PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
5181230003
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana
atas berkat dan kasih kaunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini. Judul dari proposal penelitian ini adalah “Analisis Penggunaan
Rele Diferensial Sebagai Sistem Proteksi Pada Transformator Daya Gardu Induk
Glugur Menggunakan Software Etap 12.6.0”. Tujuan dari penulisan proposal ini
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik di program studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
i
8. Orang Tuaku Drs.Molen Lumbanbatu dan Tiarma Napitupulu S.Th
yang selalu mendukung, mendoakan dan merawat penulis sehingga
penulis bisa sampai pada titik ini.
9. Untuk Bapakku Makmur Sirait yang selalu mendoakan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
10. Sepupuku Josafat Lumbanbatu terimakasih banyak telah menjadi
motivator yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
11. Teman-teman seperjuangan Teknik Elektro Angkatan 18 yang sama-
sama berjuang, saling mendukung dalam masa-masa pembelajaran dan
perkuliahan.
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................................3
1.3. Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.4. Batasan Masalah......................................................................................................3
1.5. Tujuan Penelitian....................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
2.1 Transformator Daya................................................................................................5
2.2. Bagian-bagian Transformator................................................................................6
2.3. Dasar- Dasar Sistem Proteksi...............................................................................10
2.4. Klasifikasi Rele Proteksi......................................................................................11
2.5. Prinsip Kerja Rele Proteksi..................................................................................13
2.6. Proteksi Transformator.........................................................................................14
2.7. Gangguan Pada Transformator Daya.....................................................................15
2.8. Rele Diferensial.....................................................................................................16
2.9. Penelitian yang Relevan........................................................................................24
2.10 Kerangka Berpikir...............................................................................................25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................27
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................27
3.2 Alat dan Bahan Penelitian......................................................................................27
3.3 Diagram Alir Penelitian..........................................................................................28
3.4 Teknik dan Prosedur Pengambilan Data.................................................................29
3.5 Teknik Analisis Data..............................................................................................30
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 2. 1 Transformator Daya............................................................................5
Gambar 2. 2 Inti Besi...............................................................................................6
Gambar 2. 3 Kumparan Transformator....................................................................6
Gambar 2. 4 Bushing...............................................................................................7
Gambar 2. 5Pendingin Transformator.....................................................................8
Gambar 2. 6 Tap Changer........................................................................................9
Gambar 2. 7 NGR (Neutral Grounding Resistance)..............................................10
Gambar 2. 8 Prinsip Kerja Rele Proteksi...............................................................14
Gambar 2. 9 Rele Differensial..............................................................................17
Gambar 2. 10 Rele Arus Diferensial......................................................................17
Gambar 2. 11 Rele Persentase Diferensial.............................................................18
Gambar 2. 12 Single Line Rele Diferensial...........................................................18
Gambar 2. 13 Rele Diferensial Dalam Keadaan Normal.......................................21
Gambar 2. 14 Gangguan Di Luar Daerah Proteksi................................................21
Gambar 2. 15 Gangguan Di Dalam Daerah Proteksi.............................................22
Gambar 2. 16 Karakteristik Rele Diferensial.........................................................22
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
listrik dengan pemberdayaan berbagai macam sumber energi yang letak nya
sangat jauh dengan pusat beban yaitu dengan penggunaan transmisi tegangan
transformator.
untuk mentransformasikan atau mengubah energi listik dari suatu nilai tegangan
dan pengaturan proteksi yang stabil agar dapat beroperasi secara maksimal dan
transformator.
Salah satu contoh gangguan yang dapat terjadi adalah gangguan arus
Gangguan arus hubung singkat merupakan fenomena yang terjadi karena adanya
1
gangguan dari sistem jaringan kelistrikan sistem tenaga listrik. Terjadinya
sistem tenaga listrik dari nominal yang seharusnya dan menimbulkan penurunan
arus sistem. Kondisi ini akan mengakibatkan panas terutama pada bagian yang
mencegah arus berlebih yang terjadi pada sistem karena adanya gangguan arus
terminal peralatan atau instalasi listrik yang diamankan. Rele ini akan bekerja
apabila arus yang ditimbulkan besar. Pemilihan dan pemasangan yang sesuai
harus dilakukan agar rele ini bekerja secara optimal (Rakasiwih, 2014). Tujuan
Kinerja Rele Diferensial pada Gardu Induk Glugur sebagai Proteksi dari
2
dengan layak dan maksimal serta jauh dari gangguan-gangguan yang
Glugur.
