OLEH
i
ANALISIS PENENTUAN KAPASITAS PENGAMAN
ARUS HUBUNG SINGKAT MOTOR-MOTOR
PADA RUANG PRODUKSI DAN BOILER
WATER TREATMENT
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
ii
iii
iv
ABSTRAK
Abstrak : Ismail Djamil dan Indra Wijaya K.S.S (2021) Analisis Penentuan
Kapasitas Arus Hubung Singkat Motor – Motor Pada Ruang Produksi Dan
Boiler Water Treatment dibimbing oleh DR. Ir Zahir Zainuuddin, M.Sc, Rizal
A Duyo, S.T,. M.T. Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana penentuan kapasitas pengaman arus hubung singkat motor – motor
dan menganalisis sistim instalasi daya listrik pada pabrik agar memenuhi
standar kelistrikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Metode yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah mengadakan penelitian dan
pengambilan data di Penelitian dilaksanakan di PT. Markisa Segar Di Malino
Kab. Gowa Hasill yang didapatkan pada penelitian ini adalah. Pengaman yang
kapasitasnya di bawah 35 A digunakan MCB, Pengaman utama yang
digunakan adalah MCCB dengan kapasitas 390-630 A, pengaman yang
digunakan pada panel utama dan sub panel yang menyuplai beberapa motor
adalah MCCB sedangkan pengaman yang digunakan pada sub panel yang
menyuplai 1 motor adalah MCB, Penghantar yang digunakan pada panel utama
adalah NYY 4 x 240 mm2 penghantar dari panel utama ke sub panel dan sub
panel ke motor ada NYY dengan menggunakan saluran kabel., Besarnya
pentanahan yang digunakan adalah R < 5 Ohm
v
ABSTRACT
Abstract: Ismail Djamil and Indra Wijaya K.S.S (2021) Analysis of Determination
of Motor-Motor Short Circuit Current Capacity in Production Room and Boiler
Water Treatment under the guidance of DR. Ir Zahir Zainuuddin, M.Sc, Rizal A
Duyo, S.T ,. M.T. The purpose of this research is to find out how to determine the
safety capacity of the motor-motor short circuit current and to analyze the
electrical power installation system at the factory in order to meet the electrical
standards in accordance with applicable regulations. The method used in this
research is to conduct research and data collection in the research conducted at
PT. Fresh Passion Fruit In Malino Kab. The Gowa Hasill obtained in this study
are. Safety with a capacity below 35 A is used by MCB, the main safety used is
MCCB with a capacity of 390-630 A, the safety used on the main panel and sub
panel that supplies several motors is MCCB while the safety used on the sub panel
that supplies 1 motor is MCB, the conductor used on the main panel is NYY 4 x 240
mm2, the conductor from the main panel to the sub panel and the sub panel to the
motor is NYY using cable channels. The amount of grounding used is R <5 Ohm
vi
KATA PENGANTAR
Rahmat dan HidayahNyalah sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini, dan
Tugas akhir ini disusun sebagai salah pensyaratan akademik yang harus
“Analisis Penentuan Kapasitas Arus Hubung Singkat Motor – Motor Pada Ruang
tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari segi tehnis penulis
ikhlas dan senang hati segala koreksi serta perbaikan guna penyempurnaan tulisan
Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segalan ketulusan dan kerendahan hati,
Muhammadiya Makassar
2. Ibu Dr. Ir. Hj. Nurnawaty, S.T, M.T, IPM sebagai Dekan Fakultas Teknik
vii
3. Ibu Adriani, S.T, M.T., sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
4. Bapak. DR. Ir. H. Zahir Zainuddin, M.Sc, Selaku Pembimbing I dan Bapak
Rizal A Duyo, S.T, M.T, selaku Pembimbing II, yang telah banyak
5. Bapak dan ibu dosen serta staf pegawai pada fakultas teknik atas segala
6. Kedua Orang tua yang tercinta, penulis mengucapkan terima kasih yang
Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat ganda
di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhan ini dapat bermanfaat bagi penulis,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................. i
ABSTRAK ..............................................................................................................................iii
ABSTRACT ........................................................................................................................... iv
C. Tujuan penulisan...................................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian................................................................................................... 4
A. Motor Listrik............................................................................................................. 6
D. Hantaran................................................................................................................... 24
E. Busbar ...................................................................................................................... 28
ix
F. Alat Ukur dan Indikator ....................................................................................... 28
G. Panel ......................................................................................................................... 29
H. Saklar ........................................................................................................................ 30
C. Perhitungan Tehnis................................................................................................ 43
F. Pentanahan .............................................................................................................. 52
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 55
B. Saran-Saran ............................................................................................................. 55
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Dalam hal ini mengacu pada PUIL( 2000) : ................................................ 26
xii
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Panel daya 8 ................................................................. 47
Tabel 4,20. Kapasitas Pengaman Yang Terdapat Pada Panel Utama ........................ 51
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dari peran hidup peradaban manusia dan laju perekonomian yang semakin tinggi,
maka penggunaan energi listrik dalam berbagai bidang kehidupan dari tahun ke
tahun terus meningkat terutama untuk industri yang mana dewasa ini mengalami
semakin maju dan berkembang sebagai salah satu solusi agar Indonesia dapat
sehari-harinya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dimana
kegiatan harus menggunakan jasa energi listrik. Kemajuan suatu wilayah daerah
memadai, maka dari itu pihak pemerintah setempat harus menyikapinya dengan
dengan pengadaan suatu pembangkit listrik yang memadai bagi kebutuhan daerah
setempat.
