FILSAFAT MODERN
Susunlah sebuah makalah yang dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan
Filsafat Modern serta apa yang menjadi ciri dari pemikiran Filsafat Modern.
1. Subjektivitas
subjektivitas yang dimaksud disini adalah bahwa manusia itu menyadari dirinya sebagai
suatu subjektum, manusia menyadari bahwa dirinya sebagai pusat dari realitas yang
menjadi ukuran atau indikator segala sesuatu. Contohnya pada era pertengahan atau
era pra modern, manusia itu memahami dirinya itu sebagai ras, suku, rakyat, partai,
keluarga, intinya kesadarannya itu adalah kesadaran kolektif, sementara di era modern
kesadarannya manusia dengan memahami dirinya sebagai individu tidak lagi kolektif.
2. Kritik
Efek dari subjektivitas tersebut membuat manusia menjadi berani untuk berfikir sendiri
diluar tuntutan otoritas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Emanuel Kant. Dahulu
pada abad pertengahan kebenaran berfikir terbelunggu oleh otoritas agama. Pada era
modern filsafat barat manusia dituntut untuk berani berfikir sendiri, dan hal ini secara
eksplisit terlihat di dalam karyanya Immanuel Kant. Emanuel Kant menggunakan tiga
buku yang secara eksplisit menggunakan istilah kritik di dalam tiga bukunya tersebut.
Yang pertama kritik akal-budi, kritik akal praktis dan kritik putusan.
3. Kemajuan
Kemajuan yang dimaksd disini adalah orientasi utama atau tujuan utama dari dua ciri
khas yang telah disebutkan yang tadi yaitu subjektivitas dan kritik subjektivitas. Kritik
yang menjadi ciri intrinsik dalam filsafat modern, yang tujuannya adalah demi kemajuan
peradaban manusia. Di sini kemudian manusia memahami bahwa waktu saat ini adalah
waktu yang sangat berharga, dia tidak bisa terulang kembali sehingga dia harus
dimaksimalkan dengan memanfaatkan subjektivitas dan kritik untuk mencapai kemajuan
manusia di masa depan.
Konsekuensi dari tiga ciri khas yang melekat dalam tradisi filsafat modern Itu adalah
adanya perbedaan filsafat barat modern dengan filsafat barat pertengahan. Terjadi
pergeseran dimana pada filsafat barat pertengahan isinya kebanyakan merefleksikan
tentang Tuhan, kemudian di era filsafat barat modern arah refleksinya mengarah kepada
manusia dengan segala kemampuan kodrati-nya. Artinya ada semacam pergeseran yang
semula refleksi tentang Tuhan menjadi refleksi tentang hidup manusia, yang semula
teosentris menjadi antroposentris. Bukan berarti refleksi tentang ketuhanan menghilang,
tetapi refleksi tentang manusia menjadi lebih dominan di era filsafat barat modern.