12.6.0?
perhitungan teori dengan setting sesuai gardu induk dan sesuai dengan
softare ETAP.
3
1.5. Tujuan Penelitian
teori dengan setting rele Gardu Induk Glugur dengan menggunakan data
Glugur.
Glugur.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memindahkan daya dari satu atau lebih tegangan ke tegangan yang lain tanpa
terdiri atas kumparan dan satu induktansi mutual. Kumparan primer adalah yang
Kedua kumparan dibelit pada suatu inti yang terdiri atas material magnetik
berlaminasi.
kedua rangkaian yang dibutuhkan oleh suatu fluks magnetik bersama yang
induktansi manual yang tinggi. Jika suatu kumparan disambungkan pada suatu
titik sumber tegangan bolak-balik, suatu fluks bolak balik terjadi di dalam inti
berlaminasi, yang sebagian besar akkan mengait pada kumparan lainnya, dan
5
2.2. Bagian-bagian Transformator
1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan, inti besi dibuat darri lempengan-
lempengan besi tipis yang berisolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-
primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun
terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertina, dan lain-
lain.
6
Gambar 2. 3 Kumparan Transformator
3. Bushing
bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank
transformator.
Gambar 2. 4 Bushing
4. Pendingin
Suhu pada trafo yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas
tegangan jaringan, rugi-rugi pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan, suhu
17 operasi yang tinggi akan mengakibatkan rusaknya isolasi kertas pada trafo,
oleh karena itu pendingin yang efektif sangat diperlukan Minyak isolasi trafo
selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai pendingin, pada saat
minyak bersikulasi panas yang berasal dari belitan akan dibawa oleh minyak
sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip-sirip radiator, adapun
proses pendingin ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa sirkulasi
7
Gambar 2. 5Pendingin Transformator
5. Oil Preservation And Expansion (Konservator)
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada trafo, minyak isolasi akan memuai
operasi, maka minyak akan menyusut dan volume minyak akan turun,
kenaikan suhu.
konservator akan berhubungan dengan udara luar agar minyak isolasi trafo
tidak terkontaminasi oleh kelembaban dan oksigen dari luar maka udara yang
kandungan uap air dapat diminimalkan untuk menghindari agar minyak trafo
tidak berhubungan langsung dengan udara luar, maka saat ini konservator
dirancang dengan menggunakan breather bag/ rubber bag yaitu sejenis balon
8
6. Minyak Isolasi Transformator
pendingin dan pelindung belitan dari oksidasi, minyak isolasi trafo merupakan
minyak mineral yang secara umum terbagi menjadi tiga jenis yaitu parafinik,
napthanik dan aromatic. Antara ketiiga jenis minyak tersebut tidak boleh
berbeda.
7. Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal yang
selalu sama, dengan mengubah banyaknya belitan pada sisi primer diharapkan
dapat merubah rasio antara belitan primer dan sekunder dengan demikian
tegangan keluaran pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem berapa pun
tegangan masukan, penyesuaian rasio belitan ini dapat dilakukan pada saat
9
8. Neutral Grounding Resistor(NGR)
Secara umum rele proteksi harus bekerja sesuai dengan yang dihharapkan
dengan waktu yang cepat sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan ataupun
kalau suatu peralatan terjadi kerusakan secara dini telah diketahui atau walaupun
ketidaknormalan pada peralatan atau bagain sistem tenaga listrik dan secara
peralatan atau bagian darri sistem yang terganggu dan memberi isyarat berupa
10
lampu. Rele proteksi dapat merasakan atau melihat adanya gangguan pada
besaran yang diterimanya, misalnya arus, tegangan daya, sudut rase, frekuensi,
dapat dipisahkan sedemikian rupa sehingga sistem lainnya tetap dapat beroperasi
secara normal.
Dari uraian diatas maka proteksi pada sistem tenaga listrik yang berfungsi
untuk:
gangguan.
11
A. Berdasarkan Prinsip Kerjanya
Rele jenis ini bekerja karena pengaruh panas arus listrik yaitu
arus listrik yaitu arus yang melewatinya. Rele ini dapat juga bekerja
tertentu. Rele jenis ini misalnya rele tegangan kurang (under voltage
tertentu, misalnya: rele arus lebih (over current relay) dan relay
12
c) Rele daya adalah jenis rele besaran (diretional relay) yang akan
bekerja bila arah gaya mengalir kesuatu arah tertentu yang tidak
dikehendaki.
d) Rele diferensial yaitu rele yang akan bekerja berdasaran tegangan, arus
harga tegangan dan arus. Jadi dapat dikatakan bahwa besaran yang
dan setting rele tersebut. Besaran ukur yang dipakai untuk sinyal input yaitu
berupa arus tegangan impedansi, daya, arah daya, pemanasan pembentukan gas,
apabila kontak-kontak dari rele tersebut bergerak membuka dan menutup dari
kondisi awalnya.
