PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad
pertengahan filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di dominasi
oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin
agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme
sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
Filsafat barat kontemporer ini muncul pada abad XX sebagai kritik dari
filsafat modern, hal ini dapat terungkap dalam istilah dekonstruksi, yang
didekonstruksi oleh filsafat kontemporer ini adalah rasionalisme yang digunakan
untuk membangun seluruh isi kebudayaan dunia barat,
Rasionalisme Filsafat modern perlu di dekonstruksi menurut Ahmad Tafsir
karena ia Filsafat yang keliru dan juga keliru cara penggunaannya, akibatnya
budaya Barat menjadi hancur. Renaisans yang secara berlebihan mendewakan
rasio manusia. Mencerminkan kelemahan manusia modern.] Akibatnya timbullah
kecenderungan untuk menyisihkan seuruh nilai dan norma yang berdasarkan
agama dalam memandang kenyataan hidup, sehingga manusia modern yang
mewarisi sikap positivistic cenderung menolak keterkaitan antara substansi
jasmani dan rohani manusia, mereka juga menolak adanya hari akhirat, akibatnya
manusia terasing tanpa
batas, kehilangan orientasi dan sebagai konsekuensinya lahirlah trauma
kejiwaan dan ketidakstabilan hidup.
Perlu diingat Filsafat Barat Kontemporer sangat Heterogen, karena
profesionalisme yang semakin besar akibatnya muncul banyak filsuf yang ahli
dibidang Matematika, Fisika, Psikologi, Sosiologi ataupun Ekonomi. Sehingga
banyak
pemikiran
lama
dihidupkan
kembali
seperti
neothomisme,
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami angkat diantaranya :
1.
BAB II
PEMBAHASAN
yang berfilsafat sangat berbeda, dalam filsafat abad pertengahan ini manusia
mencoba mempersatukan secara harmonis apa yang diketahui dari akal dengan
apa yang diketahuinya dari wahyu dengan demikianlah timbul sistem pandangan
dunia kristen yang rangkap, dimana iman dan ilmu pengetahuan mendapatkan
tempatnya masing-masing. semakin lama doktrin kristen makin membelenggu
kehidupan manusia di jaman itu sehingga semakin membatasi., selanjutnya
muncullah abad modern yang diawali dengan munculnya gerakan Renaissance
dimana orang lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia sendiri,
Renaissance kemudian disusul oleh pencerahan yang menjadikan manusia merasa
dewasa, membebaskan diri ri tradisi gereja sehingga mereka berusaha untuk
menegakkan suatu pandangan dunia secara sistematis serta mengembangkannya
secara metodis sehingga menjadi sautu bangunan pandangan dunia yang lengkap
Karena terdapat berbagai macam filsafat yang kontruktif maka makin lama
timbullah rasa jemu karena orang-orang yang setia kepada pemikiran yang
membangun menampakkan gejala pembekuan sehingga terbentuklah aliran yang
tiada pemikiran yang baru lagi yang dinamai aliran via antiqua (jalan kuna)
selanjutnya dari situ timbul juga aliran baru yang berbeda sekali dengan sistem
pemikiran dalam masa kejayaan skolastik dan berbeda juga dengan aliran via
antiqua aliran ini dinamakan aliran via moderna (jalan modern) aliran ini menolak
pemikiran metafisis yang konstruktip. Dan perhatiannya lebih diarahkan kepada
cara manusia mengenal dan kepada segala yang ada, ajaran yang mengenai
pengenalan mengarah kepada nominalisme sekalipun perhatian terhadap teologia
tidak kurang namun perhatiannya lebih diarahkan kepada hal-hal yang ilmiah
secara positif bukan kepada persoalan-persoalan filsafati.
disangkal bahwa para pemikir pada zaman modern ini berbeda-beda keadaannya.
pemikiran filsafat mereka juga mengarah ke banyak jurusan akan tetapi semuanya
itu mewujudkan suatu kesatuan. zaman ini menjadikan orang meraa telah
mengetahui segala sesuatu secara menyeluruh dan sistematis.
pemikiran
filsafat,
William
James
adalah
orang
yang
bahwa dirinya ada. Ia dapat meragukan segala sesuatu hal yang pasti yaitu
bahwa dirinya ada
Eksistensialisme adalah aliran Filsafat yang memandang segala gejala dengan
berpangkal pada eksistensi, Eksistensi sendiri merupakan cara berada manusia
di dunia, dan cara ini berbeda dengan cara berada makhluk-makhluk lainnya.
Benda mati atau hewan tidak sadar akan keberadaannya tetapi manusia
menyadari keberadaannya, manusia sadar bahwa dirinya sedang bereksistensi
oleh sebab itu segala sesuatu berarti selama menyangkut dengan manusia,
dengan kata lain manusia memberikan arti pada segalanya, manusia
menentukan perbuatannya sendiri, ia memahami diri sebagai pribadi yang
bereksistensi.
Dalam teori ini berpandangan bahwa manusia adalah eksistensinya
mendahului esensinya (hakikat), dan sebaliknya benda-benda lain esensinya
mendahului eksistensinya, sehingga manusia dapat menentukan diri sendiri
menurut proyeksinya sendiri, hidupnya tidak ditentukan lebih dulu, sebaliknya
benda-benda lain bertindak menurut esensi atau kodrat yang memang tak
dapat dielakkan.