1
Pada umumnya industri-industri menghasilkan suatu produk dengan
sistem kelistrikan suatu industri adalah hal yang penting dalam menghasilkan suatu
produk yang berkwalitas dan berkwantitas tinggi. Oleh karena itu untuk
penggunaan instalasi daya listrik pada suatu industri dibutuhkan sumber daya
manusia yang mempunyai disiplin ilmu tertentu. PT. Markisa Segar di Malino Kab.
Gowa merupakan salah satu industri yang menghasilkan suatu produk bertaraf
mancanegara.
Namun selama ini hasil produksi PT. Markisa Segar belum bisa dikatakan
Segar sistim kelistrikan untuk menyuplai energi listrik dari sumber daya listrik ke
beban kurang memenuhi standar kelistrikan secara teknis. Hal ini sangat
Dalam mengoperasikan pabrik ini sering terjadi gangguan yang sulit untuk
di identifikasi karena tidak ada identifikasi peralatan pada panel serta penghantar
yang digunakan kurang memenuhi standar kelistrikan sehingga sering terjadi drop
tegangan dan terjadi rugi-rugi daya yang mengakibatkan MCB trip. Hal ini
2
I. Rumusan Masalah
1. Instalasi daya yang harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terhadap
sebagainya,
2. Distribusi tenaga lstrik di Pabrik PT. Markisa Segar adalah masalah Jatuh
J. Tujuan penulisan
K. Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup pembahasan yang terlalu luas dan jauh dari
sasaran yang ingin dicapai, maka dipandang perlu untuk membatasi permasalahan
1. Pembahasan tentang instalasi daya listrik PT. Markisa Segar yaitu sistim
instalasi daya listrik yang dimulai dari panel utama sampai ke motor-motor
3
2. Mengetahui penyebab terjadinya penyebab arus hubung singkat di ruang
L. Manfaat Penelitian
1. Untuk menghindari atau membatasi jatuh tegangan pada jaringan tegangan dan
M. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
2. Library research yaitu membaca buku - buku yang berhubungan dengan pokok
4
N. Sistimatika Penulisan
sistimatika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Pada bab ini dibahas secara umum tentang instalasi
BAB III : Pada bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang terdiri
BAB IV : Hasil penelitian Instalasi Daya Listrik PT. Markisa Segar. Pada bab ini
saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMP1RAN
Pendahuluan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
L. Motor Listrik
Secara umum instalasi listrik terbagi atas dua yaitu instalasi penerangan dan
instalasi daya. Apabila beban yang dilayani pada suatu instalasi listrik berupa
ada beberapa prinsip instalasi yang harus menjadi pertimbangan. Tujuannya adalah
berikut :
1. Keandalan
2. Ketercapaian
oleh pengguna.
3. Ketersediaan
6
4. Keindahan
yang berlaku.
5. Keamanan
peralatan.
