Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN DI ZAMAN
PERTENGAHAN DAN ZAMAN
RENAISSANCE

Disusun oleh

1. Zakariansyah (1902230014)
2. Febri Yuita (1902230009)
3. Muhammad Thoyyib (1902230011)
4. Trias Nada Parulian S (1902230012)

Mata Kuliah : Konsep Teknologi

Dosen Pembimbing : Dyah Utari Yusa Wardhani, ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TRIDINANTI
PALEMBANG

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan ini sesuai waktunya.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan

dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Konsep Teknologi yang

merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

pada Zaman Pertengahan dan Zaman Renaissance” Disamping itu, kami berharap

bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada

kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya

dari guru mata pelajaran Sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian

berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 14 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................I
DAFTAR ISI ...............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
2.1. ZAMAN PERTENGAHAN..................................................................................2
2.1.1. Sejarah Abad Pertengahan....................................................................................2
2.1.2 Ciri-Ciri Abad Pertengahan...................................................................................3
2.1.3 Perkembangan Ilmu pada Zaman Pertengahan.....................................................5
A.Eropa....................................................................................................................5
B.Islam.....................................................................................................................6
C.Asia......................................................................................................................6
2.2. ZAMAN RENAISANNCE...................................................................................8
2.2.1. Pengertian Renaissance........................................................................................8
2.2.2. Faktor Pendorong Terjadinya Renaissance..........................................................9
2.2.3. Ciri-Ciri Zaman Renaissance.............................................................................10
2.2.4. Tokoh-tokoh Besar pada Zaman Renaisannce...................................................10
2.2.5 Perkembangan Ilmu pada Zaman Renaisannce...................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

ii
BAB   I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu pengetahuan merupakan


suatu acuan yang harus dibutuhkkan dalam setiap kehidupannya. Sejarah
tentang perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari perbincangan yang
hingga saat ini semakin pesat perbandingannya di zaman dahulukala.

Pengamatan yang dilakukan oleh manusia pada zaman purba, yang


menerima fakta sebagai brute facts atau on the face value, menunjukkan bahwa
manusia di zaman purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik
dalam sikap maupun dalam pemikiran (receptive attitude dan receptive
mind) (Santoso, 1977).

Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang


semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidangnya
tercapailah suatu kehidupan baru untuk menunjang perkembangan teknologi
dan informasi.

  1.2. Tujuan

Tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui dan


memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Dalam
makalah ini berisikan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman
Pertengahan dan Zaman Renaissance.

1
BAB   II
PEMBAHASAN
2.1. ZAMAN PERTENGAHAN

2.1.1. Sejarah Abad Pertengahan

Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali


daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,dimulainya
penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan
dimulainya renaisans pada tahun 1517.Abad Pertengahan merupakan abad
kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi
hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai
konsekuensinya,sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan
dianggap lebihsebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
ketuhanan.Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba Zaman
Pembaharuan.

Maksud “Zaman Kelam” ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi


kemunduran intelek dan ilmu pengetahuan. Menurut Ensiklopedia Amerika, tempo
zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Roma dan
berakhirdengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi. “Gelap” juga
bermaksud tiada prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan
wujud tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa agama; Gereja Kristen yang
sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta
juga politik.Mereka berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan
kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan
yang terdiri daripada ahli-ahli sains asa mereka ditekan dan dikawal ketat.
Pemikiranmereka ditolak. siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan
pandangan gereja akan ditangkap dan didera malah ada yang dibunuh.

Pikiran ini, terimplementasi melalui teori yang dikeluarkan oleh Thomas Aquinas
(1274) seorang ahli falfasah yakni “negara wajib tunduk kepada kehendak gereja”. St
Augustine (1430) sebelumnya juga berpendirian demikian.Manakala Dante Alighieri
(1265-1321) berpendapat kedua-dua kuasa itu hendaklahmasing-masing berdiri
sendiri, dan mestilah bekerjasama untuk mewujudkan kebajikan bagi manusia (Joseph
H Lynch, 1992, 172-174).

Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisahtotal
satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang
lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’haruslah
‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan
hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhandan roh-
roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan
lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan.Kata
Augustine “Siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang

2
yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak
lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah
alam kubur”. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena
orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan haridan orang yang
memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui olehorang-orang terpuji.
Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan
kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.Konsep diatas,
dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan,
yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagaifenomena, menganggap
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, rohmanusia, dan etika,
sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan
atas penalaran keimanan”.

Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahandan


tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan
yangmenguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret
merekake pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan
setan,kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar pembahasan ini telah menjadi
latar belakang munculnya Renaisans yang telah melahirkan teriakan protes
terhadapkondisi yang dominan pada abad pertengahan.Abad Pertengahan berakhir
pada abad ke-15 dan kemudian disusul denganzaman Renaissance. Zaman
Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16.Kesenian, sastra musik
berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus
Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), GalileoGalilei (1564-1643),
dll.

2.1.2. Ciri-Ciri Abad Pertengahan

1) Feodalisme

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, feodalisme adalah systemsosial atau politik
yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan, system social
yang menagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan
prestasi kerja, sistemsosial di Eropa pada abad Pertengahan yang ditandai oleh
kekuasaan yang besar ditangan tuan tanah.

Dalam id.wikipedia.org, feodalisme adalah sebuah system pemerintahan dimana


seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan memiliki anak buah banyak
yang juga masih dari kalangan bangsawan jugatetapi lebih rendah dan biasa disebut
vasal. Para vassal ini wajib membayarupeti kepada tuan mereka. Sedangkan para
vassal pada giliran ini jugamempunyai anak buah dan abdi-abdi mereka sendiri yang
memberi merekaupeti.

Sejak itu muncul orang-orang kuat sebagai tuan tanah yang mengatur pemakaian
tanah diwilayah kekuasaannya. Tempat tingga mereka yangdisebut kastil atau puri.
Kekuasaan mereka ditopang oleh bawahannya. System ini kemudian berkembang
luas. Bangsawan menjadi kelompok yang sangatistimewa dan melakukan regenerasi
berdasarkan keturunan.

3
Sesuai dengan penelusuran ensiklopedia feudal atau feudal, merupakan satu
istilah yang digunakan pada awal era modern yakni abad ke-17 merujuk pada
pengalaman system politik di Eropa abad pertengahan. System politik yang terbangun
pada masa itu ditentukan oleh perpaduan antar para militer legal maupun tidak atau
warlord, tuan tanah, bangsawan raja, yang lantas tersusun hirarki dalam masyarakat
yang khas : ada raja, ada bangsawan, tetapi juga ada pelayan dan budak (vassal). Kata
kuncinya tetap hirarki.

Menurut fokusnya, kekuasaan politik bersifa local dan personal yang


menghasilkan sesuatu “dunia social dari klaim -klaim dan kekuasaan- kekuasaan
tumpang tindih” (Anderson, hlm.,1974a, hlm. 149) beberapa diantara klaim-klaim dan
kekuasaan ini mengalami konflik; dan tidak ada pemerintah atau Negara yang
berdaulat dalam arti yang paling tinggi di atas wilayah dan penduduk yang ada (Bull,
1977, hlm.254). dalam system kekuasaan ini banyak dipenuhi ketegangan, dang
sering terjadi perang.

Didunia abad pertengahan, ekonomi didominasi oleh pertanian, dan kelebihan apa
pun yang dihasilkan menjadi sasaran klaim-klaim yang bersaing. Klaim yang berhasil
menjadi dasar untuk menciptakan danmempertahankan kekuasaan politik. Tetapi
jaringan kerajaan-kerajaan, para pangeran, istri-istri para bangsawan dan pusat-pusat
kekuasaan lainnya yang bergantung pada susunan ini diperumit oleh munculnya
kekuasaan-kekuasaan alternative di kota-kota kecil dan kota-kota besar. Kota-kota
dan federasi kota bergantung pada perdagangan dan manufaktur serta akumulasi
modal yangrelative tinggi. Mereka mengembangkan struktur-struktur social dan
politikyang berbeda dan sering menikmati system-sistem pemerintahan independent
yang ditentukan oleh para warganegara.

