Disusun Oleh:
Kelompok IV
1. Mohammad Jafar (201010083)
2. Marwah Syafira (201010074)
3. Winda Lestari (201010100)
3. Nur Agusti (201010092)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepedulian sosial
2. Untuk mengetahui bentuk kepedulian social dalam perspektif Al-Quran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Menyadari bahwa rezeki adalah berasal dari Allah Swt dan jika Allah Swt
menghendaki dapat di ambil dalam waktu yang relative singkat.
2. Menyadari bahwa kepedulian sosial termasuk ibadah yang pasti akan mendapat
pahala dari Allah Swt.
3. Menjauhkan diri dari sifat rakus(Tamak), kikir dan bakhil.
4
dikabulkan oleh Allah swt. “Doa baik dan buruk dari yatim akan dikabulkan oleh
Allah.,”
B. Surah Al-Kautsar Ayat 1-3
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak. Maka
dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-
orang yang membenci kamu dialah yang terputus ”.
Dari uraian terjemahan di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa isi kandugan
surah al-Kautsar menjelaskan bahwa Allah mengnugerahkan nikmat yang
berlimpah kepada nabi muhammad, sehingga Allah memerintahkan untuk
bersyukur denga mendirikan salat dan berkurban penuh keikhlasan. Orang-orang
yang membenci Nabi Muhammad tidak akan mendapat kebaikan dunia dan
akhirat, dia benar-benar orang yang merugi.
Dengan berkurban, kaum Muslimin yang mampu dapat berbagi nikmat yang
diperolehnya dengan saudara-saudaranya kaum Muslimin yang kurang mampu.
Dengan menyejajarkan perintah shalat dan berkurban artinya Allah menegaskan
betapa pentingnya perintah berkurban untuk dilaksanakan oleh kaum Muslimin
yang mampu
5
D. Surah al-Ma’arij [70] ayat 19-25.
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat
kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap
mengerjakan salatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian
tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai
apa-apa (yang tidak mau meminta).”
Secara tegas Allah menyebutkan bahwa keluh kesah dan kikir itu telah
menjadi sifat bawaan manusia sejak ia diciptakan. Allah melukiskan sifat manusia
dengan sangat baik. Ayat ini kiranya telah menelanjangi sifat kita. Bukankah
kalau kita tidak memiliki harta kita sering berkeluh kesah, sebaliknya kalau
memiliki banyak harta kita cenderung untuk kikir? Lalu bagaimana caranya agar
sifat bawaan (keluh kesah dan kikir) kita tersebut tidak menjelma atau dapat kita
padamkan?
Allah menyebutkan paling tidak ada dua jalan. Pertama, mengerjakan
salat secara kontinyu. Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki
terkandung bagian tertentu untuk fakir miskin. Dua resep ini insya Allah akan
mampu memadamkan sifat keluh kesah dan sifat kikir yang kita miliki.
6
“Mereka mengucapkan, ‘Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang zalim.’”
“Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela
Mereka berkata, ‘Aduhai celakalah kita, sesungguhnya kita ini adalah orang-
orang yang melampaui batas. Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada
kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu, sesungguhnya kita
mengharapkan ampunan dari Tuhan.’ Seperti itulah azab (dunia). Dan
sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.
Sekelompok ayat ini menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi
sebelum masa Rasulullah. Kisah pemilik kebun melukiskan dengan sangat baik
betapa harta manusia itu tak ada artinya dibanding kekuasaan Allah. Kebun yang
sudah sekian lama diurus dan tinggal sekejap mata saja untuk dipetik hasilnya
menjadi musnah terbakar. Apa kesalahan pemilik kebun tersebut sehingga
mendapat azab sedemikian rupa?
Pertama, mereka lupa bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Ini
dilukiskan dalam ayat tersebut ketika mereka tidak menyebut insya Allah. Mereka
merasa pasti akan meraih hasil yang luar biasa. Mereka lupa bahwa sedetik ke
depan kita tak tahu apa yang terjadi dengan hidup kita. Kita tak tahu ‘skenario’
Allah terhadap diri kita.
Kedua, mereka bersifat kikir. Mereka sudah bersiap-siap agar orang
miskin tak bisa masuk ke kebun mereka saat panen tiba. Allah murka pada
mereka. Allah turunkan azab-Nya pada mereka. Di akhir ayat ini Allah
mengingatkan bahwa azab yang Ia timpakan pada pemilik kebun hanyalah azab
dunia, sedangkan azab akhirat jauh lebih besar lagi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam surat Al-ma’un ayat 1-7, Allah menyebutkan bahwa para pendusta
agama adalah orang yang shalat dengan penuh kelalaian dan hanya ingin
mendapatkan pujian dari orang lain (riya’), orang-orang yang menolak dan
menghardik anak yatim dengan keras (takabbur), mereka tidak menganjurkan
kepada orang lain untuk memberi makan kepada anak yatim dan kaum fakir
miskin, mereka tidak pernah mau menolong orang lain yang sangat membutuhkan
(bakhil).
Dalam surah al-kautsar ayat 1-3 menjelaskan dengan berkurban, kaum
Muslimin yang mampu dapat berbagi nikmat yang diperolehnya dengan saudara-
saudaranya kaum Muslimin yang kurang mampu. Dengan menyejajarkan perintah
shalat dan berkurban artinya Allah menegaskan betapa pentingnya perintah
berkurban untuk dilaksanakan oleh kaum Muslimin yang mampu
Dalam surah al-balad menjelaskan memerdekakan budak atau memberi
makan pada anak yatim atau orang miskin. Juga disebutkan dalam Surah al-
Ma’arij ayat 19-25 menjelaskan agar mampu memadamkan sifat keluh kesah dan
sifat kikir yang kita miliki. Yaitu dengan mengerjakan salat secara kontinyu dan
menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki terkandung bagian tertentu untuk
fakir miskin.
Hikmah dan manfaat sikap peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari antara
lain: Perwujudan rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan kepadanya,
membantu orang-orang yang membutuhkan menyambung silaturrahmi antara
yang kaya dan yang miskin mengurangi angka kemiskinan, mendapatkan pahala
8
yang berlipat ganda dari Allah dan akan menjadi amal jariyah, membersihkan
harta benda dari hak milik orang lain dan membersihkan diri dari dosa.
3.2. Saran
Dalam makalah ini kami berkeinginan pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun,agar kami dapat menulis makalah yang
lebih baik lagi di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
- http://slametmasngudi.blogspot.com/2015/04/makalah-tafsir-ayat-tentang-
masyarakat.html
- https://www.bacaanmadani.com/2017/08/pengertian-dan-konsep-kepedulian-
sosial.html
- https://www.researchgate.net/publication/344581745_Implementasi_Nilai-
Nilai_Kepedulian_Sosial_Pada_Peserta_Didik_Melalui_Mata_Pelajaran_Al-
Qur'an_Hadits
- https://www.daaruttauhiid.org/mencari-rujukan-quran-tentang-kepedulian-
sosial/