Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KERJA PRAKTIK

DI PT KERETA API INDONESIA (persero)


SUBUNIT FIELD SERVICE POWER SYSTEM 2
PALEMBANG

( 12 DESEMBER 2022 – 12 FEBRUARI 2023 )

Disusun oleh :

RIZKI FIRMANSYAH
1902230510

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT KERETA API INDONESIA (persero)

SUBUNIT FIELD SERVICE POWER SYSTEM 2

Oleh :

RIZKI FIRMANSYAH
1902230510

Mengetahui

Ketua Jurusan
Teknik Elektro Dosen Pembimbing

M. Husni Syahbani, ST, M.T. Ir. H. Yuslan Basir, MT


KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang maha esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa prodi teknik elektro fakultas teknik universitas
tridinanti palembang. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Hj.Nyimas Manisah, M.P. Selaku Rektor Elektro Tridinanti
Palembang.
2. Bapak Ir. Zulkarnain Fatoni, S.T., M.T. Selaku Dekan Fakultas Program Teknik
Universitas Tridinanti Palembang.
3. Bapak M. Husni Syahbani, S.T., M.T. Selaku ketua jurusan program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang yang telah
memberikan pengarahan selama masa studi.
4. Ibu Dina Fitria, S.T, M.T. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan pengarahan selama masa studi.
5. Bapak Ir. H. Yuslan Basir, M.T. Selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi guna menyelasaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
6. Bapak Ageng Mulya selaku Manager Maintenance LRT PT. Kereta Api Indonesia
Divisi Regional III
7. Bapak Tomi Pebriansa Putra selaku Assistant Manager Power System LRT PT.
Kereta Api Indonesia Divisi Regional III
8. Bapak Mayta Dinatta selaku Senior Supervisor Field Service 2 serta Pembimbing
Lapangan di unit Power System LRT PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional
III.
9. Bapak M. Mario Bimo selaku Senior Supervisor Field Service 1 serta Pembimbing
Lapangan di unit Power System LRT PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional
III
10. Bapak Ananta Widia Sasmita selaku Senior Supervisor Workshop and OCC
Power System LRT PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional III
11. Kakak-kakak pendamping di Field Service 2 yang telah memberikan banyak
masukan selama menyelesaikan laporan kerja praktek ini
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan guna perbaikan dimasa
yang akan datang. Demikian semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa/i jurusan teknik elektro universitas tridinanti palembang.

Palembang, 12 Februari 2023

Rizki Firmansyah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................


1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Tujuan Dan Manfaat..................................................................................
1.2.1. Tujuan……………………………………………………...
1.2.2. Manfaat…………………………………………………….
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek……………………………………………..

BAB 2 TINJAUAN UMUM............................................................................


2.1 Sejarah PT Kereta Api Indonesia ..............................................
2.2 Logo Perusahaan PT Kereta Api Indonesia ..............................
2.3 Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia ....................................
2.4 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia ..........................
2.5 Sejarah LRT (Light Rail Transit) Sumatera Selatan .................
2.6 Peta Layout Light Rail Transit Sumatera Selatan .....................

BAB 3 KEGIATAN KERJA PRAKTIK


3.1 Jadwal Kerja Praktik .................................................................
3.2 Ruang Lingkup Dan Pelaksanaan Kerja Praktik .......................
3.3 Distribusi Tenaga Listrik...........................................................
3.4 Power Distribution System (PDS).............................................
3.5 Tie Breaker ................................................................................
3.6 Load Breaking Switch (LBS) ....................................................
3.7 Transformator ............................................................................
3.8 Pemeliharaan Pada Distribution Supply Substantion (DSS) ....
3.9 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) ..................................

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................


4.1 Kesimpulan................................................................................
4.2 Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR
2.1 Logo Perusahaan dari masa ke masa………………………………………………….
2.2 Logo KAI sekarang…………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan kerja praktek ke Pembantu Direktur I

Lampiran 2. Surat Balasan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Lampiran 3. Surat Bimbingan Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Lampiran 4. Absensi Kerja Praktek di Field Service 1 LRT Sumsel