2) Skolastik

Upaya skolastik abad pertengahan Dalam gambaran historis singkat ini, metode
untuk menghubungkan iman dan rasio yang pertama dibahas adalah filsafat Thomistik
Gereja Roma Katolikl. Selain persetujuan (assent) pribadi orang percaya, dalam
sistem ini iman artinya informasi yang diwahyukan yang ada dalam Alkitab, tradisi,
dan suara hidup dari gereja Roma. Akal budi artinya informasi yang dapat diperoleh
melalui pengamatan inderawi terhadap alam dan dinterprestasi intelek. Rasionalis
abad ke-17 membedakan akal budi (reason) dengan sensasi (inderawi), Thomas
membedakan akal budi (reason) dan wahyu. kebenaran akal budi adalah kebenaran
yang dapat diperoleh melalui kemampuan indera dan intelek alamiah manusia tanpa
bantuan anugrah supranatural.

Kerajaan Roma hidup dari abad ke-18 sampai awal abad ke-19. pada puncaknya,
ia mencerminkan suatu usaha, dibawah perlindungan gereja Katolik, untuk
menyatukan dan mensentralisir pusat-pusat kekuasaan dunia kristen barat yang
terpisah-pisah menjadi suatu kerajaan menjadi suatu kerajaan kristen yang disatukan
secara khusus kekuasaan sekular yang aktual dari kerajaan dibatasi oleh struktur-
struktur kekuasaan yang kompleks darieropa feodal disatu pihak dan gereja katolik
dipihak lain.

Sepanjang abad pertengahan gereja secara konsisten berusaha menempatkan

4
otoritas spiritual diatas otoritas sekuler dan berusaha mengubah sumber otoritas dan
kebijaksanaan yang diakui dari wakil-wakil duniawi ini kepada wakil-wakil duniawi
lainnya. Pandangan duniawi (world view) kristen menstransformasikan pertimbangan-
pertimbangan tindakan politk dari suatu kerangka duniawi kepada kerangka teologis
“ia menegaskan bahwa kebaikanterletak pada ketundukannya terhadap kehendak
Tuhan”.

2.1.3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Pertengahan

A. Eropa

Zaman abad pertengahan sering kita kenal dengan nama Middle Age. Zaman ini
terjadi pada abad 6 Masehi sampai sekitar abad 14 Masehi. Zaman abad pertengahan
ditandai dengan tampilnya para teolog di bidang ilmu pengetahuan. Hal ini
menyebabkan aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan.

Akal pada abad Pertengahan ini benar-benar kalah. Hal ini kelihatan dengan jelas
pada filsafat Plotinus, Agustinus, Anselmus. Pada Aquinas penghargaan terhadap akal
muncul kembali dan karena itu filsafatnya banyak mendapat kritik. Danabad
Pertengahan ini merupakan pembalasan terhadap dominasi akal yang hampirseratus
persen pada zaman Yunani sebelumnya, terutama pada zaman Sofis.

Pemasungan akal dengan jelas terlihat pada pemikiran Plotinus. Ia mengatakan


bahwa Tuhan (ia mewakili metafisika) bukan untuk dipahami, melainkan untuk
dirasakan. Oleh karena itu, tujuan filsafat (dan tujuan hidup secara umum) adalah
beratu dengan Tuhan. Jadi, dalam hidup ini, rasa itulah satu-satunya yang dituntutoleh
kitab suci, pedoman hidup semua manusia.

Filsafat rasional dan sains tidak begitu penting; mempelajarinya merupakan usaha
yang sia-sia, karena Simplicius, salah seorang pengikut Plotinus, telah menutupsama
sekali ruang gerak rasional, iman telah menang mutlak. Karena iman harus mutlak,
orang-orang yang masih hidup juga menghidupkan filsafat (akal)
harusdimusuhi.Agustinus mengganti akal dengan iman; potensi manusia yang diakui
padazaman Yunani diganti dengan kuasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita tidak perlu
dipimpin oleh pendapat bahwa kebenaran itu relative. Kebenaran itu mutlak yaitu
ajaran agama.

Ciri khas dari pada filsafat Abad Pertengahan terletak pada suatu rumusan yang
terkenal yang dikemukakan oleh Saint Anselmus, yaitu credo ut intelligam.Rumusan
itu berarti iman lebih dahulu, setelah itu mengerti. Imanlah lebih dahulu.Misalnya,
bahwa dosa warisan itu ada, setelah itu susunlah argument untuk memahaminya,
mungkin juga untuk meneguhkan keimanan itu. Sifat ini berlawanandengan sifat
filsafat raional. Dalam filsafat rasional, pengertian itulah yang didahulukan; setelah
dimengerti, baru mungkin diterima dan kalau mau; diimani.Mengikuti jalan pikiran
inilah maka saya berkesimpulan bahwa jantung filsafat Abad Pertengahan Kristen
terletak pada ungkapan itu. Berdasarkan penalaran itu pula maka menurut hemat saya,
tokoh utama peletak kekuatan filsafat Abad Pertengahan adalah St. Anselmus.

