DISUSUN
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Filsafat Umum tentang Marxisme,
Materialisme,Fenomenologisme, Eksistensialisme Sebuah Aliran Filsafat Modern tepat pada
waktunya.Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,
sang manajer sejati Islam yang selalu bercahaya dalam sejarah hingga saat ini. Dalam pembuatan
makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang
telah membimbing penulis selama ini. Tentunya makalah ini, masih jauh dari
kesempurnaan.Olehnya itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin Yaa Robbal Aalamiin.
Penulis
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
A. MARXISME .................................................................................................................. 8
B. MATERIALISME .......................................................................................................... 9
C. FENOMENOLOGISME ................................................................................................ 3
1. Aliran Eksistensialisme................................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 4
B.Saran ................................................................................................................................ 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Marxisme merupakan paham yang berasal dari pandangan Karl. Marx. MarXisme adalah paham
yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum Proletar untuk melawan kaum Borjuis.Teori
marxisme secara umum dipandang sebagai dasar ideologi komunisme dicetus dan dikembangkan
oleh Karl Marx dan Friedrich Engels sejak 150 tahun yang lalu sebagaimana dalam bukunya.
Awal materialisme dalam filsafat adalah lahirnya naturalisme , demikian juhaya S. Pradja (2005:
96) menjelaskan “nature” atau alam yang dipakai dalam filsafat bukan hanya terbatas pada alam
lautan, gunung dan kehidupan liar. Akan tetapi, tercakup didalamnya astronomi yang mencakup
bagian-bagian yang luas dari ruang dan waktu, dari fisika dan kimia, serta analisisnya yang
bersifat atom atau sub atom. Dalam perspektif ini, kehidupan manusia mungkin tampak sebagai
suatu perincian, tetapikata “alam” tidak merupakan kebalikan dari manusia, karya-karyanya serta
kebudayaannya. Alam mencakup semua itu dalam suatu sistem fenomena yang satu serta tidak
terbagi-bagi.
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan mengetahui
tentang marxisme, materalisme, fenomenologisme dan eksistensialisme sebuah aliran filsafat
modern.
5
Bab II
PEMBAHASAN
A. Marxisme
1. Aliran Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar kepada pandangan-pandangan Karl Marx.
Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang berakitan dengan sistem ekonomi,sistem
sosial dan sistem politik. Mengikuti teori ini disebut marxis. Marxisme mencakup materialisme
dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.Marxisme
merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku manifesto komunis
yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap
paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan
mengorbankan kaum Proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa
bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati
oleh kaum kapitalis. Banyak kaum Proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan
penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya untuk mensejahterahkan
kaum Proletar,Marx bependapat bahwa paham Kapitalisme perlu diganti dengan paham
komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum Proletar akan memberontak
dan menuntut keadilan. Inilah dasar Marxisme.
6
sebuah ideologi yang legal untuk didiskusikan baik dalam dunia akademis maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Padahal dalam sejarah para pendiri negara mempelajari Marxisme.
Bahkan Bung Karno meng-Indonesia-kannya dengan konsep Marhaenisme. Ia juga
mengakui peranan Marxisme dengan poros NASAKOM yang digagasnya. Poros
NASAKOM ini adalah manifestasi dari gagasannya tentang penyatuan ideologi Nasionalis-
me, Islamisme dan Marxisme (Soekarno, 1964:4-5).
Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya penggalian kem- bali pemikiran Marxisme
untuk mengetahui secara lebih utuh apa yang menjadi inti dari pemikiran Marxisme. Karena
Marx sendiri mengatakan bahwa sosialisme yang dikemukakannya adalah sosial- isme
ilmiah. Dengan mengkaji konsep Marxisme secara lebih utuh, maka penulis mengharapkan
bahwa segala prasangka-prasangka yang tidak ilmiah terhadap Marxisme bisa
dikesampingkan. Selain itu juga diharapkan, tulisan ini bisa mengubah pandangan negatif
dari sebagian masyarakat Indonesia terhadap konsep Marxisme.
7
ekonomi dalam masyarakatlah yang menciptakan perubahan dan menggerakkan sejarah yang
bergerak maju (Gaarder, 2001:426).
Pemikiran Marx tentang ide-ide sosialis, perjuangan rakyat kelas bawah, terutama disebabkan
karena ia lahir di tengah pertumbuhan industri yang berbasis kapasitas.Perusahaan-perusahaan
yang mempekerjakan buruh dengan jam kerja yang sangat panjang setiap hari, yang sifatnya
paten dan upah yang sangat minim. Upah yang sangat minim yang diperoleh oleh para buruh,
bahkan hanya cukup membiayai makan sehari- hari. Marx melihat kelas sosial yang tercipta
berdasarkan hubungan kerja yang terbangun antara pemilik modal dan buruh sangat bertentangan
dengan prinsip keadilan.
pemikiran Marx.
8
Sistem kapitalisme telah membawa alam kesadaran para buruh pada kondisi keterasingan
(alienasi). Menurut Marx ada 4 aspek utama yang membuat kita teralienasikan dari kerja kita
dibawah kapitaslime yakni :
1. Aliensi dari produk terlihat dari pola pekerja yang memproduksi sebuah objek namun tidak
berkuasa untuk menggunakan atau memiliki objek tersebut.
