INDONESIA
Dalam mengarungi kehidupan di dunia ini manusia tidak dapat lepas dari sejarah/
pengalaman hidup. Sejarah merupakan kunci untuk kita dapat memperbaiki kehidupsn
kita di masa depan, oleh karena itu mengetahui sejarah atau memahami sejarah
merupakan cara untuk kita mengetahui apa yang harus kita lakukan pada masa yang akan
datang. Dalam hal ini kami akan mengangkat sebuah pembahasan tentang sejarah
perkembangan studi islam di timur, barat, dan indonesia. Da beberapa hal yang harus kita
ketahui berama dalam memahami pembahasan tersebut yang pertama yaitu mengetahui
pola pembelajaran yang ada pada konteks terdahulu sampai sekarang baik di timur, barat
maupun indonesia.yang kedua adalah dampak positif dan negatif yang terdapat dalam
studi islam yang di laksanakan pada masa terdahulu hingga sekarang baik di timur, barat,
dan indonesia. Dan yangterakhir inti dari pembahasan ini merupakan pemahaman tentang
sudi studi islam pada masa terdahulu hingga sekarang dan selanjutnya memmenerapkan
hal hal yang di anggap tepat ntuk sekarang dan diharapkan juga ddapat menemukan
inspirasi baru untuk memajukan studi studi islam pada era saat ini baik di timur, barat, dan
indonesia.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim hal ini yang
seharusnya di amati perjalanan sejarahstudi islam, baik dari masa awal masuknya islam
hingga saat ini. Jika di lihat dari awal masuknya islam hingga sekarang, Perkembangan
studi Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian. Bahwa lembaga/ sistem pendidikan
Islam di Indonesia memiliki tahapan-tahapan sebagai seperti,Sistem langgar, Sistem kelas
dan perguruan tinggi.
1 Joesoef sou’yb, Orientalisme dan Islam (Jakarta : bulan bintang, 1985), hlm. 37-38.
2 Andi darmawan, M.Ag dkk, Pengantar Studi Islam, (Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005),
hlm. 37
3 Joesoef sou’yb, Op.Cit. , hlm. 38-39
Pengantar Studi Islam Pendidikan Islam Anak Usia dini
kemakmurannya. Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud dari Bath (Inggris)
belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang dituntunnya adalah geometri,
algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremona belajar di Toledo seperti halnya
Aelhoud ke Cordova. Begitu pula tokoh-tokoh lainnya.
1. Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia Barat.
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat, maka mulai
tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang positif
maupun negatif.
a. Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat orang barat dalam mempelajari
ilmu pengetahuan yang dibawah oleh islam. Al hasil, maka banyaklah orang barat yang
menguasai ilmu pengetahuan dari islam, seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang
(minerologi), meteorology (karya Al Khazini), dan sebagainya. Sedangkan dibidang
teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat industri yang
dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan
sebuah alat perajut kaos kaki. Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil
membuat alat tenun baru yang dapat bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan
yang baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves berhasil membuat alat pintal yang dapat
memintal berpuluh-puluh gulung benang sekaligus. Kemudian sekitar tahun 1780 M
terjadi revolusi industri di Inggris, seperti ditemukannya mesin uap oleh James Watt
pada tahun 1769 M dan alat tenun oleh Cartwright tahun 1785 M yang menyebabkan
Inggris menjadi negara industri maju.5
b. Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan studi
Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif, ada juga
dampak negatif yang ditimbulkannya.Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami
uraikan sebagai berikut :
1) Setelah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengalami revolusi
dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku dalam
kegiatan industrinya. Kemudian untuk mencari jalan keluarnya mereka berlomba-
lomba mencari di dunia Timur, yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan
muslim. Di samping itu, mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil
industrinya ke negara-negara Timur. Sebagai akibatnya, banyak negara-negara
4 Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra Semarang,
2003). hlm. 65
5 Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga, (Jakarta: Karya Toha Putra Semarang,
2003). hlm. 149
Pengantar Studi Islam Pendidikan Islam Anak Usia dini
Barat datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar-besaran dalam bidang
social, politik, ekonomi dan sebagainya. Di waktu itulah terjadi suatu massa kolonial
dan imperial, yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan
terhadap dunia Timur, khususnya dunia muslim. Suasana seperti itu menyebabkan
dunia Timur mengalami kemunduran dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasil
kolonialisme dan imperialisme atas dunia Timur.6
2) Rupanya dampak negatif yang kedua ini adalah bagaikan kacang lupa kulitnya. Saya
kira istilah ini memang pantas ditunjukkan pada orang barat, karena kenapa ?