Abad Pertengahan melahirkan juga filosof yang terkemuka yaitu Thomas

5
Aquinas. Dia adalah salah satu diantara orang-orang yang berusaha membuat filsafat
Aristoteles sesuai dengan agama Kristen.Kita anggap ia menciptakan perpaduan
hebatantara iman dan ilmu pengetahuan. Tekanan terhadap pemikiran rasional pada
waktuia hidup telah banyak berkurang. Oleh karena itu ia berhasil mengumumkan
filsafar rasionalnya. Yang terkenal adalah beberapa pembuktian tentang adanya Tuhan
yangmasih dipelajari sampai sekarang.
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan.
Para ilmuannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu padamasa itu adalah
ancilla theologia atau abdi agama.

B. Islam

Ketika bangsa Eropa mengalami kegelapan, Islam justru mengalami kebangkitan


yang dimulai dari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW pada abad ke 6 Masehi.
Pada zaman Bani Umayyah, Islam telah menemukan suatu cara pengamatan
astronomi pada abad 7 Masehi, dan pada abad 8 Masehi telah mendirikan sekolah
kedokteran dan astronomi serta Islam telah memperluas pengamatan terhadap ilmu
kimia, obat-obatan, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. Islam juga telah
mendirikan penerjemahan berbagai karya Yunani dan menyebarluaskannya sehingga
dapat dikenal dunia Barat pada masa keemasannya serta menegaskan sistem desimal
dan dasar-dasar aljabar.

Perkembangan ilmu pengetahuan di beberapa wilayah kekuasaan Islam juga


sudah maju. Di India telah dibangun sekolah-sekolah yang mempelajari ilmu
pengetahuan umum seperti ilmu logika, geometris, geografi, politik, dan matematika.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan ilmu di islam :


1.Al Farabi (870 M-950 M).
Beliau adalah seorang komentator filsafat Yunani yang berkontribusi dalam
bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Beliau telah membuat
berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik yaitu
kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-
fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian
melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut
pemahaman dengan hukum ilahian Islam.

2.Al-Khawarizmi (780 M – 850 M),


Hasil pemikirannya berdampak besar dalam bidang matematika yang terangkum
dalam buku pertamanyanya yaitu Al-jabar. Selain itu karyanya adalah Al-kitab Al-
mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al-muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan
melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi).

3.Al-Kindi (801 M – 873 M)


Al-Kindi bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam.
Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidang goemetri , astronomi, aritmatika,
musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorologi, dan politik.

4.Al-Ghazali (1058 M – 111 M)

6
Beliau adalah seorang filsuf dan teolog muslim dari Persia. Karya beliau berupa
kitab-kitab, antara lain kitab Al-munqidih min adh-dalal, Al-risalah al-quadsiyyah,
dan mizan al-Amal.

5.Ibnu Sina ( 980 M – 1037 M ).


Beliau adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang
beliau adalah bapak pengobatan. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran
selama berabad-abad.

6.Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M)


Beliau adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi
bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan
resume.

7.Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M)


Beliau adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai
bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).

8.Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M )


Beliau adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu
kimia.

9.Al-Razi ( 856 M – 925 M )


Beliau lebih dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar
pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal
dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang
berjudul Contenens.

C. Asia

Sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan perkembangan ilmu mereka.


Dari Cina ada salah satu contoh terbaik
1. Shen Kuo (1031 M - 1095 M) adalah seorang ilmuwan dan negarawan yang
pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang digunakan untuk navigasi,
menemukan konsep utara sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola,
penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan penggunaan drydocks untuk
memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah,
atau geomorfologi.
2. Su Song (1020 M - 1101 M) yang merupakan seorang astronom yang
menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek
terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar
astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088

7
2.2. ZAMAN RENAISSANCE

2.2.1 Pengertian Renaisans

Renaissance berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (Lahir) dalam bahasa
Perancis yang berarti “Lahir Kembali”. Zaman Renaissance adalah zaman dimana
lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan
Romawi Kuno yang rasional. Hal ini terjadi dikarenakan pada abad tengah, sebelum
munculnya zaman Renaissance, kehidupan di Eropa diatur dalam “Theosentris”
dimana segala sesuatunya berpusat pada kepercayaan.

Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode


kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali
menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal.
Menurutnya, Renaisans adalah periode penemuan manusia dan dunia, bukan sekedar
sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Dan
bila dikaitkan dengan keadaan, renaisans adalah masa antara zaman pertengahan dan
zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh
terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.

Salah satu ciri khas renaisans di dunia Barat sejak abad ke-15 ialah menonjolkan
manusia pribadi perseorangan dan sebagai yang berkuasa. Ciri itu antara lain
menampakkan diri dalam bidang seni, politik, filsafat, agama maupun dalam gerakan-
gerakan melawan agama ilmu pengetahuan, dan teknik. Zaman ini juga merupakan
zaman penyempurnaan keseniaan, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri
jenius serba bisa, Leornardo da vinci.

2.2.2 Faktor Pendorong Terjadinya Renaisans

Awal munculnya renaisans ialah di Italia, khususnya pada kota perdagangan.


Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan
Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala aspeknya.
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan renaisans, sedikit banyak
lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan
karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin[3]. Pemindahan ilmu
pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya
paling tidak melalui beberapa jalur.

Pertama,jalur Andalus dengan Universitas-Universitas handal yang dikunjungi


oleh kaum terpelajar Eropa. Sejarah telah mencatat bahwa pada abad 9 misalnya,
khalifah Abdurrahman III (912-961 M) telah mendirikan dan menempatkan
Universitas Cordoba. Di dalam universitas Cordoba tersebut banyak mahasiswa dan
sarjana Islam maupun Eropa-Kristen untuk menggali dan menimba ilmu-ilmu Islam.
Pada waktu itu universitas Cordoba telah menyelenggarakan deferensiasi ilmu
pengetahuan kedalam fakultas-fakultas; hukum, kedokteran, ilmu ukur dan astronomi.
Pada waktu itu belum ada universitas di dunia Eropa-Kristen. Eropa baru mengenal
dan mendirikan universitas pada tahun 1000 (universiats Salerno). Menyusul setelah
itu dibangun universiats Bologna (1150), dan universitas Oxford (1168), yang pada
waktu itu banyak mencontoh kurikulum dan pola universitas Islam.

8
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Andalusia dengan cara yang sangat kejam,
tetapi telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu
adalah; kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renessaince) pada abad ke-
14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, gerakan
rasionalisme abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M.

Kedua,Sisilia, yang pernah dikuasai umat Islam dari tahun 831 hingga 1091. Di
pulau ini ilmu pengetahuan serta penemuan ilmiah para ilmuwan Islam meningkat
dengan pesat. Bahkan setelah jatuhnya Sisilia ditangan kaum Norman yang dipimpin
oleh Roger, pengaruh peradaban Islam masih sangat terasa disana. Mereka dikelilingi
oleh para filosof dan ilmuwan muslim. Kepada mereka diperkenankan menjalankan
ibadah agamanya dengan leluasa. Lebih dari seabad sesudah masa ini, masih tetap
merupakan satu kerajaan Kristen yang unik dimana beberapa jabatan tinggi dipegang
oleh orang Islam.

Dari Sisilia, ilmu pengetahuan Islam meluas kedataran Italia, apalagi semenjak
didirikannya universitas Napels pada tahun 1224 M. dianatara siswa universiats
Napels ini adalah Thomas Aquinas, pemimpin Keristen Katolik. Di sini Federick II
menghimpun naskah-naskah Arab. Buku-buku Aristoteles dan Averoes diterjemahkan
dan dipergunakan sebagai buku pelajaran. Terjemahan tersebut juga di kirim ke
universitas-universitas Paris dan Bologna.

Pengaruh pemikiran rasional ilmu pengetahuan dalam perkembangan Barat


diakui oleh ilmuwan Barat sendiri seperti Gustav Le Bon, Henry Trece, Anthony
Nutting, C. Rsiler, Alferd Guillame, Rom Landau, dan yang lainnya. Di samping
pengakuan penulis-penulis Barat yang objektif terhadap pengaruh peradaban Islam
terhadap lahirnya Renaisans dan peradaban Barat modern, beberapa penulis Barat
juga mengakui pengaruh pemakaian akal dalam Islam terhadap kebebasan berpikir di
Eropa dari belenggu agama (baca : Kristen).

