Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT MODERN DAN FILSAFAT DEWASA SAAT INI

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengantar Filsaat

Dosen Pengampu : Dr. Siti Roudhotul Jannah, S.Sos. I, MA

Disusun Oleh:

Esti Widianti 231210021

Fitria Ningsih 231210026

Progam Studi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Filsafat Modern dan Filsafat Dewasa Saat Ini dengan tepat waktu. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah di progam studi Pendidikan Guru Agama
Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Ma’arif Lampung pada semester satu. Kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Siti Roudhotul Jannah, S.Sos.I, MA selaku
dosen pembimbing Mata kuliah Pengantar Filsafat dan kepada segenap pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Metro, 8 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Filsafat Modern ....................................................................... 3


B. Tokoh Tokoh Filsafat Modern Beserta Pemikirannya .............................. 4
C. Filsafat Dewasa ini ................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16

A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran .......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada abad pertengahan, hegemoni antara akal dan iman benr-benar
tidak seimbang. Pada masa itu akal kalah total dan iman menang mutlak. Abad
ini telah mempertontonkan kelambanan kemajuan manusia, padahal tadiya
manusia itu sudah membuktikan bahwa ia sanggup maju dengan cepat. Abad
ini juga telah dipenuhi lembaran hitam berupa pemusnahan orang orang yang
berpikir kreatif, karena pemikirannya berlawanan atau berbeda dengan
pemikiran tokoh Gereja. Abad ini tidak saja lamban, tapi lebih dari itu filsafat
mundur.
Untunglah pada abad abad ini dibagian dunia lain, yaitu didunia Islam,
filsafat berkembang pesat. Pemikiran bukan saja tidak digangu oleh Islam,
lebih dari itu, manusia disorong untuk berpikir, untuk maju, tidak puas dengan
apa yang telah ada.
Filsafat Modern ditandai atau diawali dengan zaman Renaisanse di
Eropa, dimana Descrates yang disebut sebagai bapak Filsafat Modern,
argumen argumen Descrates jelas bertujuan untuk melepaskan filsafat dari
kekangan Gereja. Setelah Descrates berhasil, dan ternyata ia tidak diapa-
apakan, maka laksana bendungan jebol, bermunculan banyak filosof. Akla
ynag telah dikekang selama kira-kira 1500 tahun itu sekarang berpesta pora
merayakan kebebasannya.
Filsafat Dewasa atau Filsafat Abad Ke-20 juga disebut Filsafat
Kontemporer. Ciri khas pemikiran filsafat ini adalah desentralisasi manusia.
Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah, yaitu arti kata-kata dan
arti pernyataan- pernyataan. Maka, timbullah filsafat analitika, yang di
dalamnya membahas tentang cara mengatur pemakaian kata-kata / istilah-
istilah karena bahasa sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para
ahli pikir menyebutnya sebagai logosentris. Para paruh pertama abad ke-20 ini
timbul aliran-aliran kefilsafatan,seperti: Neo-Thomisme, Neo-Kantianisme,

1
Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme, Neo-Vitalisme,
Spiritualisme, Neo-Positivisme. Pada Awal belahan akhir abad ke-20 muncul
aliran-aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak pemikiran
dewasa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian filsafat modern?
2. Siapa saja tokoh tokoh filsafat modern beserta pemikirannya?
3. Apa yang dimaksud filsafat dewasa ini?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Modern


