Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL SKRIPSI

PERHITUNGAN EFISIENSI DAN RASIO PERFORMA


PADA SISTEM PLTS 250 KWP PT.JEMBO
ENERGINDO MENGGUNAKAN SOFEWARE PVSYST

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FAHMI NUGROHO


NIM : 201711048

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI
TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI

Mengajukan Proposal Skripsi dengan Judul : Perhitungan Efisiensi Dan Rasio


Performa Pada Sistem PLTS 250
kWp PT.Jembo Energindo
Menggunakan Sofeware PVSyst
Identitas Peneliti
a. Nama Mahasiswa : Muhammad Fahmi Nugroho
b. NIM 201711048
c. Program Studi : S1 Teknik Elektro
d. Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
e. No. HP 082277884316
f. Email : fahminugroho98@yahoo.com
Jangka Waktu Penelitian
a. Mulai tanggal : 1 April 2021
b. Selesai tanggal : 10 Juli 2021
Lokasi Penelitian : PT.JEMBO ENERGINDO
Alamat : Jalan Raya Duri Kosambi Gg.Albarokah No. 5
RW 01 RT 05 Kel.Duri Kosambi,
Kec.Cengkareng, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta
Nama Dosen Pembimbing : Meyhart Torsna Bangkit Sitorus, S.T., M.Eng.

Jakarta, 6 Mei 2021


Disetujui
Dosen Pembimbing Nama Mahasiswa

(Meyhart T Bangkit Sitorus,S.T., M.Eng.) (Muhammad Fahmi Nugroho)

Mengetahui,
Kepala Program Studi

(Tony Koerniawan S.T., M.T)

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI.....................................................i


DAFTAR ISI....................................................................................................................2
DAFTAR TABEL............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................6
1.3 Tujuan.................................................................................................................6
1.4 Manfaat...............................................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Masalah.....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKKA..................................................................................7
2.1 Penelitian yang Relevan......................................................................................7
2.2 Landasan Teori...................................................................................................7
2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )................................................7

2.2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )..........................8

2.2.3 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)....................................10

2.2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya..........................................12

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Performa Solar Panel..................................16

2.2.6 Sofeware PVSyst.......................................................................................18

2.2.7 Perhitungan yang di pakai dalam penelitian..............................................18

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................22


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................22
3.2 Desain Penelitian..............................................................................................22
3.3 Metode Pengumpulan Data...............................................................................23
3.4 Metode Analisis Data........................................................................................23
3.5 Jadwal Penelitian..............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................24

2
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian............................................................................................23

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya................................................................8


Gambar 2. 2 Sel Surya.......................................................................................................9
Gambar 2. 3 Sistem Kerja PLTS.......................................................................................9
Gambar 2. 4 Sistem PLTS On-Grid................................................................................10
Gambar 2. 5 Sistem PLT Off-Grid..................................................................................11
Gambar 2. 6 Sistem PLTS Hybrid...................................................................................12
Gambar 2. 7 Panel Surya Monocrystaline.......................................................................13
Gambar 2. 8 Panel Surya Polycrystaline.........................................................................14
Gambar 2. 9 SCC PWM..................................................................................................14
Gambar 2. 10 SCC MPPT...............................................................................................15
Gambar 2. 11 Baterai.......................................................................................................15
Gambar 2. 12 Inverter......................................................................................................16
Gambar 2. 13 Alat Ukur Radiasi Matahari......................................................................17
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian..............................................................................22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Photovoltaic mengubah secara langsung
energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemanfaatan energi
terbarukan khususnya energi surya ini ialah energi dari cahaya matahari yang
ramah lingkungan dan juga didapatkan secara gratis.
Indonesia sangat layak apabila dikembangkan pembangkit listrik tenaga
surya ini, karena secara geografis Indonesia terletak diantara 6°LU-11°LS dan
95°BT-141°BT dan berada pada garis khatulistiwa sehingga menjadikan
Indonesia sebagai negara tropis dengan pancaran sinar matahari yang dirata-
ratakan mencapai 7 jam perhari, sedangkan untuk puncak penyinaran sinar
matahari maksimum rata- rata setiap harinya mencapai 4,5 jam. Apabila
dikembangkan energi surya ini memiliki beberapa keunggulan salah satunya emisi
yang dihasilkan cukup rendah, akan tetapi untuk biaya yang digunakan untuk
membangun suatu pembangkit listrik tenaga surya masih terbilang tinggi, tetapi
saat ini mulai banyak perusahaan- perusahaan yang mengembangkan dan
menggunakan energi surya ini menjadi salah satu penyuplai sumber litriknya,
salah satunya adalah PT.Jembo Energindo.
Sistem Pembangkit Energi Surya PT.Jembo Energindo merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan kapasitas 250 KWP yang dimanfaatkan
untuk menyuplai energi listrik yang digunakan PT.Jembo Energindo dan
PT.Jembo Cabel yang total daya 7 MW, Sistem pembangkit dengan sistem on-
grid yang artinya langsung terhubung dengan jaringan PLN.
Selama sistem ini peroperasi terhitung dari 2013 sampai dengan
sekarang, belum pernah dilakukan perhitungan terhadap efisiensi dan rasio
performa dari sistem PLTS tersebut, sehingga belum diketahui seberapa besar
efisiensi pada sistem pembangkitan tenaga surya yang bekerja pada PLTS
PT.Jembo Energindo.