Lampiran 5. Lembar Catatan Kegiatan Harian Kerja Praktek di Field Service 1 LRT Sumsel
Lampiran 6. Lembar penilaian kerja praktek dari LRT Sumsel PT. Kereta Api Indonesia
(Persero)
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktek di LRT Sumsel PT. Kereta Api
Indonesia (Persero)
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Universities Tridinanti Palembang merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi


yang menghasilkan lulusan yang siap kerja terampil, kreatif, dan jujur. Mahasiswa
Universitas Tridinanti Palembang dilatih menerapkan teori dan praktIk dibangku kuliah,
untuk melaksanakan ini maka diperlukan kegiatan yang bersifat realita. Guna mencapai
tujuan, mahasiswa diwajibkan mengikuti program Kerja Praktik (KP) yang diselenggarakan
oleh Universitas Tridinanti Palembang yang merupakan kurikulum di program Studi Teknik
Elektro.
Di era modern ini, energi listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting di berbagai
bidang kehidupan manusia. Penggunaan energi listrik tidak hanya sebagai sumber untuk
penerangan saja tetapi sebagai sumber energi untuk menggerakkan peralatan seperti distribusi
dan transportasi. Dengan perkembangan teknologi di bidang transportasi saat ini, energi
listrik dimanfaatkan sebagai sumber penggerak sarana transportasi. Salah satunya kereta api
listrik atau yang dikenal dengan LRT (Light Rail Transit).
Light Rail Transit (LRT) merupakan sebuah alat transportasi massal dengan sistem
angkutan cepat di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sumber tenaga LRT menggunakan
energi listrik yang ramah lingkungan. Untuk memastikan LRT beroperasi dengan baik, diperlukan
sebuah sistem tenaga yang andal. Tegangan yang dibutuhkan kereta disuplai langsung oleh
gardu traksi atau Traction Power Supply Substation (TPSS).
Dalam mengoperasikan LRT, selain memastikan kereta tersuplai tenaganya dengan baik,
diperlukan pula energi listrik untuk unit sintel (sinyal telekomunikasi) sebagai kontrol
persinyalan pada sistem kereta yang disuplai oleh gardu distribusi atau Distribution Supply
Substation (DSS). Distribution Supply Substantion (DSS) berfungsi untuk mensuplai
tegangan kontrol pada sistem kereta serta peralatan persinyalan dan telekomunikasi.

1.2 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktik

1.2.1 Tujuan ;
 Mengadakan studi perbandingan antara teori yang di peroleh di perkuliahan
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
 Memahami sitem kelistrikan yang ada di PT Kereta Api Indonesia (persero)
khusus nya yang ada di LRT Sumatera Selatan.
 Untuk mengetahui cara kerja Distribution Supply Substation (DSS) di LRT
Sumatera Selatan.
 Untuk mengetahui prosedur perawatan Distribution Supply Substation (DSS) di
LRT Sumatera Selatan.
1.2.2 Manfaat PKL

Manfaat yang didapat bagi mahasiswa dengan melaksanakan kerja praktik ialah :
 Praktik kerja lapangan ini harus dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk penerapan
ilmu selama kuliah.
 Mahasiswa dapat memahami secara keseluruhan sistem kelistrikan yang
ada di workshop PT Kereta Api Indonesia (persero).
 Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa di dalam proses kerja yang
ada di workshop PT Kereta Api Indonesia (persero)
 Dapat mengetahui dan memahami cara kerja Distribution Supply Substation
(DSS) di LRT Sumatera Selatan
 Dapat mengetahui prosedur perawatan Distribution Supply Substation (DSS) di
LRT Sumatera Selatan.

1.3 Ruang Lingkup Praktik


Dalam laporan ini tempat praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan selama 2 bulan
Di Field Service Power System LRT Sumatra Selatan Palembang , dimana bertepatan
di stasiun cinde
.
BAB 2

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah PT Kereta Api Indonesia

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan
Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan. Sejarah
perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-
Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda
Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh
perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij
(NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.

Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui
Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-
Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur
kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java
Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri
Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM),
Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS),
Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera
Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).
Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai
kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.

Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi
Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api
hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah
lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna
menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel
sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,


beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang
dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung
tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia).
Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik
Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk
kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif
(SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949,


dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam
bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA)
tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang
mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan
guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah
struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan
Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998. Saat ini, PT Kereta Api
Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha yakni KAI Services (2003),
KAI Bandara (2006), KAI Commuter (2008), KAI Wisata (2009), KAI Logistik (2009),
KAI Properti (2009), PT Pilar Sinergi
BUMN Indonesia (2015).