Periode sejarah lazim di sebut “modern” mempunyai banyak
perbedaan pandangan tentang jiwa dengan periode pertengahan. Ada dua hal
terpenting yang menandai sejarah modern, yakni runtuhnya otoritas gereja dan
dan menguatnya otoritas sains dua hal ini lah yang pada dasarnya menjelaskan
lain lainnya.negara negara semakin menggantikan gereja sebagai otoritas
politik mengontrol kebudayaan. Mula-mula, kekuasaan bangsa-bangsa
utamanya berada ditangan raja kemudian, sebagaimana di yunani kuno raja
raja secara perlahan di gantikan oleh demokrasi atau para tiran, kekuasaan
negara-bangsa dan fungsi-fungsi yang di perankannya terus berkembang di
sepanjang periode sejarah modern (selain terjadinya beberapa fluktuasi
kecil).tetapi secara keseluruhan,pengaruh negara terhadap pemikiran-
pemikiran para filosof lebih kecil dibandingkan pengaruh gereja pada abad
pertengahan.
Penolakan terhadap otoritas gereja yang merupakan ciri negatif dan
abad modern, muncul lebih awal dari pada ciri positifnya, yakni penerimaan
terhadap otoritas sains.dalam renaisans italia,sains memainkan peran peran
yang sangat kecil , perlawanan terhadap gereja oleh orang-orang dihubungkan
dengan zaman kuno jauh sebelum tumbuhnya otoritas gereja dan abad
pertengahan.serbuan sains pertama kali datang secara serius melalui publikasi
teori copernican pada tahun 1543,tetapi teori ini tidak kunjung menebar
pengaruh sampai kemudian di pelajari dan di kembangkan oleh kepler dan
galileo pada abad ke-17. Sejak saat itu ,di mulailah pertikaian panjang antara
sains. Dan akhirnya kaum tradisional terpaksa mengakui kemenangan ilmu
pengetahuan baru.1
Otoritas sains yang oleh filosof di pandang modern, sangat berbeda dengan
otoritas gereja, karena otoritas sains bersifat intelektual bukan politis. Tidak

1
Bertens, Kees. Ringkasan Sejarah Filsafat. (Yogyakarta : Kanisius.1976) h 54

3
ada hukuman bagi mereka yang menolak otoritas sains, juga tidak ada nasihat-
nasihat bijak yang membujuk mereka untuk menerimanya . otoritas sains
diakui semata mata karena daya tarik instrisiknya bagi akal. Lebih dari itu
,otoritas sains tumbuh sedikit demi sedikit.
Namun demikian, filsafat modern kebanyakan tetap mempertahankan
kecenderungan individualistik dan subjektifnya. Ciri ini sangat kental dalam
diri descartes yang membangun seluruh ilmu pengetahuan dari kepastian
eksistensinya sendiri,dan menerima kejelasan (clearnes) dan keterpilah pilahan
(distinctnes), yang bersifat subjektif, sebagai kriteria kebenaran. Ciri filsafat
tersebut tidak terlihat mencolok.
Filsafat Modern sendiri adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat
yang menjadi tanda berakhirnya era skolatisisme. Waktu munculnya filsafat
modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke 20 di Eropa Barat dan
Amerika Utara. Filsafat Modern ini un dimulai sejak munculnya rasionalisme
lewat pemikiran Descrates, seorang filsuf terkemuka pada zaman Modern.2
B. Tokoh Tokoh Filsafat Modern Beserta Pemikirannya
1. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal
adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes
pengetahuan. JIka empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh
denagn alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan
pengetahuan diperoleh denagna cara berpikir. Alat dalma berpikir itu
adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika. Rasionalisme ada
dua macam : dalam bidang agama, dan dalam bidang filsafat.
Rasionalisme dalam bidang agama biasanya digunakan untuk mengkritik
ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai
teori pengetahuan.3
a. Descartes (1956-1650)

2
Bertens, Kees. Ringkasan Sejarah Filsafat. h 57
3
Thahjadi, Simon Petrus. Petualangan Intelektual : Konfrontasi dengan para filsuf dari
jaman Yunani hingga jaman Modern. (Yogyakarta : Pustaka Filsafat.2004) h. 76