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem suplay daya pada PLTS PT.Jembo Energindo?
2. Berapa perbandingan antara perhitungan rasio performa dan efisiensi dengan
penggunagan manual dan dengan menggunakan PVSyst pada PLTS 250
kWp PT.Jembo Energindo?
3. Berapa besar efisiensi performa dari sistem PLTS 250 kWp pada PT.Jembo
Energindo?
4. Bagaimana cara untuk mencari efisiensi performa dari sistem PLTS 250
kWp pada PT.Jembo Energindo?

1.3 Tujuan
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Syarat lulus jenjang strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Elektro Institut
Teknologi PLN Jakarta.
2. Dapat mengetahui berapa efisiensi performa dari sistem PLTS PT.Jembo
Energindo.
3. Mengetahui sistem suplay daya yang dihasilkan oleh PLTS dan di
kombinasikan dengan sumber PLN untuk digunakan perusahaan.

1.4 Manfaat
Penelitian ini dapat digunakan perusahaan untuk memperbaiki performa
dari sistem PLTS yang sudah dipasang dan yang direncanakan dipasang sekitar
750 kWp, selain itu juga dapat digunakan untuk literasi pada Laboratorium EBT
yang berada di kampus IT-PLN Jakarta.

1.5 Ruang Lingkup Masalah


Untuk menghindari meluasanya pembahasan dan permasalahan pada topik
yang dibahas pada penelitian ini agar sasaran pembahasan yang tepat dan terarah,
maka penulis membatasi ruang lingkup masalah pada penelitian ini hanya
membahas tentang bagaimana performa sistem PLTS 250 kWp yang ada pada
PT.Jembo Energindo berdasarkan perhitungan dengan sofeware PVSyst.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKKA

2.1 Penelitian yang Relevan


Energi surya merupakan salah satu jenis energi terbarukan. Matahari adalah
sumber energi yang dapat mengasilkan energi sepanjang usia matahari. Dapat
disimpulkan bahwa energi surya adalah energi yang dikumpulkan dari cahaya
matahari secara langsung. Pada saat intensitas haya matari berkurang akibat
kondisi berawan atau terkena shading maka arus yang dihasilkan akan berkurang
juga. Pada kondisi ini yang akan diliahat adalah dari intensitas cahayamata hari
yang masuk ke dalam panel surya.(Sampeallo, A S. Galla, 2017)
Ada 2 tipe pada panel surya yaitu tipe monocrystalline dan tipe
polycrystalline. Pada tipe monocrystalline ketika dilakukan percobaan memiliki
efisiensi yang cukup tinggi sekitar 16-17% bahkan dapat menyentu hingga 20%.
Tetapi pada tipe ini tidak cocok digunakan pada intensitas cahaya yang rendah,
karena akan emngurangi nilai efisiensinya.(Wasistha et al., 2021)
Daya yang dihasilkan oleh panel surya tergantung dengan pancaran sinar
manahari yang masuk, suhu, beban. Agar dapat melihat daya yang stabil maka
harus menggunakan konverter DC-DC untuk mendapatkan hasil daya
maksimumnya. Pada MPP ( Maximum Power Point), panel surya beroperasi pada
titik efisiensi tertinggi untuk menentukannya menggunakan alat MPPT yang
digunakan melalui kenverter DC-DC.(Tahiri, F. E. Chikh, K. Khafallah et al.,
2017)