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran
maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad
pertengahan. Masa Renaisans bukan suatu yang berkembang secara alami dari abad
pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya
pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.

Renaisans ini mendorong munculnya kebiasaan melihat kegiatan intelektual


sebagai petualangan sosial, bukan usaha mempertahankan ortodoksi. Pada abad
renaisans ini pula lahir sebuah tradisi penelitian Historiografi modern. Dengan
ditemukannya mesin cetak yang mempercepat perkembangan Ilmu Pengetahuan. Para
humanis renaisans bekerja keras dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan
literer dan kedalaman analisis yang cukup hebat. Pada masa ini pula terjadi pemisahan
antara agama dengan ilmu pengetahuan dan ilmu sosial politik setelah sebelumnya
bangsa Barat terbelenggu oleh dogma dan doktrin gereja yang kejam.

9
2.2.3 Ciri-Ciri Zaman Renaissance

Zaman renaisans sering disebut sebagai sebagai zaman humanisme, sebab pada
abad pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur
berdasarkan kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat oleh manusia. humanisme
menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia mempunyai kemampuan
berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme menganggap manusia
mampu mengatur dirinya dan mengatur dunianya.

Renaissance dipandang sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani


& Romawi ketika mengalami masa keemasan Renaissance mengalami titik puncak
pada tahun 1500 M,ditandai dengan kehidupan cemerlang dalam:1.Seni
2.Pemikiran
3.Kesustraan
4.Dll

Berkembangnya penelitian empiris sehingga memunculkan Sains,sering juga


disebut zaman Humanisme ialah adanya penghargaan terhadap manusia(karena
manusia mempunyai kemampuan berfikir).
Ciri Utama Renaissance: 1.Humanisme
2.Individualisme
3.Lepas dari Agama (tidak mau diatur)
4.Empirisme
5.Rasionalisme

2.2.4 Tokoh-tokoh Besar pada Masa Renaisans

A.Bidang seni dan budaya

Albrecht Dührer (1471-1528)


Desiserius Eramus (1466-1536)
Donatello
Ghirlandaio
Hans Holbein (1465-1506)
Hans Memling (1430-1495)
Hieronymus Bosch (1450-1516)
Josquin de Pres (1445-1521)
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Lucas Cranach (1472-1553)
Michaelangelo (1475-1564)
Perugino (1446-1526)
Raphael (1483-1520)
Sandro Botticelli (1444-1510)
Tiziano Vecelli (1477-1526)

B.Penjelajahan

Christopher Columbus (1451-1506)


Ferdinand Magellan (1480?-1521)

10
C.Ilmu pengetahuan

Johann Gutenberg (1400-1468)


Nicolaus Copernicus (1478-1543)
Andreas Vesalius (1514-1564)
William Gilbert (1540-1603)
Galileo Galilei (1546-1642)
Johannes Kepler (1571-1642)