mereka sungguh tidak tahu diri. Ilmu yang berkembang di Dunia Barat itu adalah
dari islam, akan tetapi mereka mengingkarinya, mereka tidak mengakui. Malahan
mereka mengaku ilmu tersebut berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban
islam. Ada seorang sarjana bernama Max Dimont mengatakan bahwa orang Barat
itu menderita Narcisisme, yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang
memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa lain.
Mereka hanya mengatakan, bahwa yang mereka dapatkan itu adalah warisan dari
Yunani dan Romawi.
2. Sistem Pesantren
Umumnya kurikulum sistem pesantren adalah pada tingkat awal hanya
untuk mengenal huruf abjad Arab. Kemudian pada tingkat selanjutnya diajarakan
lagu-lagu qasidah; berzanji, tajwid.
Pengajaran dengan sistem Pesantren ini dilakukan dengan dua cara:.
a. Dengan cara sorogan, yakni seorang murid berhadapan secara langsung dengan
guru, dan bersifat perorangan.
b. Dengan cara halaqah, yakni guru dikelilingi oleh murid-murid
Adapun system pendidikan dengan pesantren atau dapat diidentikan dengan
huttab, dimana seorang kiyai mengajari santri dengan sarana masjid sebagai
tempat pengajaran/pendidikan, dan didukung oleh pondok sebagai tempat
tinggal santri.
Hanya saja sorogan di pesantren biasanya dengan cara si santri yang
membaca kitab, sementara kiyai mendengar, sekaligus mengoreksi kalau ada
kesalahan.
3. Sistem kelas.
Setelah sistem kerajaan kemudian mulai akhir abad ke 19, perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia, mulai lahir sekolah model Belanda; sekolah Eropa,
sekolah Vernahuler. Sekolah Eropa khusus bagi ningrat Belanda. Di samping itu ada
sekolah pribumi yang mempunyai sistem yang sama dengan sekolah-sekolah
Belanda tersebut, seperti sekolah taman siswa(adalah nama sekolah yang didirikan
oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman
berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).Pada waktu
pertama kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National Onderwijs
Institut Taman Siswa", yang merupakan realisasi gagasan beliau bersama-sama
dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini sekarang
berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta,
dan mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia
8 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan (Jakarta :
PT RajaGrafindo Persada, 1995), hlm. 21-22
Pengantar Studi Islam Pendidikan Islam Anak Usia dini
Kemudian dasawarsa kedua abad ke 20 muncul madrsah dan sekolah-sekolah
model Belanda oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,
Jama’at al-Khair, dan lain-lain.
Kemudian pada tahun 1916, Nahdatul Ulama membuka madrasah salafiyah di
Tebuireng, yang dalam kurikulumnya memasukkan pelajaran baca tulis huruf latin.
Pada tahun 1923 ada empat sekolah Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta, dan di
Jakarta berdiri sekolah HIS (Hollands Inlands School).
4. Perguruan tinggi
Kemudian pada level perguruan tinggi dapat digambarkan, bahwa berdirinya
perguruan tinggi Islam tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam
Indonesia untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak colonial. Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, pada bulan April 1945 ulama cendekianwan.
