KERJA MAGANG
DISUSUN OLEH :
ASTI FELICIA
NIM: 201811177
1
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
Disusun Oleh:
NIM : 201811177
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
ASTI FELICIA
201811177
Pada tanggal:
Mengetahui,
S1Teknik Elektro
ii
UCAPAN TERIMAKASIH
ii
11. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan kepada
penulis baik secara moril dan materil serta doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
12. Rekan-rekan seperjuangan yang tak bisa disebutkan namanya satu
persatu, yang turut melaksanakan Praktik Kerja Magang di PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin, terima kasih atas
bantuan, support, motivasi, saran, canda tawa, dan kebersamaannya.
ASTI FELICIA
201811177
i
DAFTAR ISI
v
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................104
5.2 Saran..................................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................151
v
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 4.41 Wiring Diagram Transformator Turn Ratio (TTR)Dengan Alat
Uji Omicron CPC 100.......................................................................................83
Gambar 4.42 Wiring Diagram Indeks Polarisasi Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100............................................................................................................85
Gambar 4.43 Wiring Diagram Arus Eksitasi Dengan Alat Uji Omicron CPC
100.................................................................................................................... 87
Gambar4.44 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan
Alat Uji Omicron CPC 100...............................................................................89
Gambar 4.45 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL
Dengan Alat Uji Omicron CPC 100.................................................................90
Gambar 4.46 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL
Dengan Alat Uji Omicron CPC 100.................................................................90
Gambar 4.47 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL
Dengan Alat Uji Omicron CPC 100.................................................................90
Gambar 4.48 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL
Dengan Alat Uji Omicron CPC 100.................................................................91
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kebutuhan listrik menjadi salah satu bagian kebutuhan pokok
bagi kehidupan manusia. Hampir semua manusia setiap harinya
membutuhkan energi listrik. Semakin lama kebutuhan listrik di indonesia
semakin meningkat dan tidak hanya untuk kebutuhan pribadi tetapi juga untuk
kebutuhan umum seperti lampu penerangan jalan dan lampu lalu lintas yang
semakin bertambah dengan kemajuan infrastruktur di berbagai daerah. Untuk
memenuhi banyaknya kebutuhan energilistrik maka dibutuhkan sistem
ketenagalistrikkan yang handal, seperti transformator daya yang ada di
pembangkit
.Transformator daya merupakan peralatan utama dalam sistem tenaga listrik,
karena berhubungan langsung dengan sistem pembangkit ,transmisi, dan
distribusi listrik. Transformator daya berfungsi untuk mengubah daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau dari tegangan rendah ke
tegangan yang lebih tinggi. Gangguan yang terjadi pada transformator dapat
mengakibatkan terputusnya daya listrik ke konsumen, oleh karena itu
perawatan dan pengujiannya perlu dilakukan secara rutin agar transformator
dapat beroperasi sesuai masa pemakaian maksimumnya. Institut Teknologi
PLN sebagai instansi pendidikan yang fokus dibidang teknik memiliki visi
terwujudnya perguruan tinggi yang modern, mandiri, dan unggul di bidang
enenergi dan ketenagalistikan. Oleh karena itu, penting bagi Institut
Teknologi PLN untuk menciptakan sarjana teknik dengan kompetensi yang
baik untuk membangun Indonesia kedepannya. Salah satu matakuliah untuk
mahasiswa tingkat akhir yaitu kerja magang yang nanti diharapkan
mahasiswa dapat melihat langsung secara nyata implementasi dari berbagai
macam teori yang telah dipelajari dikelas. Untuk menempuh matakuliah kerja
magang ini, penulis melaksanakan kerja magang di PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan Unit
PLTU Ombilin.
1
Untuk memenuhi kebutuhan akan listrik tersebut maka semua orang
berpikir untuk menciptakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut.
2
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin yang merupakan
salah satu penyedia energi listrik di Sumatera bagian selatan. PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin menggunakan system
pembangkit listrik tenaga uap yang terdiri dari 2 unit pembangkit dengan daya
pada masing masing pembangkitnya 100 MW.Oleh karena itu penulis
melakukan kerja magang di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin 2x100 MW .
Batasan masalah dari penelitian ini yaitu bahwa yang akan dimonitor
pada penelitian ini adalah hanya membahas pengujian padatransformator
daya uat (unit auxiliary transformer ) 11,5/6,3 kv unit 1 di pt pln (persero) unit
pelaksana pembangkitan ombilin 2x100 mw.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Praktik Kerja Magang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan mahasiswa serta keterampilan yang telah
diperoleh mahasiswa di Jurusan Teknik sesuai bidang masing-masing dan
dapat menerapkannya.
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Praktik Kerja Magang (PKL) ini adalah
sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Strata 1 Institut Teknilogi
PLN.
2. Mengetahui stuktur organisasi perusahaan tempat magang.
3. Mempelajari sistem kelistrikan pada PLTU Ombilin .
4. Mengetahui analisa pengujian padatransformator daya uat (unit auxiliary
transformer ) 11,5/6,3 kv unit 1 di pt pln (persero) unit pelaksana
pembangkitan ombilin 2x100 mw .
5. Sebagai perbandingan antara ilmu yang didapatkan di bangku
perkuliahan dengan ilmu yang didapat pada industri semasa Praktik
kerja magang .
4
Tujuan Umum
1. Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan
dibidang teknik kejuruan melalui keterlibatan langsung dalam
berbagai kegiatan industri yang ditetapkan.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
perkuliahan dengan membandingkan, menganalisa dan
menyimpulkan hasil kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan
Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui dan memahami Analisa pengujian pada
Transformator UAT.
2. Mampu mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Transformator
UAT.
3. Mampu mengetahui dan memahami penyebab kerusakan pada
Transformator UAT.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari mengikuti pelaksanaan Praktik Kerja
Magang ini adalah penulis dapat menggali pengetahuan melalui keterlibatan
langsung di lapangan dalam berbagai kegiatan industri. Memupuk sikap dan
etos kerja mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja,
serta mampu membahas suatu topik yang ditemui di lapangan melalui metoda
analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu laporan Praktek Kerja Magang .
1.4 Rencana Waktu dan Penjadwalan Kerja Magang
Rencana Waktu : 03 Janusri 2022-01 April 2022
Penjadwalan Kerja Magang : 03 Januari 2022-25 Maret 2022
1.5 Sistematika Penulisan
PenuIisan Iaporan peneIitian ini terdiri dari Iima bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut. Bab I berisi pendahuIuan, daIam bab ini akan
dikemukakan Iatar beIakang masaIah, ruang Lingkup, tujuan dan manfaat
,rencana waktu dan penjadwalan kerja magang ,dan sistematika penuIisan. Bab
II berisi gambaran umum perusahaan, daIam bab ini akan dikemukakan sejarah
singkat perusahaan , profil umum perusahaan , struktur organisasi perusahaan
,
5
dan deskripsi tugas . Bab III akan dikemukakan metodoIogi pelaksanaan
kegiatan , daIam bab ini akan dikemukakan rencana kegiatan dan pelaksanaan
kegiatan . Bab IV akan berisi konsep teori dan penerapan , daIam bab ini akan
dikemukakan konsep teori dan penerapan . Bab V merupakan penutup yang
berisi kesimpulan dan saran.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7
Pada saat awal PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin
berdiri berdasarkan surat Direksi No. 112. K/023/DIR 1996, tanggal 18
November 1996 tentang Unit Pelaksana PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin Sumatera Bagian Selatan pada tanggal 01 Januari
1997, dibentuk unit Organisasi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin Sumatera Bagian Selatan.
PLTU Ombilin baru beroperasi untuk pertama kalinya pada tanggal
26 Agustus 1996 untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 baru beroperasi pada
tanggal 15 November 1996. Gardu induk pada PLTU Ombilin
menggunakan Gas Insulated Switchgear (GIS) yang berkapasitas 3150 A
yang beroperasi lebih awal yakni pada tanggal 1 april 1996.
Pembangunan PLTU Ombilin unit 1 dan 2 di daerah Sawahlunto
telah melalui tahapan-tahapan yang standar dan tentunya juga telah
mempertimbangkan beberapa aspek yang menunjang untuk diputuskannya
pembangunan suatu pembangkit yang sesuai dengan infrastruktur yang
ada. Adapun tahapan pembangunan PLTU Ombilin antara lain dimulai
dengan tahap pasca konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi, tahap
pasca operasi.
Pada bulan Juli 1993 kunstruksi utama dimulai dan secara
bertahap pembangunan PLTU Ombilin Unit 1 dan unit 2 mulai dikerjakan, 3
(tiga) tahun kemudian yaitu pada bulan Juli 1996, Unit 1 beroperasi disusul
pada tahun yang sama yaitu pada bulan November 1996 PLTU unit 2
kemudian beroperasi, sedangkan PLTU itu sendiri dimungkinkan dapat
beroperasi selama ± 30 tahun.
Tenaga listrik yang dihasilkan PLTU Ombilin melalui generator
dengan tegangan 11,5 KV dinaikkan menjadi 150 KV melalui trafo utama.
Kemudian disalurkan melalui jaringan tegangan tinggi 150 KV yang
terhubung ke sistem interkoneksi Sumbagsel, Sumbagteng yang
dikendalikan oleh Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera
(P3BS).
Tahapan-tahapan pembangunan PLTU, kantor dan sarana
penunjang lainnya adalah sebagai berikut :
8
Table 2.1 Tahapan Pembangunan PLTU Ombilin
Tanggal/Bulan/Tahun Proses
9
Misi:
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.2.2 Motto Perusahaan
Motto: “ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “
“ ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE“
2.2.3 Lambang Perusahaan
5. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan.
6. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergis.
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin merupakan bagian-bagian yang saling menunjang
1
untuk tercapainya tujuan perusahaan. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin dipimpin oleh seorang manager yang dibantu oleh
staf ahli/khusus, 5 orang Manager Bagian.
1. Staff ahli/khusus antara lain :
1) Senior Specialist II / analyst / Sistem manajemen terintegrasi
2) Senior Specialist II / Analyst KINERJA
3) Pejabat Pelaksana Pengadaan
4) Pejabat Pelaksana Lingkungan
5) Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan
2. Manager Bagian Enjiniring
Melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian unit. Untuk
menjalankan tugas tersebut Manager Enjiniring dibantu oleh 2 (dua)
Supervisor,yaitu:
1) Supervisor Pengelola Sistem
2) Supervisor Pemeliharaan Prediktif
1
3) Supervisor pemeliharaan listrik
4) Supervisor pemeliharaan kontrol dan instrument
5) Supervisor Pemeliharaan Logistik
6) Supervisor Pemeliharaan Rendal Har
5. Manager Bagian Coal dan Ash handling
Dalam menjalankan tugasnya Manager bagian Coal dan Ash
handling dibantu oleh 3 orang Supervisor yaitu:
1) Supervisor operasi coal dan ash handling
2) Supervisor Pemeliharaan coal dan ash handling
3) Supervisor pengelolaan bahan bakar
6. Manager Bagian Keuangan dan Umum
Menyelenggarakan tata usaha sekretariatan kepegawaian
akuntansi keuangan dan perbekalan . Untuk menjalankan tugas
tersebut manager bagian keuangan dan umum dibantu oleh :
1. Senior specialist II / Analyst Kinerja Keuangan dan umum
1
3. Manager Bagian Pemeliharaan
Dalam menjalankan tugasnya Manager bagian Pemeliharaan
melakukan pemeliharaan turbin ,boiler , listrik , control dan instrument ,
logistic , dan rendal HAR .
4. Manager Bagian Coal dan Ash handling
Dalam menjalankan tugasnya melakukan operasi coal dan ash
handling , Pemeliharaan coal dan ash handling , dan pengelolaan
bahan bakar pere.
5. Manager Bagian Keuangan dan Umum
Menyelenggarakan tata usaha sekretariatan kepegawaian
akuntansi keuangan dan perbekalan.
6. Staff ahli/khusus
Melakukan Pelaksana K3 dan Keamanan , Pelaksana
Lingkungan , Pelaksana Pengadaan , Analyst KINERJA , dan analyst /
Sistem manajemen terintegrasi
1
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Rencana Kegiatan
A. Rencana Kegiatan
Table 3.1 Rencana Waktu dan Kegiatan di Perusahaan/Industri
No
Jadwal Kegiatan Catatan
.
Datang Ke Tempat
Senin, 03 Januari Lokasi PKL,
1
2022 Pengarahan Kerja
Praktek Tanggal dan
lama kegiatan
Selasa, 04 Januari
2 Pengarahan K3 dapat
2022
berubah
Selasa, 04 Januari
3 Orientasi Lapangan sesuai
2022
dengan
05 Januari s/d Kerja Praktek kondisi
4
14 Maret 2022 Lapangan Industri perusahaan
15 Maret s/d
5 Penyelesaian Laporan
01 April 2022
1
3.2 Pelaksanaan Kegiatan
A. Bentuk Kerja :
Table 3. 2 Rencana Waktu dan Kegiatan di Perusahaan/Industri
No Kerja
1. Transfpomator Daya (GT, UAT,SST)
2. Breaker
3. Generator
4. Motor
5. Melakukan perbaikan pada Lift , Lampu dan CCTV yang berada
pada PLTU Ombilin 2X100 MW
B. Prosedur Kerja :
Pelaksanaan Pengalaman Lapangan di PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin, mulai hari pertama telah diatur dan ditetapkan oleh Perusahaan
atau Industri tersebut. Aturan yang telah ditetapkan oleh Industri dan
ditanda tangani oleh peserta Praktek Kerja Lapangan berupa tata tertib
perusahaan. Point yang juga ditetapkan oleh perusahaan adalah jadwal
kegiatan peserta PKL selama melakukan praktek di PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin. Aturan- aturan yang ditetapkan perusahaan terkait pelaksanaan
magang adalah sebagai berikut:
1. Harus berpakaian rapi dan sopan.
2. Memakai pakaian kerja lapangan.
3. Tidak diperkenankan berambut gondrong (pria).
4. Tidak dibenarkan memakai sandal.
5. Harus memakai Bedge yang telah disediakan oleh PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin.
6. Dilarang merokok, memakai narkoba, minuman keras dan membawa
sejata tajam di area instalasi PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera
1
Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin.
7. Wajib memakai peralatan keselamatan kerja dan apabila terjadi
kecelakaan yang disebabkan kelalaian mahasiswa/siswa bersangkutan,
tidak menjadi tanggung jawab PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin.
8. Tidak diperkenankan membuat tingkah laku yang berbahaya pada areal
instalasi pembangkit.
9. Tidak diperbolehkan menyentuh peralatan kontrol atau proteksi maupun
peralatan berbahaya lainnya. Harus mengikuti instruksi pembimbing di
lapangan.
10. Tidak diperkenankan menggunakan fasilitas PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin untuk kepentingan pribadi, Misal : Print Laporan PKL.
11. Waktu praktek kerja lapangan adalah pukul 07.30 s/d 16.00 WIB.
12. Setiap Jum’at pagi pukul 07.00 s/d 08.00 WIB harus mengikuti senam
kesegaran jasmani bersama pegawai PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin.
13. Bagi siswa PKL yang tidak mengikuti senam pagi dianggap tidak masuk.
14. MenGISi absensi di seksi K3 & Umum sebelum pukul 14.00 WIB.
15. Apabila tidak hadir dalam waktu pelaksanaan PKL harus menyerahkan
surat keterangan dan melapor ke seksi K3 dan Umum. Apabila tidak
ada surat keterangan dianggap tidak masuk.
16. Sartifikat PKL diberikan apabila telah menyerahkan laporan yang telah
ditandatangan lengkap dalam jangka waktu 3 (Tiga) Bulan.
17. Jadwal kegiatan yang ditetapkan perusahaan untuk penulis dapat dilihat
pada tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Mahasiswa Pengalaman Lapangan
Industri di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin.
1
C. Log Book Kegiatan
1
4. 06 januari 2022 -Pengecekan dan
cleaning vibrating
feeder
-Pengecekan dan
cleaning motor BFP
u2
-Pengecekan dan
cleaning motor SER
1
2. 11 Januari 2022 -Pengecekan dan
cleaning motor 003
primeri u1
-Pengecekan dan
cleaning motor
general service
-Monitoring trafo GT
u2
2
5. 14 Januari 2022 -Pengecekan dan
cleaning FDT
-Pengecekan dan
cleaning FOA (007
coal feeder )
-monitoring trafo gt
u2
2
3. 19 Januari 2022 -Pengujian relai
overcurrent dan
relai overload pada
breaker incoming
cell penambahan
greas
-Pengecekan dan
clearing rectifier u1
dan common
-Pengecekan dan
clearing motor
turning gear u2
-Pengecekan dan
cleaning motor CEX
u1
-Pengecekan dan
cleaning motor coal
feeder u2
2
Table 3.6 Minggu Ke Empat
No Tanggal Kegiatan Bukti Kegiatan
1. 24 Januari 2022 -Pengecekan dan
cleaning breaker
-Pengecekan dan
cleaning motor CET
U2
-Pengecekan dan
cleaning
penambahan greas
motor
2
4. 27 Januari 2022 -Pengecekan dan
cleaning motor BFP
-Pengecekan dan
cleaning demin water
pump
-Pengecekan dan
cleaning breaker
5. 28 Januari 2022
2
4. 3 Februari 2022 -Pengecekan dan
cleaning motor BFP
-Pengecekan dan
cleaning baterai
-Pengecekan dan
cleaning magnetic
separator
2
2. 8 Februari 2022 -Pengecekan dan
cleaning BUS
Incoming CB
2
5. 11 Februari 2022 -Pengecekan dan
cleaning fluod supply
system (GFR)
2
3. 16 Februari 2022 -Pengecekan dan
cleaning area belt
conveyor
4. -Pengecekan dan
17 Februari 2022 cleaning pengukuran
temperatur motor
tripper
2
Table 3.10 Minggu Ke Delapan
No Tanggal Kegiatan Bukti Kegiatan
1. 21 Februari 2022 -Cleaning dan Re
grease pada motor
condensate pump
(CEX)
2
4. 24 Februari 2022 -Perbaikan pada
Turbin Unit 2
3
2. 1 Maret 2022 -Membuka cover
motor cooling water
pump (CWP) untuk
membersihkan cooler
pada motor CWP
3
5. 4 Maret 2022 -Melanjutkan
pemasangan pipa
motor CWP
3
3. 9 Maret 2022 - Perbaikan motor
Rize valve 01 FCA
UV 103.
3
Table 3.13 Minggu Ke Sebelas
No Tanggal Kegiatan Bukti Kegiatan
1. 14 Maret 2022 -Pengecekan
Automatic voltage
Regulator (AVR)
3
4. 17 Maret 2022 -Pengukuran
temperature dan
mencatat amper fasa
pada breaker motor
induced draft fan
(FTA)
3
D. Kendala dan Solusi
NO Kendala Solusi
1. Arah putar motor Merubah salah satu phasa
2. CCTV Melakukan perbaikan pada CCTV
3. Lampu Menukar Lampu dengan yang baru
3
BAB IV
KONSEP TEORI DAN PENERAPAN
3
lower header. Dari lower header air akan masuk ke tube wall (riser)
untuk menyerap panas dari pembakaran dan kembali ke Boiler Drum.
