PENDAHULUAN
1
adanya kecenderungan di masa Renaissance dahulu untuk mempelajari filsafat
sebagai ilmu yang sekunder dan pada umumnya terbatas pada bidang etika.
Berbeda halnya dengan karya-karya para humanis di bidang terjemahan,
komentar atas karya pengarang klasik, puisi, pidato, surat-surat serta karya-
karya yang menyangkut sejarah, tata bahasa dan retorika yang mereka tulis
dalam jumlah yang amat banyak.
Dalam konteks intelektual, ‘humanisme’ sebagai istilah sering
dipercakapkan dalam berbagai konteks, terutama konteks filsafat, pendidikan,
dan kesusasteraan. Ini memperlihatkan bahwa sebagai istilah humanisme
memperoleh sebaran pengaruh yang meluas. Mengingat makna yang diberikan
kepadanya dapat berbeda-beda, bergantung pada kepentingan dan proyek-
proyek kemanusiaan masing-masing dan pembicaraan atasnya berada dalam
zaman yang mana, maka penting kiranya melihat konteks-konteks penggunaan
humanisme tersebut, sekaligus kaitan dengan kemunculannya dengan konteks
zaman masing-masing. Oleh karena itu, tulisan ini dimaksudkan untuk
memaparkan hasil penelusuran atas semua itu untuk menemukan pergeseran
makna dan berbagai penggunaannya tapi dengan memberikan tekanan bahasan
dalam konteks filsafat.
Paparan tentangnya akan dimulai dengan bertumpu pada kebangkitan
humanisme di masa Renaissance yang menjadi tonggak penting bagi
kebangkitan kembali pemikiran Barat setelah Abad-abad Pertengahan (The
Dark Ages) yang panjang dan menguasai alam pikiran Barat. Pembicaraan
secara cukup kronologis, sejak masa Yunani hingga dewasa ini, baru akan
dilakukan setelah persoalan di balik humanisme itu terterangi. Fokus
pembicaraan akan menekankan perhatian pada humanisme dari perspektif
filsafat.
2
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Sejarah kelahiran humanisme
1.2.2. Visi humanisme di dunia barat
1.2.3. Renaisance; gerakan kemanusiaan dan ilmu
1.2.4. Kelahiran filsafat modern
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu :
1.3.1. Untuk mengetahui tentang sejarah kelahiran humanism
1.3.2. Untuk mengetahui visi humanism di dunia modern
1.3.3. Untuk mengetahui renaissance; gerakan kemanusiaan dan ilmu
1.3.4. Untuk mengetahui kelahiran filsafat modern
1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini, yaitu agar mahasiswa lebih memahami
tentang humanisme.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pada pertanyaan: bagaimana caranya menyelaraskan akal budi dan iman.
Dalam perkembangan baru tersebut, pendekatan filsafati dilakukan terhadap
teologi hingga menghasilkan skolastisisme atau teologi skolastik.
Pada tahun 1500 pengaruh Paus terhadap kekristenan Barat sangat luas
dan aman; gereja-gereja pun mengumpulkan banyak kekayaan dan pengaruh
yang meluas. Kenyaman akan kehidupan yang berkecukupan tersebut
sekonyong-konyong diguncang oleh munculnya Reformasi yang
diperjuangkan oleh kaum Protestan yang dirintis oleh Desiderius Erasmus
dan mencapai klimaksnya pada Marthin Luther.
Lahirnya Humanisme
5
kecenderungan untuk menyamakan Humanisme Renaissance dengan filsafat.
Berbicara mengenai kelahirannya, humanisme tak dapat dilepaskan dari
arti penting Italia karena tokoh-tokoh pendahulu humanisme dari negara itulah
yang kemudian menciptakan sebuah ‘kepribadian bebas’ yang baru (a new free
personality) yang rindu akan kemasyhuran dan bersikap naturalistik terhadap
dunia. Burckhardt menyebut manusia baru ini dengan istilah ‘a spiritual
individual’ (individu rohani) untuk menunjuk pada manusia pribadi
yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat, yang selanjutnya mengklaim
otonomi moral atau emansipasi dari tolok ukur tradisional dan otoritas politik,
atau menunjuk pada orang yang selalu mencoba mengungkapkan
kepribadiannya secara penuh.
6
Citra manusia yang sangat duniawi pada masa Yunani Klasik terkait
erat dengan kata bahasa Latin klasik, yakni humus, yang berarti tanah
atau bumi. Dari istilah tersebut kemudian muncullah kata homo yang
berarti manusia (makhluk bumi), dan humanus yang lebih menunjukkan
sifat membumi dan manusiawi. Perubahan citra manusia Yunani Kuno saat
memasuki Abad Pertengahan bermula dari cara pandang yang berbeda yang
memandang manusia sebagai makhluk ilahi atau citra Tuhan sebagai bukti
adanya pengaruh ajaran Kristen atas zaman itu melalui filsuf dan sekaligus
teolog Augustinus dan Thomas Aquinas. Bermula dari kedua tokoh tersebut,
konsep dasar manusia berubah (berkembang) dari semula humanitas (status
manusia sebagai makhluk bumi) menjadi divinitas (status kemanusiaan baru
yang mengandung kesucian di dalam dirinya).
7
2.3. Renaissance; gerakan kemanusiaan dan ilmu
Renaissance sendiri berasal dari bahasa Prancis yaitu dari dua kata
Re + Sance, yang berarti kembalinya sains atau lahirnya kembali
kebudayaan Yunani-Romawi dari masa kegelapan. Gerakan kemanusiaan
dan ilmu dikenal pula sebagai masa humanisme renaissance dimana di tengah
kekelaman Abad Pertengahan yang menjadi masa dimana kemerosotan
peradaban dan kebodohan terjadi, di saat itulah tengah berlangsung gerakan
yang merumuskan ulang esensi dan eksistensi manusia, yang tak lain berupa
proyek besar kemanusiaan masyarakat Eropa yang kelak mencapai
puncaknya pada abad ke-14, yaitu lahirnya Manusia Renaissance. Bermula
dari kaum bangsawan dan intelektual Italia yang mewarisi kebudayaan
Romawi kembali menggali kebudayaan Yunani Kuno dan Latin melalui
karya-karya sastra, ilmu pengetahuan dan filsafat, maka digunakanlah lagi
istilah Umanisti yang dulu dipakai oleh guru-guru humanis yang mengajarkan
ilmu-ilmu kemanusiaan pada masa Romawi Kuno, hingga melahirkan Studia
Humanitatis. Pendidikan humaniora pun lalu menyebar-luas di daratan Eropa
pada umumnya dan perkembangan pesat pun berlangsung di Eropa Barat.
Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada
individualisme. Individualisme yang menganggap bahwa manusia sebagai
pribadi perlu diperhatikan. Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita juga
adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan
menganut keyakinan tertentu.
8
Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan. Tidak gampang untuk
menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat
dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau
pada akhir masa Renaissance. Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa
Modern. Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan
itu. Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu
berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam
bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Pada masa Modern
terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi. Hal ini terlihat dari
kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang,
kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan.
1. pertama, bebas nilai, subyek peneliti harus mengambil jarak dari semesta
dan bersikap imparsial-netral.
9
6. Keenam, mekanisme. Semua gejala-gejala alam bekerja secara determinis-
mekanis seperti mesin.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
1. sebagai mahasiswa hendaknya kita memahami tentang filsafat renaissance
dan humanism serta perkembangannya.
2. sebaiknya kita bisa memilah faham atau dogmatis yang bermanfaat dan
yang berbahaya bagi kita sebagai insan yang beragama.
10
DAFTAR PUSTAKA
11