4. Bekerja dengan jam kerja yang panjang, para buruh sangat susah
Menurut Sideny Hook ada 3 pemikiran besar Karl Marx yang mempengaruhi perkembangan
masyarakat :
b. Teori perjuangan kelas, yang dikemukakan pada bagian pertama karya Karl Marx, manifesto
komunis. Konflik utama dalam kelas adalah antara
kapitalis dan Proletar. Sedang ideologi hanya menjadi alat legitimasi kepentingan memiliki
modal dan alat-alat produksi (kapitalis).
c. Teori nilai dan teori nilai lebih, masyarakat kapitalis akan tumbuh terudan akhirnya akan
menimbulkan kesengsaraan massal sehingga suatu perubahan masyarakat Hasan Permata,
9
2. Friedrich Engels
Selain Karl Marx, Friedrich Engels juga dikenal sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam
aliran Marxisme. Pada tahun 1844 Engels mulai ikut berkontribusi dalam jurnal radikal yang
ditulis oleh Karl Marx di Paris. Kolaborasi tulisan Engels dan Marx yang pertama adalah The
Holley Family. Mereka berdua sering disebut “Bapak Pendiri Komunisme’ dimana beberapa ide
yang berhubungan dengan Marxisme sudah keliatan. Bersama Karl Marx ia menulis manifesto
partai komunis.Setelah Karl Marx meninggal, ia lah yang menerbitkan jilid-jilid lanjutan
bukunya yang terpenting Das Kapital. Das kapital adalah suatu pembahasan yang mendalam
tentang ekonomi politik, dan buku ini merupakan suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan
aplikasi praktisnya dalam ekonomi dan juga dalam bagian tertentu, merupakan kritik terhadap
teori-teori lainnya.
3. Mao-Zedong
Mao banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang mmenjadi dasar sosialisme dan
penerapan gagasan-gagasan dalam praktek ini. Konsep falsafi mao yang terpenting adalah
konflik. Menurutnya : “konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses
perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir”. Mao jadi
berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat
abadi. Konsep Mao kedua yang penting adalah konsepnya mengenai pengetahuan yang juga ia
ambil dari paham marxisme. Mao berpendapat bahwa pengetahuan merupakan lanjutan dari
pengalaman di alam fisik dan bahwa pengalaman itu sama dengan keterlibatan. Mao
membedakan 2 jenis konflik : konflik antagonis dan konflik non anatagonis.
10
2. Materialisme
1. Aliran Materialisme
Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi bergerak dan
berkembang sebagai pembentuk awal dari alam, akal dan kesadaran merupakan proses
materi fisik. Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non material seperti roh, hantu,
setan, malaikat dan bahkan Tuhan. Materialisme juga tidak mengakui dzat adikodrati
dengan begitu materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu
yang termasuk kehidupan manusia di alam kebenaran semata-mata dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alamindra.
Pada zaman Yunani kuno telah ada paham tentang materialisme yaitu yang
berkembang pada filsuf-filsuf Yunani tentang kejadian alam seperti yang diterangkan oleh
Thales (625-546 SM) bahwa asal kejadian alam atau materi pembentuknya adalah air.
Menurut Anaximenes asal kejadian alam adalah udara. Filsafat ini terus menurus
berkembang dan menurut Heraclitus (540-480 SM) materi yang pembentuk alam raya ini
adalah “segala sesuatumengalir”.
Empedocles (490-430) mengatakan bahwa asal kejadian alam terdiri dari empat unsur yaitu:
air, udara, tanah dan api. Demokritus berpendapat bahwa alam ini terdiri dari atom-atom
yang bergerak-gerak tanpa akhir dan jumlahnya sangat banyak. Atom adalah partikel kecil
penyusun zat yang mempunyai bagian-bagian yaitu proton, neutron, dan elektron. Semua
yang dikatakan para filsuf Yunani adalah pandangan dunia materialisme. Akan tetapi
pendapat mereka tidak berlanjut sampai mendapatkan kebenaran yang sebenarnya. Mereka
kemudian melanjutkan kajiannya terhadap sifat dan prilaku manusia sebagai makhluk etik,
sosial dan politik.
Pada abad pertengahan materialisme tidak begitu popuer dikalangan masyarakat
karena sifat materialisme yang bertentangan dengan agama, pada
²Atang Abdul Hakim, Beni Ahmad Sukaeni, Filsafat Umum Dari Meteologi Sampai
11
Teofilosofi, (Bandung: Pustaka Setia, 2008) p. 363.
waktu itu kekuasaan tertinggi dalam negara diatur oleh agamawan dan gereja,
baru pada abad ke-19 yakni abad Renaisans (pencerahan) paham materialisme dipakai
sebagai dasar ilmu pengetahuan yang kongkrit karena segala sesuatu dapat dibuktikan dan
tereksperimen.
Mempercayai materialisme berarti harus menaati hukum yang terkandung dalam
materialisme. Hukum tersebut sebagai berikut:
1. Hukum I: “Materi itu Ada, Nyata danKonkret”
Materi harus ada, nyata dan konkret, hal ini bisa kita lihat dan rasa dengan indra
kita, semua realitas yang hidup di alam atau kejadian-kejadiannya dapat diterangkan
dengan indra karena indra dapat melihatnya, merasakannya dan mendengarkannya.