4
Rene Descrates merupakan filsuf yang paling terkenal yang di
sebut sebagai pelopor bapak filisof modern. Ia adalah seorang filsuf
Perancis. Descrates menulis sebuah buku yang terkenal Discours de la
method bukunya itu berisi tentang uraian metode perkembangan
intelektualnya. Ia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus satu,
tanpa bandingannya harus di susun oleh satu orang sebagai bangunan
yang berdiri sendiri menurut satu metode yang umum yang harus di
pandang sebagai hal yang benar adalah apa yang jelas dan terpilih-
pilih. IImu pengetahuan harus satu metode yang umum yang harus di
pandang sebagai hal yang benar adalah apa yang jelas dan terpilah-
pilah. IImu pengetahuan harus mengikuti langkah ilmu pasti karena
ilmu pasti dapat di jadikan model cara mengenal secara dinamis Rene
Descarte berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat di
percaya adalah akal yang memenuhi syarat yang di tentukan atau di
tuntut oleh semua ilmu pengetahuan ilmiah dengan akal yang dapat di
peroleh kebenaran kebenaran dengan metode deduktif seperti yang di
contohkan dalam ilmu pasti. 4
b. Spinoza (1637-1677)
Spinoza nama aslinya adalah Baruch Spinoza. Setelah ia
mengucilkan diri dari agama Yahudi, ia mengubah namanya menjadi
Benedictus de Spinoza. Ia hidup di pinggiran kota Amsterdam.Spinoza
merupakan salah satu tokoh filsafat pada abad modern yang
mempunyai pemikiran yang diakui oleh dunia. Dia merupakan salah
satu tokoh besar di abad ini namun juga banyak orang yang tidak
setuju dengan ajarannya. Orang-orang yang tidak setuju dengan ajaran
Spinoza ini yaitu para kaum Yahudi. Pemikiran Spinoza ini banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Descartes. Pemikiranya bersifat
Rasionalisme. Para tokoh filsafat yangmempunyai pemikiran
rasionalisme ini percaya atau berpendirian bahwa sumber pengetahuan
manusia itu terletak pada akal. Tetapi bukan dimaksudkan bahwa

4
Thahjadi, Simon Petrus. h. 79

5
rasionalisme mengingkari pengalaman tetapi pengalaman dianggap
sebagai perangsang bagi pemikiran. Mereka percaya bahwa kebenaran
dan kesesatan berasal dari ide kita sendiri. Jika kebenaran menunjuk
pada kenyataan, maka kebenaran hanya ada dalam pemikiran kita saja
dan dapat diperoleh dari akal budi kita. Menurut dia ilmu pengetahuan
yang dapat dipercaya adalah akal. Hanya pengetahuan yang diperoleh
lewat akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh semua ilmu
pengetahuan ilmiah. Dengan akal menurutnya dapat diperoleh
kebenaran dengan metode deduktif seperti yang dicontohkan dalam
ilmu pasti.5
2. Emperisme
Tokohnya adalah Thomas Hobbes, Jhon Locke dan David
Hume. IImu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan,
kemudian beranggapan bahwa ilmu yang bermanfaat pasti dan benar
adanya hanya di peroleh lewat indra (empiri) dan empirilah satu-
satunya sumoer pengetahuan. Pemikiran tersebut lahir dengan nama
Empirisme.
a. Thomas hobbes (1588-1679)
Thomas Hobbes lahir di Malmerbury, Inggris pada 5 April
1588 – meninggal Inggris, 4 Desember 1679 pada umur 91 tahun)
adalah seorang filsuf Inggris yang beraliran
empirisme.Pandangannya yang terkenal adalah konsep manusia
dari sudut pandang empirisme-materialisme, serta pandangan
tentang hubungan manusia dengan sistem negara. Hobbes memiliki
pengaruh terhadap seluruh bidang kajian moral di Inggris serta
filsafat politik, khususnya melalui bukunya yang amat terkenal
"Leviathan". Hobbes tidak hanya terkenal di Inggris tetapi juga di
Eropa Daratan
Pendapatnya bahwa ilmu filsafat adalah satu ilmu pengetahuan
yang sifatnya urnurn, dan juga ilmu pengetahuan tentang akibat

5
Thahjadi, Simon Petrus. h.82

6
atau gejala yang di peroleh dari sebabnya, sasaran filsafat adalah
fakta, yaitu untuk mencari sebabnya. Segala yang di tentukan oleh
sebab sedangkan prosesnya sesuai dengan hukum ilmu pasti atau
ilmu alam.
b. John Locke (1632-1704)
John Locke lahir 29 Agustus 1632- meninggal 28 Oktober
1704 pada umur 72 tahun.Ia adalah seorang filsuf dari Inggris yang
menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme. Selain
itu, dalam bidang politik, Locke juga dikenal sebagai filsuf negara
Liberal.
Dalam penelitiannya ia memakai istilah sensation dan
refestion, sensation adalah suatu yang dapat berhubungan dengan
dunia luar, tetapi manusia tidak dapat mengerti dan meraihnya,
sedangkan reflection adalah pengenalan intuitif yang memberikan
pengetahuan kepada manusia yang sifatnya lebih baik dari pada
sensation. Pada dasarnya Empirisme sangat bertentangan dengan
Rasionalisme. Rasionalisme mengatakan bahwa pengenalan yang
sejati berasal dari ratio, sehingga pengenalan inderawi merupakan
suatu bentuk pengenalan yang kabur. sebaliknya Empirisme
berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga
pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan
sempurna. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah
membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
Locke disebut sebagai nabi revolusi yang paling moderat dan
paling berhasil dari seluruh revolusi yang ada. Dinamakan
demikian karena tujuan revolusi nya sederhana, tetapi benar –
benar tercapai. 6
3. Kritisme
Sebagai latar belakangnya manusia melihat adanya kemajuan
ilmu pengetahuan telah mencapai hasil yang mengembirakan. Disisi