Tokoh-tokohnya: Jean Paul Sartre, Gabriel Marcel
5. Filsafat Analitis
Aliran Filsafat Analitis ini pertama muncul di Inggris dan Amerika serikat
sejak tahun 1950, Filsafat analitis sering juga disebut filsafat bahasa, filsafat
ini merupakan reaksi dari idealisme, khususnya neohegelianisme di inggris.
Para penganutnya menyibukkan diri dengan analisis bahasa dan konsepkonsep.
Tokoh-Tokohnya: Bertrand Russel, Ludwig Wittgenstein, Gilbert Ryle,
John Langsaw Austin.
6. Strukturalisme
Strukturalisme muncul diprancis pada tahun 1960an, dan dikenal juga dalam
linguistic, psiatri dan sosiologi, strukturalisme pada dasarnya menegaskan
bahwa masyarakat dan kebudayaan memiliki struktur yang sama dan tetap,
maka kaum strukturalis menyibukkan diri dengan menyelidiki strukturstruktur tersebut.
Tokoh-tokohnya: Levi Strauss, Jacques Lacan, Michel Foucault
7. Postmodernisme
Aliran Post Modernisme ini muncul sebagai reaksi terhadap modernisme
dengan segala dampaknya, pengertian postmodern bukan sesuatu yang baru
dalam filsafat Lyotard menjadi orang pertama yang mengintroduksikan istilah
ini ke dalam filsafat. Tokoh-tokohnya: Jean Francois Lyotard.
C. TOKOH-TOKOH ALIRAN KONTEMPORER DAN BIOGRAFINYA
1. Biografi William James
William James lahir pada tanggal 11 Januari 1984 di New York City.
Ayahnya, seorang kaya raya yang mandiri, adalah seorang penulis masalahmasalah teologis. Masa pendidikan awal James terkadang terganggu, ia
mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang luas dan bervariasi, ia dapat
belajar bahasa Perancis dan Jerman. Pada tahun 19864, ia sangat tertarik pada
seni, tetapi sains menang dan ia masuk Harvard Medical School dengan
mendapatkan gelar M.D pada tahun 1869. Pada tahun 1872 ia menjadi seorang
guru psikologi di Harvard. Dorongan dan pluralisme dari komunitas akademik ini
terbukti menjadi latar belakang bagi James. Di samping menaruh perhatian pada
struktur tubuh, ia terpukau dengan persoalan struktur pikiran dan emosi manusia
dan berbagai variasi pengalaman manusia. Ia juga disulitkan dengan masalah
yang berkenaan dengan perdebatan antara kebebasan dan determinisme,
kemungkinan kebenaran pasti, dan realitas Tuhan.
Pada tahun 1875, ia mengajar kursus psikologi, dan ia mulai memberikan
kursus filsafat di Harvard, tentang esai-esai yang mengenai perdebatan
determinisme-kebebasan, sifat rasionalisme dan kesesuaian antara sains dan
agama pada tahun 1880-an.
menerbitkan
The
Principles
of
Psychology,
James
2. Emile Durkhei
Durkheim dilahirkan di pinal, Prancis, yang terletak di Lorraine. Ia berasal
dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh - ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup
Durkheim sendiri sama sekali sekular. Malah kebanyakan dari karyanya
dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari
faktor-faktor sosial dan bukan ilahi. Namun demikian, latar belakang Yahudinya
membentuk sosiologinya - banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah sesama
Yahudi,
dan
seringkali
masih
berhubungan
darah
dengannya.
hanya
memperkuat
sikapnya
10
sebagai
seorang
aktivis.
pengangkatan
politik,
Durkheim
memperkuat
kekuasaan
11
mengubah namanya menjadi kursi pendidikan dan sosiologi. Pada tahun itu pula
ia menerbitkan karya besarnya yang terakhir Bentuk-bentuk Elementer dari
Kehidupan Keagamaan.
Perang Dunia I mengakibatkan pengaruh yang tragis terhadap hidup
Durkheim. Pandangan kiri Durkheim selalu patriotik dan bukan internasionalis
ia mengusahakan bentuk kehidupan Prancis yang sekular, rasional. Tetapi
datangnya perang dan propaganda nasionalis yang tidak terhindari yang muncul
sesudah itu membuatnya sulit untuk mempertahankan posisinya. Sementara
Durkheim giat mendukung negarainya dalam perang, rasa enggannya untuk
tunduk kepada semangat nasionalis yang sederhana (ditambah dengan latar
belakang Yahudinya) membuat ia sasaran yang wajar dari golongan kanan Prancis
yang kini berkembang. Yang lebih parah lagi, generasi mahasiswa yang telah
dididik Durkheim kini dikenai wajib militer, dan banyak dari mereka yang tewas
ketika Prancis bertahan mati-matian. Akhirnya, Ren, anak laki-laki Durkheim
sendiri tewas dalam perang sebuah pukulan mental yang tidak pernah teratasi
oleh Durkheim. Selain sangat terpukul emosinya, Durkheim juga terlalu lelah
bekerja, sehingga akhirnya ia terkena serangan lumpuh dan meninggal pada 1917.