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu perangkat
pembangkit tenaga listrik yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.
PLTS biasa disebut sebagai solar cell, solar photovoltaic atau solar. PLTS pada
dasarnya adalah sumber tenaga (alat penyedia listrik), yang dapat dirancang secara
mandiri maupun dengan tenaga hybrid (dengan generator PLTS, PLTS mikro
PLTS, PLTS-angin), dan dapat menggunakan metode Desetralisasi (rumah,

7
generator) , metode sentralisasi (mendistribusikan listrik melalui jaringan kabel)

8
juga dapat digunakan. PLTS merupakan sistem pembangkit listrik yang relatif
sederhana, ramah lingkungan, murah dan terbarukan. Pada sistem pembangkit
listrik tenaga surya ini terdapat proses penyimpanan energi listrik yang dihasilkan
oleh sel surya atau modul fotovoltaik. Pada dasarnya komponen-komponen utama
sistem pembangkit tenaga surya terdiri dari modul fotovoltaik, controller, baterai,
inverter dan ada beberapa komponen lainnya. Dalam sistem PLTS ada beberapa
jenis sistem PLTS, ada sistem on-grid yaitu sistem pembngkit listrik yang
terhubung langsung dengan jaringan PLN, sistem off-grid yaitu sistem yang tidak
terhubung langsung dengan jaringan PLN atau sistem yang mengandalkan
sepenuhnya dari PLTS.

Gambar 2. 1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2.2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )


Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya ini cukup sederhana. Pada
PLTS, komponen utamanya adalah sel fotovoltaik. Sel tersebut yang berperan
sebagai menangkap cahaya atau radiasi dari matahari yang nantinya diubah
menjadi sebuah energi listrik. Besar tegangan yang dihasilkan satu sel plts sebesar
0,45 volt. Untuk menentukan berapa besar kapasitas daya pada satu panel surya

9
tergantung dari berapa banyak sel yang di rangkai atau dipasang dalam satu
array. Sel surya

1
terbuat dari bahan semikonduktor. Bahan semi konduktor adalah bahan semi
logan yang memiliki partikel yang disebut elektron dan proton. Sel surya mampu
menyerap cahaya matahari yang mengandung gelombang elektromagnetik yang
nantinya akan menghasilnya arus listrik akibat pelepasan elektron.

Gambar 2. 2 Sel Surya

Sumber : (Sel Surya : Struktur & Cara Kerja | Teknologi Surya, n.d.)
Sel surya memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan P, N, dan lapisan pembatas
(terbuat dari silikon) untuk menghasilkan medan listrik. Proses menghasilkan
listriknya pada saat elektron yang berada dilapisan P terlepas dan membuat proton
berpindah ke lapisan N. Proses perpindahan tersebut akan berubah menjadi arus
listrik yang dinamakan efek fotoelektrik.

Gambar 2. 3 Sistem Kerja PLTS

Sumber : (Pembangkit Listrik Tenaga Surya - Ulya Days, n.d.)

1
Cahaya matahari akan diserap oleh sel surya yang nantinya akan di ubah
menjadi energi listrik dengan keluaran arus DC. Lalu arus yang dihasilkan masuk
ke controller untuk menstabilkan arus setalah itu daya yang dihasilkan disimpan
kedalam baterai, lalu dapat langsung digunakan oleh beban yang bersumber arus
DC. Apabila beban dengan sumber arus AC harus diubah dengan menggunakan
inverter dan keluaran dari inverter dapat langsung digunakan oleh beban yang
bersumber arus AC.

2.2.3 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


1. Sistem PLTS On-Grid
Sistem On-Grid pada PLTS adalah sistem yang tidak hanya mengandalkan
daya yang dihasilkan oleh PLTS tetapi tehubung juga dengan jaringan PLN.
Dengan memanfaatkan sistem ini akan membantu untuk mengurangi tagihan
listrik pada pemakainya.