Kejadian- kejadian alam yang belum pernah kita lihat dan dengar bukan berarti sesuatu
di luar materi. Semua itu adalah materi yang belum dijelaskan oleh indra, seperti pada
masyarakat kuno kejadian bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi dan
banjir adalah buatan Dewa (Dewa Bumi, Dewa Laut, Dewa Matahari,
DewaAngindsb.),untuk terhindar dari bencana alam,mereka menyembah dewa yang
telah disebutkan di atas. Padahal, kejadian- kejadian alam itu dapat dibuktikan dengan
alat yang mampu mendeteksi bencana alam, gempa danbanjir
2. Hukum II: “Materi itu Terdiri dari Materi yang Lebih Kecil dan Saling
Berhubungan(Dialektis)”
Semua yang ada di alam ini tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tersususn rapi
menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Misalnya pada tubuh manusia yang terdiri
dari materi-materi yang lebih kecil yaitu organ. Organ yang terdiri dari pencernaan,
pernapasan, pengeluaran, pemikiran atau otak dan lain- lain, atau materi yang lebih kecil
yaitu sel-sel sehingga indra tak mampu untuk melihatnya. Semua yang ada pada tubuh
manusia adalah satu kesatuan yang saling berhubungan.
12
sebagai contoh air akan berubah menjadi uap jika dipanaskan dengan suhu 100° C atau
akan berubah menjadi es jika air itu bersuhu dibawah 0° C.
Kontradiksi pula mengakibatkan perubahan mendapatkan sebabnya. Orang
merasa lapar dan haus adalah kontradiksi dengan lapar dan haus, manusia akan selalu
mencari makan dan minum untuk memenuhi kehidupannya, makan dan minum didapat
dengan cara bekerja dan dengan bekerja manusia merubah alam serta mengubah
hubungan-hubungan yang ada di alam
4. Hukum IV: “Materi Selalu Berubah dan TerusBerubah”
Kesepakatan terhadap rumus kehidupan bahwa: tidak ada yang lebih alami
daripada perubahan itu sendiri, dan perubahan dimulai dengan kontradiksi atau akibat
pengaruh antara materi- materi yang menyusunnya atau intervensi dari luar. Maksudnya
adalah Perubahan pada materi tersebut disebabkan karena adanya kontradiksi dari
dalam materi itu sendiri atau perubahan terhadap materi juga dipengaruhi oleh pengaruh
dari luar materi.
Lebih lanjut di terangkan bahwa paham materialisme terdiri atas 5 aliran yaitu :
1. Materialisme Modern
Materialisme modern mengatakan bahwa alam itu merupakan kesatuan
materil yang tidak terbatas. Alam di dalamnya segala materi dan energi selalu ada
dan akan tetap ada dan alam (univers) adalah sesuatu yang keras yang dapat diindra
atau dapat diketahui oleh manusia. Materialisme modern mengatakan bahwa materi
itu ada sebelum jiwa (mind ) dan dunia materil adalah pertama. Sedangkan
4
pemikiran tentang Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum...,p.290.
5
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum...,p.291.
6
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum...,p.291.
7
Nurani soyomukti, Pengantar Filsafat Umum...,p.292.
8
Atang abdul hakim, Beni Ahmad Subaeni, Filsafat Umum Dari Metologi Sampai
Teofilosofi..., p.363.
13
dunia ini adalah nomor dua. Jelasnya pikiran tentang konsep ide itu ada setelah
materi ada terlebih dahulu
2. Materialisme Mekanik
Materialisme mekanik adalah teori yang mengatakan semua bentuk dapat
diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Materialisme
mekanik menjadikan sains sebagai pokok utama dalam aliran ini karena segala
sesuatu di dunia dapat dipastikan dengan sains, semua gerak dan aktifitas fisik dapat
dihitung dengan matematika dan dirumuskan dengan fisika.
Aliran materialisme mekanik menganggap bahwa segala perubahan baik
atom maupun manusia semuanya bersifat kepastian semata-mata. Sebab-musabab
yang dijelaskan melalui jalan sains semata tidak perlu memakai ide seperti pada
filsafat Idealisme yang menggunakans ide sebagai landasan teorinya. Semua gerak
yang terdapat di dunia ini adalah bentuk mekanik yang dapat diuraikan dan diatur
oleh hukum-hukum alam dan berjalan layaknya mesin.
Lebih jauh lagi materialisme mekanik berpendapat bahwa akal dan aktivitas-
aktivitasnya adalah tindak-tanduk makluk hidup (behavior) yang dimaksudkan
bahwa otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindak-tanduk otot, urat saraf atau
kelenjar, proses tersebut dapat dijelaskan dengan fisika dan kimia.
3. Materialisme Alam
Junalien Offray De Lamettrie (1709-1751) berpendapat bahwa manusia tak
lain dari pada mesin, begitu pula dengan binatang, jadi manusia dan bianatang sama
saja. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba membuktikan bahwa
bahan tanpa jiwa mungkin dapat hidup (bergerak). tetapi jiwa tanpa bahan (badan)
tidak mungkin dapat hidup. Seperti pada jantung katak yang dikeluarkan dari
tubuhnya,
9
Atang abdul hakim, Beni Ahmad Subaeni, Filsafat Umum Dari Metologi Sampai
Teofilosofi..., p.364
14
jantung katak itu masih berdenyut beberapa detik dan kemudian mati.