6
Thahjadi, Simon Petrus. h. 86

7
lain jalannya filsafat tersendat-sendat. Untuk itu di perlukan upaya
agar filsafat dapat berkembang sejajar dengan ilmu pengetahuan
alam. Seorang ahli fikir jerman.
a. Imanuel kant (1724-1804)
Ia mencoba menyelesaikan persoalan di Kritisme. Kant
mengakui peranan akal dan keharusan empiri, kemudian
dicobanya mengadakan sintesis walaupun sama pengetahuan
bersumber pada akal (Rasionalisme) tetapi adanya pengertian
timbul dari benda (empirisme) ibarat burung terbang narus
mempunyai sayap ( Rasio) dan udara (empiri). Jadi metode
pemikirannya disebut metode kritis.
4. Idealisme
a. JW Hegel (1770-1831)
Georg Wilhelm Friedrich Hegel adalah seorang filsuf idealis
Jerman. Pengaruhnya sangat luas terhadap para penulis dari
berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F. H. Bradley,
Sartre, Hans Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx), dan
mereka yang menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer,
Nietzsche, Heidegger, Schelling). Tokoh idealisme Jerman terbesar
pasca Kant adalah Hegel dengan idealisme absolutnya, satu
generasi lebih muda dari Kant. Hegel dikenal dengan idealisme
absolut yang dengannya dia mencoba merehabilitasi metafisika.
Hegel dikenal dengan idealisme absolut yang dengannya dia
mencoba merehabilitasi metafisika. Penjelasan Istilah Menurut
sebuah kamus filsafat, idealisme adalah aliran filsafat yang
berpendapat bahwa objek pengetahuan yang sebenarnya adalah ide
(idea); bahwa ide-ide ada sebelum keberadaan sesuatu yang lain;
bahwa ide-ide merupakan dasar dari ke-ada-an sesuatu. Dalam

8
kamus lain dijelaskan bahwa idealisme adalah sistem atau doktrin
yang dasar penafsirannya yang fundamental adalah ideal. 7
5. Positisme
Yang di rnaksud dengan positif adalah segala gejala yang
tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman objektif. Beberapa
tokoh: August Comte (1798-1857) Jhon S. Mill (1806-1873) Herbert
Spencer (1820-1903).
b. August Comte (1798-1857)
Auguste Comte lahir pada (1798-1857) di Kota Monpellier di
Perancis Selatan, Kedua orang tuanya adalah pegawai kerajaan dan
penganut Agama Katholik yang shaleh. Pada usia 16 tahun Comte
pindah ke Paris masuk ke sekolah politeknik studi keinsinyuran.
Menurut pendapatnya, perkembangan pemikiran manusia
berlangsung dalam tiga tahap: Tahap teologis, Tahap imetafisis,
Tahap ilmiah. Positivisme itu sangat membantu dalam proses
keilmua khususnya dalam bidang yang bersifat fisik, (fakta) karena
dengan positivisme ilmu dapat memiliki peranya dan menemui
keaktualan suatu ilmu, dan ilmu itu bersifat behavioral.,
operasional dan kuantitatif. Contoh : metode positivisme
penggunakannya di dalam masysarakat sangat luas terutama untuk
penelitian sosial. Metode positivisme di masyarakat di kenal
dengan metode survei.
6. Evolusionisme
a. Carles Robert Darwin (1809-1882)
Dalam pemikirannya ia mengajukan konsepnya tentang
perkembangan segala sesuatu termasuk manusia yang diatur oleh
hukuim-hukum mekanik.
7. Matearilisme
Julien de tamenrle (1709-1751) mengemukakan pemikirannya
banwa binatang dan manusia tidak ada bedanya, karena semuanya di