Dalam pertemuan itu dibentuklah panitia Perencana Sekolah Tinggi Islam yang
diketauai oleh Drs. Moh. Hatta dengan anggota-anggota antara lain: K.H. Mas
Mansur, K.H.A. Muzakkir, K.H R.F Kafrawi dan lain-lain. Setelah persiapan cukup,
pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27 Rajab 1364 H, bertepatan dengan hari Isra’
dan Mi’raj diadakan upacara pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di
Jakarta.
Setelah proklamasi dan ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, STI
juga hijrah ke kota tersebut dan berubah namanya menjadi Universitas Islam
Indonesia (UII) dengan empat fakultas, yaitu: Agama, Hukum, Ekonomi, dan
Pendidikan. Fakultas Agama UII ini kemudian dinegerikan dan menjelma menjadi
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah No. 34 Tahun 1950 dan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan
Bersama Mentri Agama dan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.
K/I/14641 Tahun 1951 (Agama) dan No. 28665/Kab. Tahun 1951 (Pendidikan)
tanggal 1-9-1951.
PTAIN membuka tiga jurusan, yaitu Jurusan Qadla, Tarbiyah dan Dakwah.
Setelah PTAIN berjalan kira-kira sembilan tahun-waktu itu Ketua Fakultasnya
adalah Prof. Muhtar Yahya dirasakan tidak mungkin mempertahankan hanya satu
fakultas. Dengan alasan, karena demikian luasnya ilmu pengetahuan keagamaan
Islam,. Maka pada tahun 1960 PTAIN dilebur dan digabungkan dengan Akademi
Dinas Ilmu Agama (ADAI) milik Departemen Agama yang didirikan di Jakarta
dengan Penetapan Menteri Agama No. 1 Tahun 1957. Pengabungan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) dengan Peraturan Presiden RI Nomor 11 tahun 1960 dan
Penetapan Menteri Agama No. 43 tahun 1960 tetang peyelengaraan IAIN. Maka IAIN
al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah diresmikan berdirinya oleh Menteri Agama RI
pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal 1380 H bertepatan dengan tanggal 28 Agustus 1960
berdasarkan PP. No. 11 tahun 1960 tanggal 9 Mei 1960. IAIN di Yogyakarta dan
ADIA di Jakarta.
Melihat perkembangan IAIN yang pesat yang ditandainya dengan banyaknya
berdiri fakultas-fakultas cabang di daerah-daerah menunjukkan minat masuk IAIN.
Kondisi ini melatarbelakangi lahirnya PP No. 27 Tahun 1963, yang memungkinkan
didirikanya IAIN yang terpisah dari pusat. Dari sisi waktu berdirinya IAIN dapat
digambarkan berikut:
1. IAIN Ar-Raniry Banda Aceh tanggal 5 Oktober 1963.
2. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tanggal 5 Desember 1963.
3. IAIN Raden Fatah Palembang tanggal 22 Oktober 1964.
4. IAIN Antasari Kalimantan Selatan tanggal 22 Nopember 1964.
Pengantar Studi Islam Pendidikan Islam Anak Usia dini
5. IAIN Sunan Ampel Surabaya tanggal 6 Juli 1965.
6. IAIN Alauddin Ujung Pandang tanggal 28 Oktober 1965.
7. IAIN Imam Bonjol Padang tanggal 21 Nopember 1966.
8. IAIN Sultasn Taha Saefuddin Jambi tahun 1967.
Dengan adanya perguruan tinggi tersebut itu membuktikan bahwa studi islam
di indonesia cukup baik dalam mengawal zaman yang semakin modern.
Kesimpulannya baik dari segi ulama, pemerintah dan masyarakat yang ada di
indonesia sebenarnya saling mendukung sehingga terciptalah studi studi islam yang
dapat memfasilitasi umat islam dalam bersaing di dunia pengetahuan dengan umat
umat yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan , Andi dkk. 2005. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga.
Hasbullah. 1995. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Joesoef sou’yb. 1985. Orientalisme dan Islam. Jakarta : bulan bintang.
Murodi. 2003.Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga. Jakarta: Karya Toha
Putra.
Nanji,Azim. 2003. Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat.
Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru