Anda di halaman 1dari 8

ABAD MODERN FILSAFAT

Dr.Hj. Marlia Muklim, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3

DISUSUN OLEH :

Gela Sefania ( 2302405038)


Mohammad Ilham (2302405039)
Muhammad Rasya (2302405056)
Wahdaniah (2302405047)
KATA PENGANTAR

Tidak lupa kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT semoga kita semua
selalu berada dalam lindungannya dan yang telah memberikan rahmat serta bimbingan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah sosiologi pertanian. Isi makalah ini,membahas tentang “ Filsafat Abad
Modern’’.Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit wawasan dan pengetahuan kepada
pembaca dan pendengar.
Kami selaku penulis yakin bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kritik dan saran
membangun kami harapkan dari pembaca maupun pendengar
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri, zaman filsafat modern telah dimulai. Secarahistoris, zaman
modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad (abad ke-14 dan ke-
15.), yang ditandai denganmunculnya gerakan Renaissance. Disamping itu, para humanis
bermaksud meningkatkan suatu perkembangan yang harmonis darikeahlian & keahlian dan sifat
& sifat alamiah manusia denganmengupayakan kepustakaan yang baik dan mele'ati kultur
klasik.
Renaissance akan banyak memberikan segala aspek realitas.Perhatian sungguh & sungguh atas
segala hal yang konkret dalamlingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat, dan
sejarah.Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempatkepada akal yang
mandiri. )kal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bah'a akal
pasti dapat menerangkansegala macam persoalan yang diperlukan juga pemecahannya.
Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasilmenempatkan manusia pada tempat
yang sentral dalam pandangankehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu
pemikiranfilsafatnya mendasarkan pada akal pikir dan pengalaman. Sehingga akaldiberi
kepercayaan yag lebih besar.

1.2 Rumusan masalah


1..Apa pengertian filsafat modern
2. apa saja aliran-aliran filsafat modern beserta tokoh- tokohnya dan pemikirannya
3.Bagaimana Sejarah lahirnya filsafat modern.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat modern
2. Untuk mengetahui aliran-aliran filsafat besera tokoh-tokohnya dan pemikirannya
3. Untuk mengetahui sejarah lahirnya filsafat modern
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN FILSAFAT MODERN

Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda
berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal
abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.[3] Filsafat Modern ini pun dimulai sejak
munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman
Modern.Ini mencakup berbagai aliran pemikiran seperti rasionalisme,empirisme dan idealisme.
Pemikiran tokoh-tokoh seperti Descartes, Locke, Hume, Kant, Hegel, dan lainnya menjadi
sentral dalam membentuk pandangan-pandangan filosofis selama periode ini. Rasionalisme
menekankan peran akal, empirisme menitikberatkan pada pengalaman sebagai sumber
pengetahuan, sementara idealisme menyoroti peran ide atau pemikiran sebagai dasar realitas.

B.aliran-aliran filsafat modern beserta tokoh- tokohnya dan pemikirannya

Filsafat modem menampakkan karakteristiknya dengan dengan aliran - aliran besar filsafat yang
diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme. Selain kedua aliran itu juga akan diketengahkan
aliran - aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi lembaran filsafat modern, yaitu kritisme,
Idealisme, positivisme, evolusionisme, Namun, Aliran filsafat di abad modern ini pada intinya
membahas tiga aliran Yaitu Rasionalisme, Empirisme, dan Kritisme.

