (WHB)

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pengerjaan buku kerja praktik ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja Waste Heat Boiler (WHB)
pada PT. Petrokimia Gresik?
2. Bagaimana effisiensi thermal High Pressure
Superheater Waste Heat Boiler (WHB) pada PT.
Petrokimia Gresik?

1.3 Tujuan
Pelaksanaan kerja praktik di PT. Petrokimia Gresik. ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1. Membangun Kerjasama antara perguruan tinggi
dan industri pembangkit energi.
2. Mengenal dan memperluas wawasan tentang
dunia kerja serta teknologi dalam industri.
3. Pengaplikasian ilmu dari mata kuliah yang telah
dipelajari.
4. Membantu dalam menyelesaikan suatu masalah
yang terjadi di industri secara teknis dan non
teknis.
b. Tujuan Khusus
1. Memahami dan menjelaskan tentang sejarah,
manajemen perusahaan, dan peralatan yang
menunjang operasional.
2. Mengetahui prinsip kerja Waste Heat Boiler
(WHB) di PT. Petrokimia Gresik.
3. Mengetahui efesiensi thermal High Pressure
Superheater Waste Heat Boiler (WHB) di PT.
Petrokimia Gresik.

2
1.4 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Mampu mengimplementasikan mata kuliah yang
telah didapatkan dengan yang ada pada industri.
2. Menyiapkan diri untuk persaingan dalam dunia
kerja pembangkit energi
b. Bagi PT. Petrokimia Gresik
1. Sebagai sarana jejaring antara Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya dengan pihak PT.
Petrokimia Gresik untuk menjalin kerjasama
terutama dalam hal pemenuhan sumber daya
manusia dari lulusan perguruan tinggi.
2. Sebagai sarana untuk mengenalkan teknologi
industri kepada dunia pendidikan tinggi sehingga
tercipta kesesuaian antara kebutuhan industri dan
kapabilitas sumber daya manusia yang
dibutuhkan dari lulusan perguruan tinggi.
c. Bagi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
1. Memperoleh tambahan referensi, khususnya
untuk perkembangan metode-metode analisa serta
instrumen-instrumen modern yang telah
diaplikasikan di industri. Sehingga dapat
digunakan oleh civitas akademika PENS sebagai
perbaikan materi perkuliahan di masa yang akan
datang.
2. Memperoleh masukan dan evaluasi dari program
pendidikan yang ada di PENS agar mampu
menghasilkan sarjana terapan yang sesuai dengan
kebutuhan industri.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika pembahasan dalam penyusunan laporan kerja
praktik ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
3
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari
topik laporan kerja praktik di industri, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai deskripsi perusahaan
yang menjadi tempat dilaksankannya kerja praktik yang
meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi,
visi dan misi perusahaan, lokasi perusahaan serta
penjelasan mengenai departemen produksi pabrik I
diperusahaan.
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA
Pada bab ini menjelaskan mengenai identifikasi masalah
yang ada pada laporan ini.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari
identifikasi masalah yang terjadi dan saran-saran untuk
mengatasi masalah.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Petrokimia Gresik


PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk di
Indonesia, yang diawal berdirinya disebut ‘Projek Petrokimia
Surabaja’. Berdiri pada tahun 1960 berdasarkan Keputusan
Presiden No. 260 Tahun 1960 dan Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960 sebagai proyek prioritas dalam Pola
Pembangunan Semesta Berencana Tahap I (Tahun 1960 –
1969). Pada tahun 1964, berdasarkan Instruksi Presiden No.
1/1963 proyek tersebut dikembangkan dan diborong oleh
kontraktor Considit Sp. A dari Italia. Pembangunan fisiknya
dimulai pada awal tahun 1966 dengan berbagai hambatan
yang dialami, terutama adanya krisis ekonomi sehingga
menyebabkan pembangunan proyek tertunda. Melalui Surat
Keputusan Presiden Kabinet Ampera No.
B/891/Preskab/4/1967 pembangunan proyek dimulai kembali
pada Februari 1968 sampai dengan percobaan pertama
operasional pabrik pada Maret 1970.
Pada tanggal 10 Juli 1972 ‘Projek Petrokimia Surabaja’
diresmikan oleh Presiden RI dengan bentuk badan usahanya
adalah Perusahaan Umum (Perum) sesuai PP No. 35/1971,
selanjutnya sesuai PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975 berubah
menjadi Persero dengan nama PT Petrokimia Gresik.
Berdasarkan PP No. 28/1997 PT Petrokimia Gresik bersama
PT Pupuk Sriwidjaja menjadi anggota holding, terutama
dalam bidang keuangan, produksi, dan pemasaran. Kemudian,
pada tahun 2012 PT Petrokimia Gresik bersama pabrik pupuk
lainnya mengalami perubahan status perusahaan dimana
korporasinya berada di bawah PT Pupuk Indonesia (Persero)
atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
Pada masa perkembangannya, PT Petrokimia Gresik
telah mengalami beberapa kali perluasan. Bentuk
perluasan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