D. Tube wall
Panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam furnace
sebagian diberikan kepada air yang ada di dalam tube wall sehingga air
berubah menjadi uap. Selain berfungsi untuk merubah air menjadi uap
tube wall juga mencegah penyebaran panas dalam furnace ke udara
luar.
E. Super Heater
Uap yang dihasilkan oleh riser masih berbentuk uap basah. Untuk
mendapatkan uap kering dan memiliki kandungan panas yang lebih
tinggi, maka uap tersebut dipanasi lebih lanjut sehingga menjadi uap
kering panas lanjut (Super Heater Steam). Pemanasan uap
dilaksanakan pada sekelompok pipa pipa super heater yang dipasang
di bagian atas ruang bakar (furnace). Super heater terbagi atas 2 (dua)
kelompok, yaitu
:
1) Low Temperatur Super Heater (LTSH)
2) High Temperatur Super Heater (LTSH)
F. Desuperheater
Desuperheater terletak diantara low temperature super heater dan
high temperature super heater yang berfungsi untuk mengendalikan
temperatur uap dengan cara memancarkan air dengan tekanan tinggi
ke dalam uap.
Data teknik Boiler :
Pabrik : GEC ALSTHOM Stein Industrie
France
Tipe : Single Drum
Kapasitas uap : 420 ton/ hr
Temperatur uap : 110 bar abs
Suhu Uap : 513ºC
Bahan bakar utama : Batu bara
3
Gambar 4.1 Sistem Pengubahan Air menjadi Uap dalam Boiler
2. Turbin
Turbin adalah alat yang berfungsi untuk merubah energi kinetik
menjadi energi mekanik. Pada PLTU Ombilin yang digunakan adalah
turbin uap (steam turbin), memiliki sudu-sudu 20 tingkat. Sudu-sudu
pada turbin ini terdiri dari sudu tetap dan sudu gerak. Turbin uap ini juga
dilengkapi dengan 2 (dua) Main Stop Valvedan 4 (empat)
Governor Valve.
3
Data kondisi guarantee output :
Tekanan uap : 100 bar
Suhu Uap : 510ºC
Enthalpy : 3400 KJ/Kg
Jumlah Uap : 373,4 T/hr
Tekanan condenser : 0.091 bar
Kecepatan putar poros : 3000 rpm
Pabrik : Gec Alsthom Rateu La Courneuve
Tipe : TC 114 MV 140
Tekana uap keluar : 96 MBar
3. Generator
Generator merupakan peralatan yang dapat mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Pada PLTU Ombilin ini generator yang
digunakan adalah generator sinkron yang mempunyai 2 buah kutub.
4
Water Temperature : /0C
Speed : 3000 rpm
Frequency : 50 Hz
Class of Insulations :B
Duty : Continuous
Exitation : 172 V 1959 A
Standard : IEC 34
Protections : IP 55
Altitude : < 1000 M
4. Eksiter
Eksiter merupakan alat yang digunakan sebagai penguatan
medan atau disebut eksitasi. Eksitasi adalah pemberian arus listrik
untuk membuat kutub magnet pada generator. Dengan mengatur besar
kecil arus listrik tersebut, kita dapat mengatur besar tegangan output
generator atau dapat juga mengatur besar daya reaktif yang diinginkan
pada generator yang sedang paralel dengan sistem jaringan besar
(infinite bus).
Spesifikasi eksiter yang digunakan pada generator PLTU Ombilin yaitu
: Type : TKJ 86-15
Ƴ : Three Phases
Serial Number : 413821
Year of Manufacture : 1994
Coolant : Air
Absolute Presure : 1 Bar
Rated Output : 337 kW
Rated Voltage : 172 volt
Rated Current : 1994 A
Ambient Temperature : / 0C
Water Temperature : / 0C
Speed : 3000 rpm
4
5. Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik
statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tegangan dan
arus listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya,
dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu
melalui suatu gan dengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi
primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah
lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
Sistem Pengoperasian dan Kelistrikan PLTU Ombilin
4
Sedangkan tempat penyaluran batubara untuk penggilingan,
tempat pengaturan dan pencacatan jumlah aliran batubara (Coal
Feeder), untuk menggerus batubara sehingga menjadi bubuk sesuai
dengan karakteristik desain (Mill Pulverriser), dan saluran keluar bubuk
batubara di dalam Boiler atau kontak pembakaran batubara (Burner).
Setelah proses pembakaran batu bara, panas yang dihasilkan
akan menghasilkan energi panas untuk membentuk uap dari air yang
dipanaskan oleh pembakaran batu bara. Secara umum proses
transformasi energi dapat digambarkan :
4
dan poly electrolit maka proses pengendapan lumpur akan berlangsung
lebih cepat, selanjutnya endapan lumpur dibuang dan air yang jernih
dilimpahkan kebak penampungan (Settling Basin). Air ini kemudian
dipergunakan untuk air penambah coolling tower, pemadam kebakaran,
produksi air demineral.
b. Proses pemurnian air (Demineralized water production).
Air yang telah bersih dan jernih dari settling basin dipompa ke
clalifier untuk mengatur kualitas air agar bebas dari unsur-unsur
suspensi. Air yang di setling basin mempunyai kualitas yang cukup
baik, sehingga penambahan bahan kimia diclarifier sewaktu waktu saja
diberikan.
Selanjutnya air dari clarifier di alirkan ke saringan pasir (Sand
filter) untuk menangkap kotoran-kotoran padat yang masih terbawa oleh
air, kemudian ditampung pada bak Fitered Water Pit, dari bak ini telah
bebas dari unsur-unsur padat maupun kuman-kuman.
Air di filter water pit ini masih mengandung ion-ion positif dan
ion-ion negatif, sehingga untuk memperoleh air yang murni air tersebut
terlebih dahulu disaring kembali dalam Carbon Filter agar air tersebut
benar-benar bebas dari material-material padat dan selanjutnya
dialirkan ke tanki resin penukar kation (Cation Exchanger Resin), yang
berfungsi untuk menangkap ion-ion positif. Sedangkan untuk
menangkap ion-ion negatif air tersebut di alirkan ke tanki resin penukar
anion (Anion Exchanger Resin). Untuk meyakinkan air tersebut bebas
dari ion positif maka air tersebut dialirkan ke tanki mixed bed. Tanki
mixed bed ini berisi resin penukar kation dan anion. Untuk mengontrol
derajat pH air murni digunakan Amoniak Cair (NH4OH) yang diinjeksi
kedalam aliran sebelum masuk ke tanki penyimpanan.
Resin-resin yang digunakan untuk mengikat ion-ion lambat
laun akan jenuh pada produksi air dalam volume tertentu, maka untuk
mengaktifkan kembali resin-resin tersebut dilakukan regenerasi
(pencucian) dengan menggunakan bahan kimia Sulfucic Acid (H2SO4)
untuk kation dan Caustic soda (NaOH) untuk anion. Air limbah dari hasil
4
regenerasi sebelum dibuang ke sungai terlebih dahulu dinetralkan
didalam bak Netralizing Pit dengan pH 7-8 yang dikontrol secara
otomatik.
4
Dari uraian diatas jelas bahwa sirkulasi air dan uap merupakan
sirkulasi tertutup. Kekurangan air penGISi Boiler diambil dari feed water
tanki yang dipompakan oleh feed pump kekurangan air pada feed pump
diambil dari kondensat dengan menggunakan condensat water pump
dan kekurangan air pada kondensat diambil dari demineralizer storage
tank.
2) Sistem pengangkutan batu bara
PLTU Ombilin juga disebut sebagai PLTU mulut tambang,
karena letaknya yang berdampingan dengan tambang batubara.
Tambang batubara ini awal pengolahannya dibawah PT. BA (Persero)
dan PT. AIC, akan tetapi akhir–akhir ini karena kemampuan suplai
mereka terbatas sehingga PLTU Ombilin melaksanakan pembelian
dengan sistem spot market, yaitu pembelian langsung kepada pemasok
lain baik pemasok yang ada disekitar tambang Sawahlunto maupun
pemasok dari luar daerah Sawahlunto sendiri.
Sistem batubara yang diangkut dengan armada truk langsung
dimasukan ke tempat penimbunan (stock file). Kemudian batubara
diangkut dengan belt Conveyor dan dimasukan kedalam bunker mill.
Kemudian batubara digiling/dihaluskan dimesin giling (mill) sehingga
menjadi serbuk halus batubara yang selanjutnya melalui udara paksa
serbuk batubara tersebut dihembuskan ke ruang bakar sehingga
terbakar dan menghasilkan panas yang memanasi pipa–pipa dan
Drum– Drum Boiler.
3) Sistem penanganan limbah sisa pembakaran
Bahan bakar batubara merupakan jenis bahan bakar padat
dan apabila dibakar akan meninggalkan sisa bakar yang berbentuk
padat seperti bahan bakar padat lain pada umumnya. Sisa bakar ini
akan berdampak kurang baik terhadap lingkungan disekitarnya, apabila
tidak ditangani secara baik dan terus menerus.