1.Rasionalisme
Kata Rasionalisme terdiri dari dua suku kata, yaitu "Rasio" yang berarti akal pikiran, dan
"Isme" yang berarti paham atau pendapat. Rasionalisme istilahnya suatu aliran filsafat yang
berpendapat bahwa kebenaran yang terdiri terletak dan bersumber dari akal manusia untuk
memperoleh suatu pengetahuan yang benar di peroleh dan diukur dengan akal yang dimiliki
manusia dengan cara berfikir.
Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari
segala pemikiran tradisional yang pernah diterima, tetapi kenyataannya tidak mampu menangani
hasil - hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Melainkan hanya berpandangan pada ajaran gereja
pada abad pertengahan yang menuntut agar masyarakatnya mengikuti ajaran tersebut dan tidak
boleh menentang.
Aliran Rasionalisme ada dua macam yaitu dalam bidang agam dan dalam bidang filsafat.
Dalam bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari autoritas dan biasanya digunakan
untuk mengkritik ajaran agama. Sedangkan dalam bidang filsafat, rasionalisme adalah lawan
dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan.Pada zaman modern,
tokoh pertama rasionalisme adalah Rene Descartes dan bersamaan dengan itu akan dibicarakan
tokoh besar lainnya yaitu Baruch Spinoza dan Leibniz.

a. Rene Descartes
Rene Descartes berasal dari Perancis, lahir tahun 1596 dikota La Haye dan wafat tahun 1650
di Stockhoum.
Menurut Bertand Russel, descartes ini dinamakan sebagai bapak filsafat modern karena
dialah orang pertama pada zaman modern yang membangun filsafat yang berdiri diats keyakinan
diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan akal."

Pemikiranya adalah Dialah orang pertama di abad pertengahan yang menyusun argumentasi
yang kuat, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal. Bukan berasal dari perasaan,
bukan iman, bukan ayat suci, melainkan dari akal kesadaran.

Dari ungkapan descartes dapat diambil kesimpulan bahwa eksistensi manusia yang paling
sempurna ialah rasionya sehingga rasio berperan sebagai hal yang terpenting dalam
kehidupannya atau bisa disebut pengenal kehidupannya. Dengan rasio, manusia berhasil
menemukan kesan ( pengetahuan baru) tentang dirinya atau tentang lingkungan yang ada
disekitarnya.
b. Baruch Spinoza
Baruch Spinoza dalam bahasa inggris disebut Benedictus dan dalam bahasa Portugis
dengan Bento. Spinoza lahir di Amertesdam belanda tahun 1632 dan wafat tahun 1677 di Den
Haag.
Spinoza bercita-cita untuk membuat sistem berdasarkan Rasionalisme. untuk mencapai
kebahagiaan bagi manusia. Pemikirannya ialah bahwa seluruh kenyataan merupakan kesatuan,
dan kesatuan sebagai satu-satunya substansi sama dengan tuhan atau alam. Artinya jika tuhan
berhendak maka alam juga akan mengikutinya sehingga dapat disimpulkan hukum-hukum alam
sama dengan kehendak tuhan.

c. Leibnis
Gottfried Eilhelm von leibnis adalah filosof jerman. Pusat metafisikanya ialah memusatkan
perhatian pada substansi, yaitu prinsip akal yang mencukupi, yang secara sederhana dapat
dirumuskan "Sesuatu harus mempunyai alasan.
Leibniz berpendapat bahwa substansi itu banyak, ia amenyebut substansi substansi itu
monad. Setiap monad berbeda satu dari yang lain, dan tuhan (sesuatu yang supermonad dan
satu- satunya monad yang tidak dicipta ) adalah pencipta monad - monad itu.

2. Empirisme
Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indera atau alat indera, dan ditambah
kelahiran isme yang berarti pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa empirisme indera atau alat
pengetahuan. Didalam abad pertengahan teori ini diringkaskan dalam rumus "Nihil est in
intellectuquod non prius fueritin sensu.
yang berarti tidak ada sesuatu didalm pikiran selain didahului oleh pengalaman. Artinya jika
kita tidak mempunyai pengalaman maka kita tidak akan bisa melakukan sesuatu hal atau kurang
menguasainya.

Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobbes (1588-
1679), namun mengalami sistimasisasi pada dua tokoh berikutnya yaitu John Locke dan David
Hume.

a. Francis Bacon
Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yng
diterima orang melalui persentuhan indrawi dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber
pengetahuan yang sejati pengalaman haruslah dicapai dengan induksi. Jadi, pemikiran Francis
Bacon sangat bertentangan dengan pemikiran para filosof Rasionalis.

b. Thomas Hobben
Thomas Hobben berpendapat bahwa pengalaman indera sebagai permulaan segala
pengenalan. Hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan inderalah yang merupakan kebenaran.
Dapat disimpulkan yang tidak disentuh atau diraba oleh panca indera tidak dapat mengenal
kecuali orang-orang tertentu saja.

c. John Locke
John Locke lahir pada 29 Agustus 1632 di Wrinton, Somersetshire dan meninggal pada 28
Oktober 1704 pada umur 72 tahun. Beliau slah satu filosof di Inggris yang mendalami filsafat
pada saat kuliah di Universitas Oxford. Dan juga beliau menjadi tokoh utama di Inggris dalam
pemikiran empirisme.Pemikiriran John Locke pada pengetahuan sangat mendominasi
kefilsafatannya. Dia juga sibuk dengan penelitiannya. yaitu tentang asal pengetahuan manusia,
sifat dasar pengetahuan, sumber pengetahuan tingkat keyakina dan batas-batasnya. Maka dari
sinilah dia dianggap seorang filosof utama tentang empirisme atau tentang indera pengatahuan.

d. David Hume
David Hume lahir di Edinburgh Skotlandia pada tanggal 7 Mei 1711. Dia berasal dari
kalanagan berjouis. Ayahnya seorang tuan tanah yang kaya dan meninggal waktu David Hume
masih sangat kecil. Dia belajar ilmu filsafat yang bertentangan dengan keinginan ibunya yang
menginginkan dia menjadi sarjana hukum.Menurut David Hume ada dua jenis pengetahuan yang
dibedakan berdasarkan perolehannya yaitu:

Pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari pengalaman, baik pengalaman lahiriyah
maupun pengalaman batiniyah.Pengetahuan yang diperoleh dari hasil mengkaitkan atau
menyambung nyambungkan berbagai pengetahuan yang telah didapat sebelumnya.Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengethuan itu tidak akan mudah didapat tanpa adanya pengalaman
sebelumnya. Jika ada pengalaman sebelumnya maka menyimpulkan suatu pengetahuan baru.
seseorang akan mudah

3. Kritisisme
Secara harfiah, kata kritik berarti pemisahan. Filsafat Kant berusaha membeda-bedakan
antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni yang tiada kepastiannya. Dia ingin
membersihkan pengenalan dari keterikatan kepad asegala penampakan yang bersifat sementara.
Jadi, filsafatnya bermaksud sebagai penyadaran atas kemampuan - kemampuan rasionya secara
obyektif dan menentukan.batas-batas kempamuannya untuk memberi tempat iman dan
kepercayaan.Filsafat Kant merupakan titik tolak periode bari bagi filsafat barat. Dian
menyimpulkan dan mengatasi aliran rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh empirisnya.
Walaupun demikian, Kant tidak begitu mudah menerimanya karena ia mengetahui bahwa
empirisme terkadang skeptisisme. Untuk itu, dia tetap mengakui kebenaran ilmu, dan dengan
akal manusia akan dapat emncapai kebenaran.
Tokoh filsafat ini Immanuel Kant (1724-1804) yang mengakui perana akal dan keharusan
empiri, yang kemudian mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan bersumber pada
akal (Rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari benda (Empirisme)
Jadi metode pemikiran Immanuel Kant adalah Kritis. Walaupun dia mendasarkan diri pada
nilai yang tinggi dari akal, tetapi dia tidak mengingkari adanya persoalan-persoalan yang
melampaui akal. Sehingga akal mengenal bats-batasnya. Karena itu aspek Irrasionalisme dari
kehidupan dapat diterima kenyataan."