6. Ekonomis
mungkin.
perencanaan instalasi daya listrik harus diperhitungkan kapasitas dan jenis beban.
dan sistim penyaluran daya listrik. Untuk menentukan kode dari instalasi yang
SEGAR adalah motor listrik AC tiga fasa jenis Asinkron, induksi tipe rotor sangkar
Kapasitas suatu motor listrik seperti daya, tegangan arus nominal dan
efisiensi tertera pada plat nama yang terdapat pada luar stator. Data teknis motor
penghantar dan kapasitas pengaman. Menurut Muhaimin (2020) besar arus nominal
dari suatu motor listrik 3 fasa dapat diketahui dengan menggunakan rumus.
7
I= ……………………….(2.1)
√
I= …………………………(2.2)
Keterangan :
U : Tegangan (V)
P : Daya(\V)
mempunyai banyak kelemahan yaitu lonjakan arus dan torsi startnya tinggi,
yang mengakibatkan hentakan mekanis yang merugikan dan panas motor yang
8
Gambar 2.1
b. Starting dengan Y
Pengasutan sistem ini adalah belitan motor dihubung secara bintang pada
saat motor mulai start kemudian setelah motor mengalami percepatan, hubungan
stater pada saat star dengan beban atau tanpa beban arus tetap kecil.
Gambar 2.2
9
c. Pemilikan Stalling Motor
diperhatikan, yaitu :
- Penyesuaian Teknik
- Ekonomis
Dalam memilih stalling diusahakan memilih yang paling sederhana dan sesuai,
karena pada umumnya harga peralatan starting itu mahal serta memerlukan
Bila arus starting pada motor-motor tinggi terjadi pada gardu distribusi
disekelilingnya. Oleh karena itu pihak penyedia daya membatasi arus starting
M. Pengaman Peralatan
1. Jenis Pengaman
menggunakan fuse, MCB dan MCCB sedangkan pengaman terhadap arus beban
10
a. Pengaman dengan Fuse
hubung singkat juga sebagai pembatas arus. Fuse akan memutuskan rangkaian
MCB dan MCCB, yaitu harganya lebih ekonomis dengan kapasitas yang sama.
abnormal.
3. Untuk saluran tiga fasa digunakan tiga buah fuse yang saling berpisah.
Seperti halnya dengan fuse, Miniatur Circuit Breaker (MCB) dan Moulded
Case Circuit Breaker (MCCB) juga digunakan sebagai pengaman terhadap akibat
yang dapat ditimbulkan oleh adanya arus hubung singkat. MCB dan MCCB
MCB digunakan pada kapasitas arus pemutusan yang lebih kecil yang tidak
dapat di setting. Sedangkan MCCB digunakan pada kapasitas arus pemutusan yang
11
Sistem pengaman dengan MCB dan MCCB mempunyai keimtiingan bila
dibandingkan dengan sistem pengaman yang menggunakan fuse karena MCB dan
kondisi normal.
2. Dapat digunakan berulang sepanjang MCB dan MCCB tersebut tidak rusak.
4. Untuk saluran tiga fasa,, cukup digunakan satu buah MCB dan MCCB 3 fasa.
untuk MCCB.
gangguan arus beban lebih. Jika terjadi kondisi overload maka TOR ini secara
otomatis akan memutuskan hubungan pada bagian yang overload dengan bagian
Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek yang
disentuh.
karena dapat menimbulkan kecelakaan yang fatal. Menurut P. Van. Harten dampak
12
yang ditimbulkan terhadap manusia dengan adanya tegangan sentuh dapat dilihat
kuat arus yang pengaruh pada organ waktu tahan tegangan pada
mengalir melalui badan manusia bagian-bagian yang
badan di tanahkan, jika
tahanan
pentanahannya
5000
0,5mA terasa.. mulai rasa tidak tentu 2,5V
kaget
1mA terasa jelas tidak tentu 5V
2 mA mulai kejang tidak tentu 10 V
5mA kejang keras tidak tentu 25V
10mA sulit untuk tidak tentu 50V
melepaskan
pegangan
15mA kejang dengan rasa 15 sekon 75V
nyeri, tidak mungkin
melepaskan
pegangan
20 mA nyeri hebat 5 sekon 100 V
30mA nyeri tak tertahankan 1 sekon 150V
40mA mulai tidak 0,2 sekon 200 V
sadan bahaya maut
13
Untuk menghindari tersentuhnya bagian-bagian peralatan yang bertegangan
secara tidak sengaja pada saat peralatan tersebut tidak bekerja, maka bagian-bagian
baut-bautnya dengan seksama agar tahan terhadap gaya mekanis dan getaran.