Kejadian ini menunjukan bahwa tidak mungkin hal yang rohani mampu
Rohani tidak mungkin ada bila kodok yang dijelaskan di atas itu mati, jadi
mana mungkin rohani manusia dapat hiduptanpa adanya badan yang membungkus
rohani. Jelaslah bahwa aliran ini menganggap bahwa yang ada itu hanya alam yang
bermaterisaja.
4. Materialisme Dialektika
Meterialisme dialektika pertama kali diperkenalkan oleh Karl Marx.
Materialisme ini muncul akibat perjuangan kelas yang hebat dan muncul akibat
revolusi industri. Menurut materialisme dialektika dunia ini tidak ada sesuatu selain
benda dalam gerak, benda tidak akan bergerak kecuali dalam ruang dan waktu.
Tidak ada tempat bagi Tuhan di dunia ini, oleh karena itu materialisme dialektika
merupakan buah dari teori gerak danperkembangan.
Teori gerak dan perkembangan ini sesuai dengan hukum-hukum dialektika
yang berlaku. Manusia atau makhluk hidup di dunia ini akan selalu bergerak pada
ruang dan waktu, tidak mungkin manusia bergerak di ruang alam sadarnya (dalam
pikirannya). Tidak ada tempat bagi Tuhan karena Tuhan tidak ada dalam ruang dan
tidak ada dalam waktu.
5. MaterialismeHistoris
Perkembangan gerak pada manusia yang dimaksud Marx adalah
perkembangan menuju kepada sejarahnya manusia.
10
Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat, (Jakarta: Rineka Cipta,
1994),p.124
11
Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat..., p.127.
15
12
Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat..., p. 127.
13
Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat..., p.128.
Tidak mungkin manusia hidup tanpa makan, minum dan bersosialisasi. Manusia
dalam hidupnya mendorong terciptanya alat-alat yang dipergunakan untuk hidup,
misalnya manusia membuat alat pertanian,alat perairan dan terciptanya industri.
Semua alat dan industri itu tak lain dari pada materia, yang hendak dihasilkan juga
materi. Jadi, Materialisme historis mendasarkan perkembangan masyarakat atau
sejarah atas materia.
16
Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta: PT Gramedia, 1983), p.64.
tersebut dengan kata lain manusia teralienasi dari dirinya sendiri. Allah adalah
kekeliruan terbesar manusia. Mengapa demikian, karena Allah itu hakikat manusia, di
dalam diri manusia terdapat catatan putih tentang perasaan. Perasaan sedih dan keluh-
kesahnya dilimpahkan pada Allah, perasaan terdalam dari manusia. Manusia paling
bebas dan paling diberkati dalam agamanya. Membawa warna dalam ciptaan manusia
yaitu“Allah”.
Ajaran pokok Feuebrach diatas ditarik kesimpulan bahwa materialisme
Feuebrach benar-benar menggantungkan kebenaran pada materi. Kehidupan manusia
layaknya seperti air yang mengalir terus dan terus, tidak adanya agama dapat membuat
manusia utuh menjadi manusia. Tidak menghamba kepada sesuatu yang
hanyabuatannya sendiri.
KarlMarx
Karl Marx adalah filsuf yang lahir di Trier, Jerman Barat pada 5 Mei 1818. Dari
keluarga Yahudi. Ayahnya Heinrich Marx dalah seorang Advokat (pengacara) di negara
Prussia dan dipabtis menjadi protestan lantaran pekerjaan. Keadaan yang membuat ayah
Marx menjadi kristen yaitu akibat kekalahan Prancis di Waterloo pada tahun 1815 yang
mengakibatkan dipecatnya Heinrich jika tetap beragama Yahudi. Ibunya Henriette
menolak menjadi kristen hingga menjelang wafatnya, tetapi kedelapan anaknya dipabtis
agamakristen.
15
Franz Magnis Suseno, Marx Tentang Agama, (Jakarta: Teraju, 2003), p.65
17
Marx melanjutkan studinya di Universitas Berline. Marx muda yang menjadi pelajar
dan mahasiswa di Bon dan Berline amat giat memperkaya dirinya dengan ilmu
pengetahuan. Kegemarannya membaca dan menulis, berfikir dan berefleksi. Selain
kegemarannya itu, Marx muda juga melihat begitu banyak penderitaan yang dialami
kaum tak berpunya. Masyarakat yang tertindas oleh kekuasaan lembaga-lembaga resmi,
dan para pemilik modal industri. Hal ini mengusik perhatian Marx untuk memikirkan
bagaimana cara-cara guna membebaskan manusia daripenderitaan.
17
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis Ke
Perselisihan Revisionisme, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), p.48.
18
tentang kemanusiaan-universalnya ditentang keras oleh pemerintah dan orang-orang
yang mempunyai kekuasaan-kekuasaan resmi.
Pada tahun 1843 koran yang dipimpinnya Rheinische Zeitung di Colognie
ditutup karena terlalu kritis. Pers harusnya diatur oleh negara, tetapi Rheinische Zeitung
membicarakan masalah filsafat dan agama.Menurutnya seseorang harus membebaskan
dirinya terlebih dahulu baru membebaskan orang lain tetapi dalam agama kebalikannya,
pembebasan orang lain lebih utama dan baru untuk kita, bila tidak dapat di dunia ini
maka kebaikan akan didapat di akhirat nanti. Begitulah kritik agama Marx yang
terekspos kehalayak ramai melaluikoran.