Gambar 2. 4 Sistem PLTS On-Grid

Sumber : (Slide Seminar Sehari (Proses Dan Aplikasi PLTS) on Slide Show,
n.d.)
2. Sistem PLTS Off-Grid
Sistem off-grid pada PLTS adalah sistem yang tidak terhubung langsung
dengan jaringan PLN atau bisa dikatakan berdiri sendiri dengan daya yang
dihasilkan

1
dari PLTS itu sendiri dengan mengandalkan energi matahari sebagai sumber
utama menggunakan panel surya.

Gambar 2. 5 Sistem PLT Off-Grid

Sumber : (Slide Seminar Sehari (Proses Dan Aplikasi PLTS) on Slide Show,
n.d.)
3. Sistem PLTS Hybrid
Sistem Hybrid pada PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang terdiri dari
gabungan antar sistem pembangkit dengan meamfaaatkan sumber energi yang
berda. Biasanya sistem pembangkit yang banyak digunakan adalah PLTMH,
PLTB dan genset. Sistem hibrida memberikan tenaga untuk mengibangi daya
dari beberapa pembangkit, setiap terjadi kelebihan daya yang dihasilkan maka
akan di simpan terlebih dahulu untuk penggunaan selanjutnya.

1
Gambar 2. 6 Sistem PLTS Hybrid

Sumber : (Slide Seminar Sehari (Proses Dan Aplikasi PLTS) on Slide Show, n.d.)
2.2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Adapun komponen utama pada pembangkit listrik tenaga surya antara lain,
sebagai berikut:
1. Panel Surya
Komponen utama pada pembangkit tenaga surya ini menghasilkan
listrik DC yang biasanya disebut dengan panel surya. Pada panel surya
terdapat komponen utama yaitu sel surya yang memiliki fungsinya sebagai
menyerap cahaya matahari yang nanti diubah menjadi arus listrik dengan
keluaran arus DC. Kapasitas dari panel surya tergantung dari berapa banyak
sell surya yang dirangkai pada satu panel surya.
Adapun jenis-jenis dari panel surya yang biasa digunakan terdapat 2 jenis
yaitu:
1. Monokristalin ( Monocrystaline )
Panel surya dengan dengan menggunakan sel monokristalin ini terbuat
dari bahan silikon. Salah satu kelebihan dari sel surya ini adalah sel surya
yang paling efisien digunakan karena penampangnya dapat menyerap
cahaya matahari dengan lebih efisien dibanding dengan bahan sel surya
lainnya. Sekitar 15% efisiensi yang didapatkan ketika cahaya matahari
dikonversikan menjadi listrik yang dimiliki oleh bahan sel surya ini.
Persentase tersebut merupakan jumlah yang cukup besar jika

1
dibandingkan dengan bahan sel surya lainnya. Ciri fisik dari jenis solar
sel monokristalin adalah bentuknya yang segidelapan dan warna yang
lebih gelap.(Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)

Gambar 2. 7 Panel Surya Monocrystaline

Sumber : (Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)


2. Polikristalin (Polycrytaline)
Panel surya dengan jenis polikristalin menggunakan sel surya yang
terbuat dari batang silikon yang diproses dengan cara pencairan.
Kelebihan dari panel surya ini adalah susunan yang belih kelihatan
rapi dan lebih rapat. Untuk tingkat efisiensinya nilainya lebih
rendah dibandingkan dengan panel surya dengan jenis
monokristalin dengan persentase sebesar 12% sampai 14%. (Panel
Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)

1
Gambar 2. 8 Panel Surya Polycrystaline

Sumber : (Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)


2. Solar Charge Controller (SCC)
Solar chrage controller atau biasa disebut scc berfungsi sebagai pengatur
pengisian baterai melalui panel surya agar menjadi lebih optimal dan
berfungsi juga sebagai menstabil arus yang dihasilkan oleh panel surya
agar arus dan tegangan pengisian ke dalam baterai lebih stabil.
Perlu diketahui juga bahwa SCC terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. PWM (Pulse Width Modulation)
SCC PWM ini biasa digunakan untuk PLTS dengan kapasitas yang
relatif kecil. PWM akan menurunkan daya yang masuk kedalam
baterai bertujuan untuk mangurangi kejenuhan pada baterai. Untuk
harga SCC PWM ini terbilang murah dibandingkan dengan SCC
MPPT.