pengamanan lain, misalnya dengan memakai alas kaki dan sarung tangan dari
sedemikian rupa? tetapi karena sesuatu hal misalnya terjadi penurunan nilai
tahanan isolasi (kegagalan isolasi) dari peralatan tersebut, atau karena gangguan
body peralatan sehingga terjadi kebocoran arus para peralatan tersebut. Jika body
peralatan tersebut terbuat dart bahan konduktif. maka bila peralatan tersentuh akan
14
a) Isolasi Pengaman
Syaratnya: badan peralatan ditutupi dengan isolasi yang kokoh dan tahan
lama serta luasnya mencukupi, atau dengan alternatif lain yaitu bagian
logam yang dapat tersentuh dipisahkan dari bagian peralatan yang dapat
cara :
15
Pentanahan body peralatan dimaksudkan untuk mengalirkan arus
gangguan yang terjadi akibat adanya tegangan sentuh pada peralatan ke dalam
Menurut PUIL (2000) jika digunakan dua buah elektroda yang jarak antara
elektroda tersebut lebih besar dari panjang elektrodanya dan ujung atas kedua
elektroda tersebut dibawah permukaan tanah maka rumus yang digunakan adalah :
R= ( )+ ( )……………………..(2.3)
Keterangan:
Menurut PUIL (2020), pasal 520.E.2 tentang nilai nominal atau setelah
gawai pengaman.
16
1. Nilai nominal atau setelah gawai pengaman arus hubung pendek harus dipilih
sehingga motor dapat diasut, sedangkan penghantar sirkit akhir, gawai kendali,
2. Untuk sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal, nilai nominal atau stelan alat
pengaman arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai yang bersangkutan
3. Untuk sirkit akhir yang menyuplai beberapa motor, nilai nominal atau setelan
alat pengaman hubung pendek, tidak boleh melebihi nilai terbesar dihitung
menurut tabel 2.2 untuk masing-masing motor ditambah dengan jumlah arus
Tabel 2.2 Nilai Nominal atau Setelan tertinggi gawai pengaman sirkit motor
Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor dan terdiri atas
penghantar dengan ukuran berdasarkan sub bab 2.4.2 harus dilengkapi dengan
pengaman arus lebih yang tidak melebihi nilai nominal atau setelah gawai
17
pengaman sirkit akhir motor yang tertinggi berdasarkan poin 3 diatas, ditambah
dengan jumlah arus beban penuh semua. motor lain yang disuplai oleh sirkit
tersebut
1. Dalam lingkungan dengan gas, uap, atau debu yang mudah terbakar atau mudah
2. Setiap motor fasa tiga atau motor berdaya nominal satu daya kuda atau lebih,
3. Alat pengaman beban lebih yang dimaksud dalam poin 2 tidak boleh
mempunyai nilai nominal atau disetel pada nilai yang lebih tinggi dari yang
diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh. Dalam pada itu waktu
tunda alat pengaman beban lebih tersebut tidak boleh lebih lama dari yang
penuh.
Bila tidak terdapat nilai nominal standar yang dapat memenuhi nilai
nominal yang diinginkan, maka dapat dipergunakan harga nominal standar atau
18
N. Sistim Pentanahan
Elektroda pentanahan dapat berupa batang yang ditanam tegak lurus atau
ditanam sejajar permukaan tanah, dan berupa lempeng atau pelat. yang kesemuanya
ini dirancang untuk memperkecil tanahan pentanaman. Untuk hal tersebut terlebih
dahulu harus ditentukan bahan maupun sifat elektroda harus tahan terhadap korosi.
maupun sistim pembangkit atau gardu induk terhubung dengan kerangka generator,
1. Jenis Elektroda
a. Elektroda batang
b. Elektroda strip
c. Elektroda plat
a. Elektroda Batang
Elektroda batang adalah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
19
Gambar 2.3
b. Elektroda Strip
Elektroda strip ini merupakan logam (besi, baja dan 1 din-lain) yang
mempunyai penampang berbentuk pita atau dapat juga berbentuk bulat atau
Elektroda pita ini dapat ditanam secara dangkal pada kedalaman 0,5 - 1
meter dari permukaan tanah tergantung dari kondisi dan jenis tanahnya.