Pada PLTU Ombilin sisa bakar yang dihasilkan antara lain :
Sisa bakar yang berbentuk abu terbang (fly Ash), Sisa bakar yang
berbentuk abu berat (bottom Ash ). Masing masing sisa bakar tersebut
karena
4
mempunyai bentuk fisik yang berbeda maka sistem
penanggulangannya pun berbeda. Abu terbang (fly ash) ini sangat
ringan sehingga mudah terbawa bersama gas buang melalui cerobong
asap , sedang abu berat (bottom ash) tidak, dan setelah proses
pembakaran dalam ketel abu tersebut akan ditangkap dengan alat
Electrostatic Precipitator (ESP) dan sebagian langsung jatuh ke bawah
karena pengaruh grafitasi bumi. Selanjutnya baik abu terbang maupun
abu berat di angkut dengan fasilitas kendaraan (Dump truck) untuk di
buang kelokasi yang sudah ditentukan.
Electro Static Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif
penangkap debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan
rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan
electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari
cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan
debu mencapai 99,84%). Cara kerja dari electro static precipitator
(ESP) adalah :
1. Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang
terbentuk antara discharge electrode dengan collector plate, flue
gas yang mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan
netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut
akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan
negatif (-).
2. Partikel debu yang sekarang bermuatan negatif (-) kemudian
menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate), debu yang
dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara periodik
dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini
kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper), dan ditransport
(dipindahkan) ke flyash silo dengan cara di vakum atau
dihembuskan.
4
Gambar 4.6 Electrostatic Precipitator (ESP)
4
Crusher House, Boiler Feed Pump, Condensate Pump dan Circulating
Water Pump.
3) Sistem 380 V
Sistem 380 Volt ini dapat dilihat dari dua kondisi, yaitu kondisi
Normal dan kondisi Abnormal (Back Up). Pada kondisi normal dengan
tegangan 380 Volt diambil dari bus 6 kV yang terlebih dahulu diturunkan
melalui transformator Step Down. Pada kondisi abnormal apabila pada
bus 380 Volt terjadi penurunan tegangan hingga 70 % maka untuk
menyuplay tegangan minus 380 Volt diambil dari UPS. Tegangan 380
Volt ini digunakan sebagai sumber tegangan pada motor motor kecil
untuk pengoperasian unit dan juga untuk menyuplay tegangan pada
bus 220 Volt.
4) Sistem 220 Volt AC
Pengisian bus 220 Volt AC pada kondisi normal operasi disupply
dari bus 380 Volt. Tegangan 220 Volt AC ini digunakan sebagai
penerangan dan peralatan lainnya. Apabila tegangan bus 380 Volt
mengalami gangguan, maka untuk pengisian tegangan bus 220 Volt AC
disupply dari diesel Emergency.
5) Sistem Uninteruptable Power Suplay ( UPS ) 220 Volt AC
Pada sistem 220 Volt AC UPS tegangan disuplay dari bus 380
Volt. UPS (Uninteruptable Power Suplay) adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk memberikan suplay daya secara kontiniu dalam
keadaan normal maupun abnormal. UPS di PLTU Ombilin dipasang
pada sistem LNA yang memberikan suplay 220 Volt AC satu fasa untuk
keperluan sistem kontrol komputer. Di PLTU Ombilin terdapat tiga
sistem UPS yaitu UPS unit 1, UPS Unit 2, dan UPS common. Dimana
ketiga UPS tersebut mempunyai data-data yang sama. Pada Sistem
UPS ini terdapat beberapa bagian peralatan yaitu:
1. Charger, berfungsi untuk memberikan/pengisian suplay arus ke
battery dalam kondisi charging.
4
3. Stabilizer, berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran
transformator dan menyuplay beban operasi pada kondisi inverter
out service.
4.2 Penerapan
5
Rangkuman aktivitas selama melaksanakan praktik kerja lapangan
di PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN OMBILIN
yang dimulai dari tanggal 03 Januari 2022 - 25 Maret 2022 yaitu :
1. Pemeliharaan Motor
5
Gambar 4.8 Pengukuran Arus Pada Motor
2) Cleaning Motor
5
5) Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang
menerangkan tentang ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja.
Pengecekan ini bisa kita lakukan dengan visual check atau akan lebih
akurat jika kita menggunakan temperature guna pengecekan suhu ini
dilakukan untuk memastikan agar motor tidak mengalami overheating
saat dijalankan.
5
Gambar 4.13 Pemeliharaan Motor Primary Air Fan
2. Pemeliharaan Breaker
Pada umumnya pemeliharaan pada pemutus tenaga (PMT)
dilakukan secara berkala dalam jangka waktu 2 Tahun. Untuk
mendapatkan operasi yang optimal diperlukan pemeliharaan yang baik
terhadap peralatan.
Pemeliharaan PMT terdiri dari:
1) Pemeliharaan preventive (Time base maintenance).
2) Pemeliharaan prediktif (Conditional maintenance).
3) Pemeliharaan korektif (Corective maintenance)
5
Gambar 4.16 Pemeliharaan Breaker
3. Pemeliharaan Trafo
Pemeliharaan trafo yang dilakukan adalah pengecekan
tegangan per fasa, pengecekan level oil, pengecekan fan, pengecekan
grounding trafo dan cleaning trafo.
Beberapa dokumentasi sedang melakukan pemeliharaan trafo
selama PKL :
5
Gambar 4.18 Pemeliharaan Trafo step down 11,5 kV- 6 kV
5
Batarai merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh
sistem penGISisan. Energi listrik diubah ke dalam bentuk energi kimia.
Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik sementara
(dalam bentuk tegangan DC). Jenis baterai yang ada di PLTU Ombilin
Sawahlunto LNA (220 V DC) , LCA (48 V DC), dan LAA (220 V AC).
5
Konstruksi dari trafo secara
5
sederhana terdiri atas dua bagian yaitu inti besi dan lilitan-lilitan kawat tembaga.
Transformator bekerja berdasarkan perbandingan jumlah lilitan pada bagian
primer dan sekunder dari trafo tersebut. Berdasarkan pemakaiannya, trafo
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu;
1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Transformator pengukuran
2. Prinsip Kerja Transformator
Hukum Faraday juga menyatakan bahwa gaya gerak listrik sama dengan
perubahan fluks magnetik tiap waktu.
6
3. Rangkaian Ekuivalen Transformator
4. Jenis-Jenis Transformator
a. Transformator Daya
Transformator daya merupakan alat yang memiliki fungsi untuk memasok daya
listrik, terdapat dua macam transformator daya, yaitu terdapat transformator
daya yang berfungsi untuk menaikan taraf tegangan atau dengan nama lain
transformator step-up yang menghasilkan nilai tegangan pada sisi sekunder
transformator lebih besar dari nilai tegangan masukan pada sisi primer
Transformator dan biasa digunakan dalam pengiriman tenaga listrik.
Transformator step-up memiliki ciri-ciri :
6
Gambar 4.24 Kumparan Transformator step-up
6
Transformator distribusi memiliki prinsip kerja yang mirip dengan
6
transformator daya, transformator distribusi memiliki fungsi untuk
menyalurkan listrik menuju konsumen sehingga dapat dimanfaatkan, dimana
pada sisi primer dan sisi sekunder transformator distribusi adalah tegangan
distribusi dan merupakan transformator penurun tegangan ataustep down
dari tegangan 20kV diturunkan menjadi 380V.
c. Transformator Pengukuran
b. Transformator Tegangan
6
Gambar 4.27 Gambar Transformator Tegangan
5.Konstruksi Transformator
6
Gambar 4.29 Kumparan Transformator
c. Pendingin
AN ( Air Natural)
AF (Air Force)
6
ONAN (Oil Natural Air Natural)
Pada tipe ini udara dan oli akan bersikulasi dengan alami. Perputaran
oli akan dipengaruhi oleh suhu dari oli tersebut [6]. Sistem pendinginan
minyak secara alami dengan memanfaatkan udara di lingkungan sekitar, dan
digunakan oleh transformator berkapasitas sampai dengan 30 MVA.
d. Konservator Transformator
6
dan dia tidak keluar mencemari udara disekitarnya.
e. Bushing
6
f. Minyak Trafo
1 KV = 1 M ohm
6
Kebocoran arus yang diizinkan setiap kV = 1mA
7
3 1,1 s.d. 1,25 Dipertanyakan Uji kadar
minyak,uji tan
delta
4 1,25 s.d. 2 Baik -
mushroom.
7
Table 4.2 Standar IEC 156 Tentang Minyak Transformator
36 ≤Un≤70 2,5 35
70≤Un≤170 2,5 40
170<Un 2,5 45
7
f. Pengujian Rugi Besi Dan Arus Beban Kosong
Isolasi yang baik akan bersifat kapasitif sempurna, dalam hal ini trafo
dianggap sebagai kapasitor murni. Pengujian tan delta menunjukkan
kekuatan isolasi, kehilangan daya dielektrik dan kelembaban berbagai macam
bahan isolasi Tegangan dan arus fasa bergeser 90° pada kapasitor murni dan
arus yang melewati isolasi merupakan kapasitif. Adanya kontaminasi akan
menurunkan nilai tahanan isolasi yang berdampak pada tingginya arus
resisitif yang melaluinya. Besarnya pergeseran antara tegangan dan arus
menjadi kurang dari 90°, selisih pergeseran dari 90° ini yang menunjukkan
nilai tingkat kontaminasi yang disebut tan delta. Semakin rendah tangen delta
semakin bagus. Apabila semakin tinggi tangen delta kondisi isolasi jelek.[10].