2.2 Logo Perusahaan PT Kereta Api Indonesia

Gambar 2.1 logo KAI dari masa ke masa

2.3 Logo Perusahaan Sekarang

Gambar 2.2 Logo KAI Sekarang

Saat ini, perusahaan kereta api tersebut memiliki logo baru yang memiliki warna
oranye dan biru tua. Logo tersebut diharapkan memberi semangat baru bagi PT. KAI untuk
mewujudkan visi yang berlandaskan pada nilai utama baru yakni amanah , kompoten ,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Bentuk rel kereta merupakan inspirasi logo tersebut. Rel kereta digambarkan dengan
garis menyambung ke atas pada huruf A. Huruf berwarna oranye tersebut juga menggunkan
italic yang mengambarkan karakter perusahaan yakni progresif, berpikiran terbuka, dan
terpercaya.

Warna oranye digunakan untuk menunjukkan antusiasme, kreativitas, tekad,


kesuksesan, dan kebahagiaan. Sementara itu huruf K dan I menggunakan warna biru tua yang
menunjukkan stabilitas, profeesionalisme, amana, dan kepercayaan diri.

Perbedaan warna antar huruf mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten
antara PT. KAI dengan seluruh pemangku kepentingan. Melalui logo tersebut, PT. KAI
diharapkan terus maju dan menjadi solusi ekosistem transfortasi yang terintegrasi, bersinergi,
dan dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

2.4 Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia

VISI
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.

MISI
1. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital, dan
berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui
investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi.
3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para
pemangku kepentingan, termasuk memprakarsai dan melaksanakan
pengembangan infrastruktur- infrastruktur penting terkait transportasi.
2.4 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia

Gambar 2.3 struktur organisasi PT KAI


2.5 Sejarah LRT (Light Rail Transit) Sumatera Selatan

Lintas Rel Terpadu Palembang (nama resminya LRT Sumatra Selatan) adalah sebuah
sistem angkutan cepat dengan model Lintas Rel Terpadu yang beroperasi di Palembang,
Indonesia, menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Bdaruddin II dengan
Kompleks Olahraga Jakabaring. Pembangunan LRT ini difungsikan sebagai sarana
transportasi penunjang warga Palembang dan sekitarnya, termasuk untuk menunjang
mobilitas penonton dan atlet pada Pesta Olahraga Asia 2018.

Pada awalnya Palembang merencanakan membangun dari Bandar Udara Sultan


Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring sebagai alternatif transportasi
umum karena berdasar penelitian yang ada, kota Palembang akan mengalami macet total
pada 2019 mendatang.

Dalam rangka menyambut Pesta Olahraga Asia 2018 di Palembang, rencana


pembangunan monorel tersebut kemudian dibatalkan karena kesulitan mencari investor yang
dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu serta proyek dianggap kurang menguntungkan.
Monorel kemudian diganti dengan LRT yang dianggap lebih efektif.

Presiden Joko Widodo kemudian menandatangani Perpres Nomor 116 Tahun 2015
tentang percepatan penyelengaraan kereta api ringan di Sumatera Selatan tanggal 20 Otober
2015. Menurut Perpres,pemerintah menugaskankepada PT Waskita Karya Tbk untuk
membangun prasarana LRT meliputi jalur termasuk konstruksi jalur layang, stasiun dan
fasilitas operasi. Pendanaan proyek di 2016 akan dibiayai PT Waskita Karya. Selanjutnya,
pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan anggaran pembiayaan
proyek tersebut pada APBN 2017 dan 2018.

Pembangunan prasarana LRT Palembang selesai pada Februari 2018. Serangkaian uji
coba dilaksanakan sejak Mei hingga Juli 2018, termasuk uji coba terbatas dengan penumpang
pada 23-31 Juli 2018. Operasi penuh LRT Palembang dimulai pada 1 Agustus 2018.

2.6 Peta Layout Light Rail Transit Sumatera Selatan

Gambar 2.4 Peta layout Light Rail Transit Sumatera Selatan


Bandara to OPI 23.4 Km terdapat 13 stasiun dan 1 Depo
Km 2.7 to Depo 22.87 Km terdapat 9 Power Substation
Dalam LRT terbagi 2 bagian Power System
1. Power System 1 Stasiun RSUD (BDR-
DMG) Km 0+000 S.D 11+695
2. Power System 2 Stasiun Cinde (DMG-DEP) Km 11+695 S.D 23+365
BAB 3