memanjang dengan cara radial, melingkar atau kombinasi dari radial dengan
melingkar dan untuk lebih jelasnya maka dapat digambar sebagai berikut:
20
Gambar 2.4
c. Elektroda Plat
Elektroda plat adalah elektroda dari bahan plat logam atau kawat kasa
Pada pemasangan elektroda plat dapat ditanam tegak lurus (vertikal) atau
Gambar 2.5
21
Dimana :
pentanahan yang digunakan maka perlu diketahui harga tahanan jenis tanah pada
- Kelembaban tanah
- Temperatur.
tertentu misalnya selama satu tahun. Biasanya tahanan tanah juga tergantung dari
berupa logam; seperti tembaga dan baja yang digalvanisir atau dilapisi tembaga.
diperlukan bahan-bahan lain yang lebih tanah korosi dibandingkan tembaga atau
baja.
22
Ukuran luas penampang minimum elektroda pentanahan yang
diperkenankan menurut PUIL (2000) pasal 320.D2 adalah seperti pada tabel
berikut:
1 2 3
No. Bahan Baja berlapis Baja berlapis Tembaga
Jenis Elektroda seng dengan proses tembaga
pemanasan
1. Elektroda pita Pita baja 100 mm2 tebal 50mm2 Pita tembaga 50
minimum 3 mm Hantaran mm2 tebal
pilin 95 mm2 (bukan kawat minimum 2 mm
halus) Hantaran pilin 35
mm2 (bukan kawat
halus)
2. Elektroda batang Pipa baja 1" Baja profil : Baja berdiameter
L 65 x 65 x 7 15 mm dilapisi
U 6 1/2 tembaga setebal 2,5
T 6 x50x3 atau batang mm
profil lain yang setaraf
3. Elektroda plat Plat besi tebal 3 mm luas Pelat tembaga tebal
0,5 m2 sampai 1 m2 2 mm luas 0,5 ni2
sampai I ml
keadaan tanah serta pada ukuran dan cara pengaturan dari elektroda Besarnya
tahanan pentanahan diusahakan sekecil mungkin (mendekati nol Ohm) dan nilai
tahanan pentanahannya tidak boleh lebih dari 5 Ohm. Untuk daerah yang tahanan
Adapun tahanan jenis tanah yang telah distandarkan dalam PUIL (2000)
23
Tabel 2.4. Resistansi Jenis Tanah
1 2 3 4 5 6 7
Jenis tanah Tanah Tanah Hat Pasir basah Kerikil Pasir dan Tanah
Rawa dan tanah basah kerikil berbatu
lading kering
Tahanan 30 100 200 500 1000 3000
jenis
Ohm-meter
O. Hantaran
beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai
sifat-sifat mekanis serta pertimbangan ekonomi maka tidak semua logam dapat
dibuat sebagai penghantar secara komersil. Jenis-jenis logam yang banyak dibuat
sebagai penghantar seperti tembaga, aluminium, atau perpaduan antara kedua jenis
logam tersebut.
Dalam hal ini dikenal dua macam penghantar, yaitu kawat dan kabel.
1. Kawat
Kawat ini merupakan penghantar yang telanjang dengan inti tunggal atau inti
2. Kabel
Kabel merupakan jenis penghantar dengan inti tunggal dan berinti banyak yang
disolasi.
24
1. Pemilihan Hantaran
Jenis hantaran yang penulis pilih dalam perencanaan instalasi daya listrik
mempunyai kemampuan hantaran arus kurang dari 110% dari arus nominal
2. Hantaran rangkaian akhir yang mensuplay 2 atau lebih motor listrik tidak boleh
mempunyai KHA hantaran kurang dari jumlah arus nominal dari semua motor
yang disuplainya ditambah dengan 10 % dari arus nominal motor yang terbesar
dalam kelompok tersebut yang dianggap motor terbesar adalah motor yang
rangkaian akhir yang mensuplai motor tunggal dapat ditulis sebagai berikut:
25
Sedangkan KHA rangkaian akhir yang menyuplai beberapa motor dapat
Luas penampang hantaran untuk motor listrik dapat ditentukan dengan cara
Tabel 2.5
tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah
dengan tegangan kerja maksimum 1,8 KV, serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga
dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung PVC yang dipasang
pada sistem arus fasa tiga dengan tegangan nominal 0,6/1 KV, pada suhu keliling
30 ° C.