.3. Karl Marx
Karl Marx lahir dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia, (sekarang di
Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, meskipun cenderung
seorang deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama
resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal, untuk menjadi
pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara
Herschel, Samuel seperti juga leluhurnya adalah rabi kepala di Trier.
Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan
dan artis masa-masa awal Karl Marx.
Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakan nya di
kalimat pembuka pada buku Communist Manifesto (1848) : Sejarah dari
berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang
12
pertentangan kelas. Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan
dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari
sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran
proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum
terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme
miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan
memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa
kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja
internasional. Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh
negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari
pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.
Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada
saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan
yang ada dari saat ini. Ideologi Jerman- Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai
orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang
besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini
berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam
Revolusi Oktober Rusia. Namun, masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini
yang belum mengenal ide Marxian ini sampai pada abad ke-20. Hubungan antara
Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan
kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya
Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian
David McLelland yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di
Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun
hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
4. Max Weber
13
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas
menengah. Perbedaan paling penting antara kedua orang tuanya berpengaruh
besar terhadap orientasi intelektual danperkembangan psikologi Weber. Ayahnya
seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian
dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnyamenjauhkan diri dari
setiap aktivitas dan idealisme yang memerlukan pengorbanan pribadi atau yang
dapat menimbulkan ancaman terhadap kedudukannya dalam sistem. Lagipula
sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini,
juga dalam berbagai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya. Ibu Max
Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani
kehidupan prihatin (ascetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi
dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan
akhirat. Ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi
pertanda bahwa ia tak ditakdirkan akan mendapat keselamatan di akhirat.
Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menyebabkan ketegangan
perkawinan mereka dan ketegangan ini berdampak besar terhadap Weber.
Karena tak mungkin menyamakan diri terhadap pembawaan orang tuanya yang
bertolak belakang itu, Weber kecil lalu berhadapan dengan suatu pilihan jelas.
Mula-mula ia memilih orientasi hidup ayahnya, tetapi kemudian tertarik makin
mendekati orientasi hidup Ibunya. Apa pun pilihannya, keteganan yang dihasilkan
oleh kebutuhan memilih antara pola yang berlawanan itu berpengaruh negatif
terhadap kejidwaan Weber. Ketika berumur 18 tahun Weber minggat dari rumah
untuk belajar di Universitas Heildelberg. Weber telah menunujukkan kematangan
intelektual tetapi ketika masuk universitas ia masih tergolong terbelakang dan
pemalu dalam bergaul. Sifat ini cepat berubah ketika ian bergabung dengan
kelompok mahasiswa saingan kelompok mahasiswa ayahnya dulu. Setelah kuliah
tiga semster, Weber meninggalkan Heidelberg untuk dinas militer dan tahun1884
ia kembali ke berlin, ke rumah orang tuanya, dan belajar di universitas Berlin. Ia
tetap disana hampir 8 tahun untuki menyelesaikan studi hingga mendapat gelar
14
Ph.D., menjadi pengacara dan mulai mengajar di Universitas Berlin. Tak lama
kemudian Weber mulai menunjukkan gejala yang berpuncak pada gangguan
syaraf. Sering tak bisa tidur atau bekerja dan enam bulan atau tujuh tahun
berikutnya dilaluinya dalam keadaan mendekati kehancuran total. Tahun 1904 dan
1905 Weber menerbitkan salahn satu karya terbaiknya, The protestan Ethic and
The Spirit of Capitalism. Dalam karya ini Weber mengumumkna besarnya
pengaruh agama ibunya di tingkat akademis. Weber banyak menghabiskan waktu
untuk belajar agama meski secara pribadi ia tak religius. Weber pun aktif dala
aktivitas politik dan menulis tentang masalah politik di masa itu. Ada ketegangan
dalam kehidupan Weber dan yang lebih penting, dalam karyanya antara oemikiran
birokratis seperti yang dicerminkan oelh ayahnya dan rasa keagamaan ibunya,
ketegangan yang tak terselesaikan ini meresapi karya Weber maupun kehidupan
pribadinya.
BAB III
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad
pertengahan filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di dominasi oleh
rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama
Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat
kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
Filsafat barat kontemporer ini muncul pada abad XX sebagai kritik dari
filsafat modern, hal ini dapat terungkap dalam
16
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bertens, K. 2001. Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Bertens, K. 2001. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta : Kanisius.
Hadiwidjono, Harun. 1998. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta : Kanisius.
Hadiwijono, Harun. 2002. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Tafsir, Ahmad. 2007. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
KATA PENGANTAR
17
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Filsafat Kontemporer
tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
18
DAFTAR ISI
DAFATR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan
......................................................................................1
C. Rumusan Masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Filsafat awal abad Kontemporer .........................................................
15
15
iii
ii 19
MAKALAH
FILSAFAT UMUM
Filsafat Kontemporer
Disusun Oleh :
NARZIHATMAH
1416713407