Marx pindah ke Paris dan menikah dengan Jenny Von Westphalen anak dari
bangsawan Baronn Von Westphalen Pada 19 Juni 1843. Selain menikah Marx juga
bertemu dengan Friedrich Engels (yang kelak akan menjadi sahabat dekatnya).
Marx menjadi semakin radikal kerena amat memperjuangkan perbedaan kelas sosial.
Oleh karenanya Marx selalu berbenturan dengan pemerintah setempat. Pada tahun1845
Marx pindah ke Brussels, tiga tahun kemuadian Marx diusir dari Belgia dan kembali ke
Paris,lalu ke Rhineland, dan pada tahun 1849iapindahkeLondonsampaiakhirhayatnya14
Maret 1883 London inilah bantuan Fredrick Engel tak pernah terhenti untuk sekedar
menjalani hidup.
C. Fenomenologi
1. Aliran Fenomenologi
Fenomenologi adalah aliran filsafat yang dikembangkan oleh seorang filodof
berkebangsaan Jerman, Edmund Husserl. Kata fenomenologi terdiri dari dua kata bentukan
yaitu fenomenon dan logos. Kata feomenon mempunyai arti
18
Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern..., p.67.
¹⁹N. Drijarkara, Percikan Filsafat, (Jakarta: PT Pembangunan, 1989), hlm. 116-117
19
yang hampir sama dengan fantasi, fantom, fosfor, foto yang artinya sinar atau kata yang
digunakan untuk mengartikan fenomena yaitu: gejala.
cahaya. Akar kata itu jika dibentuk menjadi kata kerja berarti: nampak, terlihat
karena cahaya, bersinar. Fenomenon, dengan demikian, dapat diartikan sesuatu
yang nampak, yang terlihat karena bercahaya. Dalam bahasa Indonesia ada juga
Fenomenologi berarti uraian atau pembahasan tentang fenomena atau sesuatu yang
sedang menampakkan diri, atau sesuatu yang sedang menggejala. Fenomenologi
hakekatnyaingin mencapai pengertian yang benar, yaitu pengertian yang menangkap
realitas seperti dikehendaki oleh realitas itusendiri.
Menurut feomenologi, realitas dapat ditangkap oleh pengertian manusia. Pengertian
adalah tempat bertemu dan bersatunya manusia dengan realitas. Dalam pertemuan itu
realitas menampakkan diri, menggejala, akan tetapi ia juga menyembunyikan diri.
Pengertian manusia tentang susuatu hal bisa bertambah, menjadi lebih sempurna.
Bertambah dan sempurnanya pengertian itu karena manusia selalu menyelidiki, bertanya,
dan terusbertanya.
Bertanya adalah kegiatan manusia untuk menghilangkan kabur yang menyelimuti
realitas. Realitas menampakkan diri, akan tetapi bersama itu juga ia berkerudung
(onthulling– verhulling). Manusia berusaha menghilangkan atau menyingkap kerudung itu
untuk dapat melihatrealitas.
Kabut yang menyelimuti realitas bukan semata-mata dari pihak realitas saja,
melainkan juga dari pihak yang melihat realitas. Konsepsi-konsepsi manusia, cara berfikir,
suasana hidup dan latar belakangnya sering menjadi kabut tebal dalam melihat realitas.
Konsepsi-konsepsi, cara berfikir, suasana hidup dan latar belakang yang menjadi
kabut orang melihat realitas itu ternyata tidak hanya dari dirinya sendiri, tetapi kadang
ditanam, dimasukkan ke dalam sanubari oleh zaman yang dialami. Husserl menyarankan
agar manusia sampai kepada realitas maka harus melepaskan diri dari berbagai kegelapan
itu dan menerobos kabut. Istilah Husserl, “Nach den Sachen Selbst”, artinya kita harus
menerobos kabut sampai ke realitas yang sesungguhnya.
20
²¹Mary Warnock, Existensialism (New York & Oxford: Oxford University
Press, 1989), hlm.26.²²N. Drijarkara,Loc.cit.
²⁴Ibid., hlm. 29
21
Selesaikah jalan yang ditawarkan Husserl untuk mengetahui realitas?
Ternyata belum, masih ada pembersihan kedua, yang oleh Husserl disebut ideation atau
membuat ide. Kegiatan ini disebut juga reduction, akan tetapi sekarang bukan lagi
phänomenologisch melainkan “eidetisch”, artinya penyaringan yang sampai ke eidos-nya,
sampai ke intisarinya, atau wesen-nya. Oleh karena itu hasil penyaringan ini disebut
“wesenchau”, maksudnya kita melihat hakikat darisesuatu.
Fenomenologi SebagaiAjaran
Husserl mengemukakan bahwa kata yang dipakai manusia mempunyai dua arti,
yaiutu arti yang menunjuk dari jauh disebut intendeirende bedeutung, kata yang digunakan
ketika orang tidak melihat barangnya. Arti yang lain adalah erfullende bedeutung,
dugunakan ketika manusia melihat langsung barang yang dimaksudkan.