26
NYSY 95 374 335 280 275 245 245
NYCEY 120 427 390 320 320 280 285
NYYESEY
dan 150 481 445 356 375 316 325
NYHSY 185 552 510 409 430 356 370
240 641 620 472 510 414 435
300 730 710 525 590 463 500
400 854 850 605 710 534 600
500 988 1000 - - -
kesatuan pengertian mengenai penggunaan suatu warna atau warna majemuk yang
keamanan.
PUIL (2000) pasal 701 Gl, dapat dilihat pada tabel berikut:
27
P. Busbar
Busbar atau rel adalah tempat untuk menghubungkan hantaran dari catu
daya ke beban dalam panel. Busbar ini terbuat dari tembaga atau logam lainnya
boleh di cat dengan warna sesuai dengan warna hantaran yang dihubungkannya
Penampang busbar di tentukan berdasarkan arus yang akan mengalir pada busbar
tersebut Tabel yang memperlihatkan besarnya kemampuan hantar arus dari suatu
busbar dalam ukuran tertentu berdasarkan PUIL (2000) pasal 630 D2. 8.
(Lampiran).
indikator yang dipasang pada panel daya hams terlihat jelas dan hams ada petunjuk
tentang besaran apa yang harus diukur dan gejala apa yang ditunjukkannya.
suplay yang masuk ke panel normal atau tidak (apakah terjadi susut atau kenaikan
tegangan). Begitu pula halnya dengan Amperemeter, hanya saja besaran listrik
yang diukur adalah arus. Sedangkan lampu indikator menunjukkan apakah setiap
fasa hantaran mengalirkan arus atau tidak, yang ditandai dengan menyala dan
28
R. Panel
panel kontrol- Sedangkan bila panel tersebut sebagai tempat pelayanan daya ke
1. Pembagian beban
Bila suatu gedung yang instalasi listriknya terbagi dua jenis, misalkan
instalasi penerangan dan daya, maka antara instalasi penerangan dan daya
dipisahkan. Hal ini dimaksudkan agar bila salah satunya beroperasi atau mengalami
gangguan, maka sistim lainnya tidak terpengaruh. Jadi sistim instalasi listriknya
tersebut
setiap kelompok sama Hal ini dimaksudkan agar setiap fasa melayani jumlah beban
yang sama dengan fasa yang lainnya Selain itu, dengan beban yang seimbang
29
Adapun beberapa macam cara penempatan peralatan pada panel, yaitu :
- Diletakkan langsung pada tembok bangunan. Cara ini dilakukan dengan alasan
ekonomis.
3. Penempatan Panel
Lokasi suatu panel harus sedapat mungkin dipasang ditempat yang terlihat
jelas dan mudah di capai, serta di tempat yang memudahkan penyambungan kabel
yang masuk dan kabel yang keluar ke beban agar memudahkan pelayanan,
S. Saklar
1. Saklar Tekan
Saklar tekan adalah saklar yang bekerja bila ditekan dan akan kembali ke
posisi normal jika dilepas. Saklar ini terdiri dari 2 jenis, yakni saklar NO (Normaly
30
2. Saklar Pilih (Selektor)
mempunyai posisi nol. Saklar ini banyak digunakan pada panel kontrol suatu sistim
3. Saklar Waktu
Saklar waktu biasa juga disebut tinier. Saklar ini digunakan untuk
Saklar ini mempunyai sebuah piringan waktu, pada tepi piringan terdapat
Sebuah kontaktor harus tahan dan mampu mengalirkan dan memutuskan arus
Kontaktor arus bolak balik pada inti maguetnya dipasang cincin hubung
tersebut normal. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak bantu pada
keadaan normal terbuka (NO) dan normal tertutup (NC). Dalam menentukan
31
U. Pipa Instalasi
pipa yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pipa PVC. Pipa ini harus cukup
kuat terhadap tekanan mekanis, tahan panas dan lembab serta tidak menjalarkan
api. Permukaannya harus licin baik diluar maupun didalam. Pipa PVC memiliki
sifat:
- Mudah digunakan.