PELAKSANAAN KEGITAN KERJA PRAKTIK

3.1 Pelaksanaan kerja praktik

Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 2 bulan


dari tanggal 12 Desember sampai dengan 12 Februari di PT. KAI (persero) Sub Unit
Service Power System 2 Palembang. Jadwal Praktek Kerja Lapangan (PKL) mengikuti
peraturan yang telah ditentukan oleh PT. KAI (persero) Sub Unit Service Power System
2 yaitu sebagai berikut ;
No. Hari Waktu Waktu Waktu Keterangan
Masuk Istirahat Pulan
Kerja g
Kerja
1. Senin – Sabtu 08.00 WIB 13.00 – 17.00 Hari Kerja
14.00 WIB
WIB
2. Minggu - - - Libur

Tabel 3.1 Jam Kerja

3.2 Kegiatan Kerja Praktek

Dalam kegiatan praktek kerja atau magang yang dilakukan penulis pada PT.
KAI (persero) Sub Unit Power System 2 Palembang dan berkenan dengan kegiatan
magang yang penulis lakukan pihak Instansi juga bersedia memberikan Salinan data-data
yang dibutuhkan penulis berkaitan dengan laporan akhir yang akan disusun.
Mahasiswa/mahasiswi peserta magang yang melaksanakan kerja prakteknya juga
diharapkan dapat memahami peraturan-peraturan dan disiplin kerja yang diberlakukan di
lingkungan kerja serta dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dan benar.

Dalam praktek kerja/magang PT.KAI (persero) Sub Unit Power System 2


Palembang memberikan kepada penulis yakni pada bagian system pemeliharaan
Distribution Supply Subtantion (DSS) atau Gardu distribusi. Hal ini tentunya cukup
banyak mendukung tujuan dan manfaat dari kegiatan magang itu sendiri sehingga penulis
mendapatkan pengalaman yang besar dan pengetahuan mengenai dunia kerja
sesungguhnya.

Selama menjalani kerja praktek/magang pada PT. KAI (persero) Sub Unit
Power System 2 penulis melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

No Tanggal Jenis Kegiatan


.
1. 12 Desember Perkenalan Terhadap Karyawan PT. KAI (persero)
2022 Sub Unit Power System 2
2. 14 Desember Pengenalan Area LRT Bagian Stasiun Cinde dan
2022 Pemahaman tentang APD
3. 19 Desember Pemeriksaan dan ceklist peralatan DSS area Ampera
2022
4. 20 Desember Pemeriksaan peralatan dan K3 TPSS area Depo
2022
5. 22 Desember Ceklist Panel AC/DC dan Fungsi COS Area
2022 Ampera
6. 23 Desember Pemeriksaaan Peralatan dan K3 DSS area Busri
2022
7. 24 Desember Perawatan Bulanan Panel Baterai Charger area
2022 Jakabaring

Tabel 3.2 Kegiatan Kerja Praktik

Adapun penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan pada tanggal diatas tersebut


yaitu sebagai berikut :

3.2.1. Perkenalan Terhadap Karyawan PT. KAI (persero) Sub Unit Power
System 2 Palembang.

Pada tanggal 12 Desember 2022 Hari pertama masuk kerja praktik diawali
dengan perkenalan kepada pembimbing lapangan, yaitu sebagai berikut :

4. Sarung tangan isolasi listrik ELSEC adalah


Alat Pelindung Diri (APD) yang penting bagi
para teknisi elektronik yang bekerja dengan
peralatan
Gambar 3.1. Perkenalan tarhadap bertegangan
karyawan tinggi atau
dan peralatan DSSdalam sistem
kelistrikan, karena sarung tangan ini
memberikan perlindungan terhadap sengatan
3.2.2. Pengenalan Area Kerja
listrikPraktek dan pemahaman
dan membantu Fungsi
mencegah APD
kecelakaan
listrik.
Pada tanggal 14 Desember 2022 di minggu pertama melaksanakan perkenalan
mahasiswa kepada staf-staf yang ada di PT. KAI (persero) Sub Unit Power System 2
Palembang dan mengenal lingkungan sekitar, serta pemahaman tentang APD.

Alat pelindung diri atau APD, sesuai dengan Undang-undang No32/1992


mengatur mengenai keselamatan kerja. Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan
yang wajib digunakan saat kerja untuk menghindari bahaya dan resiko kerja guna
menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang disekitarnya.