Standar pengujian tan delta berpatokan pada standar ANSI C 57.12.90.
i. Tahanan DC (RDC)
7
untuk mengukur nilai resistif pada suatu belitan, pengujian ini dilakukan
dengan memberikan sumber arussearah atau DC pada belitan transformator
Pengujian tahanan dc dilakukan guna mengetahui kondisi koneksi-koneksi
yang terdapat pada belitan serta menganalisa jika terdapat kemungkinan
hubung singkat atau besarnyanilai resistansi pada koneksi belitan
Dalam melakukan pengujian tahanan dc, alat uji yang digunakan berupa
microohmmter,dimana alat ini dapat mengukur nilai resistansi dengan
satuan microohm hingga ohm.
7
pembacaan menit
7
ke-1.
2.
Methane atau CH4
3.
Nitrogen atau N2
4.
Oksigen atau O2
5.
Carbon monoksida atau CO
6.
Carbondioksida atau CO2
7.
Ethylene atau C2H4
8.
Ethane atau C2H6
9.
Acetylene atau C2H2
7
m. Tangen Delta
Dissipation Factor atau Tan delta (δ) merupakan pengujian yang
berguna untuk menunjukkan kekuatan isolasi, kehilangan daya dielektrik dan
kelembaban berbagai macam bahan isolasi. Tegangan dan arus fasa
bergeser 90° pada kapasitor murni dan arus yang melewati isolasi yang
merupakan kapasitif. Adanya kontaminasi akan menurunkan nilai tahanan
isolasi yang berdampak pada tingginya arus resisitif yang melaluinya.
Besarnya pergeseran antara tegangan dan arus menjadi kurang dari 90°,
selisih pergeseran dari 90° ini yang menunjukkan nilai tingkat kontaminasi
yang disebut tan delta.
Dalam pengujian peralatan elektronik pengukuran arus bocor digunakan
sebagai acuan untuk mengukur tingkat isolasi dari sebuah peralatan elektronik,
cosinus sudut antara arus yang terukur pada isolasi dengan tegangannya
disebut dengan power factor, dalam kondisi ideal tanpa adanya rugi-rugi
sebuah isolasi memiliki sudut 90⁰ dalam hubungan tegangan dan arus, hal ini
dapat diartikan bahwa isolasi yang ideal memiliki power factor (Cos(90⁰)) = 0,
namun dalam realitanya tidak ada isolasi yang sempurna mampu menghasilkan
sudut 90⁰
Delta (δ) adalah sudut rugi-rugi yang terbentuk ketika sebuah arus
yang terukur dari isolasi yang tidak ideal atau kurang dari sudut 90⁰ (90-ϴ),
arus yang menghasilkan sudut 90⁰ bersifat kapasitif (IC), namun
dalam realitanya terdapat arus yang bersifat resistif (I R) yang membuat
sudut yang dihasilkan kurang dari 90 ⁰, dalam hal ini dapat dikatakan
semaikin tinggi nilai kapasitansi semakin bagus nilai isoalsi dari perangkat
elektronik, dan Tan Delta (δ) delta adalah sebuah metode yang digunakan
untuk mengukur nilai kapasitasnsi sebuah isolasi dari perangkat
elektronik.
7
Dari teori diatas metode pengujian Tan Delta (δ) dapat digunakan
untuk mengukur tingkat isolasi dari transformator, sebuah isolasi
dikatakan bagus jika bersifat kapasitif, pada transformator terdapat 3
bagian yang
8
dapat diukur nilai kapasitasinya yaitu kapasitansi High Voltage ke Low
Voltage (CHL), Kapasitansi High Voltage ke Ground (CHG) dan
Kapasitansi Low Voltage ke Ground(CLG).
8
Jenis-Jenis Mode Pengukuran Dissipation Factor (Tan δ)
Dalam pengujian transformator terdapat beberapa yaitu
1. GST (Grounded Specimen Test) /Uji di ketanahkan yang merupakan
mode pengujian tangen delta yang mana kapasitansi uji yang
digunakan sebagai referensi pengukuran adalah kapasitansi obyek
yang diuji terhadap ground
2. UST (Ungrounded Specimen Test)/ Uji tidak di ketanahkan yang
merupakan mode pengujian tangen delta yang mana kapasitansi uji
yang digunakan sebagai referensi pengukuran adalah kapasitansi
antara 2 obyek yang sama sekali tidak terhubung dengan ground .
3. GSTg (Grounded Specimen Test with guard) /Uji terhadap guard yang
merupakan mode pengujian tangen delta yang mana kapasitansi uji
yang digunakan sebagai referensi pengukuran adalah kapasitansi
obyek yang diuji terhadap ground dan memblok/membatasi kapasitansi
obyek lain (guard) yang mempengaruhi kapasitansi obyek yang diuji .
Rangkaian penyambungan tangen delta :
8
Gambar 4.37 Omicron CPC 100
Omicron CPC 100 merupakan perangkat pengujian yang cukup lengkap untuk
melakukan pengujian transformator arus. Selain itu sesuai kemampuannya
Omicron CPC 100 juga dapat melakukan pengujian transformator tenaga,
sistem pentanahan (grounding), pengujian tegangan tinggi (HV), pengujian
GIS , pengujian tangen delta ,dan circuit breaker. Omicron CPC 100 dapat
menginjeksikan arus hingga 2000 A, dan tegangan hingga 12 kV. Alat ini
sangat ideal untuk melakukan pengujian karena memiliki fitur yang cukup
lengkap dan sangat portable.
8
Gambar 4.38 Transformator UAT
No Data Nilai
1 Nomor Serial UAT UNIT 1
2 Pabrik UNINDO
3 Tipe Pabrik TTUB20/20000
4 Tahun Pembuatan 1995
5 Jumlah fasa 3
6 Power Ratings 20 MVA
7 Nilai Tegangan Primer 11,5 KV
Nilai Tegangan Sekunder 6,3 KV
8 Tipe Pendinginan ONAF
9 Nilai Arus Primer 1004,090 A
Nilai Arus Sekunder 1832,860 A
10 Temp. Rise. Wind Max. 65%
111 Vektor Grup Dyn11
8
1. Pengujian Tahanan Belitan
1). Persiapan alat ukur dan aksesoris lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
pengukuran
4). Pastikan transformator yang akan di uji sudah terhubung atau terkoneksi
dengan pentanahan sistem
5). Pastikan transformator yang akan diuji dalam keadaan terpisah dari
rangkaian sistem
6). Sebelum memulai pengujian, pastikan pentanahan dari alat uji omicron
CPC 100 sudah terpasang dengan baik. Periksa dan pastikan semua
pemasangan kabel pengujian sudah benar sesuai dengan rangkaian
pengukuran
7). Pastikan posisi jarak aman antara operator, alat uji dan transformator yang
di uji sudah aman
8). Foto atau catat nilai rasio tegangan sesuai dengan jumlah tegangan tap
changer pada nameplate transformator yang akan di uji
9). Isilah parameter-parameter yang telah disediakan oleh omicron CPC 100
untuk lembar kerja
8
Gambar4.39 Wiring Diagram Tahanan Belitan Sisi HV Dengan Alat Uji Omicron CPC 100
Gambar 4.40 Wiring Diagram Tahanan Belitan Sisi LV Dengan Alat Uji Omicron CPC 100
Table 4.5 Pengujian Tahanan Belitan
Belitan Fasa Resistan Deviasi Kriteria Hasil
Belitan Antar (%)
[75 C](m Belitan(%)
ohm) 1 2
HV R-S 38,427 0,09 0,21 2 Memenuhi
S-T 38,393 0,30 0,09 2 Memenuhi
T-R 38,509 0,21 0,30 2 Memenuhi
8
LV r-n 3,227 0,43 1,44 2 Memenuhi
s-n 3,214 1,86 0,43 2 Memenuhi
t-n 3,274 1,46 1,89 2 Memenuhi
1). Persiapan alat ukur dan aksesoris lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
pengukuran
4). Pastikan transformator yang akan di uji sudah terhubung atau terkoneksi
8
dengan pentanahan sistem
8
5). Pastikan transformator yang akan diuji dalam keadaan terpisah dari
rangkaian sistem
6). Sebelum memulai pengujian, pastikan pentanahan dari alat uji omicron
CPC 100 sudah terpasang dengan baik. Periksa dan pastikan semua
pemasangan kabel pengujian sudah benar sesuai dengan rangkaian
pengukuran
7). Pastikan posisi jarak aman antara operator, alat uji dan transformator yang
di uji sudah aman
8). Foto atau catat nilai rasio tegangan sesuai dengan jumlah tegangan tap
changer pada nameplate transformator yang akan di uji
9). Isilah parameter-parameter yang telah disediakan oleh omicron CPC 100
untuk lembar kerja
Gambar 4.41 Wiring Diagram Transformator Turn Ratio (TTR)Dengan Alat Uji
Omicron CPC 100
Table 4.6 Pengujian Transformator Turn Ratio (TTR)
Fasa Nilai Hasil Uji Deviasi Kriteria[%] Hasil
Acuan Rasio (B) [%]
(A)
R 3,2406 3,2360 0,14 0,5 Memenuhi
8
S 3,2359 0,15 0,5 Memenuhi
T 3,2360 0,14 0,5 Memenuhi
1). Persiapan alat ukur dan aksesoris lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
pengukuran