5
a. Perluasan ke-1 (Tahun 1979) : pembangunan
pabrik pupuk TSP 1
b. Perluasan ke-2 (Tahun 1983) : pembangunan
pabrik pupuk TSP II dan perluasan pelabuhan
serta IPA
c. Perluasan ke-3 (Tahun 1985) : pembangunan
pabrik Asam Sulfat dan pabrik pupuk ZA II
d. Perluasan ke-4 (Tahun 1986) : pembangunan
pabrik pupuk ZA III
e. Perluasan ke-5 (Tahun 1994) : pembangunan
pabrik Ammonia dan pabrik Urea
f. Perluasan ke-6 (Tahun 2000) : pembangunan
pabrik pupuk majemuk Phonska
g. Perluasan ke-7 (Tahun 2003) : pembangunan
pabrik pupuk NPK Blending
h. Perluasan ke-8 (Tahun 2005) : pembangunan
pabrik pupuk Kalium Sulfat (ZK)
i. Perluasan ke-9 (Tahun 2008) : pembangunan
pabrik pupuk Phonska II, pabrik pupuk NPK
Granulasi II, dan terdapat produk inovasi berupa
pupuk Petro Biofertil
j. Perluasan ke-10 (Tahun 2009) : pembangunan
pabrik pupuk Phonska III yang merupakan
rehabilitas dan optimalisasi dari pabrik pupuk SP-
36, pabrik pupuk NPK Granulasi III dan IV, dan
pabrik pupuk Fosfat I dan II
k. Perluasan ke-11 (Tahun 2010) : pembangunan unit
Utilitas Batubara (UBB) yang mampu
mengkonversi energi sebesar 25 MW 8
l. Perluasan ke-12 (Tahun 2011) : pembangunan
pabrik pupuk Phonska IV dan tangki Amoniak
10.000 MT
m. Perluasan ke-13 (Tahun 2013) : Joint Venture
antara PT Petrokimia Gresik dan Jordan
Phosphate Mines Coorporation dalam bentuk
perusahaan PT Petro Jordan Abadi yang
6
menghasilkan produk berupa Asam Fosfat, Asam
Sulfat, dan Cement Retarder
n. Perluasan ke-14 (2014) : pengembangan
pelabuhan dan pergudangan, serta pembangunan
pabrik ZK II dengan produk samping berupa HCl.
Selain itu, terdapat beberapa proyek yang masuk
kategori pengembangan berkelanjutan yaitu:
 Amoniak dan Urea II
 Uprating pipa IPA Gunungsari
 Revamping Asam Sulfat
 Tangki Amoniak 20.000 MT Double Wall
 Construction Jetty

2.2 Lokasi dan Area Perusahaan


PT. Petrokimia Gresik berlokasi di Area Kawasan
Industri Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur
dengan menempati lahan seluas 450 Hektar.
Dipilihnya daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk
merupakan hasil studi kelayakan tahun pada tahun 1962
oleh Badan Persiapan Proyek Proyek Industri (BP3I)
yang dikoordinir Departemen Perindustrian Dasar dan
Pertambangan. Pada saat itu, Gresik dinilai ideal dengan
pertimbangan, antara lain:
1. Cukup tersedianya dengan lahan kosong seluas 450
Ha.
2. Cukup dekat dengan tersedianya sumber air dari
aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo.
3. Berdekatan dengan daerah konsumen pupuk terbesar
yaitu perkebunan dan petani tebu.
4. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan
untuk mengankut peralatan pabrik selama masa
konstruksi, pengadaan bahan baku maupun
pendistribusian hasil produksi melalui angkutan laut.

7
5. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan
memadai, antara lain tersedianya sumber daya
manusia.
Adapun areal tanah yang ditempati berada di tiga
kecamatan yang meliputi beberapa desa, yaitu:
1. Kecamatan Gresik meliputi Desa Ngipik, Desa
Tlogopojok, Desa Sukorame, Desa Karang Turi, dan
Desa Lumpur.
2. Kecamatan Kebomas meliputi Desa Kebomas, Desa
Tlogopatut, dan Desa Randuagung.
3. Kecamatan Manyar meliputi Desa Pojok Pesisir, Desa
Romo Meduran, dan Desa Tepen.Visi, Misi dan
Kebudayaan
PT Petrokimia Gresik terdiri dari beberapa area, yaitu:
a. Area Perkantoran dan Perumahan Dinas PT
Petrokimia Gresik
b. Area Departemen Produksi I
Departemen Produksi I terdiri dari beberapa unit
produksi, yaitu pabrik Amoniak, pabrik Urea, pabrik
ZA I dan pabrik ZA III serta unit utilitas.
c. Area Departemen Produksi II
Departemen Produksi II dibagi menjadi Departemen
Produksi II A dan Departemen Produksi II B. Setiap
departemen terdiri dari beberapa unit produksi dan
unit utilitas. Departemen Produksi II A terdiri dari
pabrik Fosfat I dan pabrik Phonska I/II/III.
Sedangkan, Departemen Produksi II B terdiri dari
pabrik Phonska IV, pabrik NPK Granule I/II/III/IV,
dan pabrik ZK I/II.
d. Area Departemen Produksi III
Departemen Produksi III dibagi menjadi Departemen
Produksi III A dan Departemen Produksi III B. Secara
umum, Departemen produksi III A dan III B memiliki
unit produksi yang sama, yaitu pabrik Asam Fosfat,
8
pabrik Asam Sulfat, pabrik ZA II, pabrik Alumunium
Fosfat, dan pabrik Cement Retarder serta Gudangn
Bahan Baku.
e. Area Pelabuhan
Area pelabuhan terdiri dari Pelabuhan Umum Gresik
dan Dermaga PT Petrokimia Gresik

2.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan


Dalam menjalankan tugas pokok guna mencapai
tujuannya, PT. Petrokimia Gresik berpegang teguh pada
visi, misi dan tata nilai sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya
yang berdaya saing tinggi dan produknya paling
diminati konsumen.
2. Misi
a. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk
tercapainya program swasembada pangan.
b. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang
kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha perusahaan.
c. Mengembangkan potensi usaha untuk
mendukung industri kimia nasional dan berperan
aktif dalam community development.
3. Tata Nilai
a. Safety (Keselamatan) : Mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian
lingkungan hidup dalam setiap kegiatan
operasional.
b. Innovation (Inovasi) : Meningkatkan inovasi
untuk memenangkan bisnis.
c. Integrity (Integritas) : Mengutamakan integritas
di atas segala hal.

9
d. Synergistic Team (Tim yang Sinergis) :
Berupaya membangun semangat kelompok yang
sinergistik.
e. Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) :
Memanfaatkan profesionalisme untuk
peningkatan kepuasan pelanggan.
4. Tri Dharma Karyawan
Merupakan tiga slogan yang harus dipenuhi dan
diwujudkan oleh semua karyawan di PT. Petrokimia
Gresik. Adapun Tri Dharma Karyawan tersebut,
yaitu:
1. Rumongso Melu Handarbeni (Merasa Ikut
Memiliki)
2. Rumongso Melu Hangrukebi (Wajib Ikut
Memelihara)
3. Mulatsariro Hangrosowani (Berani Mawas Diri)

2.4 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo perusahaan


Makna dan filosofi:
a. Inspirasi logo PT Petrokimia Gresik adalah seekor
kerbau berwarna kuning keemasan yang berdiri tegak
di atas kelopak daun yang berujung lima dengan
tulisan berwarna putih di bagian tengahnya.
b. Seekor kerbau berwarna kuning keemasan merupakan
penghargaan perusahaan kepada daerah di mana PT
Petrokimia Gresik berdomisili, yakni Kecamatan
Kebomas di Kabupaten Gresik. Kerbau merupakan
10
simbol sahabat petani yang bersifat loyal, tidak buas,
pemberani, dan giat bekerja.
c. Kelopak daun hijau berujung lima melambangkan
kelima sila Pancasila.
d. Warna kuning keemasan pada gambar kerbau
merepresentasikan keagungan, kejayaan, dan
keluhuran budi. Padu padan hijau pada kelopak daun
berujung lima menggambarkan kesuburan dan
kesejahteraan.
e. Tulisan PG berwarna putih mencerminkan kesucian,
kejujuran, dan kemurnian. Sedangkan garis batas
hitam pada seluruh komponen logo
merepresentasikan kewibawaan dan elegan.
f. Warna hitam pada penulisan nama perusahaan
melambangkan kedalaman, stabilitas, dan keyakinan
yang teguh. Nilai-nilai kuat yang selalu mendukung
seluruh proses kerja.

2.5 Fasilitas Infrastruktur dan Penunjang


1. Fasilitas Insrastruktur
a. Dermaga
PT. Petrokimia Gresik memiliki dermaga bongkar
muat berbentuk hurut “T” dengan panjang 819
meter dan lebar 36 meter. Dermaga mampu
disandari tiga buah kapal berbobot 40.000 –
60.000 DWT pada sisi laut dan tiga buah kapal
berbobot 10.000 DWT pada sisi darat. Total
kapasitas bongkar muat bisa mencapai 7 juta
ton/tahun.
b. Pembangkit Tenaga Listrik
PT Petrokimia Gresik mengoperasikan Gas
Turbine Generator (GTG) dan Steam Turbine
Generator (STG) yang secara keseluruhan
menghasilkan daya listrik sebesar 53 MW.
11
c. Laboratorium
PT. Petrokimia memiliki beberapa laboratorium,
yakni Laboratorium Produksi, Laboratorium
Kalibrasi, Laboratorium Uji Kimia, Laboratorium
Uji Mekanik, Laboratorium Uji Kelistrikan, dll.
d. Unit Pejernihan Air
PT Petrokimia Gresik memiliki 2 unit penjernihan
air yang terletak di Gunungsari Surabaya.
Kapasitas total air yang dialirkan ke Gresik dari 2
unit penjernihan air tersebut sebesar 3.200 m3
/jam.
e. Unit Utilitas Batubara
Unit Utilitas Batubara ini memiliki dua boiler
dengan kapasitas masing-masing 150 ton/jam
serta tenaga listrik sebesar 32 MW.
f. Sarana Distribusi
PT Petrokimia Gresik mempunyai gudang utama
di Gresik, ratusan gudang penyangga dan
distributor, serta ribuan kios resmi yang tersebar
di semua provinsi di Indonesia.
g. Unit Pengolahan Limbah
PT Petrokimia Gresik melakukan pengelolaan
limbah dengan menggunakan sistem reuse,
recycle dan recovery (3R).
h. Pusat Riset
PT Petrokimia Gresik memiliki pusat riset beserta
Kebun Percobaan (Buncob) seluas 7,5 Hektar
yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
yang lengkap.
i. Kebun Percobaan (Buncob)
PT Petrokimia memiliki kebun percobaan seluas
5 hektar dilengkapi dengan sarana dan prasarana
yang lengkap.
2. Fasilitas Penunjang
12
PT Petrokimia Gresik juga menyediakan berbagai
fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar perusahaan, yaitu :
a. Fasilitas kerohanian, pendidikan, sosial, dan
kesehatan. Seperti Masjid Nurul Jannah, Taman
Pendidikan Al-Qur’an, Taman Kanak-kanak,
sekolah Dasar, Tempat Penitipan Anak, dan
Rumah Sakit (Petro Garaha Medika).
b. Fasilitas pembinaan olah raga dan kesenian.
c. Fasilitas Koperasi Karyawan Keluarga Besar
Petrokimia Gresik (K3PG).
d. Fasilitas persediaan perumahan karyawan.

2.6 Struktur Organisasi


Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Luarbiasa (RUPSLB) PT Petrokimia Gresik (PG) yang
dilakasanakan di Kantor PT Pupuk Indonesia (Persero) di
Jakarta, tanggal 20 April 2016, Dewan Komisaris Baru
PT Petrokimia Gresik ditunjukkan pada gambar dibawah
ini.

Gambar 2.2 Dewan Komensaris PT. Petrokimia Gresik

13
Secara garis besar, PT Petrokimia Gresik dipimpin
oleh seorang Direktur Utama yang membawahi lima
Direktur Khusus.

Gambar 2.3 Susunan Direksi PT. Perokimia Gresik

14
2.7 Departemen Produksi IA

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Departemen Produksi


IA

15
BAB III
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1 Waste Heat Boiler (WHB)


Waste Heat Boiler (WHB) merupakan bejana tertutup
yang memanfaatkan limbah panas atau gas buang untuk
pembakarannya, dimana panas pembakaran dialirkan ke
air hingga terbentuk air panas atau steam yang akan
digunakan untuk memutar sudu turbin GTG. Berikut ini
merupakan tipe Waste heat boiler (WHB):
1. Boiler dengan proses pemanasan dari gas buang dari
sumber lain ( GT )
2. Non additional firing dan additional firing
3. Single steam drum, double steam drum (LP - HP),
triple steam drum (LP - IP - HP)
Waste Heat Boiler (WHB) sendiri memiliki beberapa
komponen penting yang terdapat didalamnya yaitu :
1. Deaerator
Deaerator merupakan suatu komponen dalam waste
heat boiler yang berfungsi untuk mengurangi
kandungan oksigen didalam air sebelum air
dimasukkan kedalam proses waste heat boiler.
2. LP Drum
LP Drum merupakan tempat penampungan air pada
waste heat boiler, yang kemudian akan dialirkan ke
feed water pump untuk dipompakan menuju
economizer. LP Drum juga menerima suplai air dari
flash vessel. Pada LP Drum fasa masih dalam bentuk
cair sehingga tidak terjadi perubahan fasa.
Dinamakan LP (Low Pressure) drum karena masih
dalam bentuk cair, sehingga tekanan didalam tangki
masih rendah.
3. Feed Water Pump

16
Feed Water Pump boiler adalah tipe khusus dari
pompa yang digunakan untuk memompa air hasil
kondensasi menuju ke steam drum pada boiler.
4. Economizer
Economizer adalah alat pemindah panas berbentuk
tubular yang digunakan untuk memanaskan air
umpan boiler dari BFWP (Boiler Feed water pump)
sebelum masuk ke steam drum.
5. HP Drum
HP Drum adalah tempat penampung siklus
pemanasan air dalam boiler yang digunakan untuk
memisahkan wujud fluida, antara yang berwujud air
dengan yang berwujud uap (steam). Di dalam HP
Drum terdapat peralatan pemisah uap. Campuran feed
water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator
sehingga uap air pada campuran akan jatuh dan masuk
ke saluran primary superheater. Air yang jatuh akan
dialirkan ke bagian bawah dari drum secara gravitasi
dan mengalir ke dalam tempat penampungan
kemudian keluar menuju Flash Vessel.
6. Flash Vessel
Flash vessel merupakan tempat penampungan atau
tangki penampungan air dari HP Drum yang masih
mengandung uap atau steam untuk dipisahkan dengan
steam. air yang sudah dipisahkan akan menuju ke LP
Drum. sedangkan uap hasil pemisahan tersebut akan
menuju ke blowdown tank. Pemisahan pada flash
vessel ini dilakukan secara gravitasi sehingga tidak
ada panas yang mengalir, dan tidak terjadi perubahan
temperatur.
7. Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai tube pemanasan pada
waste heat boiler yang digunkan untuk membantu

17
pemanasan air yang berada pada tangki LP Drum (LP
Evaporator) dan HP Drum (HP Evaporator)
8. Superheater
Superheter adalah tempat berupa jalur pipapipa
sebagai proses lanjut dalam pengolahan steam yang
memanfaatkan flue gas hasil pembakaran, sehingga di
dapat steam untuk proses ke turbin yang sesuai
dengan standard yang telah di tentukan.
9. Burner
Burner Merupakan peralatan pembakar pada Waste
Heat Boiler dimana bahan bakar utamanya adalah
natural gas.
10. Cerobong (Stack)
Cerobong adalah alat untuk membuang gas hasil
pembakaran ke udara bebas.

3.2 Effisiensi
Efisiensi alat penukar panas boiler dapat diukur
dari panas yang masuk ke boiler dikonversi ke dalam
panas yang dipakai untuk membangkitkan steam.
Peningkatan efisiensi boiler dapat dilakukan dengan
cara mengurangi energi yang terbuang melalui
stack/cerobong pembuangan gas pembakaran. Selain
itu, penurunan efisensi boiler dapat terjadi akibat
adanya heat loss karena terdapat leak/kebocoran
isolasi pada alat penukar panas dan pembakaran bahan
bakar tidak sempurna. Terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi efisiensi boiler, yaitu :
a) Kesempurnaan proses pembakaran Dalam hal
ini, erat hubungannya dengan ekses udara yang
diumpankan ke dalam proses pembakaran.
b) Alat pembakar (Burner) Burner berfungsi
untuk mencampur udara dengan bahan bakar
18
sehingga terjadi proses pembakaran.
Performance burner sangat mempengaruhi
efisiensi boiler. Desain burner yang baik
adalah yang mampu mengadakan
pencampuran bahan bakar dengan udara
pembakar secara lebih sempurna sehingga
udara exses menjadi minimum.
c) Beban boiler Beban boiler selalu ditinjau dari
kapasitas desain dari boiler tersebut. Jika boiler
beroperasi jauh dari desain, maka efisiennya
akan turun.
d) Temperatur flue gas Semakin tinggi temperatur
gas buang, maka semakin banyak panas yang
hilang sehingga efisiensinya akan menjadi
turun.
e) Temperatur Boiling Feed Water (BFW)
Efisiensi boiler dapat ditingkatkan dengan
memanaskan BFW terlebih dahulu sebelum
masuk ke boiler. Pemanasan ini dilakukan di
economizer dengan memanfaatkan panas yang
terbuang melalui stack.
f) Opening By Pass Valve Valve yang berfungsi
untuk mempertahankan persen konten oksigen
excess yang terdapat dalam aliran gas buang
WHB dan sebagai safety valve apabila terjadi
kegagalan sistem WHB. Tingkat pembukaan
valve akan berpengaruh pada jumlah gas yang
disuplai pada suplemental firing pada WHB
g) Blow down drum Panas yang terbawa air blow
down merupakan suatu kerugian, karena akan
mengurangi efisiensi boiler dan steam yang
seharusnya dapat dikonversi menjadi

19
superheated steam menjadi berkurang karena
terbuang oleh blow down.
h) Pengaruh kerak dan kotoran pada permukaan
boiler / di dalam pipa. Kotoran atau kerak yang
terdapat di bagian luar / dalam pipa akan
menghambat transfer panas ke fluida di dalam
pipa air, sehingga akan menurunkan efisiensi
boiler.

3.3 Spesifikasi High Pressure Superheater Waste Heat


Boiler (WHB)

Tabel 3.1 Spesifikasi WHB


Operasional
No. Item satuan
Tgl.07/12/20 Tgl.10/12/20
1. GTG load MW 17,7 22
2. Natural Gas kJ/kg 39,305
3. Turbin speed Rpm 5100
4. Fuel flow Kg/s 1593,23 1901,52
5. Exhaust turbin
˚C 500,84 562,97
temperature
6. Flow HP
Kg/s 18,27 18,396
Superheater
7. Pressure HP
MPa 6,74 6,75
Superheater
8. Temperature
HP ˚C 294,41 298,40
Superheater
9. Pressure HP
Bar 0,6
Economizer

20
Tabel 3.2 Data perhitungan enthalpy
Temperature Pressure Enthalpy Pressure Enthalpy
HP HP HP HP HP
Superheater Superheater Superheater economizer economizer
(˚C) (MPa) (kJ/kg) (bar) (kJ/kg)
07/12/20 294,41 6,74 2820,75
0,6 2293,6
10/12/20 298,40 6,75 2835,52