Berikut beberapa alat pelindung diri diantaranya adalah sebagai berikut :


1. Safety helmet Kelas E (Electrical)

Mengenakan helm pengaman adalah langkah


keselamatan yang penting bagi teknisi elektronik,
karena helm ini membantu melindungi kepala
dari potensi bahaya seperti benda jatuh, sengatan
listrik, dan kecelakaan di tempat kerja lainnya.

2. Rompi teknik kelistrikan adalah jenis Alat


Pelindung Diri (APD) yang dapat membantu
meningkatkan visibilitas dan keselamatan di
tempat kerja, terutama saat bekerja di dekat
mesin yang bergerak atau dalam kondisi kurang
cahaya.

3. Sepatu safety electrical hazard dirancang untuk


melindungi teknisi elektronik dari bahaya listrik
di tempat kerja, seperti kontak yang tidak
disengaja dengan kabel atau sirkuit bertegangan,
dan memberikan perlindungan tambahan
terhadap tergelincir, tersandung, dan jatuh.

Tabel 3.3 Manfaat dan fungsi APD

3.2.3. Pemeriksaan dan ceklist peralatan DSS area Ampera

Pada tanggal 19 Desember 2022 dilakukan perawatan DSS Ampera


dilakukan oleh petugas untuk mempertahankan kondisi peralatan DSS supaya
dapat berfungsi dengan baik sebagai mana mestinya serta untuk mencegah
kemungkinan terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

Perawatan DSS dilakukan setiap dua minggu sekali meliputi kegiatan pemeriksaan
visual kondisi fisik serta pencatatan dan pengukuran kondisi peralatan dengan prosedur sebagai
berikut :
Alat pelindung diri : Alat Perawatan :
1. Safety vest 1. Multi Meter
2. Safety helmet 2. Phasa Squence
3. Safety shoe 3. Lembar Cheklist DSS
4. Safety hand gloves 4. Alat kebersihan

Langkah kerja :
1. Gunakan APD sebelum melakukan pemeriksaan.
2. Petugas melakukan koordinasi kerja
3. Lakukan pemeriksaan dengan lembar cheklist pemeriksaan DSS meliputi :
a. Cekn visual kebersihan Gedung , bodi kubikel dan lakukan K3
b. Cek visual penerangan Gedung dan lampu indikator kubikel
c. Cek Temperatur Trafo Distribusi
d. Cek posisi LBS
e. Ukur tegangan dan lakukan pengecekan polaritas
f. Ukur tegangan control
4. Catat hasil pemeriksaan dan temuan

Gambar 3.2 Pemeriksaan dan cheklist DSS Ampera

3.2.4. Pemeriksaan peralatan dan K3 TPSS area Depo

Pada tanggal 20 Desember 2022 dilakukan pemeriksaan peralatan dan K3 di TPSS


area Depo. Pemeliharaan dilakukan dengan cara meperkirakan kondisi suatu peralatan,
apakah dan kapan terjadinya kemungkinan peralatan tersebut terjadinya gangguan. Dengan
memperkirakan kondisi tersebut dapat diketahui gejala gangguan secara dini. Cara yang
dipakai bisa dilakukan saat beroprasi dan tidak beroprasi. Pemeriksaan ini disebut juga
pemeriksaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance).
Gambar 3.3 Pemeriksaan Peralatan TPSS area Depo

1. BUS ( Bumi Sriwijaya ) KM 13 +735


2. DIS ( Dishub ) KM 14 + 440
3. CIN ( Cinde ) KM 15 + 400
4. AMP ( Ampera ) KM 16 + 700
5. POL ( Polresta ) KM 19 + 675
6. JAB ( Jakabaring ) KM 21 + 350
7. DJK (Djka) KM 21 + 850
8. DEP ( Dep ) KM 21 + 350

3.2 Uraian kerja praktik

Kerja praktek meliputi pemeliharaan, perawatan, memperbaiki dan pengecekan


secara berkala tiap saluran Distribusi untuk ke sarana (LRT ) atau untuk ke persinyalan atau
sintel (sinyal telekomunikasi).

1. Untuk ke sarana ( LRT )


Gambar 3.1 single line diagram sarana LRT

Untuk ke sarana / LRT listrik yang masuk dari PLN diolah kembali oleh TPSS atau
gardu dimana gardu tersebut menyalurkan dan membagi tegangan tersebut, urutan atau cara
kerja dari PLN untuk sarana adalah listrik dari PLN 20 KV masuk ke

Anda mungkin juga menyukai