4). Pastikan transformator yang akan di uji sudah terhubung atau terkoneksi
dengan pentanahan sistem
5). Pastikan transformator yang akan diuji dalam keadaan terpisah dari
9
rangkaian sistem
6). Sebelum memulai pengujian, pastikan pentanahan dari alat uji omicron
CPC 100 sudah terpasang dengan baik. Periksa dan pastikan semua
pemasangan kabel pengujian sudah benar sesuai dengan rangkaian
pengukuran
7). Pastikan posisi jarak aman antara operator, alat uji dan transformator yang
di uji sudah aman
8). Foto atau catat nilai rasio tegangan sesuai dengan jumlah tegangan tap
changer pada nameplate transformator yang akan di uji
9). Isilah parameter-parameter yang telah disediakan oleh omicron CPC 100
untuk lembar kerja
Gambar 4.42 Wiring Diagram Indeks Polarisasi Dengan Alat Uji Omicron CPC 100
Table 4.7 Pengujian Indeks Polarisasi
Sisi Tega Wak Tahan Indeks Kriteria Hasil
Ukur ngan tu an Polaris
Uji Uji Isolasi asi
[Vdc] [Me [M
nit] ohm]
LV- 5000 1 1,338 1,48 >2 (Good) Fair
9
(HV+G) 10 1,980
HV- 5000 1 2,406 2,02 >2 (Good) Good
(LV+G) 10 4,860
(HV- 5000 1 1,270 1,41 >2 (Good) Fair
LV)-G 10 1,790
Referensi:
Standar IEEE std C57.152-2013
- Less than 1 : Dangerous
- 1-1,1 : Poor
- 1,1-1,25 : Questionable
- 1,25-2 : Fair
- Above 2 : Good
1). Persiapan alat ukur dan aksesoris lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
9
3). Persiapan blanko pengukuran
4). Pastikan transformator yang akan di uji sudah terhubung atau terkoneksi
dengan pentanahan sistem
5). Pastikan transformator yang akan diuji dalam keadaan terpisah dari
rangkaian sistem
6). Sebelum memulai pengujian, pastikan pentanahan dari alat uji omicron
CPC 100 sudah terpasang dengan baik. Periksa dan pastikan semua
pemasangan kabel pengujian sudah benar sesuai dengan rangkaian
pengukuran
7). Pastikan posisi jarak aman antara operator, alat uji dan transformator yang
di uji sudah aman
8). Foto atau catat nilai rasio tegangan sesuai dengan jumlah tegangan tap
changer pada nameplate transformator yang akan di uji
9). Isilah parameter-parameter yang telah disediakan oleh omicron CPC 100
untuk lembar kerja
Gambar 4.43 Wiring Diagram Arus Eksitasi Dengan Alat Uji Omicron CPC 100
9
Table 4.8 Pengujian Arus Eksitasi
T Fasa R Fasa S Fasa T
a
Arus Losses Reakt Arus Losses Reakt Arus Losses Reakt
p
(mA) (Watt) ansi(k (mA) (Watt) ansi(k (mA) (Watt) ansi(k
Ohm) Ohm) Ohm)
2 674, 5083 9,75 435, 3286 15,07 673. 5054 9,81
894 285 514
Pengukuran arus eksitasi terdiri dari komponen besarnya arus (mA) dan
kerugian (W). Besarnya eksitasi ini tergantung pada nilai-nilai relatif dari
komponen induktif dan kapasitif dari inti dan isolasi, sedangkan komponen
losses selalu didominasi oleh rugi-rugi inti, terutama yang dihasilkan oleh arus
eddy (IEEE Std C57.91™. 2011)
Dari data pengujian Indeks Polarisasi pada Trafo Daya UAT dia atas
disimpulkan bahwa dalam kondisi bagus. Hal ini sesuai dengan standar IEC std
62-1995 dan IEEE std C57.152-2013 .
1). Persiapan alat ukur dan aksesoris lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
9
pengukuran
9
4). Pastikan transformator yang akan di uji sudah terhubung atau terkoneksi
dengan pentanahan sistem
5). Pastikan transformator yang akan diuji dalam keadaan terpisah dari
rangkaian sistem
6). Sebelum memulai pengujian, pastikan pentanahan dari alat uji omicron
CPC 100 sudah terpasang dengan baik. Periksa dan pastikan semua
pemasangan kabel pengujian sudah benar sesuai dengan rangkaian
pengukuran
7). Pastikan posisi jarak aman antara operator, alat uji dan transformator yang
di uji sudah aman
8). Foto atau catat nilai rasio tegangan sesuai dengan jumlah tegangan tap
changer pada nameplate transformator yang akan di uji
9). Isilah parameter-parameter yang telah disediakan oleh omicron CPC 100
untuk lembar kerja
Gambar4.44 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
9
Gambar 4.45 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
Gambar 4.46 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
Gambar 4.47 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
9
Gambar 4.48 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
Gambar 4.49 Wiring Diagram Tan Delta Isolasi yang diuji ICH+ICHL Dengan Alat Uji Omicron
CPC 100
Pada Pengujian Tan Delta Isolasi Trafo, dilakukan 4 macam pengujian yaitu :
ICHL = primer-sekunder
ICH = Primer-Ground
ICL = Sekunder-Ground
ICLH = Sekunder-Primer
9
Table 4.9 Pengujian Tangen Delta
Sisi Meas Test V Freq V I Out Watt Cap Df
Teganga ureme Mode Out uensi Test Los
n nt
HV ICH+I GST 6 KV 50 6 KV 19,6 379,51 1039 0,32
CHL Hz mA mW 5 pF 27 %
ICH GSTg-A 6 KV 50 6 KV 3,72 94,81 1972 0,42
Hz mA mW ,6 pF 48 %
ICHL UST-A 6 KV 50 6 KV 15,88 283,49 8422 0,29
Hz mA mW ,3 pF 75 %
LV ICL+I GST 3,01 50 3KV 13,9 136,48 1469 0,32
CLH KV Hz mA mW 9,1 62 %
pF
ICL GSTg-A 3,01 50 3KV 5,94 65,49 6276 0,36
KV Hz mA mW pF 63 %
ICLH UST-A 3,01 50 3KV 7,99 71,07 8422 0,29
KV Hz mA mW pF 45 %
Pada Sisi HV
1.ICH+ICHL
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,37951
= 6000
=6,3251667 x 10−5 A
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
6,3251667 x10−5
= 0,003227
=0,0196 A
=0,0196 A
9
d. Tan δ = 0,003227
δ = Tan-1 0,003227
δ =0,18489
𝑃
e. Tan δ =
𝑉2ῳ𝑐
0,37951
=(6000)2𝑥2πx50𝑥10395𝑥10−9
= 3,22809 𝑋 10−3
=0,03376609 %
Dari data diketahui rugi-rugi dielektrik di atas, maka dapat dilihat bahwa
nilai rugi daya. Dari rugi-rugi dielektrik yang terjadi, maka dapat menghitung
perhitungan untuk mengetahui bagaimana parameter dari nilai tan delta isolasi
ICH-ICHL. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah nilai I Total atau
arus total yang mengalir pada isolasinya, nilai Ic atau nilai Arus Kapasitif atau
arus yang terserap padasistem kapasitansi isolasinya dan Ir atau Arus resistif
yaitu arus yang menembus sistem isolasi nya yang berhasil menuju bagian
kumparan lain dari trafo tersebut, serta kita dapat melihat bagaimana besar
penyimpangan sudut melalui bentuk dari Diagram Fasor dari isolasi tersebut.
Setelah itu, kita akan membandingkan bagaimana nilai Tan Delta jika dihitung
menggunakan parameter yang dihasilkan dari tegangan inject alat Uji dengan
hasil dari pengujian .
2. ICH
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,09481
= 6000
1
=1,5801667x10−5 A
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
1,5801667x10−5
= 0,004248
=3,719789x10−3 A
=√(1,5801667x10−5)2 + (3,719789x10−3 )2
=3,719822x10−3 A
d. Tan δ = 0,004248
δ = Tan-10,004248
δ =0,243391
𝑃
e. Tan δ = 2
𝑉 ῳ𝑐
0,09481
=(6000)2𝑥2πx50𝑥1972,6𝑥10−12
=0,0042497
0,0042497−0,004248
= 0,0042497 x 100%
= 0,04 %
Dari data diketahui rugi-rugi dielektrik di atas, maka dapat dilihat bahwa
nilai rugi daya. Dari rugi-rugi dielektrik yang terjadi, maka dapat menghitung
perhitungan untuk mengetahui bagaimana parameter dari nilai tan delta
isolasi ICH. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah nilai I Total
atau arus total yang mengalir pada isolasinya, nilai Ic atau nilai Arus Kapasitif
atau arus yang terserap padasistem kapasitansi isolasinya dan Ir atau Arus
resistif yaitu arus yang menembus sistem isolasi nyayang berhasil menuju
bagian kumparan lain dari trafo tersebut, serta kita dapat melihat bagaimana
besar penyimpangan sudut melalui bentuk dari Diagram Fasor dari isolasi
1
tersebut. Setelah itu, kita
1
akan membandingkan bagaimana nilai Tan Delta jika dihitung menggunakan
parameter yang dihasilkan dari tegangan inject alat Uji dengan hasil dari
pengujian .