Obyek yang kita lihat sesungguhnya unik, karena ia menghubungkan dengan
sesuatu yang diluar dirinya, yang disebut sifat “intentional” maksudnya menuju ke suatu
obyek lain. Obyek yang nampak dalam kesadaran manusia disebut oleh Husserl dengan
Noema. Noema hanya satu meskipun penangkapan manusia berubah-ubah.11
Obyek yang sesungguhnya menurut Husserl adalah noema. Ia terdiri dari beberapa unsur
(noemata), tetapiunsure-unsur tidaklah sentral. Obyek bisa betul-betul ada, tetapi bisa juga
tidak ada. Jika betul-betul ada disebut obyek transenden, artinya da betul diluar pikiran.
Lebih dari itu intelek manusia sangat konstruktif, ia membuat obyek. Maka menurut
Husserl ketika kesadaran kita menangkap (Wahrnemung) berarti membuat atau
mengkonstruksi.
Husserl mengatakan bahwa tidak ada kepastian tentang pengertian realitas. Sebab,
barang-barang dunia (Dingwelt) tidak ada satupun yanbg dapat kita mengerti secara penuh,
artinya tidak ada satupun realitas yang nampak secara definitif. Untuk menghadapi
kesulitan ini maka kita harus mengadakan penyaringan yang terakhir.
Semua ysng berhubungan dengan sesuatu yang tidak tentu harus kita “kurung” dulu.
Termasuk “aku” yang terkungkung oleh jasmani atau “aku” yang empiris harus dikurung
dulu. Jika semua sudah dikurung yang tinggal adalah kesadaran yang tidak empiris lagi,
aku yang berada di atas segala pengalaman. Dengan demikian kita mengerti “das ich” yang
transcendental atau di atas segala yang tidak tentu, maka ditemukanlah “absolute
apodiktische voraussetzung” atau dasar yang pasti dan tidak dapat dibantahlagi.
²⁶Ibid., hlm.30
²⁷Ibid., hlm. 35. Buku relatif lebih lengkap mengenai hal ini adalah yang disusun
oleh Dermot Moran dan Timothy Mooney. Lihat Dermot Moran and Timothy Mooney,The
Phenomenology Reader (New York: Routledge, 2002).
22
2. Pemikiran dan tokoh-tokoh fenomenology
Menurut husserl, memahahami fenomenologi sebagai suatu metode dan ajaran filsafat. Husserel
membentangkan langkah-langkah yang harus diambil agar sampai pada fenomena yang murni.
Untuk melakukan itu, harus dimulai dengan subjek (manusia) serta kesadaranya dan berusaha
untuk kembali pada kesadaran murni,sedangkan sebagai filsafat, fenomologi memberikan
pengetahuan yang perlu dan ekssensial tentang apa yang ada. Dengan kata lain, fenomologi
garus dikembalikan kepada objek tersebut.
Metode fenomologi menurut hussrel, menekankan suatu hal yang penting yaitu penundaan
keputusan harus ditunda (epoche) atau dikurung (brakecting) untuk memahami fenomena.
Pengetahuan yang kita miliki tentang fenomena itu harus kita tinggalakan atau kita lepaskan dulu,
agara fenomena itu dapat menampakan dirinya sendiri.
Untuk memahami filsafat husserl ada beberapa kata kunci yang perlu diketahui diantaranya :
1. Fenomena adalah realitas esensi atau dalam fenomena terkandung pula nomena (sesuatu yang
ada dibalik fenomena)
3. Kesadaran adalah sesuatu yang internasional (terbuka dan terarah pada subjek)
4. Subtansi adalah kongret yang menggambarkan isi dan struktur kenyataan dan
harus diamati dengan indra. Sebab, fenomena dapat juga dilihat atau dititik
23
2. Edmund Scheller ( 1874-1928)
Scheller berpendapat bahwa metode fenomenologi sama dengan cara tertentu untuk memandang
realitas.Dalam hubungan ini mengadakan hubungan langsung dengan realitas berdasarkan inutisi
( pengakaman fenomenology ). Menurutnya ada 3 fakta yang memegang peran penting dalam
pengalaman
filsafat . Diantaranya :
2. Fakta ilmiah, yaitu yang mulai melepas diri dari penerapan inderawi yang
pengalaman langsung .
Menurut Heidegger, manusia itu terbuka bagi dunianya dan sesamanya.Kemampuan seseorang
untuk bereksistensi dengan hal –hal yang ada diluar dirinya karena memeliki kemampuan seperti
kepekaan, pengertian, pemahaman, perkataan atau pembicaraaan. Bagi heidegger untuk
mencapai manusia utuh maka manusia harus memerealisasikan segala potensinya meski dalam
kenyataannya seseorang itu tidak mampu merelisasikannya.Ia tetap sekuat tenaga tidak pantang
menyerah dan selalu bertanggung jawab atas potensi yang belom teraktualisasikan.
Dalam perspektif yang lain mengenai sosok heidegger menjadi salah satu filsaafat yang
mengenai fenomenal yaitu bahwa ia mengemukakan tentang konsep susana hati (mood). Seperi
24
yang kita ketahui bahwa dengan suasana hatilah kita diatur oleh dunia kita, bukan pada pendirian
pengetahuan observasional yang berjarak.