Pipa PVC tidak boleh digunakan untuk kerja pada suhu normal diatas 60°.
V. Saluran Kabel
Saluran kabel atau wiring chanel digunakan untuk merapikan kabel. Kabel
dilewatkan dalam saluran kabel tanpa diikat. Saluran kabel yang digunakan dalam
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Waktu
Pembuatan aplikasi ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari bulan
Pebruari 2021 sampai dengan juni 2021 sesuai dengan perencanaan waktu yang
b. Tempat
E. Metode Penelitian
Alur Penelitian
MULAI
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN
DATA
DISKUSI
PENYUSUSNAN
LAPORAN
SEMINAR
STOP
33
Metode penelitian ini berisikan langkah-langkah yang ditempuh penulis
dalam menyusun tugas akhir ini. Metode penelitian ini disusun untuk memberikan
arah dan cara yang jelas bagi penulis sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat
Metode Pustaka
Metode Penelitian
Markisa Segar Di Malino Kab. Gowa pada sistem distribusi tenaga listrik tentang
Metode Diskusi/Wawancara
yang akan kami bahas atau dengan pihak praktisi pada sistem kelistrikan di PT.
34
F. Gambar Rangkaian
hubung singkat juga sebagai pembatas arus. Fuse akan memutuskan rangkaian
MCB dan MCCB, yaitu harganya lebih ekonomis dengan kapasitas yang sama.
abnormal.
7. Untuk saluran tiga fasa digunakan tiga buah fuse yang saling berpisah.
35
Untuk menghindari tersentuhnya bagian-bagian peralatan yang bertegangan
secara tidak sengaja pada saat peralatan tersebut tidak bekerja, maka bagian-bagian
baut-bautnya dengan seksama agar tahan terhadap gaya mekanis dan getaran.
pengamanan lain, misalnya dengan memakai alas kaki dan sarung tangan dari
sedemikian rupa? tetapi karena sesuatu hal misalnya terjadi penurunan nilai
tahanan isolasi (kegagalan isolasi) dari peralatan tersebut, atau karena gangguan
body peralatan sehingga terjadi kebocoran arus para peralatan tersebut. Jika body
peralatan tersebut terbuat dart bahan konduktif. maka bila peralatan tersentuh akan
36
c) Isolasi Pengaman
Syaratnya: badan peralatan ditutupi dengan isolasi yang kokoh dan tahan
lama serta luasnya mencukupi, atau dengan alternatif lain yaitu bagian
logam yang dapat tersentuh dipisahkan dari bagian peralatan yang dapat
37
BAB IV
G. Hasil Penetian
Motor-motor vane digunakan pada PT. Markisa Segar adalah motor induksi
38
Tabel 4.2. Data Tehnis Motor-motor Proses II
39
Tabel 4.5. Data Tehnis Motor-motor Boiler
40
H. Material Yang Digunakan
41
1 2 3 4
39. TOR 7 -11 ampere buah 4
40. TORS - 16 ampere buah 6
41. TOR 10- 13 ampere buah 1
42. TOR 12 -18 ampere buah 2
43. TOR 24 - 38 ampere buah 1
2 INSTALASI DAYA
1.Kabel NYY4x4mm2 meter 4000
2. Kabel NYY 4x6 mm2 meter 200
3.Kabel NYY4x25mm3 meter 28
4. Wiring Channel meter 500
5.PipaPVC1,5' meter 200
3 PENTANAHAN
1. 2 batang etektroda pentanahan 15 mm buah 2
2. Karat BC 50 mm2 meter 10
3. Unimax Idem buah 1
4. Bak Pentanahan buah 1
42
I. Perhitungan Tehnis
a. Motor 3
In = = = 4,18A
√ √
b. Motor 1
In = = = 0,11A
Berdasarkan rumus 2.5 sub bab 2.4.2. KHA hantaran motor tunggal.