7
Thahjadi, Simon Petrus. h. 90

9
anggap sebagai mesin. Dari matreansme historis atau diaktetis yaitu
Karl Marx (1818-1883) nama lengkapnya Karl Heinrich Mark.
Menurut pendapatnya tugas seorang filosof adalah bukan unuk
menerangkan dunia tetapi untuk mengubahnya.
8. Pragmatisme
Tokohnya Wiliam James (1842-1910). Ia beranggapan banwa
rnasalah kebenaran tentang asal atau tujuan dan hakikat bagi orang
amerika tertentu teoritis, yang ia inginkan adalah hasil-hasil yang
konkret, dengan demikian untuk mengetahui kebenaran dari ide atau
konsep haruslah di selidiki konsekuensi konsekuensinya
9. Filsafat hidup
Tokoh Aotan Henry Bergson (1859-1941). Pemikirannya
Alam semesta semesta ini merupakan suatu organisme yang kreatif,
tetap perkembangannyalidak sesuai dengan implikasi logis.
10. Fenomenologi
Tokoh Edmind Hussert (1839-1939) dan pengikut-pengikutnya
Max Scheler (1874-1928) pemikirannya bahwa objeklbenda harus
diberi kesempatan untuk berbicara yaitu dengan cara deskriptif
fenomenologis yang didukung oleh metode deduktif. Tujuannya adatan
untuk melihat hakekat gejala secara intuitif.8
11. Eksistensialisme
Tokohnya Soren Kierkegaard 91813-1855) Martin Heidegger.
J.P. Sartre. Karl Jaspers. Gabriel Marcel pemikiran saren
mengemukakan bahwa suatu kebenaran itu tidak berada pada suatu
sistem yang umum tetapi berada pada eksistensi yang individu dan
konkret.
12. Filsafat Politik
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk,
atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara

8
Ahmad. Filsafat Umum. (Bandung : Remaja Rosdakarya.2013) h. 44

10
lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai
definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam
ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional.9
C. Filsafat Dewasa ini
Filsafat dewasa ini juga disebut filsafat barat abad ke 20. Ciri
perkembangan fillsafat barat barat abad ke20 ini adalah desentralisasi
manusia. Subyek manusia tidak lagi di anggap sebagai pusat kebudayaan. Dan
desentralisasi manusia adalah perhatian khusus terhadap bahasa sebagai
subyek kenyataan kita sehingga pemikiran filsafat sekarang ini disebut
logosentris.
Logosentris berasal dari kata logos yang berarti bahasa, teks,isi
pemikiran, kata, atau pembicaraan, banyak filosof melihat, bahasa sebagai
obyek terpenting pemikirannya dan para filosof menganggap filsafat sebagai
teks yang harus ditafsirkan. (lihat Harpy Hamersma.
Sekarang ini terdapat dua aliran pemikiran filsafat yang mempunyai
pengaruh besar, akan tetapi aliran-aliran ini belum dapat dikatakan sebagai
aliran yang membuat sejarah. Hal ini di sebabkan karena aliran-aliran ini
masih di anggap baru kedua aliran tersebut adalah filsafat analitis dan filsafat
strukturalis.10
1. Filsafat Analitis
Filsafat analitis adalah aliran filsafat yang muncul dari kelompok
filsuf yang menyebut dirinya lingkaran Wina. Filsafat analitis lingkaran
Wina itu berkembang dari Jerman hingga ke luar, yaitu Polandia dan
Inggris. Pandangan utamanya adalah penolakan terhadap metafisika. Bagi
mereka, metafisika tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Jadi
filsafat analitik memang mirip dengan filsafat sains.

9
Ahmad. Filsafat Umum. h. 48
10
H. Burhanuddin salam, logika materiil(filsafat pengetahuan ),(bandung:PT rineka cipta,
1997) h:188

11
Tokoh yang mengembangkan filsafat ini adalah Bertrand Russell dan
Ludwig Wittgenstein. Mereka mengadakan analisis bahasa untuk
memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman
yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa. Hal inilah yang
ditekankan oleh Charlesworth. Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah
makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa,
bukan oleh logika.

2. Strukturalisme
Tokohnya adalah J.Lacan yang lahir di paris pada tahun 1901. Bahasa
membuka suatu lapangan posisi-posisi yang di sistematisasifan dengan
aturan-aturan menurut pendapatnya, kita baru menjadi pribadi apabila kita
mengabdikan diri pada permainan bahasa.

Filsafat dewasa ini juga disebut filsafat barat abad ke 20 ciri


perkembangannya filsafat barat abad ke 20 ini adalah desentralisasi
manusia. Subyek manusia tidak lagi dianggap sebagai pusat kenyataan
dan desentralisasi manusia adalah perhatian khusus terhadap bahasa
sebagai subyek kenyataan kita sehingga pemikiran filsafat seseorang ini
desebut logosentris.

Disini dengan “strukturalisme “dimaksudkan sekelompok pemikir


yang menarik banyak perhatian sekitar tahun 60-an. Barangkali tidak ada
Negara dimana filsafat dapat mencapai taraf mode seperti di prancis.
Disana tidak hanya terdapat mode dibidang houte couture atau adibusana
(pembuatan pakaian yang eklusif), tetapi juga dibidang intelektual.dalam
kalangan lebih terbatas strukturalisme dikemukakanjuga sebagai reaksi
melawan fenomenologi yang dipranac tentu berkaitan erat dengan
eksistensialisme

Lacan sudah lama mengkritisc beberapa tendensi dalam “himpunan


internasional untuk psikoanaliasa “ khususnya diantara anggota- anggota
amerika dalam himpunan itu. Ia menolak setiap empiristis dan sientistis

12
mereka, ia menentang bertambah pentingnya Ego Psychology tendensi
”medikalisasi” medicalization. pada analisis-analisis amerika, yaitu
tendensi untuk mengaitkan secara eklusif psikoanalisa dengan propesi
medis. dalam hal terakhir ini ia dekat dengan ikhtiar Freud sendiri dalam
masalah awam (1972). Di paris ia mendirikan suatu himpunan baru
Societe francaise de psychanalyse (1953) yang mengakui sebagai
tujuannya untuk secara konsekuen kembali pada psikoanalisa
psychanalise.

Karya lacan yang tebal berjudul Ecrits (1966) (karangan-karangan)


terdiri dari ceramah-ceramah yang diberikannya pada berbagai
kesempatan. Tahun 1974 terbit bukunya Television (televisi), berisikan
dua wawancara yang diberikan untuk telivisi prancis pada tahun sebelum
meninggalnya ia sendiri membubarkan Ecole freudienne di paris, karena
menurut pendapatnya disitu telah terjadi terlalu banyak penyimpangan
kompromi. 11

3. Eksistensialisme
filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976). Eksistensialisme
adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda
fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938). Munculnya
eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche.
Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filsafatnya untuk menjawab
pertanyaan “Bagaimanakah aku menjadi seorang individu)”.
Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus
mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metedologi
fenomenologi, atau cara manusia berada. Eksistensialisme adalah suatu
reaksi terhadap materialisme dan idealisme. Pendapat materialisme bahwa
manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi , manusia adalah
sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek. Pandangan manusia menurut

11
Hendrik Rapar.. Pustaka Filsafat Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1996)
Hal. 89

13
idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu
kesadaran. Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan manusia harus
berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan
lukisan-lukisan yang kongkrit.12

Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks bearti keluar,


sintesi bearti berdiri. Jadi ektensi bearti berdiri sebagai diri sendiri

Gerakan eksistensialis dalam pendidikan berangkat dari aliran


filsafat yang menamakan dirinya eksistensialisme, yang para tokohnya
antara lain Kierkegaard (1813 – 1915), Nietzsche (1811 – 1900) dan Jean
Paul Sartre. Inti ajaran ini adalah respek terhadap individu yang unik pada
setiap orang. Eksistensi mendahului esensi. Kita lahir dan eksis lalu
menentukan dengan bebas esensi kita masing-masing. Setiap individu
menentukan untuk dirinya sendiri apa itu yang benar, salah, indah dan
jelek. Tidak ada bentuk universal, setiap orang memiliki keinginan untuk
bebas (free will) dan berkembang. Pendidikan seyogyanya menekankan
refleksi yang mendalam terhadap komitmen dan pilihan sendiri.