Gambar 2. 9 SCC PWM


Sumber : (Slide Seminar Sehari (Proses Dan Aplikasi PLTS) on Slide
Show, n.d.)

2. MPPT (Maximum Power Point Tracking)


MPPT yang berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai pada PLTS
yang biasanya digunakan pada PLTS dengan skala yang besar agar
lebih optimal. Sistem MPPT tidak jauh berbeda dengan SCC PWM.
Untuk harga dari MPPT ini lebih mahal bila dibandingkan dengan
SCC PWM.

1
Gambar 2. 10 SCC MPPT

Sumber : (Solar Charge Controller MPPT – Itech Solar, n.d.)


3. Baterai
Baterai atau accumulator berfungsi sebagai penyimpan daya yang
dihasilkan oleh PLTS. Prinsip kerja baterai juga mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Arus yang disimpan baterai adalah arus searah
atau DC. Baterai yang digunakan pada PLTS biasanya baterai dengan
janis baterai sekunder yang dapat dikosongkan dan diisi berulang ulang.

Gambar 2. 11 Baterai

Sumber : (Baterai Untuk PLTS Solar Cell | VRLA-AGM| LITHIUM – Rekasurya, n.d.)
4. Inverter
Inverter berfungsi sebagai pengubah arus searah atau DC menjadi arus
bolak-balik atau AC. Penggunaan inverter pada PLTS diperuntukan
untuk beban atau peralatan elektronik yang menggunakan sumber arus
AC pada daya inputnya. Untuk menentukan kapasitas inverter yang
dibutuhkan
1
diperlukan penyetaraan dengan daya yang dibutuhkan agar kerja dari
inverternya lebih maksimal dal efisien.

Gambar 2. 12 Inverter

Sumber : (Inverter Hitachi | Instrument 123, n.d.)

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Performa Solar Panel


Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi performa panel surya untuk menghasilkan daya. Beberapa faktor
yang harus diperhatikan ketika pemilihan solar panel antara lain:
1. Bahan pembuatan panel surya
Bahan atau material pembuatan panel surya sangat berpengaruh
dalam performa PLTS karena panel surya yang akan menangkap
langsung cahaya matahari yang nantinya akan di konfersikan kedalam
energi litrik. Material sel yang bagus adalah sel yang memiliki silikon
yang persentase penyerapan nya lebih tinggi seperti bahan
monocrystaline.

2. Hambatan Listrik Baban


Daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya yang tidak stabil.
Karena kestabilan daya yang dihasilkan tergantung dari radiasi matahari
yang masuk dan diserap oleh panel surya. Waktu yang ideal panel surya
menyarap radiasi matahari sekitar pukul 10.00 - 14.00 WIB. Oleh karena
itu naik turunnya daya yang dihasilkan dapat mempengaruhi kinerja atau
performa dari PLTS itu sendiri.(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

1
Kinerja Solar Panel - Janaloka.Com, n.d.)

1
3. Iradiasi
Radiasi cahaya matahari adalah cahaya yang dipancarkan langsung
dari matahari ke bumi, iradiasi salah satu faktor yang mempengaruhi
performa dari PLTS karena cahaya matahari adalah sumber utama dari
dari pembangkit tenaga surya, cahaya matahari akan di tangkap langsung
oleh sel surya dan akan diucah menjadi energi listrik. Energi matahari
yang menyinari bumi akan terjadi penyusutan akibat penyerapan oleh
lapisan ozon, selain diserap oleh lapisan ozon, cahaya matahari akan
menyusut karena adanya molekul-molekul yang menghambat intensitas
cahaya matarahi yang masuk kebumi seperti debu, gas dan uap air.
Radiasi yang masuk dan diterima oleh panel surya akan di
konfersikan menjadi energi listrik dengan satuan W/m 2. Salah satu alat
yang dapat mengukur irradiance atau radiasi matahari adalah solar
powermeter. Solar powermeter akan mengukur langsung intensitas cahaya
matahari yang masuk dengan satuan W/m2.

Gambar 2. 13 Alat Ukur Radiasi Matahari

Sumber: (Solar Power Meter SM206, n.d.)