3.4 Perhitungan Effisiensi Thermal High Pressure


Superheater Waste Heat Boiler (WHB)
𝜼 𝑯𝑷 𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒕𝒆𝒓
[(𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑯𝑷) − (𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑾)]
=
(𝟎, 𝟗𝟖𝟑𝟓 × 𝑴𝒇𝑮 × 𝑳𝑯𝑽) − 𝑲𝑾𝑮 − 𝟗𝟔𝟕, 𝟏𝟑 − 𝑳𝑮𝑵
× 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
MHP = Laju uap tekanan tinggi (kg/s)
hHP = Enthalpy uap tekanan tinggi (kJ/kg)
hW = Enthalpy air umpan HRSG (kJ/kg)
MfG = Laju bahan bakar Turbin Gas (kg/s)
LHV = Nilai pemanasan bahan bakar (kJ/kg)
KWG = Keluaran Turbin Gas (KW)
LGN = Rugi-rugi Generator (kW)= 1,69% x KWG1
0,9835 = Nilai rugi-rugi konsumsi panas
967,13 = Nilai rugi-rugi Turbin Gas (rugi-rugi
mechanical bearing, lube, dan pompa oli hidrolik) (kJ/s)
a) Tanggal 07/12/2020
𝟏, 𝟔𝟗
𝑳𝑮𝑵 = × 𝟏𝟕, 𝟕 𝑴𝑾 = 𝟎, 𝟐𝟗𝟗𝟏𝟑 𝑴𝑾 = 𝟐𝟗𝟗, 𝟏𝟑 𝑲𝑾
𝟏𝟎𝟎
[(𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑯𝑷) − (𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑾)]
𝜼=
(𝟎, 𝟗𝟖𝟑𝟓 × 𝑴𝒇𝑮 × 𝑳𝑯𝑽) − 𝑲𝑾𝑮 − 𝟗𝟔𝟕, 𝟏𝟑 − 𝑳𝑮𝑵
[(𝟏𝟖, 𝟐𝟕 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟐𝟖𝟐𝟎, 𝟕𝟓 𝒌𝑱/𝒌𝒈) − (𝟏𝟖, 𝟐𝟕 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟐𝟐𝟗𝟑, 𝟔 𝒌𝑱/𝒌𝒈)]
=
(𝟎, 𝟗𝟖𝟑𝟓 × 𝟏𝟓𝟗𝟑, 𝟐𝟑 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟑𝟗, 𝟑𝟎𝟓 𝒌𝑱/𝒌𝒈) − 𝟏𝟕𝟕𝟎𝟎 𝑲𝑾 − 𝟗𝟔𝟕, 𝟏𝟑 − 𝟐𝟗𝟗, 𝟏𝟑 𝑲𝑾
× 𝟏𝟎𝟎%

21
η = 16,448%

b) Tanggal 10/12/2020
𝟏, 𝟔𝟗
𝑳𝑮𝑵 = × 𝟐𝟐 𝑴𝑾 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟏𝟖 𝑴𝑾 = 𝟑𝟕𝟏, 𝟖 𝑲𝑾
𝟏𝟎𝟎
[(𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑯𝑷) − (𝑴𝑯𝑷 × 𝒉𝑾)]
𝜼=
(𝟎, 𝟗𝟖𝟑𝟓 × 𝑴𝒇𝑮 × 𝑳𝑯𝑽) − 𝑲𝑾𝑮 − 𝟗𝟔𝟕, 𝟏𝟑 − 𝑳𝑮𝑵
[(𝟏𝟖, 𝟑𝟗𝟔 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟐𝟖𝟑𝟓, 𝟓𝟐 𝒌𝑱/𝒌𝒈) − (𝟏𝟖, 𝟑𝟗𝟔 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟐𝟐𝟗𝟑, 𝟔 𝒌𝑱/𝒌𝒈)]
=
(𝟎, 𝟗𝟖𝟑𝟓 × 𝟏𝟗𝟎𝟏, 𝟓𝟐 𝒌𝒈/𝒔 × 𝟑𝟗, 𝟑𝟎𝟓 𝒌𝑱/𝒌𝒈) − 𝟐𝟐𝟎𝟎𝟎 𝑲𝑾 − 𝟗𝟔𝟕, 𝟏𝟑 − 𝟑𝟕𝟏, 𝟖 𝑲𝑾
× 𝟏𝟎𝟎%