Manusia adalah pencipta esensi dirinya. Dalam kelas guru berperan


sebagai fasilitator untuk membiarkan siswa berkembang menjadi dirinya
dengan membiarkan berbagai bentuk pajanan (exposure) dan jalan untuk
dilalui. Karena perasaan tidak terlepas dari nalar, maka kaum eksistensialis
menganjurkan pendidikan sebagai cara membentuk manusia secara utuh,
bukan hanya sebagai pembangunan nalar. Sejalan dengan tujuan itu,
kurikulum menjadi fleksibel dengan menyajikan sejumlah pilihan untuk
dipilih siswa. Kelas mesti kaya dengan materi ajar yang memungkinkan
siswa melakukan ekspresi diri, antara lain dalam bentuk karya sastra film,

12
Hendrik Rapar.. Pustaka Filsafat Pengantar Filsafat, Hal. 90

14
dan drama. Semua itu merupakan alat untuk memungkinkan siswa
‘berfilsafat’ ihwal makna dari pengalaman hidup, cinta dan kematian.13

13
Hendrik Rapar.. Pustaka Filsafat Pengantar Filsafat, Hal. 91

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat Modern ditandai atau diawali denagn zaman Renaisanse di Eropa,
dimana Descrates yang disebut sebagai bapak Filsafat Modern, argumen argumen
Descrates jelas bertujuan untuk melepaskan filsafat dari kekangan Gereja. Setelah
Descrates berhasil, dan ternyata ia tidak diapa-apakan, maka laksana bendungan
jebol, bermunculan banyak filosof. Akla ynag telah dikekang selama kira-kira
1500 tahun itu sekarang berpesta pora merayakan kebebasannya.

Periode sejarah lazim di sebut “modern” mempunyai banyak perbedaan


pandangan tentang jiwa dengan periode pertengahan. Ada dua hal terpenting yang
menandai sejarah modern, yakni runtuhnya otoritas gereja dan dan menguatnya
otoritas sains dua hal ini lah yang pada dasarnya menjelaskan lain lainnya.negara
negara semakin menggantikan gereja sebagai otoritas politik mengontrol
kebudayaan. Mula-mula, kekuasaan bangsa-bangsa utamanya berada ditangan raja
kemudian, sebagaimana di yunani kuno raja raja secara perlahan di gantikan oleh
demokrasi atau para tiran, kekuasaan negara-bangsa dan fungsi-fungsi yang di
perankannya terus berkembang di sepanjang periode sejarah modern (selain
terjadinya beberapa fluktuasi kecil).tetapi secara keseluruhan,pengaruh negara
terhadap pemikiran-pemikiran para filosof lebih kecil dibandingkan pengaruh
gereja pada abad pertengahan.

Filsafat Modern sendiri adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat


yang menjadi tanda berakhirnya era skolatisisme. Waktu munculnya filsafat
modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke 20 di Eropa Barat dan Amerika
Utara. Filsafat Modern ini un dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat
pemikiran Descrates, seorang filsuf terkemuka pada zaman Modern.

Dalam filsafat dewasa saat ini Filsafat adalah pemikiranya rentang


pentingnya bahasa. Ia mencita-citakan suatu bahasa yang ideal, yang lengkap,

16
formal dan dapat memberikan kemungkinan bagai penyelesaian masalah-masalah
filsafat. Filsafat dewasa ini juga di sebut filsafat abad ke-20.

B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2013. Filsafat Umum. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Bertens, Kees.1976. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta : Kanisius.

H. Burhanuddin salam, 1997. logika materiil(filsafat pengetahuan. bandung:PT


rineka cipta.
Hendrik Rapar. 1996. Pustaka Filsafat PENGANTAR FILSAFAT, Yogyakarta:
Kanisius.
Thahjadi, Simon Petrus. 2004. Petualangan Intelektual : Konfrontasi dengan para
filsuf dari jaman Yunani hingga jaman Modern. Yogyakarta : Pustaka
Filsafat.

17

Anda mungkin juga menyukai