Biasanya, dengan posisi kita yang sedang bersahabat dengan suasana hati, maka kita akan bisa
mengenalai diri kita yang sesungguhnya.karena suasana hati bisa menjadi tolsk ukur untuk
mengetahui hakikat diri dengan banyaknya pertanyaan yang muncul seperti pencarian jati diri
siapa kita sesungguhnya,apa kemampuan kita dan apa kekurangan atau kelebihan yang kita
miliki. Bagaimanakah kehidupan kita yang selanjutnya dan pertanyaan-pertanyaan lainya.
Konsep inilah yang menguatkan pendapat banyak orang mengenai sosok orang yang mampu
melihat nomena dan phenomena.
Sebagaimana halnya hussrel, ia yakin seseorang filsof benar-benar harus memulai kegiatanya
dengan meneliti pengalaman. pengalamanya sendiri tentang realitas, dengan begitu ia
menjauhkan diri dari dua ekstrim yaitu: Pertama hanya meliti atau mengulangi penelitian tentang
apa yang telah dilakukan orang tentang realita, dan kedua hanya memperhatikan segi-segi luar
dari pengalaman tanpa menyebut-nyebut realitas sama sekali Walaupun marlean-ponty setuju
dengan husserl bahwa kitalah yang mengetahui dengan sesuatu dan kita hanya dapat mengetahui
benda-benda yang dapat dicapai oleh kesadaran manusia, namun ia mengatakan lebih jau lagi,
yakni bahwa semua pengalaman perseptual membawa syarat yang essensial tentang sesuatu alam
di atas kesadaran.
Oleh karena itu deskripsi fenomenologiyang dilakukan Marlean-ponty tidak hanya berurusan
dengan data rasa atau essensi saja, akan tetapi menurutnya, kita melakukan perjumpaan
perseptual dengan ala. Marlean-Porty menegaskan sangat perlunya persepsi untuk menapai
sesuatu yang real.
D. Eksistensialisme
25
ini karena ketika ada definisi berarti adanya pembatasan. Kaum eksistensialis sendiri
belum menemukan kesepakatan mengenai apa makna dari eksistensi itu sendiri. Namun,
setidaknya dalam kesempatan ini ada beberapa referensi tentang definisi eksistensi.
Istilah Eksistensialisme berasal dari kata latin “ eksistere” yakni “ex” yang berarti
“keluar” dan “sitere” yang berarti membuat, berdiri. Sehingga eksistensi berarti ”apa
yang ada”, “apa saja yang dialami”, “apa yang memiliki kualitas”. Secara singkatnya,
sintesiartinyaberdiri.Tidakjauhberbedadengandefinisiawal,eksistnsidisini
berarti berdiri sebagai diri sendiri. Menurut Heideggard “Das wesen des daseins liegh in
seiner Existenz” , da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “da” disana. Sein berarti
berada. Dengan demikian manusia sadar dengan tempat atau keberadaannya. Ini definisi
dari eksistensi. Senada dengan definisi di atas, dengan redaksi yang sedikit berbeda.
Istilah Eksistensialisme dari kata “eks” yang artinya “keluar” dan sintensi yang
diturunkan dari kata kerja “sisto” yang artinya “berdiri ,menempatkan” oleh karena itu
kata eksistensi diartikan sebagai ” manusia yang berdiri sendiri sebagai diri sendiri
dengan keluar dari dirinya" sadar bahwa dirinya ada, yaitu yang disebutAku”.
29
Muzairi. Eksistensialisme Jean Paul Sartre, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002)
26
30
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales sampai James (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya. 1992), 191.
Jika mau jujur, definisi tersebut belum mewakili secara penuh tentang arti dari
eksistensialis sendiri. Namun jika kita mau menarik benang merahnya, akan terlihat titik
persamaan dari mereka. Eksistensialisme pada dasarnya menekankan pada manusia yang
konkrit atau seutuhnya. Manusia sebagai makhluk yang bereksistensi, sadar akan
keberadaan dirinya.
sebagai suatu yang paling komperehensif dan paling universal yang mempunyai landasan
objektif, karena ia bukan sekedar kata kosong atau hayalan pengertian kita belaka tetapi
konsep ini memiliki keluasan yang paling luas melampaui semua bidang dari segi isi, dan
konsep ini hanya menyangkut satu patokan yaitu eksistensi. Bila Hegel mengatakan
eksisten itu tetapi konsep ini adalah konsep yang seluruhnya tidakditentukan.
2. Tokoh-tokohEksistensialisme
1. Kierkegaard
27
ayahnya sedang berumur 56 tahun dan ibunya 44 tahun. Awal ia belajar tentang teologi
keras pemikiran Hegel, yang kala itu sedang mendominasi universitasnya. Ia juga sempat
ingin bebas dari aturan agama. Itulah masa krisisnya. Namun, akhirnya ia kembali
tulisannya memperhatikan satu persoalan yaitu: bagaimana menjadi orang kritis dan ia orang
pertama yang menjadikan istilah eksistensialisme sebagai penolakan terhadap pemikiran yang
abstrak yang logis atau filsafat ilmu pengetahuan. Dan mengatakan bahwa akal tidak akan
pernah mampu memahami seluruh realitas (eksistensi ) manusia. Realitas yang bersifat
eksistensi sepert :nilai-nilai hidup , moralitas, agama, karena seluruh realitas eksistensi ini
lainnya yang dikenal sebagai metode “subjektif”. Dengan demikian akal bukanlah satu-satunya
sumber pengetahuan bagi manusia, karena pengalaman personal lebih memberikan pemahaman
yang lebih jelas terhadap masalah yang berkaitan dengan eksistensi manusia.