Apabila rele mendapat satu atau beberapa sinyal input sehingga dicapai
suatu harga pick-up tertentu, maka rele kerja dengan menutup kontak-kontaknya.
Maka rele akan tertutup sehingga tripping coil akan bekerja untuk memutuskan
beban.
13
Gambar 2. 8 Prinsip Kerja Rele Proteksi
Pada keadaan ini sistem tenaga listrik akan terputus karena disebabkan
Rele Restricted Earth Fault (RFF) sebagai proteksi utama. Sedangkan proteksi
cadangan menggunakan rele arus lebih (OCR) rele gangguan ke tanah Ground
Fault Relay (GFR). Sedangkan Standby Earth Fault (SEF) umumnya hanya
pengamanannya bila rele yang terkait tidak berfungsi, salah satu rele pada
14
2.7. Gangguan Pada Transformator Daya
bekerja.
maka rele arus lebih dengan perlambatan waktu atau sering digunakan
15
b) Gangguan Di Daerah Pengaman
1. Gangguan satu fasa atau antar fasa pada sisi tegangan tinggi atau
tegangan rendah.
dari peralatan yang diamankan. Sistem proteksi rele diferensial secara universal
16
Gambar 2. 9 Rele Differensial
2.8.1. Jenis – Jenis Rele Diferensial
Telah diuraikan cara kerja rele arus diferensial, maka untuk rele
17
rele arus diferensial, hanya saja rangkaian diferensialnya melalui
mengalir masuk ke rele sebanding dengan (I1 – I2) dan arus yang
coil).
18
2.8.2. Fungsi Rele Diferensial
pengamanan.
dan tidak boleh bekerja dalam keadaan normal atau gangguan di luar
daerah pengamanan.
mutlak.
diferensial dipasang.
19
2.8.4 Persyaratan Pada Rele Diferensial
1. Kedua trafo arus yang digunakan harus mempunyai rasio yang sama atau
sama.
Prinsip kerja rele diferensal ini adalah dengan cara membandingkan dua besaran
arus pada sisi primer dan arus pada sisi sekunder pada trasformator arus (CT)
Kerja rele diferensial ini dibantu oleh dua buah trasformator arus (CT)
dimana dalam keadaan normal, trasformator arus yang pertama dan trasformator
yang kedua dibuat suatu ratio sedemikian rupa, sehingga arus pada kedua
Adapun prinsip kerja rele diferensial ini terjadi dalam tiga keadaan, yaitu
dalam keadaan normal, keadaan gangguan diluar daerah proteksi dan gangguan
20
rele diferensial dipasang antara terminal 1 dan terminal 2, maka
dalam kondisi normal tidak akan ada arus yang mengalir melaluinya.
diproteksi (external fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar,
akan tetapi sirkulasi akan tetap sama dengan pada kondisi normal dengan
21
Jika gangguan terjadi didalam proteksinya pada transformator
daya yang diproteksi (internal fault), maka arah sirkulasi arus disalah
untuk memutus.
22
Keterangan : Iop = Arus diferensial
I1 = Arus primer
I2 = Arus sekunder
mengalami kesulitan ketepatan kerja rele, sehingga pada akhirnya rele akan
mengalami salah kerja. Salah kerja pada rele diferensial disebabkan oleh
hubungan transformator daya disisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah
maka perlu sekali untuk mengetahui persyaratan rele diferensial tersebut, yaitu:
current law 1) yang berbunyi “arus yang masuk pada suatu titik sama dengan arus
𝐼1 + 𝐼4 = 𝐼2 + 𝐼3 + 𝐼5 ................................................................ ….(2.5)
23
𝐼1 = 𝐼2...........................................................................................(2.6)
slope dan arus setting pada rele diferensial menggunakan persamaan sebagai
berikut :
𝐼𝑑 = 𝐼2 − 𝐼1.................................................................................. (2.8)
I 1+ I 2
𝐼𝑟= ........................................................................................................(2.9)
2
Id
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = × 100% ................................................................... ………..…(2.10)
Ir
Dimana :
Id = Arus diferensial
penelitian ini adalah penelitian dari Andri Anshori dan Budiyanto Husodo pada
24
tahun 2021 yang berjudul “Analisis Sistem Proteksi Rele Diferensial Pada Tafo
hasil dan pembahasan adanya perbedaan hasil perhitungan dan hasil uji lapangan
dikarenakan ada beberapa faktor seperti tahanan gangguan, hasil uji di lapangan,
Badruzzaman dan Farikha Himawati pada tahun 2014 yang berjudul “Keandalan
adanya gangguan mengalami kerusakan utama pada belitttan sisi sekunder yang
singkat.