4. Positivisme
Tokoh aliran ini August Comte, seorang filsuf Perancis yang hidup pada tahun 1798-1857.
Positivisme adalah suatu pandangan yang menekankan pemyataan yang positif dar pada
pernyataan yang negatif, atau bisa diartikan aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam (empiris)
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar yang menolak nilai matefisik. Menurut
August Comte tentang positivisme adalah perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam
tiga tahap yaitu :10

a. Tahap Teologis mengarahkan pandangannya yang bersifat batiniyah. Di sini manusia percaya
kepada kemungkinan adanya sesuatu yang mutlak. Artinya, dibalik setiap kejadian tersirat
adanya maksud tertentu.

b. Tahap Metafisis mengarahkan manusia hanya sebagai tujuan pergeseran dari tahap teologis.
Sifat yang khas adalah kekuatan yang tadinya yang bersifat adi kodrati, diganti dengan
kekuatan- kekuatan yang mempunyai pengertian abstrak, yang diintregasikan dengan alam.

c. Tahap Ilmiah/Positif mengarahkan pada manusia telah memulai mengetahui dan sadar bahwa
upaya pengenalan teologis dan metafisis tidak ada gunanya.

5 Evolusionisme
Aliran ini dipelopori oleh seorang zoologi yang mempunyai pengaruh smapai ini yaitu,
Charles Robert Darwin (1809-1882). Dia memdominasi pemikiran filsafat abad ke-19.
Pada tahun 1838 membaca bukunya Malthus An Essay on the Principle of population. Buku
tersebut memberikan isnspirasi kepada Darwin untuk membentuk kerangka berpikir dari
teorinya. Menurut Malthus, manusia akan cenderung meningkat jumlahnya (deret ukur), diatas
bahan-bahan makanan (deret ukur). Dengan demikian, Darwin memberikan kesimpulan bahwa
untuk mengatasi hal tersebut manusia harus bekerja sama, harus berjuang diantara sesamanya
untuk mempertahankan hidupnya. Karena itu hanya hewan yang ulet yang mampu untuk
menyesuaikan diri dengan iklim sekitarnya. Dalam pemikirannya, dia mengajukan konsepnya
tentang perkembangan tentang segala sesuatu termasuk manusia yang diatur oleh hukum-hukum
mekanik, yang survival of the fittest and struggle for life.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa binatang, manusia dan makhluk hidup lainnya
tidaka ada bedanya sama - sma membutuhkan atau bisa disebut makhluk sosial.

C.SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT MODERN


Secara historis, pemikiran filsafat modern yang berlangsung sejak abad XVII sampai
sekarang, bukanlah suatu periode yang lahir begitu saja tanpa ada yang menyebabkan,
melainkan lahirnya abad modern merupakan hasil reaksi dari periode sebelumnya yaitu periode
pertengahan. Dimana dalam abad pertengahan itu, kekuasaan gereja sangat mendominasi seluruh
aspek kehidupan manusia.

Sejak munculnya agama kristen pada abad I sampai abad XVI disebut abad pertengahan karena
pemikiran filsafatnya yang mengagungkan akal selalu dibatasi bahkan dilarang oleh pihak gereja
sehingga periode pertengahan identik dengan sebutan abad kegelapan ". Sedangkan pada abad
modern ini dikaji bahwa akal pikiran yang menjadi kepercayaan yang lebih besar karena pada
zaman modern ini memepunyai keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam
persoalan dan juga bisa memecahkannya.Kekuasaan gereja yang begitu mutlak menjadikan
gereja sebagai satu-satunya pusat kebenaran. Oleh karena itu, setiap ada usaha yang enhendaki
perubahan perubahan dalam masyarakat selalu dihalang- halangi oleh pihak gereja karena
menganggap setiap usaha yang menghendaki perubahan, yang berupa protes dari sebagian
masyarakat di cap sebagai perlawanan terhadap tatanan yang telah diciptakan oleh Tuhan maka
dia pastas disebut murtad. Sehinnga muncul gerakan perubahan yang dikenal dengan sebutan
Ranaissance dan Reformasi. Dimana dua gerakan ini sangat mempenangaruhi perkembangan
peradaban selanjutnya, yaitu lahirnya abad Modern ini.

Anda mungkin juga menyukai