2.2.5 Perkembangan ilmu Pada Zaman Renaissance

Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota firenze. Para intelektual dan seniman
memiliki kebebasan besar karena mendapat perlindungan dari kutukan pihak gereja.
Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang . Dengan
kebebasan besar seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang
mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melahirkan tokoh-tokoh ilmu
pengetahuan yaitu:
1. Bidang teknologi, Johannes gensfleisch (sekitar 1398-3 Feb 1468) . Seorang
pandai logam dan pencipta, berkebangsaan jerman yang memperoleh ketenaran bagi
percetakan pada tahun 1450an. Karyanya antara lain: aloy logam huruf (type metal) &
tinta berbasis minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin
cetak baru yg berdasarkan pencetak yg digunakan dalam membuat anggur.
2. Bidang Astronomi, Nicolaus Copernicus (19 Feb 1473-24 Mei 1543) . Seorang
astronom, matematikawan, dan ekonom yg berkebangsaan Polandia .
Memgembangkan teori heliosentrisme (berpusat di Matahari) serta tata surya dalam
bentuk yangg terperinci sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains Roger Bacon
(1214-1294 . Berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi
awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Tycho Brahe (1546-1601)
Berpendapat bahwa benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa
Johannes Keppler (1571-1630). Seorang ahli matematika yang melanjutkan penelitian
Brahe tentang gerak benda-benda angkasa. Menemukan tiga buah hukum, yaitu:
Bahwa gerak benda angkasa ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle seperti
yg dikemukakan oleh Brahe namun gerak itu mengikuti lintasan elip (Orbit semua
planet berbentuk elips). Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara
planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama. Dalam perhitungan
matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A & B dengan matahari
adalah X & Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P & Q
maka P2: Q2 = X2 : Y2 Galileo Galilei (1546-1642) Membuat sebuah teropong
bintang yg terbesar pada masa itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara
langsung Melihat bahwa planet Venus & Mercurius menunjukkan perubahan seperti
halnya Bulan Menyimpulkan bhw planet-planet tidaklah memancarkan cahaya
sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari Mengamati lintasan batu yang
dilempar & menentukan bahwa lintasan itu berbentuk parabola. Penemuan ini
berguna untuk menentukan lintasan peluru & menjadi bagian dari teknik peperangan
Bidang Anatomi Andreas Vesalius Memperbaiki pendapat dari pendahulunya
(Mondino de Liuzzi & Aristoteles) bahwa mereka salah berpendapat tentang fungsi
jantung & struktur jantung, Vesalius menyatakan jantung memiliki 4 ruangan, 2 lobus
hati, dan pembuluh darah berawal dari jantung bukan hati

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada abad pertengahan sejarah perkembangan ilmu pada masa itu di wilayah
Eropa mengalami kemunduran yang drastis diakibatan pengaruh-pengaruh dokrin
gereja pada masa itu yang menghalangi majunya ilmu dan pemikiran-pemikiran para
ilmuwan. Masa ini juga disebut zaman kegelapan(Dark Age). Ketika eropa dilanda
zaman kegelapan ,Islam malah mengalami masa kejayaan(Golden Age) karena
majunya ilmu pengetauhan berserta banyaknya ilmuwan islam pada masa tersebut dan
tak kalah juga Asia pun ikut berkembang pada masa yang sama juga. Lalu dilanjutkan
oleh zaman renaissance, sesuai dengan artinya renaissance ( Lahir Kembali) ilmu
pengetauhan dimasa ini berkembang layaknya pada masa yunani kuno sehingga
disebutlah lahir kembali(renaissance). Pada masa ini ilmu pengetauhan dan pemikiran
tidak lagi dikenkang gereja dan bersifat bebas serta kritis. Banyak para seniman
terkenal dan penemu-penemu ilmu terkenal lahir dimasa ini dengan berbagai karya
mulai dari bidang seni,ilmu,penjelajahan.

3.2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin Cool. 2011. “Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu”,


http://jamaludinassalam.wordpress.com, diakses pada 29 Maret 2014.

Anonim. 2013. “Filsafat Periode Pertengahan (sosiologi online)”, http:


//asyarisajadakwah.blogspot.com, diakses pada 14 April 2014.

http://scarmakalah.blogspot.co.id/2012/02/filsafat-abad-pertengahan.html

http://jessicanatasy.blogspot.co.id/2013/12/makalah-filsafat-abad-pertengahan.html

http://simba-corp.blogspot.co.id/2012/03/makalah-filsafat-umum-filsafat-barat.html

https://kelompoklima218.wordpress.com/2013/04/08/makalah-filsafat-umum-filsafat-
abad-pertengahan/

http://galihbazhari.blogspot.co.id/2015/05/makalah-filsafat-abad-pertengahan.html

1] F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern;


Dari Machiavelli sampai Nietzsche, (Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 7.

[2] C. Verhak dan R. Hanjono Imam. Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta :


Pustaka Utama, 1995), hlm. 137.

[3] Hasan Asari, (ed)., Studi Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman
Indonesia Kontemporer, (Bandung: Citapustaka Media, 2006), hal. 22-41.

[4] Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern,


(Jakarta: P3M, 1986) hal. 67

[5] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Islam (Jakarta: Kencana, 2003) hal. 236

[6] Ibid., hal. 237

[7] Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, (Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama, 2001) 116

[8]Ahmad O. Altwajri,(Ed), Islam Barat dan Kebebasan Akademis, (Yogyakarta:


Titian Ilahi,1997),108

13

Anda mungkin juga menyukai