Ferdiansyah, Subhan, dan Nazaruddin pada tahun 2023 yang berjudul “Studi
Daya 30 mva Gardu Induk Panton Labu Aceh Utara”. Berdasarkan hasil dan
pembahasan didapat bahwa rele diferensial akan bekerja apabila nilai arus
25
membutuhkan spesifikasi khusus dan perlindungan yang stabil untuk
transformator agar dapat beroperasi secara optimal dan terhindar dari gangguan
Salah satu jenis gangguan yang dapat terjadi adalah gangguan arus hubung
dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, serta faktor eksternal
seperti kerusakan pada peralatan listrik. Arus hubung singkat terjadi ketika
terdapat kontak langsung atau jarak pendek antara belitan primer dan sekunder
seharusnya.
demikian trafo pada gardu induk Glugur dapat bekerja dengan normal dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pengambilan data langsung di PT. PLN (Persero) UPT Medan Gardu Induk 150
26
Kv Glugur Jalan KL.Yos Sudarso Lor.12 Medan yang sudah dilaksanakan pada
semeste genap Tahun ajaran 2022/ 2023. Waktu pelaksanaan mulai dari
Adapun alat dan bahan yang digunakan selama pengujian adalah sebagai
berikut:
3. Handphone
6. Data rasio Ct
Mulai
Studi Literatur
27
Setting Relay Setting Relay Diferensial
Diferensial Perhitungan Menggunakan Software
Teori ETAP 12.6.0
Analisis Data
Ya
Hasil
Akurat
Selesai
membuat surat izin penelitian untuk meminta persetujuan izin penelitian dari
Gardu Induk Glugur Medan. Setelah mendapatkan izin penelitian, langkah awal
28
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah mengolah data yang diambil
secara langsung dengan beberapa tahapan yang disusun secara sistematis. Secara
garis besar tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram alir (Gambar 3.1). Dapat
3. Tahap 3: Setelah itu jika data yang didapat dikatakan lengkap dan akurat
setting.
12.6.0.
6. Tahap 6: setelah dilakukan nya simulasi adalah tahap analisa data. Analisa
29
3.5 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan Microsoft Word sebagai alat bantu untuk
primer dan sisi sekunder terlebih dahulu kemudian menghitung arus rating
yang digunakan untuk penentuan nilai dari rasio CT. Rumus arus nominal
S trafo
I nominal =
√ 3 xV
I rating = 110 x I nominal
Dengan :
30
v2
CT ideal=CT 1 atau CT 2 x
v1
rasio ct Ideal
error missmatch= %
rasio ct terpasang
Dimana :
1
memiliki rumus sebagai berikut; Isekunder= x Inominal
rasio ct
sekunder CT pada sisi primer dan pada isis sekunder. Perhitungan arus rele
Ideferensial=I 2−i 1
Dimana :
31
3.5.5 Perhitungan Arus Setting Rele Deferensial
berikut:
isetting=%slope x Ir
Dimana :
jumlah dari jumlah arus sekunder CT pada sisi tegangan primer 150KV
dan sisi tegangan sekunder 20KV yang memiliki rumus sebagai berikut;
I 1+ I 2
Irestr aint=
2
Dimana ;
Ir = Arus panahan
dengan nilai arus restrain dan menghasilkan presentase slope, pada slope 1
32
dan slope 2. Perhitungan presentase slope memiliki rumus sebagai
berikut ;
idef
slope1= x 100 %
irestrain
idef
slope 2=( x 2)x 100 %
irestrain
Dimana :
Id = Arus defferensial
Ir = Arus panahan
1. Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan tahap inti pada penelitian ini. Pada tahap ini
dapat menganalisis banyak hal diantaranya short circuit. Etap mampu digunakan
33
DAFTAR PUSTAKA
Elvy Sahnur Nasution, Faisal Irsan Pasaribu, Yusniati, Muhammad Arfianda. Rele
179 – 186.
34
Wahyu Hendra Prasetya, Misbahul Munir, N. P. U. Putra, Nasyith, H. Rohiem,
Transmisi, 3.
179 – 186.
Surakarta.
35