η = 19,871%

3.5 Analisa
Dapat diketahui bahwa dari perhitungan diatas, nilai
efisiensi dari HP Superheater mengalami peningkatan.
Hal tersebut disebabkan karena pengaruh dari nilai
tekanan dan temperatur di setiap waktu yang berbeda.
besar kecilnya nilai kalor bahan bakar juga dapat
mempengaruhi nilai efisiensi.
Pada tanggal 10/12/2020 nilai efisiensi thermal HP
Superheater mengalami kenaikan mencapai 3,423% dari
tanggal 07/12/2020. Hal ini terjadi karena nilai
temperatur yang terdapat pada Tabel 3.2 mengalami
kenaikan hingga 298,40˚C dan menyebabkan nilai
Enthalpy pada waktu tersebut meningkat. Besarnya nilai
Enthalpy sangat mempengaruhi besar kecilnya nilai
Efisiensi thermal.
GTG pada Pabrik 1A PT. Petrokimia Gresik ini
memiliki kapasitas maksimal beban sebesar 33 MW. Hal
tersebut mempengaruhi besar effisiensi thermalnya,
semakin besar beban mendekati nilai kapasitas maksimal
maka nilai effisiensinya semakin meningkat. Namun jika

22
beban melebihi kapasitas maksimal maka effisiensinya
akan menurun.
Dari data yang telah didapat juga menunjukan bahwa
kondisi Superheater pada WHB masih dalam kondisi
baik jika dilihat dari nilai effisiensi yang didapat. Agar
kinerja nya tidak mengalami penurunan maka perlu
dilakukan pengecekan secara rutin mengenai
1. Kondisi isolasi dinding WHB.
2. Pengecekan adanya penyumbatan (plugging)
pada pipa-pipa Superheater.
3. Pengecekan sekat yang terdapat diantara bagian-
bagian WHB.

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan perhitungan terhadap
kinerja dari Superheater pada WHB, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan berupa:
1. Pada beban 17,7 MW nilai effisiensi thermal nya
bernilai 16,448% sehingga nilai tersebut lebih
kecil daripada beban 22 MW yang bernilai
19,871%.
2. Nilai effisiensi thermal dipengaruhi oleh besar
kecilnya temperature dan tekanan. Semakin besar
temperaturnya akan menyebabkan nilai enthalpy
nya semakin besar sehingga effisiensi thermalnya
juga semakin meningkat.

4.2 Saran
Untuk menjaga kinerja dari superheater, maka
ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Melakukan pemmantauan kinerja dari
Superheater maupun komponen- komponen
penunjang lainnya, sehingga dapat mengetahui
Superheater berkeja dengan baik atau tidak.
Penurunan kinerja Superheater dapat ditandai
dengan terjadinya penurunan temperatur yang
tidak sesuai dengan range nilai yang telah
ditentukan.
2. Melakukan jadwal maintenance secara rutin
untuk pengecekan keadaan Superheater dan
pembersihan faktor-faktor pengotor yang
menumpuk.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. “Equipment Specification For Combined Cycle


Power Plant Performance Monitoring No. 510A3061-
R578”. GE International Company: Schenectady, NY.
2. Hamidah, Nur L. (2011) Analisis Kinerja Waste Heat
Boiler Dengan Metode Kesetimbangan Panas dan Massa
di Pabrik 1 (Satu) PT. Petrokimia Gresik
3. Yohana, E., & Priambodo, A. (2012). Analisa Efisiensi
Low Pressure Hrsg (Heat Recovery Steam Generator)
Pada PLTGU PT. Indonesia Power Ubp
Semarang. ROTASI, 14(1), 7-9.
4. Hoizumi, S., & Teranishi, T. (1992). U.S. Patent No.
5,109,665. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark
Office.
5. Husen, A., Setiadi, B., & Alfarizi, F. (2020). Analisis
Efisiensi Thermal High Pressure Dan Low Pressure
Superheater Pada Heat Recovery Steam Generator (Hrsg)
2.1 Pltgu Blok 2 Tambak Lorok. Presisi, 22(2), 31-38.

25

Anda mungkin juga menyukai