3. ICHL
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,28349
= 6000
=4,7248333x10−5 A
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
4,7248333x10−5
= 0,002975
=0,0158818 A
=√(4,7248333x10−5)2 + (0,0158818)2
=0,01588187 A
d. Tan δ = 0,002975
δ = Tan-1 0,002975
= 0,17045
𝑃
e. Tan δ =
𝑉2ῳ𝑐
0,28349
=(6000)2𝑥2πx50𝑥8422,3,6𝑥10−12
=0,00297604
0,00297604−0,002975
= 0,00297604 x 100%
= 0,034957 %
1
Dari data diketahui rugi-rugi dielektrik di atas, maka dapat dilihat
bahwa nilai rugi daya. Dari rugi-rugi dielektrik yang terjadi, maka dapat
menghitung perhitungan untuk mengetahui bagaimana parameter dari nilai
tan delta isolasi ICHL . Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah
nilai I Total atau arus total yang mengalir pada isolasinya, nilai Ic atau nilai
Arus Kapasitif atau arus yang terserap padasistem kapasitansi isolasinya dan
Ir atau Arus resistif yaitu arus yang menembus sistem isolasi nyayang
berhasil menuju bagian kumparan lain dari trafo tersebut, serta kita dapat
melihat bagaimana besar penyimpangan sudut melalui bentuk dari Diagram
Fasor dari isolasi tersebut. Setelah itu, kita akan membandingkan bagaimana
nilai Tan Delta jika dihitung menggunakan parameter yang dihasilkan dari
tegangan inject alat Uji dengan hasil dari pengujian .
Pada Sisi LV
1.ICL+ICLH
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,13648
= 3000
= 4,549333 x 10−5 A
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
4,549333 x 10−5
= 0,003262
= 0,01394645 A
= 0,01394652 A
d. Tan δ = 0,003262
1
δ = Tan-1 0,003262
= 0,186898
𝑃
e. Tan δ =
𝑉2ῳ𝑐
0,13648
=(3000)2𝑥2πx50𝑥14699,1𝑥10−12
=0,0032838
0,0032838−0,003262
= 0,0032838 x 100%
= 0,663865 %
2. ICL
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,06549
= 3000
= 2,183 𝑥10−5 A
1
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
2,183 𝑥10−5
= 0,003663
= 5,959595 𝑥10−3 A
= 5,959635 𝑥10−3 A
d. Tan δ = 0,003663
δ = Tan-1 0,003663
=0,209873
𝑃
e. Tan δ =
𝑉2ῳ𝑐
0,06549
=(3000)2𝑥2πx50𝑥6276𝑥10−12
=0,00369062
0,00369062−0,003663
= 0,00369062 x 100%
= 0,7484 %
1
dari isolasi tersebut. Setelah itu, kita
1
akan membandingkan bagaimana nilai Tan Delta jika dihitung menggunakan
parameter yang dihasilkan dari tegangan inject alat Uji dengan hasil dari
pengujian .
3. ICLH
a. P = V . Ir
Ir =𝑃
𝑉
0,07107
= 3000
= 2,369 x 10−5 A
𝐼𝑟
b. Ic =Tan δ
2,369 x 10−5
= 0,002945
= 8,044142 x 10−3 A
= 8,0441768 x 10−3 A
d. Tan δ = 0,002945
δ = Tan-1 0,002945
=0,1687355
𝑃
e. Tan δ =
𝑉2ῳ𝑐
0,07107
=(3000)2𝑥2πx50𝑥8422𝑥10−12
=0,0029845
0,0029845−0,002945
= 0,0029845 x 100%
= 1,3235 %
1
Dari data diketahui rugi-rugi dielektrik di atas, maka dapat dilihat
bahwa nilai rugi daya. dari rugi-rugi dielektrik yang terjadi, maka dapat
menghitung perhitungan untuk mengetahui bagaimana parameter dari nilai
tan delta isolasi ICLH . Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah
nilai I Total atau arus total yang mengalir pada isolasinya, nilai Ic atau nilai
Arus Kapasitif atau arus yang terserap padasistem kapasitansi isolasinya dan
Ir atau Arus resistif yaitu arus yang menembus sistem isolasi nyayang
berhasil menuju bagian kumparan lain dari trafo tersebut, serta kita dapat
melihat bagaimana besar penyimpangan sudut melalui bentuk dari Diagram
Fasor dari isolasi tersebut. Setelah itu, kita akan membandingkan bagaimana
nilai Tan Delta jika dihitung menggunakan parameter yang dihasilkan dari
tegangan inject alat Uji dengan hasil dari pengujian .
1
5%
Setelah melihat pembahasan di atas, nilai tan delta hasil pengujian ICH-
ICHL sisi primer masih sesuai standar, yaitu bernilai 0,3227 % dimana standar
nya untuk trafo baru yaitu di bawah 0,5%. Hasil tersebut, mengindikasikan
bahwa Isolasi pada belitan Primer-Ground dan Primer-Sekunder masih berada
pada kondisi baik. Hasil perhitungan nilai Arus Kapasitfi (Ic) juga nilainya tidak
jauh berbeda dengan nilai arus bocor yang mengalir pada isolasi tersebut (I
Total) serta didapat juga nilai Arus Resistif serta penyimpangan sudut yang
kecil sehinggamengindikasikan bahwa isolasi tersebut masih berada pada
kondisi baik. Selain itu, juga dibandingkan antara tan delta hasil perhitungan
dari parameter tegangan alat uji dan tan delta hasil pengujian. Didapat nilai
perbedaan dengan Kesalahan Relatif sebesar 0,0337 %, yangartinya
pengujian tan delta tersebut menghasilkan nilai yang akurat serta prosedur
cara pengambilan data nya telah dilaksanakan dengan cara yang benar.
Selanjutnya nilai tan delta hasil pengujian ICH sisi primer masih sesuai
standar, yaitu bernilai 0,4248 % dimana standar nya untuk trafo baru yaitu di
bawah 0,5%. Hasil tersebut, mengindikasikan bahwa Isolasi pada belitan
Primer-Ground dan Primer-Sekunder masih berada pada kondisi baik. Hasil
perhitungan nilai Arus Kapasitfi (Ic) juga nilainya tidak jauh berbeda dengan
nilai arus bocor yang mengalir pada isolasi tersebut (I Total) serta didapat juga
nilai Arus Resistif serta penyimpangan sudut yang kecil sehingga
mengindikasikan bahwa isolasi tersebut masih berada pada kondisi baik.
Selain
1
itu, juga dibandingkan antara tan delta hasil perhitungan dari parameter
tegangan alat uji dan tan delta hasil pengujian. Didapat nilai perbedaan
dengan Kesalahan Relatif sebesar 0,04 %, yang artinya pengujian tan delta
tersebut menghasilkan nilai yang akurat serta prosedur cara pengambilan data
nya telah dilaksanakan dengan cara yang benar.
Selanjutnya nilai tan delta hasil pengujian ICHL sisi primer masih sesuai
standar, yaitu bernilai 0,2975 % dimana standar nya untuk trafo baru yaitu di
bawah 0,5%. Hasil tersebut, mengindikasikan bahwa Isolasi pada belitan
Primer-Ground dan Primer-Sekunder masih berada pada kondisi baik. Hasil
perhitungan nilai Arus Kapasitfi (Ic) juga nilainya tidak jauh berbeda dengan
nilai arus bocor yang mengalir pada isolasi tersebut (I Total) serta didapat juga
nilai Arus Resistif serta penyimpangan sudut yang kecil sehingga
mengindikasikan bahwa isolasi tersebut masih berada pada kondisi baik.
Selain itu, juga dibandingkan antara tan delta hasil perhitungan dari parameter
tegangan alat uji dan tan delta hasil pengujian. Didapat nilai perbedaan
dengan Kesalahan Relatif sebesar 0,03495 %, yangartinya pengujian tan delta
tersebut menghasilkan nilai yang akurat serta prosedur cara pengambilan data
nya telah dilaksanakan dengan cara yang benar.
Selanjutnya nilai tan delta hasil pengujian ICL sisi Sekunder masih sesuai
1
standar, yaitu bernilai 0,2945 % dimana standar nya untuk trafo baru yaitu di
bawah 0,5%. Hasil tersebut, mengindikasikan bahwa Isolasi pada belitan
Primer-Ground dan Primer-Sekunder masih berada pada kondisi baik. Hasil
perhitungan nilai Arus Kapasitfi (Ic) juga nilainya tidak jauh berbeda dengan
nilai arus bocor yang mengalir pada isolasi tersebut (I Total) serta didapat
juga nilai Arus Resistif serta penyimpangan sudut yang kecil sehingga
mengindikasikan bahwa isolasi tersebut masih berada pada kondisi baik.
Selain itu, juga dibandingkan antara tan delta hasil perhitungan dari
parameter tegangan alat uji dan tan delta hasil pengujian. Didapat nilai
perbedaan dengan Kesalahan Relatif sebesar 0,7484 %, yangartinya
pengujian tan delta tersebut menghasilkan nilai yang akurat serta prosedur
cara pengambilan data nya telah dilaksanakan dengan cara yang benar.
Selanjutnya nilai tan delta hasil pengujian ICLH sisi Sekunder masih
sesuai standar, yaitu bernilai 0,3663 % dimana standar nya untuk trafo baru
yaitu di bawah 0,5%. Hasil tersebut, mengindikasikan bahwa Isolasi pada
belitan Primer-Ground dan Primer-Sekunder masih berada pada kondisi baik.
Hasil perhitungan nilai Arus Kapasitfi (Ic) juga nilainya tidak jauh berbeda
dengan nilai arus bocor yang mengalir pada isolasi tersebut (I Total) serta
didapat juga nilai Arus Resistif serta penyimpangan sudut yang kecil sehingga
mengindikasikan bahwa isolasi tersebut masih berada pada kondisi baik.
Selain itu, juga dibandingkan antara tan delta hasil perhitungan dari
parameter tegangan alat uji dan tan delta hasil pengujian. Didapat nilai
perbedaan dengan Kesalahan Relatif sebesar 1,3235 %, yangartinya
pengujian tan delta tersebut menghasilkan nilai yang akurat serta prosedur
cara pengambilan data nya telah dilaksanakan dengan cara yang benar.