merasionalkan segala sesuatu. Menurutnya agama tidak perlu dibuktikan secara rasional supaya
dapat diterima setiap orang. Bahkan dia membuat klasifikasi eksistensi menjadi 3 tahap.³¹Save
28
2. Jean PaulSartre
Jean Paul Sartre (1905-1980) lahir tanggal 21 Juni 1905 di Paris dari seorang
keluarga cendekiawan. Namun, sewaktu masih kecil, Sartre ditinggal mati oleh Ayahnya.
Hingga ia dibesarkan oleh ibu dan kakeknya. Hasil didikan dari kakeknya lah yang paling
abad ke 20. Pada masa itu terjemahan bahasa jerman selesai dibuat. Setelah perang dunia
seperti Karl Jesper dan Martin Heidegger yang amat berpengaruh kepada gagasan-
gagasanpokoknya.
mislanya Marcel dan Beryaev. Namun, sering kita jumpai dalam referensi bahwa
Sarte memang memiliki pemikiran yang unik. Ia adalah sosok sosok yang langka
tentang filosof yang sekaligus juga seorang dermawan. Di sisi lain ia juga seorang
novelis yang sukses dan seorang kritikus satra yang produktif. Kita dapat melihat dalam
filsafatnya yang menunjukan bahwa manusia modern harus menghadapi fakta bahwa
29
Tuhan tidak ada. Konsekuensi logisnya adalah benda- benda yang ada di bumi ini adalah
Dengan pernyataan yang menyatakan bahwa dunia ada tanpa maksud, Sartre menamai
semua itu dengan kata absurd. Bukan hanya itu, ternyata absurd yang berkepanjangan
juga akan membangkitkan rasa muak dalam diri manusia. Muak adalah sesuatu yang
3. Albert Camus
seorang ateis dan sangat percaya bahwa tidak ada penjelasan final mengenai dunia.
tak kunjung mendapatkannya. Penjelasan- penjelasan yang ia dapat hanya bersifat parsial.
Lebih dari itu, pikiran tentang absurditas muncul bila kita memikirkan betapa
besar kesempatan dan peristiwa berperan dalam kehidupan manusia, betapa banyak
Semua hal yang ada di dunia ini adalah tidak terduga dan tidak dapat diprediksi
dengan sempurna. Ini yang dapat membuat manusia lama- kelamaan menjadi absurd.
Kesadaran tentang absurditas dapat terjadi apabila seorang tiba-tiba sadar tentang
rasa bosan. Manusia menemui titik jemu, kelelahan mekanis dari keberadaan sehari-
30
harinya. Ini lah yang dinamakan dengan titik kulminasi manusia. Absurditas
manusia beserta hasratnya yang sangat, aktifitas dengan pelbagai prestasi, semua
keindahan yang telah ia saksikan, semua cinta yang telah ia berikan dan terima semua
akan berakhir dengan kematian. Ini semakin membuatnya semakin tidak mengerti dan
24
Vincent Martin, O.P, Filsafat Eksistensialisme, 51
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar padaa pandangan-pandangan karl marx.
Marxisme adalah paham yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum proletar untuk melawan
kaum Borjuis. Teori marxisme yang secara umum dipandang sebagai dasar ideologi komunisme
dicetuskan dan dikembangkan oleh Karl marx dan Friedrich engel. Marxisme menccangkuo
matrealisme dialektis dan matrealisme historisserta menerpkannya pada kehiduan sosial. Tokoh
–tokoh aliran itu yaitu Kal Marx,FridrichEngel. Marxisme mencangkup dilestis ddan
matrealisme historis serta penerapanya pada kehidupan sosial. Tokoh-tokoh aliran ini yaitu karl
Marx, FriedrichEngel,Mao Zedong. Dll
Materialisme adalah paham dan filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-
benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri dari materi dan semua fenomena adalah
hasil interaksi matrial. Materi adalah satu-satunya substansi. Toko-tokoh aliran ini adalah
Demokritos,Ludwig Veurbach, Thomas Hobbes dan Feurbach.
Fenomologi merupakan sebuah aliran. Yang berpendapat bahwa, hasrat yang kuat untuk
mengerti yang sebenarnya dapat dicapai melalui pengamatan terhadap fenomena atau pertemuan
kita dengan realita, tokoh-tokoh fenomologi adalah Edmund Husserl, Max Scheller, Martin
Heidgger, Mauric Merlean-pontry.
Eksistensialisme adalah filsafat yang memendang segala bencana dengan berpangkal kepada
eksistensi atau keberadaan. Aliran filsafat ini menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda
lain tiddakalaah sama. Manusia berada di dalam dunia, menghadapi dengan mengerti yang
dihadapinya itu. Tokoh-tokoh aliran ini adalah soren Aabye Kierkegaard, karl Jaspers, martin
haidgger, jean paul sartre, Friedric Nietzshe
32
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon kiranya para pembaca sekalian mau
memberikaan masukan kritik dan saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.
33
Daftar Pustaka
34
35