4. Suhu atau Temperatur Panel Surya


Suhu dari panel surya juga mempengaruhi performa dari panel
surya. Suhu ideal paner surya bekerja pada temperatur standar 25˚C.
Efisiensi performa panel surya akan menurun akibat kanaikan atau
meningkatnya suhu pada panel surya, panel surya akan mengalami

2
penurunan efisiensi hingga 10%. Salah satu cara mengatasinya adalah
dengan cara memberi sedikit ruang pada bagian bawah panel ketika
pemasang agar aliran udara dapat membantu panel surya menurunkan
suhu nya ketika suhu udara dalam puncak tertinggi.(Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Solar Panel - Janaloka.Com, n.d.)

5. Bayangan (Shading)
Bayang atau shading dapat mempengaruhi dari kinerja panel surya
ketika memperoduksi energi listrik ketika bayangan menutupi atau
mengenai sel surya. Karena ketika salah satu sel surya terkena bayangan
maka satu string sel surya tidak dapat memperoduksi energi listrik dan hal
tersebut dapat mempengaruhi daya yang dihasilkan oleh PLTS.
Sebelum membangun PLTS hal yang harus diperhatikan adalah
lokasi pemasangan panel surya yang jauh dari hal yang dapat
menghasilkan bayangan atau shading seperti pohon, gedung, awan dan
debu. Hal-hal seperti itu yang dapat menutupi panel surya ketika
penyerapan cahaya matahari.(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Solar Panel - Janaloka.Com, n.d.)

2.2.6 Sofeware PVSyst


PVSyst merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk proses
belajar, pengukuran dan analisis data dari PLTS secara lengkap. PVSyst
dikembangkan oleh Universitas Geneva, dalam sofeware PVSyst ini terbagi atas
sistem terinterkoneksi jaringan (grid-connected), sistem berdiri sendiri (stand
alone), sistem pompa (pumping), dan jaringan arus searah untuk transportasi
publik (DC- grid). Pada perangkat ini dapat menentukan kordinat dengan
database dari meteorologi yang luas dan beragam, dan juga data-data komponen
PLTS. (Suantika et al., 2018)

2.2.7 Perhitungan yang di pakai dalam penelitian

2
Ada beberapa perhitungan yang di pakai dalam penelitian ini, anatara lain adalah:
1. Faktor Pengisian (Fill Factor)
Faktor pengisian atau Fill Factor adalah salah satu parameter untuk
melihat performa panel surya. Fill Factor (FF) menyatakan perbandingan
antara daya maksimum yang dihasilkan dengan perkalian antara Voc dan Isc.
(Wasistha et al., 2021)

..........................................................
FF = 𝑉𝑚𝑝
𝑉𝑜𝑐 𝐼𝑠𝑐 𝐼𝑚𝑝 (2. 1)

Keterangan:
FF = Fill factor
Vmp = Tegangan puncak
Imp = Arus puncak
Voc = Tegangan rangkaian terbuka
Isc = Arus hubung singkat

2. Efisiensi sel surya


Perlu diketahui parameter yang biasa digunakan untuk membandingkan
performa dari satu sel surya dengan sel surya yang lain disebut efisiensi.
Efisiensi juga didefinisikan sebagai rasio output dari sel surya untuk energi
input dari matahari. Efisiensi juga tergantung pada spektrum, intensitas cahaya
matahari dan suhu atau temperature solar panel. Efisiensi sel surya ditentukan
sebagai intensitas penyinaran cahaya matahari yang diubah menjadi listrik.
(Wasistha et al., 2021)

Pmax = Voc x Isc x FF..............................................(2. 2)

η = 𝑃𝑚𝑎𝑥 𝑥 100%......................................(2. 3)
𝑃𝑖𝑛

Ketangan :
Pmax = Daya keluaran maksimum modul surya (W)
Voc = Tegangan rangkaian terbuka
Isc = Arus hubung singkat (A)

2
FF = Fill Factor
η = Efisiensi modul surya (%)
Pin = Daya input (intensitas radiasi matahari x luas modul surya)

3. Final Yield (YF) atau Hasil Akhir


Hasil akhir atau final yield (Yf) dapat ditetapkan dalam periode tahunan,
bulanan atau harian dari keluaran bersih (net) pada sistem dibagi dengan daya
puncak yang terpasang pada Standar Test Condition (STC) dengan iradiasi
1000W/m2 dan suhu sel 25˚C.(Setiawan, I K Agus, Kumara & Sukerayasa,
2014)