= 1,1 x 4,18
= 4,59 A
Untuk menentukan luas penampang hantaran dapat dilihat pada tabel 2.5
adalah4 mm2, maka penampang 1,5 mm2 yang didapat menurut tabel tidak
43
b. Menentukan kapasitas pengaman beban lebih (Thermal Over lood Relay )
(TOR) yaitu setelan pengaman beban lebih tidak boleh lebih tinggi dari yang
menghindari tripnya pengaman ini saat In motor beban penuh maka di setel
Contoh:
= 4,18 perencanaan
= 5-6 perencanaan
Berdasarkan sub bab 2,10 maka besar anis pemutusan kontaktor adalah :
Contoh :
= 250% x 4,18
= 10,45 perencanaan
= 13 A digunakan
d. Menentukan kapasitas pengaman arus hubung singkat & beban lebih (MCB)
Berdasarkan tabel 2.2 sub bab 2.2.2.1, kapasitas pengaman arus hubung singkat
Contoh:
44
MCB = 250 % x In motor
= 2,5 x 4,18
= 10,45 A perencanaan
= 16 A digunakan
Dengan cara seperti diatas maka hasil perhitungan untuk semua motor dapat
45
Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Panel Daya 3
46
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Panel daya 6
47
2. Perhitungan tehnis untuk rangkaian cabang (Menyuplai beberapa motor)
Berdasarkan rumus 2.6 sub bab 2.4.2 dan Tabel 4.1, maka KHA hantaran
adalah:
= 28,34
Untuk menentukan luas penampang hantaran dapat dilihat pada tabel 2.5
sub bab 2.4.3. Berdasarkan perhitungan diatas, maka luas penampang yang
Berdasarkan sub bab 2.2.2.1 (PUIL 87 ayal 520.R2.3) dan Tabel 4.8 maka: I
= 42,97 A perencanaan
= 35 - 50 A digunakan
Kemampuan hantar arus busbar adalah sama dengan besar arus yang
akan mengalir pada busbar tersebut. Sesuai dengan tabel 2.8 sub bab 2.5
Ukuran =12x2
Penampang = 24
Dicat
48
Adapun hasil perhitungan untuk semua panel daya dapat dilihat
= 175,01+252,558
= 427,6 A
49
Untuk menentukan luas penampang hantaran dapat dilihat pada tabel
2.5 sub bab 2.4.3. Berdasarkan perhitungan diatas maka luas penampang yang
= 452,56 perencanaan
= 390-630 A digunakan
Kemampuan hantar arus busbar adalah sama dengan besar arus yang akan
listrik PT. Markisa Segar, besar arus yang digunakan adalah 411,7 A.
Berdasarkan tabel 2.8 sub bab 2.5 maka busbar yang digunakan adalah ;
Ukuran = 30 x 5 mm
Dicat
Untuk menentukan kapasitas MCCB yang terdapat pada panel utama adalah
50
Kapasitas pengaman rangkaian cabang pada panel daya 1 : 43 A maka
51
K. Metode pemasangan panel
L. Pentanahan
menggunakan 2 buah elektroda batang, yang jarak antara 2 buah elektroda tersebut
pentanahan:
Dik:
52
c. Panjang elektroda pertanahan = 275 cm
elektrodanya)
Transfer :
a : 7,5 mm = 0,0075 m
I: 2,75m
Maka :
R= ( ) + ( )
( ) ( )
= ( ) x * +
( ) ( )
= 0,97
53
2. metode pemasangan pertanahan
54
BAB IV
PENUTUP
C. Kesimpulan
sebagai berikut:
pengaman yang digunakan pada panel utama dan sub panel yang menyuplai
beberapa motor adalah MCCB sedangkan pengaman yang digunakan pada sub
penghantar dari panel utama ke sub panel dan sub panel ke motor ada NYY
D. Saran-Saran
dua motor dalam pengerjaan satu beban, baik untuk motor DC maupun
tersebut.
akurat.
55
3. Dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan
56
DAFTAR PUSTAKA
Arzal, 2018. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : PT.
Gramedia
Ausumu Kuwuhara, 2019, Teknik Tenaga Listrik, Jilid III, Gardu Induk, Jakarta,
PT. Pradnya Paramita
Eugene C. Lister, 2018. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Airlangga Mason,
C. Russel, 2019, The Art and Science Of Protective Relaying, John Wiley
And Sons, inc., New York
Mhd. Soeleman, 2018. Kumpulan Kuliah Mesin Serempak dan Tak Serempak.
Elektronik ITB Bandung..
Rida Ismu W. dan Soepratman, 2019. instalasi Cahaya dan Tenaga I. Departemen
P & K Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan
Warrington, A.R.C. Van, 1978, Vol. 2 and 3, Protective Relays, Chapman and Hall,
London..
57