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di PT PLN
(Persero)Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin maka dapat
diambil kesimpulan:
1. PLTU Ombilin baru memulai beroperasi sejak akhir tahun
1996. Yang bertempat di :Jl.Prof. DR. M. Yamin SH Talawi. Sawahlunto-
Sumatra Barat 27446, Indonesia. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin dibentuk berdasarkan surat direksi PT PLN
(Persero) No. 080. K/023/DIR/1995, tanggal 18 September 1995
tentang pembuatan dan penetapan tingkat unit Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin pada PT PLN (Persero) Wilayah III Unit
Pelaksana Pembangkitan Ombilin yang membawahi daerah kerja Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dengan kapasitas terpasang 2 x 100
MW .
2. Bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan ini
adalah diPLTU Ombilin yaitu air dan bahan bakar utama yang
digunakan adalah batu bara. Air yang digunakan dalam proses produksi
di PLTU ombilin didapatkan dari sungai ombilin yang berada di sekitaran
PLTU ombilin. Batu bara di PLTUOmbilin didapatkan dari PT pemasok
batu bara yang berada tidak jauh dari PLTU Ombilin. Baru bara yan
digunakan yaitu batu bara yang telah melalui uji kualitas terlebih dahulu.
3. PLTU Ombilin menggunakan sistem produksi make to stock
sehingga perusahaan ini terus menerus memproduksi selama 24 jam
sehingga mesin terus menerus beroperasi tanpa henti dan listrik yang
dihasilkan di trafo akan disalurkan ke GIS sebelum disalurkan ke
konsumen
4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Ombilin dipimpin oleh
seorang manager yang dibantu 5 orang Assistant Manager dan Senoir
Spesialis II, yaitu :
1. Manager Bagian Engineering
1
2. Manager Bagian Operasi
5.2 Saran
1
Lampiran
1
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Kerja Magang (RPKM)
NIM 201811177
Minggu Pertama :
Minggu Kedua :
Minggu Ketiga :
1
Minggu Keempat :
Minggu Kelima :
Minggu keenam :
Minggu Ketujuh :
Minggu kedelapan :
Minggu kesembilan :
Minggu kesepuluh :
Minggu kesebelas :
1
peralatan, data pengoperasian, dan data perawatan sesuai dengan Judul
Pembahasan.
Minggu keduabelas:
1
Lampiran 3 Daftar Hadir Mahasiswa
NIM : 201811177
1
39 24 Februari 2022 07.30 16.00
40 25 Februari 2022 07.00 16.30
41 28 Februari 2022 07.30 16.00
42 1 Maret 2022 07.30 16.00
43 2 Maret 2022 07.30 16.00
44 3 Maret 2022 07.30 16.00
45 4 Maret 2022 07.00 16.30
46 7 Maret 2022 07.30 16.00
47 8 Maret 2022 07.30 16.00
48 9 Maret 2022 07.30 16.00
49 10 Maret 2022 07.30 16.00
50 11 Maret 2022 07.00 16.30
51 14 Maret 2022 07.30 16.00
52 15 Maret 2022 07.30 16.00
53 16 Maret 2022 07.30 16.00
54 17 Maret 2022 07.30 16.00
55 18 Maret 2022 07.00 16.30
56 21 Maret 2022 07.30 16.00
57 22 Maret 2022 07.30 16.00
58 23 Maret 2022 07.30 16.00
1
Lampiran 4 Laporan Kegiatan Pelaksanaan Magang Harian Kerja Magang
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 1
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 3 Jan Perkenalan Pembagian bidang pekerjaan
2022 Terhadap ruang dan sosialisasi K3, dan
lingkup kerja melengkapi seluruh
administrasi sebelum
melaksanakan kerja
magang.Perkenalan diri ke
seluruh staff PLTU Ombilin
khususnya bagian HAR listrik
Selasa, 4 Jan Pengecekan pada Pengecekan dan perbaikan
2022 ruang breaker pada breaker 6kV
condensate Pump (CEX)
1
Kamis, 6 Jan Pengecekan panel Pada kegiatan ini dilakukan
2022 Lift area turbin hall perbaikan pada penerangan
Lift di area turbin hall
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 2
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 10 Jan Pengecekan panel Pada kegiatan ini dilakukan
2022 pada area belt pengecekan secara visual
conveyor dan dilakukan cleaning pada
panel.
1
Jumat, 14 Jan Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 breaker area Coal pengujian pada breaker eco
Ash blower.
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 3
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 17 Jan Pemeliharaan pada Dilakukan pemeliharaan
2022 motor cooling water pada pipa motor CWP dan
pump (CWP) pada kegiatan ini dilakukan
pembukaan cover dari motor
CWP dengan menggunakan
Crane
1
Jumat, 21 Jan Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 motor Primary air cleaning dan penambahan
fan grease pada motor primary
air fan
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 4
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 24 Jan Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 ruang breaker perbaikan pada breaker 6kV
motor primary air fan
1
Jumat, 28 Jan Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 Automatic Voltage pengecekan pada Alat
Regulator (AVR) pengatur tegangan (AVR)
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 5
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 31 Jan Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 motor Make up cleaning dan pengukuran
pump cooling water amper fasa menggunakan
tang amper
1
Jumat, 4 Feb Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 motor induced draft pengukuran temperature
fan (FTA) motor dan mencatat amper
fasa pada breaker motor
induced draft fan (FTA)
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 6
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 7 Feb Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 boiler feedwater cleaning dan pengecekan
pump (APA) secara visual pada boiler
feedwater pump (APA)
1
Jumat, 11 Feb Pengambilan oli Pada kegiatan ini dilakukan
2022 trafo bekas pengambilan sampel oli trafo
bekas untuk di cek ke
laboratorium
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 7
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 14 Feb Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 magnetic separator penormalan dan
penambahan oli pada
magnetic separator
1
Jumat, 18 Feb sakit
2022
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 8
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 21 Feb Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 motor Seal air fan cleaning dan penambahan
(FNA) grease pada motor seal air
fan (FNA)
1
Jumat, 25 Feb Pengecekan batrai Pada kegiatan ini dilakukan
2022 pada diesel pengukuran tegangan batrai
emergency diesel emergency
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 9
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 28 Feb Libur isra miraj
2022
1
Jumat, 4 Mar Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 tarnformator EP pengecekan isolator pada
tranformator EP
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 10
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 7 Mar Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 tarnformator EP pengecekan isolator pada
tranformator EP
1
Jumat, 11 Mar Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 area GIS cleaning dan pengecekan
secara visual pada PMT
yang ada di area GIS
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 11
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 14 Mar Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 area GIS cleaning dan pengecekan
secara visual pada PMT
yang ada di area GIS
1
Jumat, 18 Mar Pemeliharaan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 Trafo EP pengecekan isolator pada
trafo EP
1
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN MAGANG HARIAN KERJA MAGANG
Nama Mahasiswa : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi/ Bidang : HAR Listrik
Rincian RPKM Minggu Ke- 12
Hari/Tgl Kegiatan yang Uraian Kegiatan Paraf
dilaksanakan P.L/Cap
Senin, 21 Mar Pemasangan Pada kegiatan ini dilakukan
2022 grounding pada grounding pada batrai unit 2
batrai
1
Jumat, 25 mar Pengecekan pada Pada kegiatan ini dilakukan
2022 trafo UAT unit 1 cleaning dan pengecekan
secara visual pada trafo UAT
unit 1
1
Lampiran 5 Laporan Mingguan Konsultasi Antar Pembimbing
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
LAPORAN MINGGUAN KONSULTASI ANTAR PEMBIMBING
Nama Mahasiswa Pelaksana magang : Asti Felicia
NIM 201811177
Nama Divisi / Bidang / Seksi / Sub :
Lokasi Kerja Magang :
Saran :
Mengetahui ,
1
Lampiran 6 Foto Kegiatan Kerja Magang
1
B. Foto Perusahaan
C. Foto Lainnya
1
1
DAFTAR PUSTAKA
Saputro ,Tomy Adi .(2018) . analisis hasil pengujian tahanan isolasi transformator daya
berdasarkan hasil uji indeks polarisasi, tangen delta, rasio tegangan, bdv(break down
voltage) : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta .
Abidin Luqi. (2019). pengujian dissipation factor pada transformator dengan jumper dan
tanpa jumper bushing . Yang terbit di jurnal Ilmiah Energi dan Kelistrikan . p-ISSN
1979-0783 volume 11.
Wibowo , Dwi Ari .(2018) . analisa pengujian isolasi transformator daya 60 mva pada
gardu induk jajar : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta .
Fajarwati ,,Miranti .(2018) .analisis kondisi hasil pengujian transformator iii 150/20kv
16mvagi jajar dalam keadaan padam :Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Wibowo, Dwi Ari .(2018) . analisa pengujian isolasi transformator daya 60 mva pada
gardu induk jajar : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anindyantoro ,Muhammad Syahendra .(2017). analisa tahanan isolasi pada transformator
tenaga digardu induk wonogiri : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Badaruddin, Fery Agung Firdianto .(2016) . analisa minyak transformator pada
transformator tiga fasadi pt x . Yang terbit di jurnal Ilmiah Energi dan Kelistrikan,
ISSN:2086-9479.
Riyanto, sigit .(2021) . analisis tahanan isolasi pada transformatordi gardu induk 150 kv
purwodadi : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Alinda Aisteti Yani, Margono, Ken Hasto .(2020). analisa tahanan isolasi transformator 3
di pt.pln (persero) gardu induk 150 kv pati . Yang terbit di jurnal Ilmiah issn :2746-
0975.