𝐸
YF = 𝑘𝑊
𝑃𝑚𝑎𝑥 ℎ ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑗𝑎𝑚)……………………..(2. 4)
(
𝑘𝑊
𝑝

Keterangan :
E = Energi ke jaringan (kWh)
Pmax = Daya Modul Surya (kWp)

4. Referance Yield (YR)


Hasil acuan atau referance yield (YR) adalah total dari insulasi matahari
pada suatu bidang (HT) dalam suatu kWh/m2 dibagi dengan iradiasi array
acuan (1 kW/m2). (Setiawan, I K Agus, Kumara & Sukerayasa, 2014)

YR = 𝐻 (𝑗𝑎𝑚).......................................(2. 5)
𝐺

Keterangan:
H = Iradiasi pada bidang array (kWh/m2)
G = Iradiasi Global (1000W/m2/kWp)

5. Rasio Performa (PR)


Rasio performa adalah kualitas dari suatu PLTS dan biasanya dinyatakan
dalam persentase yang menunjukan total rugi pada suatu sistem saat
mengkonfersikan DC ke AC.(Setiawan, I K Agus, Kumara & Sukerayasa,

2
2014)

2
.............................................
PR = 𝑌𝐹 (2. 6)
𝑌𝑅

Keterangan:
YF = Final Yield atau hasil akhir
YR = Referance Yield atau hasil acuan

2
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di PLTS PT.Jembo Energindo yang berlamat di Jl.
Pajajaran, Kel. Gandasari, Kec. Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, 15137
berkapasitas 250 kWp dengan sistem on-grid yang terhubung langsung dengan
jaringan PLN dengan jangka waktu mulai tanggal 1 April 2021 sampai dengan 10
Juli 2021.

3.2 Desain Penelitian

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian

22
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang dilakukan ini metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara observasi, penelitian dilakukan dengan mangambil data
langsung pada PLTS 250 kWp PT.Jembo Energindo. Data yang observasi berupa
data iradiasi, data beban dengan total daya yang digunakan perusahaan sebesar 7
MW yang dibagi untuk menyuplai beban pada 2 perusahaan yaitu PT.Jembo
Cabel dan PT.Jembo Energindo, data tegangan dan data arus pada pembangkit
tenaga surya tersebut.

3.4 Metode Analisis Data


Metode analisis data pada penelitian yang dilakukan dengan cara
mengobservasi data yang sudah didapatkan. Lalu data tersebut disajikan dalam
bentuk hasil perhitungan yang berdasarkan rumus yang ada pada BAB II
LANDASAN TEORI setelah itu dibandingkan dengan hasil perhitungan yang
dilakukan menggunakan sofeware PVSyst. Dari data yang didapat maka akan
dianalisa dan disimpulkan seberapa besar efisiensi dari sistem PLTS dan rasio
performa dari sistem PLTS.

3.5 Jadwal Penelitian

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

Bulan
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
No.
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan
1
pembahasan
2 Studi Literatur
3 Seminar Proposal
4 Pengabilan data
5 Pengolahan data
6 Menganalisis Data
7 Pembuatan Laporan

2
DAFTAR PUSTAKA

Baterai untuk PLTS Solar Cell | VRLA-AGM| LITHIUM – Rekasurya. (n.d.). Retrieved
April 13, 2021, from https://rekasurya.com/baterai-aki-vrla-agm-gel-opzv/
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Solar Panel - Janaloka.com. (n.d.).
Retrieved April 7, 2021, from https://janaloka.com/5-faktor-yang-mempengaruhi-
kinerja- solar-panel/
Inverter Hitachi | Instrument 123. (n.d.). Retrieved April 13, 2021, from
http://www.instrument123.com/jual-inverter-hitachi-terbaru-di-jakarta.html
Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan. (n.d.). Retrieved April 7, 2021,
from https://www.sanspower.com/jenis-jenis-panel-surya-yang-bagus.html
Pembangkit Listrik Tenaga Surya - Ulya Days. (n.d.). Retrieved April 13, 2021, from
https://ulyadays.com/pembangkit-listrik-tenaga-surya/
Sampeallo, A S. Galla, W. F. (2017). Agusthinus S . Sampeallo *, Wellem F . Galla **.
VII(1).
Sel surya : Struktur & Cara kerja | teknologi surya. (n.d.). Retrieved April 13, 2021,
from https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-
sel- surya/
Setiawan, I K Agus, Kumara, I. N. S., & Sukerayasa, I. W. (2014). Analisis Unjuk Kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Satu MWP Terinterkoneksi Jaringan di
Kayubihi, Bangli. Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, 13(1), 27–33.
https://doi.org/10.24843/10.24843/MITE
Slide Seminar Sehari (Proses dan Aplikasi PLTS) on Slide Show. (n.d.).
Solar Charge Controller MPPT – Itech Solar. (n.d.). Retrieved April 13, 2021, from
http://www.itech-ei.com/solar-charge-controller/
Solar Power Meter SM206. (n.d.). Retrieved April 13, 2021, from
https://syariftama.com/product/solar-power-meter-sm206/
Suantika, I. K., Rinas, W., & Suartika, I. M. (2018). Studi Analisis Pengaruh Perubahan
Posisi Terhadap Efisiensi Panel Surya LPJU By Pass Ngurah Rai. Jurnal
SPEKTRUM, 5(1), 151. https://doi.org/10.24843/spektrum.2018.v05.i01.p22
Tahiri, F. E. Chikh, K. Khafallah, M., Saad, A., & Breuil, D. (2017). Modeling and
performance analysis of a solar PV power system under irradiation and load

2
variations. 2017 14th International Multi-Conference on Systems, Signals and
Devices, SSD 2017, 2017-Janua, 234–238.
https://doi.org/10.1109/SSD.2017.8166952
Wasistha, B. D., Salam, B. E. M., Wibawa, D. I., & Rizal, M. (2021). Efisiensi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid di Laboratorium Teknik Listrik
Politeknik Negeri Jakarta Abstrak Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro
Volume 6 Tahun 2021. 6, 76–82.

2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal
NIM 201711048
Nama : Muhammad Fahmi Nugroho
Tempat/Tgl.Lahir : Batang Kuis, 1 Desember 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : Strata 1 Teknik Elektro Fakultas Ketenagalistrikan
dan Energi Terbarukan
Alamat Rumah : Jln.Nusa Indah Gg.Kenangan No.39 Dusun III Desa
Tanjung Sari Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang
Prov.Sumatera Utara
Telp : 0822-7788-4316
Email : fahminugroho98@yahoo.com
Personal Web :-
b. Pendidikan
JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS
SD SDN 107415 Tanjung Sari - 2010
SMP SMP Swasta Tunas Karya - 2013
Batang Kuis
SMA SMA Negeri 1 Lubuk Pakam MIPA 2016
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya
Jakarta, 6 Mei 2021

Muhammad Fahmi Nugroho

2
DAFTAR PERBAIKAN PROPOSAL SKRIPSI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

Sidang Proposal Skripsi Tanggal : 10.30 - 11.00


Pukul : Senin, 26 April 2023
Nama Mahasiswa : MUHAMMAD FAHMI NUGROHO
N.I.M : 201711048
Judul Proposal Skripsi : EFISIENSI PERFORMA SISTEM PLTS 250 KWP
BERDASARKAN IRADIASI DAN VARIASI BEBAN
PT.JEMBO ENERGINDO

Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Proposal Skripsi dengan
perbaikan - perbaikan sbb :

- Perbaiki judul dan sesuaikan dengan kondisi eksisting PLTS yang sudah beroperasi
- Jelaskan kondisi pembebanan dalam metode penelitiannya

Mahasiswa Pembimbing/Penguji *)
Tasdik Darmana

Tasdik C=ID, OU=Teknik Elektro,


O=IT-PLN, CN=Tasdik
Darmana,

Darman
E=tasdik.darmana@itpln.ac.id
your signing location here
2021.04.26 17:00:28+07'00'
(Muhammad Fahmi Nugroho) Tasdik Darmana, Ir., M.T.

*) Pilih salah satu

Anda mungkin juga menyukai